Analisis Pemasaran Telur Ayam Ras Di Pasar Tradisional Kabupaten Serdang Bedagai
Analisis Pemasaran Telur Ayam Ras Di Pasar Tradisional Kabupaten Serdang Bedagai
SKRIPSI
Oleh
OKTAVIANISA
160306015
SKRIPSI
Oleh
OKTAVIANISA
160306015
2
4
SURAT PERNYATAAN
merupakan gagasan dan hasil penelitian saya sendiri di bawah arahan komisi
pembimbing. Semua data dan sumber informasi yang digunakan dalam skripsi ini
telah dinyatakan secara jelas dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian
akhir skripsi serta dapat diperiksa kebenarannya. Skripsi ini juga belum pernah
diajukan untuk memperoleh gelar pada program studi sejenis perguruan tinggi
lain.
Oktavianisa
NIM 160306015
4
i
ABSTRAK
i
ii
ABSTRACT
ii
iii
RIWAYAT HIDUP
tunggal dari Bapak Alm. Syamrul dan Ibu Sri Nila Wati.
Panyabungan pada tahun 2013 dan dilanjutkan ke pendidikan menengah atas yang
Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2019 dan melakukan
praktik kerja lapangan (PKL) di peternakan Sapi Potong Bapak Zaniar di Dusun
Cipto Tanjung Anom Tandem Hilir II Kecamatan Hamparan Perak pada tahun
2020.
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Pemasaran Telur Ayam Ras di Pasar
Tradisional Kabupaten Serdang Bedagai” yang merupakan salah satu syarat untuk
Penulis ucapkan terima kasih kepada Ir. Armyn Hakim Daulay. MBA
selaku ketua komisi pembimbing dan Achmad Sadeli, S.Pt., M.Si selaku anggota
yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah merawat, mendidik,
memberikan semangat serta mendukung penulis dalam segala hal, baik moral
maupun materi.
kesempurnaan skripsi ini, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga
iv
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
v
vi
LAMPIRAN .................................................................................................... 47
vi
vii
DAFTAR TABEL
No. Hal.
16. Biaya pemasaran telur ayam ras yang dikeluarkan oleh setiap lembaga
Pemasaran pada saluran I ........................................................................... 35
17. Biaya pemasaran telur ayam ras yang dikeluarkan oleh setiap lembaga
Pemasaran pada saluran II .......................................................................... 36
19. Analisis Farmer’s share pada saluran pemasaran telur ayam ras di
Kabupaten Serdang Bedagai ...................................................................... 39
vii
viii
21. Nilai efesiensi pemasaran pada saluran pemasaran telur ayam ras
di Kabupaten Serdang Bedagai .................................................................. 41
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Hal.
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Hal.
x
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kebutuhan akan telur ayam ras dipastikan akan meningkat, khususnya di daerah
perkotaan dimana pada umumnya lebih memilih telur ayam ras karena harganya
kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna. Telur adalah salah satu sumber
protein hewani disamping daging, ikan, dan susu. Telur merupakan bahan
makanan yang bernilai gizi tinggi dan relatif murah dibandingkan sumber protein
yang lain, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat besarnya kandungan kalori
protein, dan lemak tiap 100 gram bagian yang di makan dari telur adalah
kandungan kalori 162 kalori, 12,8 lemak, dan protein sebesar 11,5
(Sediaoetama,2006).
Walaupun rata-rata konsumsi telur masyarkat di Bali dan Nusa Tenggara Barat
lebih tinggi daripada Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, namun tidak
1
2
Rata-rata konsumsi produk telur ayam ras perkapita per tahun di Indonesia
menurut Sekretariat Ditjen PHK (2019) yaitu pada tahun 2015 sebesar
123.213,57 butir, tahun 2016 sebanyak 136.197,14 butir, tahun 2017 sebanyak
Sumatera Utara. Ayam merupakan salah satu jenis unggas yang paling populer di
masyarakat, selain itu ayam merupakan hewan yang sangat mudah diternakan
dengan modal biaya yang digunakan relatif kecil dibandingkan dengan ternak
besar. Produksi telur ayam ras yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai
menurut Badan Pusat Statistika 2011 tahun 2010 sebanyak 9.823.83 ton, tahun
2014 sebanyak 10.304.15 ton, tahun 2016 sebanyak 10.318.721 ton tahun 2017
sebanyak 10.374.50 ton, tahun 2018 sebanyak 10.482.716 ton dan tahun 2019
sebanyak 10.587.539.
peternakan telur ayam ras dimana peternak atau produsen menyampaikan hasil
terdapat satu atau lebih dari lembaga pemasaran lainnya. Peran lembaga
pemasaran sangat dibutuhkan oleh produsen agar produk yang dihasilkan oleh
produsen cepat sampai ketangan konsumen. Saluran pemasaran akan terjadi pada
Efesiensi pemasaran telur ayam ras merupakan suatu hal yang sangat
penting khususnya dalam melindungi peternakan dari pembagian yang tidak adil
serta konsumen dapat memperoleh harga telur ayam ras yang sesuai. Akibat dari 3
2
3
penataan jalur pemasaran yang kurang tepat, maka sudah pasti efesiensi
pemasaran tidak akan tercapai. Sebelum menentukan kemana produk telur ayam
ras akan dipasarkan, maka penyusunan program pemasaran harus dikaji lebih
karena konsumen merasa beban yang berat untuk membayar pada harga yang
Cara atau indikator untuk mengukur efesiensi pemasaran antara lain adalah
konsumen akhir (Farmer’s share) . Dalam penelitian ini akan mengkaji indikator-
indikator tersebut yang kaitannya dengan fungsi pemasaran dan pola saluran
pemasaran, khususnya pada produk telur ayam ras di Kabupaten Serdang Bedagai.
Serdang Bedagai”.
Rumusan Masalah
3. Bagaiman analisis pemasaran dilihat dari margin pemasaran, farmer share dan
Rasio keuntungan ?
3
4
Tujuan Penelitian
Serdang Bedagai.
Serdang Bedagai.
