Agama Islam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TAKHAYUL BID’AH DAN CHURAFAT

(Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam)

Dosen Pengampu :
Drs. Kasim DS, M.Pd.I.

Kelompok 9
Fadila Kharismanda Agustin 2086206020
Nindi Fhatonah 2086206039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan
sayangnya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Takhayul,
Bid’ah dan Churafat“. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepadanya baginda Nabi b'esar kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dalam alam yang gelap gulita menuju alam yang terang-benderang.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat penyelesaian tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Pada dasarnya kami sebagai manusia tidak luput segala kesalahan yang
dilakukan, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini nantinya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita
kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah
SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisinya, aamiin yaa robbal alamin.

Kotabumi, 18 Oktober 2020

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Takhayul, Bid’ah dan Churafat..................................... 3

2.2 Macam-macam Takhayul, Bid’ah dan Churafat............................. 4

2.3 Hukum Takhayul, Bid’ah dan Churafat........................................... 9

2.4 Bahaya dari Takhayul, Bid’ah dam Churafat................................. 11

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 13

3.2 Saran............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di era globalisasi yang telah maju dalam segala bidang terutama di bidang
IPTEK ini, masih saja manusia dihadapi dengan masalah krisis, seperti krisis
moneter, krisis pangan, krisis bahan bakar dan yang patut kita renungkan adalah
krisis iman yang merupakan penyebab manusia menyimpang dari ketauhidan. Krisis
iman dikarenakan kurangnya nutrisi rohani serta kurangnya fungsi tauhid dalam
kehidupan sehari-hari manusia. Kebanyakan manusia hanya mementingkan
kepentingan dunia dibanding kepentingan akhirat. Sehingga yang terealisasi hanyalah
sifat-sifat manusia yang berbau duniawi, seperti hedonism, fashionism, kepuasan
hawa nafsu, dan lain-lain. Hanya sedikit manusia yang dapat memanfaatkan fungsi
dan menempatkan peran tauhid secara benar. Padahal, jika, masyarakat modern saat
ini menempatkan tauhid dalam kehidupan sehari-harinya, InsyaAllah, akan tercipta
masyarakat yang damai, aman, dan terjauh dari sifat-sifat tercela, seperti korupsi,
kolusi, nepotisme, penipuan, dan tindakan-tindakan yang melanggar hukum agama,
maupun hukum perdata dan pidana Negara yang sedang marak melanda di Negara
kita Indonesia.

Pada dasarnya manusia dari sejak lahir berada dalam fitrahnya yaitu,
bertauhid. Namun sesuai perkembangan lingkungan dan orang tuanyalah yang
menentukan selanjutnya. Banyak orang yang beriman namun tanpa didasari
pengetahuan yang memadai. Mereka beribadah namun ada saja yang masih
menyimpang dari ketauhidan. Berangkat dari uraian diatas kami berupaya untuk
menjelaskan mengenai hal-hal yang menyimpang dari ketauhidan yang kita kenal
dengan istilah Tahayul, Bid`ah dan Churafat yang banyak melanda umat manusia.
Sebagai umat Muslim kita harus paham dan waspada terhadap 3 hal tersebut agar kita
tidak melakukan ibadah yang sia-sia apalagi sampai menyimpang dari ketauhidan dan
agar kita selamat di dunia maupun di akhirat nanti.

1
1. 2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :


1. Apa yang dimaksud dengan Takhayul, Bid’ah dan Churafat?
2. Sebutkan macam-macam Takhayul, Bid’ah dan Churafat?
3. Sebutkan hukum Takhayul, Bid’ah dan Churafat?
4. Apa saja bahaya dari Takhayul, Bid’ah dan Churafat?
1.3 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pengertian Takhayul, Bid’ah dan Churafat


