Valentina Febrian Dewi Pertiwi - Laporan Akhir Aspek HPT
Valentina Febrian Dewi Pertiwi - Laporan Akhir Aspek HPT
Valentina Febrian Dewi Pertiwi - Laporan Akhir Aspek HPT
Disusun oleh:
Asisten Praktikum:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang sebagian besar penduduknya
bekerja sebagai petani. Hasil pertanian dari negara Indonesia sangat beragam,
contohnya adalah komoditas buah melon (Cucumis melo L.). Permintaan
konsumen terhadap buah melon sangat tinggi, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri. Permintaan tinggi seperti ini belum bisa terpenuhi dikarekan
produktivitas buah melon di Indonesia masih tergolong rendah. Data produksi
buah nasional menunjukkan bahwa produksi buah di Indonesia masih
tergolong rendah. Buah melon termasuk dalam golongan buah yang
produksinya rendah. Produksi melon di Indonesia pada tahun 2013 mencapai
125.207 ton dan meningkat pada tahun 2014 menjadi 150.356 ton, dan pada
tahun 2015 terjadi penurunan produksi menjadi 137.887 ton (Badan Pusat
Statistik, 2017). Rendahnya produksi buah melon ini disebabkan oleh
budidaya tanaman melon yang cukup rumit karena tanaman melon sangat
rentan terhadap hama dan penyakit, sehingga tingkat kegagalan budidaya
tanaman melon cukup tinggi yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
rendahnya produktivitas buah melon
Keberhasilan produksi komoditas melon dapat dilakukan dengan
menjaga kondisi lingkungan disekitar lahan budidaya tetap terjga sesuai
dengan kebutuhan tanaman melon. Salah satu upaya untuk menjaga kondisi
lingkungan budidaya adakah dengan meminimalisir gangguan yang datang
dari makhluk hidup ataupun komponen biotik pada lahan pertanian.
Gangguan ini berupa serangan serangga yang datang dari organsme
pengganggu tanaman. Serangan yang tidak segera dikendalikan, maka dapat
merusak tanaman budidaya dan menyebabkan gagal panen. Pada tingkat
serangan yang berat, dapat menyebabkan tanaman melon mati.
Salah satu upaya untuk menjaga kondisi lahan agar tetap sesuai untuk
pertumbuhan tanaman melon adalah dengan menarik perhatian organisme
pengganggu tanaman. Penarik perhatian ini akan membuat organisme
pengganggu tersebut tidak akan langsung menyerang tanaman budidaya.
Upaya untuk menarik perhatian organisme pengganggu ini salah satunya
dapat memanfaatkan tanaman refugia. Tanaman refugia juga dapat menarik
musuh- musuh alami, sehingga akan menghambat terjadinya serangan hama
pada tanaman budidaya. Serangan hama ini dapat menjadi vektor penyakit.
Oleh karena itu, penggunaan tanaman refugia ini perlu dilakukan untuk
meminimalisir serangan hama dan penyakit dan penggunaan bahan-bahan
kimia dalam kegiatan budidaya pertanian.
1.2 Tujuan
Kegiatan praktikum Manajemen Agroekosistem aspek Hama dan Penyakit
tanaman ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penanaman tanaman
refugia pada area tanaman budidaya melon terhadap jumlah arthropoda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Melon
Belala Atractomorp
Refugia Ha
ng ha ma
hija crenulata
u
Belalan Atractomorp No
g Hijau Ha
ha n ma
crenulata Refu
gia
5.2 Saran
Sebaiknya untuk melakukan kegiatan budidaya, perlu memperhatikan
lingkungan sekitar. Lingkungan disekitar praktikan penuh dengan rumput-
rumput liar yang menjadi sumber tempat tinggal hama, terutama belalang
hijau. Oleh karena itu, sebelum dilakukan kegiatan budidaya sebaiknya
lingkunga dibersihkan dari tanaman pengganggu, seperti rumput-rumput liar.
DAFTAR PUSTAKA
Astutiningrum, Theresia. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kenikir
(Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococus
aureus secara In-Vitro. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Darma. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kota Malang. 2019. Kota Malang dalam Angka 2019.
Malang: Badan Pusat Statistik Kota Malang.
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan
Semusim. Badan Pusat Statistik Indonesia dan Direktorat Jendral
Hortikultura.
BMKG Malang. 2020. Prakiraan Cuaca Malang. [Online].
https://malang.jatim.bmkg.go.id/index.php/profil/meteorologi/list-ofall-
tags/prakiraan-cuaca-malang. Diakses pada 07 Mei 2021.
Hanifah, F dan Kusumah, Y. 2020. Serangan Hama Belalang (Oxya spp.) pada
Tanaman Talas (Colocasia esculenta L.) di Kelurahan Situ Gede Kecamatan
Bogor Barat Kota Bogor. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. 2(5): 717-722.
