Rumus Menghitung Saham

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Rumus menghitung saham preferen

Harga wajar saham preferen dihitung dengan mendiskontokan ( discounting) dividen


kenilai sekarang (present value) dengan required rate of return selama waktu periode waktu
yang tidak terhinggan ( infinite) atau selama memiliki saham preferen tersebut.
Pemilik saham preferen menerima dividen tetap atau g = 0. Pada umumnya saham
preferen tidak memiliki waktu jatuh tempo.
Berikut di bawah ini ada rumus dan contoh soal :
NS0 = D/r
Keterangan :
NS0 = nilai intrinsic (nilai wajar) saham saat ini
D = dividen tetap saham prefen
R = required rate of return atau discount rate
Contoh soal saham prefen
1. Saham preferen PT persada memberikan dividen tetap setiap periode sebesar 500
rupiah per lembar saham. Discount rate yang disyaratkan sebesar 10%. Hitung harga
saat ini sama preferen tersebut.
Jawab :
NS0 = D/r
Diketahui : D = 500 rupiah
R = 10%
NS0 = 500
10%
NS0 = 500
0,10
NS0 = 5.000 rupiah per lembar

2. Saham preferen PT pratama abadi industri memberikan dividen tetap setiap periode
sebesar 1000 rupiah per lembar saham. Discount rate yang disyaratkan sebesar 5%.
Hitung harga saat ini sama preferen tersebut.
Jawab :
NS0 = D/r
Diketahui : D = 1000 rupiah
R = 5%
NS0 = 1000
5%
NS0 = 1000
0,05
NS0 = 20.000 rupiah per lembar

Rumus menghitung biaya saham biasa


Biaya saham biasa terdiri dari 2 macam yaitu :
- Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)
Biaya saham biasa baru adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana dengan cara menjual saham biasa baru. Saham biasa baru biasanya
mempunyai biaya yang lebih besar dari biaya saham biasa karena memerlukan biaya
emisi (flotation cost). Emisi ini akan mengurangi penerimaan perusahaan dari
penjualan saham.

Rumus : Kc = D1 +g
P0 (1-F)

Kc = Biaya saham biasa baru


D1 = Dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama
P = Harga jual saham biasa baru
G = Pertumbuhan dividen saham per tahun (growth)
F = Flotation cost
Contoh :
Saham biasa baru Perekindo terjual dengan harga Rp. 3.000,00. Flotation cost
sebesar 15% dari harga jual. Deviden yang akan datang diperkirakan sebesar Rp.
250,00 dan dividen diharapkan tumuh konstan dengan tingkat pertumbuhan 5%.
Berapa biaya saham biasa baru tersebut?
Jawab :
Kc = D1 +g
P0(1-F)
Kc = 250 + 5%
3.000 (1-15%)
Kc = 14,8%

Jadi biaya saham biasa baru Perekindo adalah 14,8%


- Biaya Saham Biasa (Cost of Common Stock)
Saham biasa ini sama dengan biaya laba ditahan, dan merupakan tingkat
pengembalian yang diminta oleh pemegang saham biasa perusahaan

Rumus :
Kc = D1 + g
P0

Kc = Biaya saham biasa


D1 = Dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama
P = Harga jual saham biasa
G = Pertumbuhan dividen saham per tahun (growth)

Contoh :
Deviden saham perusahaan PT Phurma diharapkan tumbuh 15% per tahun.
Deviden yang diharapkan di tahun pertama adalah Rp. 150,00 dan harga saham
sekarang Rp.1.500,00. Berapa biaya ekuitasnya?
Jawab :
Kc = D1 + g
P0
Kc = 150 + 15%
1.500
Kc = 0,1 + 0,15
Kc = 0,25 = 25%
Jadi, biaya ekuitasnya sebesar 25%

Sumber :
https://ardra.biz/topik/contoh-perhitungan-penilaian-harga-saham-preferen/

Anda mungkin juga menyukai