Makalah Pengantar Teknik Industri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TENTANG PERANCANGAN KERJA


DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
1. ELSA AHDIANI (210130201)
2. T. MUHAMMAD DAFFA RIHAYAT (210130205)
3. DINDA PUSPA DILLA (210130206)
4. SILFINA FEBRIANI(210130222)
5. BELLA DELFIRA (210130234)
DOSEN PEMBIMBING: SYARIFUDDIN, ST., MT

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah “Analisis
Perancangan Kerja (Method Engineering)” Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk
menambah pengetahuan khususnya pengantar Teknik Industri. Kami mengucapkan terima kasih
kepada SYARIFUDDIN, ST., MT selaku yang telah memberikan tugas kepada kami sehingga
kami bisa menambah wawasan dan pengetahuan kami lebih luas. semua pihak yang telah
memberikan motivasi, dukungan dan bantuan dalam menyusun laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena
itu dengan berbesar hati untuk menerima semua kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun, sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi saya di masa yang akan
datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya .

ii
DAFTAR PUSTAKA

JUDUL ............................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................... iv
A. Latar Belakang ................................................... iv
B. Rumusan Masalah ............................................. iv
C. Tujuan Pembahasan ........................................... iv
D. Metode Penulisan ............................................... iv
E. Manfaat .............................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................. 3
A. Definisi Perancangan Kerja ............................... 5
B. Ruang Lingkup Perancangan Kerja .................. 5
C. Perancangan Kerja dalam Teknik Industri ....... 6
D. Keuntungan Penerapan ...................................... 7
E. Produktivitas Kerja ............................................ 8
F. Tujuan dari Perancangan Pekerjaan ................... 11
BAB 3 PENUTUP ........................................................... 12
A. Kesimpulan ......................................................... 12
B. Saran .................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................... 13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisa Perancangan Kerja (APK) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
prinsip– prinsip dan teknik–teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja
yang terbaik, yang terdiri dari manusia, mesin, material, dan peralatan kerja serta
lingkungan kerja agar sistem kerja tersebut efektif dan efisien
. Dilihat dari sejarahnya, disiplin Ilmu Teknik Industri dimulai dari perbaikan
sebuah system kerja yang dianggap sebagai sebuah teknik manajemen, maka dapat
dikatakan bahwa Teknik Tata Cara Kerja sebagai disiplin ilmu Teknik Industri yang
pertama.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah dari makalah ini ada;ah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan perancangan kerja?
2. Bagaimana ruang lingkup dalam perancangan kerja?
3. Apa saja keuntungan yang didapat dari penerapan perancangan kerja?
4. Bagaimana perancangan kerja dalam teknik industri?
5. Mengapa produktivitas dibutuhkan dalam perancangan kerja?
6. Apa tujuan dari perancangan pekerjaan?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perancangan kerja
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam perancangan kerja
3. Untuk mengetahui apa-apa saja keuntungan yang didapat dari perancangan kerja
4. Untuk mengetahui peran perancangan kerja dalam teknik industri
5. Untuk mengetahui mengenai produktivitas kerja
6. Untuk lebih memahami mengenai tujuan dari perancangan kerja

D. Metode Penulisan
Adapun metode penelitian yang digunakan makalah ini adalah dengan cara kajian

pustaka dengan mencari sumber dari berbagai situs diinternet.

iv
E. Manfaat
 Bagi peneliti : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik
Industri,mengetahui banyak hal mengenai Perancangan kerja
 Bagi Pembaca : Untuk mengetahui tentang Perancangan Kerja
 Bagi universitas : Sebagai koleksi perpustakaan dan sebagai referensi bagi
mahasiswa dan dosen-dosen yang mengajar dibidang tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN

Selama satu kali dua puluh empat jam, sejak manusia pertama ada sampai sekarang,
manusia tidak pernah terlepas dari yang namanya kerja, apapun maksud dan motivasinya.
Namun demikian, tidak ada satu definisi yang sama tentang kerja. Para ahli pun mendefiniskan
kerja dalam berbagai bentuk. Berikut ini adalah definisi kerja menurut para ahli

1. Neff dalam Sutalaksana (1979) mendefinisikan kerja sebagai:

“Kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan
untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya.”

