LAPRES Na Dan K
LAPRES Na Dan K
LAPRES Na Dan K
4. Nyala bunsen yang tak cemerlang akan diwarnai lembayung (lila) oleh uap garam
natrium. Garam kalium dalam jumlah sedikit memberi hasil positif pada uji ini
(Svehla, 1985).
KCl(aq) → K+(aq) + Cl-(aq)
3. Warna Senyawa
Ketika ion golongan IA ini hendak mempromosikan elektron maka diperlukan
sejumlah besar energi untuk memisahkan pasangan elektron, sejumlah besar energi
untuk memecahkan kulit elektron dan untuk mempromosikan elektron ke tingkat
energi yang lebih tinggi. Terlalu besarnya energi untuk promosi elektron ini
menyebabkan tidak ada transisi elektron yang sesuai, sehingga senyawa golongan IA
tidak berwarna (Lutfi, dkk., 2016).
Ketika elektron dalam atom tereksitasi, misalnya dengan dipanaskan, energi
tambahan akan mendorong elektron ke orbital berenergi lebih tinggi. Ketika elektron
turun kembali dan meninggalkan keadaan tereksitasi, energi dipancarkan kembali
dalam bentuk foton. Panjang gelombang (atau ekuivalen, frekuensi) foton ditentukan
oleh perbedaan energi antara kedua keadaan. Foton yang dipancarkan ini membentuk
spektrum unsur.
Fakta bahwa hanya warna-warna tertentu yang muncul dalam emisi spektrum
atom suatu unsur berarti bahwa hanya frekuensi tertentu dari cahaya yang
dipancarkan. Masing-masing frekuensi ini berkaitan dengan energi.
VI. Alat dan Bahan :
a. Alat
Tabung reaksi 10 buah
Gelas ukur 10 ml 1 buah
Gelas kimia 250 ml 1 buah
Gelas kimia 100 ml 4 buah
Cawan porselin 1 buah
Spatula 1 buah
Pembakar bunsen 1 buah
Kaca arloji 1 buah
Corong kaca 1 buah
Pipet tetes 10 buah
Penjepit kayu 1 buah
Kawat platina 1 buah
b. Bahan
Kertas saring 1 buah
Kristal NaOH Sepotong kecil
Kristal KOH Sepotong kecil
Garam glauber Sesendok kecil spatula
Larutan PP 2 tetes
Serbuk abu kayu 1 sendok spatula
Logam natrium Sepotong kecil
Aquades Secukupnya
HCl pekat Secukupnya
Natrium peroksida Seujung sendok spatula
H2SO4 1 M Secukupnya
Kertas saring 1 buah
Larutan NaCl Secukupnya
Larutan KOH 1-2 ml
Benang wol Secukupnya
Air brom Secukupnya
Larutan KCl 0,1 M Secukupnya
Larutan asam tartrat 2M Secukupnya
Larutan KI Secukupnya
Larutan amilum Secukupnya
VII. Alur Percobaan :
1. Reaksi Logam Natrium dengan air
Merah muda
Larutan NaOH
Ungu
7. Reaksi KOH
Endapan Filtrat
Diuji dengan PP
Diamati
Merah muda
Hasil
No Hasil Pengamatan
Prosedur Percobaan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Perc. Sebelum Sesudah
1 Reaksi Logam Natrium dengan Air - Logam Na: - Logam Na+air: - 2Na(s)
+ 2H2O(l) → Logam Na
padatan putih timbul letupan dan 2NaOH(aq) + H2(g) bereaksi dengan
Seiris kecil logam natrium keperakan gas putih air yang
- Aquades: larutan - Larutan NaOH + - 2NaOH(aq) + HIn(aq) ditunjukkan
- Diletakkan diatas kertas saring tak berwarna indikator PP: dengan adanya
→ NaIn(aq) + H2O(l)
- Diapungkan diatas permukaan air - Indikator PP: larutan merah gelembung dan
dalam gelas kimia larutan tak muda asam berwarna
- Ditutup dengan kaca arloji berwarna putih dan
- Diamati reaksinya kemudian
- Diuji dengan PP menghasilkan
- Diletakkan diatas kertas saring larutan NaOH
- Diapungkan diatas permukaan air yang ebrsifat
dalam gelas kimia basa yang
- Ditutup dengan kaca arloji ditandai dengan
- Diamati reaksinya berubahnya
- Diuji dengan PP larutan menjadi
warna merah
muda saat
Merah muda
ditambah
dindikator PP.
