Tugas Tutorial II PKN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL II

Nama. : Rafika Rahim


Nim : 856051148
Semester :I
Jurusan : PGSD BI (Masukan Sarjana)
Kelas :B
Mata kuliah : Pembelajaran PKN di SD

Soal :

1. Jelaskan yang saudara ketahui terkait pendekatan PKn sebagai pendidikan nilai dan moral !
2. Jelaskan pendidikan nilai dan moral dalam standar isi Pendidikan Kewarganegaraan di
Sekolah Dasar !
3. Jelaskan yang saudara ketahui ruang lingkup hubungan interaktif nilai moral dalam PKn SD !
4. Jelaskan makna keterkaitan dalam pengejaran PKn dengan IPS serta dengan mata pelajaran
lain !
5. Sebutkan contoh keterkaitan PKn dengan IPS serta dengan mata pelajaran lainnya !

JAWABAN

1) Pendekatan PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) sebagai pendidikan nilai dan
moral karena dalam PPKN terdapat pendidikan terhadap nilai-nilai luhur Pancasila sehingga
diharapkan dapat memupuk kepedulian seseorang terhadap negaranya disertai dengan
tumbuhnya nilai moral sebagai rakyat Indonesia. Pendidikan nilai berkaitan dengan masalah baik
pertimbangan moral maupun non moral tentang objek termasukk estetika dan etika, bertujuan
membantu peserta didik mengeksplorasi nilai-nilai yang ada melalui pengujian yang krifikal agar
mereka mampu meningkatkan kualitas pikiran perasaan peserta didik. Sedangkan pendidikan
moral berkaitan dengan masalah benar dan salah tentang bidang interpersonal, bertujuan
membantu peserta didik membuat pertimbangan yang lebih bertanggung jawab, adil lebih
matang terhadap dan berkenaan dengan orang lain. Baik pendidikan nilai maupun pendidikan
moral berupaya membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat
dan warga negara yang baik.
Pancasila merupakan pendekatan sebagai pendidikan nilai dan moral dikarenakan dari isi dalam
Pancasila itu sendiri :
Sila pertama, merupakan wujud pendidikan nilai moral dari Pancasila yaitu setiap umat yang
bergama atau berkeyakinan wajib bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sila kedua, merupakan wujud pendidikan nilai moral Pancasila yaitu setiap rakyat Indonesia
haruslah memiliki jiwa kemanusiaan dan adab yang baik dalam menjalin hubungan antar sesama
manusia.
Sila ketiga, merupakan wujud pendidikan nilai moral Pancasila yaitu setiap rakyat Indonesia
haruslah bersatu dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tumbuh menjadi
bangsa yang toleran dan menerima keberagaman yang ada.
Sila keempat, merupakan wujud pendidikan nilai moral untuk dapat terbuka dalam penyelesaian
masalah yaitu pelaksanaan musyawarah yang merupakan jalan penyelesaian secara
kekeluargaan.
Sila kelima, merupakan wujud pendidikan nilai moral untuk dapat berperilaku adil dalam
kehidupan bersosialisasi.
Selain mengajarkan nilai-nilai moral, PPKN ini juga merupakan suatu pembelajaran yang dapat
memupuk jiwa patriotik masyarakat Indonesia sehingga dapatlah terwujud masyarakat yang
terintegrasi.

2) Pendidikan Nilai dan Moral Dalam Standart Isi PPKn di SD

Menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 “ Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warga Negara yang memahai dan mampu melaksanakan hak – hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas , terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945”.
PKN bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
1.      Berfikir secara kritis , rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2.      Pertisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi
3.      Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter –
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa – bangsa lainnya.
4.      Berinteraksi dengan bangsa – bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam ruang lingkup mata pelajaran PKN untuk pendidikan dasar dan menengah, menurut
Permendiknas NO.22Tahun 2006 secara umum meliputi subtansi kurikuler yang didalannya
mengandung nilai dan moral sebagai berikut .
1.      Persatuan dan Kesatuan bangsa , meliputi  : Hidup rukun dalam perbedaaan , cinta lingkungan ,
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda , Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara , siakap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia , Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2.      Norma , hukum dan peraturan , meliputi : Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib disekolah
, Norma – norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara , sistem hukum dan peradilan
nasional , hukum dan peradilan internasional.
3.      Hak Asasi Manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat ,
instrument nasional dan internasional HAM , pemajuan , penhormatan dan perlindungan HAM .
4.      Kebutuhan warga negara meliputi : hidup gotong royong , harga diri sebagai warga masyarakat ,
kebebasan berorganisasi ,kemerdekaan mengeluarkan pendapat , menghargai keputusan
bersama , prestasi diri , persamaan kedudukan warga Negara.
5.      Kostitusi Negara meliputi : Proklamasi kemerdekan dan konstitusi yang pertama , konstitusi –
konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia , Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6.      Kekuasaan dan Politik , meliputi : Pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan
otonomi pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik , budaya politik, budaya demokrasi
menuju masyarakat madani , sistem pemerintahan ,Pers dalam masyarakat demokrasi .
7.      Pancasila , meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara , proses
perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai – nilai pancasila dalam kehidupan
sehari – hari , Pancasila sebagai ideology terbuka .
8.      Globalisasi meliputi : Globalisasi dilingkungannya , politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi , Dampak globalisasi , Hubungan Internasional dan organisasi Internasional ,dan
Mengevaluasi globalisasi .”
Khusus untuk SD/ MI lingkup ini PKN dikemas dalam SK dan KD yang secara sekuensial
diorganisasikan sebagai berikut . Jika di analisis secaraintrinsik , dalam setia KD tersebut
tersimpul muatan nilai dan moral antara lain sebagai berikut .