Manfaat Penelitian
1. Bahan informasi bagi para pelaku bisnis atau para pedagang mengenai
4
5
TINJAUAN PUSTAKA
Bedagai terletak pada posisi 03°01’2,5’’ Lintang Utara - 3°46’33’’ Lintang Utara
dan 98°44’22’’ Bujur Timur - 99°19’01’’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar
Tabel 1. Luas Wilayah dan Rasio Terhadap Luas Kabupaten Serdang Bedagai
menurut Kecamatan, 2020
No Kecamatan Luas (Km) Rasio terhadap Luas Total (%)
1. Kotarih 78,02 4,11
2. Silinda 56,74 2,99
3. Bintang Bayu 95,59 5,03
4. Dolok Masihul 237,42 12,49
5. Serbajadi 50,69 2,67
6. Sipispis 145,26 7,64
7. Dolok Merawan 120,60 6,35
8. Tebing Tinggi 182,29 9,59
9. Tebing Syahbandar 120,30 6,33
10. Bandar Khalipah 116,00 6,10
11. Tanjung Beringin 74,170 3,90
12. Sei Rampah 198,90 10,47
13 Sei Bamban 72,26 3,80
14 Teluk Mengkudu 66,95 3,52
15 Perbaungan 111,62 5,87
16 Pegajahan 93,12 4,90
17 Pantai Cermin 80,30 4,23
Jumlah 1.900,22 100,00
Sumber :BPS Daerah Kab. Serdang Bedagai 2020
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 Km2 yang
Serdang Bedagai di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan
dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur dengan Kabupaten Batu Bara dan
5
6
Telur ayam ras adalah salah satu sumber pangan protein hewani yang
kebutuhan protein hewani. Hal ini karena telur ayam ras relatif murah dan mudah
diperoleh serta dapat memenuhi kebtuhan gizi yang diharapkan (Lestari, 2009).
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling lengkap gizinya.
Selain itu, bahan pangan ini juga bersifat serba guna karena dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Komposisinya terdiri dari 11% kulit telur, 58% putih
telur, dan 31% kuning telur. Telur merupakan produk peternakan yang
Sumber telur konsumsi yang paling mudah diperoleh dan tersedia dalam jumlah
jumlah besar dengan cara budidaya dan pemberian pakan yang modren dan
teratur, serta dengan produktivitas telur yang tinggi. Hampir setiap bagian telur
mempunyai unsur yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Bahan makanan ini
6
7
(50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Disamping itu, telur juga
mengandung 10 macam asam amino esensial dari 18 macam asam amino yang
ada (Sarwono,1994).
Harga
terhadap produk yang dibelinya. Seseorang akan berani membayar suatu produk
dengan harga yang mahal apabila dia menilai kepuasan yang diharapkannya
terhadap produk yang dibelinya itu tinggi. Sebaliknya apabila seseorang itu
menilai kepuasannya terhadap suatu produk itu rendah maka dia tidak akan
bersedia untuk membayar atau membeli produk itu dengan harga yang mahal.
Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam mekanisme pasar
Harga merupakan nilai yang dinyatakan dalam satuan mata uang atau alat
tukar, terhadap sesuatu barang tertentu. Dalam kenyataannya besar kecilnya nilai
atau harga itu tidak hanya ditentukan oleh faktor fisik saja yang diperhitungkan,
7
8
Pasar
akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang
penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antar pembeli dan penjual.
Pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan pembeli dan
penjual bertemu untuk melakukan transaksi jual beli produk baik barang maupun
ditandai dengan transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya ada
Pemasaran
atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa
usaha. Langkah yang tepat untuk merancang strategi pemasaran yang unggul.
Lembaga usaha melakukan hal ini dengan membagi pasar menjadi segmen
pelanggan dan memilih segmen mana yang akan dituju. Berikutnya, lembaga
8
9
Saluran Pemasaran
selalu terdiri dari dari produsen dan konsumen, termasuk di dalamnya perantara
merupakan bagian dari saluran distribusi meskipun mereka tidak mempunyai hak
atas barang. Hal ini bisa terjadi karena perantaraan memainkan peranan yang
efektif dalam pemindahan hak kepemilikan barang atau jasa dari produsen ke
distribusi dibagi dalam lima jalur yang dapat dipakai produsen dalam
1. Produsen Konsumen
Jenis saluran ini adalah bentuk yang paling pendek dan sederhana sebab tanpa
9
10
Jenis saluran ini hanya ada satu perantaraan yaitu pengecer, dimana pengecer
Jenis saluran ini dilakukan oleh produsen yang tidak ingin menjual secara
sehingga dalam hal ini produsen menjual kepada pedagang besar saja.
Jenis saluran ini terdapat tiga perantara penjualan yaitu : agen, pedagang
besar, dan pengecer. Disini adalah saluran terpanjang dari keempat tingkatan
Jenis saluran ini produsen memilih agen yang akan dipertemukan produsen
Fungsi Pemasaran
produsen dengan konsumen dan memberikan nilai tambah yang besar dalam
dari beberapa rantai tataniaga (marketing channels). Pelaku pasar tersebut masing-
10
11
a. Fungsi pertukaran
b. Fungsi fisik
Proses yang tercakup dalam fungsi fisik adalah pengolahan, penyimpanan, dan
c. Fungsi fasilitas
kegiatan yang terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi fasilitas terdiri
Lembaga Pemasaran
11
12
mengenai suatu barang dan jasa. Ada tiga kelompok yang secara langsung terlibat
konsumen, yaitu:
Pihak produsen adalah pihak yang memproduksi barang dan jasa yang
dipasarkan, seperti: petani sayur, petani buah, pabrik rokok, dan lain-lain. Pihak
dipasarkan, konsumen akhir ini dapat terdiri dari rumah tangga dan perusahaan-
perusahaan (sudiyono,2002).
