TUGAS2 STATPROBss
TUGAS2 STATPROBss
APLIKSI PROBABILITAS
Dosen :
Ambros Magnus Rudolf Mekeng,S.T.,M.T
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan berkatNya,
kami dapat menyelesaikan makalah Probabilitas ini dengan tepat waktu. Makalah ini
merupakan bagian dari tugas 2 dalam mata kuliah Statistika dan Probabilitas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan makalah ini, karena tanpa adanya masukan dan bantuan,
tentunya makalah ini tidak akan bisa disusun.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga dengan itu kami sebagai
mahasiswa, dengan senang hati menerima saran dan masukan dari siapa saja yang membaca
makalah yang kami susun. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang
membacanya.
2
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...... 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 4
Latar Belakang…………………………………………………………… 4
Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 4
Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………... 4
Metode…………………………………………………………………… 4
BAB II ISI ……………………………………………………………………… 5
Pengertian Probabilitas………………………………………………….. 5
Konsep Probabilitas ……………………………………………………... 5
Pendekatan Probabilitas………………………………………………….. 6
Pendekatan Klasik ……………………………………………….. 6
Pendekatan Relatif ……………………………………………….. 7
Pendekatan Subjektif …………………………………………….. 8
Aturan Dasar Probabilitas ……………………………………………….. 8
Aturan Penjumlahan …………………………………………….. 8
Kejadian Saling Lepas …………………………………… 8
Kejadian Tidak Saling lepas ……………………………... 9
Aturan Perkalian …………………………………………………. 9
Kejadian bebas …………………………………………... 9
Kejadian Tak Bebas……………………………………… 9
Permutasi Dan Kombinasi ………………………………………………. 10
Prinsip dasar Membilang………………………………………… 10
Faktoral…………………………………………………………… 10
Permutasi ………………………………………………………… 11
Kombinasi………………………………………………………... 12
Teorema Beyes…………………………………………………... 12
Manfaat Probabilitas Bagi Penelitian …………………………………… 14
Menghitung Probabilitas Suatu Kejadian ………..……………………… 14
Hubungan Probabilitas dengan Ilmu Lain ……………………………… 15
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………. 16
Kesimpulan……………………………………………………………… 16
Saran ……………………………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 LATAR BELAKANG
Dalam hidup kita sering mengalami berbagai kejadian yang mengharuskan kita untuk
mengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil, sudah tentu akan mempengaruhi
hidup kita. tetapi bagaiman jika kita bisa membuat prediksi sebelum mengambil
keputusan, agar nantinya keputusan yang kita ambil dapat menyediakan peluang
terbaik bagi kehidupan kita? Konsep Probabilitas menyediakan sarana bagi kita untuk
bisa memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang muncul melalui perhitungan
cermat.
Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu
ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa yang akan
terjadi di masa mendatang. Rentangan probabilitas antara 0 sampai dengan 1. Jika kita
mengatakan probabilitas sebuah peristiwa adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak
mungkin terjadi. Dan jika kita mengatakan bahwa probabilitas satu peristiwa adalah
1maka peristiwa tersebut pasti terjadi. Serta jumlah antara peluang suatu kejadian yang
mungkin terjadi dan peluang satu kejadian yang mungkin tidak terjadi adalah satu. Jika
kejadian tersebut hanya memiliki 2 kemungkinan kejadian yang mungkin akan terjadi.
2.4 METODE
Metode yang digunakan oleh penulis adalah dengan mengumpulkan teori-teori yang
terkait denga nisi makalah ini baik dari buku bacaan ataupun dari internet.
4
BAB II
ISI
Konsep probabilitas memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai
dari bidang ilmiah, bidang pemerintahan, bidang usaha atau industri, sampai pada
masalah-masalah kecil seperti masuk kantor atau tidak karena awan tebal yang
kemungkinan akan hujan deras dan banjir.
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui yaitu
eksperimen, hasil (outcome) dan kejadian atau peristiwa (even). Probabilitas biasanya
dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50, 0,20 atau 0,89) atau bilangan
pecahan seperti 5/100, 20/100, 75/100. Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 sampai
dengan 1. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, maka semakin kecil juga
kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai
1, maka semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.
