12 - Perkuatan Lereng

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

KULIAH KE-7

PERKUATAN LERENG

GEOTEKNIK TAMBANG
OLEH:
YOESSI OKTARINI, S.T, M.T.
Pendahuluan

Pada pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian maupun penimbunan, baik itu
pada pekerjaan teknik sipil maupun pada industri pertambangan, akan selalu berhadapan
dengan persoalan lereng.
Faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan tersebut antara lain:
- Kesalahan dimensi lereng (tinggi dan sudut lereng)
- Hadirnya struktur geologi
- Hadirnya air tanah dan air permukaan
- Adanya pengikisan oleh angin
- Adanya proses pelapukan
- Adanya beban dinamis

Langkah yang harus ditempuh dalam upaya menstabilkan lereng adalah melakukan
perkuatan (reinforcement) dan proteksi (protection) pada lereng-lereng tersebut.
Pendahuluan

Perkuatan lereng merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan
(strength) tanah/batuan, sehingga lereng lebih mantap. Adapun maksud dari perkuatan lereng
adalah :
1. Membantu massa batuan untuk menyangga dirinya sendiri.
2. Memasang struktur luar (lain) yang nantinya tidak merupakan bagian lain dari
massa batuan, tetapi akan menyangga dari sisi luar.

Sedangkan tindakan proteksi lebih ditujukan untuk melindungi lereng dari pengaruh yang dapat
menyebabkan keruntuhan dan sekaligus meningkatkan kekuatan tanah/batuan sehingga
memperbesar kemantapan lereng. Macam-macam tindakan perkuatan lereng, baik tanah maupun
batuan, serta tindakan proteksi lereng.
Perkuatan Lereng
1. Bronjong

• Bronjong merupakan bangunan penguat tanah


yang mempunyai struktur bangunannya berupa
anyaman kawat yang diisi batu belah. Struktur
bangunan berbentuk persegi dan disusun
secara bertangga yang umumnya berukuran 2 x
1 x 0,5 m .
• Bronjong umumnya dipasang pada kaki lereng
yang di samping berfungsi sebagai penahan
longsoran, juga berfungsi untuk mencegah
penggerusan.Keberhasilan penggunaan
bronjong sangat tergantung dari kemampuan
bangunan ini untuk menahan geseran pada
tanah di bawah alasnya Bronjong
Perkuatan Lereng
2. Tembok Penahan

• Tembok penahan merupakan banguan


penguat tanah dari pasangan batu, beton
atau beton bertulang. Tipe tembok penahan
terdiri dari dinding gaya berat, semi gaya
berat dan dinding pertebalan. Sama halnya
dengan bronjong keberhasilan tembok
penahan tergantung dari kemampuan
menahan geseran, tetapi perlu pula ditinjau
stabilitas terhadap guling.

Tembok Penahan
Perkuatan Lereng
3. Sumuran

• Sumuran (0,1 - 2 m) dapat digunakan untuk


menahan gerakan tanah dari tipe longsoran
yang relatif tidak aktif, sumuran ini terdiri
dari cincin-cincin beton pracetak dan
dimasukkan pada sumuran yang digali
sampai mencapai kedalaman di bawah
bidang longsorannya. Cincin ini kemudian
diisi dengan beton tumbuk, beton cyclop
atau material berbutir tergantung dari kuat
geser yang dikehendaki.

Perkuatan tanah dengan sumuran


Perkuatan Lereng
4. Tiang

• Tiang dapat digunakan baik untuk


pencegahan maupun penanggulangan
longsoran.
• Cara ini cocok untuk longsoran yang tidak
terlalu dalam, tetapi penggunaan tiang
ini terbatas oleh kemampuan tiang untuk
menembus lapisan yang keras atau
material yang mengandung bongkah-
bongkah.
• Penanggulangan longsoran dapat
menggunakan tiang pancang, tiang bor,
turap baja.
Perkuatan tanah dengan tiang
Perkuatan Lereng
5. Tanah bertulang

• Tanah bertulang mempunyai fungsi


untuk menambah tahanan geser yang
prinsipnya hampir serupa dengan
dinding penopang isian batu atau
bronjong. Konstruksi ini terdiri dari
timbunan tanah berbutir yang diberi
tulangan berupa pelat-pelat baja strip
dan panel untuk menahan material
berbutir.
Perkuatan tanah dengan tanah bertulang
Perkuatan Lereng
6. Dinding Penopang Isian Batu

Cara penanggulangan ini adalah dengan


penimbunan pada bagian kaki longsoran
dengan material berbutir kasar yang
dipadatkan dan yang berfungsi
menahan tahanan geser.
Penanggulangan ini dapat digunakan
untuk longsoran rotasi dan translasi.
B. Perkuatan Lereng Batuan
1. Tumpuan Beton

Batuan yang menggantung akibat tererosi atau


pelapukan dapat ditanggulangi dengan dua cara,
yaitu meruntuhkan batuan yang menggantung
atau menyangga dengan tumpuan beton.
Apabila penanggulangan dengan meruntuhkan
batuan yang menggantung dapat
membahayakan daerah pemukiman atau lalu
lintas, maka untuk menghindari bahaya
runtuhan dilakukan penanggulangan dengan
tumpuan beton.
B. Perkuatan Lereng Batuan
2. Jangkar

Jangkar batuan terutama berfungsi sebagai


penguat (armature) dan pengikat (confining)
batuan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
(dipertimbangkan) dalam pemakaian jangkar
batuan adalah :
- Jenis jangkar
- Panjang jangkar
- Kerapatan jangkar
- Kuat tarik (tensile strength) jangkar
- Diameter jangkar
- Orientasi jangkar
B. Perkuatan Lereng Batuan
3. Pemasangan Beton Tembak
(Shotcrete)

Beton tembak digunakan untuk


memperkuat permukaan batu yang
lapuk atau batu yang bersifat meluruh.
Beton tembak biasanya dipasang
bersama-sama dengan anyaman kawat
baja (wire mesh). Selain berfungsi
sebagai penguat, beton tembak juga
berfungsi sebagai pelindung batuan
terhadap proses pelapukan dan
rembesan air.
B. Perkuatan Lereng Batuan

4. Baut Batuan
Baut batuan dipasang untuk memperkuat
massa batu yang terbentuk oleh adanya
diskontinuitas antara lain : kekar, retakan,
agar lereng menjadi mantap .

