Change Detection
Change Detection
Disusun oleh:
Nama : Lulu Afifah
NIM : 117190021
Plug :5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknis klasifikasi untuk citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua
metode yaitu:
1) klasifikasi visual
2) klasifikasi digital
Kalsifikasi visual dilakukan dengan interpretasi dan delianiasi citra secara langsung,
sedangkan klasifikasi digital dilakukan dengan metode supervised / unsupervised.
Klasifikasi digital pada suatu citra adalah suatu proses dimana piksel-piksel dengan
karakteristik spectral yang sama diasumsikan sebagai kelas yang sama, diidentifikasikan
dan ditetapkan dalam suatu warna ( Gibson and Power,2000 )
Dalam hal ini kita menggunakan klasifikasi digital dengan metode supervised
type Maximum Likelihood. Klasifikasi supervised maximum likelihood merupakan
klasifikasi yang berpedoman pada nilai pixel yang sudah dikategori obyeknya atau
dibuat dalam training sampel untuk masing-masing obyek penutup lahan. Setelah
dilakukan klasifikasi dilakukan Change detection antara 2 citra untuk mengetahui
perubahan area dan dalam perubahan menggunakan citra satelit dilakukan untuk
menentukan laju atau tingkat perubahan lahan setiap waktu. Deteksi perubahan adalah
suatu teknik menggunakan teknologi penginderaan jauh dalam menentukan deteksi
perubahan pada obyek diantara dua atau lebih periode waktu. Deteksi perubahan
merupakan sebuah proses penting untuk monitoring dan mengelola sumber daya alam
dan pembangunan daerah karena teknik ini mampu menyediakan analisis distribusi
spasial secara kualitatif di wilayah tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. 2. 1 Bagaimana cara klasifikasi citra dengan metode supervised menggunakan
Software ArcGIS/ ArcMap dan ENVI?
1. 2. 2 Bagaimana perbandingan hasil klasifikasi supervised dengan kondisi asli di
lapangan?
1. 2. 3 Hasil dari metode apa yang paling mirip dengan kondisi asli?
1.3 Tujuan
1. 2. 1 Mahasiswa mampu menghapus/menutup garis-garis pada citra Landsat 7.
1. 2. 2 Mahasiswa mampu mengetahui metode paling baik dalam melakukan Gap
Fill.
BAB II
DASAR TEORI
BAB III
PELAKSANAAN
2.1 Waktu dan Tempat
Hari : Selasa
Tanggal : 14 September 2021
Pukul : 13.00 WIB – selesai
Tempat : Zoom Meeting
2.2 Peralatan
2. 2. 1 PC / Laptop
2. 2. 2 Citra Landsat 7 tahun 2007 daerah Klaten, Jawa Tengah
2. 2. 3 Citra Landsat 8 tahun 2021 daerah Klaten, Jawa Tengah
2. 2. 4 Software ENVI 5.3
2. 2. 5 ArcGis 10.4
2. 2. 6 Peta Penutup Lahan Klaten, Jawa Tengah
2.3 Langkah Kerja
Gambar 2 gapfill Landsat 7 yang mengalami kerusakann satelit pada tahun 2007
Landsat 7 Landsat 8
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
1. Lokasi daerah yang ditinjau
X min 459805.5012
Y min 9168564.8506
X max 470147.9733
Y max 9157657.8808
Gambar 6 lokasi tinjauan
Objek Warna
Sawah Red
Danau Green
Ladang Blue
Kebun Yellow
Pemukiman Cyan
Sungai Magenta
Irigasi Maroon
Jalan Sea Green
Awan Purple
Band
Objek
Berpengaruh
Sawah 5-4-6
Danau 4-5-6
Ladang 4-6-5
Kebun 4-5-3
Pemukiman 4-1-2
Sungai 4-6-3
Irigasi 4-5-6
Jalan 4-5-3
Awan 1-2-3
Band
Objek
Berpengaruh
Sawah 5-7-6
Danau 5-7-6
Ladang 5-6-7
Kebun 5-6-7
Pemukiman 5-7-6
Sungai 5-7-6
Irigasi 5-7-6
Jalan 5-7-6
Awan 6-1-2
Gambar 9 Band berpengaruh setiap object pada Lansat 8
Pada praktikum ini hasil klasifikasi citra yang terbaik yaitu klasifikasi
terbimbing yang menggunakan parameter maximum likelihood.
Metode klasifikasi ini saya menggunakan parameter maximum likelihood karena
parameter ini mendefinisikan statistic setiap kelas ke masing-masing band yang
disebarkan secara normal dan menghitung probabilitas setiap pixel untuk dimasukan ke
kelas tertentu. Pada parameter ini semua pixel ditugaskan untuk mempunyai nilai
probabilitas yang tinggi. Jika probabilitas tertinggi lebih kecil dari ambang batas yang
Landsat 7 Landsat 8
Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa terjadi perubahan area, misal pada
hasil change detection lahan pemukiman. Pemukiman sebenarnya berluas 80,11 km2 ,
dari hasil perubahan yg didapat, terjadi alih fungsi lahan untuk pemukiman,sawah,
sungai, kebun, ladang, jalan, dan juga terhalang awan dengan total alih fungsi lahan
seluas 120,07 km2 ,dengan 9,007 km2 masih dalam kelas yang sama yaitu pemukiman.
Daerah yang mengalami perubahan sebesar 111,063 km2 . Sedangkan, Image
Difference diambil dari luas pemukiman – luas alih fungsi lahan, dengan kata lain luas
pemukiman sebenarnya dikurangi total alih fungsi lahan untuk pemukiman, sawah,
kebun, ladang, jalan, dan juga yang terhalang awan, yaitu 80,11 km2 – 120,07 km2 =
-39.96 km2. Perubahan lahan yang lain (sawah, sungai, kebun, ladang, jalan, awan) juga
memiliki cara analisis yang sama.
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kushardono, Dony. (2017). Klasifikasi Digital Pada Penginderaan Jauh. Bogor: IPB
Press