2. Untuk mengetahui macam-macam Takhayul, Bid’ahdan Churafat
3. Untuk mengetahui hukum Takhayul, Bid’ah dan Churafat
4. Untuk mengetahui bahaya dari Takhayul, Bid’ah dan Churafat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PengertianTakhayul, Bid’ahdanChurafat

a.) Tahayul
Kata tahayul berasal dari bahasa Arab, al-tahayul yang bermakna reka-rekaan,
persangkaan, dan khayalan. Sementara secara istilah, tahayul adalah kepercayaan
terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal,
bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Qur’an maupun al-hadis.
Bila ditengok ke masa lampau, di berbagai negara, khusus timur tengah,
kepercayaan model tahayul ini pernah berkembang pesat. Pada zaman Persi misalnya,
sudah ada agama zoroaster. Menurut agama ini, ada Tuhan baik dan Tuhan buruk
(jahat). Api dilambangkan sebagai Tuhan yang baik. Sedang angin topan
dilambangkan sebagai Tuhan yang jahat. Kepercayaan ini berkembang dengan
keharusan untuk menghormatinya, yang kemudian diwujudkan dengan sajian atau
dengan penyembahan melalui cara tertentu terhadap sesuatu yang menjadi pujaanya
yang dirasa mempunyai kekuatan tertentu.
Di Indonesia, tahayul berkembang dan menyebar dengan mudah, tidak bisa
dilepaskan dari pengaruh agama dan kepercayaan lama. Adanya beberapa bencana
alam menimbulkan korban menjadikan manusia berfikir untuk selalu baik dan
menyantuni alam yang direalisasikan dalam suatu bentuk pemujaan dengan harapan
bahwa sang alam tidak akan marah dan mengamuk lagi. Kepercayaan animisme dan
dinamisme merupakan suatu aliran kepercayaan yang ditimbulkan dari keadaan di
atas, seperti kepercayaan pada pohon besar, atau keris yang dianggap mempunyai
kekuatan tertentu atau benda-benda lainya. Kepercayaan kepercayaan itu terus
berlanjut dan berkembang bersama perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu yang
menggunakan mistik (kebatinan) sebagai salah satu aliranya.

b.) Bid’ah
Arti bid’ah menurut bahasa ialah segala macam apa saja yang baru, atau
mengadakan sesuatu yang tidak berdasarkan contoh yang sudah ada. Sedangkan arti
bid’ah secara istilah adalah mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak
dijumpai keteranganya dalam al-Qur’an dan al-Sunnah.

3
c.) Khurafat
Kata khurafat berasal dari bahasa arab: al-khurafat yang berarti dongeng,
legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak
masuk akal, atau akidah yang tidak benar. Mengingat dongeng, cerita, kisah dan hal-
hal yang tidak masuk akal di atas umumnya menarik dan mempesona, maka khurafat
juga disebut “al-hadis al-mustamlah min al-kidb”, cerita bohong yang menarik dan
mempesona.
Sedangkan secara istilah, khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan,
pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi
diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memiliki dasar dari agama. Dengan
demikian, bagi umat Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa
saja yang dipastikan ketidakbenaranya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan
ajaran al-Qur’an dan Hadis nabi, dimasukan dalam kategori khurafat.

2.2 Macam-Macam Takhayul, Bid’ah dan Churafat


a.) Macam-macam Takhayul
1. Takhyul keberuntungan dan kesialan
Yaitu kepercayaan pada sesuatu sebagai sebab keberuntungan atau
kesialan yang menimpa seseorang,antara lain:
a. Nama-nama yang dipercaya membawa keberuntungan,seperti Daeng
nai,Daeng Sunggu,Daeng te’ne,dan sebagainya. Disarankan
menghadirkan atau mengambil air di rumah orang-orang yang bernama
Daeng Nai’, Daeng Sunggu Daeng Te’ne,Daeng Jai dan sebagainya
bila hendak mendirikan rumah,maknanya agar rumah mendatangkan
berkah seperti Nai’ (naik rezekinya), Sunggu (Hidup makmur), Te’ne
(Hidup bahagia), Jai (Banyak harta).
b. Pohon tertentu yang dianggap membawa keberuntungan,seperti
“sunggu mania). Disarankan mengambil daun pohon yang bernama
“sunggu manai” bila hendak mendirikan rumah,maknanya agar
rumah/penghuninya bisa makmur dan rezeki meningkat.
c. Makanan atau buah-buahan yang dianggap membawa
keberuntungan,seperti “Umba-umba” yang dapat mendatangkan
rezeki, pisang ambong/manurung yang dapat menurunkan rezeki,

