0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan7 halaman

Modul III, Input, Output Dan Ekspresi Sederhana

Modul ini membahas input, output, dan ekspresi sederhana dalam bahasa pemrograman Java. Topik utama yang dibahas adalah cara Java membaca data dari keyboard dan menampilkannya di layar menggunakan kelas Scanner dan System.out, serta penggunaan operator aritmatika, relasional, dan logika dalam membentuk ekspresi.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan7 halaman

Modul III, Input, Output Dan Ekspresi Sederhana

Modul ini membahas input, output, dan ekspresi sederhana dalam bahasa pemrograman Java. Topik utama yang dibahas adalah cara Java membaca data dari keyboard dan menampilkannya di layar menggunakan kelas Scanner dan System.out, serta penggunaan operator aritmatika, relasional, dan logika dalam membentuk ekspresi.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

Modul III : Input, Output Dan Ekspresi Sederhana

A. Pengantar

Yang akan dibicarakan dalam modul ini adalah bagaimana Java membaca data dari
keyboard lalu menampilkannya di layar komputer. Hal ini tidak begitu mudah dilakukan di Java
karena Java merancangnya sedemikian hingga fasilitas yang ada dapat mengakomodasi
kompleksitas dan keragaman penggunaan antarmuka (interface) yang dikehendaki user yakni
memakai layar komputer grafis dan bukan lagi layar teks . Oleh karena itu, pembicaraan tentang
input dan output ini akan memaksa Anda untuk sedikit bersinggungan dengan konsep obyek
yang belum dikenalkan. Selain itu, modul ini juga akan menyinggung beberapa cara penulisan
pernyataan atau ekspresi untuk mengelola atau memanipulasi komputasi/perhitungan di program
Java. Seperti halnya dengan input dan output, beberapa ekspresi harus dilakukan menggunakan
konsep obyek.

B. Input dan Output Sederhana

Sudah dikenalkan di modul sebelumnya bahwa penulisan output dapat dilakukan dengan
memanggil subprogram atau obyek yang bernama System.out. Fungsi obyek ini memang untuk
menampilkan output ke user. Ada obyek lain yang terkait dengannya yakni System.in. Mudah
diduga obyek ini berfungsi untuk membaca data yang dimasukkan oleh user. Untuk kepentingan
memasukkan data (input) Anda akan menggunakan apa yangdisebut dengan class Scanner. Kata
Scanner sendiri berarti pembaca.

Sebelum Anda memakai kelas Scanner maka Anda harus memasukkan perintah di
bawah ini di awal program sebelum perintah public class …. Perintah tersebut adalah

import.java.util.Scanner;

Kemudian masukkan perintah di bawah ini di awal dari metode main() Anda

Scanner inputBaku = new Scanner(System.in);

Perhatikan perintah rumit tersebut. Kata Scanner adalah type dari obyek yang bernama
inputBaku (Anda boleh mengganti kata ini dengan kata yang lain yang anda sukai). Karena Anda
sekarang sudah memiliki obyek inputBaku maka sebenarnya inputBaku ini memiliki beberapa
tingkah laku atau kemampuan yang bisa Anda aktifkan untuk memasukkan data. Salah satunya
adalah kemampuan untuk membaca data bilangan bulat (int). Cara mengaktifkan kemampuan
tersebut dengan memberi perintah berikut

jumlah = inputBaku.nextInt();

Tentu saja variabel jumlah sudah terlebih dahulu dideklarasikan sebagai int.
1
Perintah jumlah = inputBaku.nextInt(); ini apabila dijalankan oleh compiler akan membuat
komputer Anda menunggu sampai anda memasukkan bilangan bulat tertentu sebelum
menjalankan perintah-perintah selanjutnya.

Karena sebaiknya user tahu dengan tepat data apa yang harus diketikkan maka perintah
pemasukan data mamakai class Scanner sebaiknya digabung dengan perintah System.out.print().
Dengan demikian perintah pemasukan data akan lebih baik berbentuk

Scanner inputBaku = new Scanner( System.in);

int jumlah;

System.out.print(“Masukkan jumlah mahasiswa baru : “);

jumlah = inputBaku.nextInt();

Dengan rangkaian perintah di atas maka layar komputer akan menampilkan dialog pemasukan
data seperti berikut

Masukkan jumlah mahasiswa baru : _

Pada posisi tersebut komputer menunggu user mengetikkan data bilangan bulat dan menekan
tombol Enter.

