Modul 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MODUL DESAIN KERJA DAN PENINGKATAN PROSES MIK

(HIM 533)

MODUL 1
PENGANTAR DESAIN KERJA

DISUSUN OLEH
TRIA SARAS PERTIWI, SKM., MPH

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2019

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 16
PENGANTAR DESAIN KERJA

A. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menguraikan visi dan misi Universitas Esa Unggul
2. Merinci topik-topik perkuliahan Desain Kerja dan Peningkatan Proses MIK
3. Mengidentifikasi buku referensi serta komponen dan proporsi penilaian mata
kuliah Desain Kerja dan Peningkatan Proses MIK.

B. URAIAN DAN CONTOH

1. Visi dan Misi

Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu
pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul menetapkan
misi-misi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan
b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
c. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan

2. Topik Perkuliahan

Desain kerja merupakan faktor penting dalam manajemen khususnya


peningkatan proses dalam manajemen informasi kesehatan karena selain
berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan
melaksanakan kegiatan di departemen/organisasi tersebut.

Desain kerja adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada
karyawan. Oleh karena itu suatu organisasi/instansi/perusahaan perlu memiliki suatu
sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif
dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif,
mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 1 / 16
pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi
karyawan.

Mata kuliah Desain Kerja dan Peningkatan Proses MIK dapat diikuti oleh
mahasiswa kelas reguler maupun paralel Program Studi Manajemen Informasi
Kesehatan, Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan. Mata kuliah ini merupakan pembelajaran
multidisiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional,
serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan
tersebut. Karena multidisipliner, selain dipelajari di program studi Manajemen
Informasi Kesehatan, ilmu ini juga dipelajari di beberapa bidang atau program studi
lain seperti manajemen, psikologi, K3 (kesehatan masyarakat), kedokteran okupasi
dan sebagainya. Mata kuliah ini juga sangat penting untuk bekal ilmu lulusan saat
bekerja nanti.
Topik mata kuliah Desain Kerja dan Peningkatan Proses MIK terdiri dari 14
topik perkuliaha dimana nanti masing-masing dari topik perkuliahan pertama hingga
ketujuh diselesaikan sebelum ujian tengah semester (UTS), sedangkan topik
perkuliahan ke delapan hingga empat belas diselesaikan setelah UTS atau sebelum
ujian akhir semester (UAS).
Adapun topik-topik perkuliahan sebelum UTS adalah :
a. Topik 1 – Pengantar Desain Pekerjaan (Job Design)
b. Topik 2 – Konsep Umum Job Design
c. Topik 3 – Produktivitas Kerja
d. Topik 4 - Ergonomi
e. Topik 5 - Antropometri
f. Topik 6 – Ergonomi di Tempat Kerja
g. Topik 7 – Review Materi
Materi pengantar desain kerja membahas topik perkuliahan, sumber bacaan,
penilaian pengertian desain kerja. Materi terkait Job Design membahas mengenai
Konsep umum job design yang terdiri dari definisi, unsur-unsur, tujuan dan manfaat
dalam Job Design. Materi terkait Produktivitas Kerja membahas mengenai definisi
dan teori produktivitas kerja, pengukuran, strategi serta faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja.
Materi selanjutnya terkait topik ergonomi dimana materi ini membahas
mengenai pengertian ergonomi, tujuan dan metode hingga penerapan prinsip