2. Miller (1967):

“Any set of activities occurring about the same time, sharing some common purpose that is
recognized by a task performer”.

3. Bennet (1971):

“generally speaking, any kind of behaviour that can reasonably be labeled with a verb can be
called a task”.

4. Teicher and Whitehead (1973):

“a transfer of information between components (within a system).”

5. Rajan and Wilson (1997):

“a task has a set goal and is purposive and that is achieved by an action (cognitive or physical in
nature).”

Terlepas dari berbagai definisi di atas, pengertian kerja sebenarnya sangatlah luas. Hampir semua
aktivitas manusia bisa kita sebut sebagai ‘kerja’, apapun motif atau tujuannya. Perluasan motif
atau tujuan itu terjadi karena tidak semua manusia bekerja semata-mata untuk mempertahankan
hidupnya. Ada manusia yang bekerja untuk mencari nafkah atau makan sehari-hari, ada manusia
yang bekerja supaya dapat bertemu dengan orang lain, ada pula orang yang bekerja karena ingin
memperoleh kepuasaan tertentu seperti artis atau seniman, dan sebagainya.

3
Kerja dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis. Berikut ini adalah macam-macam bentuk
kerja yang sering dilakukan manusia:

Kerja fisik berat, (seperti: mencangkul, mengangkat beban).

Kerja fisik moderat, (seperti: memegang suatu beban)

Psycho-motor skills, (seperti: merakit, mengetik).

Vigilance skills, (seperti: inspeksi, radar).

Diagnosis, (seperti: fault recognition).

Decision making, (seperti: goal programming, dll).

Reasoning / problem solving

Kreativitas: seni, desain

Kombinasi, dll.

Analisis perancangan kerja pada awalnya dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B.
Gilberth. Penelitian-penelitian mereka sesungguhnya tidak dilakukan secara bersamaan,
namun hasil-hasil penelitian mereka telah digabungkan dan dikembangkan sehingga akhirnya
dikenal sebagai Teknik Tata Cara Kerja atau Methods Engineering.

F.W. Taylor merupakan tokoh yang pertama melakukan penelitian mengenai pengukuran
waktu (time study) yang merupakan cikal bakal dari lahirnya displin ilmu Teknik Industri. Ia
bekerja di pabrik baja di Amerika pada tahun 1981 sebagai seorang pengawas. Selama
menjadi pengawas ia melihat pekerjapekerja tidak berprestasi sebagaimana mestinya. Taylor
berpendapat bahwa seharusnya pekerja-pekerja tersebut dapat memberikan hasil yang lebih
maksimal. Setelah melakukan pengamatan Taylor menduga bahwa yang menjadi penyebab
adalah pengaturan jam kerja yang tidak baik. Dari situlah Taylor melakukan penelitian
terhadap pekerja, dan hasil penelitian menyatakan bahwa kerja kerja dipengaruhi oleh
lamanya waktu kerja, waktu istirahat dan frekwensi istirahat. Kemudian Taylor melakukan
pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti (stop watch) untuk mengetahui
waktu yang efektif untuk 5 mendapatkan hasil yang maksimal. Ilmu-ilmu di bidang
pengukuran waktu selanjutnya mengalami perkembangan, seperti lahirnya Data waktu
Standard, Data Waktu Gerakan, dan penggunaan work sampling sebagai salah satu alternatif
lain dalam pengukuran waktu.

Pada tempat dan waktu yang berbeda F.B. Gilbreth juga melakukan penelitian mengenai
waktu gerak, hal ini didasari dari semasa dia bekerja sebagai seorang kontraktor melihat cara
kerja para pekerjanya, dia melihat ketidakefisienan gerakan-gerakan kerja menyusun batu
bata. Sejak itulah Gilbreth bersama istrinya lilian seorang psikolog melakukan penelitian

4
mengenai studi gerakan. Mereka mengamati gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja
dengan menggunakan kamera untuk merekamnya. Penelitian tersebut berujung pada
penemuan suatu prosedur untuk menganalisa gerakan kerja dan memperbaikinya. Prosedur
tersebut adalah membagi gerakan-gerakan kerja menjadi elemen-elemen gerakan dasar yang
merupakan bagian dari suatu gerakan. Elemen-elemen gerakan yang dikembangkan oleh
Gilberth berjumlah 17 buah dan dan dengan elemen-elemen inilah perbaikan-perbaikan
gerakan dilakukan. F.B. Gilberth menerbitkan bukunya pada tahun 1991 berjudul ―Motion
Study‖. Selain itu, ia mengembangkan prinsip-prinsip perancangan sistem kerja yang dikenal
sebagai Ekonomi Gerakan. Prinsip-prinsip ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu sistem
kerja yang terancang baik sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja
untuk sejauh mungkin menghindarkan atau melambatkan datangnya kelemahan (fitique).

Dalam perkembangan selanjutnya karena kedua hasil penelitian tersebut saling


melengkapi dan dipandang sebagi satu kesatuan, akhirnya keduanya digabungkan dan
dikembangkan sehingga akhirnya dikenal sebagai Teknik Tata Cara Kerja atau Methods
Engineering.

A. Definisi Perancangan Kerja


AAAAAAnalisa Perancangan Kerja (APK) apabila dilihat dari sejarahnya merupakan cikal
bakal dari lahirnya disiplin Teknik Industri. Para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor
dengan Time Study-nya, Gilbreth dengan Studi Gerak dan hubungan antar pekerja,
merupakan dasar-dasar perancangan sistem kerja.

Penerapan APK dalam suatu sistem produksi tidak lepas dari berbagai ilmu yang lain
dalam bidang Teknik Industri. Semua saling berinteraksi untuk dapat memaksimalkan sistem
integrasi yang terdiri dari manusia, material, mesin, metode, uang dan informasi.

Pada saat awal berdirinya Industrial Engineering atau Teknik Industri, keilmuwan
Analisa Perancangan Kerja (APK) dahulu bernama Methods Engineering atau dalam bahasa
Indonesia disebut sebagai Teknik Tata Cara Kerja (TTCK).
Sutalaksana dkk (1979) mendefinisikan bahwa Teknik Tata Cara Kerja (TTCK) merupakan
suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu
rancangan sistem kerja yang terbaik.
APK adalah ilmu yang terdiri dari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan
rancangan terbaik dari sistem kerja yang berasal dari faktor manusia, mesin, material,
peralatan kerja serta lingkungan kerja agar menjadi efektif dan efisien.

B. Ruang Lingkup Perancangan Kerja


1. Lingkup Teknis

5
Perubahan teknologi yang semakin cepat serta level teknologi yang semakin
kompleks, di satu sisi menyebabkan ketergantungan manusia pada alam semakin
berkurang serta berbagai keuntungan lainnya yang bermanfaat bagi industri manufaktur.
Namun di sisi yang lain, perubahan ini juga menyebabkan ketergantungan manusia pada
teknologi itu sendiri, sehingga efektivitas sistem secara keseluruhan sebenarnya tidak
terlalu banyak berpengaruh. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan yang lebih
komprehensif dengan penekanan pada aspek manusia sebagai komponen sistem yang
paling utama (Aspek Ergonomi).

2. Lingkup Organisasi

APK menyangkut desain dan analisis berbagai jenis pekerjaan. Baik pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukan oleh perorangan, dengan kontrol individu, maupun pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukan secara berkelompok, yang membutuhkan koordinasi dan tipe
pengontrolan yang berbeda-beda. Kedua jenis pekerjaan di atas tentu saja memiliki sifat
dan ciri yang berbeda, sehingga di dalam analisisnya pun membutuhkan pendekatan atau
metode yang berbeda pula. Hal ini diakomodir oleh berbagai pengetahuan dan teknik
yang terlingkupi oleh keilmuan APK dan E.

3. Lingkup Legalitas

Meningkatnya aturan-aturan atau legislasi memberikan berbagai dampak bagi


pekerja. Jam kerja maksimum, upah minimum, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena
semakin disadarinya peran penting manusia di dalam sistem kerja dan berbagai
keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan APK dan Ergonomi, serta munculnya
upaya-upaya untuk lebih me’manusia’kan manusia di dalam sistem kerja ini.

