Makalah Kelompok 4
Makalah Kelompok 4
Makalah Kelompok 4
OLEH
1. Recha Koehtae
2. Desliana Virjin Nonda
KUPANG
2021
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “hukum dan peluruhan zat radioaktif “ tas
terselesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaika makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini, semoga
makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengmebangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………..
BAB l
A. Latar Belakang………………………………………………….
B. Tujuan………………………………………………..
BAB ll PEMBAHASAN
3|Page
BAB l
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kata radiasi dikalangan masyarakat awam masih terasa asing. Jika
mendengar kata radiasi mereka langsung menyimpulkan bahwa radiasi itu
berbahaya. Tetapi menurut penelitian radiasi radioaktivitas dapat bersifat berbahaya
dan dapat menguntungkan makhluk hidup. Zat yang mengandung inti tidak stabil
disebut zat radioaktif. Radioaktif berasal dari kata radio atau radiare yaitu
memancar, bersinar, dan aktif. Aktif sendiri adalah spontan dan dengan sendirinya.
Zat radioaktif dapat diartikan sebagai alat yang mempunyai kemampuan
untuk memancar dengan spontan. Bahaya radiasinya dapat diakibatkan oleh
paparan radiasi beta, sinar-X, gamma/neutron, yang semuanya dapat menembus
organ tubuh. Sedangkan zat radioaktif dapat dimanfaatkan dalam bidang industri
dan kedokteran (Ikhtiar, 2012) Radioaktivitas alami pertama kali ditemukan oleh
Henry Becquerel. Dalam penyelidikannya, secara kebetulan Becquerel menemukan
bahwa senyawa uranium menunjukkan keaktifan radiasi tertentu dengan daya
tembus yang sangat kuat,s eperti sinar-X, meskipun senyawa uranium ini tidak
disinari terlebih dahulu. Ini berarti tanpa terkena sinar matahari pun bahan uranium
tetap menghasilkan sinar tembus seperti halnya sinar-X. Pemancaran sinar tembus
(sinar radioaktif) secara spontan oleh inti-inti tidak stabil (misalnya inti uranium)
dinamakan radioaktivitas. Nama ini diberikan oleh Merie Curie.Dua orang ilmuwan
Paris yang sangat tertarik dengan penemuan Becquerel adalah Merie Curie dan
suaminya Piere Curie, yang akhirnya menjadi Profesor Fisika di Sorbone. Mereka
mendapatkan bahwa sinar-sinar dari radium menyebabkan ionisasi molekul-molekul
udara. Intensitas radiasi dapat diukur dengan kamar ionisasi.
Alat ini terdiri atas dua keping logam sejajar,terpisah dan diletakkan dalam
sebuah kotak logam yang dikebumikan. Keping bawah dihubungkan ke potensial
tinggi yang dihasilkan oleh baterai listrik. Suami istri ini akhirnya berhasil
menemukan dua unsur baru bahan radioaktif, yaitu polonium dan radium (Zefry,
2012) Kita dapat mendeteksi aktivitas radiasi dari bahan radioaktif dengan
menggunakan pencacah Geiger-Muller. Beberapa berkas radiasi dibelokkan oleh
medan magnetic sehingga lintasannya tidak mengenai tabung Geiger. Pemelokan
berkas radiasi oleh medan magnet menunjukkan bahwa berkas radiasi tersebut
terdiri atas partikel-partikel bermuatan. Prinsip tersebut dapat digunakan oleh berkas
radioaktif lain.
Pada tahun 1899 Ernest Rutherford melakukan percobaan dalam rangka
studinya mengenai radioaktif. Ia menempatkan sedikit radium didasar sebuah kotak
kecil dari timah hitam (timbal). Dia mendapatkan bahwa berkas sinar terpisah
menjadi tiga komponen.Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokkan,
diamenyimpulkan bahwa komponen sinar yang tidak dibelokkan adalah tidak
bermuatan (sinar α), komponen sinar yang dibelokkan ke kanan adalah bermuatan
4|Page
positif (sinar α),dan sinar yang dibelokkan kekiri adalah bermuatan negativ (sinar α).