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 16
ergonomi. Topik selanjutnya terkait Antropometri yang membahas mengenai definisi,
metode perancangan antropometri serta bagaimana contoh kasus perhitungan
menggunakan antropometri. Topik terkait ergonomi di tempat kerja membahas
mengenai Sasaran ergonomi di tempat kerja, Aktivitas di tempat kerja serta prinsip
dasar ergonomi dalam aktivitas kerja beserta contoh perhitungan mendesain ruang
atau unit kerja. Topik terakhir yaitu review materi sebelum pelaksanaan UTS.
Untuk topik-topik perkuliahan sebelum UAS adalah:
a. Topik 08 – Time & Motion Study
b. Topik 09 – Lingkungan Kerja Fisik
c. Topik 10 – Beban Kerja
d. Topik 11 – Stress Kerja
e. Topik 12 – MSDS dan Kelelahan Kerja
f. Topik 13 – Problem Solving Tools
g. Topik 14 - Review Materi
Topik Time & Motion Study membahas mengenai Sejarah, Definisi, Tujuan &
Prinsip Time & Motion Study. Topik lingkungan kerja fisik membahas mengenai
faktor kerja fisik dan implikasinya. Materi selanjutnya terkait beban kerja yang
membahas Pengertian &metode dalam menganalisis beban kerja pegawai.
Stress kerja merupakan topik yang membahas pengertian, jenis-jenis, faktor
penyebab, dan strategi manajemen stress kerja. Topik Musculosceletal
Disorders dan Kelelahan Kerja membahas mengenai pengertian dan Faktor
Penyebab MSDS serta bagaimana pengendalian dan pencegahannya. Topik terakhir
sebelum UAS yaitu Problem Solving Tools dimana topik ini membahas mengenai
pengertian, metode dan langkah-langkah pemecahan masalah serta contoh dalam
menentukan solusi yang efektif dan efisien dari prioritas masalah yang ada.
Pemahaman mengenai keseluruhan topik pada mata kuliah desain kerja dan
peningkatan proses MIK akan memberikan manfaat untuk mencapai efektifitas dan
efesiensi kerja. Mata kuliah desain kerja dan peningkatan proses MIK ini juga
memberikan pemahaman akan pentingnya mendesain suatu pekerjaan menjadi
ergonomis yang mampu meningkatkan keselamatan kerja, sehingga hal ini menjadi
bekal penting oleh setiap calon lulusan ketika telah berada di tempat kerja nanti.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 16
3. Buku Referensi dan Komponen Penilaian

Mata kuliah Desain Kerja dan Peningkatan Proses MIK memiliki tujuan
perkuliahan yang harus diwujudkan dalam satu semester perkuliahan. Adapun tujuan
perkuliahan yang dimaksud adalah:
Setelah selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pengertian job design.
b. Menguraikan unsur-unsur dalam perancangan kerja atau job design dalam
peningkatan proses MIK
c. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
d. Menguraikan definisi, tujuan, metode & manfaat pengimplementasian ilmu
ergonomi dalam organisasi
e. Menjelaskan konsep tentang antropometri dan biomekanika
f. Menggambarkan lingkungan kerja yang ergonomis
g. Menyimpulkan konsep umum terkait job design, produktivitas kerja dan
ergonomi serta kaitannya dalam peningkatan proses MIK
h. Menjelaskan tentang konsep time & motion study
i. Mengidentifikasi efek dari lingkungan kerja fisik.
j. Menganalisis beban kerja pegawai khususnya di bagian rekam medis
k. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja pegawai
l. Mengidentifikasi penyebab terjadinya musculosceletal Disorders serta akibat
kelelahan kerja pegawaii
m. Mengidentifikasi masalah-masalah yang sering terjadi di tempat kerja serta
menentukan metode pemecahan masalah yang tepat dari beberapa alternatif
solusi yang diberikan
n. Menguraikan konsep umum tentang time & motion study, efek lingkungan
kerja fisik, beban kerja & akibat kelelahan kerja serta problem solving tools

Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah Filsafat Ilmu dan Logika
menggunakan berbagai buku referensi tentang filsafat keilmuan. Ada beberapa buku
yang direkomendasikan untuk dipelajari, yakni :
a. Hardianto Iridiastadi. 2017. Ergonomi suatu pengantar. PT Remaja Rosda
karya. Bandung
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 4 / 16
b. Iftikar Z. Sutalaksana, Ruhana Anggawisata, Jann H. Tjakraatmadja. 2006.
Teknik perancangan sistem kerja. Penerbit ITB. Bandung
c. Kuswana. 2014. Ergonomi & K3. PT Remaja Rosdakarya, Bandung
d. Soedirman. 2014. kesehatan Kerja. Penerbit Erlangga, Jakarta