Perhatikan bahwa dalam rangkaian perintah di atas, digunakan perintah print() dan bukannya
println(). Sebenarnya keduanya boleh dipakai tetapi efeknya berbeda. Karena println() akan
menimbulkan efek ganti baris (seperti tombol Enter) maka jika digunakan println() di perintah di
atas yakni menjadi

int jumlah;

System.out.println(“Masukkan jumlah mahasiswa baru : “);

jumlah = inputBaku.nextInt();

Maka format masukan data yang diberikan oleh komputer menjadi

Masukkan jumlah mahasiswa baru :

--

Tentu saja pemakaian print() lebih tepat dalam hal ini.

2
Dengan memakai fasilitas class Scanner seperti diuraikan di atas maka program
menghitung luas segitiga di Modul II dapat ditulis ulang menjadi

// Program sederhana menampilkan luas segiiga berdasar alas dan tingginya

Import java.util.Scanner;

public class LuasSegitiga {

public static void main(String[] args) {

Scanner dataSegitiga = new Scanner( System.in);

int alas, tinggi; // deklarasi variabel untuk alas, tinggi, luas segitiga
double luas;

System.out.print(“ Masukkan alas segitiga : “); // meminta user memasukkan data alas
alas = dataSegitiga.nextInt();

System.out.print(“ Masukkan tinggi segitiga : “);// meminta user memasukkan data tinggi
tinggi = dataSegitiga.nextInt();

luas = 0.5 * alas * tinggi ; // menghitung luas

System.out.println("Segitiga dengan alas :"+ alas);


System.out.println("dan tingginya : "+ tinggi);
System.out.println("mempunyai luas = "+ luas);

} // akhir dari main()


} // akhir dari class LuasSegitiga

Untuk membaca data lain yang bukan integer maka class Scanner mempunyai beberapa
metode yakni

nextDouble() : untuk membaca bilangan real dengan tipe double

nextLong() : untuk membaca bilangan real dengan tipe double

nextLine() : untuk membaca data dengan tipe String

next() : untuk membaca data kata (tanpa spasi) dan bertipe String

3
C. Ekspresi

Ekspresi adalah pernyataan yang melibatkan variabel, data elementer maupun konstanta.
Ekspresi mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pemrograman karena perhitungan
banyak dilakukan memakai ekspresi. Penyusunan ekspresi memakai lambang-lambang tertentu
yang secara umum disebut dengan operator. Ada banyak jenis operator yang dapat dogolongkan
menjadi operator aritmatika, operator relasional dan operator logika.

C.1. Operator Aritmatika

Operator aritmatika digunakan untuk membentuk operasi penjumlahan, pengurangan,


perkalian dan pembagian. Masing-masing dilambangkan dengan +, - , * dan /. Tidak ada hal baru
di sini karena hal ini sudah Anda kenal di Matematika. Secara umum ketentuan yang harus Anda
pegang ketika melakukan atau membentuk ekspresi adalah kesesuaian antara semua tipe data
yang terlibat dalam ekspresi. Ketika Anda membentuk ekspresi matematis dan akan
menghasilkan bilangan pecahan (desimal) maka pastikan terlebih dahulu bahwa semua variabel
yang terlibat bertipe double. Oleh karna itu ekspresi F = (9/5) * C; seharusnya ditulis F =
(9.0/5.0) * C; ketika Anda melakukan konversi suhu dari C (celcius) ke F (Fahrenheit) sebab
kalau hanya Anda tulis (9/5) maka pembagian bilangan bulat ini akan menghasilkan bilangan
bulat 1 !

Selain operator +, -, * dan /, Java memiliki operator yang dilambangkan dengan %.


Operator ini berfungsi seperti modulo dalam matematika yakni menghitung sisa hasil pembagian
bilangan bulat. Dengan kata lain hasil 7%5 adalah 2 dan hasil dari 34577%100 adalah 77.
Operator ini bisa Anda gunakan untuk menentukan apakah suatu bilangan itu genap atau ganjil.
Bilangan N akan berupa bilangan genap apabila hasil dari N%2 adalah 0.

Java juga mengijinkan tanda – untuk digunakan sebagai tanda minus, sebagai contoh –X
akan sama artinya dengan (-1)* X. Demikian halnya dengan tanda plus (+), boleh Anda gunakan
untuk menyambung data yang memiiki tipe String, sehingga myString = “Apa ” + “Kabar”; akan
menjadikan variabel myString berisi kaliamat “Apa kabar”.