Kelas 1 semester 1

Standar kompetensi Kompetensi Dasar Muatan Nilai dan Moral


1. Menerapkan hidup
1.1    menjelaskan    kebersamaan
perbedaan
rukun dalam perbedaan jenis kelamin, agama, dan   kerukunan
suku bangsa   keberagaman
1.2    memberikan contoh hidup   kekeluargaan
rukun melalui kegiatan   kesadaran gender
dirumah dan disekolah
1.3    menerapkan hidup rukun di
rumah dan disekolah
2. Membiasakan  2.1 Menjelaskan  penting nya
tata tertib dirumah  dan di
sekolah
2.2    Melaksanakan tata tertib
dirumah dan di sekoah
Kelas II Semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral


1. Membiasakan hidup
1.1  mengenal pentingnya hidup  kerukunan hidup
bergotong royong rukun, saling berbagi dan  saling peduli
tolong menolong   saling tolong menolong
1.2  melaksanakan hidup rukun,  saling berbagi kebaikan
saling berbagi dan tolong
menolong dirumah dan
disekolah
2. Menampilkan sikap
2.1  menegnal   cinta alam sekitar
pentingnya
cinta lingkungan lingkungan alam seperti   kesadaran akan keterkaitan
dunia tumbuhan dan dunia manusia dengan alam
hewan sekitar
2.2  melaksanakan   kesadaran lingkungan
pemeliharaan lingkungan   kebiasaan memelihara alam
alam sekitar

Kelas III semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral


1. mengamalkan makna 1.1  mengenal makna satu   menghargai kebersamaan
sumpah pemuda nusa, satu bangsa dan satu  menghargai persatuan
bahasa Indonesia
1.2 mengamalkan nilai-   menghormati suku atau
nilai sumpah pemuda etnis lain
dalam kehidupan sehari-   teguh pendirian
hari
2. melaksanakan norma 2.1  mengenal   menyadari adanya hukum
aturan-aturan
yang berlaku dimasyarakat yang berlaku di dalam masyarakat
masyarakat   mematuhi aturan yang
2.2  menyebutkan contoh berlaku dilingkungannya
aturan-aturan yang berlaku  menyadari pentingnya
dilingkungan masyarakat ketertiban masyarakat
sekitar
2.3  melaksanakan aturan-
aturan yang berlaku
dilingkungan masyarakat
sekitar
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan
materi pokok , kegiatan pembelajaran , dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian .
dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan
penilaian

3) Suatu interaksi timbal balik yang mengandung nilai moral. Contoh : ketika seorang siswa
mengerjakan PR tepat waktu. Siswa tersebut melakukan aksi mengerjakan pr tepat waktu.
Reaksinya guru mata pelajaran tersebut akan senang dan menyukai murid tersebut meskipun
nilai yang di dapat entah tinggi ataupun rendah. Nah, nilai moral yang terkandung dalam
peristiwa tersebut adalah : Menghargai pekerjaan yang di berikan oleh guru. Dan siswa tersebut
menghormati dan menghargai dengan cara mengerjakn pr tersebut tepat waktu.

- Interaksi adalah kegiatan yang terjadi antara satu orang dengan orang lainnya

- Timbal balik adalah aksi dan reaksi atau lebih gampang dan biasanya di sebut ada sebab dan
ada balasan

Dalam interaksi tidak semua berjalan dengan baik. Seperti masalah di atas. Tidak semua siswa
bisa mengerjakan PR tepat waktu. Ada yang tepat waktu namun hasil mencontek dan lain lain.
Ini juga termasuk interaksi. Tetapi mengandung nilai moral yang kurang baik. Bagaimana cara
mencegah hal seperti ini terjadi?. Caranya :

1. Menumbuhkan kesadaran bahwa tugas harus di kerjakan sendiri dengan tepat waktu.
Penumbuhan kesadaran bisa dimulai dari keluarga dan sahabat karena mereka merupakan orang
yang paling terdekat.