Margin Pemasaran
yang diterima oleh peternak penghasil dengan harga yang dibayarkan oleh
oleh konsumen akhir dengan harga yang diterima oleh lembaga pemasaran dan
biaya dari jasa-jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat permintaan dan
penawaran jasa-jasa pemasaran. Biaya dari jasa-jasa tersebut terdiri atas biaya
melakukan fungsi pemasaran dan keuntungan yang diperoleh sebagai imbalan jasa
12
13
Farmer’s Share
yang dibayar oleh konsumen akhir. Besar kecilnya farmer’s share ditentukan oleh
panjang saluran pemasaran dan besarnya harga jual yang dibayarkan oleh
pemasaran untuk produk hasil peternakan dapat dikatakan efisien bila Farmer’s
euntungan
Rasio euntungan Terhadap Biaya 100
Biaya Pemasaran
Bila nilai dari rasio dan biaya sama dengan satu, menunjukkan bahwa
keuntungan yang dihasilkan sama besar dengan biaya yang dikeluarkan dalam
usaha tersebut, dan bila lebih besar dari satu menunjukkan bahwa keuntungan
13
14
yang diperoleh lebih besar dari pada biaya yang telah dikeluarkanya (Dahl dan
Hammond,1997).
Efisiensi Pemasaran
efisiensi pemasaran adalah nisbah antara total biaya dengan total nilai
Pemasaran yang efisien merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam
Ukuran dalam peningkatan kepuasan konsumen tersebut sangat sulit dan relatif.
dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu efisiensi operasional dan efisiensi harga
(Asmarantaka, 2012).
konsumen dengan harga yang wajar dan biaya pemasaran minimal. Menurut
Downey dan Erickson (1992) bahwa system pemasaran dikatakan efesiensi kalau
14
15
Kerangka Pemikiran
Analisis Pemasaran
Telur Ayam Ras
15
16
METODE PENELITIAN
Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan mulai bulan September sampai
Tabel 4. Jumlah pasar dirinci menurut Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2020
No Pasar Tradisional Jenis pasar Volume Kegiatan
1. Tanjung Beringin Pasar Rakyat Harian
2. Sei Rampah Pasar Rakyat Harian
3. Kampong Pon Pasar Rakyat Mingguan
4. Sei Buluh Pasar Rakyat Mingguan
5. Sei Berong Pasar Rakyat Mingguan
6. Juhar Pasar Rakyat Mingguan
7. Sialang Buah Pasar Rakyat Mingguan
8. Matapao Pasar Rakyat Mingguan
9. Serba Nanti Pasar Rakyat Mingguan
10. Pekan Sipispis Pasar Rakyat Mingguan
11. Nagur pane Pasar Rakyat Mingguan
12. Marjanji Pasar Rakyat Mingguan
13. Tinoklah Pasar Rakyat Mingguan
14. Dolok Masihul Pasar Rakyat Harian
15. Kota Tengah Pasar Rakyat Mingguan
16. Kuala Bali Pasar Rakyat Mingguan
17. Pantai Cermin Pasar Rakyat Mingguan
18. Perbaungan Pasar Rakyat Harian
19. Perbaungan pasar baru Pasar Rakyat Harian
20. Sergai walk Pasar Rakyat Harian
21. Pekan selasa Pasar Rakyat Mingguan
22. Siahab Pasar Rakyat Mingguan
23. Kotarih Pasar Rakyat Mingguan
24. Silinda Pasar Rakyat Mingguan
25. Bengkel Pasar Rakyat Mingguan
26. Suka Sari Pasar Rakyat Mingguan
Sumber : BPS, Kabupaten Serdang Bedagai Dalam Angka 2020
dan diambil 5 pasar tradisional untuk diteliti yaitu pasar Tanjung Beringin, pasar
Sei Rampah, pasar Dolok Masihul, Pasar lama Perbaungan dan Pasar baru
16
17
Perbaungan. Pada tabel pasar harian ada 6 pasar tetapi yang dipakai untuk sampel
hanya 5 pasar dikarenakan sergai walk itu tempat masyarakat untuk bermain dan
membeli makanan seperti nasi goreng, bakso, mie goreng, minuman dan lain-
lain. Alasan memilih kelima pasar tradisional tersebut sebagai lokasi penelitian
dikarenakan kelima pasar tradisional tersebut menjual komoditi yang akan diteliti
lainnya juga menjual komoditi yang akan diteliti akan tetapi sampel yang diteliti
subjek bukan atas starata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
mingguan yang telah disurvey penjual telur nya tidak menetap dan ada sebagian
pasar yang tidak menjual komoditi yang akan diteliti. Sedangkan pasar yang
Metode Penelitian
responden pedagang pengecer yang menjual telur ayam ras dipasar tradisional,
17
18
purposive sampling yaitu pedagang telur ayam ras yang terdapat dipasar Pasar
Tanjung Beringin, Pasar Sei Rampah, Pasar Dolok Masihul, Pasar lama
sampling, metode ini diperoleh dari informasi yang didapatkan setelah melalui
ayam ras dipasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai. Metode ini dilakukan
sekunder dikumpulkan dari data BPS (Badan Pusar Statistika) Kabupaten Serdang
Bedagai dan dari instansi lain yang terkait dengan penelitian serta dari literature,
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah secara kualitatif dan
kuantitatif, dan disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi angka. Pengolahan
18
19
digunakan rumus :
Mp = Pr- Pf
Keterangan :
Menurut Sudiyono (2002), untuk mencari share harga yang diterima produsen
Keterangan :
euntungan
Rasio euntungan Terhadap Biaya 100
Biaya Pemasaran
4. Efisiensi Pemasaran
19
20
efisiensi kalau nilai efesiensi pemasaranya adalah < 1. Tolak ukur yang digunakan
1. Margin pemasaran
besar dari margin pemasaran yang diterima oleh lembaga pemasaran secara
Defenisi
1. Telur ayam ras adalah telur yang diproduksi dari ayam ras petelur yang
diternakkan dalam jumlah besar dengan cara budidaya dan pemberian pakan
yang modern dan teratur, serta dengan produktivitas telur yang tinggi.
2. Peternak dalam penelitian ini adalah peternak ayam petelur yang terlibat
20
21
3. Agen dalam penelitian ini adalah lembaga pemasaran yang membeli telur
ayam ras dari peternak dan menjualnya kembali ke pedagang pengecer atau
konsumen.
membeli telur ayam ras dari agen dan menjual nya kembali di pasar tradisional
5. Konsumen akhir dalam penelitian ini adalah seseorang atau kelompok yang
6. Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
pihak lain
7. Lembaga pemasaran adalah orang atau badan usaha yang terlibat dalam proses
pemasaran telur ayam ras pada pasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai.
lembaga-lembaga pemasaran
10. Harga jual peternak (Rp/butir) adalah harga rata-rata produk per butir yang
diterima peternak.
