Kasus Rekonsiliasi Fiskal
Kasus Rekonsiliasi Fiskal
Kasus Rekonsiliasi Fiskal
PERDANA
KERTAS KERJA REKONSILIASI FISKAL
TAHUN 2017
Nominal Koreksi Fiskal Nominal
Uraian
Akuntansi Positif Negatif Fiskal
Penjualan Bruto 20,005,654,000
Retur Penjualan 954,852,000
Diskon Penjualan 545,987,000
Penjualan Neto 18,504,815,000
Biaya Usaha
Gaji, Upah, THR dan tunjangan lain 1,551,900,000
Alat tulis dan biaya kantor 23,958,000
Biaya Perjalanan Dinas 53,465,000
Biaya Listrik dan telepon 16,825,000
Biaya makan karyawan 36,783,000
Biaya promosi 297,285,000
PBB dan Bea meterai 53,726,000
Pajak 60,000,000
Biaya Representasi 65,798,000
Biaya Royalti 237,465,000
Biaya konsumsi / jamuan 12,132,000
Biaya sewa 197,958,000
Biaya kerugian piutang 105,654,000
Biaya penyusutan Inventaris 19,000,000
Biaya lain-lain 293,873,000
Total biaya usaha 3,025,822,000
Informasi yang digunakan sebagai dasar penyesuaian penghitungan laba (rugi) Fiskal :
1 Dalam penjualan tidak memasukkan penjualan kepada karyawan sebesar Rp. 30.000.000,- yang penagihannya melalui
pemotongan gaji setiap bulan.
2 Dalam gaji, upah, THR dan tunjangan lain terdapat pengeluaran untuk pembelian beras yang dibagikan kepada karyawan
senilai Rp. 22.000.000,-
3 Dalam biaya perjalanan dinas terdapat bukti-bukti pendukung atas nama keluarga pemegang saham Rp.3.000.000,-
4 Dalam biaya promosi terdapat sumbangan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan utama perusahaan Rp. 6.000.000,-
5 Pajak sebesar Rp. 60.000.000,- merupakan angsuran PPh bulanan selama tahun 2017 (angsuran PPh pasal 25)
6 Pengeluaran biaya representasi yang tidak didukung bukti pengeluaran dari pihak eksternal sebesar Rp. 15.000.000,-
7 Dari biaya royalti, yang tidak ada bukti pendukungnya dari pihak eksternal hanya Rp. 20.000.000,-
8 Piutang yang benar-benar tidak tertagih dan telah memenuhi syarat untuk diakui sebagai piutang tak tertagih menurut
perpajakan dalam tahun 2017 Rp. 45.000.000,-
9 Inventaris yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2017 seharga rp. 200.000.000,- taksiran umur ekonomis 10 tahun.
Berdasarkan kebijakan manajemen, Inventaris mempunyai nilai residu 10% dari harga perolehan. Metode penyusutan
yang digunakan (akuntansi dan pajak adalah) garis lurus, sedangkan menurut fiskal mesin Inventaris termasuk kelompok II.
10 Dalam biaya lain-lain terdapat biaya rekreasi karyawan Rp. 4.000.000,-
11 Penghasilan sewa Rp. 25.000.000,- terdiri atas sewa bangunan senilai Rp. 15.000.000,-sisanya sewa kendaraan.
12 Dividen sebesar Rp. 40.000.000,- terdiri atas dividen kas dari penyertaan saham (20%) pada PT. Adinda sebesar Rp. 25.000.000,-
dan dividen kas atas penyertaan (31%) pada PT. Kapuas sebesar Rp. 15.000.000,-PT. Adinda dan PT. Kapuas adalah sudah PKP
13 PT. Perdana selama tahun 2017 telah menjual hasil produksinya kepada PT. Telkom Tangerang. Penjualan senilai Rp. 165.000.000,-
(harga tersebut sudah termasuk PPN)
14 PT. Perdana (importir yang mempunyai API) selama tahun 2017 mengimpor sebagian bahan baku untuk proses produksi dari AS
dengan harga faktur US$50.000. PT. Perdana membayar biaya-biaya sebagai berikut: biaya angkut dan biaya asuransi selama
perjalanan antardaerah pabean masing-masing US$ 4.000,- dan US$6.000,- bea masuk 5% dari CIF dan bea masuk tambahan
sebesar 10% dari CIF. Kurs menteri keuangan adalah US$ 1= Rp. 13.000,-
15 Laba (rugi) fiskal 2 (dua) tahun terakhir adalah : Rugi fiskal tahun 2015 Rp. 200.000.000,- dan Laba Fiskal tahun 2016 Rp. 120.000.000,-
16 Dalam Retur penjualan termasuk Rp. 4.852.000,- merupakan estimasi/cadangan
17 Dalam Diskon penjualan termasuk Rp. 5.000.00,- merupakan cadangan/perkiraan
18 Dalam kelompok Biaya usaha, apabila tidak ada informasi (No.1 s/d No.17) maka dianggap sudah sesuai menurut ketentuan fiskal
19 Catatan : tarif PPh Badan (PPh pasal 29) adalah 25 % (tarif tunggal)
Diminta :
1 Susunlah rekonsiliasi fiskal untuk menyiapkan menyusun laporan laba rugi fiskal.
2 Hitunglah Lebih bayar (kurang) bayar pajak tahun 2017