Untuk penilaian akhir, komponen nilai yang digunakan terdiri dari kehadiran,
UTS, UAS dan penugasan. Dalam kuliah online komponen penugasan ditambah
dengan kuis, sedangkan komponen kehadiran tidak diperhitungkan karena
ditekankan pada aspek aktivitas di website. Adapun proporsi penilaiannya sebagai
berikut :
a. UTS = 30 %
b. UAS = 30 %
c. Kuis = 20 %
d. Tugas = 20 %

C. LATIHAN

a. Sebutkan visi Universitas Esa Unggul !


b. Jelaskan kalsifikasi topik-topik perkuliahan mata kuliah Desain Kerja dan
Peningkatan Proses MIK!
c. Sebutkan salah satu buku yang digunakan dalam perkuliahan Desain
Kerja dan Peningkatan Proses MIK!
d. Apakah komponen yang digunakan dalam penilaian kuliah online mata
kuliah Desain Kerja dan Peningkatan Proses MIK?

D. KUNCI JAWABAN

a. Visi Universitas Esa Unggul adalah menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam
mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
b. Topik mata kuliah Desain Kerja dan Peningkatan Proses MIK terdiri dari
14 topik perkuliaha dimana nanti masing-masing dari topik perkuliahan
pertama hingga ketujuh diselesaikan sebelum ujian tengah semester

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 16
(UTS), sedangkan topik perkuliahan ke delapan hingga empat belas
diselesaikan setelah UTS atau sebelum ujian akhir semester (UAS)..
c. Buku refernsi yang digunakan dalam perkulaiahan ini adalah Hardianto
Iridiastadi. 2017. Ergonomi suatu pengantar. PT Remaja Rosda karya.
Bandung
d. Komponen penilaian mata kuliah Desain Kerja dan Peningkatan Proses
MIK adalah UTS, UAS, kuis dan Tugas.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 16
PENGANTAR DESAIN KERJA

A. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menguraikan Evolusi Teori Manajemen dan desain kerja
2. Menguraikan pengertian Desain Kerja menurut para ali