5
Ruang Sampel {Prodi Informatika menang, Prodi Akuntasi kalah}
{Prodi Informatika kalah, Prodi Akuntansi menang}
Titik sampel Prodi Informatika dan Prodi Akuntansi
Peristiwa Prodi Informatika menang, Prodi Akuntansi kalah atau
Prodi Informatika kalah , Prodi Akuntansi menang
Contoh 2
Dua buah mata uang setimbang dilemparkan ke atas. Tentukan percobaan, ruang
sampel, titik sampel, dan peristiwa yang mungkin.
Jawab :
• Percobaan : pelemparan 2 mata uang logam
• Ruang sampel : {A,G}, {A,A}, {G,A}, {G,G}
• Titik sampel : Angka [A] dan Gambar [G]
• Peristiwa : A dengan A, A dengan G, dan G dengan G
•
Contoh Kasus :
Percobaan hasil hasil Probabilitas
Melempar uang koin 1. muncul gambar 2 1/2
2.muncul angka
Perdagangan saham 1.menjul saham 2 1/2
2.membeli saham
Mahasiswa belajar 1.lulus memuaskan 3 1/3
2.lulus sangat memuaskan
3.lulus terpuji
Perubahan harga 1.inflasi (harga naik) 2 1/2
2.deflasi (harga turun)
6
Peristiwa menjual dan membeli saham mempunyai kesempatan yang sama untuk terjadi
pada kegiatan jual beli saham. Jumlah hasil ada 2 dan hanya 1 peristiwa yang terjadi, maka
probabilitas menjual atau membeli adalah sama, yaitu ½
Pada suatu percobaan di mana hanya ada satu peristiwa yang terjadi, sehingga peristiwa
lain tidak dapat terjadi pada suatu percobaan dengan waktu yang sama dikenal dengan
peristiwa saling lepas (mutually exclusive).
Peristiwa saling lepas (mutually exclusive) adalah terjadinya suatu peristiwa sehingga
peristiwa lain tidak terjadi pada waktu yang sama
Dalam prakteknya, frekuensi relatif itu sendiri dapat digunakan dalam memperkirakan
nilai probabilitas dari kejadian bersangkutan
Contoh soal :
Dari hasil ujian teori probabilitas, 27 mahasiswa prodi matematika, didapat nilai-nilai
sebagai berikut
X 5,0 6,5 7,4 8,3 8,8 9,5
f 4 6 7 5 3 2
X = nilai statistik
Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya 8,3!
Penyelesaian:
Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 adalah f = 5
Jumlah mahasiswa (n) = 27
7
5
P(X=8,3)= 27
P(X=8,3)= 0,19
✓ Probabilitas adalah suatu indeks atau nilai yang digunakan untuk menentukan
tingkat terjadinya suatu kejadian yang bersifat random [acak].
✓ Oleh karena probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas
memiliki batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 (0≤P≤1).
→ jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau
peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
→ jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa
tersebut pasti terjadi.
→ jika 0≤P≤1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau
peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.
8
a. Peristiwa mata dadu 2 muncul
b. mata dadu lebih dari 4 muncul
Tentukan probabilitasnya dari kejadian P ( AB )
Jawab :
1 2
P (A) = dan P (B) =
6 6
1 2 3
P ( AB ) = + =
6 6 6
Sedang probabilitas A akan terjadi jika diketahui bahwa B telah terjadi ditulid sebagai
berikut :
P (A/B)
9
Maka probabilitas B dan A akan terjadi dirumuskan sebagai berikut :
Contoh :
Seorang pengusaha ingin bepergian dari Jakarta ke Ujungpandang melalui Surabaya.
Jika Jakarta – Surabaya dapat dilalui dengan tiga cara dan Surabaya – Ujungpandang
dapat dilalui dengan dua cara, ada berapa cara pengusaha tersebut dapat tiba di
Ujungpandang melalui Surabaya?
Penyelesaian :
Misalkan : Dari Jakarta ke Surabaya (n1) = 3 cara. Dari Surabaya ke Ujung pandang
(n2) = 2 cara. Cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang melalui Surabaya
adalah : n1 x n2 = 3 x 2 = 6 cara.
2.5.2 Faktorial
Faktorial adalah perkalian semua bilangan bulat positif (bilangan asli) terurut
mulai dari bilangan 1 sampai dengan bilangan bersangkutan atau sebaliknya.
Faktorial dilambangkan: “!”.
Jika : n = 1,2, …., maka : n! = n(n – 1)(n – 2) ….x 2 x 1 = n(n –1)!
Contoh :
Tentukan nilai factorial dari bilangan berikut
a. 5!