2. Memberikan nasehat dan bimbingan.

3. Selalu di awasi. Ini tergantung dari peran orang tua di dalamnya.

Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral dalam PPKn MI/SD

Hubungan interaktif proses pengembangan nilai dan moral dengan proses pendidikan di sekolah
harus dilihat dalam paradigma pendidikan nilai secara konseptual dan operasional. Konsep-
konsep “values education, moral education, education of virtues” yang secara teoritik oleh
Lickona (1992) diperkenalkan sebagai program dan proses pendidikan yang tujuannya selain
mengembangkan pikiran atau menurut Bloom untuk mengembangkan niali dan sikap. Seperti
dikutip oleh Lickona (1992) Theorode Rosevelt(mantan Presiden USA) dan Bill Honing
(superintendent of public Instruction, California) memberi landasan pentingnya pendidikan di
Amerika. Rosevelt mengatakan bahwa “ mendidik orang, hanya tertuju pada pikirannya dan
bukan moralnya, sama dengan mendidikan keburukan kepada Masyarakat”.Berpijak dengan
penuh kesadaran pada pemikiran tersebut, sejak dini sekolah diharapkan mampu mengambil
peran yang aktif dalam merancang dan melaksanakan pendidikan nilai moral yang bersumber
dari kebijakan dan keadaan demokrasi.

4) Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi Bidang Studi
Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama Bidang Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU sistem
Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)), Bidang studi
Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi IPS mencakup
aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut warga
negara serta pemerintahan. Kemudian terjadi pemisahan menjadi bidang studi IPS yang
mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah.

Hubungan Pendidikan Kewarganegaraan terhadap ilmu sosial lainnya

1. Hubungan PKn dengan ilmu politik

Pendidikan kewarganegaraan merupakan praktik dari ilmu kewarganegaraan, sedangkan ilmu


kewarganegaraan adalah bagian dari ilmu politik.

2. Pendidikan kewarganegaraan dengan sosiologi

Sosiologi merupakan ilmu tentang masyarakat. Yang mana yang dibahas tidak hanya
keteraturan dalam msyarakat tetapi juga penyimpangan sosial. Salah satu penyebab terjadi
penyimpangan sosial yaitu kekurangpahaman masyarakat terhadap hak dan kewajibannya
sebagai warga negara. Contoh kasus keterkaitan sosiologi dengan pendidikan kewarganegaraan,
dalam sebuah desa mempunyai kendala dalam aksesbilitas.

3. Pendidikan kewarganegaraan dengan ilmu sejarah

Dalam mempelajari sejarah terdapat latar belakang mempelajari pendidikan


kewarganegaraan, proses dan alasannya pendidikan kewarganegaraan dipelajari. Kemudian
dengan pada ilmu sejarah dapat diketahui mengapa perlunya pendidikan yang bertujuan
menjadikan warga negara yang baik.

5) Keterkaitan pkn dengan ips dan mata pelajaran lainnya

PKn dan IPS sama-sama mempelajari tentang sekarang Indonesia. dan pkn adalah pelajaran
yang menjelaskan tentang tata hukum yang ada di Indonesia. contoh: dalam sejarah , cara
melestarikan cagar budaya dimuat dalam UUD. geografi. tata letak Indonesia dan sumber daya
alam diatur dalam UUD.
1. Merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam dari
segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD1945.

2. Pembelajaran Terpadu (Integrated) adalah keseluruhan komponen, substansi (material maupun


nonmaterial), prosedur, dan proses yang dirancang dengan sengaja, sadar, supaya siswa dapat
belajar. - Menekankan pada tema untuk dapat menunjukan keterhubungan mata pelajaran dalam
menjelaskan tema. - Pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya
sama dalam sebuah tema tertentu.

3. Secara khusus dalam kaitannya dengan pembelajaran siswa SD, maka guru hendaknya
memahami dengan baik mengapa konsep pembelajaran terpadu selayaknya diterapkan dalam
pengajaran di SD. Khususnya dalam mengajarkan pendidikan kewarganegaraan di SD.
Tujuannya, agar melalui penerapan konsep pembelajaran terpadu membantu anak untuk bekerja
berdasarkan kemampuan dari kebutuhannya

Anda mungkin juga menyukai