B. Uraian dan Contoh

1. Evolusi Teori Manajemen dan Desain Kerja


Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan
manusia itu sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu
berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba atau Kaman batu, manusia juga
menggunakan keterampilan dan keahliannya untuk membuat alat-alat dari batu guna
merealisasikan tujuan hidupnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan
perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampil~n yang diperoleh oleh
manusia itu. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terns tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangkan keterampilan manajemen umat
manusia.
Mempelajari sejarah manajemen sangat penting bagi kita untuk dapat
memperoleh gambaran tentang bagaimana manajemen itu telah berlangsung pada
masa lalu, bagaimana kemudian manajemen tersebut berkembang, prinsip-prinsip
apa yang dikembangkan pada masa lalu dan bagaimana manajemen tersebut
berlangsung dewasa ini. Akhirnya kita harus pula mempelajari dan mengantisipasi
perkembangan di masa mendatang yang tentu saja juga akan menentukan arah
pertumbuhan manajemen itu sendiri. Dengan mengetahui arah perkembangan
manajemen tersebut maka kita juga akan dapat mempersiapkan diri kita untuk
membekali diri kita masing-masing dengan keterampilan-keterampilan manajerial
yang diperlukan di masa mendatang.
Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya telah dimulai sekitar akhir abad yang
lalu, di mana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa mencari dan mengembangkan
cara-cara baru untuk mengelola suatu perusahaan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 7 / 16
Beberapa variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah adalah sebagai
berikut:
a. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan
produktivitas perusahaan
b. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-
persyaratannya.
c. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan.
d. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Peran manajer (pimpinan) dalam menentukan pilihan kebijaksanaan
perusahaan adalah sangat penting. Selain itu, manajer harus dianggap sebagai
reformis dalam memperbarui persyaratan-persyaratan kerja, kondisi kerja, hari
standar kerja, tanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan dan lain-lain. dari
perbaikan/pembaharuan dalam manajemen, aspek-aspek manajemen ilmiah
mempunyai tujuan agar tingkat produktivitas perusahaan, efisien dan efektivitas
perusahaan dapat di tingkatkan. Selain itu dalam manajemen ilmiah juga
memperhatikan prinsipprinsip pembagian kerja di antara para pegawai pada suatu
perusahaan.
Dengan pembagian kerja (suatu pekerjaan dapat dipecah -pecah menjadi
bagian-bagian disiplin kerja yang terspesialisasi) selain akan mengkonsentrasikan
tenaga kerja pada pekerjaannya masing-masing juga akan memudahkan usaha
meningkatkan keterampilannya masing-masing tenaga kerja yang terspesialisasi itu
sehingga waktu dan biaya pendidikan vang mahal dapat diminimalisir dan proses
pengulangan kembali secara terus menerus akan dapat meningkatkan keterampilan
kerja tenaga vang bersangkutan dan dapat menambah efisiensi kerjanya.
Dalam hal perbaikan kesejahteraan karyawan, antara lain diperhatikan pada
metode pemikiran upah (gaji) pada karyawan. Metode apa yang digunakan dalam
pemberian upah harus dikaitkan dengan produktivitas kerja. Pendekatan ini disebut
sebagai metode pemberian insentive. Untuk lebih jelasnya marilah kita ikuti
beberapa teori ilmiah menurut perintis dan pencetusnya secara kronolois berikut:
a. Robert Owen (1771-1858)
Ia adalah seorang manajer beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanark
Scotlandia semenjak tahun 1800-an. Dalam teorinya la menekankan tentang
