Isolasi Sosiall
Isolasi Sosiall
Isolasi Sosiall
”ISOLASI SOSIAL”
Jl. Kubah Putih No. 7 Rt. 001/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok gede Kota Bekasi, Jawa Barat
17412 Telp. (021) 8690 1352.
TAHUN 2021
ISOLASI SOSIAL
I. DEFINISI
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Penyebab isolasi sosial
pada individu disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, pasien mungkin merasa di tolak,
tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
(Nurhalimah, 2016)
Faktor Presipitasi :
1. Biologis : riwayat penyakit infeksi dan penyakit kronis/kelainan struktur otak
2. Psikologis : kekerasan dalam keluarga dan kegagalan dalam hidup
3. Sosial budaya : kemiskinan, adanya aturan/tuntutan keluarga/masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan klien
4. Konflik antar masyarakat
Objektif :
1. Banyak diam
2. Tidak mau bicara
3. Menyendiri
4. Tidak mau berinteraksi
5. Tampak sedih
6. Ekspresi datar dan dangkal
7. Kontak mata kurang
A. POHON MASALAH
Resiko Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Isolasi Sosial
B. MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi
C. MEKANISME KOPING
1. Regresi
2. Represi
3. Isolasi sosial
Keluarga :
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial
3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial
4. Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian saat besuk
SP 2 ISOS
Pasien :
1. Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang), beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
3. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat, tamu,
berbicara saat melakukan kegiatan harian
Keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih klien berkenalan dan berbicara saat
melakukan kegiatan harian, beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga, yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan,sholat
bersama) dirumah
3. Latih cara membimbing klien berbicara dan memberi pujian
4. Anjurkan membantu klien sesuai jadual besuk
SP 3 ISOS
Pasien :
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) dan bicara saat melakukan dua kegiatan
harian, beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)
3. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan
4 kegiatan harian
Keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian, beri pujian
2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial seperti berbelanja, meminta sesuatu
3. Latih keluarga mengajak pasien belanja saat besuk
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian saat besuk
PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
1. Fase orientasi
a. Salam teraupeutik
“ assalamaualaikum,selamat pagi pak,perkenalkan nama saya perawat A
Saya lebih senang di panggil A”,saya mahasiswa s1 kep dari STIKES Abdi
Nusanatara Jakarta
"sekarang saya ingin mengetahui nama bapak,nma bapak siapa?”
“ bapak lebih senang di panggil dengan panggilan apa?”
b. Evaluasi /validasi
“ bagaimana kabar bapak hari ini ?
c.Kontrak
“bapak ,hari ini saya ingin berbincang-bincang dengan bapak.”
“bapak ingin kita bicara berapa lama bagaimana kalau 15 menit?”
“bapak ingin kita berbincang-bincang dimana? Di teras atau diruang perawatan?
“ tujuan nya mari kita bicaranagar kita saling mengenal,dan bapak dapat menceritakan
masalah bapak kepada saya,bagaimana apakah bapak setuju?
2. Fase kerja
“apakah bapak tahu akibat tidak mau berinteraksi dengan orang lain?”
“baiklah pak, jika bapak tidak tahu saya akan menjelaskan akibat tidak mau berinteraksi
dengan orang lain yaitu salah satu nya kita tidak akan mempunyai banyak teman dan
kalau kita mau berinteraksi dengan orang lain kita akan lebih banyak teman.”
“apakah bapak tahu bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”jika bapak tidak
tahu,saya akan mengajarkan bagaimana berkenalan dengan orang lain.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya dan cara belajar
berkenalan dengan orang lain?”
b. Evalauasi objektif
“sekarang coba bapak ulangi lagi bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”
“bagus bapak bisa melakukannya.”