0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
204 tayangan

Modul Embedded System

Embedded system merupakan sistem komputer yang menggabungkan perangkat keras dan lunak untuk memenuhi kebutuhan komputasi tertentu. Embedded system terdiri dari komponen mekanik, perangkat lunak, dan perangkat keras seperti mikrokontroler, sensor, dan aktuator. Contoh implementasinya adalah sistem kontrol pada robot, lampu lalu lintas, dan perangkat IoT.

Diunggah oleh

my friend
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
204 tayangan

Modul Embedded System

Embedded system merupakan sistem komputer yang menggabungkan perangkat keras dan lunak untuk memenuhi kebutuhan komputasi tertentu. Embedded system terdiri dari komponen mekanik, perangkat lunak, dan perangkat keras seperti mikrokontroler, sensor, dan aktuator. Contoh implementasinya adalah sistem kontrol pada robot, lampu lalu lintas, dan perangkat IoT.

Diunggah oleh

my friend
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 151

Fun Learning Robotics with Microbit

Penulis :

Andre Juan Taftazani, A.Md.T

Yuni Syafarinda, A.Md.T

Penyunting :

Desain Sampul :

Hazrul Aswad

Penerbit :

Hak cipta dilindugi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak


sebaigan atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

IDN BOARDING SCHOOL |i


DAFTAR ISI

Sampul................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
PENDAHULUAN .............................................................................................. iv
BAB 1 Pengenalan Embedded System ............................................................ 1
BAB 2 Pengenalan Microbit............................................................................. 9
BAB 3 Robot Remote Control.......................................................................... 31
BAB 4 Robot Pemadam Api ............................................................................. 47
BAB 5 Disaster Alarm ...................................................................................... 64
BAB 6 Vending Machine .................................................................................. 90
BAB 7 Greenhouse Bit (IoT Microbit) ............................................................ 109
BAB 8 Husbandry Bit (IoT Microbit) ............................................................. 129
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 146

IDN BOARDING SCHOOL | ii


KATA PENGANTAR
Kemajuan industri teknologi saat ini sudah memasuki era 4.0, dimana Embedded
System menjadi jargon pada era ini. Kesiapan Indonesia dalam perpindahan ke
industri 4.0 terletak pada SDM dan pemerataan sektor. Masalah yang kita hadapi
terletak pada banyaknya penduduk Indonesia yang tidak memiliki SDM memadai,
karena diperkirakan dengan masuknya industri ini akan memangkas tenaga manusia
dengan kemampuan SDM rendah dan kemungkinan meningkatkan angka
pengangguran. Salah satu kiat pemerintah dalam menghadapi hal tersebut dimulai
dari pembangunan infrastruktur untuk pemerataan distribusi di berbagai sektor dan
perombakan kurikulum pendidikan guna menghadapi perkembangan industri ini

Berkaitan hal tersebut, melalui lembaga Pendidikan SMP IDN dibuatlah modul ini
sesuai kurikulum SMP IDN yang menitik beratkan kepada praktik penggunaan
Embedded System guna untuk mempersiapkan siswa-siswanya menghadapi
tantangan revolusi industri dan teknologi yang banyak dibutuhkan saat ini dan masa
mendatang.

Tidak lupa kami berterima kasih Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, pihak
yayasan, kepala sekolah, serta guru dan staf yang telah membantu dalam
penyelesaian modul ini. Tentu masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki dalam
penulisan modul ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang konstruktif kami apresiasi
dan terima dengan senang hati.

Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.

Tim Penyusun

IDN BOARDING SCHOOL | iii


PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Embedded System adalah salah satu mata pelajaran IT yang ada di semester
3 SMP IDN. Berdasarkan kurikulum, mata pelajaran Embedded System
disampaikan di kelas 8 semester I dan II yang disampaikan 4 jam perhari selama
seminggu. Pada mata pelajaran ini peserta didik akan belajar proses pengembangan
mikrokontroller dari langkah yang paling mudah hingga langkah lebih lanjut.
Seluruh komponen mikrokontroller akan dikenalkan kepada siswa bersamaan
dengan pengerjaan proyek sederhana untuk memberikan gambaran kepada peserta
didik bagaimana penerapan Embedded System di dunia industri.

B. Prasyarat

Untuk kelancaran pencapaian kompetensi dalam mata pelajaran Embedded


System ini dibutuhkan prasyarat baik pengetahuan atau keterampilan dasar.
Prasyarat tersebut diantaranya adalah: peserta didik mempunyai kompetensi dalam
hal pemanfaatan teknologi informasi, seperti mengoperasikan perangkat lunak
aplikasi. Perangkat lunak aplikasi tersebut antar lain ialah pengolah data untuk
menganalisis data hasil eksperimen, pengolah kata untuk membuat laporan dan
aplikasi presentasi untuk mengkomunikasikan dan mempresentasikan hasil laporan.

C. Petunjuk

Buku pedoman siswa ini disusun berdasarkan kurikulum IDN 2.0. Buku ini
terdiri dari dua bab yaitu bab satu pendahuluan dan bab dua pembelajaran. Dalam
bab pendahuluan beberapa yang harus dipelajari peserta didik adalah deskripsi mata
pelajaran yang berisi informasi umum, rasionalisasi dan penggunaan metode
scientifik. Selanjutnya pengetahuan tentang persyaratan, tujuan yang diharapkan,
kompetensi inti dan dasar yang akan dicapai serta test kemampuan awal. Bab dua
menuntun peserta didik untuk memahami deskripsi umum tentang topik yang akan
dipelajari dan rincian kegiatan belajar sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang

IDN BOARDING SCHOOL | iv


akan dicapai. Setiap kegiatan belajar terdiri dari tujuan dan uraian materi topik
pembelajaran, tugas serta test formatif. Uraian pembelajaran berisi tentang diskripsi
pemahaman topik materi untuk memenuhi kompetensi pengetahuan. Uraian
pembelajaran juga menjelaskan deskripsi unjuk kerja atau langkah-langkah logis
untuk memenuhi kompetensi skill.

Tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dapat berupa tugas praktek,
eksperimen atau pendalaman materi pembelajaran. Setiap tugas yang dilakukan
melalui beberapa tahapan scientifik yaitu: 1) melakukan pengamatan setiap tahapan
unjuk kerja 2) melakukan praktek sesuai dengan unjuk kerja 3) mengumpulkan data
yang dihasilkan setiap tahapan 4) menganalisa hasil data menggunakan analisa
diskriptif 5) mengasosiasikan beberapa pengetahuan dalam uraian materi
pembelajaran untuk membentuk suatu kesimpulan 6) mengkomunikasikan hasil
dengan membuat laporan portofolio. Laporan tersebut merupakan tagihan yang
akan dijadikan sebagai salah satu referensi penilaaian

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari uraian materi dalam bab pembelajaran dan kegiatan


belajar diharapkan peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan
ketrampilan yang berkaitan dengan materi:

a. Microcontroller, sensor dan aktuator


b. Alur / proses kerja sebuah sistem robot
c. Blok programming dengan platform Makecode
d. Testing dan solving project

IDN BOARDING SCHOOL |v


BAB 1
Pengenalan Embedded System

Pembelajaran berbasis proyek dengan mengutamakan aktivitas inquiry untuk


meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkolaborasi, literasi
media, dan meningkatkan kemampuan IT.
Kegiatan Pembelajaran pada bab ini, siswa diharapkan:
1. Mampu mengetahui definisi dan arsitektur Embedded System
2. Mampu mengetahui bentuk dan penerapan Embedded System

Pengertian Embedded System

Embedded System atau dalam bahasa Indonesia disebut sistem tertanam


merupakan bidang yang mendalami mikroprosessor dengan mengkombinasi
berbagai perangkat keras dan perangkat lunak secara terprogram dalam sistem
komputer atau sistem berbasis komputer yang dapat diimplementasikan untuk
memenuhi kebutuhan komputasi secara umum, tentu tujuannya difungsikan dalam
kehidupan manusia.
Implementasi Embedded System sangat luas, tidak hanya dibatasi pada
sistem mikrokomputer namun juga sistem tertanam berbasis komputer, sistem
kontrol, hingga internet of things. Jam digital, smartphone, mp3 player, trafic light
merupakan contoh dari implementasi Embedded System tergolong “sistem
tertanam mikrokomputer”. Sedangkan implementasi dari “sistem kontrol” dapat
berupa robotika manufaktur skala besar/kecil, atau juga perangkat-perangkat
dengan sistem manual/otomatis. Banyak implementasi Embedded System yang
tidak jarang kita lihat atau kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sampai pada
revolusi industri 4.0 berkembanglah bidang embbedded System yang mulai
terkenal yaitu internet of things, dimana sistem perangkat dapat berkomunikasi
menggunakan internet.

IDN BOARDING SCHOOL |1


Arsitektur Embedded System

Gambar 1.1 Arsitektur Embedded System

Secara dasar, Embedded System tersusun atas mechanical, software, dan


hardware. Dimana mechanical merupakan model fisik perangkat Embedded
System dan software dapat berupa program yang tertanam dalam otak kendali
hardware maupun berupa program user interface yang juga terintegrasi dengan
hardware. Sedangkan hardware tersebut berupa komponen input/output dan
prosesor (otak kendali/ mikrokontroller) yang berbentuk fisik untuk digunakan
sebagai komponen yang bekerja dalam Embedded System. Pada semua bentuk
sistem tentu memuat tiga syarat sistem dalam bekerja yaitu input → proses →
output.

Gambar 1.2 Komponen Sistem dari Embedded System

IDN BOARDING SCHOOL |2


Input pada Embedded System dapat berupa sensor (hardware) atau berupa data
injeksi (software) untuk selanjutnya diproses oleh otak kendali yang sering disebut
chip IC atau mikrokontroller (hardware). Sehingga dari hasil proses tersebut akan
menghasilkan output, baik berupa pergerakan dari aktuator (hardware) maupun
berupa tampilan perangkat output (hardware/software).
Berdasarkan arsitektur Embedded System, pembangunan perangkat
Embedded System terdiri atas tiga proses yaitu mekanika, elektronika,
programming.

Gambar 1.3 Elemen Pembangunan Embedded System

Proses mekanika berawal dari perancangan desain fisik perangkat untuk


menyesuaikan dengan fungsinya dengan tujuan user friendly. Kemudian pada
proses elektronika berarti menentukan komponen yang dibutuhkan, merancang dan
merakit elektronika skematik komponen I/O (hardware) yang digunakan beserta
pemenuhan kebutuhan power suppply. Sedangkan pada proses programming yaitu
proses dimana penerapan logika-logika program terhadap perangkat sehingga
perangkat Embedded System yang dihasilkan dapat bekerja sesuai perencanaan
untuk menciptakan solusi yang diharapkan.

Mikrokontroller tersusun dari kata mikro dan kontroller, dimana mikro


berarti kecil dan kontroller berarti pengendali. Sehingga mikrokontroller ini
merupakan bentuk kecil dari sistem kendali tertanam. Berdasarkan pengertiannya
bahwa mikrokontroller adalah sebuah komputer kecil di dalam satu sirkuit yang

IDN BOARDING SCHOOL |3


berisi inti prosesor, memori, dan input/output peripheral yang dapat diprogram, dan
didesain khusus untuk Embedded System. Mikrokontroller berukuran kecil dan
murah dan didesain untuk tujuan khusus bukan untuk melakukan pekerjaan rumit
seperti komputer sebenarnya yang lebih kompleks. Embedded System tidak
membutuhkan kapasitas data besar sebab ukurannya kecil dan harga terjangkau,
serta untuk dipasangkan dengan perangkat elektronik yang harganya terjangkau
pula. Macam – macam board mikrokontroller yang sering digunakan yaitu
Arduino, NodeMCU, Wemos, ESP32, Raspberry Pi, Microbit.

Bentuk-bentuk Embedded System

Pada pembelajaran Embedded System ini kita akan belajar mengenal bidang
sistem tertanam dalam skala micro atau kecil yang tentunya untuk mengasah logika,
guna menciptakan solusi atas persoalan yang ada disekitar. Sebelum belajar
perangkat keras, tools dan bahasa pemograman yang digunakan di sistem tertanam,
maka kita perlu memahami bentuk-bentuk Embedded System. Berikut merupakan
macam-macam Embedded System berdasarkan kelompoknya:

1. Sistem Kontrol Terapan

Gambar 1.4 Contoh Sistem Kontrol Terapan

IDN BOARDING SCHOOL |4


Gambar diatas merupakan bentuk perangkat Embedded System yang sering
kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Perangkat manual dan otomatis diatas
merupakan bentuk inovasi terapan dari Embedded System untuk membantu
kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan syarat
pengembangan Embedded System yang memiliki tujuan untuk menciptakan suatu
perangkat yang memenuhi fungsional, kinerja, dan hemat biaya. Hal ini
menunjukan bahwa wujud perangkat Embedded System diharapkan dapat
difungsionalkan untuk memberikan solusi, dapat bekerja sesuai tujuan, dan
tentunya hemat biaya atau biaya sesuai dengan urgensi fungsionalnya.

2. Robotika

Robotika merupakan perpaduan disiplin ilmu, khsusunya mekanik,


elektronik, dan komputer yang menghasilkan robot bermanfaat skala kecil maupun
skala besar seperti untuk kepentingan industri. Robotika cenderung menerapkan
kecerdasan buatan dan bentuk mekanika tertentu untuk membantu kehidupan
manusia. Tak jarang sistem robotika mengamati dan menirukan kegiatan manusia
untuk tujuan sebagai supporting untuk meningkatkan produktifitas suatu pekerjaan/
aktivitas dalam kegiatan manusia tersebut. Hal-hal atau aktivitas manusia yang
dimungkinkan memberikan resiko bagi manusia tersebut namun dapat diatasi oleh
mesin seringkali digantikan oleh sistem robotika. Sebagai contoh yaitu robot untuk
menjinakkan bom, menjelajahi kapal karam, dan masih banyak lainya. Pada
kehidupan sehari-hari sebenarnya kita juga sering menggunakan robotika skala
kecil seperti vacum cleaner, blender, mixer, magicom, dll.

IDN BOARDING SCHOOL |5


Gambar 1.5 Contoh Robotika

Teknologi robotika berkembang pesat untuk membantu kerja masyarakat


dengan mesin sesuai kebutuhan. Sesuai tujuan dasar dari pengembangan teknologi
robotika yaitu untuk membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan yang
membutuhkan keakuratan tinggi, memiliki resiko tinggi, dan pekerjaan yang
dilakukan berulang-ulang. Robotika sangat berhubungan dengan bidang ilmu
elektro, mesin, otomasi, dan juga teknologi informasi. Negara yang
mengembangkan bidang ilmu tersebut ikut andil dalam perkembangan robotika.
Negara tersebut diantaranya Amerika, Jerman, Inggris, Prancis, Jepang dan China.
Namun Jepang dianggap paling serius dalam pengembangan teknologi robot. Di
Indonesia, pada awalnya Robotika hanya berkembang di perguruan tinggi yang
memiliki disiplin ilmu yang mendasari robotika. Peneliti muda dan pecinta

IDN BOARDING SCHOOL |6


teknologi di Indonesia bermunculan di-era 80-an. Diantara peneliti muda tersebut
seperti Petrus Paryono mahasiswa UGM (1984) dengan robot berjalan, Dasep
Achmadi mahasiswa ITB yang memenangkan Lomba Karya robotika (1989)
dengna Robot Arm/ Lengan. Kemudian penelitian robotika berkembang ke
perguruan tinggi lainnya, sampai akhirnya muncul berbagai Kontes Robot
Indonesia yang menjadi ajang kompetisi robot untuk mengembangkan penelitian
dibidang robotika di Indonesia karena menurut pakar Robotika, perkembangan
robotika di Indonesia masih sulit untuk maju terutama jika dikaitkan dengan tenaga
kerja, pertumbuhan industri dan penguasaan teknologi.
Dalam upaya memunculkan bibit-bibit baru dalam bidang robotika sejak
dini, sejak era 90an telah muncul pendidikan atau pelatihan robotika untuk pelajar
(SD-SMA sederajat). Pendidikan robotika sejak dini ini diringkas dan dirancang
sedemikian rupa dalam bentuk yang friendly untuk anak-anak. Bentuk robot
dirancang seperti mainan ataupun hal yang sering mereka ketahui di kehidupannya
untuk menarik anak-anak di dunia robotika. Kaloborasi bidang robotika ini
berkembang pesat bersama kemajuan teknologi. Muncul perangkat-perangkat yang
mudah diakses oleh anak-anak. Belajar robotika dirasa dapat mengasah logika anak
sejak dini dan menunjang kreativitas dan inovasinya. Kompetisi tingkat pelajar juga
banyak diselenggarakan di Indonesia bahkan sampai manca negara. Harapan
kedepannya Indonesia tidak hanya sebagi user namun juga bisa sebagi maker dalam
kemajuan teknologi.

