0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan36 halaman

Tugas 1

Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis perangkat embedded dan IoT yaitu Raspberry Pi, Arduino Uno, dan ESP8266-NodeMCU. Raspberry Pi adalah single board computer berukuran kartu kredit yang menggunakan system on a chip Broadcom, memiliki port USB dan HDMI serta dapat dijalankan menggunakan sistem operasi Linux. Arduino Uno merupakan board mikrokontroler berbasis ATmega328 dengan 14 pin input/output dan 6 pin analog input. ESP8266-NodeMCU ad

Diunggah oleh

muhammad dzulfiqar
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan36 halaman

Tugas 1

Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis perangkat embedded dan IoT yaitu Raspberry Pi, Arduino Uno, dan ESP8266-NodeMCU. Raspberry Pi adalah single board computer berukuran kartu kredit yang menggunakan system on a chip Broadcom, memiliki port USB dan HDMI serta dapat dijalankan menggunakan sistem operasi Linux. Arduino Uno merupakan board mikrokontroler berbasis ATmega328 dengan 14 pin input/output dan 6 pin analog input. ESP8266-NodeMCU ad

Diunggah oleh

muhammad dzulfiqar
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 36

SISTEM EMBEDDED

DAN IOT
“DEVICE IOT”

DISUSUN OLEH :

MUH DZULFIQAR S
3C TKJ
42519067

DOSEN PEMBIMBING :
Iin Karmila Yusri, S.ST., M.Eng. Ph.D.
Drs. Kasim, MT.

PRODI D-IV TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021

A. Rashberry PI
 Deskripsi
Raspberry Pi (juga dikenal sebagai RasPi) adalah sebuah SBC (Single
Board Computer) seukuran kartu kredit yang dikembangkan oleh Yayasan
Raspberry Pi di Inggris (UK) dengan maksud untuk memicu pengajaran ilmu
komputer dasar disekolah-sekolah. Raspberry Pi menggunakan sytem on a
chip (SoC) dari Broadcom BCM2835 hingga BCM 2837 (Raspberry Pi 3),
juga sudah termasuk prosesor ARM1176JZF-S MHz bahkan 1.2GHz 64-bit
quad-core ARMv8 CPU untuk Raspberry Pi 3, GPU VideoCore IV dan
kapasitas RAM hingga 1 GB (Astri,2016). Tidak menggunakan hard disk,
namun menggunakan SD Card untuk proses booting dan penyimpanan data
jangka-panjang
 Nama Perangkat
Rashberry Pi
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Rashberry Pi antara lain adalah :
- Chip : Broadcom BCM2835 (CPU, GPU, DSP, and SDRAM)
- CPU : 700 MHz ARM1176JZF-S core (ARM6 family)
- GPU : Broadcom VideoCore IV, OpenGL ES 2.0, 1080p30 h.264/MPEG-
4 AVC high-profile decoder
- Memory (SDRAM) : 512 MB (shared with GPU)
- USB 2.0 ports : 2 (via integrated USB hub)
- Video outputs : Composite RCA (PAL & NTSC), HDMI (rev 1.3 & 1.4),
raw LCD Panels via DSI 14 HDMI resolutions from * 640×350 to
1920×1200 plus various PAL and NTSC standards.
- Audio outputs : 3.5 mm jack, HDMI
- Onboard storage : SD / MMC / SDIO card slot
- Onboard network : 10/100 Ethernet (RJ45)
- Low-level peripherals: 8 × GPIO, UART, I²C bus, SPI bus with two chip
selects, +3.3 V, +5 V, ground[58][63]
- Power ratings : 700 mA (3.5 W)
- Power source : 5 volt via MicroUSB or GPIO header
- Size : 85.60 × 53.98 mm (3.370 × 2.125 in)
- Weight : 45 g (1.6 oz)
- Operating systems : Debian GNU/Linux, Fedora, Arch Linux ARM, RISC
OS
 Pin Out
Secara umum memiliki pin header berjumlah 40 pin. Kecuali pada
Raspberry Pi 1 Model B+ (2014) yang hanya memiliki 24 pin header. Pin
header terdiri dari pin Voltage 5v dan 3.3v, Ground dan GPIO. Semua GPIO
bisa di di fungsikan sebagai Input atau Output oleh program.
Pada Raspberry Pi, Pin bisa di definisikan dengan 2 cara yaitu mengunakan
cara GPIO Board dan GPIO BCM.
Pin Raspberry Pi dengan 26 Pin

GPIO BCM mengacu pada pin bawaan chip Broadcom SOC channel.
Pada gambar diatas GPIO BCM dituliskan di dalam kotak diluar garis merah.
Misal jika kita mendefinisikan pin 17, makan program akan menjalankan pada
GPIO17.
Sedangkan GPIO Board mengacu pada penamaan di papan Raspberry Pi.
Pada gambar diatas dituliskan dalam lingaran berwarna hijau di dalam kotak
merah. GPIO Board lebih mudah dalam mendefinisian pin, karena kita hanya
tinggal menghitung jumlah pin. Misalnya jika pada GPIO BCM kita
mendefinisikan Pin 17 untuk menjalankan GPIO17. Pada GPIO Board kita
mendefinisikan pin tadi dengan pin 11.