4
pisang panjang yang dapat memanjangkan
umur,dan sebagainya.Maka disarankan menyiapkan makanan atau
buah-buahan ini bila hendak mendirikan atau pindah rumah atau
hajatan penting lainnya.
2. Takhyul Peristiwa/tanda,
Yaitu peristiwa tertentu yang diyakini akan mendatangkan kesialan,antara
lain
a. Telapak tangan kanan gatal pertanda akan menghilangkan uang dan bila
telapak kiri maka akan mendapat uang;
b. Sepasang ayam berhubungan kelamin di atas rumah,pertanda rumah
akan mendapat kesialan;
c. Kupu-kupu yang masuk ke rumah atau seekor kucing mencuci mukanya
menghadap ke pintu pertanda akan ada tamu;
d. Jika wanita hamil ngidam makanan tertentu tidak dipenuhi, kelak anak
yang terlahir akan suka “ngences” (banyak meneteskan ludah);
3. Takhyul Waktu,
Yaitu waktu-waktu yang diyakin mendatangkan keberuntungan dan
kesialan,misalnya:

a. Hindari melakukan hajatan pada hari Rabu terakhir di setiap bulan


hijriah,karena akan mendatangkan kesialan (cappu’/habis);
b. Hindari melakukan hajatan pada tanggal 4,8,12,16,20,24,dan 28
penanggalan hijriyah karena waktu tersebut sial karena dapat mendatangkan
kesialan
c. Hindari hajatan di bulan Muharram, karena bisa mendatangkan kesialan
d. Hindari hajatan pada hari yang jatuh pada tahun baru Islam
(poko’taun),karena waktu tersebut tidak mendatangkan keberuntungan.
e. Disarankan melakukan hajatan pada tanggal 2,6,10,14,18,26 dan 30
penanggalan hijriyah karena waktu itu amat baik,dapat mendatangkan
keberuntungan.

5
b.) Macam-macam Bid’ah
Bila dilihat dari segi ushul fikih (kaidah-kaidah hukum Islam) bid’ah dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.) Bid’ah dalam ibadah saja, yaitu segala sesuatu yang diada-adakan dalam soal
ibadah kepada Allah swt yang tidak ada contohnya sama sekali dari rasulullah baik
dengan cara mengurangi atau menambah-nambah aturan yang sudah ada.
2.) Bid’ah meliputi segala urusan yang sengaja diada-adakan dalam agama, baik yang
berkaitan dengan urusan ibadah, aqidah maupun adat. Perbuatan yang diada-adakan
itu seakan-akan urusan agama, yang dipandang menyamai syari’at Islam, sehingga
mengerjakanya sama dengan mengerjakan agama itu sendiri. Macam-Macam
Bid’ahyang lain :

1.) Bid’ah Qouliyah I’tiqodiyah: bid’ah yang bersifat pemikiran dan akidah. Contoh:
Pernyataan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama dari Nabi Muhammad SAW.

2.) Bid’ah fil ‘Ibaadah :


a.) bid’ah fie ushulil ‘ibadah (membuat ibadah yang tidak ada dasar dalam syariat :
sholat/puasa tertentu di luar syariat, perayaan-perayaan dsb.)
b.) bid’ah fie ziaadatil ‘ibaadah (menambahkan sesuatu pada ibadah yang
telah disyariatkan : menambah rakaat sholat dll).
c.) bid’ah dalam pelaksanaan ibadah yang disyariatkan sehingga tidak sesuai dengan
anjuran atau sunnah Nabi : dzikir bersama dengan suara keras/merdu; memperketat
diri dalam suatu ibadah sampai keluar dari batas sunnah.
d.) bid’ah dengan mengkhususkan waktu tertentu dalam melaksanakan ibadah yang
disyariatkan: puasa dan tahajjud nisfu sya’ban. Semua bentuk bid’ah di atas sangat
tercela dan tidak boleh dilakukan. Aisyah ra menyebutkan bahwa Rasulullah saw
pernah berabda: “Barang siapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama, maka
ia ditolak, tidak diterima, dan bid’ah namanya” (HR Bukhari dan Muslim). Dalam
kesempatan lain Rasulullah saw berkhutbah di atas mimbar dan bersabda: “Amma
ba’du, sesungguhnya sebenar-benar keterangan ialah kitab allah dan sebaik-baik