3. Internet of Things (IoT)

IDN BOARDING SCHOOL |7


Gambar 1.6 Contoh Internet of Things

Internet of things (IoT) merupakan konsep yang dimana objek-objeknya


dapat berkomunikasi atau berbagi data melalui jaringan internet tanpa memerlukan
interaksi dengan manusia. Internet of things sering diimplementasikan untuk
kendali dan pemantauan jarak jauh karena jangkauannya luas layaknya jangkauan
internet. Namun sistem IoT memerlukan sistem keamanan yang cukup ketat dan
biaya pengembangan yang cukup mahal. Berbagai implementasi IoT di lapangan
sering dikaitkan dengan kata “SMART” seperti smart city, smart garden, smart
home dan masih banyak yang lain. Dikatakan smart karena pembangunan internet
of things biasanya dikombinasikan dengan Artifical Intelligent, machine learning,
atau berbagai logic pemograman. Ciri khas lain dari IoT dibandingkan sistem
auto/manual Embedded System yang lain yaitu memiliki User Interface (UI)
sebagai media pantau atau kontrol, baik itu website maupun mobile. Gambar diatas
merupakan wujud dari implementasi yang telah direalisasi. IoT (Internet of things)
ikut andil dalam mensupport pertanian masa kini, baik indoor (seperti:greenhouse)
maupun outdoor. Beberapa implementasi lain di bidang transportasi, pelayanan
kota, industri, sampai bisnis.

Latihan
- Sebutkan 1 bentuk dan penerapan Embedded System yang ingin kamu
buat. Presentasikan ke teman-teman kamu!

IDN BOARDING SCHOOL |8


BAB 2
Pengenalan Microbit

Pembelajaran berbasis proyek dengan mengutamakan aktivitas inquiry untuk


meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkolaborasi, literasi
media, dan meningkatkan kemampuan IT.
Kegiatan Pembelajaran pada bab ini, siswa diharapkan:
1. Mampu menjelaskan definisi, bagian-bagian , penerapan, kekurangan
dan kelebihan dari Microbit
2. Mampu membuat sebuah project sederhana yang memanfaatkan
komponen Microbit dan menyajikan analisis dari project yang dibuat

Hardware Microbit

Gambar 2.1 Microbit

Microbit adalah komputer kecil yang menggunakan chip mikrokontroller


ARM 32 bit, dikembangkan pertama kali oleh BBC Learning tahun 2012. BBC
Learning bermaksud mendorong para pelajar khususnya pelajar wanita untuk
mempelajari pemograman. Microbit dirancang untuk mempermudah belajar
programming dengan menyajikan programming tools berbasis web yang mudah
diakses dimanapun. Programming tools tersebut disajikan dalam bentuk blok

IDN BOARDING SCHOOL |9


program dan text program, sehingga cocok bagi pemula atau pengguna yang sedikit
memiliki pengetahuan programming. Microbit dibentuk dalam wujud sirkuit yang
telah dilengkapi dengan perangkat I/O umum sistem tertanam seperti LED, button
dan juga sensor yang biasa digunakan pada pengembangan smartphone seperti
accelerometer, kompas dan bluetooth.
Saat ini, microbit sudah berkaloborasi dengan 29 organisasi Internasional
dan mentransformasi pendidikan digital di berbagai negara di seluruh dunia. Seperti
di Inggris, Belanda, dan Islandia telah menggunakan MicroBit sebagai alat
pelatihan di hampir seluruh sekolah. Harapan mereka terhadap pelajar dengan
ketertarikannya terhadap pendidikan digital dapat mempengaruhi kehidupan
mereka melalui teknologi tentu dengan inovasi dan kreativitas yang akan
dihasilkan.
Mengapa Menggunakan Microbit?
a. Belajar Coding/ Pemograman tanpa latar belakang.
Tepat bagi pemula yang tidak memiliki pengalaman/ pengetahuan
programming untuk mulai belajar pemograman.
b. Memperkenalkan Mindset Digital Making.
Kapasitas Microbit yang mampu mengaplikasikan coding kedalam dunia
nyata. Dengan microbit, anak-anak belajar membuat coding dan langsung
melihat hasil karyanya.
c. Mudah diintegrasikan.
Dengan komponen yang telah tersedia dalam sirkuit microbit, anak-anak dapat
membuat prototype atau proyek inovasi mereka. Dilengkapi dengan pin
konektor tambahan yang dapat meng-custom microbit dengan perangkat
eksternal untuk merealisasikan inovasi dan kreativitas mereka.

IDN BOARDING SCHOOL | 10


Bagian-bagian Microbit

Gambar 2.2 Komponen Hardware Microbit


Bagian Depan

1. 5x5 LED Matrix, merupakan komponen output internal microbit.


2. 2 Button, merupakan komponen input internal microbit.

Bagian Belakang

1. MicroUSB, digunakan untuk upload program, UART, WebUSB.


2. Reset Button, digunakan untuk reset program microbit dan flash microbit.
3. Battery Bonnector, digunakan untuk konektor tegangan input dengan model
JST connection. Tegangan input microbit ini sebesar 3v.
4. NXP KL26Z, merupakan IC/ chip yang berfungsi untuk menghandle USB
connection, flashing code, mengirim dan menerima data serial.
5. BLE Antenna, digunakan untuk trigger komunikasi (BLE) yang merupakan
jenis Bluetooth Low Energy (Bluetooth 4.1) dan dapat digunakan untuk
broadcast radio.
6. Nordic nRF51822, merupakan IC/ chip prosesor microbit. Dalam hal ini
berarti IC ini merupakan otak dari mikrokontroller microbit.

IDN BOARDING SCHOOL | 11


7. LSM303GR, merupakan IC/ chip yang berfungsi sebagai motion sensor
yang dapat digunakan untuk mendeteksi tiga parameter ukur yaitu
temperature, compas, dan acceleration.

Pin I/O (Input/Output) Microbit

Microbit memiliki bagian utama yang berperan penting dan selaras dengan
fungsinya sebagai mikrokontroller yaitu pin I/O dan voltage output. Berdasarkan
datasheet microbit dapat digambarakan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Skematika Pin Microbit

Pin Utama/ Besar

Pin Utama terdiri atas pin GPIO 0, 1 dan 2 (P0, P1, P2) yang merupakan
pin umum dan dapat difungsikan sebagai pin I/O digital ataupun analog. Selain itu
dapat memproses sinyal ADC (Analog Digital Converter).

IDN BOARDING SCHOOL | 12


Pin Kecil

Pin Kecil terdiri atas 20 pin yang memiliki fungsi default dan khusus seperti
sebagai pin komunikasi, power, atau secara default terhubung dengan komponen
internal microbit. Berikut penjelasan fungsi dimulai dari bagian bawah microbit
pada gambar diatas.
1. P3 : Terhubung dengan LED Col 1 (pada LED Screen). Jika LED
Screen sedang off, maka dapat digunakan sebagai pin digital I/O dan
memproses sinyal analog input dengan ADC.
2. P4 : Terhubung dengan LED Col 2 (pada LED Screen). Jika LED
Screen sedang off, maka dapat digunakan sebagai pin digital I/O dan
memproses sinyal analog input dengan ADC.
3. P5 : Terhubung dengan Button A sehingga pin ini yang membaca
sinyal input dari button A. Pin ini terhubung dengan resistor Pull Up.
4. P6 : Terhubung dengan LED Col 9 (pada LED Screen). Jika LED
Screen sedang off, maka dapat digunakan sebagai pin digital I/O.
5. P7 : Terhubung dengan LED Col 8 (pada LED Screen). Jika LED
Screen sedang off, maka dapat digunakan sebagai pin digital I/O.
6. P8 : Pin khusus yang berfungsi untuk mengirim dan sensing digital
signal.
7. P9 : Terhubung dengan LED Col 7 (pada LED Screen). Jika LED
Screen sedang off, maka dapat digunakan sebagai pin digital I/O.
8. P10 : Terhubung dengan LED Col 3 (pada LED Screen). Jika LED
Screen sedang off, maka dapat digunakan sebagai pin digital I/O dan
memproses sinyal analog input dengan ADC.
9. P11 : Terhubung dengan Button B sehingga pin ini yang membaca
sinyal input dari button B.
10. P12 : Pin khusus yang berfungsi untuk memberikan dukungan untuk
aksesibilitas.
11. P13 : Pin khusus yang berfungsi sebagai pin SCK (Serial Clok) untuk
komunikasi SPI bus (Serial Peripheral Interface).

IDN BOARDING SCHOOL | 13


12. P14 : Pin khusus yang berfungsi sebagai pin MISO (Master In Slave
Out) untuk komunikasi SPI bus.
13. P15 : Pin khusus yang berfungsi sebagai pin MOSI (Master Out Slave
In) untuk komunikasi SPI bus.
14. P16 : Pin khusus yang berfungsi sebagai Chip Select SPI.
15. P17 : Pin Power (+) 3v.
16. P18 : Pin Power (+) 3v.
17. P19 : Pin khusus, yang berfungsi sebagai pin SCL (clok signal) yang
digunakan untuk komunikasi i2c bus.
18. P20 : Pin khusus, yang berfungsi sebagai pin SDA (data line) yang
digunakan untuk komunikasi i2c bus.
Motion Sensor (komponen internal microbit) terhubung dengan protokol
komunikasi i2c bus.
19. P21 : Pin Power (-) GND.
20. P22 : Pin Power (-) GND.

Eksternal Power

1. 3v : Pin tegangan (+) sebesar 3volt.


2. GND : Pin tegangan (-)

Note: Pemahaman mengenai pin I/O ini sangat penting untuk memudahkan dalam
proses wiring (pengkabelan) pada pembuatan produk Embedded System.

Pemograman Microbit

Microbit menyajikan bentuk tools pemograman dalam bentuk blok coding


dan text coding. Semua tools pemograman microbit tersaji dengan basis web
sehingga mudah untuk diakses dari mana saja baik melalui smartphone, tablet, atau
laptop. Pemograman untuk microbit tergolong dalam dua jenis yaitu dalam bentuk
script code (berbasis text) dan blok code (berbasis drag and drop). Pemograman
berbasis text microbit tersedia dalam tools editor dengan bahasa pemograman

IDN BOARDING SCHOOL | 14


python dan bahasa pemograman JavaScript. Editor Code Python berbasis
Script/Text dapat diakses di https://python.microbit.org/v/2.

Gambar 2.4 Code Editor dengan Python

Sedangkan JavaScript dapat diakses melalui code editor berbasis blok di


https://makecode.microbit.org/ dalam bentuk Code Editor pemograman microbit
drag and drop yaitu Microsoft Makecode. Berikut tampilan home Microsoft
Makecode:

Gambar 2.5 Tampilan Home Microsoft Makecode

IDN BOARDING SCHOOL | 15


Pemograman berbasis blok code untuk microbit memiliki tools program
yang didesain user friendly khususnya bagi anak-anak atau programmer pemula.
Pada Modul Pembelajaran ini project disusun menggunakan blok coding. Langkah
pertama untuk memulai menyusun blok program microbit yaitu dengan mengakses
menu create project untuk membuat project baru. Pada bagian atas code editor
terdapat menu mode “Bloks”, “JavaScript” dan “Python”. Menu tersebut
merupakan menu pilihan untuk menentukan mode tampilan code editor berbasis
script atau blok. Pada kedua menu tersebut kita dapat menyusun code/program
untuk microbit dengan cara drag and drop menu-menu blok yang tersedia. Selain
itu menu ini merupakan fasilitas converter code dimana code yang tersusun pada
halaman Bloks dapat ditampilkan juga dalam bentuk Script di menu JavaScript atau
Python, dan sebaliknya. Hal ini sangat membantu programmer pemula untuk
belajar menyusun logic dan mendukung programmer pemula yang berniat
memahami script code.

Gambar 2.6 Bentuk Converter Code di Microsoft Makecode

IDN BOARDING SCHOOL | 16


Gambar 2.7 Menu Blok Code Microsoft Makecode

Halaman Kerja Microsoft Makecode

Tampilan halaman Code Editor Microsoft Makecode terdiri atas berbagai bagian.
Oleh karena itu kita perlu mengenal bagian-bagian utama dari halaman kerja blok
coding microbit. Adapun bagian-bagian utama Microsoft Makecode sebagai
berikut:

Halaman Simulasi Microbit

Untuk mensimulasikan coding yang dibuat.


Simulasinya terbatas berdasarkan blok code
default yang tersedia.

Menu Blok Code

Berisi list blok code yang dapat digunakan untuk


menyusun coding utama. Blok code ini telah
dikelompokkan berdasarkan fungsinya dan
dibedakan dengan warna untuk memudahkan
pencarian.

IDN BOARDING SCHOOL | 17


Halaman Kerja Blok Coding

Merupakan tempat untuk menyusun program


utama blok coding. Secara default tersedia
bagian blok “on start” dan “forever”. Sesuai
namanya on start berfungsi untuk menjalankan
program satu kali diawal program berjalan.
Sedangkan forever berfungsi menjalankan
program berulang ulang selama microbit dalam
kondisi ON.

Menu Mode Code Editor

Terdapat dua pilihan menu yaitu Blok,


Javascript dan Python yang merupakan menu
untuk menampilkan halaman kerja dalam bentuk
blok atau text javascript.

Menu Setting

Terdiri atas berbagai sub menu untuk manage


project. Namun yang utama dari bagian ini
adalah submenu Extention yang difungsikan
untuk menambah extention blok code.
Penambahan extention ini dibutuhkan jika
coding ditujukan untuk perangkat eksternal
microbit atau sebuah kit microbit.

IDN BOARDING SCHOOL | 18


Menu download dan save ini berfungsi sama atau bersamaan yang juga berfungsi
sebagai upload program. Maksudnya:

1. ketika proses penyimpanan project yang disimpan pada microbit yang


terhubung, maka proses tersebut juga merupakan proses upload.

2. Namun jika proses download atau save dilakukan di luar microbit maka proses
tersebut tanpa upload.

Selain itu terdapat menu github untuk melakukan penyimpanan coding di github.

Menu View, terdiri atas :

Undo, untuk mengembalikan ke tampilan


sebelumnya.

Redo untuk mengembalikan ke tampilan


sesudahnya.

Zoom in, untuk mengecilkan tampilan.

Zoom out, untuk memperbesar tampilan.

Cara Penggunaan Microbit

Langkah-langkah membuat coding blok hingga mentrasferkan coding kedalam


sirkuit microbit melalui laptop:
1. Buka browser laptop dan ketikan makecode.microbit.org → enter.
2. Klik menu “create project”

IDN BOARDING SCHOOL | 19


3. Beri nama project → create. Kemudian akan terbuka projek baru dengan
tambilan halaman kerja blok coding.
4. Drag and drop blok code ke halaman kerja blok coding sampai tersusun
program yang diinginkan.
5. Upload program ke microbit tanpa menyimpan program di laptop:
a) Sambungkan sirkuit microbit dengan laptop menggunakan kabel
USB to microUSB.
b) Klik menu save atau download
c) Arahkan ke directory MICROBIT
d) Klik save
e) Jika tampilan directory telah auto close, maka coding telah berhasil
di upload.
6. Upload program ke microbit dengan menyimpan program di laptop:
a) Klik menu save atau download
b) Arahkan ke directory laptop
c) Klik save
d) Sambungkan sirkuit microbit dengan laptop menggunakan kabel
USB to microUSB.
e) Buka directory tempat menyimpan file program tadi.
f) Klik file kemudian copy (Ctrl+C)
g) Buka directory MICROBIT, kemudian paste.
h) Jika tampilan directoru telah auto close, maka coding telah berhaisl
di upload.