B. Arduino Uno
 Deskripsi
Sebuah board mikrokontroler yang berbasis Atmega328, memiliki 14 pin
input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog
input, crystal osilator 16 MHz, port USB, power jack, ICSP header, dan
sebuah tombol reset.
 Nama Perangkat
Arduino Uno
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Arduino Uno antara lain adalah :
- Mikrokontroller : ATmega328
- Operating Voltage: 5V
- Input Voltage (recommended): 7 - 12V
- Input Voltage (batas): 6-20 V
- Digital I/O Pins : 14 ( 6 sebagai output PWM)
- Analog Input Pins : 6
- DC Current per I/O pin : 40 mA
- DC Current untuk 3.3 V pin : 50 mA
- Flash Memory: 32 Kb (ATmega328) dengan 0,5 sebagai boothloader
- SRAM: 2 KB (ATmega328)
- EEPROM: 1 KB (ATmega328)
- Clock Speed: 16 MHz
- Panjang: 68.6 mm
- Lebar: 53.4 mm
- Berat: 25 g
 Pinout

Pinout Arduino Uno dibagi manjadi 3 bagian, yaitu :


1. Pinout Catu Daya
Ada 3 cara yang bisa ditempuh untuk memberi daya pada Arduino. yaitu
sebagai berikut:
- Power Jack
Power jack atau yang biasa juga disebut DC power bisa digunakan
untuk memberi daya pada papan sirkuit Arduino. Umumnya power
jack ini terhubung pada adaptor untuk menstabilkan tegangan. Papan
sirkuit dapat bekerja pada tegangan 5-20 volt, namun dari pihak
Arduino sendiri merekomendasikan untuk menggunakan tegangan 7-
12 volt. Tegangan yang melebihi 12 volt dikhawatirkan akan membuat
regulator sangat panas. Sedangkan pemberian tegangan di bawah 7 volt
kemungkinan akan membuat project tak berjalan baik.
- Pin VIN
Pin vin Arduino Uno berfungsi memberikan daya eksternal pada
papan sirkuit Arduino menggunakan daya eksternal. Untuk masalah
tegangannya, kira-kira sama seperti penjelasan pada power jack.
- Kabel USB
Saat menggunakan kabel USB untuk menghubungkan Arduino
ke komputer, Arduino akan mendapatkan tegangan 5 volt.

Di papan sirkuit Arduino terdapat dioda pelindung yang


menghubungkan antara kutub positif dari power jack ke pin VIN
dengan nilai 1 Ampere. Besarnya tegangan yang kamu gunakan pada
Arduino sangat mempengaruhi jumlah daya yang akan digunakan
untuk rangkaian.
Saat kamu menggunakan jack power dan pin VIN untuk
menyalakan papan sirkuit, maka kapasitas maksimum yang tersedia
bergantung pada regulator 5 dan 3,3 volt di papan Arduino.
- Pin 5 V dan 3,3, pin ini berguna dalam mengatur besarnya daya yang
akan diberikan pada komponen eksternal sesuai dengan spesifikasi
pabrik, apakah 5 volt atau 3,3 volt.
- Pin GND, di papan Arduino terdapat 5 pin GND yang kesemuanya itu
saling berkaitan. Fungsi dari pin ini adalah untuk menutup sirkuit listrik
dan menyediakan tingkat referensi logika umum di seluruh sirkuitmu.
- Pin Reset, kegunaan dari pin ini adalah untuk mereset program Arduino
agar mulai kembali dari awal.
- Pin IOREF, pin ini berfungsi untuk memberikan referensi tegangan
yang beroperasi pada mikrokontroler.
2. Pinout Analog