4. Lingkup Sosial dan Politik

Ketidakstabilan dan semakin mahalnya ongkos pekerja terutama di negara-negara


maju membuat tekanan bagi dunia usaha untuk lebih memperhatikan aspek pekerja ini.

5. Lingkup Finansial

Pilihan-pilihan yang muncul di dalam penerapan prinsip-prinsip APK seringkali


harus berhadapan dengan keterbatasan finansial suatu perusahaan. Penerapan APK di
satu sisi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pekerja dan perusahaan pada
jangka panjang, namun untuk pelaksanaannya juga membutuhkan investasi.

C. Keuntungan Penerapan

1. Waktu kerja yang semakin pendek

6
Jumlah output per hari yang semakin tinggi menyebabkan ongkos per produk yang
semakin kecil, sehingga secara keseluruhan ongkos produksi menurun.

2. Produktivitas yang lebih tinggi melalui upah perangsang

Upah perangsang akan menyebabkan pekerja semakin bergairah, sehingga dicapai


produktivitas yang semakin tinggi pula.

3. Perbaikan sistem kerja

Perbaikan sistem kerja dapat dilakukan dan diterapkan pada berbagai komponen dan
interaksi antar komponen sistem.

4. Penjadwalan produksi

Dibakukannya waktu operasi di setiap stasiun kerja memungkinkan kita untuk


menjadwalkan produksi di tingkat shopfloor.

5. Pengaturan pembebanan dan line balancing

Beban kerja pada setiap stasiun dapat diatur dan diseimbangkan berdasarkan berbagai
informasi tentang waktu operasi, beban kerja fisik, maupun mental yang diterima pekerja.

6. Pengaturan tata letak dan lintasan kritis

Untuk merancang atau mengatur tata letak suatu pabrik baik itu manufaktur ataupun
fasilitas jasa, dibutuhkan informasi yang cukup tentang perancangan proses kerja,
pengaturan dan pengukuran waktu kerja, keterkaitan antar berbagai aktivitas, dan lain-
lain.

D. Perancangan Kerja dalam Keilmuan Teknik Industri

Keilmuan APK, dilihat dari sejarahnya, merupakan cikal bakal disiplin Teknik
Industri. Apa yang dilakukan oleh para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor dengan
Time Study-nya, pasangan suami istri Gilbreth dengan Studi Gerak dan hubungan antar
pekerja, merupakan dasar-dasar perancangan sistem kerja. Penerapan keilmuan APK
dalam suatu sistem produksi, juga tidak terlepas dari berbagai ilmu lain dalam Teknik
Industri. Kesemuanya ini berinteraksi untuk mengoptimalkan sistem integral yang terdiri
dari manusia, material, mesin, peralatan, uang dan informasi.

7
E. Produktivivtas Kerja
Produktivitas kerja dalam istilah ekonomi didefinisikan sebagai
perbandingan secara matematis antara hasil kerja yang dicapai dengan
jumlah sumber daya yang digunakan dalam sebuah produksi.

Perbandingan ini membutuhkan indikator produktivitas kerja untuk


mengukurnya, sehingga bisa didapatkan perhitungan yang jelas terhadap
hasil akhir yang dicapai.

Sebuah perusahaan akan berusaha keras untuk mewujudkan


produktivitas kerja perusahaannya baik secara individu dari diri
karyawan maupun secara organisasi perusahaan.

Itulah sebabnya, sebuah perusahaan serius melakukan evaluasi


kinerja dari karyawannya, sebab ada target laba yang ingin dicapai.
Semakin tinggi produktivitas kerja maka laba perusahaan semakin besar.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Sebelum mengukur produktivitas kerja dengan menggunakan


indikator yang ada, perlu diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja secara individu maupun organisasi:

1. Faktor Individu

Faktor produktivitas individu adalah faktor yang menyangkut


kondisi karyawan. Pinters mungkin bisa menilai bahwa faktor-faktor
inilah sebenarnya yang membuat seseorang bisa memiliki produktivitas
kerja yang bagus dan berkualitas. Pandji Anoraga dalam bukunya
berjudul ‘Psikologi Kerja’ menyebutkan beberapa faktor berikut:

 Bentuk pekerjaan yang menarik.