2 Reaksi NaOH dengan Udara - NaOH padat: - NaOH+air: larutan - NaOH(s) + CO2(g) → Senyawa Na
berwarna putih tak berwarna (yakni NaCl)
NaHCO3(s)
Sepotong Kecil NaOH - Aquades: larutan - NaOH+udara: dapat dibuat
tak berwarna padatanberair - NaHCO3(aq) + HCl(aq) dengan
- Diletakkan di cawan porselin
- HCl: larutan tak - NaOH+HCl: → NaCl(aq) + H2O(l) + mereaksikan
- Dibiarkan dan diamati
berwarna timbul gas (CO2), NaOH dan HCl.
- Air Secukupnya dan dilarutkan CO2(g)
larutan tak Melelehnya
- Diletakkan di cawan porselin
berwarna NaOH
- Dibiarkan dan diamati
menunjukkan
- Air Secukupnya dan dilarutkan
sifat NaOH yang
Larutan NaOH higroskopis
- Dituang sebagian kedalam tabung dibuktikan saat
reaksi dibiarkan diudara
- HCl pekat tetes demi tetes terbuka padatan
- Diamati gas yang keluar NaOH menjadi
Larutan tidak berwarna berair.
3 Reaksi Peroksida dari Senyawa Natrium - Na2O2: padatan - Na2O2+H2SO4: - Na2O2(s) + H2SO4(l) Senyawaan Na
putih larutan tak → Na2SO4(aq) + (yakni Na2SO4)
- H2SO4 pekat: berwarna H2O2(aq) dapat
Seujung sendok natrium
peroksida larutan tak - Na2SO2 + H2SO4 + membentuk
berwarna KI + amilum: - 2H2O2(aq) → 2H2O(l) kompleks
- Dimasukkan ke cawan porselin larutan ungu
- KI: larutan tak + O2(g) berwarna ungu
- Beberapa tetes H2SO4 pekat kehitaman
berwarna
- Beberapa tetes KI dan Amilum - Amilum: larutan
- Diamati - Na2SO2(aq) + 2KI(aq)
tak berwarna
→ K2SO4(aq) +
Ungu
2NaOH(aq) + I2(aq)
4 Reaksi Dehidrasi Garam Guber Garam gluber: Garam gluber + Na2SO4.10H2O(s) → Garam gluber
kristal putih panas: larutan tak bersifat hidrat
Sesendok kecil garam berwarna dan ada Na2SO4(s) + 10H2O(g) setelah
Glauber endapan putih dipanaskan
menjadi anhidrat
- Dimasukkan ke dalam tabung rekasi yang ditandai
- Dipanaskan diatas api kecil dengan
- Diamati perubahan yang terjadi terbentuknya
endapan putih.
Serbuk Terjadi reaksi
hdirasi (pelepasa
air kristal) saat
pemanasan
5 Uji Nyala Natrium - Kawat platina: - Kawat platina+api NaCl(aq) → Na+ + Cl- Unsur natrium
abu-abu api berwarna berwarna kuning
Kawat Platina keperakan kuning keorangean ketika diuji nyala
- HCl pekat: larutan - Kawat platina +
- Dibersihkan
tak berwarna NaCl + Api: api
- Dicelupkan ke HCl pekat
- NaCl: larutan tak kuning terang
- Dipijarkan
berwarna
- Dicelupkan kedalam larutan NaCl
- Dipijarkan
Kuning
6 Uji Sifat dan Reaksi Eksoterm Senyawa KOH - KOH: padatan tak - KOH + aquades: KOH(s) H2O(l) → H2O(l) KOH memiliki
berwarna larutan tak + KOH(aq) + sifat eksotermis
Sepotong kecil - Aquades; larutan berwarna yang dibuktikan
tak berwarna - Digosokkan pada dengan panas
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi jari: terasa licin yang dihasilkan
- Ditambah air sampai larut saat dalam air,
- Diamati dan bersifat basa
Panas yang dibuktikan
saat diuji dengan
- Digosokkan pada ujung jari jari tangan terasa
- Diamati perubahan yang terjadi licin
Larutan
7 Reaksi KOH - Larutan KOH: - Larutan KOH +air - 2KOH(aq) + Br2(aq) KOH yang
larutan tak brom: larutan tak → KBr(aq) + direaksikan
berwarna berwarna KOBr(aq) + H2O(aq) dengan air brom
1.2mL larutan KOH
- Aquades: larutan - Larutan KOH + air menghasilkan
- Dimasukkan ke dalam tabung tak berwarna brom + HCl; larutan tak
- KBr(aq) + KBrO(aq)
reaksi - Air brom: larutan larutan berwarna + H2O(l) → 2KOH(aq) berwarna yang
- Diencerkan dengan air + Br2(aq)
berwarna kuning kuning menandakan Br2
- Ditambah air brom
- Benang wol: - Larutan berkurang.
- Dicatat perubahannya
berwarna biru KOH+benang wol: Ketika
- Diasamkan
benang sedikit dipanaskan
Larutan kuning terurai menghasilkan
- Larutan KOH + gas Br2 yang
benang wol + ditandai dengan
Sisa Larutan KOH yang pekat panas: benang dapat
terurai menguraikan
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi benang wol
- Dimasukkan beberapa helai benang menjadi
wol mengembang
- Dipamaskan dalam proses
- Diamati pemanasan.
Hasil
8 Uji Sifat Abu Kayu dan Senyawa yang - Abu kayu: serbuk - Abu + aquades: - K2CO3(s) + 2H2O(aq) Senyawa kalium
hitam larutan berwarna → 2KOH(aq) + berupa KOH
Terkandung
- Aquades: larutan abu-abu dan ada H2CO3(aq) dapat dibuat dari
tak berwarna endapan hitam pelarutan K2CO3
Sedikit abu kayu
- Indikator PP: - Filtrate abu + - H2CO3(aq) → H2O(l) + dalam air
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi larutan tak aquades + CO2(g) kemudian
- Ditambah air dan dikocok berwarna indikator PP: disaring. Filtrate
- Disaring larutan merah diidentifikasi
muda dengan
penambahan
Endapa Filtrat indikator PP dan
- Diuji dengan PP terbentuk warna
- Diamati merah muda
yang
Merah menunjukkan
bahwa KOH basa
9 Uji Kelarutan Abu Kayu - Residu: berwarna HCl + residu: - K2CO3(s) + 2HCl(aq) Endapan K2CO3
hitam endapan berkurang → 2KCl(aq) + larut sebagian
- HCl: larutan tak dan terbentuk gas. H2CO3(aq) dalam HCl dan
Endapan nomor 8
berwarna membentuk
- H2CO3(aq) → H2O(l) garam KCl
- Ditetesi HCl encer
- Diamati perubahannya + CO2(g)
Hasil
10 Reaksi asam Tartrat dan KCl - Larutan KCl: tak Larutan asam tartrat KCl(aq) + H2C4H4 (aq) → Reaksi KCl
berwarna + larutan KCl: ada KHC4H4O6(s) + HCl(aq) dengan asam
Larutan KCl 0,1 M - Larutan asam endapan putih tartrat
tartrat: tidak (H2C4H4O6)
- Dimasukkan dalam tabung reaksi berwarna menghasilkan
- Ditambahkan larutan asam tartrat 2M larutan seperti
Endapan kristalin putih minyak, dimana
senyawanya
merupakan
garam yaitu
KHC4H4O6
+ -
11 Uji Nyala Kalium - Kawat platina: Larutan KCl+ kawat KCl(aq) + K + Cl Unsur kalium
abu-abu platina+ api: nyala menghasilkan
Kawat platina keperakan lembayung nyala api ungu
- Larutan KCL: (keunguan) (lembayung) saat
- Dicelupkan ke dalam HCl pekat tidak berwarna diuji nyala.
