0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan18 halaman

JobSheet 2 PBO

Dokumen tersebut membahas tentang operator dalam bahasa pemrograman Java. Jenis operator yang dibahas meliputi operator aritmatika, relasi, logika, dan bitwise beserta contoh kode programnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang preseden operator dan konversi antara sistem biner dan desimal.

Diunggah oleh

fadilla
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan18 halaman

JobSheet 2 PBO

Dokumen tersebut membahas tentang operator dalam bahasa pemrograman Java. Jenis operator yang dibahas meliputi operator aritmatika, relasi, logika, dan bitwise beserta contoh kode programnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang preseden operator dan konversi antara sistem biner dan desimal.

Diunggah oleh

fadilla
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 18

BAB 3

OPERATOR BAHASA JAVA

I. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah menyelesaikan materi ini mahasiswa dapat:
1.menjelaskan tentang operator dalam Java.
2.menyebutkan jenis operator.
3.menyebutkan operator presedence.
4.membuat program mengunakan operator.

II. Persyaratan / Kebutuhan Sistem Komputer


Persyaratan / kebutuhan sistem untuk menjalankan program Java adalah sebagai berikut :
1.Processor P-II atau yang lebih tinggi,
2.Ram minimal 32 Mbyte,
3.Free space harddisk minimal 200 Mbyte,
4.Mouse ( Serial / PS2 ),
5.Sistem Operasi :
a. Minimal Windows 98 ( disarankan versi Windows yang lebih tinggi), b.
Linux.

III. Dasar Teori


3.1 Operator
Operator adalah karakter khusus yang memerintahkan compiler untuk melakukan operasi
terhadap sejumlah operand. Perintah operasi dispesifikasikan oleh operator yang operandnya
berupa variabel, pernyataan atau konstanta.

Menurut tempatnya dan operand yang diproses, operator dibagi menjadi 5 yaitu :
• Operator unary : operator yang mengolah satu operand.
• Operator prefiks : operator yang ditempatkan sebelum operand.
• Operator biner infiks : operator yang ditempatkan diantara dua operand.
• Operator postfiks : operator yang ditempatkan setelah operand.
• Operator ternary : operator yang membutuhkan tiga operand

Menurut jenisnya operator dasar Java ada 4 yaitu : aritmatika, bitwise, relasi dan
logika.

3.2 Operator Aritmatika


Digunakan untuk proses matematik. Operator aritmatika tidak bisa digunakan untuk tipe
boolean tetapi dapat digunakan pada tipe char. Anggota dari operator aritmatika sebagai
berikut:

Operator Hasil
+ Penjumlahan
+= Persamaan penjumlahan
- Pengurangan (unary minus)
-= Persamaan Pengurangan
* Perkalian
*= Persamaan Perkalian
/ Pembagian
/= Persamaan Pembagian
% Modulus (sisa pembagian)
%= Persamaan Modulus
++ Penambahan
-- Pengurangan

Contoh :
int a = 1 + 1;
int b = a * 5; int
c = b / 10; int
d = c - 1; int
e = -a;

int x = 42 % 10; // Modulus/pembagian sisa nilai x = 2

i += 4; // artinya i = i + 4
j -= 2; // artinya j = j - 2
k *= 3; // artinya k = k * 3
a /= 2; // artinya a = a / 2 b
%= 2; // artinya b = b % 2

3.3 Operator Bitwise Integer


Tipe numerik integer: long, int, short, char dan byte memiliki operator tambahan yang dapat
memodifikasi dan memeriksa bit-bit yang menyusun nilainya. Operatornya adalah sebagai
berikut :

Operator Hasil
~ Unary NOT
& AND
| OR
^ Exclusive OR
>> Shift kanan
>>> Shift kanan, isi dengan nol
<< Shift kiri
&= Pernyataan AND
|= Pernyataan OR
^= Pernyataan exclusive OR
>>= Pernyataan shift kanan
>>>= Pernyataan shift kanan, isi dengan
nol

<<= Pernyataan shift kiri


Operator bitwise mengkonversi bilangan desimal ke dalam bentuk biner kemudian
dimanipulasi sesuai dengan tanda operatornya. Contoh :