Ishak, M. A dan Daryono, B. S. 2020. Identifikasi dan Analisis Ketahanan
terhadap Penyakit Embun Tepung pada Melon (Cucumis melo L.) Kultivar
Meloni. Bioeduscience. 4(1): 1-10.
Kapsara, Lina dan Akhmadi, Arief Noor. 2016. Ekstrak Daun Mimba terhadap
Mortalitas Hama Belalang Kembara. Jurnal Biologi dan Pembelajaran
Biologi. 1(1).
Khuluq, M., Phabiola, T. A dan Wijaya, N. I. 2020. Penularan Virus Bergejala
Mosaik pada Tanaman Melon (Cucumis melo L.) secara Mekanis dan
Melalui Vektor Kutu Daun. Jurnal Agroekoteknlogi Tropika. 9(1): 76-86.
Kurniawati, Sri. 2020. Refugia, Jenis dan Manfaatnya. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Banten (BPTP Banten).
[Online]. https://banten.litbang.pertanian.go.id/. Diakses
pada 11 Mei 2021.
Latumahina, F. S., G. Mardiatmoko, M. Tjoa dan C. M. A. Wattimena. 2020.
Penggunaan Biopestisida Nabati Untuk Pengendalian Hama Tanaman
Kehutanan (Peluang Pengembangan Kelompok Tani. Indramayu: Penerbit
Adab.
Lizmah, S. F dan Gea, Y. R. 2018. Keanekaragaman Hama Pada Tanaman Melon
(Cucumis melo L.). Jurnal Agrotek Lestari. 5(1): 1-7.
Maryanto S. D. 2011. Perbandingan Karakter Fenotip Buah Melon (Cucumis melo
L.) Kultivar Melodi Gama-1, Gama Melon Basket, dan Kultivar Komersial
Pada Uji Multilokasi dan Multimusim. Undergraduate Thesis. Fakultas
Biologi. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Mista. 2017. Keanekaragaman Serangga (Insecta) pada Sekitar Perkebunan Cabai
Merah (Capsicum annum L.) di Desa Lubuk Lancang dan Pengajarannya di
SMA 9 Palembang. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Palembang. Palembang.
Parjono, C. T. 2012. Usaha Budidaya Tanaman Buah Melon untuk Pembenihan
MGA (Multi Global Agrindo). Universitas Sebelas Maret.
Purnamawati, Iis., Damayanti, T. A dan Giyanto. Potensi Bakteri Agens Hayati
untuk Menekan infeksi Cucumber Mosaic Virus (CMV) pada Melon
(Cucumis melo L.). Jurnal Agroekoteknologi. 12(2): 94-101.
Qomariyah, Lailatul. 2017. Efek Tanaman Kenikir (Comos sulphureus) sebagai
Refugia terhadap Keanegaragaman Serangga Aerial di Sawah Padi Organik
Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Skripsi.
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim. Malang.
Sujatmiko, Bambang., Sulistyaningsih, Endang., dan Murti, Rudi Hari. 2012.
Studi Ketahanan Melon (Cucumis melo L.) terhadap Layu Fusarium secara
In-Vitro dan Kaitannya dengan Asam Salisilat. Ilmu Pertanian. 15(2): 1-18.
Sumartini dan Rahayu, Mudji. 2017. Penyakit Embun Tepung dan Cara
Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai dan Kacang Hijau. Jurnal Litbang
Pertanian. 36(2): 59-66
Susanti, Anna., Sary, Wulan dan Ramlah, Siti. 2015. Populasi Belalang
(Orthoptera) di Kawasan Pemukiman Sawang Ba’u Kecamatan Sawang
Kabupaten Aceh Selatan. Prosiding Seminar Nasional Biotik. 230-232.
Syahputra, R. G., Wilyus dan Nurdiansyah, F. 2020. Pengaruh Jarak Tanam Labu
Madu (Cucurbita moschata Durch) terhadap Perkembangan dan Efikasi
Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina). Jurnal Agroekoteknologi: 1-7.
Tariyani., Patty, J. A dan Siahayam V. G. 2013. Identifikasi Lalat Buah
(Bactrocera spp) di Chilli, Bitter Melon, Jambu dan Jambu Bol di Kota
Ambon. Agrologia. 2(1): 78-85.
Umannia, Rochmatul. 2020. Pengaruh Penggunaan Pupuk Vermikompos dan
Pupuk Sintetik terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Hasil Tanaman Melon
Golden Langkawi (Cucumis melo var. golden langkawi). Fakultas Sains dan
Teknologi. Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya. Surabaya.
Yudhistira, Albertus K. S. 2013. Ketertarikan Ngengat Spodoptera litura Fabricus
terhadap Warna Hijau di Area Tanaman Melon. Jurnal Biologi: 1-13.