Pada dasarnya Arduino memiliki 6 pin analog yang semuanya


memanfaatkan ADC (Analog to Digital Converter). Pin ini dapat berfungsi
sebagai pin input analog maupun sebagai pin input/output digital.
ADC merupakan sirkuit elektronik yang berfungsi mengubah sinyal
analog menjadi sinyal digital. Hal ini memungkinkan prosesor yang
merupakan perangkat digital bisa mengukur sinyal analog dan
menggunakannya melalui operasinya.
Pin A0 sampai A5 memiliki kemampuan membaca tegangan analog.
Sementara di Arduino, ADC beresolusi 10-bit yang artinya mewakili
tegangan analog dengan 1024 level digital.
Singkatnya ADC mengubah tegangan jadi bit yang dapat dipahami
oleh mikroprocessor.
Contoh sederhana dari ADC adalah VoIP (Voice over IP). Tiap
smartphone memiliki mikrofon yang mengonversi gelombang suara
menjadi tegangan analog.
Yang selanjutnya melewati perangkat ADC yang mengonversi lagi
data analog menjadi data digital. Nah, data digital inilah yang nantinya
akan dikirim ke penerima melalui internet.
3. Pinout Digital
Digital bisa dikatakan sebagai cara merepresentasikan tegangan dalam
1 bit, misalnya 1 atau 0. Pin digital di Arduino adalah pin yang memang
dirancang untuk dikonfigurasikan sebagai input maupun output.
Tergantung kebutuhan pengguna.
Pin digital pada Arduino hanya ada dua kondisi, yaitu menyala dan
mati. Saat pin dalam kondisi menyala, maka saat itu tegangan nya tinggi
(HIGH) yaitu 5 volt, dan saat mati tegangannya rendah (LOW) yaitu 0
volt.

- Pin 1 - 13 pada Arduino berfungsi sebagai pin input/output digital.


- Pin 13 Arduino terhubung ke LED bawaan.
- Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 memiliki fitur PWM

Tiap pin pada Arduino dapat memberikan arus maksimal 40 mA,


namun yang disarankan hanya 20 mA. Sementara arus yang bisa
disediakan untuk semua pin adalah 200 mA.
C. ESP8260 – NodeM CU (ESP 12E)
 Deskripsi
Sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat
keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif
System. NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi
dengan ESP8622. NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah
board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya
microkontroler dan kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi
yang berupa USB to serial. Sehingga dala pemograman hanya dibutuhkan
kabel data USB. Karena Sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266
khusunya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E. Maka fitur – fitur yang
dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12.
 Nama Perangkat
NodeMCU ESP8266 versi 12E.
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada NodeMCU ESP8266 versi 12E antara
lain adalah :
- Microcontroller : ESP8266 model -> ESP-12
- Flash : 4MB
- Clock Speed : 80Mhz/160Mhz
- Operating Voltage : 3.3 V
- USB Interface : CH340G (driver dapat dicari di google)
- USB Port : Micro USB (sama seperti port HP Android)
- Port : GPIO (dapat berfungsi sebagai GPIO , PWM, ADC. I2C,)
 Pin Out

D. ESP32
 Deskripsi
ESP32-Cam adalah perangkat kamera yang dilengkapi dengan wifi dan
bluetooth. Harganya yang sangat murah sehingga peminatnya sangat banyak,
perangkat ini sangat cocok untuk projek IoT sehingga banyak aplikasi IoT
menggunakan modul kamera ini, misalkan untuk perangkat rumah pintar,
kontrol nirkabel Industri, sistem keamanan, identifikasi kode QR, dan aplikasi
IoT lainya..
 Nama Perangkat
ESP32-CAM
 Gambar
 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada ESP32-CAM antara lain adalah :
- Module model : ESP32-CAM
- Package : DIP-16
- Size : 27*40.5*4.5(±0.2)mm
- SPI Flash : Default 32Mbit
- RAM : 520KB SRAM +4M PSRAM
- Bluetooth : Bluetooth 4.2 BR/EDR and BLE standards
- Wi-Fi : 802.11 b/g/n/
- Support interface : UART, SPI, I2C, PWM
- Support TF card : Maximum support 4G
- IO port : 9
- UART Baudrate : Default 115200 bps
- Image Output Format : JPEG( OV2640 support only),BMP,GRAYSCALE
- Spectrum Range : 2412 ~2484MHz
- Antenna : Onboard PCB antenna, gain 2dBi
- Transmit Power : 802.11b: 17±2 dBm (@11Mbps)
802.11g: 14±2 dBm (@54Mbps)
802.11n: 13±2 dBm (@MCS7)
- Security : WPA/WPA2/WPA2-Enterprise/WPS
- Power Supply Range : 5V
 Pin Out
- Pin Hardware Serial Terdiri dari 3 channel, Serial1 dan Serial2 bisa di
swap ke pin lain lain nya
- Pin I2C ada 2 Channel, Pin ini juga bisa di swap ke pin pin lain
- PIN SPI ada 3 channel, saya sendiri hanya pernah mengunakan 2 channel,
satu sebagai LoRa dan Satu lagi Sebagai SD Card ( atau terkadang
Ethernet)
- Ada pin yang hanya berfungsi sebagai input dan harus di pullup
- Ada pin yang di fungsi kan sebagai wake up ketika ESP32 dalam mode
Sleep
- Toleransi Pin ada di 3.3v, bukan di 5v
- Ada pin yang tidak bisa di gunakan sebagai input, jika di gunakan akan
masuk mode flash ketika start, sehingga tidak bisa di gunakan ESP32