10 diubah menjadi 1010 Dari


kiri:
20x0=0
21x1=2
22x0=0
23x1=8 +
10
~10 hasilnya : NOT 1010 = 0101 (membalikan/invers semua bit)
10 & 2 = 1010 10 | 2 = 1010
0010 & 0010 |

0010 1010

Biner adalah nama lain dari bilangan base 2. Biner adalah sistem bilangan yang hanya
memuat 2 angka, yaitu angka 0 dan 1. Jika dalam desimal, angka disebut dengan Digit. Dalam
biner, Angka disebut Bit (Binary Digit). Contoh bilangan biner adalah 1001110, 1011001, dan
lain-lain. Konsep penentuan nilai biner sebenarnya sama dengan Desimal. Hanya saja jika di
desimal menggunakan perpangkatan angka 10, di biner menggunakan perpangkatan angka 2.
Bilangan Biner bisa kita ubah ke bilangan desimal. berikut ini adalah contoh mengubah Bilangan
Biner 1001 ke bilangan desimal

Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan


perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :
Berarti, Bilangan Biner 1001perhitungannya adalah sebagai berikut :

10012 = (1 x 8) + (0 x 4 ) + (0 x 2) + (1 x 1) = 910 . Sehingga 1001 2 = 910

contoh lainnya adalah mengubah bilangan biner 1011 ke bilangan desimal.


1011 = (1 * 2^3) + (0 * 2^2) + (1 * 2^1) + (1 * 2^0) = 8 + 0 + 2 + 1 = 11. Maka bilangan 1011
dalam biner sama dengan bilangan 11 dalam desimal. atau dapat ditulis 10112 = 1110 .

KIta juga bisa mengkonversi bilangan desimal ke bilangan biner. Untuk mengubah desimal ke
biner juga sangat sederhana, Anda hanya membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian
menuliskan sisanya, ulangi proses ini sampai Anda tidak bisa membagi dengan 2 lagi. lalu,
Sisasianya ini kita urutkan dari yang sisa dari pembagian yang hasilnya nol sampai ke
pembagian pertama.

misalnya mari kita mengambil nilai desimal 157:

• 157 ÷ 2 = 78 dengan sisa 1


• 78 ÷ 2 = 39 dengan sisa 0
• 39 ÷ 2 = 19 dengan sisa 1
• 19 ÷ 2 = 9 dengan sisa 1
• 9÷2=4 dengan sisa 1
• 4÷2=2 dengan sisa 0
• 2÷2=1 dengan sisa 0
• 1÷2=0 dengan sisa 1

Lalu kita urutkan dari paling bawah ke paling atas, sehingga mendapatkan 10011101. Sehingga
15710 = 10011101 2 .

3.4 Operator Relasi


Digunakan untuk membandingkan dua buah nilai, yang dijabarkan pada tabel berikut :
Operator Hasil
== Sama dengan
!= Tidak sama dengan
> Lebih besar dari
< Lebih kecil dari
>= Lebih besar sama dengan
<= Lebih kecil sama dengan

Semua operator di atas akan menghasilkan nilai boolean (true dan false) contoh :
int a = 4; int
b = 2;
boolean c = a < b; // c bernilai false

3.5 Operator Logika Boolean


Operator ini bekerja pada operand boolean, yang akan memanipulasi nilai boolean untuk
menghasilkan nilai boolean pula, contoh :

Operator Hasil
& Logika AND
| Logika OR
^ Logika XOR
|| Hubungan-singkat OR
&& Hubungan-singkat AND
! Hubungan-singkat NOT
&= Pernyataan AND
!= Pernyataan OR
^= Pernyataan XOR
== Sama dengan
!= Tidak sama dengan
?: Operator ternary if-then-else

boolean a=true; boolean


b=false; boolean c=a |
b; boolean d=a & b;
Operator hubung singkat (short circuit logical operator) digunakan apabila ada dua operan
(operan kanan dan kiri) dimana operan kanan bergantung dari operan kiri, baik true maupun
false.