peranan sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan. Khususnya
peranan jabatan manajer (kader) yang harus berfungsi sebagai reformis (pembaru)
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 8 / 16
dalam manajemen sumber daya manusia ini. Robert Owen merintis manajemen
ilmiah, karena beliau digerakkan oleh kenyataan kondisi dan persyaratan kerja yang
tidak memadai; di mana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pada pekerja pada
saat itu sangat buruk. Memperkerjakan anak-anak di bawah usia 5 tahun pada saat
itu sudah umum berlaku. Standar waktu hari kerja sehari selama 13 jam sudah biasa
terjadi. Oleh karena itu, Robert Owen memunculkan gagasan yang mengintrodusir
tentang perbaikan kondisi dan persyaratan kerja seperti pengurangan standar hari
kerja menjadi 10,5 jam.
Pembatasan usia tenaga kerja yang dipekerjakan menolak pekerja yang usianya
kurang dari 10 tahun dan mengadakan toko-toko perusahaan guna memberikan
pelayanan kepada para karyawan akan kebutuhan seharihari dengan memberikan
harga yang lebih murah. Selain itu, ia menentukan prosedur-prosedur kerja yang
dapat meningkatkan produktivitas kerja. Dengan perbaikanperbaikan kondisi kerja,
pelayanan kesejahteraan bagi karyawannya, maupun prosedur kerja yang dibuat, ia
berharap agar produktivitas tenaga kerja dapat lebih ditingkatkan lagi.
b. Charles Babbage (1792-1971)
Ia adalah seorang profesor matematika yang telah banyak mencurahkan
perhatiannya bagi cara-cara kerja di pabrik supaya lebih efisien. Ia percaya bahwa
penerapan prinsip-prinsip ilmiah dalam proses kerja akan dapat meningkatkan
produktivitas kerja dan dapat menekan biaya-biaya. Babbage menganjurkan untuk
mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian
pekerjaan.
Setiap pekerjaan dalam pabrik dapat dibagi-bagi menjadi bermacam-macam
keterampilan. Akibatnya, setiap pekerja (karyawan) dapat dididik dalam suatu
keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggung jawab khusus
(sebagian atau tertentu) sesuai dengan spesialisasinya dari semua bagian
keseluruhan pabrik (perusahaan). Dengan demikian, waktu dan biaya yang mahal
dalam pelatihan (pendidikan) dapat ditekan dan proses pengulangan pekerjaan
secara terus menerus dapat mengakibatkan peningkatan keterampilan pekerja yang
bersangkutan dan efisiensi dapat dicapai.
c. Frederick W. Taylor
Frederick W. Taylor Mula-mula yang menjadi titik tolak penerapan manajemen
secara ilmiah berasal dari hasil penelitian F.W Taylor tentang studi waktu kerja (time
and motion studies) pada bagian produksi di mana dia bekerja, di perusahaan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 9 / 16
Midvales Stell. Dengan penelitian waktu sebagai dasarnya ia dapat memecahkan
setiap pekerjaan ke dalam komponenkomponennya dan merancang cara
pengerjaannya yang tercepat dan terbaik untuk setiap pekerjaan. Ini juga berarti
bahwa ketentuannya adalah menentukan seberapa pekerja dapat menyelesaikan
dengan bahan dan peralatan yang tersedia di perusahaan.
Taylor menekankan bahwa antara waktu penyelesaian pekerjaan dapat
dikorelasikan dengan upah yang diterimakan; vaitu semakin cepat atau tinggi
prestasi kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan semakin tinggi upah yang
diterimanya. Metode pendekatan ini disebut sebagai “sistem upah defferensiasi”
(defferensial rate system). peningkatan produktivitas kualitas, semangat kerja, dan
upah yang diterimakan dapat dilakukan dengan melaksanakan pendidikan
keterampilan, mengadakan “time and motion study”, mengutamakan tukar-menukar
(transfer) antara pejabat/karyawan tertentu dengan karyawan yang lain, memberikan
waktu istirahat dalam bekerja, dan memberikan sistem pengupahan deferensial dan
perbaikan-perbaikan lainnya.
Tabel 1. Empat Prinsip Manajemen menurut Taylor