5. Pengikat Beton
Cara ini ditempuh untuk mengurangi
jumlah baut batuan.
B. Perkuatan Lereng Batuan

6. Jala Kawat
Jala kawat dipasang pada lereng untuk
menjaga agar agar tidak terjadi runtuhan
batu atau bongkah-bongkah batu yang
berpotensial runtuh/jatuh dapat ditahan

7. Tembok Penahan Batu


Tembok penahan batu dipasang pada
bagian kaki lereng untuk menahan
fragmen batuan yang runtuh dari atas,
agar tidak menimbulkan bahaya
C. PROTEKSI LERENG
1. Proteksi Pada Saat Penggalian/Penimbunan

Kegiatan proteksi lereng yang dapat dilakukan pada saat melakukan penggalian
atau penimbunan adalah :
1. Mengurangi atau mengatur tinggi lereng.
2. Mengurangi atau mengatur sudut lereng.
3. Membuang material yang tidak stabil atau yang berpotensial untuk runtuh.
4. Mengatur adanya jenjang-jenjang pada lereng.
5. Menggunakan teknik penggalian yang tidak merusak massa batuan atau
menggunakan teknik pemadatan yang baik pada saat penimbunan.
C. PROTEKSI LERENG
2. Penanaman Rumput Atau Tumbuhan

• Tumbuh-tumbuhan berfungsi menahan erosi pada lereng


• Rumput-rumputan dapat menghambat lajunya air yang menuju/masuk ke
lereng
• Akar tumbuhan yang kuat merupakan struktur perkuatan
terhadap suatu lereng
• Mempertahankan rumput/tumbuhan yang baru ditanam juga merupakan
problem yang serius selama musin hujan, apalagi pada lereng batu.
• Dalam beberapa kasus biji-biji rumput dan pupuk yang dibentuk
pembungkus latex disebarkan pada lereng sehingga akan menempel
cukup lama dan memungkinkan untuk tumbuhnya akar-akar dari rumput
tersebut.
C. PROTEKSI LERENG
3. Pemasangan Dinding Tipis

Dengan adanya dinding (beton tipis)


yang melapisi muka lereng tersebut
maka lereng akan terhindar dari
erosi baik oleh air maupun udara
serta terhindar dari pengaruh
perubahan cuaca yang dapat
menyebabkan terjadinya pelapukan.
C. PROTEKSI LERENG
4. Pemasangan Bronjong

Bronjong dapat juga


dijadikan proteksi lereng,
khususnya lereng di tepi
sungai atau lereng yang pada
jalur tersebut dijadikan jalur
air atau tempat curahan air.

Bronjong (gabion) adalah


isian batu dalam keranjang
baja yang sangat kuat, berat,
fleksibel dan permeabel.
C. PROTEKSI LERENG
5. Penirisan Lereng

Kehadiran air akan mempertinggi tekanan air pori sehingga mengurangi kekuatan batuan.
Selain itu tinggi kolom air juga merupakan beban terhadap lereng itu sendiri, apalagi kalau
kehadiran air tersebut mengisi kekar-kekar tarik pada muka lereng. Untuk itu kegiatan yang
harus dilakukan untuk melindungi lereng dari pengaruh air ini adalah :
•Meniris kolam air yang ada di atas lereng.
•Mencegah masuknya air ke dalam kekar-kekar tarik atau mengisolasi daerah yang
tidak stabil terhadap air.
•Memperlandai atau memperkasar permukaan untuk memperlambat aliran atau
mengontrol "run off".
•Membuat bagian atas lereng "impermeable" sehingga mencegah infiltrasi.
•Menyediakan jalan air agar air mengalir ke daerah yang tidak berbahaya atau keluar dari
tubuh lereng.
•Mengurangi penebangan tanaman dan kalau bisa sebaiknya mempertahankan atau menambah
jumlah pohon-pohonan atau tanaman.
C. PROTEKSI LERENG
5. Penirisan Lereng
C. PROTEKSI LERENG
6. Proteksi Terhadap Jatuhan Batu

Salah satu bahaya yang


berhubungan dengan lereng
batuan adalah jatuhan batu atau
bongkah yang lepas dari
lereng. Jatuhan batu ini bisa
berbentuk gelindingan (roll),
pentalan (bounce) dan jatuh
bebas (fall).

Model jatuhan batu dan proteksinya dari Ritchie


(E.Hoek & J.W.Bray 1981)
C. PROTEKSI LERENG
6. Proteksi Terhadap Jatuhan Batu

Bentuk proteksi yang dapat dilakukan adalah :


- Pembuatan selokan (ditch) dengan ditambah
pengaman berupa patok yang dilengkapi
rantai atau tembok pasangan batu biasa.
- Pemasangan jaring kawat (wire mesh), juga
bisa digunakan untuk melokalisasi jatuhan
batu tadi, atau justru dapat mencegah
terjadinya jatuhan batu.

Anda mungkin juga menyukai