Simulasi Microbit

Pemograman microbit dengan blok code pada makecode.microbit.org


dilengkapi dengan halaman simulator yang ditampilkan seperti berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 20


Gambar 2.8 Simulasi pada Microsoft Makecode

Simulasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan simulasi dengan device


input/output default yang menu blok code device-nya telah tersedia seperti led
matirx, button A, button B, Pin Utama, servo, dan sound. Tampilan simulator
microbit tergambarkan berdasarkan blok code microbit yang digunakan dalam
susunan program. Jika penggunaan blok code hanya memfungsikan perangkat
default micrboit maka akan tampil seperti gambar sebelah kiri. Jika susunan
program mengandung device input/output luar yang blok code-nya telah tersedia
dalam menu seperti servo dan sound maka akan tampil seperti gambar sebelah
kanan.
Simulasi microbit juga dapat digunakan untuk merekam pengiriman data
serial yang ditampilkan dengan grafik dan dapat disimpan dalam bentuk file .csv
dan .txt. Simulator grafik serial ini akan tampil jika blok code serial digunakan pada
susunan blok code pada halaman kerja program. Tampilan simulasi tersebut seperti
berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 21


Jika menu show console simulator, maka akan tampil grafik dan kolom riwayat
nilai seperti gambar diatas. Console Simulator ini khusus digunakan untuk
merekam data serial dari microbit simulasi pada layar. Jika ingin merekam data dari
device microbit real, maka harus melakukan cara berikut:
1. Sambungkan microbit ke laptop/computer yang digunakan untuk menyusun
program.
2. Klik menu tiga titik disebelah menu download simulator, dan pilih Pair
Device.

3. Kemudian tampil seperti berikut dan pilih lagi Pair Device

IDN BOARDING SCHOOL | 22


4. Setelah tampil seperti berikut:

Maka klik nama device serial tesebut dan klik sambungkan.


5. Jika berhasil maka akan tampil seperti berikut:

Terdapat menu simulasi tambahan yaitu Show console Device. Menu inilah
yang digunakan untuk melihat dan merekam simulasi dari device microbit real.

IDN BOARDING SCHOOL | 23


6. Untuk melihat lalu lintas rekaman data dengan grafik maka, klik menu show
console device sehingga tampil seperti berikut:

7. Untuk menyimpan data rekaman dalam bentuk (.csv) maka dapat menekan icon

download atau jika ingin menyimpan hasil rekaman dalam format

(.txt) maka dapat menekan tombol . Hasil dari rekaman data yang
disimpan dapat dilihat seperti berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 24


8. Jika ingin keluar dari simulasi device real maka perlu melakukan pemutusan
sambungan. Hal ini dilakukan agar tidak merusak device real. Langkah untuk
memutuskan sambungan seperti berikut:

1. Klik icon stop simulasi terlebih dahulu di pojok kanan atas.

2. Klik go back
3. Untuk mendapatkan informasi cara memutuskan sambungan yaitu dengan
Klik menu tiga titik sebelah download berikut:

Kemudian klik disconnect. Maka akan muncul tutorial untuk memutuskan


sambungan.
4. Langkah pertama untuk memutuskan sambungan yaitu dengan klik menu
info situs seperti berikut:

5. Kemudian putus akses dengan klik lambang x pada nama device seperti
berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 25


6. Jika device sudah terputus maka akan tampil seperti berikut:

7. Cabut kabel usb microbit.

Contoh program sederhana menampilkan nama pada microbit

Langkah 1
Buka Aplikasi Makecode kamu yang sudah terinstall terlebih dahulu ataupun
secara Online dengan URL : https://makecode.microbit.org/#editor. Pada editor
utama, tempatkan blok show string yang terdapat pada toolbox Basic
di blok Forever untuk perulangan progarmnya. Maksudnya agar teks/karater yang
ingin kita tampilkan, ditampilkan secara terus menurus selama ada daya yang

IDN BOARDING SCHOOL | 26


mengalir pada Microbit. Ubah teks menjadi SMP IDN / bisa juga meginputkan
karakter sesuai dengan keinginanmu.

Langkah 2
Kita bisa melihat hasil dari blok program yang kita susun pada simulator yang
terletak pada sebelah kiri dari Toolbox. Seperti contoh yang ditampilkan pada
gambar berikut.

Langkah 3
Kita bisa menempatkan lebih banyak show string pada blok Forever untuk
membuat tulisan/karakter lebih banyak lagi. Karakter yang ditampilkan
terlebih dahulu adalah yang penempatannya paling atas, disusul blok
dibawahnya.

IDN BOARDING SCHOOL | 27


Langkah 4
Apabila program sudah jadi dan simulator tampak sesuai dengan yang kita inginkan,
kita bisa mengunduh program tersebut dan menempatkan nya pada Microbit.
Hubungkan Microbit dengan laptop kamu menggunakan kabel USB yang sudah
disediakan. Jangan lupa beri nama project (Contoh microbit_showname).
klik Download dan pindahkan hasil unduhan (format.hex) ke Partisi Drive dengan
nama MICROBIT.

Contoh program sederhana menampilkan suhu pada microbit

On Start Blok

1. Buka Aplikasi Makecode kamu atau Online dengan URL:


https://makecode.microbit.org/#editor. Beri nama project kamu dengan
nama, "show_temp".
2. Pada blok on start, kita akan gunakan untuk menampilkan karakter/judul
pada mikrobit dengan tulisan "SUHU SEKARANG : ". Tempatkan teks
pada blok show string (Judul kita letakkan pada Blok on start .Jadi judul
hanya akan tampil sekali saja pada saat pertama kali microbit
mendapatkan daya dari baterai)

On Forever Blok
Dalam blok forever data suhu dapat terus dikumpulkan dari sensor suhu mikrobit.
Data ini bersifat dinamis,tergantung pada suhu yang terdeteksi oleh mikrobit
kita. Data suhu bisa kita tampilan pada LED mikrobit menggunakan blok show
number dari Toolbox Basic. Setelahnya kita tambahkan blok temperature(oc) yang

IDN BOARDING SCHOOL | 28


terletak pada Toolbox Input. Letakkan blok temperature(oc) didalam blok show
number yang tersemat pada blok forever. Lihat pada gambar dibawah ini.

Sampai langkah ini, program sudah jadi dan dapat kita download.

Ekstensi

Konversi ke satuan lain

Contoh:

Celcius ke Reamur

IDN BOARDING SCHOOL | 29


Latihan

- Buatlah satu program sederhana yaitu ketika microbit pertama kali


dinyalakan, maka akan muncul icon smile. Lalu, ketika ditekan tombol A
pada microbit, maka akan muncul suhu dalam satuan celcius. Ketika ditekan
tombol B, maka akan muncul suhu dalam satuan reamur. Dan ketika tombol
A+B di tekan, maka akan muncul suhu dalam satuan Fahrenheit!

IDN BOARDING SCHOOL | 30


BAB 3
Robot Remote Control

Pembelajaran berbasis proyek dengan mengutamakan aktivitas inquiry untuk


meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkolaborasi, literasi
media, dan meningkatkan kemampuan IT.
Kegiatan Pembelajaran pada bab ini, siswa diharapkan:
1. Mampu memahami tujuan dan cara kerja dari Project Robot Remote
Control
2. Mampu menjelaskan fungsi-fungsi dari komponen, sensor, aktuator dan
platform Project Robot Remote Control
3. Mampu membuat sebuah presentasi atau praktik percobaan dalam bentuk
Video Tutorial disertai dengan penyajian Analisis dari Project Robot
Remote Control

Sekilas tentang Robot


Robot merupakan seperangkat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik
dengan kontrol manusia maupun dengan logic program yang tertanam.
Sederhananya, robot dibangun dari tiga bidang keilmuan yaitu mekanika,
elektronika, dan komputer. Ketiga bidang tersebut dapat dikatakan anak tangga
yang dapat dilalui dari bawah ke atas atau sebaliknya. Belajar robot dapat dimulai
dari mekanik, kemudian elektronika dan komputer. Bagian terpenting yang harus
ada dalam membangun robot adalah bagian mekanik, karena robot identik dengan
pergerakan baik bergerak ditempat ataupun berpindah tempat. Jenis robot terdiri
atas dua jenis yaitu Robot Analog dan Robot Mikrokontroler. Robot Analog
adalah robot yang dibangun dari mekanik sampai dengan bagian elektronik saja.
Sedangkan Robot Mikrokontroler adalah robot yang dibangun dari mekanik,
elektronik sampai dengan program komputer. Kedua jenis robot tersebut dapat
dirancang menggunakan sistem manual atau sistem otomatis.

IDN BOARDING SCHOOL | 31


Sistem Manual Robot
Sistem Manual berarti suatu kesatuan komponen yang bekerja membentuk
sistem kerja secara manual. Hal ini berarti robot yang menggunakan sistem manual
merupakan robot yang bekerja dengan kendali manual atau ada yang
mengoperasikan sistem kontrolnya. Robot semacam ini biasanya menggunakan
remote control sebagai alat kendalinya. Terdapat berbagai jenis remote control yang
biasa diterapkan pada robot seperti Remote control kabel, Remote control Infrared,
Remote control Bluetooth, dan Remote Control Wireless. Bentuk remote tersebut
dapat berupa perangkat keras tertentu maupun aplikasi (apps).

Gambar 3.1 remote control

IDN BOARDING SCHOOL | 32


Robot Tiny:Bit

Gambar 3.2 Tiny:Bit

Robot Tiny:Bit merupakan robot kit (robot pabrikan) dari Microbit


kelompok Yahboom. Robot ini didesain lengkap dengan berbagai sensor dan pin
I/O utama microbit. Pin I/O ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasi Robot
Tiny:Bit dengan perangkat tambahan. Pada projek ini robot Tiny:Bit akan
dimodifikasi menjadi Robot Transporter. Robot Transporter adalah robot yang
bertugas untuk memindahkan benda/barang dari tempat satu ke tempat lainnya.
Konsep dari projek ini adalah robot harus dapat menggiring benda sebanyak-
banyaknya menggunakan remote control. Hal ini berarti kendali robot
menggunakan sistem manual, dimana ada joki robot yang memegang kendali
pergerakan robot. Robot semacam ini banyak digelar dalam bebagai kompetisi
dimana robot harus dapat menyelesaikan rintangan untuk melakukan misi tertentu
sesuai arahan joki robot. Tantangan dalam pembuatan robot dengan sistem manual
semacam ini adalah pertimbangan bentuk design robot/ mekanik yang dapat
memudahkan robot melakukan misi, ketangkasan robot merespon sistem kontrol,
dan kemampuan joki dalam menguasai arena.

Robot Transporter dengan Tiny:Bit


Robot Tiny:Bit dapat difungsikan dengan sistem manual berbasis infrared
(IR) dan bluetooth (BT) karena telah terintegrasi dengan remote IR dan aplikasi

IDN BOARDING SCHOOL | 33


android dari Yahboom. Langkah-langkah pembuatan Robot Transporter dengan IR
Remote Control dan BT Remote Control:
Langkah 1:
Menyiapkan alat dan bahan:

Alat Bahan
Cutter 1 Robot Tiny:Bit
Double Tip 1 Microbit
Sterofoam

Langkah 2:
Modifikasi design mekanika Robot dengan menambah penggiring. Hal ini
diperlukan agar robot dapat menggiring/ membawa barang ke tempat tujuan. Pada
praktik ini mekanik penggiring menggunakan sterofoam seperti gambar dibawah
ini:

Gambar 3.3 Modifikasi Robot

Bahan dari mekanika penggiring ini bersifat optional atau bisa


memanfaatkan bahan lain dengan menyesuaikan benda yang akan dibawa robot
untuk menyelesaikan misinya.

IDN BOARDING SCHOOL | 34


Langkah 3:
Membuka makecode microbit (https://makecode.microbit.org/) dan membuat nama
projek pertama yaitu “Tinybit IR Control”.

Gambar 3.4 Makecode

Langkah 4:
Menambahkan ekstensi Tiny:Bit. Sebelum menyusun code untuk robot Tiny:Bit,
terlebih dahulu harus menambahkan ekstensinya dengan link
“https://github.com/lzty634158/Tiny-bit”

IDN BOARDING SCHOOL | 35


Gambar 3.5 Ekstensi Tinybit

Klik ekstensi Tiny:Bit kemudian akan muncul menu blok Tinybit.


Ekstensi ini berisi blok code khusus yang ter-sinkron
dengan robot kit Tiny:Bit.

Langkah 5:
Menambahkan ekstensi Tinybit_IR dengan link
https://github.com/lzty634158/Tinybit_IR.

Gambar 3.6 Ekstensi Tinybit_IR

IDN BOARDING SCHOOL | 36


Klik ekstensi Tiny:Bit kemudian akan muncul menu blok Tinybit_IR.

Ekstensi inilah yang menyimpan blok code untuk mengoperasikan Robot


Tiny:Bit menggunakan Remote Control. Projek ini menggunakan ekstensi
Tinybit_IR versi 1.5. Ekstensi ini memuat satu blok code yang tersinkron dengan
key_id untuk mengatur fungsional IR remote control.

Gambar 3.7 Key_id IR Remote Control


Sebelum menyusun blok program, programmer harus mengetahui skematik IR
Remote Control dari Yahboom.

Gambar 3.8 Skematik IR Remote Control

IDN BOARDING SCHOOL | 37


Skema diatas merupakan anjuran fungsional dari setiap tombol, namun setiap
tombol memiliki key_id yang dapat digunakan sebagai id dalam memodifikasi
fungsional tombol untuk fungsi lain atau logic lain. Nama dari key_id tombol
mudah diingat karena sesuai dengan icon yang nampak pada tombol. Key_id
tombol tersedia secara default pada blok code dari ekstensi Tinybit_IR.

Langkah 6:
Menyusun program Tinybit IR Control. Hal pertama yang dilakukan adalah
memperkenalkan pin sensor IR robot. Ambil blok connect ir pada menu Blok
Tinybit_IR.

Gambar 3.9 Blok Code Connect IR


P8 adalah pin Microbit yang tersambung dengan hardware infrared yang terletak
pada bagian depan robot seperti gambar berikut:

Langkah 7:

IDN BOARDING SCHOOL | 38


Memfungsikan tombol “Up” untuk menggerakkan robot ke depan.
a) Ambil menu button press khusus tombol IR pada menu Tinybit_IR lalu
setting pilihan key_id menjadi “Up”.

b) Susun blok code pengatur arah motor dan kecepatannya ke dalam blok “on
UP button pressed”

Keterangan:
“Run” → mengatur arah robot kedepan
“100” → mengatur kecepatan robot sebesar 100/255.

IDN BOARDING SCHOOL | 39


c) Susun blok code “pause” dari menu basic untuk memberikan jedah proses
respon dengan pergerakan robot.

d) Susun blok code dari menu Tinybit untuk menghentikan pergerakan robot
saat tombol tidak lagi ditekan.

Langkah 8:
Memfungsikan tombol “Down” untuk menggerakkan robot ke belakang. Setting
kecepatan sebesar 75/255.

Langkah 9:

IDN BOARDING SCHOOL | 40


Memfungsikan tombol “Left” untuk menggerakkan robot ke kiri. Setting kecepatan
sebesar 100/255.

Langkah 10:
Memfungsikan tombol “Right” untuk menggerakkan robot ke kanan. Setting
kecepatan sebesar 100/255.

Langkah 11:
Setelah membuat code untuk arah gerak robot. Selanjutnya sedikit memberi
modifikasi, seperti akses buzzer dan mengendalikan RGB LED. Buzzer

terintegarasi dengan menu blok . Code akses buzzer untuk


beep robot dapat disusun sebagai berikut:
a) Gunakan tombol dengan icon beep pada remote, kemudian setting key_id
“beep” pada code blok button pressed Tinybit_IR.

IDN BOARDING SCHOOL | 41


b) Tambahkan code blok tone dari menu music.

Terdapat pilhan tone yang dapat dicoba dan dipilih hanya dengan menekan
simulasi piano:

Begitu juga dengan rest beat nya. Umumnya menggunakan ¼ seperti berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 42


c) Tambahkan pause antara tone yang dipilih dengan rest beat.

Sedangkan modifikasi RGB LED menggunakan code blok RGB di menu

. Agar sesuai dengan fungsinya, maka gunakan tombol


dengan icon lamp pada remote. Kemudian susun code program sebagai berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 43


Code Full sederhana Robot Transporter dengan IR remote control :

Pada code di atas terdiri atas beberapa Blok code dengan key_id remote IR dengan
logic fungsi:
1) key_id “Up” difungsikan untuk mengatur robot berjalan lurus dengan
kecepatan 100.

