Bab Vi Design Tooling Dan Pengendalian Kecelakaan Kerja
Bab Vi Design Tooling Dan Pengendalian Kecelakaan Kerja
Bab Vi Design Tooling Dan Pengendalian Kecelakaan Kerja
BAB VI
DESIGN TOOLING DAN PENGENDALIAN
KECELAKAAN KERJA
VI-1
VI-2
material dari benda kerjanya secara mudah. Berikut ini adalah beberapa peralatan
dan pemesinan yang sering digunakan untuk pembuatan suatu produk.
1. Meteran
Meteran adalah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25-50
meter. Meteran sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar
jalan. Ketelitian pengukuran dengan meteran hingga 0,5 mm. Meteran ini
pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang
dipakai dalam meteran yaitu mm atau cm. Ujung meteran dilengkapi dengan
pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan
pengukuran, dan meteran tidak lepas ketika mengukur. Berikut ini merupakan
Gambar 6.1 Meteran.
2. Mesin Jigsaw
Mesin jigsaw merupakan mesin gergaji yang bergerak naik turun, dapat
digunakan untuk memotong kayu bermodel melingkar atau berlekuk-lekuk.
Prinsip kerja mesin jigsaw adalah alat potong bergerak naik dan turun secara
sangat cepat dan bantalan kerja diarahkan ke benda kerja yang akan dipotong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan, dan pastikan benda kerja dalam
keadaan dijepit atau ditahan agar terhindar dari kecelakaan kerja. Berikut ini
adalah Gambar 6.2 Mesin Jigsaw.
Mesin circular saw adalah gergaji listrik dengan gerakan mata gergaji
berputar pada porosnya. Mesin ini digunakan untuk melakukan pemotongan
lurus. Mesin circular saw memiliki prinsip kerja mata pisau potong berbentuk
lingkaran digerakkan memutar dengan menggunakan motor listrik.Berikut ini
merupakan Gambar 6.4 Mesin Circular Saw.
6. Mesin Kompresor
teori . Berikut merupakan hasil dan pembahasan yang terdapat pada design
tooling dan pengendalian kecelakaan kerja.
a. Material yang digunakan adalah kayu jati karena kayu jati memiliki
kualitas yang sangat kuat dan tahan lama serta tidak mudah rusak.
Dari Tabel 6.1 dapat diketahui bahwa proses pengukuran pada produk
referensi dan pada produk inovasi menggunakan mistar. Alasan menggunakan mistar
yaitu karena mistar merupakan salah satu alat ukur panjang yang memiliki tingkat
ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Proses pemotongan pada produk referensi menggunakan
gergaji, sedangkan pada produk inovasi menggunakan mesin jigsaw, karena dapat
memotong dalam bentuk apa saja dan dapatmembuat lekukan pada komponen. Proses
penghalusan pada produk referensi menggunakan amplas, sedangkan pada produk inovasi
menggunakan mesin gerinda tangan, karena dapat bekerja pada benda kerja yang telah
dikeraskan, dapat menghaluskan permukaan benda, dapat memberikan tuntutan ukuran
yang presisi pada benda kerja. Proses perakitan pada produk referensi menggunakan palu,
sedangkan pada produk inovasi menggunakan nail gun, karena semakin besar daya listrik
yang dikonsumsi maka semakin besar pula kekuatan hantamnya. Proses pernis pada
produk inovasi menggunakan spray gun, karena dapat menampung banyak cairan pernis
sehingga cocok untuk pelapisan dengan bidang yang besar. Proses pengemasan pada
produk inovasi menggunakan staples gun, karena dapat digunakan untuk menyatukan
kardus agar lebih kuat dan permanen.
6.2.4 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta Pengendaliannnya
Proses dari produksi suatu produk tentunya memiliki potensi kecelakaan
kerja yang dapat membahayakan keselamatan operator yang sedang bekerja.
Berikut adalah Tabel 6.2 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta
Pengendaliannya.
Perkakas: Mesin macet saat terjadi Alat potong sudah tumpul Tangan tergores atau Pengendalian Administratif:
Jigsaw pemotongan luka Melakukan pelatihan pada pekerja sebelum melakukan proses
produksi
Material : Kayu Jati terlepas dari APD : Menggunakan sarung tangan karet , kaca mata , penutup telinga
Kayu Jati mesin
3. Menghaluskan Lokasi Peralatan: Mesin terlepas dari Tidak hati-hati dalam menggunakan Tangan tergores atau Eliminasi: -
Stasiun pengukuran tangan mesin terluka Substitusi:
Mengganti kertas amplas pada gerinda tangan
Pengendalian Teknik: Penambahan lapisan agar tidak licin
Perkakas: Pengendalian Administratif:
Mesin Gerinda Tangan Melakukan pelatihan (training) pada pekerja sebelum melakukan
Terpapar debu kayu Arah mengamplas salah Mata irit asi aktivitas menghalusan untuk meminimalkan kecelakaan kerja.
APD:
Material: Sarung tangan kain dan kaca mata
Kayu Jati
4. Merakit Lokasi Peralatan: Tangan terkena paku Tidak hati-hati dalam menggunakan Tangan terluka Eliminasi: -
Stasiun Perakitan dari Nailgun Nailgun Subsitusi: Mengganti paku yang sudah bengkok
Pengendalian Teknik:-
Perkakas: Pengendalian Administratif:
Nailgun Paku tidak menempel Tidak memegang Nailgun dengan benar Tangan lecet atau Melakukan pelatihan pada pekerja untuk menghindari kecelakaan
Material: sempurna terluka kerja
Kayu Jati APD: Safety Glove
5. Pernis Lokasi Peralatan: Cairan Pernis terhirup Jarak penyemprotan terlalu jauh Pernafasan Eliminasi: -
Stasiun Pernis terganggu Subsitusi: -
Pengendalian Teknik:-
Perkakas: Tangan terkena cairan Tidak hati-hati dalam penyemprotan Tangan kotor Pengendalian Administratif:
Spraylgun pernis Melakukan pelatihan pada pekerja untuk menghindari kecelakaan
kerja
Material: APD: Masker, Sarung tangan
Kayu Jati
6. Pengemasan Lokasi Peralatan: Tangan terkena staples Tidak hati-hati dalam memegang Tangan terluka Eliminasi: -
Stasiun Pernis kardus Subsitusi: -
Perkakas: Pengendalian Teknik:-
Staples Gun Pengendalian Administratif:
Material: