0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
269 tayangan17 halaman

TUGAS2 STATPROBss

Makalah ini membahas tentang konsep probabilitas. Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian yang acak. Makalah ini menjelaskan pengertian, konsep, pendekatan, dan aturan dasar probabilitas serta manfaatnya bagi penelitian.

Diunggah oleh

Alex Sudrajat
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
269 tayangan17 halaman

TUGAS2 STATPROBss

Makalah ini membahas tentang konsep probabilitas. Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian yang acak. Makalah ini menjelaskan pengertian, konsep, pendekatan, dan aturan dasar probabilitas serta manfaatnya bagi penelitian.

Diunggah oleh

Alex Sudrajat
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 17

MAKALAH

APLIKSI PROBABILITAS

Dosen :
Ambros Magnus Rudolf Mekeng,S.T.,M.T

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Alam Munajat (tidak aktif)
Abdul Khalik Heremba (aktif)
Eflin Dwi Putri Septiani (aktif)
Lucky Ananda Pradani (tidak aktif)
Kristiopan Kennard (tidak aktif)
Taufik Rahman Saleh (aktif)

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


UNIVERSITAS SIBER ASIA
JAKARTA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan berkatNya,
kami dapat menyelesaikan makalah Probabilitas ini dengan tepat waktu. Makalah ini
merupakan bagian dari tugas 2 dalam mata kuliah Statistika dan Probabilitas.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan makalah ini, karena tanpa adanya masukan dan bantuan,
tentunya makalah ini tidak akan bisa disusun.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga dengan itu kami sebagai
mahasiswa, dengan senang hati menerima saran dan masukan dari siapa saja yang membaca
makalah yang kami susun. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang
membacanya.

2
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...... 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 4
Latar Belakang…………………………………………………………… 4
Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 4
Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………... 4
Metode…………………………………………………………………… 4
BAB II ISI ……………………………………………………………………… 5
Pengertian Probabilitas………………………………………………….. 5
Konsep Probabilitas ……………………………………………………... 5
Pendekatan Probabilitas………………………………………………….. 6
Pendekatan Klasik ……………………………………………….. 6
Pendekatan Relatif ……………………………………………….. 7
Pendekatan Subjektif …………………………………………….. 8
Aturan Dasar Probabilitas ……………………………………………….. 8
Aturan Penjumlahan …………………………………………….. 8
Kejadian Saling Lepas …………………………………… 8
Kejadian Tidak Saling lepas ……………………………... 9
Aturan Perkalian …………………………………………………. 9
Kejadian bebas …………………………………………... 9
Kejadian Tak Bebas……………………………………… 9
Permutasi Dan Kombinasi ………………………………………………. 10
Prinsip dasar Membilang………………………………………… 10
Faktoral…………………………………………………………… 10
Permutasi ………………………………………………………… 11
Kombinasi………………………………………………………... 12
Teorema Beyes…………………………………………………... 12
Manfaat Probabilitas Bagi Penelitian …………………………………… 14
Menghitung Probabilitas Suatu Kejadian ………..……………………… 14
Hubungan Probabilitas dengan Ilmu Lain ……………………………… 15
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………. 16
Kesimpulan……………………………………………………………… 16
Saran ……………………………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 17

3
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 LATAR BELAKANG
Dalam hidup kita sering mengalami berbagai kejadian yang mengharuskan kita untuk
mengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil, sudah tentu akan mempengaruhi
hidup kita. tetapi bagaiman jika kita bisa membuat prediksi sebelum mengambil
keputusan, agar nantinya keputusan yang kita ambil dapat menyediakan peluang
terbaik bagi kehidupan kita? Konsep Probabilitas menyediakan sarana bagi kita untuk
bisa memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang muncul melalui perhitungan
cermat.
Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu
ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa yang akan
terjadi di masa mendatang. Rentangan probabilitas antara 0 sampai dengan 1. Jika kita
mengatakan probabilitas sebuah peristiwa adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak
mungkin terjadi. Dan jika kita mengatakan bahwa probabilitas satu peristiwa adalah
1maka peristiwa tersebut pasti terjadi. Serta jumlah antara peluang suatu kejadian yang
mungkin terjadi dan peluang satu kejadian yang mungkin tidak terjadi adalah satu. Jika
kejadian tersebut hanya memiliki 2 kemungkinan kejadian yang mungkin akan terjadi.

2.2 RUMUSAN MASALAH


Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan probabilitas?
2. Bagaimana mengukur sebuah peluang?
3. Apa manfaat mempelajari peluang?

2.3 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dan manfaat makalah ini adalah agar dapat menambah pengetahuan sehingga
dapat mengabil keputusan yang tepat.

2.4 METODE
Metode yang digunakan oleh penulis adalah dengan mengumpulkan teori-teori yang
terkait denga nisi makalah ini baik dari buku bacaan ataupun dari internet.

4
BAB II
ISI

2.1 PENGERTIAN PROBABILTAS


Probabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu
kejadian yang acak. Kata probabilitas itu sendiri sering disebut dengan peluang atau
kemungkinan. Probabilitas secara umum merupakan peluang bahwa sesuatu akan
terjadi.

Konsep probabilitas memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai
dari bidang ilmiah, bidang pemerintahan, bidang usaha atau industri, sampai pada
masalah-masalah kecil seperti masuk kantor atau tidak karena awan tebal yang
kemungkinan akan hujan deras dan banjir.

Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui yaitu
eksperimen, hasil (outcome) dan kejadian atau peristiwa (even). Probabilitas biasanya
dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50, 0,20 atau 0,89) atau bilangan
pecahan seperti 5/100, 20/100, 75/100. Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 sampai
dengan 1. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, maka semakin kecil juga
kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai
1, maka semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.

2.2 KONSEP PROBABILITAS


Percobaan adalah Pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses pelaksanaan
observasi yang memungkinkan timbulnya paling sedikit dua peristiwa tanpa
memperhatikan peristiwa mana yang akan terjadi.
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi pada suatu
percobaan.
Titik sampel adalah setiap anggota dari ruang sampel.
Kejadian atau peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel pada suatu
percobaan, atau hasil dari percobaan.
Contoh konsep probabilitas ditunjukan dalam table berikut:
Contoh 1
Percobaan Pertandingan catur antar Prodi Informatika dan Prodi
Akuntasi

5
Ruang Sampel {Prodi Informatika menang, Prodi Akuntasi kalah}
{Prodi Informatika kalah, Prodi Akuntansi menang}
Titik sampel Prodi Informatika dan Prodi Akuntansi
Peristiwa Prodi Informatika menang, Prodi Akuntansi kalah atau
Prodi Informatika kalah , Prodi Akuntansi menang

Contoh 2
Dua buah mata uang setimbang dilemparkan ke atas. Tentukan percobaan, ruang
sampel, titik sampel, dan peristiwa yang mungkin.
Jawab :
• Percobaan : pelemparan 2 mata uang logam
• Ruang sampel : {A,G}, {A,A}, {G,A}, {G,G}
• Titik sampel : Angka [A] dan Gambar [G]
• Peristiwa : A dengan A, A dengan G, dan G dengan G

2.3 PENDEKATAN PROBABILITAS


2.3.1 Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik mengasumsikan bahwa sebuah peristiwa mempunyai kesempatan
untuk terjadi yang sama (equally likely). Probabilitas suatu peristiwa kemudian
dinyatakan sebagai rasio antara jumlah kemungkinan hasil dengan total kemungkinan
hasil (rasio peristiwa terhadap hasil).

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒏 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 (𝒑𝒆𝒓𝒊𝒔𝒕𝒊𝒘𝒂)


probabilitas suatu peristiwa =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒌𝒆𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒏 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍

Contoh Kasus :
Percobaan hasil hasil Probabilitas
Melempar uang koin 1. muncul gambar 2 1/2
2.muncul angka
Perdagangan saham 1.menjul saham 2 1/2
2.membeli saham
Mahasiswa belajar 1.lulus memuaskan 3 1/3
2.lulus sangat memuaskan
3.lulus terpuji
Perubahan harga 1.inflasi (harga naik) 2 1/2
2.deflasi (harga turun)

6
Peristiwa menjual dan membeli saham mempunyai kesempatan yang sama untuk terjadi
pada kegiatan jual beli saham. Jumlah hasil ada 2 dan hanya 1 peristiwa yang terjadi, maka
probabilitas menjual atau membeli adalah sama, yaitu ½

Pada suatu percobaan di mana hanya ada satu peristiwa yang terjadi, sehingga peristiwa
lain tidak dapat terjadi pada suatu percobaan dengan waktu yang sama dikenal dengan
peristiwa saling lepas (mutually exclusive).

Peristiwa saling lepas (mutually exclusive) adalah terjadinya suatu peristiwa sehingga
peristiwa lain tidak terjadi pada waktu yang sama

2.3.2 Pendekatan Relatif


Berbeda dengan pendekatan klasik, besar probabilitas suatu peristiwa tidak dianggap sama,
tetapi tergantung pada berapa banyak suatu peristiwa terjadi dari keseluruhan percobaan
atau kegiatan yang dilakukan. Dapat dirincikan sebagai berikut :
a. Proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika kondisi
stabil; atau
b. Frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan
Probabilitas berdasarkan pendekatan frekuensi relatif sering disebut sebagai probabilitas
empiris. Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai probabilitas itu
merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut. Menurut pendekatan frekuensi
relatif, probabilitas dirumuskan:

Dalam prakteknya, frekuensi relatif itu sendiri dapat digunakan dalam memperkirakan
nilai probabilitas dari kejadian bersangkutan

Contoh soal :
Dari hasil ujian teori probabilitas, 27 mahasiswa prodi matematika, didapat nilai-nilai
sebagai berikut
X 5,0 6,5 7,4 8,3 8,8 9,5
f 4 6 7 5 3 2

X = nilai statistik
Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya 8,3!

Penyelesaian:
Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 adalah f = 5
Jumlah mahasiswa (n) = 27

7
5
P(X=8,3)= 27
P(X=8,3)= 0,19

2.3.3 Pendekatan Subjektif

Pendekatan subjektif adalah menentukan besarnya probabilitas suatu peristiwa


didasarkan pada penilaian pribadi dan dinyatakan dalam derajat kepercayaan.
Penilaian subjektif diberikan karena terlalu sedikit atau tidak ada informasi yang
diperoleh atau berdasarkan keyakinan. Pendekatan subjektif menyatakan probabilitas
suatu peristiwa terjadi berdasarkan penilaian.
Contoh soal :
Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah
lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya
dapat dipercaya. Probabilitas tertinggi [kemungkinan diterima] menjadi supervisor
ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai


probabilitas yaitu sebagai berikut :

✓ Probabilitas adalah suatu indeks atau nilai yang digunakan untuk menentukan
tingkat terjadinya suatu kejadian yang bersifat random [acak].

✓ Oleh karena probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas
memiliki batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 (0≤P≤1).
→ jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau
peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
→ jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa
tersebut pasti terjadi.
→ jika 0≤P≤1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau
peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.

2.4 ATURAN DASAR PROBABILITAS


Secara umum, beberapa kombinasi dari kejadian dalam sebuah eksperimen dapat
dihitung probabilitasnya berdasarkan dua aturan, yaitu :

2.4.1 Aturan penjumlahan :


A. Kejadian saling lepas
Kejadian saling lepas atau mutually exclusive terjadi jika kejadian yang satu
menyebabkan tidak terjadinya peristiwa yang lain, sehingga kejadian tersebut tidak
dapat terjadi pada saat yang bersamaan, atau dikenal dengan kejadian saling asing.
Jika kejadian A dan B saling lepas, probabilitas terjadinya kejadian tersebut adalah :
P ( A B ) = P (A) + P (B)
Contoh :
Sebuah dadu dilemparkan ke atas, kejadian-kejadiannya adalah :

8
a. Peristiwa mata dadu 2 muncul
b. mata dadu lebih dari 4 muncul
Tentukan probabilitasnya dari kejadian P ( AB )
Jawab :
1 2
P (A) = dan P (B) =
6 6
1 2 3
P ( AB ) = + =
6 6 6

B. Kejadian tidak saling lepas / non mutually exclusive


Dua peristiwa dikatakan non exclusive bila dua peristiwa tidak saling lepas atau kedua
peristiwa atau lebih tersebut dapat terjadi bersamaan dan dieumuskan sebagai berikut :
P (A B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
Jika terdapat tiga kejadian maka rumus adalah :
P(AUBUC) = P(A) + P(B) + P(C) –P(A∩B)-P(A∩C) -P(B∩C) + P(A∩B∩C)
Contoh :
Berapa probabilitas bahwa sebuah kartu yang dipilih secara acak dari satu set kartu
yang berisi 52 kartu adalah kartu berwarna hitam atau kartu As ?
Jawab :
P (A B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
P (A B) = (26/52) + (4/52) – (2/52)
P (A B) = 28/52 = 7/13
Peluang kartu warna hitam dan As yakni 7/13 kali. Sebuah kartu bisa menjadi warna
hitam, kertu As, maupun keduanya.

2.4.2 Aturan perkalian


A. Kejadian bebas / independent
Peristiwa terjadi atau tidak terjadi tidak dipengaruhi peristiwa lainnya. Apabila A dan
B dua peristiwa yang independent, maka probabilitas bahwa keduanya akan terjadi
bersama-sama dirumuskan sebagai berikut :
P(A∩B) = P(A) x P(B)
Misalnya, ketika melempar koin dua kali, peluang mendapat ‘kepala (K) pada
lemparan pertama dan ‘ekor(E)’ pada lemparan kedua adalah
P(K dan E) = P(K) x P(E)
P(K dan E) = 0.5 x 0.5
P(K dan E) = 0,25
B. Kejadian tak bebas / dependent
Terjadi jika peristiwa yang satu mempengaruhi/merupakan syarat terjadinya
peristiwa yang lain.Probabilitas bahwa B akan terjadi bila diketahui bahwa A telah
terjadi ditulis sebagai berikut :
P(B/A)

Dengan demikian probabilitas bahwa A dan B akan terjadi dirumuskan sebagai


berikut :
P(A∩B) = P(A) x P(B/A)

Sedang probabilitas A akan terjadi jika diketahui bahwa B telah terjadi ditulid sebagai
berikut :
P (A/B)

9
Maka probabilitas B dan A akan terjadi dirumuskan sebagai berikut :

P (A∩B) = P(B) x P(A/B)


Contoh :
Dua buah tas berisi sejumlah bola. Tas peertama berisi 4 bola putih dan 2 bola hitam.
Tas kedua berisi 3 bola putih dan 5 bola hitam. Jika sebuah bola diambil dari masing-
masing tas tersebut, hitunglah probabilitasnya bahwa :
a.Keduanya bola putih
b.Keduanya bola hitam
c.Satu bola putih dan satu bola hitam
jawab :
Misalnya A1 menunjukkan peristiwa terambilnya bola putih dari tas pertama dan
A2 menunjukkan peristiwa terambilnya bola putih di tas kedua,
maka :P(A1∩A2) = P(A1) x P(A2/A1) = 4/6 X 3/8 = ¼

Misalnya A1 menunjukkan peristiwa tidak terambilnya bola putih dari tas


pertama (berarti terambilnya bola hitam) dan A2 menunjukkan peristiwa tidak
terambilnya bola putih dari tas kedua (berarti terambilnya bola hitam)
maka :P(A1∩A2) = P(A1) x P(A2/A1) = 2/6 x 5/8 = 10/48 = 5/24

Probabilitas yang dimaksud adalah :P(A1∩B2) U P(B1∩A2)

2.5 PERMUTASI DAN KOMBINASI


Pembicaraan mengenai permutasi dan kombinasi selalu berkaitan dengan prinsip dasar
membilang dan faktorial.

2.5.1 Prinsip Dasar Membilang


Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n 1 cara, kejadian kedua dalam n 2
cara, demikian seterusnnya, sampai kejadian k dalam n k cara, maka
keseluruhan kejadian dapat terjadi dalam :
n1 x n2 x …x n k cara

Contoh :
Seorang pengusaha ingin bepergian dari Jakarta ke Ujungpandang melalui Surabaya.
Jika Jakarta – Surabaya dapat dilalui dengan tiga cara dan Surabaya – Ujungpandang
dapat dilalui dengan dua cara, ada berapa cara pengusaha tersebut dapat tiba di
Ujungpandang melalui Surabaya?
Penyelesaian :
Misalkan : Dari Jakarta ke Surabaya (n1) = 3 cara. Dari Surabaya ke Ujung pandang
(n2) = 2 cara. Cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang melalui Surabaya
adalah : n1 x n2 = 3 x 2 = 6 cara.

2.5.2 Faktorial
Faktorial adalah perkalian semua bilangan bulat positif (bilangan asli) terurut
mulai dari bilangan 1 sampai dengan bilangan bersangkutan atau sebaliknya.
Faktorial dilambangkan: “!”.
Jika : n = 1,2, …., maka : n! = n(n – 1)(n – 2) ….x 2 x 1 = n(n –1)!
Contoh :
Tentukan nilai factorial dari bilangan berikut
a. 5!

10
b. 3! X 2!
Penyelesaian :
a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
b. 3! X 2! = 3 x 2 x 1 x 2 x 1 = 12

2.5.3 Permutasi
a. Pengertian Permutasi
Permutasi adalah suatu penyusunan atau pengaturan beberapa objek ke
dalam suatu urutan tertentu. Contoh : Ada 3 objek, yaitu ABC. Pengaturan
objek-objek tersebut ialah ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, CBA yang
disebut permutasi. Jadi, permutasi 3 objek menghasilkan enam pengaturan
dengan cara yang berbeda.

b. Rumus-rumus Permutasi
Permutasi dari m objek seluruhnya tanpa pengembalian : mPm = m!
Contoh :
Pada suatu tempat terdapat 4 buku matematika yang berbeda. Buku itu akan
disusun pada sebuah rak buku. Berapa cara susunan yang mungkin dari
buku-buku matematika dapat disusun.
Penyelesaian :
Buku-buku matematika dapat disusun dalam :
4P4 = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.

Permutasi sebanyak x dari m objek tanpa pengembalian :


𝑚!
mPx = (𝑚−𝑥)! (m ≥ x)
Contoh : Dari empat calon pimpinan sebuah perusahaan, misalkan A, B, C,
D hendak dipilih seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara.
Berapa cara keempat calon tersebut dipilih?
Penyelesaian :
m = 4 dan x = 3
4! 4×3×2×1
4P3 = (4−3)! = = 24
1
Misalkan : Dari Jakarta ke Surabaya (n1) = 3 cara. Dari Surabaya ke
Ujungpandang (n2) = 2 cara. Cara pengusaha tersebut dapat tiba di
Ujungpandang melalui Surabaya adalah : n1x n2 = 3 x 2 = 6 cara.

Permutasi dari m objek dengan pengembalian :


mPx = mI
x ≤ m dan bilangan bulat positif
contoh :
tentukan permutasi dari ABC sebanyak 2 unsur dengan pengembalian unsur
yang terpilih.
Penyelesaian:
M = 3 dan x = 2
3P2 = 32 = 9
Yaitu : AA,AB,AC,BB,BA,BC,CC,CA,CB

Permutasi dari objek yang sama :

11
𝑚!
mPm1 , m2, m3,…=
𝑚1!𝑚2!𝑚3!..
dengan m1 + m2 + m3 + …..= m
contoh : tentukan permutasi dari kata ‘TAMAT’
penyelesaian :
m= 5, m1 = 2, m2 = 2, m3 = 1
5! 5𝑥4𝑥3𝑥2𝑥1
5P2,2,1 = = = 30
2! 2! 1! 2𝑥1𝑥2𝑥1

2.5.4 Kombinasi
a. Pengertian Kombinasi
Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek tanpa memperhatikan
urutan objek tersebut
Contoh : Ada 4 objek, yaitu : A, B, C, D. Kombinasi 3 dari objek itu adalah
ABC, ABD, ACD, BCD. Setiap kelompok hanya dibedakan berdasarkan
objek yang diikutsertakan, bukan urutannya.
Oleh karena itu :
ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA
ABD = ADB = BAD = BDA = DAB = DBA
ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA
BCD = BDC = CBD = CDB = DBC = DCB

b. Rumus-rumus Kombinasi
Kombinasi x dari m objek yang berbeda :
𝑚!
mCx = (𝑚−𝑥)!𝑥! ; m ≥ x
Contoh : Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A, B, C, D, dan E hendak dipilih
dua orang untuk pemain ganda. Berapa banyak pemain ganda yang mungkin
terbentuk?

Penyelesaian :
M = 5 dan x = 2
5!
5C2 = (5−2)! 2! = 10

2.6 TEOREMA BAYES


Dalam teori probabilitas dan statistika, teorema Bayes adalah sebuah teorema dengan
dua penafsiran berbeda. Dalam penafsiran Bayes, teorema ini menyatakan seberapa
jauh derajat kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika ada petunjuk
baru. Dalam penafsiran frekuentis teorema ini menjelaskan representasi invers
probabilitas dua kejadian. Teorema ini merupakan dasar dari statistika Bayes dan
memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu ekonomi (terutama ilmu ekonomi
mikro), teori permainan, kedokteran dan hukum. Penerapan teorema Bayes untuk
memperbarui kepercayaan dinamakan inferens Bayes.
Teorema Bayes dikemukakan oleh seorang pendeta Presbyterian Inggris pada tahun
1763 yang bernama Thomas Bayes. Teorema Bayes ini kemudian disepurnakan oleh
Laplace. Teorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu
peistiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Teorema ini
menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat
peristiwa B telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B dengan syarat peristiwa

12
A telah terjadi.Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi dapat
memperbaiki probabilitas.

Ada beberapa cara berbeda untuk menulis rumus teorema Bayes. Bentuk yang paling
umum adalah :
P(B|A)P(A)
P(A|B) =
P(B)

- dimana A dan B adalah dua kejadian dan P(B) 0


- P(A B) adalah peluang bersyarat terjadinya kejadian A jika B benar.
- P(B A) adalah peluang bersyarat dari kejadian B jika A benar.
- P(A) dan P(B) adalah probabilitas A dan B terjadi secara independen satu
sama lain (probabilitas marginal)

Misalkan {B1, B2,...,Bn} suatu himpunan kejadian yang merupakan suatu sekatan
ruang sampel S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk i = 1, 2,...n. Dan misalkan A suatu kejadian
sembarang dalam S dengan P(A) ≠ 0.

Contoh Soal
Suatu mata kuliah teori probabilitas diikuti oleh 50 mahasiswa tahun ke 1, 15
mahasiswa tahun ke 2 dan 10 mahasiswa tahun ke 3. Diketauhi mahasiswa yang
mendapatkan nilai A adalah 10 orang dari mahsiswa tahun ke 1, 8 orang dari
mahasiswa tahun ke 2 dan 5 orang mahasiswa tahun ke 3. Bila seorang mahasiswa
dipilih secara acak ,berapakah peluang dia:
a. Mendapatkan nilai A
b. Mahasiswa tahun ke 1 bila diketauhi dia mendapatkan A

Diketahui
1. Jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah teori proababilitas adalah 75 orang
2. P(M1), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-1 yaitu 50/75
3. P(M2), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-2 yaitu 15/75
4. P(M3), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-3 yaitu 10/75
5. P(A|M1) atau peluang mahasiswa tahun ke-1 yang mendapatkan nilai A sebesa
10/50
6. P(A|M2) atau peluang mahasiswa tahun ke-2 yang mendapatkan nulai A yaitu 8/15
7. P(A|M3) atau peluang mahasiswa tahun ke-3 yang mendapatkan nulai A yaitu 5/10

a. P(A)= ∑ P(Mi)xP(A|Mi)
= (P(M1)xP(A|M1) + P(M2)xP(A|M2) + P(M3)xP(A|M3))
=(50/75X10/50 + 15/75X8/15 + 10/75X5/10)
=23/75
b. Mahasiswa tahun ke 1 bila diketauhi dia mendapatkan A

13
P(M1|A) = (P(M1) x P(A|M1))/P(A)
=(50/75 x 10/50)/(23/75)
=10/23

2.7 MANFAAT PROBABILITAS DALAM PENELITIAN


Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari dalah membantu kita dalam
mengambil sebuah keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi. Jika
kita tinjau pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki beberapa fungsi,
antara lain :
1) Membantu peneliti dalam mengambil keputusan yang lebih tepat. Pengambilan
keputusan yang lebih tepat dimaksudkan tidak ada keputusan yang sudah pasti,
karena kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang,
karena informasi tidaklah sempurna.
2) Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis
yang terkait dengan karakteristik populasi.
3) Menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis (perkiraan sementara yang belum
teruji kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik populasi pada situssi ini kita
hanya mengambil atau menarik kesimpulan dari hipotesis bukan berarti kejadian
yang akan dating kita sudah ketehaui apa yang akan terjadi.
4) Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu
populasi

2.8 MENGHITUNG PROBABILITAS SUATU KEJADIAN


Jika tadi kita hanya memperhatikan peluang suatu kejadian secara kualitatif, hanya
memperhatikan apakkah kejadian tersebut memiliki peluang besar akan terjadi atau
tidak. Disini kita akan membahas nilai dari probabilitas suatu kejadian secara
kuantitatif. Kita bias melihat apakah suatu kejadian berpotensi terjadi ataukah tidak.
Misalkan kita memiliki sebuah koin yang memiliki muka gambar dan angka,jika koin
tersebut kita lemparkan keatas secara sembarang, maka kita memiliki 2 pilihan yang
sama besar dan kuat yaitu peluang munculnya angka dan peluang munculnya gambar.
Jika kita perhatikan secara seksama, pada satu koin hanya terdiri dari satu muka
gambar dan satu muka angka, maka peluang munculnya angka dan gambar adalah
sama kuat yaitu ½. 1 menyatakan hanya satu dari muka pada koin yang mungkin
muncul, entah itu gambar maupun angka sedangkan 2 menyatakan banyaknya kejadian
yang mungkin terjadi pada pelemparan koin, yaitu munculnya gambar + munculnya
angka.
Jika kita berbicara tidak lagi 2 kejadian yaitu menyangkut banyak kejadian yang
mungkin terjadi, mengingat dan dari hasil pengumpulan dan penelitian data diperoleh
suatu rumus sebagai berikut. Jika terdapat N peristiwa, dan n A dari N peristiwa
tersebut membentuk kejadian A, maka probabilitas A adalah :
P(A) = n A/N
Dimana : n A= banyaknya kejadian
N= kejadian seluruhnya/peristiwa yang mungkin terjadi

Contoh :
Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan angka
dilemparkan secara bebas sebanyak 1 kali. Berapakah probabilitas munculnya gambar
atau angka?
Jawab :
n=1, N=2

14
P (gambar atau angka)=
P (gambar atau angka)=1/2 atau 50%
Dapat disimpulkan peluang munculnya gambar atau angka adalah sama
besar.

Contoh 2.
Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan?
Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu
bermata 1, sedangkan pada dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata
6.
Maka:
P(A) = n A/N = 1/6
Berikut merupakan aturan dalam probabilitas
1. Jika n = 0 makka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini
adalah sebesar P(A) = 0 atau tidak mungkin terjadi.
2. Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu,
atau kejadian tersebut pasti akan terjadi
3. Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai
4. Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlaku.

2.9 HUBUNGAN PROBABILITAS DENGAN ILMU LAIN


Probabilitas, yakni suatu penilain terhadap benar salahnya suatu peristiwa yang masih
mengandung kemungkinan atau belum pasti. Dalam hidup manusia dihadapkan
dengan berbagai kemungkinan sedikit sekali kebenaran yang di lakukan oleh manusia
dalam hidupnya. Sebab sesuatu yang di anggap benar, belum tentu itu benar. Dari suatu
yang benar itu, jika di analisis dengan tepat dan sesuai dengan fakta yang ada, maka
akan menimbulkan berbagai macam kemungkinan. Tanpaa danya probabilitas hidup
manusia akan mengalami kesulitan yang tidak dapat diatasi oleh manusia itu sendiri.

Probabilitas adalah suatu pernyataan yang memuat ramalan dari keyakinan tentang
terjadinya suatu peristiwa di masa akan datang. Dalam kehidupan manusia sering
terjadi tindakan atas dasar suatu kebenaran. Ini berarti ketika manusia itumempunyai
harapan bahwa apa yang di percaya secara rasional itu akan benar-benar terjadi. Dan
manusia memiliki suatu tindakan yang satu dan yang lainberdasarkan tingkat
rendahnya suatu peristiwa.

Berdasarkan kenyataan, ilmu–ilmu tidak pernah memberikan keteranganyang pasti


tentang peristiwa– peristiwa. Hal ini dikarenakan keterangan yang diberikan bersifat
kemungkinan. Suatu probabilitas dapat dipertanggung jawabkankarena disusun
berdasarkan pengalaman– penglaman yang ada. Dengan pengalaman inilah manusia
bisa merumuskan suatu penyelesaian dari masalahyang dihadapi dalam hidup.

Dari teori ilmu yang kita pelajari, ilmu meberikan kepada kita pengetahuansebagai
dasar kita mengambil keputusan. Jadi keputusan yang kita ambilberdasarkan keilmuan
tersebut dengan menandai resiko yang kita bakal hadapikedepan. Sehingga sesorang
tidak takut lagi dengan resiko itu, karena telah diputuskan secara matang–matang
pilihan tersebut.pilihan ini berkaitan denganprobabilitasatau suatu nilai kebenaran
yang ada. Dengan demikian nilai probabilitasilmu itu sangat berguna bagi kehidupan
manusia.

15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu
ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa yang akan
terjadi di masa mendatang. Teori dalam probabilitas menyediakan sarana bagi kita
untuk dapat menghitung peluang agar kita bisa mendapatkan gambaran kemungkinan
keputusan yang akan kita buat.

Namun dengan adanya teori perhitungan, kita juga melihat bahwa tidak ada sesuatu
yang mutlak yang akan terjadi sehingga probabilitas dapat juga disebut dengan ‘ Ilmu
Ketidakpastian’ meskipun secara intuitif kebanyakan orang mengaitkan probabilitas
dengan tingkat keyakinan bahwa sesuatu mungkin terjadi, teori probabilitas jauh
melampaui itu karena berusaha untuk meresmikan ketidakpastian dengan cara yang
diterima secara universal dan juga tunduk pada perlakuan matematika yang ketat.

3.2. SARAN
Dari rangkaian pembahasan diatas dapat dilihat bahwa mempelajari probabilitas
adalah hal yang sangat penting bagi segala aspek kehidupan. Teori probabilitas dapat
memudahkan manusia untuk menghitung langkah-langkah yang akan diambil. Tetapi
sebagai manusia, kita harus sadar bahwa ilmu tidak dapat menjamin kepastian atas
sesuatu, sehingga kita sebagai manusia harus kembali bergantung kepada Sang
Pencipta yang memberikan kepastian harapan untuk masa depan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Meilia Nur Indah S, 2014. Statistika Deskriptif dan Induktif. Yang menerbitkan Graha Ilmu :
Yogyakarta.
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat Kuliah, Penerbit
Gunadarma, Jakarta, 1994
Mundiri, Drs. Logika. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta, 1994.
Suharyadi, & Purwanto S. K. (2007). Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,
Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Probabilitas Bersyarat, Independensi dan Teorema Bayes dalam menentukan peluang
terjadinya suatu peristiwa https://repository.its.ac.id/71490/1/1212100032-undergraduate-
theses.pdf
Weisstein, Eric W. "Bayes' Theorem". MathWorld.
Teorema Bayes di situs I Do Maths
Probabilitas dalam Jurnal dari :
BAB II LANDASAN TEORI - Repository UIN Suska
http://repository.uin-suska.ac.id › ...

17

Anda mungkin juga menyukai