10
b. 3! X 2!
Penyelesaian :
a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
b. 3! X 2! = 3 x 2 x 1 x 2 x 1 = 12
2.5.3 Permutasi
a. Pengertian Permutasi
Permutasi adalah suatu penyusunan atau pengaturan beberapa objek ke
dalam suatu urutan tertentu. Contoh : Ada 3 objek, yaitu ABC. Pengaturan
objek-objek tersebut ialah ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, CBA yang
disebut permutasi. Jadi, permutasi 3 objek menghasilkan enam pengaturan
dengan cara yang berbeda.
b. Rumus-rumus Permutasi
Permutasi dari m objek seluruhnya tanpa pengembalian : mPm = m!
Contoh :
Pada suatu tempat terdapat 4 buku matematika yang berbeda. Buku itu akan
disusun pada sebuah rak buku. Berapa cara susunan yang mungkin dari
buku-buku matematika dapat disusun.
Penyelesaian :
Buku-buku matematika dapat disusun dalam :
4P4 = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.
11
𝑚!
mPm1 , m2, m3,…=
𝑚1!𝑚2!𝑚3!..
dengan m1 + m2 + m3 + …..= m
contoh : tentukan permutasi dari kata ‘TAMAT’
penyelesaian :
m= 5, m1 = 2, m2 = 2, m3 = 1
5! 5𝑥4𝑥3𝑥2𝑥1
5P2,2,1 = = = 30
2! 2! 1! 2𝑥1𝑥2𝑥1
2.5.4 Kombinasi
a. Pengertian Kombinasi
Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek tanpa memperhatikan
urutan objek tersebut
Contoh : Ada 4 objek, yaitu : A, B, C, D. Kombinasi 3 dari objek itu adalah
ABC, ABD, ACD, BCD. Setiap kelompok hanya dibedakan berdasarkan
objek yang diikutsertakan, bukan urutannya.
Oleh karena itu :
ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA
ABD = ADB = BAD = BDA = DAB = DBA
ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA
BCD = BDC = CBD = CDB = DBC = DCB
b. Rumus-rumus Kombinasi
Kombinasi x dari m objek yang berbeda :
𝑚!
mCx = (𝑚−𝑥)!𝑥! ; m ≥ x
Contoh : Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A, B, C, D, dan E hendak dipilih
dua orang untuk pemain ganda. Berapa banyak pemain ganda yang mungkin
terbentuk?
Penyelesaian :
M = 5 dan x = 2
5!
5C2 = (5−2)! 2! = 10
12
A telah terjadi.Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi dapat
memperbaiki probabilitas.
Ada beberapa cara berbeda untuk menulis rumus teorema Bayes. Bentuk yang paling
umum adalah :
P(B|A)P(A)
P(A|B) =
P(B)
Misalkan {B1, B2,...,Bn} suatu himpunan kejadian yang merupakan suatu sekatan
ruang sampel S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk i = 1, 2,...n. Dan misalkan A suatu kejadian
sembarang dalam S dengan P(A) ≠ 0.
Contoh Soal
Suatu mata kuliah teori probabilitas diikuti oleh 50 mahasiswa tahun ke 1, 15
mahasiswa tahun ke 2 dan 10 mahasiswa tahun ke 3. Diketauhi mahasiswa yang
mendapatkan nilai A adalah 10 orang dari mahsiswa tahun ke 1, 8 orang dari
mahasiswa tahun ke 2 dan 5 orang mahasiswa tahun ke 3. Bila seorang mahasiswa
dipilih secara acak ,berapakah peluang dia:
a. Mendapatkan nilai A
b. Mahasiswa tahun ke 1 bila diketauhi dia mendapatkan A
Diketahui
1. Jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah teori proababilitas adalah 75 orang
2. P(M1), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-1 yaitu 50/75
3. P(M2), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-2 yaitu 15/75
4. P(M3), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-3 yaitu 10/75
5. P(A|M1) atau peluang mahasiswa tahun ke-1 yang mendapatkan nilai A sebesa
10/50
6. P(A|M2) atau peluang mahasiswa tahun ke-2 yang mendapatkan nulai A yaitu 8/15
7. P(A|M3) atau peluang mahasiswa tahun ke-3 yang mendapatkan nulai A yaitu 5/10
a. P(A)= ∑ P(Mi)xP(A|Mi)
= (P(M1)xP(A|M1) + P(M2)xP(A|M2) + P(M3)xP(A|M3))
=(50/75X10/50 + 15/75X8/15 + 10/75X5/10)
=23/75
b. Mahasiswa tahun ke 1 bila diketauhi dia mendapatkan A
13
P(M1|A) = (P(M1) x P(A|M1))/P(A)
=(50/75 x 10/50)/(23/75)
=10/23
Contoh :
Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan angka
dilemparkan secara bebas sebanyak 1 kali. Berapakah probabilitas munculnya gambar
atau angka?
