Fitriani Poster
Fitriani Poster
Fitriani Poster
- NBF
- BOUIN - mempertahankan bentuk dan struktur sel atau jaringan
- PARAFORMALDEHYDE (Suntoro, 1983; Thavarajah, et al., 2012).
- DLL Masing2 mempunyai kelebihan dan kekurangan sesuai
dengan fungsinya dalam mengikat larutan dan kegunaan
khusus dari larutan tersebut.
Waktu
perendaman
PENELITIAN – KESEHATAN HEWAN
Analisis danFoto sampel Adanya perbedaan gambaran mikroskopis pada penggunaan emersi fiksatif formalin dengan
testis dan epididmis nbf (neutral buffered formaline)
dengan pembesaran 10x secara umum memperlihatkan gambaran histologi yang sesuai dengan teori yang
dan 40x memperlihatkan histologi tubulus semiferus dengan sel spermatogenik, sel sertoli dan sel sel
leydig.
Ruang antar sel pada fiksatif formalin masih terlihat longgar dibandingkan fiksatif nbf,
1. Gambaran makroskopis begitupun dengan pengerutan sel yang masih terlihat pada fiksatif formalin,
2. Struktur umum Keadaan membran tubulus utuh pada fiksatif nbf, namun pada fiksatif formain masih terlihat
3. Membran tubulus adanya degenerasi hidropis yang mendesak merman tubulus, sedangakan autolisis sel pada
4. Pengerutan sel kedua fiksatif tidak signifikan.
5. Autolisis sel
Kerusakan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh fiksasi, hal ini seperti yang dikatakan oleh
Jusuf (2009) dan Ahmed (2011) bahwa teknik fiksasi merupakan tahap awal pada proses
histoteknik.
Kesalahan yang dilakukan pada tahap fiksasi tidak akan pernah dapat diperbaiki kembali,
walaupun proses selanjutnya telah dilakukan dengan benar.
DOKUMEN KEGIATAN
KESIMPULAN
Mikroskopis testis dan epididimis kambing lokal dengan penggunaan metode fiksasi emersi masih dapat dipertanggung jawabkan dan dipercaya memberikan gambaran
mikroskopi yang jelas. Penggunaan fiksatif nbf pada penelitian ini menunjukkan hasil jauh lebih baik dari pada fiksatif formalin.
Berdasarkan data penelitian, proses fiksasi 15x24 jam dapat memberikan gambaran hasil yang jelas secara histologis, walaupun pada fiksatif formalin masih terlihat pengerutan
pada sel dan membran tubulus.
Proses dan waktu fiksasi menjadi bagian yang utama yang perlu diperhatikan dalam kegiatan histoteknik. Pemilihan fiksatif dan waktu fiksasi pada metode emersi merupakan
bagian yang penting untuk mikroskopis testis dan epididimis kambing lokal, sehingga standarisasi penggunaannya dapat diaplikasikan dalam histotehnik.
Ahmed, H.G. and A.I.I. Mohammed. 2011. A Comparison study of histochemical staining of various tissue after Carnoy’s versus after formalin fixation. J. Cancer Sci Ther. 3(4): 84-87.
Hess, R.A. (2003). Estrogen in the adult male reproductive tract: a review. Reprod. Biol and Endoc. (1): 52-65
Jusuf, A.A. 2012. Teknik Histologi I. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Suntoro, S.H. 1983. Metode pewarnaan (histologi dan histokimia). Bharata Karya Aksara : Jakarta
Thavarajah, R., V.K. Mudimbaimannar, J. Elizabeth, U.K. Rao and K. Ranganathan, 2012. Chemical and physical basics of routine formaldehyde fixation. J. Oral Maxillofac Pathol.
16(3):400-405.