- Dipijarkan sampai nyala tak
berwarna
- Dicelupkan dalam larutan KCl 0,1M
Percobaan I
Dalam percobaan ini, dengan sub judul reaksi logam natrium dengan air. bertujuan
untuk mengetahui sifat dari natrium. Langkah pertama yaitu mengambil seiris logam
natrium (putih keperakan). Logam ini disimpan dalam kerosin dan koas memberikan
kepada kami untuk percobaan ini. Kerosin dipilih sebagai cairan penyimpan natrium
sebab Natrium sangat mudah bereaksi dengan udara membentuk oksida natrium dan
menjaga kemurnian dari kontaminan akibat sifat reaktif natrium dengan udara, sehingga
kerosin menjadi lapisan yang melindungi natrium dari atmosfer udara. Natrium
memiliki sifat lunak dan mudah di iris dengan pisau. Kemudian logam natrium di
bungkus dengan kertas saring yang telah dilipat menjadi 4 lipatan. Kertas saring yang
berfungsi sebagai peredam terjadinya ledakan yang disebabkan oleh reaksi natrium
dengan air, sebab dalam reaksi akan terbentuk letupan beserta api. Lalu menyiapkan
gelas kimia yang berisi aquades (tidak berwarna). Logam natrium yang telah dibungkus
tadi dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi aquades dan segera ditutup
menggunakan kaca arloji. Kaca arloji berfungsi untuk menjaga agar letupan yang
dihasilkan dari reaksi tidak menyebar dan membahayakan di dalam laboratorium.
Setelah beberapa saat muncul asap putih dan
tidak terjadi letupan. Asap putih tersebut menunjukkan terbentuknya gas hidrogen yang
merupakan hasil samping reaksi. Menurut Lutfi, dkk (2016) persamaan reaksinya
sebagai berikut :
+1 0
Percobaan IV
Dalam percobaan ini, dengan subjudul Reaksi dehidrasi garam glauber. bertujuan
untuk mengidentifikasi sifat dari senyawa natrium. Gram glauber bisa disebut juga
dengan natrium sulfat dekahidrat merupakan salah satu senyawa hidrat garam natrium
sulfat dengan rumus molekul Na2SO4.10H2O. garam-garam hidrat jika dipanaskan akan
melepaskan molekul airnya dari senyawa hidratnya.
Langkah pertama dengan cara memasukkan sesendok kecil garam glauber yang
berbentuk kristal tidak berwarna ke dalam tabung reaksi. Garam glauber merupakan
senyawa hidrat dengan rumus kimia Na2SO4.10H2O. Kemudian dipanaskan di atas
nyala api kecil, dihasilkan endapan kristal putih yang merupakan senyawa hidrat adalah
senyawa Na2SO4 dan terdapat cairan tidak berwarna yang merupakan H2O. Reaksi yang
terjadi :
Na2SO4.10H2O(s) → Na2SO4(s) + 10H2O(l)
Pemanasan dapat memutus ikatan kompleks pada gram hidrat mengyebabkan
putusnya ikatan air sehingga menjadi garam terhidrat. Sekitar 45% diperoleh dari
netralisasi Na2SO4 dengan mengiakan H2SO4 menjadikan sumber utamanya yaitu garam
glober Na2SO4.10H2O.
Percobaan V
Dalam percobaan ini, dengan subjudul Uji Nyala Natrium bertujuan untuk
mengidentifikasi ion natrium dalam suatu sampel atau bahan. Percobaan ini akan
dilakukan uji nyala dengan kawat platina yang dicelupkan pada larutan yang
mengandung ion-ion natrium. Menurut Svehla (1990), uji nyala terhadap garam-garam
yang mengandung ion-ion natrium dapat memberikan nyala kuning.
Pada percobaan ini akan diuji warna nyala dari ion natrium yang terdapat pada
senyawa natrium klorida (NaCl) yang tidak berwarna. Langkah pertama adalah
menyiapkan kawat platina/kawat nikrom, kemudian dicelupkan ke dalam HCl pekat
(tidak berwarna) digunakansebagai larutan pencuci untuk membersihkan kawat platina
karena HCl pekat dapat melarutkan garam pengotor/zat pengganggu yang mungkin
menempel pada kawat platina sehingga pengotor tersebut mudah terlarut dari kawat,
sehingga kawat bebas dari kontaminan. kawat platina dikatakan bebasdari kontaminan
adalah dengan memijarkan di atas api jika tidak memancarkan warna api maka kawat
tersebut sudah bebas kontaminan sehingga tidak mengganggu warna nyala logam alkali
(Na) ketika diamati.