11. Harga beli ditingkat pedagang (Rp/butir) adalah harga rata-rata produk per
butir yang dibeli dari peternak atau dari pedagang perantaraan sebelumnya.
21
22
12. Harga jual di tingkat pedagang (Rp/butir) adalah harga rata-rata produk per
butir yang dijual pedagang kepada pedagang lainya atau kepada konsumen
akhir.
13. Margin pemasaran adalah perbedaan harga yang diterima oleh peternak
14. Farmer’s share adalah persentase harga telur ayam yang diterima oleh
peternak yaitu dengan membandingkan harga telur ayam dari peternak yaitu
dengan membandingkan harga telur ayam dari peternak dengan harga beli
Batasan Operasional
Serdang Bedagai.
4. Ruang lingkup penelitian ini adalah pemasaran telur ayam ras di 5 pasar
peternak telur ayam ras yang terlibat dipasar tradisional Kabupaten Serdang
22
23
Bedagai terletak pada posisi 03°01’2,5’’ Lintang Utara - 3°46’33’’ Lintang Utara
dan 98°44’22’’ Bujur Timur - 99°19’01’’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar
0 – 500 meter diatas permukaan laut. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki luas
wilayah 1.900,22 km2 yang terdiri dari 117 kecamatan dan 237 desa, dan 6
Masihul yaitu 237,42 km2 atau 12,49 persen dari luas Kabupaten Serdang
Bedagai. Kecamatan yang paling kecil adalah Kecamatan Serbajadi yaitu 50,69
km2 atau 2,67 persen dari luas Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang
iklimnya hampir sama dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai Kabupaten Induk.
sekitar 78%, curah hujan berkisar antara 41 sampai dengan 417 mm perbulan
dengan periodik tertinggi pada bulan Oktober 2018, hari hujan per bulan berkisar
6-23 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan September-Oktober
2018. Rata-rata kecepatan angin berkisar 2,2 m/dt dengan tingkat penguapan
23
24
sekitar 4,08 mm/hari. Rata-rata temperatur udara per bulan minimum 23,7 C dan
maksimum 32,2 C.
Profil Responden
akan melalui beberapa lembaga pemasaran. Pada penelitian ini terdapat 19 orang
pedagang dari kelima pasar tradisional yang terlibat memiliki sifat yang
24
25
berdagang.
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Pedagang termuda adalah berumur 25 tahun
dan pedagang yang tertua adalah berumur 65 tahun. Ini menyatakan bahwa
pedagang responden yang masih berusia produktif (15-65 tahun) dan masih
umur produktif yaitu 15- 40 tahun sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar
(53%) dan pedagang responden pada umur 41- 65 sebanyak 9 orang dengan
termasuk dalam umur yang produktif . Menurut Favan (2020) usia dari pedagang
dengan pengalaman kerja yang telah dilewati oleh pedagang pasar, semakin tinggi
25
26
membangun usaha juga semakin tinggi. Namun semakin lanjut usia dari pedagang
pengambilan keputusan serta cara bertindak. Khususnya dalam hal kegiatan jual
dan 1 orang tamat S1. Hal ini menunjukkan sebagian besar pedagang responden
memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi yaitu SMA. Menurut Wawan dan
Dewi (2010), bahwa pendidikan dapat mempengaruhi seseorang akan pola hidup
terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada
26
27
orang (37%), pengalaman berusaha 3-6 tahun sebanyak 7 orang (37%) dan diatas
6 tahun sebanyak 5 orang (26%). Firdausa dan Arianti (2013) menyatakan bahwa
lama usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan, ini berarti
bahwa semakin lama seseorang menggeluti bidang usahanya maka semakin besar
Karakteristik Agen
Agen telur ayam ras dalam penelitian ini adalah pedagang yang berperan
sebagai penyalur telur ayam ras dari peternak hingga ke pedagang pengecer. Agen
yang terlibat dalam pemasaran telur ayam ras adalah sebanyak 4 orang.
Umur Agen
Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku dalam
melakukan atau mengambil keputusan dan dapat bekerja secara optimal serta
perubahan dalam hal ini penambahan usia yang dapat mengakibatkan turunnya
27
28
responden agen tingkat umur di Kabupaten Serdang Bedagai dapat di lihat pada
Tabel 10.
yaitu 15-40 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase (25%) dan agen pada umur
41-64 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase (75%) . Hal ini menyatakan
termasuk umur yang produktif dan masih dalam kondisi yang bugar untuk
seseorang untuk melakukan aktivitas sangat erat kaitannya dengan umur karena
bila umur seseorang telah melewati masa produktif, maka semakin menurun
ikut menurun.
28
29
bentuk jumlah dan persentasi sebanyak 4 orang (100%) agen tammat SMA. Hal
ini menunjukkan bahwa agen telur ayam ras memiliki tingkat pendidikan yang
cukup memadai. Mat dan Razak (2011) menyatakan pendidikan merupakan salah
pertumbuhan bisnis.
Lama usaha adalah waktu yang dijalani pedagang atau pelaku usaha
terhadap omset penjualan karena semakin lama usaha maka akan semakin banyak
pengalaman usaha di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 12.