 Upah yang menjanjikan.
 Perlindungan dan keamanan dalam bekerja.
 Semangat kerja.
 Lingkungan dan fasilitas kerja yang mendukung.
 Promosi dan upaya pengembangan diri karyawan sebanding dengan
pengembangan perusahaan.
 Dilibatkan dalam kegiatan perusahaan.

8
 Sikap pengertian dan simpati terhadap persoalan pribadi.

2. Produktivitas Organisasi Perusahaan

Produktivitas kerja yang dimiliki individu karyawan saja tidak


cukup jika tidak dilandasI dengan produktivitas yang dimiliki oleh
perusahaan, apa saja produktivitas yang perlu ada pada perusahaan?

 Tenaga kerja berkompeten sebagai modal utama kerja-kerja yang


produktif.
 Ilmu manajemen yang mumpuni sebagai seni untuk mengatur pelaksanaan
kegiatan perusahaan yang lebih produktif.
 Sumber modal sebagai nafas panjang pergerakan perusahaan.

Indikator Produktivitas Kerja sebuah Perusahaan

Membuat penilaian apakah capaian produktivitas kerja dari sebuah


perusahaan cukup baik atau tidak membutuhkan sebuah indikator yang bisa
dijadikan sebagai acuan untuk menilai.Hasil akhir produktivitas bisa
dievaluasi setelah melihat beberapa indikator tersebut. Misalnya
perusahaan mengalami kerugian, maka indikator yang ada harus
diperbaiki.Dalam ilmu ekonomi, indikator produktivitas kerja perusahaan
dinilai dengan beberapa paramater berikut:

1. Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja atau jumlah kerja yang dihasilkan oleh karyawan


perusahaan menjadi indikator penilaian pertama bagi
perusahaan.Bagaimana cara menilai kuantitas kerja yang berhasil atau
tidak?

Caranya adalah dengan membandingkan dengan target kuantitas kerja


yang menjadi standar perusahaan apakah sudah tercapai atau belum.Jika
karyawan bekerja dengan kuantitas yang melebihi dari target perusahaan
maka bisa dinilai indikator ini sudah berhasil. Namun, jika didapatkan nilai
perbandingan yang rendah, perusahaan harus melakukan pembenahan
mengapa karyawan menghasilkan kerja yang rendah dibandingkan dengan
target perusahaan.Bisa jadi faktor-faktor produktivitas individu belum
terpenuhi dengan baik sehingga karyawan tidak nyaman bekerja dan
hasilnya menjadi tidak maksimal.

9
2. Kualitas Kerja

Bila kuantitas adalah jumlah, maka indikator selanjutnya adalah


kualitas yang menyangkut mutu produk yang dihasilkan oleh
karyawan.Kemampuan terbaik seorang karyawan dalam menyelesaikan
tugasnya secara teknis itulah yang dikatakan kualitas. Semakin bagus
kualitas kerja seorang karyawan maka produktivitas akan semakin
bagus.Kualitas mungkin saja tidak diperoleh atau capaiannya rendah jika
dari sisi pengembangan SDM karyawan, pihak perusahaan sedikit andil
dalam proses mengembangkannya.Promosi dan pengembangan SDM
perusahaan harus sebanding dengan perkembangan dari perusahaan terkait
sehingga karyawan merasa senang dan bisa bekerja secara lebih
produktif.Kualitas kerja yang rendah walaupun kuantitasnya tinggi capaian
hasilnya tetap akan kecil. Jadi, kuantitas yang sudah baik harus didukung
dengan kualitas kerja yang terbaik sehingga produktivitas akan unggul.

3. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu terkait hasil kerja merupakan persepsi seorang


karyawan yang diharapkan ada sejak dari awal waktu menyelesaikan
pekerjaan. Memaksimalkan waktu pengerjaan untuk mendapatkan output
kerja yang lebih baik dibutuhkan dari seorang karyawan.Memaksimalkan
waktu pengerjaan ini akan dikaitkan dengan aktivitas lainnya yang
dilakukan oleh karyawan. Jika capaian ketepatan waktu yang dihasilkan
dari kinerja seorang karyawan sudah cukup bagus, maka pengaruh
produktivitas kerja perusahaan juga akan lebih baik.