Kemudian kawat platina dicelupkan ke dalam larutan NaCl (tidak berwarna)..
Kemudian ujung kawat platina dipijarkan di atas nyala api. Warna nyala api saat diuji
dengan larutan NaCl berwarna kuning. Sehingga dapat dikatakan bahwa ion natrium
pada senyawa tersebut memberikan uji nyala berwarna kuning. Reaksi yang terjadi :
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Percobaan VII
Dalam percobaan ini, dengan subjudul Reaksi KOH bertujuan untuk mengetahui
sifat dari senyawa kalium. Dengan mereaksikan dengan air brom beserta benang wol.
Langkah pertama dengan cara larutan KOH yang dihasilkan dari percobaan VI
ditambahkan dengan 2 mL aquades (tidak berwarna), diperoleh larutan yang tidak
berwarna. aquades ditambahkan dengan tujuan untuk mengurangi konsentrasi larutan
KOH dari percobaan sebelumnya. Kemudian menambahkan 1 mL air brom (Br2)
(jingga) ke dalam larutan tersebut, dan diperoleh larutan yang berwarna kuning pudar.
Reaksi yang terjadi :
KOH(s) + Br2(aq) → KBr(aq) + H2O(l) + KOBr(aq)
Selanjutnya larutan diasamkan dengan penambahan HCl 0,1 M berupa larutan
yang tidak berwarna. Dari penambahan ini terjadi dua lapisan yang dihasilkan, lapisan
atas berwarna kuning telur dan lapisan bawah berwarna kuning pudar. Dalam suasana
asam Br2 terbentuk kembali. Reaksi yang terjadi :
KBr (aq) + H2O (l) + KOBr (aq) + HCl (aq) → 2 KCl (aq) + Br2 (g) + H2O (l)
Percobaan ini mengetahui kesetimbangan Br2 yang telah bereaksi dengan KOH
membentuk KBr, kemudian di reaksikan dengan asam (HCl) maka Br2 kembali
terbentuk dan larutan menjadi kuning seperti pada air brom.
Selanjutnya mengidentifikasi menggunakan benang wol. Mengambil sebagian
larutan KOH sisa dari percobaan VI, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
memasukkan sehelasi benang wol lalu dipanaskan. Dari percobaan ini diapat dilihat
bahwa benang wol tersebut terurai menjadi serabut-serabut halus. Hal ini dikarenakan
larutan KOH bersifat sebagai zat pengelantang pada benang wol, sehingga dapat
menguraikan serat dari benang wol tersebut.
Percobaan VIII
Dalam percobaan ini, dengan subjudul uji sifat abu kayu dan senyawa yang
terkandung. bertujuan untuk mengetahui sifat dari senyawa kalium dan mengidentifikasi
sifatnya. Abu kayu mengandung kalsium karbonat sebagai komponen utamanya,
mewakili 25-45% massa abu kayu. Kalium terdapat pada jumlah kurang dari 10%, dan
fosfat kurang dari 1%. Terdapat juga besi, mangan, seng, tembaga, dan beberapa jenis
logam berat. Namun, komposisi abu kayu sangat bergantung pada jenis kayu dan
kondisi pembakaran seperti temperatur.