29
30
oleh pelaku pemasaran telur ayam ras untuk mengelolah usaha dagang nya. Setiaji
dan Fatuniah (2018) menyatakan bahwa lama usaha berpengaruh positif terhadap
Serdang Bedagai Kecamatan Pantai Labu dan Kecamatan Sei Bamban yang terdiri
Umur Peternak
dalam kegiatan usaha peternakan. Umur juga erat kaitannya dengan pola pikir
Bamban dan Pantai Labu yang berjumlah 5 orang. Berdasarkan Tabel 13,
30
31
15 - 40 tahun, dan lebih 65 tahun adalah sebesar (20%) dan kelompok umur 41-
Semakin produktif umur peternak maka semakin mempunyai semangat ingin tahu
hal-hal baru yang belum diketahui. Selain itu usia juga mempengaruhi kondisi
Pendidikan juga dapat merubah pola pikir peternak dalam mengadopsi berbagai
inovasi dan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha.
paling banyak yaitu pada tingkat SMA sebanyak 3 orang dengan persentase
sebesar (60%) dan tingkat pendidikan paling sedikit yaitu pada tingkat S1
sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar (40%). Hal ini menunjukkan dengan
31
32
mengenai telur ayam ras akan cepat. Hendrayani dan Febrina (2009) menyatakan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang tentunya akan semakin tinggi
pula daya serap teknologi dan semakin cepat untuk menerima inovasi yang datang
dari luar.
Pengalaman Beternak
dimiliki akan lebih tinggi dan berkualitas. Adapun keadaan umum responden
Tabel.
11-15 berjumlah 2 orang dengan persentase (40%) dan yang memiliki pengalaman
diatas 21 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase (60%). Hal ini menunjukkan
bahwa peternak ayam ras petelur sudah memiliki banyak pengalaman beternak
ayam ras petelur. Hendrayani dan Febrina (2009) menyatakan bahwa pengalaman
beternak merupakan modal penting untuk berhasilnya suatu kegiatan usaha ternak,
pola pikir mereka dalam menerapkan inovasi pada kegiatan usaha ternaknya.
32
33
Lembaga Pemasaran
produk telur ayam ras dari peternak hingga konsumen akhir. Kabupaten Serdang
Bedagai merupakan salah satu penghasil telur ayam ras. Akan tetapi tidak semua
pedagang membeli telur ayam ras di daerah Kabupaten Serdang Bedagai ada juga
sebagian pedagang membeli telur ayam ras di daerah Kecamatan Pantai Labu
Peternak adalah produsen dari telur ayam ras yang memasarkan atau
menjual telur ke agen dan pedagang pengecer. Peternak langsung menjual telur
tanpa proses sortir. Jumlah responden peternak di Kabupaten Serdang bedagai ada
5 responden yang berasal dari Pantai Labu dan Sei Bamban. Jadi peternak skala
usaha menengah dan besar berada di daerah Pantai Labu dan merekalah yang
langganan sendiri
Agen adalah lembaga pemasaran yang membeli telur ayam ras dari
peternak dan menjual telur ayam ras ke pedagang pengecer. Pedagang pegumpul
dari penelitian ini terdapat 4 responden yang membeli telur dari peternak
langsung.
Pedagang pengecer adalah pedagang yang membeli telur ayam ras dari
peternak dan agen. Dalam penelitian ini pedagang pengecer yang dipilih sebagai
sampel adalah pedagang yang berada di Pasar Tanjung Beringin, Pasar Sei
33
34
Rampah, Pasar Dolok Masihul, Pasar Baru Perbaungan dan Pasar Lama
Saluran Pemasaran
dalam menyampaikan hasil produksi. Hal tersebut dilihat pada tabel berikut:
Saluran Pemasaran I
karena saluran ini hanya menggunakan satu lembaga perantara yakni pedagang
pengecer telur ayam ras. Peternak telur ayam ras pada saluran ini jumlah yang
cukup banyak. Penyalur telur pada saluran ini berasal dari peternak kepedagang
karena saluran ini menggunakan dua lembaga perantara yakni agen dan pedagang
pengecer. Peternak ini memasarkan telur ayam ras dalam jumlah banyak sehingga
memasarkannya melalui agen dan agen memasarkan telur ayam ras ke pedagang
pengecer dengan cara mengangkut telur kepasar dengan menggunakan pick up.
34
35
Margin Pemasaran
telur ayam ras dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen yang membeli telur
ayam ras. Margin pemasaran suatu komoditas terdiri dari biaya pemasaran yang
oleh peternak telur ayam ras dan lembaga-lembaga pemasaran. Untuk dapat
Tabel 16. Biaya pemasaran telur ayam ras yang dikeluarkan oleh setiap lembaga
pemasaran pada saluran tingkat I
Biaya Pemasaran Saluran Tingkat I
Jumlah Telur Biaya Biaya
Terjual Pemasaran Rata-rata
No Jenis (Butir/bulan) (Rp/bulan) (Rp/butir)
1 Peternak (196.000) 784.000
a. Tray Karton @600 10.080.000
b. Tali 122 @8.000 3.904.000
Jumlah 13.984.000 17,837
pedagang pengecer
2 (24.600) 98.400
a. Tenaga Kerja 800.000
b. Sewa Tempat 100.000
c. Kebersihan 37.333
d. Tali 33.333
e. Plastik 46.666
f. Tranportasi 280.000
Jumlah 1.297.332 13,184
Total Biaya Pemasaran 15.281.332 31,021
peternak sebesar Rp. 13.984.000,- per bulan dengan jumlah penjualan sebesar
784.000 butir maka biaya rata-rata per butir adalah Rp. 17,837. Biaya pemasaran
peternak meliputi biaya tray karton sebesar Rp. 10.080.000,- per bulan dan biaya
35
36
sebesar Rp. 1.297.332,- per pulan dengan jumlah penjualan sebesar 98.400 butir
maka biaya rata-rata per butir adalah Rp. 13,184. Biaya pemasaran pedagang
pengecer meliputi biaya tenaga kerja Rp. 800.000,- per bulan, biaya sewa tempat
sebesar Rp. 100.000,- per bulan, biaya kebersihan sebesar Rp. 37.333,- per bulan,
biaya tali sebesar Rp. 33.333,- per bulan dan biaya plastik Rp. 46.666,- per bulan.
Total biaya pemasaran untuk saluran pemasaran I sebesar Rp. 15.281.332,- per
bulan dan biaya perbutir sebesar 31,021. Vicky (2020) menyatakan rendahnya
sangat sedikit sehingga tidak mengeluarkan biaya pemasaran yang terlalu banyak.