d. Henry L. Gantt (1861-1919)


Henry L Gantt yang dalam pengalamannya pernah bekerja bersama-sama
dengan Taylor mengemukakan teorinya, juga bertitik tolak pada usaha meningkatkan
produktivitas, efisiensi dan efktivitas kerja dengan rangsangan upah atau insentif.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 16
Gagasan Henry L Gantt mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, antara lain
a) kerja sama yang saling menguntungkan antar manajer dan karyawan, b)
mengenai metode seleksi yang ilmiah untuk menentukan tenaga kerja yang
benarbenar tepat, c) sistem bonus dan penggunaan intruksi dalam pengaturan kerja.
Tetapi dalam penentuan bonus tidak seperti yang dikemukakan oleh Taylor dengan
sistem upah differensial. Henry L. Gantt justru menolak sistem upah differensial. Hal
ini menurutnya justru akan berdampak terlampau kecil motivasi kerja bagi tenaga
kerja. Oleh karena itu, dia mengemukakan gagasan bahwa bagi tiap-tiap pekerja
yang dapat menvelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya untuk suatu hari,
maka ia berhak menerima bonus sebesar 50 sen dollar untuk hari itu.
Sistem bonus yang diterapkan Gantt ini juga berlaku bagi para mandor manakala
yang menjadi tanggung jawabnya (anak buah) itu dapat menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, Henry
mengembangkan gagasan Owen dalam metode penilaian atas pekerjaan karyawan,
yakni dengan mengadakan metode pencatatan atas hasil pekerjaan karyawan di
dalam kartu pribadi. Jika pekerjaan karvawan memenuhi standar, maka dia beri
warna. hitam, jika tidak memenuhi standar maka kode warnanya merah. Lebih lanjut
dia mengemukakan gagasannya dalam membuat sistem baru tentang
penggambaran jadwal produksi sebagai alat untuk instruksi dan penagwasan bagi
manajer perusahaan.
e. Frank B(1968-1424) dan Lillian M Gilbreth (18781972)
Kedua pelopor manajemen ilmiah ini mendasarkan gagasannya pada hasil
penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan. Menurut Frank
B Gilbreth, bahwa antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan, setiap gerakan
yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Sementara, itu menurut M. Gilbreth
dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan,
maka akan mepunyai pengaruh terhadap upaya untuk mengoptimalkan kemarnpuan
pekerja sebagai manusia.
Jadi menurut kedua tokoh ini bahwa penelitian gerakan akan meningkatkan
semangat kerja bagi pekerja; hal ini dikarenakan adanya keuntungan-keuntungan
fisik terhadap pekerja itu sendiri yang harus dapat memanfaatkan kemampuan
secara optimal. Gagasan program pengembangan karvawan lebih ditekankan pada
karyawan itu sendiri untuk mengembangkan dirinva melalui persiapan untuk dapat
menerima jabatan yang lebih tinggi, penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 11 / 16
dan mampu memberi pelatihan terhadap .pengganti-penggantinya. Jadi setiap
pekerja harus bisa berfungsi sebagai pelaku, pelajar dan guru dan berharap akan
kesempatan baru.
f. Herrington Emerson (1853-1931)
Herrington Emerson melihat bahwa penyakit yang menggangu sistem
manajemen di dalam industri ialah adanya masalah pemborosan dan in-efisiensi.
Oleh karena itu dia mencetuskan ide-ide yang terformulasikan dalam 12 prinsip
sebagai berikut:
1) Perumusan tujuan dengan jelas
2) Kegiatan yang dilaksanakan masuk akal
3) Tersedianya staf yang cakap
4) Terciptanya disiplin kerja
5) Pemberian balas jasa yang adil
6) Laporan terpecaya, cepat, tepat, dan kontinyu
7) Pemberian instruksi - perencanaan dari urutan-urutan kerja
8) Adanya standar-standar dan skedul, metode dan waktu setiap kegiatan
9) Kondisi yang standar
10) Operasi yang standar
11) Intruksi-intruksi praktis tertulis standar.
12) Balas jasa efisien - rencana insentif.

2. Desain Kerja (Job Design)


Suatu pekerjaan sebelumnya harus dirancang atau dilakukan desain pekerjaan,
hal ini untuk memberikan efek positif bagi peningkatan produktivitas kerja serta tidak
kalah pentingnya, yaitu efektivitas dan efisiensi baik pada pola kerja maupun dari
segi pembiayaan tenaga kerja. Job atau jabatan atau pekerjaan adalah sekumpulan
tugas-tugas yang dilakukan seorang karyawan atau pegawai untuk dapat
menghasilkan suatu output yang dapat berupa produk maupun jasa. Besarnya beban
tugas akan tergantung pada level jabatan seorang karyawan. Makin tinggi levelnya,
makin tinggi pula beban kerjanya atau tanggung jawabnya
Pengertian dari desain pekerjaan adalah merupakan fungsi penetapan
langsung kegiatan-kegiatan kerja seorang karyawan secara organisasional, atau
proses penetapan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh pemegang jabaran,
hak untuk mengatur pekerjaan tersebut, dan tanggung jawab dari suatu paket
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 12 / 16
pekerjaan. Job Design merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia,
menurut Marihot Tua Job Design atau desain pekerjaan dikatakan “job design is
concerned with the way tasks are combined to form complete job”. (Sunyoto, 2012)
Yulia Pertiwi (2016) menguraikan beberapa definisi Job Design atau desain
pekerjaan menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Herjanto (2001) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan
cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan
tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa
yang diharapkan.
b. Sulipan (2000) menambahkan desain pekerjaan adalah fungsi penetapan
kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional.
c. Menurut Handoko (2000) bahwa desain pekerjaan adalah fungsi penetapan
kegiatan-kegiatan kerja seseorang individu atau kelompok karyawan secara
organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang
memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan keperilakuan.
d. Menurut Winingsih (2009) desain pekerjaan adalah sebuah pendekatan yang
menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi
seseorang atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi.
e. Desain pekerjaan (job design) menurut Gibson dkk. (2006) dinyatakan sebagai
suatu proses dimana manajer memutuskan tugas pekerjaan individu maupun
wewenangnya. Desain pekerjaan melibatkan keputusan dan tindakan manjerial
yang menspesifikasikan tujuan “jobdepth, range and relationships” untuk
memuaskan kebutuhan organisasi maupun kebutuhan sosial dan pribadi dari
pekerjaan yang diembannya.
f. Menurut Sunarto dan Sahedhy Noor (2003), pengertian desain pekerjaan (job
design) adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode
yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini dan abagimana pekerjaan
tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi.
g. Simamora (2004) mengatakan desain pekerjaan adalah proses penentuan
tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk
melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan
dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi
pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 16
dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan
dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan.

Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian akan sangat sulit untuk
dilaksanakan oleh pegawai. Desain perkerjaan haruslah dirancang dengan sebaik
mungkin dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang mempengaruhi desain
pekerjaan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Desain
pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau
kelompok karyawan secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur
penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi,
teknologi dan keperilakuan.
Dalam desain pekerjaan dilakukan pengorganisasian kerja ke dalam tugas-tugas
yang dibutuhkan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan tertentu. Fokus desain
pekerjaan bisa pada posisi individu atau pada kelompok kerja, yaitu:
a. Pekerjaan individual dapat diperkaya dengan mengelompokkan tugas- tugas ke
dalam unit-unit kerja dasar.
b. Pendekatan yang berkaitan adalah mengkombinasikan beberapa tugas ke dalam
satu pekerjaan.
c. Dalam memperkaya pekerjaan adalah membuat hubungan langsung dengan
klien atau pelanggan
d. Umpan balik yang cepat dan khusus haruslah dimasukkan ke dalam system
yang cocok
e. Pekerjaan individual dapat diperkaya melalui muatan kerja vertical, yang
meningkatkan tanggung jawab individual pada perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian pekerjaan.

Penjelasan yang serupa dapat dibuat untuk meningkatkan desain pekerjaan bagi
tim kerja. Pekerjaan harus dirancang sehingga kelompok memiliki tugas yang
lengkap secara keseluruhan. Akhirnya balas jasa dapat dilaksanakan sesuai dengan
kinerja kelompok secara keseluruhan, yang cenderung menyebabkan kerja sama di
antara anggota tim.
Desain pekerjaan yang efektif merupakan proses memadukan pekerjaan dengan
tujuan organisasional, memaksimalkan motivasi karyawan, mencapai standar kinerja,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 16
dan mencocokkan keahlian dan kemampuan karyawan dengan persyaratan
pekerjaan semuanya merupakan pertimbangan- pertimbangan kunci.

C. LATIHAN

1. Jelaskan pengertian yang dimaksud dengan desain kerja menurut alah


satu para ahli?

D. KUNCI JAWABAN
1. Herjanto (2001) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian
tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa
yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana
tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan

E. Daftar Pustaka

1. Priyono, 2007. Pengantar Manajemen. Zifatama Publishing, Surabaya


2. Sabrina, Nadya. 2016. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Job
Design Dan Pelatihan & Pengembangan. Makalah Psikologi Manajemen,
Universitas Gunadharma, Depok.
3. Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Buku
Seru, Jakarta.
4. Pertiwi, Yulia. 2016. Konsep Desain Pekerjaan (Job
Design). https://www.scribd.com/doc/300992178/KONSEP-DESAIN-
PEKERJAAN, diakses 1 September 2018.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 16

Anda mungkin juga menyukai