Jawab :
n=1, N=2
14
P (gambar atau angka)=
P (gambar atau angka)=1/2 atau 50%
Dapat disimpulkan peluang munculnya gambar atau angka adalah sama
besar.
Contoh 2.
Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan?
Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu
bermata 1, sedangkan pada dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata
6.
Maka:
P(A) = n A/N = 1/6
Berikut merupakan aturan dalam probabilitas
1. Jika n = 0 makka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini
adalah sebesar P(A) = 0 atau tidak mungkin terjadi.
2. Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu,
atau kejadian tersebut pasti akan terjadi
3. Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai
4. Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlaku.
Probabilitas adalah suatu pernyataan yang memuat ramalan dari keyakinan tentang
terjadinya suatu peristiwa di masa akan datang. Dalam kehidupan manusia sering
terjadi tindakan atas dasar suatu kebenaran. Ini berarti ketika manusia itumempunyai
harapan bahwa apa yang di percaya secara rasional itu akan benar-benar terjadi. Dan
manusia memiliki suatu tindakan yang satu dan yang lainberdasarkan tingkat
rendahnya suatu peristiwa.
Dari teori ilmu yang kita pelajari, ilmu meberikan kepada kita pengetahuansebagai
dasar kita mengambil keputusan. Jadi keputusan yang kita ambilberdasarkan keilmuan
tersebut dengan menandai resiko yang kita bakal hadapikedepan. Sehingga sesorang
tidak takut lagi dengan resiko itu, karena telah diputuskan secara matang–matang
pilihan tersebut.pilihan ini berkaitan denganprobabilitasatau suatu nilai kebenaran
yang ada. Dengan demikian nilai probabilitasilmu itu sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu
ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa yang akan
terjadi di masa mendatang. Teori dalam probabilitas menyediakan sarana bagi kita
untuk dapat menghitung peluang agar kita bisa mendapatkan gambaran kemungkinan
keputusan yang akan kita buat.
Namun dengan adanya teori perhitungan, kita juga melihat bahwa tidak ada sesuatu
yang mutlak yang akan terjadi sehingga probabilitas dapat juga disebut dengan ‘ Ilmu
Ketidakpastian’ meskipun secara intuitif kebanyakan orang mengaitkan probabilitas
dengan tingkat keyakinan bahwa sesuatu mungkin terjadi, teori probabilitas jauh
melampaui itu karena berusaha untuk meresmikan ketidakpastian dengan cara yang
diterima secara universal dan juga tunduk pada perlakuan matematika yang ketat.
3.2. SARAN
Dari rangkaian pembahasan diatas dapat dilihat bahwa mempelajari probabilitas
adalah hal yang sangat penting bagi segala aspek kehidupan. Teori probabilitas dapat
memudahkan manusia untuk menghitung langkah-langkah yang akan diambil. Tetapi
sebagai manusia, kita harus sadar bahwa ilmu tidak dapat menjamin kepastian atas
sesuatu, sehingga kita sebagai manusia harus kembali bergantung kepada Sang
Pencipta yang memberikan kepastian harapan untuk masa depan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Meilia Nur Indah S, 2014. Statistika Deskriptif dan Induktif. Yang menerbitkan Graha Ilmu :
Yogyakarta.
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat Kuliah, Penerbit
Gunadarma, Jakarta, 1994
Mundiri, Drs. Logika. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta, 1994.
Suharyadi, & Purwanto S. K. (2007). Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,
Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Probabilitas Bersyarat, Independensi dan Teorema Bayes dalam menentukan peluang
terjadinya suatu peristiwa https://repository.its.ac.id/71490/1/1212100032-undergraduate-
theses.pdf
Weisstein, Eric W. "Bayes' Theorem". MathWorld.
Teorema Bayes di situs I Do Maths
Probabilitas dalam Jurnal dari :
BAB II LANDASAN TEORI - Repository UIN Suska
http://repository.uin-suska.ac.id › ...
17