Contoh : if (denom != 0 && num / denom > 10)


Keterangan :
- Bila nilai denom = 0, maka nilainya adalah false sehingga operan kanan tidak akan
diperiksa karena hasilnya false sesuai dengan operan kiri.
- Bila nilai denom != 0, maka nilainya adalah true dan perlu diANDkan dengan num/denom
> 10, sehingga operan kiri dan kanan perlu diANDkan untuk mengetahui hasil logikanya
(TRUE atau FALSE)

Operator Ternary if –then-else membutuhkan 3 parameter yang bentuknya adalah sebagai


berikut :
Expression ? statement1 : statemen2

Keterangan : expression berupa pernyataan yang memeriksa besaran Boolean. Jika hasilnya
true maka statement1 dijalankan, sebaliknya jika hasilnya flase maka statement2 dijalankan.
Syaratnya staement1 dan 2 harus menghasilkan tipe yang sama dan tidak boleh void.
Contoh :

Ratio = denom == 0 ? 0 : num / denom;

Ketika dijalankan Java akan memeriksa pernyataan di sebelah kiri ? (denom == 0), jika
denom = 0 maka pernyataan diantara tanda ? dan : akan diperiksa dan ditetapkan sebagai
hasil/nilai Ratio, sebaliknya jika tidak sama dengan 0 maka pernyataan num / denom yang
ditetapkan sebagai hasil/nilai Ratio.

3.6 Preseden Operator


Preseden operator menunjukan adanya urutan tingkatan operator (hirarki) yang
penjabarannya pada tabel berikut :
tertinggi
() []
++ -- ~ !
* / %
+ -
>> >>> <<
> >= < <=
== !=
&
^
|
&&
||
?:

terendah

IV. Langkah Kerja


1. Jalankan Edit Plus, buat file baru java dan ketikkan kode program berikut :
class Aritmatika1
{

public static void main(String[] args)


{
int a = 1 + 1;
int b = a * 3;
int c = b / 4;
int d = b - a;
int e = -d;

System.out.println("a = " + a);


System.out.println("b = " + b);
System.out.println("c = " + c);}
System.out.println("d = " + d);
System.out.println("e = " + e);
}
}

2. Simpan program Java di atas.


3. Eksekusi program Java Pertama dengan mengklik Tool → Compile Program Java. Lalu
Tool → Menjalankan Program Java.
4. Ketikkan kode program Java berikut ini :
class Aritmatika2 {

public static void main(String[] args)


{
int x = 42; double y =
42.3; int a = 1; int b =
2; int c = 3; a += 5;
b += 4; c += a * b;
c %= 6;

System.out.println("x mod 10 = " + x % 10); System.out.println("y mod


10 = " + y % 10);
System.out.println("a = " + a);
System.out.println("b = " + b);
System.out.println("c = " + c);
}
}
class Aritmatika3 {

public static void main(String[] args)


{
int a = 1;
int b = 2;
int c = ++b; // ++b artinya b = b +
1 int d = a++; c ++;

System.out.println("a = " + a);


System.out.println("b = " + b);
System.out.println("c = " + c);
System.out.println("d = " + d);
}
}

class Bitlogic {

public static void main(String[] args)


{
String binary[] {
"0000", "0001", "0010", "0011", "0100", "0101", "0110",
"0111", "1000", "1001", "1010", "1011", "1100", "1101"

"1110", "1111" };
int a = 3; int
b = 6; int c =
a b; int d = a
& b; int e =
a ^ b;
int f = (~a & b) (a & ~b);
int g = ~a & 0x0f; // nilai ~a agar kurang dari 16
System.out.println("a = " + binary[a]);
System.out.println("b = " + binary[b]);
System.out.println("a b = " + binary[c]);
System.out.println("a & b = " + binary[d]);
System.out.println("a ^ b = " + binary[e]);
System.out.println("~a & ba & ~b = " + binary[f]);
System.out.println("~a = " + binary[g]);

5. Ulangi langkah nomor 3, amati dan catat hasilnya.

V. Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud operator, operand dan precedence.
2. Sebutkan jenis operator dalam Java! Dan berikan contoh masing-masing.
3. Sebutkan hasil dari perhitungan di bawah ini :
A= 10 / 2 * 5 – 2 >> 3;
Jadi hasil dari A adalah 2
B = 4 * 3 / 4 << 5 – 4;

Jadi hasil dari B adalah 6


C = (b == 0) ? 0 : ( a / b);
Jadi hasil dari C adalah 0

4. Buat program untuk menghitung operasi penjumlahan,pengurangan,perkalian dan


pembagian.
Output

5. Buatlah program untuk menghitung :


a. luas persegi panjang,
b.luas lingkaran,
c. luas bujur sangkar

Anda mungkin juga menyukai