IDN BOARDING SCHOOL | 44


2) key_id “down” difungsikan untuk mengatur robot berjalan mundur dengan
kecepatan 75.
3) key_id “left” difungsikan untuk mengatur robot berjalan ke kiri dengan
kecepatan 75.
4) key_id “down” difungsikan untuk mengatur robot berjalan ke kanan dengan
kecepatan 75.
5) key_id “beep” difungsikan untuk mengatur robot membunyikan buzzer
dengan nada middle C sebagai pemberi tanda peringatan suara.
6) key_id “light” difungsikan untuk mengatur robot menghidupkan RGB LED
sebagai pemberi tanda peringatan warna.

Manual Control dengan BT

Industri 4.0 Segala hal dapat diakses dari smartphone. Robot Tiny:bit juga
dapat diakses melalui smartphone by Bluetooth Microbit.

Nama aplikasinya adalah “Mbit”. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi default dari
Yahboom. Aplikasi ini dapat di download di playstore untuk Android dan di apps
store untuk IOS. Code blok dari Robot Tiny:bit by Bluetooth ini juga telah tersedia
secara default dari Yahboom. Code tersebut dapai di download di
http://www.yahboom.net/study/Tiny:bit, tepatnya pada menu berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 45


Code tersebut dapat dimodikasi untuk membuat robot melakukan tugas yang lain.
Namun sebelum itu, kita perlu memahami code default tersebut. Oleh karena itu
kerjakan bagian Latihan Praktikum!

Latihan Praktikum
- Temukan minimal dua integrasi menu apps dengan code Bluetooth Tinybit!
- Buatlah susunan code blok untuk memfungsikan minimal dua tombol
remote IR yang belum difungsikan saat kelas praktikum diatas!

IDN BOARDING SCHOOL | 46


BAB 4

Robot Pemadam Api

Pembelajaran berbasis proyek dengan mengutamakan aktivitas inquiry untuk


meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkolaborasi, literasi
media, dan meningkatkan kemampuan IT.
Kegiatan Pembelajaran pada bab ini, siswa diharapkan:
1. Mampu memahami tujuan dan cara kerja dari Project Robot Pemadam
Api
2. Mampu menjelaskan fungsi-fungsi dari komponen, sensor, aktuator dan
platform Project Robot Pemadam Api
3. Mampu membuat sebuah presentasi atau praktik percobaan dalam bentuk
Video Tutorial disertai dengan penyajian Analisis dari Project Robot
Pemadam Api

Line Follower
Robot line follower adalah sebuah robot yang dapat mengikuti garis. Robot
line follower terinspirasi oleh gerak semut yang selalu mengikuti garis yang telah
dibuat. Robot dapat mengikuti garis berdasarkan perbedaan warna garis. Dalam hal
ini, garis pandu yang digunakan adalah garis putih yang ditempatkan di atas
permukaan berwarna gelap atau sebaliknya, garis hitam yang ditempatkan pada
permukaan yang berwarna putih (cerah). Prinsip kerja pendeteksian garis pandu
dari robot ini adalah bahwa tiap-tiap warna permukaan mempunyai kemampuan
untuk memantulkan cahaya yang berbeda. Hal inilah yang digunakan untuk
mendeteksi garis pandu tersebut.

IDN BOARDING SCHOOL | 47


Gambar 4.1 Sensor Garis (TCRT5000)

Phototransistor adalah salah satu sensor yang dapat membedakan warna.


Sensor visual ini digunakan untuk menangkap gelombang cahaya yang dipantulkan
pada benda sesuai dengan panjang gelombang warna dengan mengubah energi
cahaya menjadi energi listrik. Pada umumnya phototransistor berfungsi sebagai
receiver (rx) dan digunakan berpasangan dengan transmitter (tx) sebagai contoh led.
Berikut adalah cara kerja phototransistor dalam membedakan warna putih dan
hitam

Gambar 4.2 Sistem Kerja Sensor Garis

Ketika transmitter tx memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih,


cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut
sehingga receiver rx menerima banyak pantulan cahaya. Sebaliknya, ketika
transmitter tx memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka
cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang
sampai ke receiver rx tinggal sedikit. Perbedaan cahaya yang diterima oleh receiver

IDN BOARDING SCHOOL | 48


akan menyebabkan hambatan yang berbeda-beda di dalam receiver
(phototransistor) tersebut.

Sistem Otomatis Robot


Sistem otomatis merupakan sistem kendali umpan balik dengan acuan
masukan dan keluaran yang dikehendaki secara konstan. Sistem otomatis pada
robot ini memanfaatkan masukan berupa sensor sebagai panca indra untuk
menghasilkan keluaran yang diintruksikan menggunakan komputer (dengan
program yang disematkan). Keadaan ini membuat robot semakin handal untuk
menangani suatu pekerjaan.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknlogi terutama bidang elektronika
dan robotika semakin pesat. Perkembangan ini beriringan dengan kebutuhan di
masyarakat khususnya dunia industri yang menuntut proses yang cepat untuk
menghasilkan produk berkualitas. Oleh sebab itu pihak industri berlomba-lomba
membuat proses industri beralih dari sistem manual ke sistem otomatis.
Fungsi utama robot dalam dunia industri saat ini adalah menggantikan tugas
manusia yang berhubungan dengan kegiatan yang berulang-ulang atau repetitif,
yang membutuhkan daya tahan serta konsentrasi yang tinggi, terutama untuk
melakukan pekerjaan fisik yang berat, memindahkan barang, memposisikan benda,
melakukan pekerjaan yang berbahaya bagi manusia namun aman bagi mesin dan
proses-proses lainnya.

Robot Pemadam Api dengan Tinybit


Robot pemadam api adalah robot yang bertugas memadamkan api baik itu
dengan sistem cerdas (menggunakan sensor) maupun dengan teknik lainnya.
Konsep robot pemadam api ini sering digelar dalam kontes robot atau kompetisi
robot di Indonesia bahkan luar negeri. Pada umumnya, robot digelar di sebuah arena
labirin dan bertugas untuk mencari titik posisi api kemudian memadamkannya.
Namun dalam praktikum ini, robot pemadam api dikemas dengan konsep line
follower yang dimana arenanya berupa garis hitam putih dan memiliki titik posisi
api dibagian tertentu. Konsep ini ditujukan untuk melatih logic untuk mendapatkan

IDN BOARDING SCHOOL | 49


strategi yang tepat melewati jalur hitam agar sampai ke titik api dan
memadamkannya.
Robot tinybit memiliki dua sensor garis yang terletak pada bagian bawah
robot seperti pada gambar 4.3. Sensor ini yang akan dimanfaatkan robot untuk
mendeteksi arena hitam putih agar robot tetap berjalan di jalur hitam dan mengarah
ke titik posisi api.

Gambar 4.3 Sensor Garis Tiny:Bit

Konsep Robot Line Follower dengan dua sensor


Robot Line Follower memiliki minimal dua sensor. Banyaknya sensor
sangat mempengaruhi tingkat sensifitas robot dalam mengenali jalur arena.
Semakin banyak sensor tentu semakin sensitif dan akurat mengenali jalur. Namun
perlu diketahui bahwa bentuk/ model jalur arena line follower juga mempengaruhi
jumlah banyaknya sensor yang perlu digunakan. Semakin rumit jalurnya, maka
kebutuhan sensor juga akan lebih banyak dan bahkan perlu menentukan posisi
sensor dengan tepat untuk menerapkan strategi agar arah robot dapat mencapai
FINISH. Arah robot tergantung pada logic yang disusun berdasarkan pembacaan
sensor. Berikut merupakan konsep dasar logic line follower dengan menggunakan
dua sensor:

Sensor Kanan Sensor Kiri Arah Robot


0 1 Belok kiri
1 0 Belok kanan

IDN BOARDING SCHOOL | 50


0 0 Maju
Berhenti
1 1 atau
Optional tergantung strategi

Perlu diketahui bahwa arah robot tentu berhubungan dengan prinsip kerja motor
robot. Oleh karena itu, agar lebih jelas pahami tabel berikut:

Motor Kanan Motor Kiri Arah Robot


1 cw 0 Belok kiri
0 1 cw Belok kanan
1 cw 1 cw Maju
0 0 Berhenti
1 ccw 1 ccw Mundur
1 cw 1 ccw Putar kiri
1 ccw 1 cw Putar kanan

Gambar 4.4 Pergerakan Motor

Selain memahami hubungan logic motor dengan arah robot, maka perlu memahami
pula mengenani konsep kecepatan motor. Kecepatan motor diatur dengan
pemberian sinyal PWM. Apa itu PWM ?

IDN BOARDING SCHOOL | 51


Gambar 4.5 Sinyal PWM

PWM adalah kepanjangan dari Pulse Width Modulation atau dalam bahasa
Indonesia dapat diterjemahkan menjadi Modulasi Lebar Pulsa. Jadi pada dasarnya,
PWM adalah suatu teknik modulasi yang mengubah lebar pulsa (pulse width)
dengan nilai frekuensi dan amplitudo yang tetap. PWM dapat dianggap sebagai
kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter) yang mengkonversi sinyal
Analog ke Digital, PWM atau Pulse Width Modulation ini digunakan menghasilkan
sinyal analog dari perangkat Digital (contohnya dari Mikrokontroller).
Sinyal input analog (sinusioda) dimodulasikan dengan sinyal gigi gergaji
(sinyal segitiga), sehingga didapatkan sinyal PWM seperti gambar dibawahnya
(pulsa dengan kelebaran bervariasi). Teknik PWM untuk pengendalian kecepatan
motor adalah dengan cara merubah-rubah besarnya duty cycle pulse. Pulsa inilah
yang menentukan kecepatan motor. Dengan mengatur besarnya duty cycle pulse
kotak yang dikirimkan, maka dapat diatur banyaknya logika high yang diberikan
pada motor, dengan kata lain mengatur lamanya waktu motor untuk berputar dalam
satu periode pulsa.
PWM merupakan salah satu mode pada timer. Mode PWM Timer juga dapat
mencacah turun yang berlawanan dengan mode Timer atau mencacah naik. Pada
mode PWM tersebut, Timer mencacah naik hingga mencapai nilai TOP, yaitu 0xFF
(255) untuk PWM 8 bit dan 0x3FF (1023) untuk PWM 10 bit. Robot Tinybit
menggunakan Microbit sebagai mikrokontroller. Nilai PWM Microbit yaitu (0-

IDN BOARDING SCHOOL | 52


255) atau 8 bit. Sehingga untuk mengatur kecepatan motor tinybit dapat
memberikan nilai kecepatan antara 0 sampai 255.

Note:
0 → LOW
1 → HIGH
cw → Clok Wise (searah jarum jam)
ccw → Counter Clok Wise

Pembuatan Program
Berikut langkah-langkah penyusunan program robot pemadam api Tiny:Bit
dengan konsep line follower:

Langkah 1:

Tambahkan icon dari menu dan letakkan pada blok start untuk
menandakan robot mulai aktif dan program telah tertanam.

Langkah 2:
Menambahkan ekstensi Tiny:Bit dengan link :
“https://github.com/lzty634158/Tiny-bit”.

Langkah 3:

Buat main program pada blok forever. Gunakan logic if dari menu
untuk menuliskan logic line follower. Sesuai konsep yang telah dijelaskan

IDN BOARDING SCHOOL | 53


sebelumnya bahwa terdapat empat logic yang digunakan robot untuk mendeteksi
jalur arena. Maka buat susunan program seperti berikut:

Langkah 4:
Robot Tinybit menggunakan dua sensor garis, maka gunakan logic and untuk
menuliskan kondisi pembacaan sensor. Susun logic “and” pada setiap kolom
kondisi if - else if seperti berikut:

Hukum logic “and” adalah jika kedua input bernilai benar, maka nilai outputnya
akan benar (true/ 1). Sedangkan jika nilai input salah satunya salah (false/ 0) maka
nilai outputnya akan salah (false/ 0).

IDN BOARDING SCHOOL | 54


Langkah 5:
Perlu diketahui bahwa pembacaan sensor tinybit dengan program
makecode.microbit tidak menggunakan logic sinyal digital (0/1), namun
menggunakan function default yaitu white dan black. Function yang sangat mudah
diingat karena konsep penglihatan sensor robot dikemas sesuai dengan mata
manusia. Begitu pula dengan pemanggilan sensor menggunakan function
rightState untuk sensor kanan dan leftState untuk sensor kiri.

Ambil blok code dari menu , kemudian susun logic kondisi untuk
robot seperti berikut:

Langkah 6:
Susun output atas kondisi yang telah disetting. Output ini berupa blok code untuk
mengarhkan pergerakan robot beserta kecepatannya. Perlu diketahui bahwa Tinybit
telah menyediakan function untuk menentukan arah gerak motor beserta setting
kecepatannya tanpa perlu memberikan logic digital ke setiap motor. Berikut
susunan code full line follower tinybit:

IDN BOARDING SCHOOL | 55


Pada program diatas, dijelaskan bahwa:
1) Kondisi pertama menggunakan function “Run” berarti robot bergerak maju
dengan kecepatan 60.
2) Kondisi kedua menggunakan function “SpinLeft” berarti robot berbelok kiri
dengan kecepatan 70.
3) Kondisi ketiga menggunakan function “SpinRight” berarti robot berbelok
kanan dengan kecepatan 70.
4) Kondisi keempat menggunakan function “SpinRight” berarti robot berbelok
kanan dengan kecepatan 70.

Perlu diketahui, setiap logic seorang programmer berbeda-beda sehingga


modifikasi code bisa saja terjadi. Kondisi robot juga dapat mempengaruhi output
jalannya program seperti kondisi baterai atau bahkan kondisi sensor. Line follower
Tinybit ini sangat sensitif dengan pengaturan kecepatan. Oleh karena itu setalah
menyusun program, perlu dilakukan percobaan dan penyesuaian.
Langkah ini belum selesai, karena prgram diatas adalah program Line
Follower saja. Lalu bagaimana caranya agar Robot Line Follower ini dapat
memadamkan api?

Langkah 7:
Modifikasi mekanik robot dengan menambahkan kipas angin 5vDC yang
diletakkan dengan tiang penyangga dibagian depan robot. Pada contoh ini,

IDN BOARDING SCHOOL | 56


menggunakan sumpit dengan bantuan solatip. Sedangkan titik api sebagai target
FINISH robot dihasilkan oleh lilin yang diletakkan di ujung jalur tertentu.

Langkah 8:
Robot dapat mengetahui posisi api berdasarkan logic pembacaan jalur oleh
programmer dalam menentukan jalur yang harus ditempuh robot agar sampai ke
posisi Lilin. Namun hal tersebut kurang akurat. Oleh karena itu, robot
memanfaatkan sensor jarak (ultrasonic) iuntuk mendeteksi keberadaan lilin.

Langkah 9:
Keluarkan logic if seperti berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 57


Langkah 10:
Setting variable untuk menampung pembacaan sensor jarak menggunakan blok

code set variable di menu

→ Klik menu
→ Buat variable dengan nama “jarak”

→ Ambil blok
→ Letakkan pada blok forever.

IDN BOARDING SCHOOL | 58


Langkah 11:
Ambil blok code pembacaan sensor ultrasonic (sensor jarak) pada menu

kemudiam letakkan seperti berikut:

Langkah 12:
Tambahkan logic if-else dan comparison > (lebih dari sama dengan) dari menu

Langkah 13:
Buat kondisi dengan nilai jarak tertentu, dimana robot menganggap bahwa dia
sudah mendeteksi lilin atau belum. Pada praktik ini ditentukan jarak 10 cm sebagai
nilai bahwa robot mulai mendeteksi lilin.

IDN BOARDING SCHOOL | 59


Langkah 14:
Masukkan code line follower.

Langkah 15:
Tambahkan code “stop” untuk menghentikan robot.

IDN BOARDING SCHOOL | 60


Dengan program diatas, robot akan terus berjalan mendeteksi jalur arena sesui logic
yang dibuat selama jarak lebih dari 10cm (tidak ada lilin) dan akan berhenti jika
kondisi else terpenuhi (jarak < 10cm atau ada lilin). Lalu kapan kipas akan
bekerja (ON) untuk memadamkan api?

Langkah 16:
Lakukan wiring kipas angin ke pin Microbit di bagian belakang robot Tinybit.

IDN BOARDING SCHOOL | 61


Kipas Angin Tinybit Panah
Kabel Hitam GND Abu-abu
Kabel Merah P2 Merah

Langkah 17:
Tambahkan code digital write untuk pin P2 dengan logic 1 (HIGH) agar kipas
menjadi ON saat robot mendeteksi lilin (api). Sehingga robot line follower
pemadam api dianggap sukses melaksanakan misi.

IDN BOARDING SCHOOL | 62


Contoh arena percoobaan:

Tugas
- Amati kesesuaian code dengan robot!
- Buatlah mini kompetisi dengan teman sekelas untuk menentukan robot Line
Follower Pemadam Api tercepat dalam melakukan misi!

IDN BOARDING SCHOOL | 63


BAB 5

Disaster Alarm

Pembelajaran berbasis proyek dengan mengutamakan aktivitas inquiry untuk


meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkolaborasi, literasi
media, dan meningkatkan kemampuan IT.
Kegiatan Pembelajaran pada bab ini, siswa diharapkan:
1. Mampu memahami tujuan dan cara kerja dari Project Disaster Alarm
2. Mampu menjelaskan fungsi-fungsi dari komponen, sensor, aktuator dan
platform Project Disaster Alarm
3. Mampu membuat sebuah presentasi atau praktik percobaan dalam bentuk
Video Tutorial disertai dengan penyajian Analisis dari Project Disaster
Alarm

Pada masa industri 4.0, inovasi teknologi semakin bervariasi. Peminat


bidang teknologi berlomba-lomba menciptakan inovasi tepat guna untuk
memberikan gambaran solusi berbagai bidang yang ada. Salah satunya dalam
pemantauan kejadian alam. Berbagai teknik atau metode dirancang untuk
membantu memberikan informasi atau peringatan dini sebelum bencana terjadi.
Salah satu alat deteksi bencana yang sudah ada yaitu seismgoraf (alat pengukur/
pencatat gempa bumi). Seismograf dapat mendeteksi adanya gempa bumi dan
memberikan info kepada manusia dalam bentuk grafik skala getaran bumi yang
terjadi. Inovasi teknologi berkembang dari para pemuda bangsa untuk mempelajari
bagaimana cara efektif untuk memberikan informasi dini bencana. Berbagai jenis
perangkat pintar atau prototype diciptakan dari berbagai kalangan bahkan dari
pelajar yang berminat dalam bidang IT. Projek kali ini kita akan belajar berinovasi
untuk memberikan peringatan dini bencana dalam bentuk prototype.

IDN BOARDING SCHOOL | 64


5.1 Flood Detection

Prototype Flood Detection (Dekteksi Banjir) merupakan projek


Embedded System yang dapat memberikan alarm peringatan jika suatu
kondisi menunjukkan ciri-ciri akan terjadinya banjir. Sebelum merancang
prototype kita harus tau apa saja ciri-ciri kondisi yang diprediksi akan
terjadinya banjir. Dari ciri-ciri yang ada, kita harus mengambil yang paling
mendukung dan bisa dijangkau oleh sebuah perangkat. Kemudian kita
tentukan perngkat yang memungkinkan untuk mendeteksi ciri tersebut
dengan mempertimbangkan letak posisi yang sesuai.

Gambar 5.1 Prototype Flood Detection

Pada prototype pertama kita mengambil kasus tentang masalah banjir yang
biasa terjadi akibat sungai yang meluap (bertambah volume) karena curah hujan.
Dari kasus tersebut maka kita dapat menentukan parameter yang akan dijadikan
atokan deteksi adalah “Volume”. Setelah mendapatkan parameter yang tepat,
selanjutnya kita menentukan perangkat yang memungkinkan untuk digunakan,
kemudian logic kerja antar perangkat, serta membuat perencanaan posisi alat.

IDN BOARDING SCHOOL | 65


Dasar Teori

Bentuk microbit (mikrokontroler) yang seperti kepingan dan pin berupa


chip membutuhkan microbit socket untuk memudahkan proses wiring dengan
komponen/ perangkat eksternal. Pada praktikum ini board microbit yang digunakan
adalah Super:bit.

Gambar 5.2 Super:Bit


Super:bit
Superbit merupakan mcrobit socket yang user friendly karena telah
terintegrasi dengan baterai yang dapat di-charge dan tersedia berbagai pin yang
compatible dengan berbagai komponen atau perangkat eksternal seperti yang
dijelaskan pada skema berikut:

Gambar 5.3 Skematik Super:Bit

IDN BOARDING SCHOOL | 66


Superbit memiliki ekstensi khusus untuk memfungsikan pin-pin khusus seperti pin

servo, motor dan RGB LED Superbit. Ekstensi menyediakan


blok code khusus untuk dapat mengendalikan servo, motor dan RGB tanpa wiring
yang rumit, atau cukup menghubungkan ke pin yang tersedia. Pin khusus tersebut
sangat user friendly karena menyederhanakan wiring, seperti halnya pada wiring
motor yang tidak memerlukan driver lagi untuk mengendalikannya. Link ekstensi
superbit yaitu https://github.com/lzty634158/SuperBit.

Water Level Sensor

Gambar 5.4 Water Level Sensor (K-0135)

Sensor level ketinggian air ini merupakan jenis sensor analog dengan
tegangan operasi sebesar 5v DC. Sensor ini berdimensi 65mm x 20mm x 8mm
dengan area deteksi sebesar 40mm x 16mm. Ukuran yang cukup untuk skala
prototype. Kita akan belajar mengoperasikan sensor analog, membaca nilai analog
menggunakan microbit, juga menganalisanya untuk dijadikan nilai standar
parameter. Konfigurasi pin sensor K-0135 terdiri atas:

IDN BOARDING SCHOOL | 67


Pin Deskripsi
GND Ground (Power Supply)
VCC Voltage Pin Power (5v DC)
OUT Analog out pin

Sensor Getar

Gambar 5.5 Sensor Getar (SW-420)

Modul sensor getaran berbasis sensor getaran SW-420 dan Comparator


LM393 digunakan untuk mendeteksi getaran. Ambang batas dapat disesuaikan
menggunakan potensiometer terpasang. Selama tidak ada getaran, sensor
memberikan Logika LOW dan ketika getaran terdeteksi, sensor memberikan
Logika HIGH. Sensor SW-420 merupakan jenis sensor digital yang beroperasi
dengan tegangan 3,3v sampai 5v DC. Konfigurasi pin sensor SW-420 terdiri atas:

IDN BOARDING SCHOOL | 68


Pin Deskripsi
GND Ground (Power Supply)
VCC Voltage Pin Power (5v DC)
OUT Analog out pin

Buzzer

Gambar 5.6 Buzzer

Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat


menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan
menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf
tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri.
Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena
penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka
buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang
dapat didengar manusia. Buzzer ini digunakan sebagai indikator (alarm).

IDN BOARDING SCHOOL | 69


LED

Gambar 5.7 LED (Light Emiting Deode)


LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda
yang terbuat dari bahan semikonduktor

A. Alat dan bahan

Nama Perangkat Keterangan


1 Microbit Sebagai mikrokontroler/ otak alat.
dapat menggunakan expation board, superbit, atau board
1 Board Microbit
microbit yang lain.
1 Senso Level Air Panca indra prototype
Kabel Jumper Sebagai penghubung/ untuk wiring antar perangkat.
Kabel USBmicro Untuk upload program ke microbit.

B. Pembuatan Prototype
a. Wiring perangkat
Merupakan kegiatan pengkabelan komponen/ perangkat.

Komponen Pin Board Microbit


VCC 3v atau 5v
Sensor Level Air GND GND
AO P2

IDN BOARDING SCHOOL | 70


(+) P0
Buzzer + LED indikator
(-) GND

b. Kalibrasi
• Kalibrasi Sensor
Sensor deteksi volume air menggunakan pin analog sehingga nilai volume
dibaca dalam range nilai analog. Dalam proses kalibrasi kita harus dapat
menentukan range setiap kondisi yaitu:
1) Berapa nilai sensor ketika belum mendeteksi air?
2) Berapa nilai sensor ketika sensor mendeteksi sedikit terkena air (level
tertentu dari mata sensor)?
3) Berapa nilai sensor ketika sensor mendeteksi banyak air (level tertentu
dari mata sensor)?
Gunakan “Serial Device” untuk lebih mudah menentukan nilai hasil kalibrasi
seperti berikut:

Gambar 5.8 Program kalibrasi sensor

Tampilan Serial Device:

IDN BOARDING SCHOOL | 71


Gambar 5.9 Serial device Makecode

Hasil pemantauan kalibrasi nilai sensor pada beberapa kondisi tidak jauh
berbeda:

Saat kondisi tidak ada air dan sedikit air nilai analog sensor mencapai 279++

sedangkan Saat banyak air nilai analog sensor mencapai 288++ sampai
300++.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat sensifitas sensor yang cukup kurang. Oleh
karena itu diambil rata-rata nilai tengah dimana sensor menganggap mulai
mendeteksi banyak air yaitu sebesar 290.

• Kalibrasi buzzer+LED

Kalibrasi ini bertujuan untuk memastikan buzzer dan LED yang dijadikan
sebagai output prototype dapat bekerja dengan baik. Buzzer dan LED ini
berperan sebagai alarm peringatan dini bahaya.

Berikut program untuk testing kondisi buzzer dan LED:

IDN BOARDING SCHOOL | 72


Gambar 5.10 Program dan testing kalibrasi buzzer dan LED

Jika button A microbit ditekan maka buzzer dan LED akan aktif. Sebaliknya pada
saat kondisi awal dengan keadaan button A belum ditekan maka buzzer dan LED
mati atau non-aktif.

C. Blok Code

Blok Code ini merupakan program utama yang disusun berdasarkan logic
program kalibrasi yang dikombinasikan sehingga prototype dapat bekerja sesuai
rancangan.

IDN BOARDING SCHOOL | 73


Gambar 5.11 Program dan testing kalibrasi buzzer dan LED

Program diatas menunjukkan bahwa nilai analog sensor yang tersambung


dengan pin P2 microbit ditampung oleh variable “level” untuk ditampilkan di serial
monitor device microbit. Sensor ini adalah sensor yang mendeteksi level/ volume
air yang merupakan parameter kondisi utama untuk memberikan alarm peringatan
bahaya.

Jika nilai analog sensor lebih dari sama dengan 290 maka buzzer dan LED yang
tersambung pada pin P0 microbit akan aktif sebagai tanda alarm bahaya.
Sebaliknya jika tidak memenuhi kondisi maka alarm akan mati.

Pada prototype flood detection kedua mengambil kasus tsunami dimana


banjir yang terjadi akibat gempa di dasar laut yang mengakibatkan air laut naik dan
terjadilah banjir. Dari kasus tersebut dapat diambil dua parameter dasar yaitu
“getaran gempa” dan “naiknya volume air”. Sehingga kita harus menentukan sensor
atau perangkat apa saja yang dapat dijadikan indra dan memberikan solusi untuk
peringatan dini bahaya bencana tsunami. Protorype kedua ini dapat melanjutkan/
memodifikasi dari prototype pertama flood detection.

IDN BOARDING SCHOOL | 74


Gambar 5.12 Prototype disaster alarm dengan deteksi gempa dan level air

A. Alat dan Bahan

Nama Perangkat Keterangan


1 Microbit Sebagai mikrokontroler/ otak alat.
dapat menggunakan expation board, superbit, atau board
1 Board Microbit
microbit yang lain.
1 Sensor Level Air Panca indra level air (diproses dengan sinyal analog)
1 Sensor Getar Panca indra gempa (diproses dengan sinyal digital)
Kabel Jumper Sebagai penghubung/ untuk wiring antar perangkat.
Kabel USBmicro Untuk upload program ke microbit.

B. Pembuatan Prototype
a. Wiring Perangkat

Komponen Pin Board Microbit


VCC 3v atau 5v
Sensor Level Air GND GND
AO P2

IDN BOARDING SCHOOL | 75


VCC 3v atau 5v
Sensor Getar GND GND
DO P1
(+) P0
Buzzer + LED indikator
(-) GND

b. Kalibrasi

Tahap kalibrasi ini adalah tahap untuk mendapatkan nilai patokan untuk
kondisi dimana telah terjadi gempa dan naiknya volume air. Sehingga utamanya
adalah melakukan kalibrasi terhadap kedua sensor yang digunakan.

Prototype kedua ini melanjutkan/ memodifikasi Prototype pertama sehingga


untuk hasil kalibrasi sensor level air dan buzzer sebagai output telah didapatkan.
Kita hanya perlu melakukan kalibrasi untuk sensor getar. Sensor getar pada
prototype ini diproses dengan sinyal digital sehingga nilai sensor hanya akan ada 0
dan 1. Berikut merupakan program untuk kalibrasi sensor dengan sinyal digital:

Gambar 5.13 Kalibrasi disaster alarm dengan deteksi gempa dan level air

Praktik kalibrasi sensor getar ini yaitu dengan mengguncangkan sensor. Jika
sensor mengalami guncangan maka nilai sinyal digitalnya adalah 1 (high).

IDN BOARDING SCHOOL | 76


Sebaliknya jika tidak ada guncangan maka nilai sinyal digitalnya adalah 0 (low).
Saat kalibrasi dengan program diatas, kita dapat memantau nilai digital melalui
LED matrix microbit.

C. Blok Code
Setelah dipastikan kalibrasi setiap komponen/ perangkat berjalan dengan
baik, maka selanjutnya adalah menyusun program utama.

Gambar 5.14 Blok code disaster alarm dengan deteksi gempa dan level air

Pada program diatas, terdapat blok program serial untuk pembacaan sinyal
digital sensor gempa di pin P1 dengan variabel “gempa” dan pembacaan sinyal
analog sensor level air di pin P2 dengan variabel “level”. Logic sistem kerja
prototype berada di bagian if, yaitu:

Jika sensor gempa membaca sinyal digital 1 (high) dan sinyal analog sensor level
air lebih dari sama dengan 290, maka buzzer dan LED yang tersambung dengan

IDN BOARDING SCHOOL | 77


pin P0 Microbit akan aktif. Kondisi ini merupakan kondisi peringatan bahaya
banjir.

Sebaliknya jika tidak memenuhi kondisi “if” maka buzzer dan LED akan non-aktif
(mati) yang berarti kondisi alam aman atau tidak terdeteksi akan banjir.

Berikut hasil monitoring nilai sensor pada prototype flood detection kedua:

::Kondisi tidak banjir dan tidak gempa

:: Kondisi banjir dan gempa

IDN BOARDING SCHOOL | 78


Gambar 5.15 Hasil Uji Coba Flood Detection

5.2 Fire Detection

Deteksi Kebakaran (Fire Detection) merupakan prototype yang dirancang


untuk memberikan notifikasi peringatan dini atas bahaya kebakaran. Prototype ini
mengambil kasus kebakaran yang sering terjadi digedung baik yang diakibatkan
oleh konsleting listrik, kebocoran gas, atau akibat ulah manusia. Sering ditemui
kasus kebakaran terjadi diawali dengan adanya percikan api kemudian membesar
dan berasap. Oleh karena itu, penentuan parameter dalam kasus ini adalah api dan
gas. Dari parameter tersebut, maka kita gunakan sensor api dan gas untuk
membangun prototype Fire Detection.

