0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
103 tayangan6 halaman

Modul 3-Data Flow Diagram

Modul ini membahas tentang Data Flow Diagram (DFD) yang merupakan diagram aliran data untuk menggambarkan sistem informasi. DFD menggunakan simbol-simbol seperti entitas luar, aliran data, proses, dan penyimpanan data. Modul ini juga menjelaskan langkah-langkah pembuatan DFD mulai dari context diagram, diagram level 0, dekomposisi proses, diagram anak, serta perangkat lunak untuk membuat DFD.

Diunggah oleh

sater only
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
103 tayangan6 halaman

Modul 3-Data Flow Diagram

Modul ini membahas tentang Data Flow Diagram (DFD) yang merupakan diagram aliran data untuk menggambarkan sistem informasi. DFD menggunakan simbol-simbol seperti entitas luar, aliran data, proses, dan penyimpanan data. Modul ini juga menjelaskan langkah-langkah pembuatan DFD mulai dari context diagram, diagram level 0, dekomposisi proses, diagram anak, serta perangkat lunak untuk membuat DFD.

Diunggah oleh

sater only
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 6

Analisis Desain Sistem Informasi 3.

MODUL 3
DATA FLOW DIAGRAM (BAG I)

1 Diagram Aliran Data(Data Flow Diagram)


 Diagram yang menggunakan notasi-notasi simbol untuk menggambarkan arus dari
data sistem (Jogiyanto).
 Merepresentasikan sebuah sistem sebagai sebuah jaringan proses yang
mentransformasikan dan merubah data.
 Simbol-simbol utama Data Flow Diagram:
 External entity atau boundary
 Data flow
 Process
 Data store

 Dua jenis standar yang digunakan:


 Yourdan DeMarco
 Gane and Sarson

1.1 External Entity/ Entitas Luar


 Menggambarkan asal dan tujuan data
 Entitas di lingkungan luar sistem yang memberikan input atau menerima output
dari sistem
 Dapat berupa orang, organisasi, sistem informasi lain

1.2 Data Flow/ Aliran Data


 Menggambarkan data yang mengalir dan berpindah sebagai sebuah unit dari satu
tempat ke tempat lainnya di dalam sistem.
 Menggambarkan data masukan untuk sistem/proses, data keluaran dari
sistem/proses
Modul 3
Analisis Desain Sistem Informasi 3.2

 Pilihlah nama yang bermakna untuk merepresentasikan data tersebut.


 Hanya proses saja yang berhubungan dengan data store, karena hanya proses saja
yang dapat menggunakan atau merubah data.
 Arus data dari proses ke data store menunjukkan proses update data. Update dapat
berupa:
 Menambah data
 Mengubah data
 Menghapus data
 Arus data dari data store ke proses menunjukkan bahwa proses tersebut
menggunakan data dalam data store
1.3 Data Store
o Menggambarkan tempat penyimpanan data
o Dapat merepresentasikan:
 Folder laporan
 File bebasis komputer (tabel)
 Buku catatan
o Nama dari tempat penyimpanan merepresentasikan data yang mengalir ke
dalamnya.

1.4 Proses
 Menggambarkan kerja atau aksi yang dilakukan terhadap data, sehingga data
tersebut diubah, disimpan, atau didistribusikan
 Beri nama proses sesuai dengan aktifitas/kerja yang dilakukan.
 Kesalahan umum penggambaran proses:
 Proses mempunyai input tapi tidak menghasilkan output  black hole
 Proses menghasilkan output meskipun tidak pernah menerima input  miracle

2 Langkah-langkah Penggambaran DFD:


 Buat daftar aktifitas bisnis dan gunakan untuk menentukan berbagai entitas luar
yang terpisah, data yang mengalir, proses dan data store yang digunakan
 Ciptakan context diagram
 Gambar diagram level 0
 Buat diagram anak(dekomposisi) untuk setiap proses dalam diagram level 0
 Lakukan pengecekan error
3 Decompose/ Dekomposisi Proses
 Adalah aktifitas untuk memecah proses menjadi beberapa sub proses.
 High-level process pada DFD dapat dipecah menjadi beberapa proses, dan proses-
proses tersebut dapat dipecah menjadi beberapa sub proses. Sub proses dapat
dipecah lagi menjadi beberapa aktifitas, dan seterusnya.
 Dekomposisi proses dilakukan terus-menerus sampai didapatkan proses yang
atomik(tidak dapat dipecah menjadi proses yang lebih kecil lagi).
3.1 Level DFD
 Konsep tentang Context Diagram
 Diagram yang menggambarkan high-level process pada sistem.
 Ada dua anggapan:
 Dianggap sebagai bagian dari DFD. Context Diagram merupakan DFD yang
memiliki proses dengan nomor identifikasi = 0
Modul 3
Analisis Desain Sistem Informasi 3.3

