Tugas1 Kelompok4
Tugas1 Kelompok4
Disusun Oleh :
G 2
Tony Ahmad Husein AM (1461900132)
Siloam Wahyu Wijaya (1461900133)
Maulana Nurrahman Hafid (1461900138)
Dwi Octaviana Putri (1461900140)
Fachrul Andy Setiawan (1461900146)
A 0
Hana Nofia Safitri (1461900149)
Wahyu Eko Wijayanto (1461900157)
S 2
Miftahul Anwar Wahyu P (1461900167)
Putra Aditya (1461900170) A 1
L
Nurmansyah Bachtyar Putra (1461900173)
Sefira Ayu Febriyanto (1461900180)
Bagus Julian Hidayatullah (1461800084)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah - Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kita dapat menyelesaikan laporan riset
yang berjudul “Riset Perubahan Perusahaan Transportasi Menjadi Maju di Masa Pandemi
(Go – Jek)”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Enterpreneurship di program
studi Teknik Informatika Fakultas Feknik pada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Selanjutnya kita mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Andrey
Kartika Widhy Hapantenda, S.Kom., M.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah
Enterpreneurship dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penulisan laporan ini.
Kita menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan - kekurangan dalam penulisan
laporan ini, maka dari itu kita mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Pemyusun
2
DAFTAR ISI
1. Kesimpulan ........................................................................................................... 13
2. Saran ..................................................................................................................... 13
3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Transportasi menjadi salah satu peranan penting dalam kebutuhan manusia, seperti
kebutuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Transportasi pada umumnya akan
mengalami sebuah pola pergerakan, yaitu sistem perencanaan transportasi yang dapat dilihat
berdasarkan beberapa aspek, yaitu multimoda, multidisiplin, multisektoral, multimasalah.
Multimasalah akan meninjau semua aspek tersebut, mulai dari pengguna jasa, ekonomi,
rekayasa, operasional, dan aspek sosial. Multimasalah akan melatarbelakangi bagaimana
sistem perencanaan transportasi dapat terjadi. Pola pergerakan memiliki dua ciri pergerakan,
yaitu ciri pergerakan spasial dan non-spasial. Ciri pola pergerakan spasial didasari dengan
kegiatan perjalanan disebuah lokasi dengan memperhatikan tata guna lahan dari sebuah
ruang ataupun Kawasan, dan melihat bagaimana pola perjalanan seseorang maupu barang.
Sedangkan ciri pola pergerakan non-spasial yaitu ciri pergerakan tanpa batas ruang di sebuah
Kota yang menyangkut tentang bagaimana seseorang dapat melakukan sebuah perjalanan,
kapan seseorang melakukan perjalanan tersebut, dan transportasi apa yang ia gunakan.
Pergerakan non-spasial dapat terjadi apabila adanya sebuah pergerakan yang dapat dilihat
berdasarkan permasalahan ekonomi dan sosial. Beberapa kota di Indonesia mengalami
permasalahan pola pergerakan, kota-kota dengan tingkat mobilitas tinggi biasanya akan
mengalami ciri pola pergerakan non-spasial, karena kota-kota besar biasanya memiliki
permasalahan yang menyangkut dengan aspek ekonomi dan social.
Awal tahun 2020 tepatnya di Bulan Maret, hampir di seluruh negara termasuk negara
Indonesia diguncang dengan sebuah bencana nasional yaitu pandemi Virus Corona (Covid-
19) yang membuat keresehan serta kepanikan masyarakat. Tak hanya kepanikan akan virus
Covid-19 yang bisa memakan banyak jiwa akibat penularan yang sangat cepat, pandemi
juga mempengaruhi pergerakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dan
membuat masalah-masalah baru dibidang ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Presiden
Republik Indonesia menetapkan beberapa Langkah mitigasi, salah satunya anjuran agar
masyrakat bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah. Kondisi ini disebut
sebagai masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)/PPKM (Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat). Interpretasi dari strategi tersebut mempengaruhi sektor transportasi
karena berkaitan dengan berkurangnya mobilitas masyarakat. Namun beberapa perusahaan
4
membuat kebijakan sendiri terhadap operasional jam kerja, yaitu ada yang mengikuti
anjuran pemerintah untuk memperkejakan pekerja di rumah, dan sebaliknya tetap
melakukan pekerjaan di kantor perusahaan itu sendiri dengan jam operasional yang
diperbaharui. Kondisi PSBB/PPKM ini mempengaruhi pola pergerakan transportasi,
penggunaan transportasi umum menurun akibat mengkhawatirkannya penularan virus
Covid-19, adapun kebijakan pemerintah yang juga menghentikan layanan transportasi di
masa PSBB/PPKM. Akhhirnya masyrakat akan merubah moda transportasi yang biasa ia
gunakan sebelum masa pandemic Covid-19 dan masa PSBB/PPKM.