E. Relay
 Deskripsi
Relay adalah komponen elektronik berupa saklar elektronik yang
digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar
dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya, ketika solenoid
dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi
pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Relay biasanya digunakan
untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar. Penemu relay pertama kali
adalah Joseph Henry pada tahun 1835 (Elangsakti,2013).
 Nama Perangkat
Relay
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Relay antara lain adalah :
- Menggunakan tegangan rendah, 5V, sehingga dapat langsung dihubungkan
pada sistem mikrokontroler.
- Tipe relay adalah SPDT (Single Pole Double Throw): 1 COMMON, 1 NC
(Normally Close), dan 1 NO (Normally Open).
- Memiliki daya tahan sampai dengan 10A.
- Pin pengendali dapat dihubungkan dengan port mikrokontroler mana saja,
sehingga membuat pemrogram dapat leluasa menentukan pin
mikrokontroler yang digunakan sebagai pengendali.
- Dilengkapi rangkaian penggerak (driver) relay dengan level tegangan TTL
sehingga dapat langsung dikendalikan oleh mikrokontroler.
- Driver bertipe “active high” atau kumparan relay akan aktif saat pin
pengendali diberi logika “1”.
- Driver dilengkapi rangkaian peredam GGL induksi sehingga tidak akan
membuat reset sistem mikrokontroler.
Connection:
1. VCC connect to 5V
2. GND connect to GND
3. 1N1-1N2 relay control interface connected MCU’s IO port.
 Pin Out

- Pemicu Relai : Input untuk mengaktifkan relai


- Tanah: referensi 0V
- VCC : Pasokan input untuk menyalakan koil relai
- Biasanya Terbuka: Terminal relai biasanya terbuka
- Umum: Terminal umum relai
- Biasanya Tertutup: Kontak relai yang biasanya tertutup

F. BME280
 Deskripsi
BME280 merupakan sensor digital kombinasi antara sensor kelembaban,
tekanan, dan temperatur yang berbasis pada prinsip sensoring yang telah teruji.
Modul sensor ini ditempatkan di dalam paket tutup logam LGA yang
berdimensi 2,5 x 2,5mm2 dan dengan tinggi 0,93mm. Dimensi berukuran kecil
yang dimilikinya dan konsumsi daya yang rendah membuat sensor ini mampu
untuk diimplementasikan dalam perangkat-perangkat yang digerakkan oleh
baterai seperti handset, modul GPS, atau jam. BME280 juga terdaftar dan
memiliki kinerja yang kompatibel dengan sensor tekanan digital BMP280 dari
Bosch Sensortec.
 Nama Perangkat
Sensor BME280 Bosch Sensortec
 Gambar
 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Sensor BME280 antara lain adalah :
- Bingkai : 2,5 mm x 2,5mm x 0,93mm tutup logam LGA
- Digital Interface : I2C (sampai 3,4MHz) dan SPI (3 dan 4 wire, sampai
dengan 4MHz)

- Suplai tegangan :
Rentang suplai tegangan utama VDD : 1,71V – 3,6V
Rentang suplai tegangan interface VDDIO: 1,2V – 3,6V
- Rentang operasi :
Temperatur : -40 …. +85 oC
Kelembaban : 0 …. 100%
Tekanan : 300 …. 1100 hPa
- Konsumsi Arus :
1,8μA @ 1Hz Temperatur dan kelembaban
2,8μA @ 1Hz Tekanan dan kelembaban
3,6μA @ 1Hz Temperatur, kelembaban dan tekanan
0,1μA untuk kondisi sleep
- Sensor tekanan dan kelembaban dapat dimatikan atau dihidupkan secara
independent
- Register dan performa kompatibel untuk Bosch Sensortec BMP280 sensor
tekanan digital
- Sesuai RoHS, halogen-free, MSL1
 Pin Out

BME280 hanya memiliki 4 pin yang menghubungkannya dengan


microcontroller seperti Arduino, maupun ESP8266 dan lainnya.
4 pin BME280 yaitu:
- VIN adalah catu daya untuk modul yang dapat berada di mana saja antara
3.3V hingga 5V.
- GND harus terhubung ke tanah Arduino
- SCL adalah pin jam seri untuk antarmuka I2C.
- SDA adalah pin data serial untuk antarmuka I2C.