6
pedoman ialah pedoman Muhammad dan sejelek-jelek urusan adalah hal-hal yang
baru, itulah yang disebut bid’ah dan segala bid’ah itu sesat’. Oleh Imam Nasa’i
ditambah “dan segala yang sesat itu di neraka”. (HR Muslim riwayat dari jabir bin
Abdullah).
c.) Macam-macam Churafat
Churafat terhadap Orang Sholeh
Yaitu meyakini bahwa orang kedudukan yang istimewa di sisi
Allah,sehingga bisa mendatangkan kebaikan/berkah kepada orang yang
mencintainya dan bisa pula mendatangkan keburukan kepada manusia yang
lalai kepadanya.Yang termasuk khurafat terhadap orang saleh,antara lain:

a. Mendekatkan diri kepada Allah melalui perantara seseorang yang telah


mati,seperti kepercayaan bahwa orang-orang saleh yang telah mati
dapat mendekatkan diri kita kepada Allah.Maka jika kita mencintai
orang saleh maka Allahpun mencinta kita karena mereka dekat kepada
Allah.Khurafat ini mendorong orang-orang mengagung-agungkan
kuburan orang saleh dan melakukan berbagai amalan di kuburan orang
saleh.
b. Berdoa dengan perantaraan nama orang-orang saleh yang telah
mati,baik Rasulullah,para sahabat,para wali dan selainnya.
c. Mempercayai adanya berkah di kuburan orang saleh;
d. Mempercayai cerita tentang kehebatan orang saleh,seperti cerita
berlebihan tentang Sunan Kalijaga,cerita tenga Syekh Yusuf yang
memiringkan Ka’bah saat memiringkan songkoknya,cerita tentang
Syekh Abdul Qadir al jaelani yang berhasil memenangkan pertarungan
dengan malaikat Pencabut nyawa;
e. Mempercayai adanya berkah pada orang saleh,seperti akan masuk
surge bila mencium tangan orag saleh, mengambil berkah dari bekas
wudhu atau ludah orang saleh,atau berkah bila memakai baju bekas
orang saleh;

7
2. Khurafat terhadap orang sakti

Yaitu mempercayai bahwa orang sakti memiliki kekuatan yang luar


biasa, sehingga bisa mendatangkan kebaikan bagi pemujanya dan
keburukan bagi orang yang melalaikannya.Yang termasuk khurafat
ini,antara lain:
a. Mempercayai adanya berkah bila ziarah ke kuburan orang sakti;
b. Mempercayai adanya nazar di kuburan orang sakti;
c. Mempercayai adanya berkah pada benda pusaka milik orang sakti.
d. Mempercayai bahwa roh orang sakti bisa mendatangkan penyakit atau
malapetaka.

3. Khurafat terhadap dukun/paranormal


Yaitu meyakini bahwa dukun adalah kekasih Allah,yang mendapat
petunjuk dari Allah,sehingga dukun bisa menyembuhkan penyakit,bisa
meramal,mengatasi segala masalah, dan kehebatan lainnya.Yang termasuk
khurafat ini,antara lain:
a. Mempercayai pada seluruh ucapan dukun;
b. Mempercayai bahwa dukun bisa mengobati atau meramal karena
petunjuk dari Allah;
c. Menyerahkan segala urusan kepada dukun;
d. Mempercayai ramalan paranormal atau ramalan bintang;
e. Mempercayai imu-ilmu yang diajarkan oleh dukun.

4. Khurafat pada benda atau mantra


Yaitu mempercayai bahwa suatu benda memiliki kekuatan yang bisa
berpengaruh pada kehidupan manusia.Yang termasuk khurafat ini,antara
lain:
a. Mengikat benang hitam pada kaki orang yang dimimpikan mati,kalau
tidak maka mimpi tersebut akan terbukti;
b. Menggantung kaktus di bawah tangga, agar rumah terhindar dari
gangguan setan;
c. Memantra-mantrai beras (Appatinro berasak) yang akan dimasak pada
pesta,agar

8
banyak tamu yang dating dan agar tamu cepat merasa kenyang;
d. Mengambil benang pada pesta adat untuk dijadikan jimat,agar cepat
mendapat jodoh;
e. Mengambil beras di pesta adat untuk disimpan di tempat penyimpanan
beras agar beras tidak pernah habis;
f. Memberi minyak di dahi orang yang akan menyebarkan undangan
pesta,agar orang-orang yang diundang berkenang memenuhi undangan
pesta;