5
membantu orang-orang yang tidak keluar rumah seperti order makanan secara
online, order ojek atau taksi secara online dan lain-lain.
• Manfaat :
Dari tujuan di atas manfaat dari mini riset ini adalah bisa membantu pengusaha
transportasi online untuk bisa bertahan dimasa pandemi, bahkan juga bisa dijadikan
salah satu cara untuk mengurangi orang keluar rumah, karena bisa membeli makanan
secara online sehingga tidak membeli keluar rumah dan lain-lain.
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA & KERANGKA PIKIRAN
1. Pengertian Ojek
Menurut Annor (2016: 1), definisi ojek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah sepeda motor ditambangkan dengan cara memboncengkan penumpang yang
menyewa. Ojek merupakan sarana transportasi darat yang menggunakan kendaraan roda dua
dengan berpelat hitam, untuk mengangkut penumpang dari satu tujuan ke tujuan lainnya
kemudian menarik bayaran.
Ojek sepada motor telah menjadi alternatif angkutan bagi sebagian masyarakat
karena fleksibel dalam kegiatannya, bisa menjangkau tempat yang tidak dilalui angkutan
umum seperti angkutan kota, bus, atau jenis angkutan umum beroda empat lain. Secara de
facto, keberadaan ojek sepeda motor dianggap sangat membantu masyarakat dalam
memecahkan kendala terhadap tersedianya angkutan umum sebagai angkutan alternatif.
Namun secara de jure, keberadaan ojek sepeda motor dianggap bermasalah dalam hal
legalitas, karena secara normatif tidak memiliki hukum yang mengatur ojek sepeda motor
secara jelas.
Ojek sepeda motor dikatakan sebagai angkutan orang dengan kendaraan bermotor
roda dua. Tidak diatur secara khusus mengenai sepeda motor sebagai angkutan kendaraan
bermotor umum, karena ada beberapa permasalahan dalam administrasi pendaftaran ojek
sebagai kendaraan bermotor umum di Dinas Perhubungan.
7
Selanjutnya muncul GrabTaxi di Indonesia pada tahun 2014. Awalnya GrabTaxi
hanya sebagai penyedia platform yang menghubungkan taksi of line dengan konsumen.
Namun melihat potensi pasar dari transportasi motor dan mobil (bukan taksi), Grab
kemudian mengembangkan ranah bisnisnya dengan memberi nama GrabBike untuk ojek
motornya. Untuk saat ini, Grab merupakan pesaing kuat dari Go-Jek.
Selain Go-Jek dan Grab, ada juga Uber yang menuai kontroversi sejak awal
kemunculannya. Uber menyediakan layanan transportasi online menggunakan mobil berplat
hitam. Protes yang muncul dikarenakan mobil pribadi ini tidak seharusnya digunakan
sebagai transportasi umum. Namun perusahaan asal Amerika ini tidak mengehentikan
bisnisnya dan terus beroperasi. Uber kemudian membenahi diri dan berkoordinasi dengan
pemerintah untuk mengajukan izin Penanaman Modal Asing (PMA). Bahkan saat ini Uber
menyesuaikan diri dengan pasar di Indonesia dengan menerima pembayaran secara tunai
dan menyediakan layanan ojek yang diberi nama uberMOTOR (Ikhsanti,
www.aturduit.com, 2017).
8
BAB III METODE
9
BAB IV PEMBAHASAN
Salah satu hal penting yang bisa diterapkan dari perjalanan GO-JEK adalah turut
melakukan adaptasi. Adaptasi adalah salah satu kunci perjalan perusahaan ini hingga
sekarang. Selain itu, penting bagi perusahaan startup seperti GO-JEK untuk berempati pada
user-nya. Dengan demikian, perusahaan bisa mencari tahu apa yang dibutuhkan. Cara GO-
JEK mengetahui apa yang mereka butuhkan yaitu dengan cara Listen to them. Caranya
adalah dengan mengajak mereka berbicara lewat sosial media, dengan begitu mereka pasti
akan merasa terbantu dan diutamakan, sementara GO-JEK akan mendapatkan kepercayaan
dari audiens.
Strategi lain yang dimiliki GO-JEK yaitu dengan menetapkan fokus pada bisnis inti.
Dimana sebagian besar akan dikonsentrasikan untuk mendukung bisnis transportasi online,
10
pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok, serta dompet digital. Selain bisnis inti ini,
layanan lainnya juga masih memiliki peluang untuk lebih berkembang seperti layanan
kesehatan yang bekerja sama dengan Halodoc. Adapun layanan transportasi online (GoRide
dan GoCar), lalu pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok (GoFood), serta dompet digital
(GoPay) juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi.