Tabel 17. Biaya pemasarn telur ayam ras yang dikeluarkan oleh setiap lembaga
pemasaran pada saluran tingkat II
Biaya Pemasaran Tingkat II
Jumlah Biaya Biaya
Jenis Telur Pemasaran Rata-rata
No (Butir/bulan) (Rp/bulan) (Rp/butir)
1 Peternak (728.000) 2.912.000
a. Tray Karton @600 55.200.000
b. Tali (283) @8.000 9.056.000
Jumlah 64.256.000 22,066
2 Agen (180.600) 722.400
b. Tenaga Kerja (4) 6.000.000
c. Transportasi 5.400.000
d. Konsumsi 1.216.000
Jumlah 12.616.000 17,464
Pedagang Pengecer
3 (34.200) 136.800
a. Tenaga Kerja (1) 1.000.000
b. Sewa Tempat 100.000
c. Kebersihan 42.000
d. Tali 32.000
e. Plastik 51.700
Jumlah 1.225.700 8,960
Total Biaya Pemasaran 78.097.700 48,490
36
37
Berdasarkan Tabel 17, saluran pemasaran kedua terdiri dari peternak yang
berasal dari Kecamatan Pantai labu dan Kecamatan Sei Bamban dan pedagang
pengecer yang ada di Pasar Tanjung Beringin, Pasar Sei Rampah, Pasar Dolok
Masihul, Pasar Baru Perbaungan dan Pasar Lama Perbaungan. Biaya pemasaran
yang dikeluarkan oleh peternak sebesar Rp. 64.256.000,- per bulan dengan jumlah
penjualan telur sebesar 2.912.000 butir maka biaya rata-rata per butir Rp. 22,066.
Biaya pemasaran yang dikeluarkan peternak terdiri dari biaya tray karton sebesar
Rp. 55.200.000,- per bulan dan tali sebesar Rp. 9.056.000,- per bulan. Sehingga
total biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh peternak sebesar Rp. 64.256.000.-
per bulan.
Berdasarkan Tabel 17, biaya saluran kedua agen sebesar Rp. 12.616.000,-
per bulan dengan jumlah telur yang dipasarkan 722.400 butir maka biaya rata-rata
per butir adalah 17,464. Biaya pemasaran yang dikeluarkan agen meliputi biaya
tenaga kerja untuk 4 orang sebesar Rp. 6.000.000,- per bulan, biaya transportasi
sebesar Rp. 5.400.000,- per bulan dan biaya konsumsi sebesar Rp. 1.216.000,- per
bulan. Sehingga total biaya pemasaran yang dikeluarkan agen Rp. 12.616.000,-
per bulan.
sebesar Rp. 1.225.700,- per bulan dengan jumlah telur yang dipasarkan sebesar
136.800 butir maka biaya rata-rata perbutir sebesar Rp. 8,96. Biaya pemasaran
yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer meliputi biaya tenaga kerja 1 orang
sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan, biaya sewa tempat Rp. 100.000,- per bulan,
biaya kebersihan sebesar Rp. 42.000,- per bulan, biaya tali sebesar Rp. 32.000,-
per bulan dan biaya plastik sebesar Rp. 51.700,- per bulan. Total biaya pemasaran
37
38
untuk saluran pertama sebesar Rp. 78.097.700 per bulan dengan biaya per butir
adalah Rp. 48,490. Daniel (2002) menyatakan bahwa semakin panjang rantai
pemasaran dan semakin banyak perantaraan yang terlibat dalam pemasaran, maka
Berdasarkan Tabel 18, kedua saluran pemasaran telur ayam ras yang ada
pemasaran II sebesar Rp. 48,490. Hal ini karena rantai pemasaran yang melalui
Sementara biaya yang ditanggung oleh jalur pemasaran I sebesar Rp. 31,021 yang
38
39
Rp. 127,29.
pemasaran II yaitu sebesar Rp. 270 karena saluran pemasaran II merupakan rantai
terpanjang dari pada saluran I. Margin pemasaran terkecil terdapat pada jalur I
yaitu sebesar Rp.141 karena pada jalur ini peternak langsung menjual telur ayam
ras kepada pedagang pengecer. Indriyo (2001) menyatakan semakin panjang dan
semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran akan
semakin besar total margin yang di dapat oleh pelaku pemasaran, sebaliknya
semakin pendek dan sedikit lembaga pemasaran semakin kecil total margin yang
Farmer’s Share
harga konsumen, dan pada umumnya dinyatakan oleh persentase. Besar kecil
Farmer’s share ditentukan oleh panjang saluran pemasaran dan besarnya harga
Tabel 19. Analisis Farmer’s share pada saluran pemasaran telur ayam ras di
Kabupaten Serdang Bedagai
Harga di Tingkat Harga di Tingkat
Saluran Farmer's Share
Peternak Konsumen
Pemasaran (%)
(Rp/butir) (Rp/butir)
1 1.200 1.341 89,485
2 1.200 1.470 81,632
Share) terbesar pada saluran pemasaran I yaitu sebesar 89,485%, artinya peternak
39
40
Menurut Natali (2015) berdasarkan teori ekonomi bahwa apabila Farmer’s share
lebih besar dari 50% maka pemasaran sudah dianggap efesien. Pada tabel 19,
bahwa nilai Farmer’s share dari setiap saluran pemasaran telur ayam ras di pasar
tradisional Kabupaten Serdang Bedagai adalah lebih besar dari 50% yang artinya
pemasaran maka akan semakin besar nilai Farmer’s share dan semakin efisien.
dalam menyalurkan telur ayam ras dari peternak ke konsumen akhir yang
selama proses pemasaran. Analisis rasio keuntungan per biaya dapat digunakan
pedagang pengecer adalah sebesar Rp. 13,184 per butir sedangkan keuntungan
40
41
adalah sebesar Rp. 127,816 per butir. Maka rasio keuntungan biaya adalah sebesar
Rp. 9,64 per butir. Pada saluran II total biaya yang dikeluarkan per butir telur
adalah sebesar Rp. 26,424. Biaya terbesar ditanggung oleh agen yaitu sebesar Rp.