G. DHT 11 / DHT 22
 Deskripsi
Sensor DHT merupakan paket sensor yang berfungsi untuk mengukur
suhu dan kelembaban udara sekaligus yang dialamnya terdapat thermistor tipe
NTC (Negative Temperature Coefficient) untuk mengukur suhu, sebuah
sensor kelembapan dengan karkteristik resistif terhadap perubahan kadar air di
udara serta terdapat chip yang di dalamnya melakukan beberapa konversi
analog ke digital dan mengeluarkan output dengan format single-wire bi-
directional (kabel tunggal dua arah).
 Nama Perangkat
Sensor DHT 11
 Gambar
 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Sensor DHT 11 antara lain adalah :
- Tegangan input : 3,5 – 5 VDC
- Sistem komunikasi : Serial (single – Wire Two way)
- Range suhu : 00C – 500C
- Range kelembaban : 20% – 90% RH
- Akurasi : ±20C (temperature) ±5% RH (humidity)
- Sensor suhu dan kelembaban DHT11 terdiri dari 4 kaki/pin, tetapi yang
dipakai hanya 3 pin saja. Biasanya kalau kita membeli dalam bentuk
modul jumlah pin-nya menjadi 3 :
1. VCC(+) : tegangan input (5V)
2. GND(-) : Ground
3. DOUT : Data output serial

 Pin Out

Sensor DHT11 memiliki 2 versi, yatu versi 4 pin dan versi 3 pin. Tidak
ada perbedaan karakteristik dari 2 versi ini. Pada versi 4 pin,. Pin 1 adalah
tegangan sumber, berkisar antara 3V sampai 5V. Pin 2 adalalah data keluaran
(output) . Pin ke 3 adalah pin NC (normall y close ) alias tidak digunakan dan
pin ke 4 adalah Ground. Sedangkan pada versi 3 kaki, pin 1 adalah VCC
antara 3V sampai 5V, pin 2 adalah data keluaran dan pin 3 adalah Ground.

H. Pir Sensor
 Deskripsi
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan
infrared sensor PIR merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi
adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object.Di dalam sensor PIR ini
terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-masing, yaitu
Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator
 Nama Perangkat
Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Sensor PIR antara lain adalah :
- Jarak pendeteksian : +/- 6 m.
- Menggunakan 1 pin output.
- Dua jenis output :
1. Continuous high/low.
2. High-low pulse.
- Terdapat jumper konfigurasi pemilihan output.
- Menggunakan header 3x1 dengan pitch 2.54 mm.
- Tegangan kerja : 3.3 VDC - 5 VDC.
- Dimensi : 32.2 mm x 24.3 mm x 25.4 mm.
- Kompatibel dengan berbagai macam mikrokontroler.
 Pin Out

Keterangan dari pin-pin sensor :


1. Pin - (Vss) : Dihubungkan ke ground atau Vss
2. Pin + (Vdd) : Dihubungkan ke +5 Vdc atau Vdd
3. Pin OUT (Output) : Diberikan untuk penyetelan keluaran yang diinginkan

I. RFID
 Deskripsi
RFID (Radio Frequency Identification) adalah salah satu teknologi Auto-
ID (Identification). RFID menggunakan media tag atau chips dan
mengirimkan data melalui frequency untuk meng-identitaskan suatu produk ke
komputer, sehingga data yang direkam adalah data atau data seketika.
Teknologi RFID bergantung pada transmisi data nirkabel melalui medan
elektromagnetik, gelombang elektomagnetik akan merubah data antara
terminal dengan suatu objek seperti produk barang, hewan, ataupun manusia
dengan tujuan identifikasi dan penelusuran jejak melalui suatu piranti yang
bernama RFID tag.
Peranti ini terdiri atas dua bagian. Peranti pertama adalah RFID reader
yang berfungsi untuk membaca kode-kode dan RFID tag (label) dan
membandingkan dengan yang ada di memori reader atau men-decoder data
yang ada pada tag kemudian data tadi akan diproses. Sedangkan bagian kedua
adalah RFID tag yang berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti
identitas diri. Pada umunya yang digunakan pada proses implantasi ini adalah
RFID pasif.
 Nama Perangkat
RFID (Radio Frequency Identification)
 Gambar

 Spesifikasi :
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Sensor PIR antara lain adalah :
- Working current:13—26mA/ DC 3.3V
- Standby current:10-13mA/DC 3.3V
- Sleeping current:<80uA
- Peak current:<30mA
- Frekuensi kerja:13.56MHz
- Jarak pembacaan :0~60mm(mifare1 card)
- Protocol:SPI
- Kecepatan komunikasi data hingga 10Mbit/s
- Support:mifare1 S50、mifare1 S70、mifare UltraLight、mifare Pro mifare
Desfire
- Max SPI speed: 10Mbit/s