Sewaktu selembar kertas tipis disisipkan diantara sumber dan tabung Geiger-Muller,
pembacaan angka pada alat hitung berkurang bila dibandingkan sebelumnya. Fakta
ini menunjukkan bahwa sebagian radiasi telah diserap oleh kertas. Radiasi yang
diserapp kertas tipis adalah radiasi sinar α. Tambahan radiasi yang diserap oleh
lembaran aluminium adalah radiasi sinar . Radiasi yang diserap oleh selembar
timbal adalah radiasi sinar α (Anto, 2008).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan peluruhan zat radioaktif adalah
sebagai berikut :
1.Dapat mengetahui SINAR ALFA ( SINAR α )
2.Dapat mengetahui SINAR BETA ( SINAR β )
3. Dapat mengetahui SINAR GAMMA ( SINAR γ )
5|Page
BAB ll
PEMBAHASAN
6|Page
1.1 Hukum Peluruhan Radioaktif
Bilamana inti dari suatu atom memancarkan sebuah partikel alfa, partikel beta,
sebuah sinar gamma atau partikel lainnya atau bila menangkap sebuah electron dari
kulit terluar sebuah atom, prosesnya disebut peluruhan radioaktif. Jika ada N inti
yang belum meluruh, sejumlah dN, akan meluruh dalam waktu dt, yang besarnya
adala h
dN=-λdtN
Dimana λ adalah probabilitas inti untuk meluruh, yang disebut juga sebagai
konstanta peluruhan atau konstanta disintegrasi. Tanda minus menunjukkan bahwa
N berkurang ketika t bertambah. Persamaan 3.1 dapat ditulis
dN
=-λdt
N
Integrasi Persamaan dengan asumsi bahwa ketika t = 0, jumlah atom radioaktif yang
ada adalah N0 akan menghasilkan N(t)=N0e-λt
dimana N(t) adalah jumlah atom radioaktif yang ada pada waktu t. Probabilitas λ,
yang digunakan pada persamaan di atas disebut dengan konstanta disintegrasi atau
konstanta peluruhan. Aktivitas dari suatu sampel radioaktif didefinisikan sebagai
jumlah peluruhan per detik. Dari Persamaan diperoleh aktivitas R sebagai
dN
R= - =λN0e-λt=λN
dt
Dengan demikian aktifitas sutau sampel tergantung pada jumlah inti yang ada, dan
konstanta peluruhan λ
a. SINAR ALFA ( SINAR α )
Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar
ini ditemukan secara bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas,
yaitu peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan, tidak terkontrol,
dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron.
Partikel alfa adalah inti helium, menimbulkan ionisasi dalam gas yang
dilewatinya, dan jika energi habis setelah ionisasi, dapat menangkap electron
menjadi atom helium netral. Kebanyakan partikel alfa memiliki kecepatan
antara 1,4 x 10-7 ms-1 dan 2,2 x 10 -7ms -1. Partikel alfa dapat menimbulkan
fluoresensi untuk beberapa bahan.
Berikut ini adalah sifat alamiah sinar alfa.
Sinar alfa merupakan inti He.
Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi). Daya
ionisasi sinar alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
7|Page
Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di dalam
logam.
8|Page
C. SINAR GAMMA ( SINAR γ )
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang
terpancar dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki
massa maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti
memancarkan sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak
menyebabkan perubahan nomor atom maupun massa atom.
Sinar gamma adalah gelombang elektromagnetik atau foton yang
berasal dari inti atom, bergerak dengan kecepatan cahaya, dengan panjang
gelombang antara 1,7 x 10 -6 m sampai 4,1 x 10-6 m. . Sinar gamma juga
menghasilkan fluoresensi, dapat mengionisasi gas, tetapi tidak sebesar sinar
alfa dan beta. Daya tembus sinar gamma 100 kali lebih besar dari daya
tembus sinar beta Sinar gamma tidak dapat dihentikan oleh aluminium yang
tebalnya beberapa cm, tetapi dapat diserap oleh lembaran timah hitam yang
tipis.
memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini.
Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari
sumber intensitasnya makin kecil.
Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
Mempunyai daya tembus yang terbesar.
Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet
9|Page
1.4 WAKTU PARUH
Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif untuk
berkurang menjadi separuh (setengah) dari jumlah semula. Dengan
mengetahui waktu paruh suatu unsur radioaktif, dapat ditentukan jumlah
unsur yang masih tersisa setelah selang waktu tertentu. Setiap unsur
radioaktif mempunyai waktu paruh tertentu, misalnya karbon -14 (C-14)
memiliki waktu paruh 5.730 tahun.
= waktu paruh
Contoh soal:
1 Suatu unsur radioaktif memiliki waktu paro 20 hari. Berapa
baiankah dari jumlah asalnya zat radioaktif yang belum
meluruh setelah 60 hari.
Penyelesaian:
Waktu paro T½ hari; selang waktu peluruhn t=60 hari kita hitung
dahulu n dengan
n = t/ T /½ = 60 hari/ 20 hari = 3
bagian zat radioaktif yang belum meluruh, N/N 0, dihitung dengan
persamaan, N = {1/2}nN0
N/N0 = {1/2}3 = 1/8 bagian
10 | P a g e
A(t) = {½ }nA0
A(t) /A0 = 2,5 × 1010 Bq
=1/4 = {1/2}2
n = 2, sehingga waktu paronya adalah T½ =t/n = 10 jam / 2= 5 jam
3 Suatu unsur radioaktif mempunyai massa 10 gram dan waktu
paruh 30 menit banyaknya zat radioaktif yang meluruh selama
2 jam adalah...
Pembahasan :
Pada soal ini diketahui:
N0 = 10 gram
T½ = 30 menit = 0,5 jam
t = 2 jam
penyelesaian :
N =N0 (½)t/T½
N = 10 gr (½) 2 jam/0,5 jam
N = 10 gr (½)4 = 10 gr × 1/16 =0,625 gram
Jadi banyaknya zat yang meluruh 10 gram – 0,625 gram = 9,375 gram
11 | P a g e
berdasarkan rumus maka :
m = m0(1/2) n
4 = m0 (1/2)4
4= m0 (1/16)
m0 = 64 gram.
SOAL LATIHAN
1. Suatu zat radioaktif mempunyai waktu paruh 20 tahun. 25 gram zat itu disimpan
selama 60 tahun. Berapakah gram sisanya ….
2. Suatu isotop 32-P yang memiliki waktu paruh 14.3 hari digunakan pada suatu
studi biokimia untuk menyelidiki jalur metabolismenya pada makhluk hidup.
Keberadaannya dideteksi melalui emisi partikel beta negatif. Berapakah besar
aktivitas dari 1 mg sampel 32-P (satuan atom per sekon)?
3. Suatu radioaktif mempunyai waktu paruh 18 hari. Jika unsur radioaktif
tersebut disimpan selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif tersebut
adalah..
4. Suatu zat radioaktif mempunyai waktu paruh 20 tahun. 25 gram zat itu
disimpan selama 60 tahun. Berapakah gram sisanya ….
12 | P a g e
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa
terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan
pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi
gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek).
Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini
ditemukan secara bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas,
yaitu peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan, tidak terkontrol,
dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan
dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa
terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi
kinetik partikel alfa dan inti anak.
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang
terpancar dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki
massa maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti
memancarkan sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak
menyebabkan perubahan nomor atom maupun massa atom
13 | P a g e
Daftar pustaka
Halliday, David, 2005. Fisika Dasar Jilid 2. Penerbit Erlangga : Jakarta
Anto. 2008. Materi 2. http://antophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-26.pdf.
Di akses 1 september 2021
Muljono. 2003. Fisika Modern. Bandung. UPH
Zefry. 2012. Radioaktivitas.
http://zefry.lecture.ub.ac.idfiles/2012/03/radioaktivitas.pdf. Di akses 1september
2021
14 | P a g e