Langkah pertama yaitu memasukkan serbuk abu kayu (K2CO3) yang berwarna
abu- abu kehitaman ke dalam tabung reaksi secukupnya. Kemudian menambahkan
sedikit aquades (tidak berwarna) lalu dikocok. Terdapat endapan berwarna hitam dan
larutan yang keruh. K2CO3 sedikit larut dalam air dan larutan berwarna abu-abu. K2CO3
memiliki nilai kelarutan yang apabila dilarutkan dalam air, yaitu sebesar 112 gr dalam
100 mL air pada suhu 25°C. Persamaan reaksinya adalah
K2CO3(s) + 2H2O(l) → 2KOH(aq) + H2CO3(g)
Karena sifat dari H2CO3 yang tidak stabil maka terurai menjadi air dan gas karbon
dioksida
H2CO3 (aq) → H2O(l) + CO2(g)
Setelah dikocok, kemudian disaring menggunakan kertas saring dan diperoleh residu
berwarna abu-abu kehitamab dan filtrat yang tidak berwarna. Filtrat diuji dengan
indikator pp (tidak berwarna) sebanyak 3 tetes dan dihasilkan perubahan warna dari
larutan yang tidak berwarna menjadi berwarna merah muda. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat senyawa yang bersifat basa dalam larutan, dalam reaksi ditunjukkan
bahwa KOH bersifat basa maka sesuai dengan teori ketika indikator PP bereaksi dengan
basa berubah warna menjadi merah muda.. trayek PP yaitu 8,3-10,0 dengan perubahan
warna dari tidak berwarna pada suasana asam dan berwarna merah pada suasana basa.
Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa salah satu sifat dari kalium adalah senyawa
kalium karbonatnya dapat larut dan menjadi larutan yang bersifat basa yang merupakan
KOH Berikut reaksi antara indikator pp dengan larutan basa :
Percobaan IX
Dalam percobaan ini, dengan subjudul uji kelarutan abu kayu. bertujuan untuk
mengidentifikasi sifat dari senyawa kalium. Telah dijelaskan bahwa kalium karbonat
memiliki kelarutan yang cukup rendah di air, maka dari itu dilakukan uji kelarutan
dalam larutan asam klorida, untuk mengetahui kelarutan dan dibandingkan.
Langkah pertama mengambil residu abu kayu yang berwarna abu-abu kehitaman
dari percobaan VIII kemudian memasukkan ke dalam tabung reaksi. Lalu diteteskan
tetes demi tetes larutan HCl pekat (tidak berwarna) endapan yang semula banyak
menjadi lebih sedikit dan larutan menjadi sedikit tidak keruh. Hal ini menunjukkan
bahwa K2CO3 larut dalam larutan HCl. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut
K2CO3(s) + HCl(l) → 2KCl(aq) + H2CO3(aq)
Karena sifat dari H2CO3 yang tidak stabil maka terurai menjadi air dan gas karbon
dioksida
H2CO3 (aq) → H2O(l) + CO2(g)
Dari percobaan ini dihasilkan larutan berwarna kuning, ada endapan hitam, dan
timbul gas CO2 yang ditandai dengan adanya gelembung-gelembung gas dan asap.
Berdasarkan dari percobaan VIII dan IX maka dapat dibandingkan kelarutan
kalium karbonat dalam aquades dan HCl. Kelarutan kalium karbonat bertambah di
larutan HCl yang ditunjukkan residu yang digunakan telah menjadi lebih sedikit
daripada yang ada pada aquades.
Percobaan X
Dalam percobaan ini, dengan subjudul reaksi asam tartrat dan KCl bertujuan untuk
mengetahui sifat kimia dari senyawa kalium. Asam tartrat yang dipakai maka larutan
harus dibufferkan dengan natrium asetat, karena asam kuat Yang terbentuk dalam reaksi
dan basa alkali juga melarutkan endapan.
Langkah pertama dimasukkan larutan KCl 0,1 M (tidak berwarna) sebanyak 2 mL dan
ke dalam tabung reaksi. Kemudian menambahkan larutan Asam tartrat (H2C4H4O6) 2 M
(tidak berwarna) sebanyak 1 mL. Dari percobaan ini dihasilkan terdapat kristal hablur
yang berada di samping tabung reaksi berwarna putih,. Larutan tersebut diindikasikan
sebagai senyawa kalium tartrat, berdasarkan reaksi berikut :
KCl (aq) + H2C4H4O6 (aq) → KHC4H4O6 (s) + HCl (aq)
Endapan sedikit larut dalam air tetapi sangat tidak larut dalam etanol 50%.
Pengendapan dapat dipercepat dengan menggunaduk keras-keras dengan menggosok-
gosok dinding dalam bejana dengan sebatang kaca, dan dengan menambahkan alkohol.