 Pin Out
- Vcc: Digunakan untuk memberi daya pada modul, biasanya digunakan
3.3V
- RST : Reset pin – digunakan untuk mereset atau mematikan modul
- Ground: Terhubung ke Ground system
- IRQ: Pin interupsi – digunakan untuk membangunkan modul saat
perangkat berada dalam jangkauan
- MISO/SCL/Tx : Pin MISO bila digunakan untuk komunikasi SPI,
bertindak sebagai SCL untuk I2c dan Tx untuk UART.
- MOSI : Master out slave in pin untuk komunikasi SPI
- SCK : Pin Serial Clock – digunakan untuk menyediakan sumber jam
- SS/SDA/Rx : Bertindak sebagai Serial input (SS) untuk komunikasi SPI,
SDA untuk IIC dan Rx selama UART

J. Servo Motor
 Deskripsi
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut
dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari
motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer.
Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat
putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer
dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu
batas posisi putaran poros motor servo.
 Nama Perangkat
Motor Servo
 Gambar
Ada banyak jenis Motor Servo yang sering digunakan, yaitu:
1. SG90s

2. MG90s

3. MG-995

 Spesifikasi
Adapun spesifikasi motor servo yang sering digunakan, yaitu:
1. SG90s
- Operating Voltage is +5V
- Torque: 2.5kg/cm
- Operating speed is 0.1s/60°
- Gear Type: Plastic
- Rotation : 0°-180°
- Weight of motor : 9gm
- Package includes gear horns and screws
2. MG90s
- Operating Voltage: 4.8V to 6V
- Max Stall Torque: 2.2 kg/cm (6V)
- Operating speed is 0.1s/60° (4.8V)
- Gear Type: Metal
- Rotation : 0°-180°
- Weight of motor : 13.4gm
3. MG-995
- Operating Voltage: 4.8V to 7.2V
- Max Stall Torque: 11 kg/cm (6V)
- Operating speed : 0.2 s/60º (4.8 V), 0.16 s/60º (6 V)
- Gear Type: Metal
- Rotation : 0°-180°
- Weight of motor : 55 gm
 Pin Out
Motor servo yang digunakan dalam contoh ini mencakup tiga pin, yaitu :

- VCC : Perlu dihubungkan ke VCC (5V)


- GND : Biasanya hitam atau coklat perlu dihubungkan ke GND (0V)
- Signal : Menerima sinyal kontrol PWM dari pin Arduino

K. Bluetooth
 Deskripsi
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel)
yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial,
Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping
tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan
yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang
bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk
wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio
standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak
layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan
atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran
informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi
mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah,
interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu
menyediakan layanan yang bermacam-macam.
 Nama Perangkat
Bluetooth
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Bluetooth antara lain adalah :
- Frekuensi :
ISM band, 2400 – 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara
mempunyai batasan frekuensi sendiri (lihat tabel 1), spasi kanal 1MHz
Maximum Output Power :
Power class 1 : 100 mW (20 dBm) ; Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm) dan
Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
- Modulasi :
GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation
Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
- Out of band Spurious Emission :
30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)
1.0 GHz - 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver :
- Actual Sensitivity Level :
70 dBm pada BER 0,1%.
- Spurious Emission :
30 MHz – 1 GHz : -57 dBm ; 1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
- Max. usable level :
-20 dBm, BER : 0,1%
 Pin Out

1. Enable / Key : Pin ini digunakan untuk beralih antara Mode Data (setel
rendah) dan mode perintah AT (setel tinggi). Secara default dalam mode
Data
2. VCC : Memberi daya pada modul. Hubungkan ke tegangan suplai +5V
3. Ground : Sambungkan ke ground sistem.
4. TX Transmitter : Mengirim Data Seri. Semua yang diterima melalui
Bluetooth akan diberikan oleh pin ini sebagai data serial.
5. RX Receiver : Menerima Data Seri. Setiap data serial yang diberikan ke
pin ini akan disiarkan melalui Bluetooth
6. State : Pin status terhubung ke LED papan, dapat digunakan sebagai
umpan balik untuk memeriksa apakah Bluetooth berfungsi dengan baik.
7. LED :
Menunjukkan status Modul
- Berkedip sekali dalam 2 detik: Modul telah memasuki Mode Perintah
- Berkedip Berulang: Menunggu koneksi dalam Mode Data
- Berkedip dua kali dalam 1 detik: Koneksi berhasil dalam Mode Data
8. Button : Digunakan untuk mengontrol tombol Kunci/Aktifkan untuk
beralih antara Mode Data dan perintah.