Dasar Teori
Sensor Api (IR Flame Detector)

IDN BOARDING SCHOOL | 79


Gambar 5.16 Sensor Api

Sensor Api (IR Flame Detector) merupakan sensor api sederhana yang
harganya terjangkau dan cukup akurat untuk deteksi api dengan jarak +80cm.
Kemampuan deteksi yang cukup untuk skala prototype. Sensor ini bekerja dengan
tegangan 3.3v - 5v dengan sudut deteksi +60 derajat. IR Flame Detector bekerja
menggunakan pembanding LM393 comparator yang stabil. Nilai output dari IR
Flame Detector ini dapat berupa nilai analog ataupun digital tergantung pin yang
digunakan. Berikut konfiigurasi pin IR Flame Detector:

Gambar 5.17 Pin sensor api

Pin Deskripsi
GND (G) Ground (Power Supply)
VCC (+) Voltage Pin Power (3.3v - 5v DC)
AO Analog out pin
DO Digital out pin

Sensor Gas (MQ-2)

IDN BOARDING SCHOOL | 80


Gambar 5.18 Sensor Gas (MQ-2)

Sensor Gas merupakan perangkat yang dapat mendeteksi adanya gas


tertentu sesuai dengan tipe sensor. Sensor gas yang sering digunakan dalam
pembangunan embedded system adalah keluarga “MQ” karena tingkat
sensifitasnya lumayan peka dan harganya terjangkau. Projek ini menggunakan MQ-
2 untuk mendeteksi adanya kebocoran gas yang dapat berpotensi terjadinya
kebakaran. Bahan sensitif sensor gas MQ-2 adalah SnO2, yang memiliki
konduktivitas lebih rendah di udara bersih. Namun ketika target gas yang mudah
terbakar terdeteksi ada, maka konduktivitas sensor lebih tinggi seiring dengan
konsentrasi kenaikan gas. Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi terhadap LPG,
Propana dan Hidrogen, juga dapat digunakan untuk Metana, asap dan uap mudah
terbakar lainnya, dengan biaya rendah. MQ2 bekerja dengan tegangan 5v dengan
range konsentrasi mulai dari 200ppm sampai 10000ppm. Berikut bagian-bagian dan
pinout dari MQ2:

IDN BOARDING SCHOOL | 81


Gambar 5.19 Pin sensor gas (MQ-2)

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan perangkat yang dibutuhkan untuk membangun perangkat


diantaranya:

Nama Keterangan
Perangkat
1 Microbit Sebagai mikrokontroler/ otak alat.
1 Microbit dapat menggunakan expation board, superbit, atau microbit
Socket socket yang lain.
1 Sensor Api Panca indra pendeteksi api.

IDN BOARDING SCHOOL | 82


1 Sensor Gas Panca indra pendeteksi gas.
Buzzer dan Sebagai output atau tanda kondisi aman/bahaya.
LED
Kabel Jumper Sebagai penghubung/ untuk wiring antar perangkat.
Kabel Untuk upload program ke microbit.
USBmicro

B. Pengerjaan Prototype Fire Detection


a. Wiring perangkat
Prototype ini disusun dengan dua sensor sebagai inputan dan memanfaatkan
buzzer dan LED sebagai output audio visual alarm. Pembacaan sensor dilakukan
secara digital dan analog. Sensor api membaca secara digital, sedangkan sensor gas
membaca secara analog. Oleh karena itu sesuaikan pengkabelan setiap komponen
seperti tabel berikut:

Komponen Pin Microbit Socket


Sensor Api VCC 3v atau 5v
GND GND
AO -
DO P2
Sensor Gas VCC 3v atau 5v
GND GND
AO P1
DO -
Buzzer + LED indikator (+) P0
(-) GND

IDN BOARDING SCHOOL | 83


b. Kalibrasi Sensor
Kalibrasi diperlukan untuk menentukan nilai standar suatu membedakan
perbedaan kondisi. Pada kalibrasi kali ini kita manfaatkan serial monitor device
microbit untuk menampilkan pembacaan kedua sensor sekaligus.
:: Penyusunan Blok Kalibrasi
Seperti pada praktik sebelumnya, kita susun blok program untuk menganalisa nilai

sensor. Gunakan blok forever dan menu blok dan susun code blok
seperti berikut:

Gambar 5.20 Program kalibrasi sensor fire detection

Pembacaan sensor menggunakan menu blok . Sensor api menggunakan


digital read pin dan sensor gas menggunakan analog read pin yang ditampung
oleh variable berbeda.

:: Analisa nilai sensor


Upload program blok kalibrasi kemudian lakukan pengamatan nilai disetiap
sensor. Kalibrasi untuk sensor digital (api) dilakukan dengan mencoba
menyalakan api didekat sensor dengan jarak tertentu kemudian memastikan LED
indikator sensor menyala yang menandakan ada api atau sensor sedang ber-logic 1
(HIGH). Setelah itu, lakukan analisa juga pada saat tidak ada api. Pastikan LED
indikator sensor mati dan logic sensor menjadi 0 (LOW). Sedangkan Kalibrasi
untuk sensor analog (gas) dilakukan dengan memantau nilai analog pada serial
monitor saat mendekatkan korek api gas yang dioperasikan atau asap lilin yang
baru dimatikan. Amati perubahan nilainya dan dicatat. Logic dan nilai sensor dapat
dipantau dari serial monitor microbit seperti berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 84


:: Ketika tidak ada api dan nilai gas sangat rendah

:: Ketika ada api dan nilai gas naik (ada gas yang berpotensi kebakaran)

Gambar 5.21 Serial monitor analisa nilai sensor

:: Memastikan perangkat output bekerja dengan baik


Langkah ini tentu memastikan buzzer dapat berbunyi dan LED dapat
menyala sempurna. Hal ini perlu dipastikan untuk mengurangi proses
troubleshooting jika terjadi error saat menyusun program utama.

C. Blok Program
Program utama dapat disusun dengan melanjutkan blok program kalibrasi.
Tambahkan blok logic if sepeti berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 85


Kemudian tambahkan logic and pada kolom kondisi if seperti berikut:

Logic boolean and digunakan karena standar kondisi bahaya kebakaran ditentukan
oleh dua nilai sensor dimana kedua nilai harus terpenuhi. Agar logic and dapat
menentukan true/false atas standar kondisi yang akan di-setting-kan, maka
tabahkan logic comparison berikut:

Kemudian susun ke dalam kolom and. Kolom kiri untuk menampung pembacaan
sensor digital (api) sehingga menggunakan tanda “=” (sama dengan). Sedangkan

IDN BOARDING SCHOOL | 86


kolom kanan untuk menampung pembacaan sensor analog (gas) yang memiliki
range nilai sehingga menggunakan tanda “>”.

Setelah itu, letakkan blok code pembacaan sensor digital dan analog dari menu

. Letakkan digital read pin sebagai key ruas kiri, dan analog read pin
sebagai key untuk ruas kanan. Kemudian sesuaikan pin yang digunakan seperti
berikut:

Standar kondisi if digunakan untuk menentukan kondisi warning kebakaran.


Kondisi warning berarti sensor sedang mendeteksi adanya api disekitarnya dan gas
yang berpotensi kebakaran. Oleh karena itu nilai pembacaan sensor pada saat
kondisi tersebut harus disetting sebagi value dari setiap key yang berada diruas logic
and. Saat ada api, sensor digital (api) akan berlogic 1 (HIGH) dan saat sensor

IDN BOARDING SCHOOL | 87


analog (gas) sedang mendeteksi adanya gas maka nilai sensor akan naik +40
keaatas. Oleh karena itu, setting standar value sensor seperti berikut:

Setelah kondisi input telah clear, maka selanjutnya menyusun blok code untuk
output. Output pertama disusun pada statement true dari logic if, yang berarti
kondisi if terpenuhi (kondisi warning kebakaran). Oleh karena itu susun code untuk
menghidupkan buzzer dan LED guna memberikan tanda bahaya sebagai berikut:

Kemudian susun code blok output kedua pada statement false logic if, yang
mendakan bahwa kondisi sedang aman. Pada saat kondisi aman, buzzer dan LED
tidak aktif atau OFF. Sehingga program utama akan tersusun sebagai berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 88


D. Testing
Upload program utama dan pastikan ketika ada api dan gas buzzer dan LED
akan aktif (ON) untuk memberikan peringatan dini. Kemudian saat kondisi
dianggap aman, maka Buzzer dan LED harus non-aktif (OFF). Jika prototype belum
berjalan sesuai rancangan logic atau statement yang telah disusun, maka periksa
hasil kalibrasi atau penentuan nilai standar kondisi kemudian lakukan troubleshoot.

Latihan Praktikum
- Lakukan kalibrasi terhadap sensor api dengan pembacaan sinyal analognya
dan tuliskan hasil analisa perbedaan nilai pada lima jarak titik api (10cm,
25cm, 40cm, 55cm, 70cm)!
- Buatlah percobaan, dimana LED akan berkedip hanya saat ada guncangan.
Namun Buzzer akan berbunyi hanya saat level air naik!

IDN BOARDING SCHOOL | 89


BAB 6
VENDING MACHINE
Pembelajaran berbasis proyek dengan mengutamakan aktivitas inquiry untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkolaborasi, literasi
media, dan meningkatkan kemampuan IT.
Kegiatan Pembelajaran pada bab ini, siswa diharapkan:
1. Mampu memahami tujuan dan cara kerja dari Project Vending Machine
2. Mampu menjelaskan fungsi-fungsi dari komponen, sensor, aktuator dan
platform Project Vending Machine
3. Mampu membuat sebuah presentasi atau praktik percobaan dalam bentuk
Video Tutorial disertai dengan penyajian Analisis dari Project Vending
Machine

Gambar 6.1 Ilustrasi vending machine

Vending Machine merupakan suatu alat atau mesin seperti atm dan
berbentuk seperti kulkas kaca yang berfungsi untuk menjual makanan atau
minuman ringan secara otomatis tanpa adanya kasir atau operator, sehingga apabila
hendak membeli produk yang berada pada vending machine cukup dengan
memasukkan uang koin atau uang kertas kedalam mesin tanpa ada orang atau
operator yang menjual produk dan produk yang berada di dalam vending machine
akan keluar secara otomatis setelah uang terhitung sesuai harga barang.

IDN BOARDING SCHOOL | 90


Projek ini merupakan projek prototype vending machine untuk pembelian
permen/coklat berbasis microbit. Melalui projek ini, kita belajar memahami logic
kerja dari vending machine yang sering kita temui di kehidupan kita.

Dasar Teori
Sensor LDR

Gambar 6.2 Sensor LDR


LDR (Light Diode Resistor) merupakan komponen elektronik yang
memiliki perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya yang ada
disekitarnya. Dalam keaddan gelap, resistansi LDR sekitar 10 MΩ dan dalam
keadaan terang sebersar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor
seperti kadmium sulfida. Dengan bahan tersebut, energi dari cahaya yang jatuh
menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Oleh
karena itu, resistansi bahan telah mengalamai penururnan. Sensor LDR yang
digunakan pada projek ini merupakan bentuk modular dari komponen LDR. Bentuk
modular berarti sudah terkemas menjadi circuit siap pakai dengan pin yang user
friendly. Namun tetap komponen utama yang bekerja adalah LDR dengan
tersedianya screw untuk mengkalibrasi standar resistansi guna kestabilan
pembacaan sensor. Pembacaan sensor ini dapat berupa digital maupun analog.
Berikut konfigurasi pinout sensor LDR:

Pin Deskripsi
GND (G) Ground (Power Supply)
VCC (+) Voltage Pin Power (3.3v - 5v DC)

IDN BOARDING SCHOOL | 91


AO Analog out pin
DO Digital out pin

Servo Motor (SG90)

Gambar 6.3 Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat
di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros
output motor.
Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear,
rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros
motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo,
sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar
berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.

Gambar 6.4 Bagian servo

IDN BOARDING SCHOOL | 92


Prinsip kerja motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal PWM
(Pulse Wide Modulation) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang
diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai
contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor
servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar
ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila
pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar
ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya perhatikan
gambar dibawah ini.

6.5 Sinyal PWM

Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi
tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal
yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan
mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya
(rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya
untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik)
untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada
posisinya.

IDN BOARDING SCHOOL | 93


Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC
lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering
diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya
lebih cocok untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila
dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan
terdapat di pasaran, yaitu motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation continuous.
1. Motor servo standard (servo rotation 180⁰) adalah jenis yang paling umum
dari motor servo, dimana putaran poros outputnya terbatas hanya 90⁰
kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya
setengah lingkaran atau 180⁰.
2. Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang
sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran
porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke
arah kanan maupun kiri.
Pada projek ini menggunakan motor servo kecil dengan tipe SG90. Gambar
disamping merupakan pinout dari motor servo SG90. Jenis motor servo terdiri atas
berbagai tipe dan ukuran. Namun pinout dari kabel servo tetap sama yaitu terdapat
tiga kabel output. Hanya saja dimungkinkan berbeda warna untuk setiap tipe.

Gambar 6.6 Pin servo

A. Alat dan Bahan


Perangkat yang dibutuhkan untuk menyusun prototype vending machine
diantaranya:

IDN BOARDING SCHOOL | 94


Nama Keterangan
Perangkat
1 Microbit Sebagai mikrokontroler/ otak alat.
1 Microbit dapat menggunakan expation board, superbit, atau microbit
Socket socket yang lain.
1 Sensor LDR Panca indra pendeteksi koin
2 Servo Aktuator penggerak.
Kabel Jumper Sebagai penghubung/ untuk wiring antar perangkat.
Kabel Untuk upload program ke microbit.
USBmicro

B. Pengerjaan Prototype
Langkah 1:
Pembuatan design mekanika prototype vending machine.
:: Siapkan Alat dan bahan mekanik

Alat Bahan
Gunting 1 Kardus Bekas
Cutter 1 Solatip / perekat lain
Penggaris Lem bakar

:: Lubangi 1 sisi kardus seperti berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 95


:: Bentuk kardus bekas seperti berikut:

:: Buat lipatan (seperti prosotan) dari bagian kardus yang tidak digunakan seperti
berikut:

:: Pasang bagian tersebut di bagian belakang “lubang keluar makanan” tepat


mengarah pada lubang (+ 45 derajat).

IDN BOARDING SCHOOL | 96


(Tampak atas) (Tampak bawah sambungan part)

:: Buat hal yang sama seperti langkah sebelumnya namun lebih kecil. Letakkan
dibagian belakang lubang koin (lubang kanan atas).

:: Siapkan sensor LDR yang telah dipasang kabel jumper dan perekat, kemudian
pasang tepat di bagian lubang penerma koin:

IDN BOARDING SCHOOL | 97


:: Siapkan dua palang dengan servo. Buat seperti berikut:

:: Pasang seperti gambar berikut:

IDN BOARDING SCHOOL | 98


:: Buat drawer kecil menyesuaikan dengan lubang penampung koin:

:: Buat bentuk prosotan lagi untuk mengarahkan koin ke kotak penyimpanan.

IDN BOARDING SCHOOL | 99


:: Letakkan Superbit (microbit socket) dan mcicrobit seperti berikut:

(Tampak depan) (Tampak atas)

Langkah 2:
Wiring Perangkat

Gambar 6.7 Wiring pada mekanik vending machine

Wiring setiap komponen dengan superbit (microbit socket). Atur letak kabel
dengan rapi dan dapat tersmbung dengan baik. Lakukan pengkabelan perangkat
seperti tabel berikut:

Komponen Pin Superbit


VCC 5v
Sensor LDR
GND GND

IDN BOARDING SCHOOL | 100


DO P1
Coklat GND
Servo Koin Merah 5V / VCC
Orange S5
Coklat GND
Servo Koin Merah 5V / VCC
Orange S1

Langkah 3:
Kalibrasi sensor
Sensor LDR difungsikan untuk mendeteksi ada atau tidak ada koin yang
masuk. Output yang dibutuhkan adalah nilai pasti ada dan pasti tidak ada sehingga
pembacaan sensor lebih tepat dengan menggunakan sinyal digital. Kalibrasi sensor
digital dapat dilakukan tanpa program, cukup dengan memantau LED indikator
digital sensor, dimana LED sensor akan mati ketika tidak ada koin dan akan hidup
ketika ada koin atau bisa saja sebaliknya tergantung penyesuaian screw resistansi
sensor. Jika menginginkan hasil kalibrasi yang lebih akurat, maka lebih baik
menggunakan program seperti berikut:

:: Susun blok code logic if pada blok forever

IDN BOARDING SCHOOL | 101


:: Tambahkan comparison “=”

:: Masukkan blok pembacaan sensor digital

:: Tambahkan blok code pada statement true/false untuk menampilkan angka


sesuai value seperti berikut:

Gambar 6.8 Program kalibrasi sensor

IDN BOARDING SCHOOL | 102


Dengan program tersebut maka microbit akan menampilkan angka 0 saat sensor
terhalang koin dan akan menampilkan angka 1 saat sensor tidak terhalang koin atau
sebaliknya.