Percobaan XI
Dalam percobaan ini, dengan subjudul Uji Nyala kalium bertujuan untuk
mengidentifikasi ion kalium dalam suatu sampel atau bahan. Percobaan ini akan
dilakukan uji nyala dengan kawat platina yang dicelupkan pada larutan yang
mengandung ion-ion kalium. Menurut Svehla (1990), uji nyala terhadap garam-garam
yang mengandung ion-ion kalium dapat memberikan nyala lembayung (lila).
Pada percobaan ini akan diuji warna nyala dari ion kalium yang terdapat pada
senyawa kalium klorida (KCl) yang tidak berwarna. Langkah pertama adalah
menyiapkan kawat platina/kawat nikrom, kemudian dicelupkan ke dalam HCl pekat
(tidak berwarna) digunakan sebagai larutan pencuci untuk membersihkan kawat platina
karena HCl pekat dapat melarutkan garam pengotor/zat pengganggu yang mungkin
menempel pada kawat platina sehingga pengotor tersebut mudah terlarut dari kawat,
sehingga kawat bebas dari kontaminan. kawat platina dikatakan bebasdari kontaminan
adalah dengan memijarkan di atas api jika tidak memancarkan warna api maka kawat
tersebut sudah bebas kontaminan sehingga tidak mengganggu warna nyala logam alkali
(K) ketika diamati.
Kemudian kawat platina dicelupkan ke dalam larutan KCl (tidak berwarna)..
Kemudian ujung kawat platina dipijarkan di atas nyala api. Warna nyala api saat diuji
dengan larutan NaCl berwarna lembayung. Sehingga dapat dikatakan bahwa ion kalium
pada senyawa tersebut memberikan uji nyala berwarna lembayung. Reaksi yang terjadi :
KCl(aq) → K+(aq) + Cl-(aq)
B. Pembuatan natrium :
Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk
dipakai sebagai pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl
yang dapat diperoleh dari air laut dengan cara penguapan. NaCl memiliki titik
leleh lebih dari 800°C oleh sebab itu pembuatan natrium hanya dengan NaCl
saja akan membutuhkan energi yang cukup besar.
Untuk menghemat energi maka NaCl dicampur dengan CaCl 2 dengan
perbandingan masing-masing 40% dan 60% sehingga titik lelehnya turun
menjadi 580°C.
Reaksi yang terjadi:
Katoda: Na+ + e → Na
Anoda: Cl- → ½ Cl2 +
e
Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam peralatan
“Down Cell” dalam prakteknya sering diikuti dengan pembentukan logam
kalsium akan tetapi padatan ini dikembalikan lagi ke tempat pelelehan.
C. Kegunaan natrium :
- Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam
persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk
memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan
logam cair.
- Biasanya digunakan sebagai cairan pendingin pada reaktor nuklir karena
meleleh pada 98°C dan mendidih pada 892°C
- Sebagai lampu penerangan jalan.
- Senyawa natrium dibutuhkan oleh semua organisme dan digunakan pula
dalam kehidupan kita sehari-hari.
- Natrium klorida (NaCl), atau garam dapur dibutuhkan agar sel dapat
berfungsi baik serta merupakan penyususn elektrolit yang dibutuhkan
darah.
- Senyawa natrium dibutuhkan oleh semua organisme dan digunakan pula
dalam kehidupan kita sehari-hari.
- Natrium klorida (NaCl), atau garam dapur dibutuhkan agar sel dapat
berfungsi baik serta merupakan penyususn elektrolit yang dibutuhkan
darah.
- Natrium juga digunakan dalam berbagai produk industri seperti baking
soda (NaHCO3) dan pemutih (NaOCl), serta digunakan dalam paduan
logam karena efisien dalam mentransfer panas
- Natrium bagi tubuh adalah untuk mencegah menurunnya kandungan
cairan ekstraseluler akibat tekanan osmotik dalam cairan tubuh menurun.
- Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang berwarna kuning dan
dapat menembus kabut.
- Digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin, yaitu
TEL (tetraetillead).
XIII. Lampiran Dokumentasi
-
Kemudian NaOH Ketika NaOH
ditambah dengan bereaksi dengan
aquades hingga aquades
larut dan menghasilkan
ditambah HCl larutan tak
pekat
berwarna yaitu
menghasilkan
larutan tak larutan NaCl.
berwarna dan gas
CO2 yang tak
berwarna