Rumus Pengukuran Produktivitas Kerja

Mengukur produktivitas kerja perusahaan membutuhkan formulasi


matematis yang nyata sehingga bisa didapatkan hasil yang konkrit. Secara
umum bisa diformulasikan rumus menghitung produktivitas kerja karyawan
sebagai hasil dari pembagian nilai output perusahaan dengan nilai input
yang dihasilkan, atau dalam persamaannya dituliskan:

 Total produktivitas= hasil total/ masukan total


 Produktivitas parsial= hasil parsial/ masukan total

Hasil perhitungan produktivitas kerja tersebut dapat menggambarkan


capaian produktivitas kerja yang dilakukan oleh karyawan, apakah hasilnya

10
sesuai dengan standar perusahaan atau belum. Angka ini sekaligus menjadi
bahan evaluasi bagi para manajer untuk mengambil kebijakan pembenahan
perusahaan.

Produktivitas Kerja Rendah karena Nyambi Kuliah?

Bagi yang status kerjanya nyambi kuliah tentu akan jadi


pertimbangan khusus bagi perusahaan dalam memberikan penilaian.
Sebagian mungkin bisa memahami tetapi sebagian tentu akan menerapkan
kebijakan yang sesuai dengan perusahaan.Jangan sedih jika akhirnya
sumber penghasilan Pinters melalui kerja tersebut akhirnya hilang karena
keputusan perusahaan. Biasanya banyak orang bekerja sambil kuliah untuk
mencari penghasilan tambahan biaya pendidikan

.Jika hal ini yang dialami tak perlu khawatir. Bisa memilih perusahaan
lain yang bisa mengerti kondisi freelance yang ada pada saat ini. Selain itu,
juga bisa memanfaatkan solusi biaya pendidikan pinjaman dari Pintek yang
cukup terjangkau. Pinjaman dengan cicilan terjangkau dan persyaratan yang
mudah.

Evaluasi lagi bagaimana capaian indikator produktivitas kerja yang


dilakukan saat ini, bekerja yang terbaik untuk mendapatkan penilaian
terbaik di perusahan.

F. Tujuan dari Perancangan Kerja

Tujuan APK adalah menghasilkan suatu sistem kerja yang ENASE yaitu efektif, nyaman,
aman, sehat dan efisien. Maksud dari tujuan ini adalah bahwa dengan diterapkannya APK
diharapkan sistem kerja yang dirancang efektif yakni mampu menghasilkan output sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan, nyaman, aman, dan sehat bagi pekerja dan orang-orang yang berada di
sekitar lingkungan tempat kerja itu berlangsung, serta efisien dalam arti bahwa biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu kecil nilainya dibanding dengan output
yang dihasilkan.

11
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan diterapkan analisis Perancangan Kerja yang dirancang efektif yakni
mampu menghasilkan output sesuai dengan tujuan yang di terapkan, nyaman, aman,
sehat dan efisien.Berdasarkan pembahasan diatas kesimpulan yang dapat diambil
adalah:

1. Pengetahuan Tentang teknik – teknik identifikasi masalah, analis perancangan dan


pengukuran systemkerja.
12
2. Pentingnya perancangan sistem yang berpusat pada manusia ( Human Centered Design
) dari suatu Sistem kerja yang terdiri dari manusia, mesin, peralatan dan lingkungan
kerja ( Fisik & Psikis).
3. Pengetahuan tentang Teknik Pengukuran sistemkerja
4. Pengetahuan dinamika perancangan yangENASE
5. Aplikasi keilmuan analisis perancangan dalam produksi atau jasaperkantoran.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak hal yang perlu di perbaiki, untuk itu saran dan kritikan yang sifatnya
membangun kami harapkan dari pendengar dan pembaca sebagai bahan evaluasi dan
pembelajaran bagi kami agar dalam pembuatan makalah kami selanjutnya lebik baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://naficasper.blogspot.com/2015/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://www.slideshare.net/yogafir/makalah-method-engineering
https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/597425f33f6dc
50f3561554e/0f5da58ddf620cf51f325ffd6ecb08a0.pdf
https://www.academia.edu/20057399/MAKALAH_TEKNIK_INDU
STRI

13
14

Anda mungkin juga menyukai