 Dianggap sebagai diagram yang lepas dari DFD


 Context diagram sebagai bagian dari DFD
 Context diagram  DFD dg no. identifikasi proses 0
 DFD level 0  DFD dg no. identifikasi proses 1, 2, 3, …
 DFD level 1  DFD dg no. identifikasi proses 1.1, 1.2, …, 2.1, 2.2, …
 DFD level 2  DFD dg no. identifikasi proses 1.1.1, 1.1.2, …, 1.2.1, …, 2.1.1,
2.1.2, …
 Dan seterusnya.
 Context diagram sebagai diagram yang lepas dari DFD.
 DFD level 0  DFD dg no. identifikasi proses 0
 DFD level 1  DFD dg no. identifikasi proses 1, 2, 3, …
 DFD level 2  DFD dg no. identifikasi proses 1.1, 1.2, …, 2.1, 2.2, …
 DFD level 3  DFD dg no. identifikasi proses 1.1.1, 1.1.2, …, 1.2.1, 1.2.2, …
 Dan seterusnya.

3.2 Context Diagram


 Merupakan level paling atas pada DFD
 Hanya memiliki satu proses, yang merepresentasikan keseluruhan sistem, proses
diberi nomor 0
 Semua entitas luar yang terlibat digambarkan, begitu juga dengan aliran data
yang mengalir antara entitas luar dengan proses
 Tidak ada data store
id
External
Entity 1
Input A 0

id
Output C External
id Entity 3
External System Name
Entity 2 Input B

3.3 Diagram Level 0


 DFD yang menggambarkan proses-proses utama di dalam sistem, aliran data, dan
data store pada level atas
 Menggambar Diagram level 0
 Lebih detail dari context diagram, dengan cara memecah(dekomposisi) proses
dalam context diagram
 Paling banyak sebaiknya 9 proses
 Setiap proses diberi nomor integer
 Gambarkan juga data store dan entitas luarnya

Modul 3
Analisis Desain Sistem Informasi 3.4

1 2
id
Input A General Data Flow B General Output E id
External External
Entity 1 Process Process
AAA BBB Entity 3

Record A

Record E
Data Flow C

D1 Data Store 1 D2 Data Store 2

Record A

Record E
id
3 4
External Input B General Data Flow D General
Entity2 Process Process
CCC DDD

3.4 Diagram Anak


 Diciptakan dari diagram level 0
 Serangkaian sub proses didapatkan dengan mendekomposisi sebuah proses pada
diagram level 0
 Sub proses tidak dapat menerima input dan menghasilkan output yang tidak
diterima dan dihasilkan oleh proses induknya
 Harus menggambarkan semua aliran data yang masuk dan keluar dari proses
induknya
4 Contoh Kasus Pembangunan DFD
 Sistem Pemesanan Makanan Otomatis di Hoosier Burger’s
 Context Diagram (Gambar 1) tidak memiliki data store
 Langkah berikutnya adalah mendekomposisi context diagram untuk
menggambarkan hasil pemecahan proses-proses (Gambar 2)

Context Diagram

Modul 3
Analisis Desain Sistem Informasi 3.5

Diagram Level 0

Diagram Level 1

5 Tools
Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat Data Flow Diagram antara lain Power
Designer 6.0, bagian Process Analyst.
Cara menggunakan Power Designer 6.0 – Process Analyst
1. Pilih menu PowerDesigner6 32-bit  ProcessAnalyst
2. Untuk membuat file baru, pilih FileNew, maka akan muncul jendela untuk
menggambar DFD.
3. Untuk membuka file DFD yang telah ada, pilih FileOpen kemudian pilih file yang
diinginkan
4. Anda dapat memilih model DFD yang diinginkan(Yourdan DeMarco atau Gane
Sarson), dengan memilih menu File  Model Options.
5. Pada bagian File  Model Options, Anda juga dapat memilih apakah bekerja mulai
context level atau langsung ke DFD level 0 dengan mencentang tanda Context Model
atau tidak.
Modul 3
Analisis Desain Sistem Informasi 3.6

6. Setelah membuat DFD, Anda dapat menyimpan file Anda dengan memilih File
Save As, kemudian beri nama file tersebut. File akan tersimpan dalam 2 format
dengan ekstension .PAM dan .PAA. File dengan format .PAM merupakan file asli
DFD yang dapat Anda Update dan kelola. Sedangkan format .PAA hanyalah file back
up saja.
7. File yang sudah Anda buat, dapat di cek tingkat kebenarannya dengan memilih menu
Dictionary  Check Model, atau tekan F4.
8. Pastikan model yang Anda buat error= 0. Sedangkan pesan warning dapat Anda
abaikan.
--- AKHIR MODUL 3 ---

Modul 3

Anda mungkin juga menyukai