Langkah 4:
Kalibrasi servo
Kalibrasi servo dilakukan untuk memastikan servor tidak rusak (dapat
bergerak) dan bertujuan untuk menentukan sudut yang tepat untuk melakukan
tugasnya di prototype. Kalbrasi sudut servo dapat menggunakan program seperti
berikut:

:: Tambahkan ekstensi Superbit menggunakan link


“https://github.com/lzty634158/SuperBit”. Blok code servo tersedia di menu

. Susun code pada blok forever seperti berikut:

Gambar 6.9 Program kalibrasi servo

Perhatikan bagian pin yang digunakan. Pin program harus sesuai dengan pin
hardware. “S5” untuk servo koin dan “S1” untuk servo pendorong makanan.
Kondisikan sudut servo pertama kali disudut 0o untuk mengetahui posisi palang
(hardware) saat servo bersudut 0o. Upload program diatas.

IDN BOARDING SCHOOL | 103


:: Sesuaikan arah sudut setiap servo agar dapat melakukan tugas masing-masing.

Kalibrasi sudut servo koin Kalibrasi sudut servo makanan

:: Upload program secara bergantian dan amati arah gerak servo. Tentukan dan
catat dua sudut untuk setiap servo, dimana sudut pertama untuk kondisi awal dan
sudut kedua untuk sudut tujuan yang ketika servo bergerak menuju sudut kedua
tersebut merupakan gerakan untuk mendorong objek.
(!) Perlu dierhatikan bahwa penentuan sudut servo setiap prototype akan berbeda-
beda karena peletakan posisi servo prototype belum tentu sama. Oleh karena itu,
kalibrasi ini penting untuk menentukan arah gerak servo pendorong sehingga dapat
melakukan tugasnya. Kunci dari kalibrasi servo adalah mengetahui posisi 0o servo
untuk memudahkan penentuan sudut.

Langkah 5:
Analisa hasil kalibrasi
Sebelum menyusun program utama, perlu dilakukan analisa hasil kalibrasi sensor
dan servo. Hasil kalibrasi (penyesuaian hardware-software) adalah sebagi berikut:

Kondisi Perangkat Terkait Value


Ada koin Sensor LDR HIGH (1)
Tidak ada koin Sensor LDR LOW (0)
Sudut awal Servo koin 0 derajat
Sudut mendorong Servo koin 90 derajat

IDN BOARDING SCHOOL | 104


Sudut awal Servo Makanan 180 derajat
Sudut mendorong Servo Makanan 90 derajat

Langkah 6:
Program Utama
Penyusunan program utama dilakukan dengan mempertimbangkan hasil kalibrasi
dan algoritma dari cara kerja prototype vending machine yang dirancang. Pada
prototype ini algortmanya adalah “ketika sensor mendeteksi adanya koin, maka
servo koin akan mendorong koin menuju penampung koin, dan selanjutnya servo
makanan akan mendorong makanan untuk keluar menuju lubang keluaran
makanan”. Algoritma yang sangat simple untuk dibuat. Berikut susunan program
utama.

:: Susun logic “if” untuk pembacaan sensor. Kondisi “if” adalah ketika sensor
mendeteksi koin. Sertakan show number untuk mengetahui nilai pembacaan
sensor melalui LED matrix microbit.

:: Susun blok code servo koin saat kondisi sensor tidak mendeteksi koin.

IDN BOARDING SCHOOL | 105


:: Susun blok code servo makanan saat kondisi sensor tidak mendeteksi koin.

Servo koin dan servo makanan berada pada statemen false dari logic “if” dengan
sudut kondisi awal (belum ada koin yang dideteksi sensor).

IDN BOARDING SCHOOL | 106


:: Susun blok code untuk statemen true dari kondisi “if”. Hal ini berarti sensor
sedang mendeteksi adanya koin.

Pada statemen true dari kondisi “if” diatas terjadi pergerakan terlebih dahulu oleh
servo S5 (servo koin) untuk mendorong koin ke tempat penampungan. Kemudikan
setelah 2 detik diikuti pergerakan oleh servo S1 (servo makanan) untuk mendorong
makanan keluar dilubang keluaran makanan vending machine. Ketika statemen true
sudah dilakukan, maka servo akan kembali ke posisi awal. Kembalinya servo ke
posisi awal ini berarti microbit sedang menjadalanya statemen false dari logic “if”.

IDN BOARDING SCHOOL | 107


Langkah 7:
Testing Prototype

Gambar 6.10 Vending machine

Testing prototype bertujuan menyesuaikan hasil pengerjaan hardware dan software


telah berjalan sesuai algoritma yang dirancang. Output yang harus dihasilkan adalah
“Pembeli memasukkan koin pada lubang koin dan beberapa detik kemudian
makanan keluar dari lubang keluaran makanan. Jangan lupa periksa apakah koin
sudah berada di drawer koin”. Jika hal itu terjadi berarti sudah berhasil
menyelesakan vending machine di praktikum ini.

Latihan Praktikum
- Buatlah mekanika/ algoritma yang lebih bagus dan lebih menarik menurut
versi kalian. Hal ini bertujuan sebagai bentuk penyempurnaan dari vending
machine yang telah dibuat saat praktikum agar lebih realistis.
Hal yang mungkin dapat ditambahkan:
• Tersedianya penampung makanan dan memastikan makanan daat
keluar satu persatu saat di dorong oleh aktuator.
• System password untuk drawer penampung koin vending machine.
• Other idea.
- Demokan hasilnya dalam bentuk video!

IDN BOARDING SCHOOL | 108


BAB 7
Greenhouse Bit (IoT Microbit)
Pembelajaran berbasis proyek dengan mengutamakan aktivitas inquiry untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkolaborasi, literasi
media, dan meningkatkan kemampuan IT.
Kegiatan Pembelajaran pada bab ini, siswa diharapkan:
1. Mampu memahami tujuan dan cara kerja dari Project Greenhouse Bit
(IoT Microbit)
2. Mampu menjelaskan fungsi-fungsi dari komponen, sensor, aktuator dan
platform Project Greenhouse Bit (IoT Microbit)
3. Mampu membuat sebuah presentasi atau praktik percobaan dalam bentuk
Video Tutorial disertai dengan penyajian Analisis dari Project
Greenhouse Bit (IoT Microbit)

Istilah IoT sudah sering/familiar kita dengar. IoT (Internet of Things) ini
merupakan teknologi dimana memungkinkan komunikasi/pertukaran “things”
melalui media internet. Things yang dimaksud adalah segala macam sensor,
aktuator, benda, dan perangkat yang memiliki akses untuk terhubung ke internet.
Pemanfaatan IoT ini sendiri sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misal,
pada smartwacth dimana informasi tentang detang jantung, langkah kaki dll, bisa
tersimpan di akun kita, dan kita bisa mengakses data tersebut melalui sebuah
layanan aplikasi/website yang disediakan dan dapat diakses melalui internet.
Pada project ini, kita akan mencoba mengimpelementasikan pemanfaatan IoT di
bidang pertanian, yaitu membuat Greenhouse:Bit dimana kita bisa memantau suhu,
kelembapan udara, kelembapan tanah, dan intensitas cahaya yang ada pada ruangan
greenhouse tersebut.

IDN BOARDING SCHOOL | 109


Dasar Teori

1. ESP-01
ESP8266 merupakan platform yang sangat murah tetapi benar-benar efektif untuk
digunakan berkomunikasi atau kontrol melalui internet baik digunakan secara
standalone (berdiri sendiri) maupun dengan menggunakan mikrokontroler
tambahan. Di pasaran ada beberapa tipe dari keluarga ESP8266 yang beredar,
tetapi yang paling banyak dan mudah dicari di Indonesia yaitu tipe ESP-01, ESP-
07, dan ESP-12. Untuk secara fungsi hampir sama tetapi perbedaannya terletak
pada pin GPIO (General Purpose Input Output) pada masing – masing tipe.
Berikut beberapa tipe dari keluarga ESP8266 antara lain:

Gambar 7.1 Keluarga esp8266

Pada tutorial kali ini akan dibahas tentang modul ESP-01 yang digunakan dalam
project ini. ESP-01 merupakan modul yang memungkinkan mengakses
mikrokontroler melalui internet.Modul ini tergolong StandAlone atau System on
Chip yang tidak selalu membutuhkan mikrokontroler untuk mengontrol Input
Ouput yang bisaa dilakukan pada mikrokontroler lain seperti arduino dikarenakan
ESP-01 dapat bertindak sebagai mini komputer, tetapi dengan kondisi jumlah GPIO
yang terbatas.

IDN BOARDING SCHOOL | 110


Pin-Out dari ESP-01

Gambar 7.2 Pin ESP-01

Keterangan :

➢ GPIO-0 – GPIO-3 : Input Output


➢ VCC : Tegangan masuk 3.3 Vdc
➢ GND : Ground
➢ Reset
➢ Chip Enable

Spesifikasi dari ESP-01 yaitu

➢ Besar RAM 96 kB, instruction RAM 64 kB


➢ 32-bit RISC CPU
➢ External QSPI flash – 512 KiB to 4 MiB
➢ Tegangan kerja masukan 3.3 Vdc
➢ Jaringan wifi pada 802.11 b/g/n
➢ Pada mode 802.11b output power-nya +19.5dBm
➢ Menggunakan sistem Wi-Fi Direct (P2P), soft-AP
➢ Power down leakage current of 10uA

IDN BOARDING SCHOOL | 111


➢ Wake up and transmit packets in < 2ms
➢ Integrated TCP/IP protocol stack
➢ Standby power consumption of < 1.0mW (DTIM3)
➢ SDIO 1.1 / 2.0, SPI, UART
➢ 10-bit ADC
➢ Interface : SPI, I²C
➢ STBC, 11 MIMO, 21 MIMO
➢ A-MPDU & A-MSDU aggregation & 0.4ms guard interval

2. DHT11
Sensor DHT11 adalah salah satu jenis sensor yang banyak digunakan pada project
microcontroller. Sensor ini memiliki keunikan yaitu dapat membaca suhu
(temperature) ruangan dan kelembapan udara (humidity). Sensor ini dikemas dalam
bentuk kecil dan ringkas, serta harganya yang terjangkau. Kegunaan sensor DHT11
ini bisaanya dipakai pada project monitoring suhu ruangan maupun kelembapan
udara pada berbagai kondisi ruang dan lingkungan.

Gambar 7.3 Bagian dan pin DHT11

IDN BOARDING SCHOOL | 112


Cara kerja Sensor DHT11

Sensor DHT11 merupakan serangkaian komponen senor dan IC kontroller yang


dikemas dalam satu paket. Sensor ini ada yang memiliki 4 pin ada pula yang 3 pin.
Tapi tidak menjadi masalah karena dalam penerapannya tiak ada perbedaan.
Didalam bodi sensor yang berwarna biru atau putih terdapat
sebuah Resistor dengan tipe NTC (Negative Temperature Coefficient).
Resistor jenis ini memiliki karakteristik dimana nilai resistansinya berbanding
terbalik dengan kenaikan suhu. Artinya, semakin tinggi suhu ruangan maka nilai
resistansi NTC akan semakin kecil. Sebaliknya nilai resistansi akan meningkat
ketika suhu disekitar sensor menurun.Selain itu didalamnya terdapat sebuah sensor
kelembapan dengan karkteristik resistif terhadp perubahan kadar air di udara. Data
dari kedua sensor ini diolah didalam IC kontroller. IC kontroller ini akan
mengeluarkan output data dalam bentuk single wire bi-directional.

Spesifikasi Sensor DHT11


a. Tegangan Input 3-5V
b. Arus 0.3mA, Iddle 60uA
c. Periode sampling 2 detik
d. Output data serial
e. Resolusi 16bit
f. Temperatur antara 0°C sampai 50°C (akurasi 1°C )
g. Kelembapan antara 20% sampai 90% (akurasi 5%)

Susunan Pin

Sensor DHT11 memiliki 2 versi, yatu versi 4 pin dan versi 3 pin. Tidak ada
perbedaan karakteristik dari 2 versi ini. Pada versi 4 pin,. Pin 1 adalah tegangan
sumber, berkisar antara 3V sampai 5V. Pin 2 adalalah data keluaran (output) . Pin

IDN BOARDING SCHOOL | 113


ke 3 adalah pin NC (normall y close ) alias tidak digunakan dan pin ke 4 adalah
Ground. Sedangkan pada versi 3 kaki, pin 1 adalah VCC antara 3V sampai 5V, pin
2 adalah data keluaran dan pin 3 adalah Ground.

Gambar 7.4 Pin DHT11

3. Soil Moisture Sensor


Kelembaban tanah adalah jumlah air yang ditahan di dalam tanah setelah
kelebihan air dialirkan, apabila tanah memiliki kadar air yang tinggi maka
kelebihan air tanah dikurangi melalui evaporasi, transpirasi dan transporair bawah
tanah. Standar atau acuan dalam mengukur kelembaban tanah, yaitu American
Standard Method (ASM). Prinsip dari metode ini adalah dengan cara melakukan
perbandingan antara massa air dengan massa butiran tanah (massa tanah dalam
kondisi kering), yang ditunjukkan oleh persamaan berikut :

Rh =ma/mt x 100%

Keterangan:
Rh = Kelembaban Tanah (%)
ma = Massa Air (Gram)
mt = Massa Tanah (Gram)

IDN BOARDING SCHOOL | 114


Massa butiran tanah diperoleh dengan menimbang tanah kering. Sedangkan massa
air adalah selisih dari massa butiran tanah yang telah diberi air dengan massa
butiran tanah. Salah satu cara untuk menentukan kadar air dalam tanah (kelembaban
tanah) adalah dengan menggunakan soil moisture sensor.

Gambar 7.5 Sensor soil moisture

Soil moisture sensor adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi


kelembaban dalam tanah. Sensor ini membantu memantau kadar air atau
kelembaban tanah pada tanaman. Sensor ini terdiri dari dua probe untuk
melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk
mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih
mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat
sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Adapun spesifikasi dari sensor yaitu :

a) Tegangan masukan: 3.3 volt atau 5 volt


b) Tegangan keluaran: 0 – 4.2 volt
c) Arus: 35 mA

IDN BOARDING SCHOOL | 115


Sensor ini mampu mendeteksi langsung nilai kelembapan tanah yang menunjukkan
banyaknya kadar air di dalam tanah dengan memadukannya dengan
mikrokontroller.

4. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.

Gambar 7.6 Gambar dan simbol relay


Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring

Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

IDN BOARDING SCHOOL | 116


Gambar 7.7 Struktur relay

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

▪ Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
▪ Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke
posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di
posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC)
akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik,
Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay
untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan
arus listrik yang relatif kecil.

Arti Pole dan Throw pada Relay

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw
yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai Istilah Pole and Throw :

IDN BOARDING SCHOOL | 117


▪ Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
▪ Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay
dapat digolongkan menjadi :

▪ Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal,
2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
▪ Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5
Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
▪ Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6
Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal
Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat
dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
▪ Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki
Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2
pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2
Terminal lainnya untuk Coil.

Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan Throw-nya
melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT
(Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya. Untuk lebih jelas mengenai
Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan Throw, silakan lihat gambar
dibawah :

IDN BOARDING SCHOOL | 118


Gambar 7.8 Penggolongan relay

Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay

Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan


Elektronika diantaranya adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)


2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

IDN BOARDING SCHOOL | 119


Project Microbit Greenhouse Bit
Menyiapkan Channel Thingspeak
Thingspeak merupakan Platform IoT yang dibuat berbasis pada Matlab. Pada
platform ini kita dapat mengupload data sensor dari berbagai macam development
board yang ada.Data yang di upload pada thingspeak bisa dibuat sebagai data
pribadi ataupun data public. Data tersebut disajikan dalam bentuk channel yang
didalamnya terdapat visualisasi yang diolah oleh matlab.

Langkah 1 (Login / Sign in akun thingspeak)

Sebelum membuat channel thingspeak, kita perlu login dulu menggunakan email
dan password yang sudah terdaftar. Apabila belum terdaftar, kita bisa mendaftarkan
akun kita secara gratis. Kia hanya perlu mengisi data-data pada kolomm yang telah
disediakan.

Setelahnya, klik Continue dan kita diharuskan memverifikasi akun email kita.
Setelah verifikasi kita akan di arahkan untuk membuat password. Setelah berhasil,
kita akan dihantarkan pada tampilan menu utama.

Langkah 2 (Membuat Channel)


Berikut merupakan tampilan menu utama. Untuk membuat channel baru, klik New
Channel.