Dengan banyaknya strategi yang telah dimiliki oleh PT GO-JEK, maka dapat
dipastikan perusahaan jasa online ini akan mampu menghadapi situasi pandemik seperti
sekarang ini. Sedangkan untuk perusahaan startup yang tidak mempersiapkan strategi dalam
mengahadapi situasi terburuk banyak yang lebih memilih untuk menutup bisnisnya seperti
salah satu perusahaan yang bergerak dibidang teknologi jaringan operator hotel yakni Airy
Room. Airy Rooms sendiri merupakan situs penyedia layanan hotel murah. Selama masa
pandemi, diberlakukannya penutupan sejumlah industri pariwisata mengakibatkan layanan
perhotelan juga ikut terganggu. Saat ini sendiri, bisnis start-up ini dilaporkan telah berhenti
secara permanen. Sebelum memutuskan untuk menutup layanannya pada bulan Mei lalu,
Airy juga telah terlebih dulu melakukan PHK besar-besaran pada bulan April 2020. Disini
bisa kita lihat memiliki sebuah strategi sangatlah mempengaruhi kelangsungan hidup suatu
perusahaan untuk kedepannya.
1. Alasan bertahan tidaknya suatu perusahaan
• Airy Rooms
Alasan mengapa Airy Rooms tidak bisa bertahan selama pandemi ini karena
bisnis start-up ini hanya berfokus pada satu layanan yaitu perhotelan. Yang
dimana dimasa pandemi ini sektor industri pariwisata banyak yang ditutup
dan mereka tidak membuat layanan atau inovasi lain yang bisa bertahan
dimasa pandemi ini.
• GO-JEK
GO-JEK bisa bertahan karena mereka memiliki banyak layanan yang mereka
kembangkan serta mereka menerapkan metode atau model bisnis Direct to
Consumer bisa membantu perusahaan dalam berinteraksi langsung dengan
para penggunanya, kini melalui metode ini GO-JEK lebih banyak
berinteraksi dengan pengguna walaupun di masa pandemi ini. Selain itu GO-
JEK juga mendukung kebijakan pemerintah terkait protokol kesehatan salah
satunya terhubung dengan aplikasi telemedicine dan layanan kesehatan.
11
2. Target Pemasaran
Untuk target pemasaran dari GO-JEK sendiri didapatkan dari tempat keramaian
seperti, mall, restorant, tempat hiburan, bandara, kampus, sekolah, perkantoran, dan
sebagainya. Sedangkan untuk konsumennya sendiri GO-JEK menargetkan pasar
yang sangat spesifik, yaitu konsumen yang berada di usia produktif, mengetahui cara
menggunakan smartphone dan internet, berada pada kalangan kelas menengah dan
menengah keatas dan memiliki mobilitas yang tinggi. Contohnya, karyawan
perkantoran, mahasiswa, pelajar, dan sebagainya.
12
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
Dijaman yang semakin modern dan semuanya yang serba wirelles, internet menjadi
kebutuhan yang utama bagi setiap masyarakat yang hidup di era industri 4.0, sehingga setiap
perusahaan yang mengutamakan perkembangannya dalam teknologi seperti halnya
memiliki mobille app dan setiap layanan yang bisa di akses secara online, akan tetap selalu
bertahan dan bahkan menjadi maju meskipun dimasa pandemi yang seperti ini. Juga suatu
perusahaan yang menyediakan dan mencakup produk barang/jasa yang luas dan mudah di
akses, memonopoli target konsumen agar tidak pindah ke patform layanan yang lain
(Perusahaan).
2. Saran
Bagi perusahaan yang masih bertahan, sedang menyusut, dan sedang merintis untuk mulai
memfokuskan sistem yang baru agar setiap layanannya dapat dilakukan secara online,
mudah dilakukan, dan fleksibel (tidak mengganggu aktifitas lain). Serta melebarkan produk
layanan yang dijual kepada target konsumen sehingga konsumen tidak perlu susah-susah
mencari dari platform layanan lainnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gojek.com/en-id/about/
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20200914/52/1291370/8-kunci-
sukses-mengembangkan-bisnis-saat-pandemi
https://kbbi.web.id/ojek
www.aturduit.com
Stoica, Roach, Price. 2011. Washburn. International Journal of Management & Information
Systems (IJMIS), "Wireless Business And The Impact On Firm Performance: The Strategic
Move To Adopt A New Technology". DOI:10.19030/ijmis.v16i1.6721. Da Clute Institute
14