17,464 per butir, biaya pemasaran terendah ditanggung oleh pedagang pengecer
adalah sebesar Rp. 8,960 per butir. Keuntungan terbesar diperoleh pedagang
pengecer yaitu sebesar Rp. 161,04 perbutir, sedangkan terendah diperoleh agen
yaitu sebesar Rp. 82,536 per butir. Siti (2009) menyatakan keuntungan yang
Tabel 21. Nilai efesiensi pemasaran pada saluran pemasaran telur ayam ras di
Kabupaten Serdang Bedagai
Nilai Produk Nilai Efisiensi
Lembaga Pemasaran Biaya (Rp/butir)
(Rp/butir) (Rp/butir)
Saluran I
Peternak 17,837 1.200 0,015
Peadagang Pengecer 13,184 1.341 0,010
Saluran II
Peternak 22,066 1.200 0,018
Agen 17,464 1.300 0,013
Pedagang Pengecer 8,960 1.470 0,006
dikatakan efisien apabila nilai efisiensi pemasarannya adalah < 1 yang artinya
efisien. Pada Tabel 20, bahwa nilai efesien dari semua lembaga pemasaran di
pasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai sudah efisien yaitu < 1. Cahyono
(2015) menyatakan mengenai rantai pemasaran yang pendek akan efisien karena
tingkat harga yang diperoleh petani/peternak produsen lebih tinggi dan tingkat
41
42
Kesimpulan
Karakteristik usia dari pedagang pengecer 53% berusia 15-40 tahun, usia agen
75% berusia 41-65 tahun dan usia peternak 60% berusia 41-65 tahun, tingkat
pendidikan terakhir pedagang pengecer SMA 89%, agen SMA 100% dan peternak
SMA 60% serta sudah berpengalaman dalam berdagang dan beternak telur ayam
ras.
farmer’s share saluran I menempati nilai tertinggi yaitu sebesar 89,485% dan
bahwa saluran tingkat I dan tingkat II pemasaran sudah efisien dengan nilai < 1.
Saran
42
43
DAFTRA PUSTAKA
Badan Pusat Statistika. 2020. Serdang Bedagai Dalam Angka Keadaan Geografi
dan Iklim. Kabupaten Serdang Bedagai.
Badan Pusat Statistik. 2020. Serdang Bedagai Dalam Angka Sensus Penduduk.
Kabupetn Serdang Bedagai.
Badan pusat statistik 2020. Serdang Bedagai Dalam Angka Keuangan dan Harga.
Kabupaten Serdang Bedagai. .
Cahyono, B. 2015. Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Dahl, D., and Hammond, J. 1997. Market and Price Analysis. Agricultura
Industries. New York: McGraw-Hill Book Company
Erlina. 2011. Metodologi penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Fakultas
Ekonomi. USU. Medan.
Firdausa dan Arianti. 2013. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam kerja
Terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintaro Demak
Diponegoro. Journal Of Economy. Volume 2, No 1
43
44
Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi dua belas Bahasa Indonesia. Jilid 1,
PT Indeks, Jakarta.
Lestari, T. 2009. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf Hidup Petani.
Skripsi. Bogor. Institute Pertanian Bogor.
Maria, H., dan Setiyowati. 2019. Rantai Pemasaran Ayam Kampung Super di
Kabupaten Lampung Timur. Fakultas Pertanian. Universitas Tulang
Bawang Lampung. Bandar Lampung. Volume 3, No1
Mat, I.E.N dan Razak R.C. 2011. Atribut Lingkungan Dan Aktivitas
Kewirausahaan Wanita. Ilmu Sosial. Volume 7, No 9
Philip, K., et. al. 2005. Manajemen Pemasaran. Sudut Pandang Asia; PT Indeks.
Jakarta.
Pinto, R. M., Hapsari. T. D. dan Hartadi, R 2016. Kajian Pemasaran Telur Ayam
Ras dan Prospek Pengembangannya di Perusahaan Gracia Fram Timor
Leste. Jurnal Ilmiah. Universitas Jember.
44
45
Putra, B. 2009. Analisis Tataniaga dan Elastisitas Transmisi Harga dan CPO
Internasional Terhadap Harga TBS (Tandan Buah Segar) Kelapa Sawit.
Studi Kasus Desa Mananti Sosa Kabupaten Padang Lawas. Skripsi USU
Putri A.D., dan Setiawati, N.D. 2013 Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan
Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin di Desa Bebandem.
Sediaoetama. 2006. Ilmu Gizi. Jilid 1. Cetakan Keenam. Dian Rakyat ; Jakarta.
Sugiyono 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Cv. Alfaveta.
Bandung.
Setiaji, K. dan Ana, L.F. 2018. Pengaruh Modal, Lama Usaha Dan Lokasi
Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Pasca Relokasi. Jurnal Pendidikan
Dan Bisnis. Volume 6, No 1
Siti, H. 2009. Analisis Margin Pemasaran Ubi Kayu (Manihot utilissima) (Studi
Kasus Di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri ). Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret.