5. Kurafat terhadap Amalan


Yaitu meyakini bahwa suatu amalan dapat mendatangkan berkah atau
menolak kesialan yang bakal menimpa seseorang. Yang termasuk khurafat
ini,antara lain:

a. Bila sedang melewati pesimpangan empat pada jam 12 malam untuk


berdehem “Ehem!” sebanyak 3 x.bermakna, anda meminta izin lewat
kepada mahluk halus penunggu jalan tersebut sehingga aman dari
ganggguannya.
b. Bila hendak menggelar pesta maka simpanlah sesajen di sumur,supaya
roh penunggu sumur tersebut tidak mengganggu dan agar air di sumur
tersebut tetap lancar;
c. Kuburlah ari-ari bayi di dekat rumah agar kelak anak itu selalu ingat dan
setia pada keluarga;

2.3 Hukum Tentang Takhayul, Bid’ah, dan Churafat

a.) Hukum Takhayul


"Barangsiapa yang mengada-adakan dalam (urusan) agama ini suatu pekerjaan
yang tiada daripadanya, maka (yang diada-adakan itu) tertolak." (Hadis Bukhari,
Muslim). Kepercayaa rakyat, atau yang sering kali juga disebut tahayul, adalah
kepercayaa yang oleh orang berpendidikan barat dianggap sederhana bahkan pandir,
tidak berdasarkan logika. Sehingga secara ilmiah tidak dapat dipertanggung
jawabkan. Berhubung kata “Tahayul” mengandung arti merendahkan atau menghina.
Allah berfirman: “ kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka

9
mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”( Q.S 39:3) Dari ayat
tersebut maka para ahli bid’ah menjadikan takhayul sebagai penguat argumen mereka
dengan menyandarkan syari’at secara dusta kepada salafus shahih.

b.) Hukum Bid’ah


Bid’ah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau menambah amalan dalam
ritual ibadah, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Dalam masalah ibadah,
tidak dibenarkan seseorang bertaqarrub (beribadah) kepada Allah dengan cara yang
tidak disyariatkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada kita. Karena itu,
ulama kalangan mazhab Hanafi radhiallahu anhu berkata:
”Semua ibadah yang tidak dilakukan para shahabat Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam, hendaklah jangan kalian beribadah dengannya” Ungkapan senada juga
dinyatakan oleh Imam Malik rahimahullah,
”Apa yang pada hari itu bukan bagian dari agama, maka pada hari inipun bukan
bagian dari agama”. Maksudnya adalah sesuatu yang tidak dianggap agama pada
masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan tidak dijadikan sebagai ibadah
kepada Allah, maka hal tersebut tidak dianggap agama setelah itu

c.) Hukum Churafat


Islam adalah agama yang mengagungkan kebenaran. Tolok ukur kebenaran dalam
Islam bersumber dari wahyu Allah Ta’ala, baik dalam al-Qur’an maupun al-Sunnah.
Islam juga mengagungkan ilmu dan mengharamkan berkata tanpa dasar ilmu yang
benar. Allah Ta’ala berfirman:
“Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang ragu.” (QS. al-Baqarah: 147) Di antara cara berfikir yang
menyimpang dari kebenaran adalah percaya kepada khurafat dan mitos. Yang
dimaksud dengan mitos adalah cerita-cerita bohong tentang suatu hal seperti asal usul
tempat, alam, manusia dan sebagainya yang mengandung arti mendalam dan
diungkapkan dengan cara gaib. Sedangkan definisi khurafat adalah ajaran atau
keyakinan yang tidak mempunyai landasan kebenaran. Percaya dan bersandar pada

10
khurafat dan mitos (cerita-cerita bohong) adalah salah satu cara berfikir dan berdalil
orang-orang musrik. Mereka tidak menggunakan akal dan hati mereka untuk mencari
dan mengamalkan kebenaran. Dan itu merupakan sebab mereka dimasukan ke dalam
Neraka.