L. Sensor Ultrasonik
 Deskripsi
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis berupa bunyi menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Sensor ini
bekerja berdasarkan prinsip dari pantulan suatu gelombang suara, dimana
sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkap kembali
dengan perbedaan waktu sebagai dasar pengindra. Perbedaan waktu yang
dipancarkan dan diterima kembali adalah berbanding lurus dengan jarak objek
yang memantulkannya. Sensor ultrasonik ini umumnya digunakan untuk
mendeteksi keberadaan suatu objek dalam jarak tertentu di depannya. Sensor
ultrasonik mempunyai kemampuan mendeteksi objek lebih jauh terutama
untuk benda-benda yang keras.
 Nama Perangkat
Sensor Ultrasonik HC- SR04
 Gambar
 Spesifikasi
Spesifikasi dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut :
- Dimensi : 45 mm (P) x 20 mm (L) x 15 mm (T)
- Tegangan : 5 VDC
- Arus pada mode siaga : <2 mA
- Arus pada saat deteksi : 15 mA
- Frekuensi suara : 40 kHz
- Jangkauan Minimum : 2 cm
- Jangkauan Maksimum : 400 cm
- Input Trigger : 10μS minimum, pulsa level TTL
- Pulsa Echo : Sinyal level TTL positif, lebar berbanding proporsional
dengan jarak yang dideteksi.
 Pin Out

Sensor ultrasonik ini memiliki 4 pin yaitu:


- Pin VCC sebagai pin masukan tegangan.
- Pin GND sebagai grounding.
- Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal.
- Pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

M. LDR
 Deskripsi
Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengetahui
magnitude tertentu. Sensor merupakan jenis transduser yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis,panas,sinar dan kimia menjadi tegangan
dan arus listrik. Sensor yang sering digunakan dalam berbagai rangkaian
elektronik salah satunya adalah sensor cahaya (LDR). Sensor cahaya adalah
alat yang digunakan dalam bidang elektronika yang berfungsi untuk
mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Sensor cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) merupakan suatu jenis resistor yang peka terhadap
cahaya. Nilai resistansi LDR akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas
cahaya yang diterima.
 Nama Perangkat
LDR (Light Dependent Resistor)
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada sensor LDR antara lain adalah :
- Tegangan maksimum (DC) : 150 V
- Konsumsi Arus Maksimum : 100 mW
- Tingkatan Resistansi / Tahanan : 10 Ohm hingga 100k Ohm
- Puncak Spektral : 540 nm (ukuran gelombang cahaya)
- Waktu Respon Sensor : 20ms – 30 ms
- Suhu Operasi : -30o Celcius – 70o Celcius

 Pin Out
VCC : Menghubungkan ke +3.3V~+5V .
GND : Menghubungkan ke ground.
D0 : Sebagai Output Signal High dan Low.
A0 : Sebagai output analog bervariasi karena intensitas cahaya.

N. Fingerprint
 Deskripsi
Fingerprint adalah salah satu bentuk biometrik, sebuah ilmu yang
menggunakan karakteristik fisik penduduk untuk mengidentifikasi. Sidik jari
sangat ideal untuk tujuan ini karena mereka murah untuk mengumpulkan dan
menganalisis, dan mereka tidak pernah berubah, bahkan dengan umur orang.
Meskipun tangan dan kaki memiliki banyak daerah bergerigi yang dapat
digunakan untuk identifikasi, sidik jari menjadi bentuk populer biometrik
karena mereka mudah untuk mengklasifikasikan dan mengurutkan. Mereka
juga dapat diakses.
 Nama Perangkat
Fingerprint FPM10A
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Fingerprint antara lain adalah :
- Voltage / Tegangan Supply : DC 3.6 ~ 6.0 V
- Current / Arus Supply : <120mA
- Max Curent / Arus Maksimal : <140mA
- Waktu Pengenalan : <1 detik
- Ukuran Sidik Jari : 14 x 18 mm
- Ukuran Profil : 256 byte
- Enroll Template: 512 byte
- Kapasitas penyimpanan: 1000
- False Accept Rate (FAR): <0.001% (security level 3)
- False Reject Rate (FRR): <1% (security level 3)
- Waktu pencarian: <1 detik (1:500, rata-rata)
- Interface / Antarmuka komputer: UART (logika TTL Level)
- Baud Rate (UART): 9600
- Lingkungan kerja: Suhu:-20 °C sampai + 50 °C
- Kelembaban relatif: 40% RH sampai 85% RH
- Kondisi penyimpanan: Suhu:-40 °C sampai + 85 °C
- Kelembaban relatif: <85% H
- Dimensi (L * W * H): 56 x 20 x 21 mm
 Pin Out

Koneksi antara pin out modul FPM10A dengan Arduino UNO:


FPM10A : Arduino UNO
VCC : 5V / 3V
TX : RX (digital pin 2, Software Serial)
RX : TX (digital pin 3, Software Serial)
GND : GND
O. Voltage Sensor
 Deskripsi
Sensor tegangan adalah sensor yang digunakan untuk menghitung dan
memonitor besarnya tegangan pada suatu benda. Sensor tegangan dapat
menentukan tegangan AC atau level tegangan DC. Masukan dari sensor ini
adalah tegangan, sedangkan keluarannya adalah saklar, sinyal tegangan
analog, sinyal arus, atau sinyal suara.
Sensor adalah perangkat yang dapat merasakan atau mengidentifikasi dan
bereaksi terhadap jenis sinyal listrik atau optik tertentu. Penerapan teknik
sensor tegangan dan sensor arus telah menjadi pilihan yang sangat baik untuk
metode pengukuran arus dan tegangan konvensional.
 Nama Perangkat
Voltage Sensor
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Voltage Sensor antara lain adalah :
- Tegangan Input: 0 hingga 25V
- Rentang Deteksi Tegangan: 0,02445 hingga 25
- Resolusi Tegangan Analog: 0,00489V
- Tidak memerlukan komponen eksternal
- Mudah digunakan dengan Mikrokontroler
- Kecil, murah dan mudah didapat
- Dimensi: 4 × 3 × 2 cm

 PinOut
- VCC : Terminal positif dari sumber tegangan eksternal (0-25V)
- GND : Terminal negatif dari sumber tegangan eksternal
- S : Pin analog terhubung ke pin Analog Arduino
- + : Tidak terhubung
- - : Ground Pin terhubung ke GND Arduino

P. INA219 – Sensor Arus


 Deskripsi
INA219 merupakan modul sensor yang dapat memonitoring tegangan dan
arus pada suatu rangkaian listrik. INA 219 didukung dengan interface I2C atau
SMBUS-COMPATIBLE dimana peralatan ini mampu memonitoring tegangan
shunt dan suplai tegangan bus, dengan konversi program times dan filtering.
INA 219 memiliki sebuah amplifier input maksimum adalah ±320mV ini
berarti dapat mengukur arus hingga ±3,2A. Dengan internal data 12 bit ADC,
resulusi pada kisaran 3.2A adalah 0,8 mA. Dengan gain internal yang
ditetapkan pada minimum div8, maks saat ini adalah ±400mA dan resolusi 0,1
mA. INA 219
mengidentifikasi tegangan shunt pada bus 0 – 26 V [4].
 Nama Perangkat
Sensor INA219
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada Sensor INA219 antara lain adalah :
- Tegangan masukan dari 0 sampai 26 V
- Dapat mengukur arus, tegangan dan daya
- Memiliki 16 Alamat Programmable
- High Accuracy
- Memiliki Filtering Options
- Calibrasi register
- Package modul : SOT23-8 dan SOIC-8 Paket
- Ukuran modul : 25. 5 x 22. 3mm
 Pin Out
Q. LCD Display
 Deskripsi
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan komponen elektronika yang
berfungsi untuk menampilkan suatu data dapat berupa karakter, huruf, symbol
maupun grafik. Karena ukurannya yang kecil maka LCD banyak dipasangkan
dengan Mikrokontroller. LCD tersedia dalam bentuk modul yang mempunyai
pin data, control catu daya, dan pengatur kontras
 Nama Perangkat
LCD (Liquid Crystal Display)
 Gambar

 Spesifikasi
Beberapa spesifikasi yang terdapat pada LCD antara lain adalah :
- Blue backlight: I2C
- Display Format: 16 Characters x 4 lines
- Supply voltage: 5V
- Back lit: Blue with White char color
- Supply voltage: 5V
- Pcb Size: 60mm99mm
- Contrast Adjust: Potentiometer
- Backlight Adjust: Jumper
 Pin Out
- VSS (Ground): Pin ground terhubung ke ground sistem
- Vdd (+5 Volt): Memberi daya pada LCD dengan +5V (4.7V – 5.3V)
- VE (Contrast V): Menentukan tingkat kontras tampilan. Di-ground untuk
mendapatkan kontras maksimum.
- Register Select: Terhubung ke Mikrokontroler untuk beralih antara register
perintah/data
- Read/Write : Digunakan untuk membaca atau menulis data. Biasanya di-
ground untuk menulis data ke LCD
- Enable : Terhubung ke Pin Mikrokontroler dan beralih antara 1 dan 0
untuk pengakuan data
- Data Pin 0:
Pin data 0 hingga 7 membentuk jalur data 8-bit. Mereka dapat
dihubungkan ke Mikrokontroler untuk mengirim data 8-bit.
LCD ini juga dapat beroperasi pada mode 4-bit dalam hal ini Data pin
4,5,6 dan 7 akan dibiarkan bebas.
- Data Pin 1
- Data Pin 2
- Data Pin 3
- Data Pin 4
- Data Pin 5
- Data Pin 6
- Data Pin 7
- LED Positive : Terminal positif pin lampu latar LED
- LED Negative : Lampu latar LED pin terminal negatif

Anda mungkin juga menyukai