IDN BOARDING SCHOOL | 120


Pada menu New Channel, kita perlu mengisi identitas dan tampilan channel yang
akan kita buat. Silahkan bisa mengisi sesuai gambar dibawah ini. Jika sudah klik
Save Channel.

Kita sudah mempunyai 4 Field Chart, yaitu chart temperature untuk suhu,
humadity kelembapan udara, soil kelembapan tanah dan light level intensitas
cahaya. Agar data yang ditangkap oleh sensor bisa di visualisasikan pada
thingspeak, kita perlu sebuah jembatan yang menghubungkan antara perangkat

IDN BOARDING SCHOOL | 121


hardware dengan thingspeak melalui media Wifi/Internet yaitu API Key. Kita copy
API Key yang ada pada Tab API Keys, dan nanti akan kita pastekan pada blok
program mikrobit.

Alat dan Bahan :


a. Microbit dan Shield
b. ESP-01
c. DHT11
d. Soil Moisture Sensor
e. Sensor LDR (Bisa kita memanfaatkan LED yang ada di Microbit)
f. Relay
g. Kabel Jumper
h. Modul Power Supply dan USB
i. Prototype Greenhouse

Pinout
Modul Power
Komponen Pin Board Microbit
Supply
ESP 01 VCC 5V

IDN BOARDING SCHOOL | 122


CH_EN 5V
GND GND
RX 12
TX 13
+ 3V
SENSOR DHT 11 OUT / DATA 8
- GND
SENSOR SOIL VCC 3V
MOISTURE GND GND
A0 1
VCC 5V
GND GND
RELAY
IN1 6
IN2 3

Langkah – langkah
1. Buka Aplikasi Makecode kamu yang sudah terinstall terlebih dahulu
ataupun secara Online dengan URL :
https://makecode.microbit.org/#editor. Kita perlu memasukkan ekstensi
terlebih dahulu untuk kebutuhan blok program ESP-01 dan Thingspeak.
Masukkan keyword ESP8266 pada pencarian ekstensi. Klik ekstensi
(lingkaran merah) untuk proses instalasi. Setelah berhasil, kita akan melihat
tools baru, yaitu ESP8266 Thingspeak.

IDN BOARDING SCHOOL | 123


2. Selanjutnya kita memerlukan ekstensi tambahan DHT11. Ketikkan DHT11
pada menu pencarian ekstensi. Pilih ekstensi tersebut untuk proses instalasi.
Jika berhasil, akan muncul tools baru yaitu DHT11/DHT22

IDN BOARDING SCHOOL | 124


3. Buat terlebih dahulu blok program untuk menampilkan suhu yang terdeteksi
DHT11. Yaitu dengan cara mengambil blok setting DHT11 yang ada pada
tools DHT11/DHT22 dan meletakkannya di dalam blok forever. Setting
seperti gambar di bawah ini.

4. Selanjutnya kita membuat blok untuk menampilkan hasil pembacaan sensor


soil moisture yang tertancap pada tanah tanaman yang ada pada greenhouse.
Selain itu, disini kita akan membuat sistem otomatisasi dimana ketika kadar
kelembapan pada tanah menunjukkan angka 50 (Tanah dalam keadaan
kering), maka relay akan bekerja untuk menyalakan pompa air yang
terhubung dengan Relay di IN1. Buat blok code nya seperti gambar berikut.

IDN BOARDING SCHOOL | 125


5. Selanjutnya, kita akan membuat sistem otomatisasi lagi untuk mengontrol
suhu dan kelembapan udara terhadap intensitas cahaya yang masuk. Cahaya
yang berlebih pada greenhouse bisa mengakibatkan tanaman menjadi layu.
Untuk itu, kita perlu mengontrol intensitas cahaya yang masuk ke
greenhouse. Kita bisa memanfaatkan fitur light level yang ada di microbit.
Cara kerjanya sederhana, dimana ketika level cahaya ada di angka kurang
dari 100, maka jaring paranet yang di control menggunakan servo (Relay
IN2) akan menutupi tanaman. Dan jika angka lebih dari itu, maka kondisi
normal (jaring paranet tidak menutupi tanaman). Berikut blok code nya.

6. Dari pembacaan sensor-sensor diatas, selanjutnya kita akan mengirimkan


data sensor tersebut ke server thingspeak. Jangan lupa juga untuk mengisi
Write API Key sesuai dengan channel yang sudah kita miliki. Isi juga field-
field pembacaan sensor supaya bisa tampil di dashboard channel kita.
Perhatikan blok code berikut.

IDN BOARDING SCHOOL | 126


7. Terakhir, untuk bisa terhubung ke internet dan ke server thingspeak, kita
perlu mensetting ESP kita. Konfigurasikan sesuai dengan RX,TX,Baud
Rate.Wifi SSID dan Wifi PW disesuaikan dengan Wifi kita. Berikut blok
codenya.

Sampai langkah ini, program sudah jadi dan bisa kita test di rangkaian kita.

IDN BOARDING SCHOOL | 127


Hasil:

Latihan Praktikum
- Tambahkan sensor HCSR-04 yang kita analogikan sebagai pemantau debit
air pada tangki persediaan air greenhouse. Tampilkan debit air tersebut
pada channel thingspeak kalian masing-masing !

IDN BOARDING SCHOOL | 128


BAB 8
Husbandry Bit (IoT Microbit)
Pembelajaran berbasis proyek dengan mengutamakan aktivitas inquiry untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkolaborasi, literasi
media, dan meningkatkan kemampuan IT.
Kegiatan Pembelajaran pada bab ini, siswa diharapkan:
1. Mampu memahami tujuan dan cara kerja dari Project Husbandry Bit (IoT
Microbit)
2. Mampu menjelaskan fungsi-fungsi dari komponen, sensor, aktuator dan
platform Project Husbandry Bit (IoT Microbit)
3. Mampu membuat sebuah presentasi atau praktik percobaan dalam bentuk
Video Tutorial disertai dengan penyajian Analisis dari Project Husbandry
Bit (IoT Microbit)

Dasar Teori

1. Sensor Infrared
Sebagai Pendeteksi Benda, Sensor Infrared adalah komponen elektronika
yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda.
Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar dan fototransistor sebagai
penerima cahaya infra merah. (http://elektronika-dasar.web.id/infra-red-ir-
detektor-sensor-infra-merah/) Led infrared sebagai pemancar cahaya infra merah
merupakan singkatan dari Light Emitting Diode Infrared yang terbuat dari bahan
Galium Arsenida (GaAs) dapat memancarkan cahaya infra merah dan radiasi panas
saat diberi energi listrik. Proses pemancaran cahaya akibat adanya energi listrik
yang diberikan terhadap suatu bahan disebut dengan sifat elektroluminesensi.

IDN BOARDING SCHOOL | 129


Gambar 8.1 Sensor Infrared

Fototransistor sebagai penerima cahaya infra merah merupakan tranduser


yang dapat mengubah energi cahaya infra merah menjadi arus listrik. Fototransistor
adalah sebuah penerima cahaya infra merah yang merupakan kombinasi fotodioda
dan penguatan transistor. Fototransistor memiliki dengan sensitifitas yang lebih
tinggi dibandingkan fotodioda, tetapi dengan waktu respon yang secara umum akan
lebih lambat daripada fotodioda. Bentuk dan konfigurasi pin fototransistor dapat
dilihat pada gambar dibawah. Fototransistor memiliki karakteristik dan
keunggulan, sebagai berikut :
- Tegangan Output merupakan tegangan digital atau sudah mempunyai logika 1
atau logika 0.
- Tidak membutuh Pre-Amp sebagai penguat sinyal.
- Tegangan yang dibutuhkan relatif rendah, yaitu cukup dengan 5 Volt DC.
- Aplikasi Pembuatan Proyek atau alat elektronika menggunakan fotoransistor lebih
mudah.
- Mendukung logika TTL dan CMOS.
- Respon waktu cukup cepat.
- Dapat digunakan dalam jarak lebar.

IDN BOARDING SCHOOL | 130


Gambar 8.2 Phototransistor

Rangkaian dasar sensor infrared common emitter ya ng menggunakan led


infrared dan fototransistor dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Rangkaian Dasar
Sensor Infrared Common Emitter yang Menggunakan Led Infared dan
Fototransistor Prinsip kerja rangkaian sensor infrared berdasarkan pada gambar.
Adalah ketika cahaya infra merah diterima oleh fototransistor maka basis
fototransistor akan mengubah energi cahaya infra merah menjadi arus listrik
sehingga basis akan berubah seperti saklar (swith closed) atau fototransistor akan
aktif (low) secara sesaat.

Gambar 8.3 Cara kerja phototransistor

IDN BOARDING SCHOOL | 131


2. Sensor HCSR-04

Gambar 8.4 Sensor HCSR-04

HC-SR04 adalah sensor non-kontak pengukur jarak yang menggunakan


ultrasonik. Prinsip kerja sensor ini mirip dengan sistem ekolokasi pada keleleawan,
dimana terdapat pemancar mengirimkan seberkas gelombang ultrasonik yang
memiliki kecepatan v, lalu diukur waktu yang dibutuhkan hingga datangnya
pantulan dari obyek (t). Lamanya waktu ini sebanding dengan dua kali jarak sensor
dengan obyek (R), sehingga jarak sensor dengan obyek dapat ditentukan dalam
persamaan:

𝒗∗𝒕
𝑹= 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒗 = 𝟑𝟒𝟎 𝒎/𝒔
𝟐

Gambar 8.5 Cara kerja sensor ultrasonik

Sensor ini hanya memerlukan 2 pin I/O untuk berkomunikasi dengan


mikrokontroler, yaitu TRIGGER dan ECHO. Untuk mengaktifkannya,

IDN BOARDING SCHOOL | 132


mikrokontroler mengirimkan pulse positif melalui pin TRIGGER minimal 10 us,
selanjutnya sensor akan akan mengirimkan 8 sinyal berfrekuensi 40kHz dan
mendeteksi adakah sinyal yang kembali ke sensor karena dipantulkan oleh suatu
objek. Jika terdapat sinyal yang kembali ke sensor maka akan terbaca oleh receiver
dari sensor. Rentang waktu dari sinyal yang dikirim hingga diterima akan
berbanding lurus dengan jarak dari objek yang memantulkan sinyal tersebut.

Spesifikasi HC-SR04:
Tegangan Input 5 Volt
Frekuensi 40 kHz
Range Pembacaan 2 cm – 400 cm
Akurasi 3 mm
Sudut Pengukuran 15°
Dimensi 45 20 * 15 mm

Project Microbit Husbandary:Bit


Menyiapkan Akun dan Project Blynk
1. Download Aplikasi Blynk melalui AppStore atau Play Store

IDN BOARDING SCHOOL | 133


2. Setelah selesai terdownload, kemudian buka Aplikasi Blynk
3. Apabila belum memiliki akun, kita dapat mendaftarkannya terlebih
dahulu menggunakan email aktif.

IDN BOARDING SCHOOL | 134


4. Setelah daftar, login dengan akun yang telah telah didaftarkan

5. Kemudian buatlah sebuah project baru

IDN BOARDING SCHOOL | 135


6. Isikan detail project sesuai dengan ketentuan dibawah:
o Nama Project : Husbandary:Bit
o Device : BBC Micro:bit
o Connection Type : WiFi
Lalu, klik Create Project

IDN BOARDING SCHOOL | 136


7. Kemudian, silahkan Check Email kalian yang digunakan untuk
mandaftar akun Blynk untuk mendapatkan token yang akan digunakan
dalam program arduino.
8. Kemudian, pada halaman utama project, tambahkan widget 2 Gauge dan
1 Labeled Value. Bentuk UI seperti gambar di bawah

IDN BOARDING SCHOOL | 137


9. Widget Gauge 1 akan mewakili kebersihan kandang dengan
memanfaatkan sensor MQ135. Ketika kandang kotor karena kotoran
dari hewan ternak, maka sensor MQ135 yang mendeteksi bau pada
kandang. Semakin tinggi nilai pembacaan sensor MQ135,
mengindikasikan kandang semakin kotor. Pada widget Gauge,
setting nama gauge, pin, min and max valuenya. Untuk settingan label,
design dan text bersifat optional. Tidak lupa kita kasih reading rate / jeda
pembacaan selama 1 second. Perhatikan gambar di bawah.

IDN BOARDING SCHOOL | 138


10. Widget Gauge 2 kita gunakan sebagai kekosongan pakan. Kita
memanfaatkan dari pembacaan sensor HCSR-04. Jadi, ketika
persentase gauge 2 semakin tinggi, menandakan pakan yang ada di
wadah semakin kosong. Setting gauge 2 sesuai gambar berikut.

IDN BOARDING SCHOOL | 139


11. Selanjutnya adalah widget Labeled Value. Widget ini berfungsi untuk
menampilkan hasil penghitungan dari sensor IR ketika ada telur yang
melewati sensor tersebut. Beberapa hal yang perlu di setting pada
labeled value antara lain title, pin, min and max value, label dan
reading rate. Perhatikan gambar berikut

Alat dan Bahan :


a. Microbit dan Shield
b. ESP-01
c. Sensor IR
d. Sensor MQ135
e. Sensor HCSR-04
f. Kabel Jumper
g. Modul Power Supply dan USB

IDN BOARDING SCHOOL | 140


Pinout
Modul Power
Komponen Pin Board Microbit
Supply
VCC 5V
CH_EN 5V
ESP 01 GND GND
RX 12
TX 13
+ 5V
SENSOR IR OUT 1
- GND GND
VCC 3V
SENSOR MQ135 GND GND
A0 0
VCC 3V
GND GND
SENSOR HCSR04
TRIG 14
ECHO 15

Langkah – langkah
1. Buka Aplikasi Makecode kamu yang sudah terinstall terlebih dahulu
ataupun secara Online dengan URL :
https://makecode.microbit.org/#editor. Kita perlu memasukkan ekstensi
terlebih dahulu untuk kebutuhan blok program ESP-01 dan Thingspeak.
Masukkan keyword ESP8266 pada pencarian ekstensi. Klik ekstensi
(lingkaran merah) untuk proses instalasi. Setelah berhasil, kita akan melihat
tools baru, yaitu ESP8266 Thingspeak.

IDN BOARDING SCHOOL | 141


2. Selanjutnya, kita tambahkan ekstensi untuk pembacaan nilai HCSR-04.
Ketikkan Sonar pada menu pencarian ekstensi.

3. Disini kita membutuhkan beberapa blok forever. Blok forever pertama kita
gunakan untuk membuat program counter telur menggunakan sensor IR.
Jadi ketika ada telur yang melewati sensor IR, maka akan terhitung counter

IDN BOARDING SCHOOL | 142


tersebut dan akan tampil di aplikasi blynk kita. Disini kita juga menyiapkan
blok event on button A pressed sebagai reset counter kita. Jangan lupa
sesuaikan token blynknya. Perhatikan blok dibawah ini.

4. Blok forever kedua, kita gunakan untuk membuat program pembacaan


MQ135. Output nilai yang dihasilkan MQ 135 terdiri dari 3 nilai. Maka dari
itu kita harus mencari rata-rata nilainya dan kita gunakan sebagai final value
pembacaan kualitas udara di kandang. Semakin kecil nilainya,
mengindikatorkan jika kendang dalam keadaan bersih. Sesuaikan token
blynk nya

IDN BOARDING SCHOOL | 143


5. Blok forever ketiga, kita gunakan untuk membuat program pembacaan nilai
HCSR-04 sebagai indicator kekosongan pakan di wadah. Semakin besar
presentase yang tampil di blynk. Sesuaikan token blynk nya.

6. Langkah terakhir, kita siapkan program di on start. Kita set dulu counter nya
ke 0 setiap microbit kita jalankan. Konfigurasikan juga RX,TX,Baud
Rate,Wifi SSID dan Wifi PW sesuai dengan Wifi kita. Sampai langkah ini,
program kita sudah ready dan siap di test.

IDN BOARDING SCHOOL | 144


Latihan Praktikum
- Tambahkan sensor DHT11 kedalam project Husbandry Bit untuk di
tampilkan sebagai pemantau suhu dan kelembapan. Diskusikan dengan
teman disampingmu untuk blok programnya!

IDN BOARDING SCHOOL | 145


DAFTAR PUSTAKA

IDN BOARDING SCHOOL | 146

Anda mungkin juga menyukai