0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan7 halaman

Modul 5 Konfigurasi Router (Mode CLI)

Modul ini membahas tentang praktikum konfigurasi router dengan mode CLI pada program simulasi jaringan Packet Tracer. Mahasiswa diajak untuk mengkonfigurasi static routing dan dynamic routing OSPF pada tiga buah router yang saling terhubung untuk menghubungkan dua jaringan. Tugas praktikum adalah mengkonfigurasi alamat IP router dan PC, routing OSPF, dan menguji konektivitas menggunakan perintah ping dan trace.

Diunggah oleh

Tiruuu Roy
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan7 halaman

Modul 5 Konfigurasi Router (Mode CLI)

Modul ini membahas tentang praktikum konfigurasi router dengan mode CLI pada program simulasi jaringan Packet Tracer. Mahasiswa diajak untuk mengkonfigurasi static routing dan dynamic routing OSPF pada tiga buah router yang saling terhubung untuk menghubungkan dua jaringan. Tugas praktikum adalah mengkonfigurasi alamat IP router dan PC, routing OSPF, dan menguji konektivitas menggunakan perintah ping dan trace.

Diunggah oleh

Tiruuu Roy
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

MODUL 5

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

KONFIGURASI ROUTER [MODE CLI]


CL

Dosen Pengampu:
Mujib Ridwan, S.Kom., M.T

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2013
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja router.
2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi static routing dan dynamic routing dengan
mode CLI pada program simulasi jaringan Packet Tracer.

Alat dan Bahan


1. Personal Computer (PC) atau Laptop
2. Software Packet Tracer
3. Modul 5 Konfigurasi Router dengan Mode CLI

Kegiatan Praktikum [dipraktikkan secara individu]


Langkah-langkah Percobaan:
• Buka Program Packet Tracer
• Susunlah device seperti pada gambar berikut!

Jaringan A Jaringan B

• Sekarang kita akan mengkoneksikan Jaringan A dan Jaringan B dengan


menggunakan static routing, agar bisa terkoneksi kita harus mensetting terlebih
dahulu ke-3 router tersebut. Sebelum itu kita harus mensetting IP terlebih dahulu
pada router-router nya. Untuk setting IP pada komputer seperti biasa.
Konfigurasi IP Pada Router:
• Klik gambar router nya 2 kali maka akan muncul

• Kemudian klik yang bagian “CLI”, Maka akan muncul seperti ini:

• Disinilah tempat kita mensetting router-routernya, Tekan enter sehingga dapat kita
menuliskan command untuk konfigurasi.
• Untuk Router1
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface FastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.252
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit

• Selanjutnya untuk router-router yang lain silahkan dicoba langkahnya sama seperti
yang diatas.

Konfigurasi Static Routing:


• Rumus dari static routing adalah:
ip route (destination) (netmask) (next_hop_address)
ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
netmask : subnet mask yang digunakan dalam network
next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan
menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network
remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari
network yang terkoneksi secara langsung
Contoh: ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.10.2

• Untuk Router1
Router>enable
Router#conf t (di sini bisa langsung di ketik kan configure terminal )
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.10.2
Router(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.252 192.168.3.2
Router(config)#exit
• Untuk melihat seluruh konfigurasi ip route di masing-masing router, ketik perintah
show ip route
• Untuk Router2
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.3.1
Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.10.2
Router(config)#exit

• Untuk Router3
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.3.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.252 192.168.10.1
Router(config)#exit

• Oke sudah selesai konfigurasi router-routernya.


Jangan lupa juga mengkonfigurasi PC-nya dan beri gateway yang sesuai agar bisa
terhubung.
Misal untuk Jaringan A dengan:
IP Address : 192.168.1.1
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.1.3

Konfigurasi Dynamic Routing:


• Routing RIP (Routing Information Protocol)
Routing RIP pada Router1 (network yang langsung terhubung dengan router 1)
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.3.0

Untuk melihat seluruh konfigurasi rute pada router gunakan:


Router#show ip route

Lanjutkan onfigurasi untuk Router2 dan Router3 menggunakan Routing RIP.


• Routing OSPF (Open Shortest Path First)
Cara:
Router>enable
Router#conf t
Router(config)#router ospf “process-id ( 1 – 65535 )”
Router(config-router)#network “network tetangga yang terhubung langsung”
“wildcard mask” area “area-id ( 0 – 4294967295 )”
Router# show ip route
Keterangan:
• Process-id
Process-id ditentukan oleh system administrator dan berfungsi untuk
menentukan nomor dari OSPF yang digunakan. Biasanya dalam suatu topologi
jaringan digunakan process-id yang sama agar memudahkan dalam konfigurasi.
Process-id mengacu pada Autonomous System (AS), yaitu Sekelompok router
yang membentuk jaringan yang masih berada dalam satu hak administrasi, satu
kepemilikan, satu kepentingan, dan dikonfigurasi menggunakan policy yang
sama, dalam dunia jaringan komunikasi data.
• Wildcard mask
Wildcard mask merupakan kebalikan dari subnet mask. Wildcard mask adalah
parameter access list yang menentukan alamat IP yang harus diperiksa atau
pengertian lain nya adalah kumpulan 32 bit yang digunakan untuk mengenali
alamat IP.
cara menentukan wildcard mask:
misal IP 192.168.1.254 netmask 255.255.255.0 cara menentukan wildcard
masknya yaitu rubah netmask ke bentuk biner menjadi
11111111.1111111.111111.00000000 kemudian bit yg bernilai 1 dijadikan 0 dan
bit yang benilai 0 jadikan 1 maka akan menjadi 000000.00000.000000.11111111
atau dalam bentuk desimal 0.0.0.255 atau dengan cara lain 255.255.255.255
dikurang dengan net mask IP 255.255.255.0
255.255.255.255
255.255.255.0 _
0. 0. 0. 255
• Area-id
Area-id menjadi identitas untuk setiap router dengan area-id yang sama untuk
berbagi tentang informasi link-state. Router dengan area-id yang sama pasti
memiliki informasi link-state yang sama di database link-state nya. Area-id dapat
disetting menjadi single area (area 0 saja) atau multi area (terdiri dari banyak
area). Area 0 digunakan sebagai backbone area atau area yang menjadi core
network. Sedangkan area lain menjadi support area, biasanya area dengan
jaringan kecil.

Contoh pada Router1


Router(config)#router ospf 100
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.3 area 0

Lanjutkan onfigurasi untuk Router2 dan Router3 menggunakan Routing OSPF.

Tugas Praktikum [dikerjakan secara berkelompok 2 orang menggunakan CLI]


192.168.3.0/24

192.168.5.0/24
10.10.2.0/30

10.10.4.0/30

1) Konfigurasilah IP Address pada semua router yang ada. Jangan lupa print-screen
2) Konfigurasilah dynamic routing dengan OSPF. Jangan lupa print-screen
3) Konfigurasilah IP Address masing-masing PC. Jangan lupa print-screen
4) Tunjukkan tabel routing pada masing-masing router, kemudian print-screen
5) Cek konektivtas menggunakan perintah ping dan trace,kemudian print-screen
6) Jelaskan algoritma yang digunakan pada routing OSPF!

Anda mungkin juga menyukai