45
46
46
47
LAMPIRAN
Lampiran 1. Profil Pedagang Pengecer Telur Ayam Ras di Pasar Tradisional Kabupaten Serdang Bedagai
No Nama Jenis Kelamin Umur (tahun) Pendidikan Pengalaman Usaha (tahun) Sumber Telur
1 Dendi Aron Siagian P 38 SMA 2 Agen
2 Rani Lubis W 48 SMA 3 Agen
3 Shofi W 55 SMA 1 Agen
4 Arwi Teguh Ginting P 25 SMA 1 Agen
5 Leli W 48 SMA 2 Agen
6 Sonia W 49 D3 4 Agen
7 Hamri Pulang P 43 SMA 10 Agen
8 Selly W 30 SMA 5 Agen
9 Sapri P 65 SMA 30 Agen
10 Budi P 25 SMA 2 Agen
11 Santi W 58 SMA 15 Agen
12 Eva W 32 SMA 3 Agen
13 Idris P 26 SMA 10 Peternak Pantai Labu
14 Acong P 65 SMA 15 Peternak Pantai Labu
15 Yudi P 54 SMA 6 Peternak Pantai Labu
16 Nur Hasanah W 25 S1 1 Peternak Sei Bamban
17 Hendra P 40 SMA 4 Peternak Pantai Labu
18 Fatimah W 35 SMA 2 Peternak Pantai Labu
19 Rudi P 30 SMA 4 Peternak Pantai Labu
47
48
Lampiran 2. Profil Agen Telur Ayam Ras di Pasar Tradisional Kabupaten Serdang Bedagai
No Nama Jenis Kelamin Umur (tahun) Pendidikan Pengalaman Usaha (tahun) Sumber Telur
1 Edi P 50 SMA 15 Peternak Sei Bamban
2 Rini W 40 SMA 22 Peternak Pantai Labu
3 Aldo P 45 SMA 18 Peternak Pantai Labu
4 Ahwi P 50 SMA 13 Peternak Pantai Labu
48
49
49
50
4 Hendra (40) 6.600 Pasar Dolok Masihul 1.200 Sewa Tempat : 25.000 6.600 1.350
Tenaga Kerja :
250000
Transportasi : 70.000
Kebersihan : 7.000
Tali : 10.000
Plastik : 15.000
5 Fatimah (35) 2.400 Pasar Dolok Masihul Peternak 1.200 Sewa Tempat : 25.000 2.400 1.300
Tenaga Kerja : -,
Transportasi : 70.000
Kebersihan : 7.000
Tali : 5.000
Plastik : 10.000
6 Rudi (30) 3.000 Pasar Dolok Masihul Peternak 1.200 Sewa Tempat : 25.000 3.000 1.350
Tenaga Kerja :
250.000
Transportasi : 70.000
Kebersihan : 7.000
Tali : 10.000
Plastik : 15.000
Total 24.600 24.600
Rata-rata 4.100 1.200 4.100 1.341
50
51
51
52
4 Arwi (25) 1.500 Pasar Dolok Masihul Agen 1.300 Sewa Tempat : 25.000 1.500 1.500
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70.000
Kebersihan : 7.000
Tali : 8.000
Plastik : 10.000
5 Leli (48) 2.100 Pasar Sei Rampah Agen 1.300 Sewa Tempat : 25.000 2.100 1.500
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70.000
Kebersihan : 7.000
Tali : 8.000
Plastik : 10.000
6 Sonia (49) 4.200 Pasar Sei Rampah Agen 1.300 Sewa Tempat : 25000 4.200 1.500
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70000
Kebersihan : 7000
Tali : 8000
Plastik : 15000
7 Hamri (43) 4.200 Pasar Sei Rampah Agen 1.300 Sewa Tempat : 25.000 4.200 1.500
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70.000
Kebersihan : 7.000
Tali : 8.000
Plastik : 15.000
52
53
8 Sapri (65) 3.300 Pasar Baru Perbaungan Agen 1.300 Sewa Tempat : 25.000 3.300 1.450
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70.000
Kebersihan : 14.000
Tali : 8.000
Plastik : 15.000
9 Budi (55) 3.900 Pasar Baru Perbaungan Agen 1.300 Sewa Tempat : 25.000 3.900 1.400
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70.000
Kebersihan : 14.000
Tali : 80.00
Plastik : 15.000
10 Eva (30) 3.600 Pasar Baru Perbaungan Agen 1.300 Sewa Tempat : 25.000 3.600 1.400
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70.000
Kebersihan : 14.000
Tali : 8.000
Plastik : 15.000
11 Santi (58) 4.200 Pasar Baru Perbaungan Agen 1.300 Sewa Tempat : 25.000 4.200 1.450
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70.000
Kebersihan : 14.000
Tali : 8.000
Plastik : 15.000
53
54
12 Selly (30) 3.000 Pasar Lama Perbaungan Agen 1.300 Sewa Tempat : 25.000 3.000 1.450
Tenaga Kerja : -,
Trasportasi : 70.000
Kebersihan : 7.000
Tali : 8.000
Plastik : 15.000
Total 34.200 34.200
Rata-rata 2.850 1.300 2.850 1.470
54
55
4 Ahwi 42.000 Peternak Pantai Labu 1.200 Tenaga Kerja : 375.000 37.800 1.300
Transportasi : 300.000
Konsumsi : 80.000
Total 205.800 180.600
Rata-rata 51.450 1.200 45.150 1.300
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
Nama Toko :
Pemilik :
Umur :
Jlh Tanggungan :
Pendidikan Terakhir :
Kapan Usaha dimulai :
Biaya Pemasaran
61
62
Berapa upah :
Menjual ke siapa :
Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang diisikan di atas adalah
benar.
Kabupaten Serdang Bedagai, 2020
Disetujui Oleh
( )
62
63
63
64
I. Biodata
No, Sampel :
Lokasi :
Nama :
Jenis Kelamin : Laki –laki Perempuan
Umur :
Jlh tanggungan :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan lain :
Pendapatan : /Bulan
Frekuensi pembelian : /Bulan
Jumlah permintaan : /Bulan
Barang subsitusi :
64
65
II. Pertanyaan
1. Sejak kapan memulai usaha
2. Berapa jumlah ternak
3. Apakah punya perusahaan mitra
4. Kalau ada mitra, apa jenis kemitraan
a. agen b. dagang c. inti plasma d. bentuk lain
5. apakah pernah menerima bantuan kredit
6. jika pernah berapa dan dari siapa
7. berapa bunganya
8. berapa banyak jumlah ayam yang dimiliki
9. berapa luas kandang
10. apa status lahan yang diusahakan (sewa / milik sendiri / garapan):
11. usaha tani telur ayam yang dilakukan
Kegiatan Dilakukan pada Dilakukan Upah TK
1 musim dengan tenaga (Rp/hari)
kerja
65
66
b. transportasi d. lainnya
15.3. apakah saudara mengalami kesulitan dalam memasarkan telur:
( ) ya, mengapa ...................
( ) tidak, mengapa ...............
15.4. kegiatan penjualan
a. berapa harga jual
b. kemana dijual
c. berapa jumlah penjualan
d. berapa harganya
e. bagaimana sistem pembayaran (utang/cash)
15.5. siapa yang menentukan harga jual:
Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang diisikan di atas adalah
benar.
Kabupaten Serdang Bedagai, 2020
Disetujui Oleh
( )
66