2.4 Bahaya Dari Takhayul, Bid’ah dan Churafat


a.) Bahaya Churafat Dan Tahayul
 Manusia tersandera oleh sesuatu yang tidak ada dasar dan ilmunya
 Manusia berada dibawah ikatan/pengaruh sesama makhluk yang merendahkan
kedudukannya
 Membodohkan/menistakan dan cenderung menempuh jalan pintas
 Menumbuhkan sikap pesimis, fatalistis, primitif, skeptis, ghuluw, egois,
opportunis, takabur, dll.
 Pintu syirik yang berbahaya dan berdosa

b.) Bahaya Bid’ah


Hadist riwayat Muslim (1718), Rasulullah bersabda : Sebaik-baik perkataan
adalah firman Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad
SAW, sejelek-jelek perkara adalah sesuatu yang diada-adakan (bid’ah), dan setiap
bid’ah itu adalah sesat.
Bahaya Bid’ah (Aspek I’tiqody) :
 Tasabuh/menyerupai dengan umat Yahudi dan Nasrani, sudah menjadi
kebiasaan Yahudi dan Nasrani untuk menambah ajaran agama.
 Melecehkan kesempurnaan agama Islam yang telah dibawa Nabi
Muhammad SAW, karena menganggap ajaran Nabi masih kurang.
 Penentangan terhadap firman Allah dan penyelisihan terhadap hadits-
hadits Nabi SAW tentang bid’ah dan perintah untuk menjauhinya.
 Menuduh Nabi SAW menutupi ajaran yang mesti harus disampaikan
kepada umatnya.

11
 Menempatkan diri sederajat dengan Rasul SAW sebagai pembawa
risalah / penentu ajaran.
 Menyesatkan diri dan orang lain, karena maksud yang baik dilakukan
dengan cara yang salah.

Bahaya Bid’ah (Aspek Amaliah) :


 Merusak amalan-amalan syar’i yang telah ditentukan oleh Allah dan
RasulNya
 Tersingkirnya amalan sunnah yang disyariatkan oleh bid’ah yang
melembaga
 Cenderung kepada perbuatan syurik, ghuluw (berlebihan) yang merusak
kemurnian Islam
 Mengaburkan nilai-nilai ibadah dan ketentuan syariat
 Amalan bertolak dan berdosa Bahaya

Bid’ah (Aspek Syi’ar Islam) :


 Memudarnya citra Islam sebagai agama yang mengatur seluruh aspek
kehidupan secara holistik, (hablun minallah dan hablun minannas)
 Memecahbelah umat Islam, karena bid’ah tidak mungkin selalu sama dan
meluasnya fitnah dalam agama/syirik
 Hilangnya perhatian umat terhadap aspek-aspek pokok ajaran (ushul) dan
lebih mengedepankan aspek-aspek cabang (furu’)

12
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa Takhayul


adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan
pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Qur’an maupun
al-hadis. Arti bid’ah menurut bahasa ialah segala macam apa saja yang baru, atau
mengadakan sesuatu yang tidak berdasarkan contoh yang sudah ada. Sedangkan arti
bid’ah secara istilah adalah mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak
dijumpai keteranganya dalam al-Qur’an dan al-Sunnah. Kata khurafat berasal dari
bahasa arab: al-khurafat yang berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi,
dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah yang tidak
benar. Serta masih banyak macam-macam dari Takhayul, Bid’ah dan Churafat.

3.2 Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan
menambah Pengetahuan serta pemahaman kita mengenai materi Takhayul, Bid’ah
dan Churafat. Dari pembahasan materi  yang ada di dalam penyusunan makalah
ini,penyusun mengalami beberapa kendala. Maka penyusun memohon maaf jika
terdapat beberapa kesalahan dan kekurangan dalam penulisan kata serta rangkaian
kalimat. Oleh sebab itu penyusun juga membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi untuk menyempurnakan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khumayyis ,Muhammad bin Abdurrohman.Pandangan Ulama Bermazhab Syafi’i


terhadap Syirik. Kantor Kerjasama Da’wah dan Konseling.Riyadh: 2004.

At Tuwaijry ,Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah.Hakikat Syirik Dan Macam-


Macamnya.Islamhouse.2007.

https://abinyaraafi.wordpress.com/2012/01/26/pengertian-dan-ruang-lingkup

file:///C:/Users/Acer/Documents/tauhid/pengertian-tahayul-bidah-dan-khurafat.html
www.risalahislam.com)

https://almanaar.wordpress.com/2007/11/07/tawasul-dalam-pandangan-islam/

http://tiarblogzaldelen.blogspot.com/2012/09/bahaya-bidah-tahayul-dan khurafat.html

14

Anda mungkin juga menyukai