C.2. Penambahan dan penurunan nilai

Penambahan nilai variabel tertentu dengan 1 akan sering Anda lakukan dalam penulisan
program. Demikian pula pengurangan variabel dengan 1 juga akan sering Anda lakukan. Untuk
kepentingan ini Anda bisa menyatakannya dengan ekspresi berikut:

kaunter = kaunter + 1; // isi variabel kaunter ditambah 1

ulangi = ulangi -1; // isi variabel ulangi dikurangi 1

4
Cara penulisan lain yang lebih intuitif adalah memakai operator ++ dan --. Ekspresi kaunter =
kaunter + 1; dan ulangi = ulangi -1; di atas dapat juga dituliskan masing-masing menjadi

kaunter++; //penulisan ini menghasilkan efek yang sama dengan kaunter = kaunter +1;

ulangi--; // ekspresi ini sama dengan ulangi--;

Meskipun X++ dan ++X sama artinya dan demikian pula antara X-- dan --X tetapi ketika
digunakan dalam membentuk ekspresi maka maknanya harus dicermati dengan hati-hati. Dalam
X++ maka X merujuk ke nilai yang lama yakni sebelum ditambah 1 tetapi dalam ++X maka X
merujuk ke nilai yang baru yakni X yang sudah ditambah 1. Oleh karena itu jika X bernilai 6
maka

System.out.println(X++); // akan mencetak angka 6

System.out.println(++X); // akan mencetak angka 7

Ekspresi X++, X--, ++X maupun --X dapat juga digunakan dalam ekspresi gabungan seperti
berikut:

Z = (++X) * (Y --)

C.3. Operator Relasional

Java memiliki tipe data Boolean yang bernilai hanya dua yakni benar (true) dan salah
(false). Dengan fasilitas ini pemrogram dapat membuat berbagai ekspresi yang hasilnya berupa
salah satu dari tipe Boolean tersebut. Ekspresi ini dibentuk memakai operator relasional beirkut:

A == B artinya apakah isi variabel A sama dengan isi variabel B

A != B artinya apakah isi variabel A tidak sama dengan isi variabel B

A< B artinya apakah isi varaibel A lebih kecil dari isi variabel B

A> B artinya apakah isi variabel A lebih besar dari isi variabel B

A <= B artinya apakah isi variabel A lebih kecil atau sama dengan isi variabel B

A >= B artinya apakah isi variabel A lebih besar atau sama dengan isi variabel B

Relasi pembandingan di atas tidak hanya bisa dikenakan untuk variabel yang bertipe
bilangan (int, double, byte, float) tetapi juga bisa diberlakukan untuk tipe huruf (char). Untuk
variabel tipe char maka di Java berlaku bahwa huruf besar (capital) mempunyai urutan lebih

5
awal dibanding huruf kecil sehingga ‘B’ < ‘a’ sedangkan ‘a’ < ‘b’ dan ‘C’ < ‘D’. Meskipun
demikian, pembandingan memakai operator <, >, <= dan >= tidak bisa dipakai untuk
membandingkan variabel dengan tipe String. Khusus untuk operator == dan != dapat dipakai
untuk menghasilkan nilai boolean seperti contoh berikut:

boolean samaTanda;

samaTanda = (( x > 0) == ( y > 0 ) )

C.4. Operator Boolean

Operator logika (boolean) dan, atau serta tidak masing-masing dinyatakan dengan
lambang berikut di Java

dan dinyatakan dengan &&

atau dinyatakan dengan ||

tidak dinyatakan dengan !

Oleh karena itu Anda dapat membentuk ekspresi seperti berikut:

( x != 0 ) && ( y/x > 1 ) //dibaca: x tidak sama dengan nol dan y dibagi x lebih dari satu

C.5. Konversi Tipe Data (Casting)

Dalam ekspresi berbentuk nama_variabel = ekspresi maka secara umum berlaku aturan
bahwa tipe data di sebelah kanan tanda sama dengan harus sama dengan tipe data dari variabel
yang berada di samping kiri tanda sama dengan. Namun demikian, Java melakukan konversi data
dengan catatan hasil perhitungan tidak mengganggu dan secara konseptual masuk akal. Berikut
contoh program di mana Java melakukan konversi otomatis.

int A;
double X;
short B;
A = 17;
X = A; // tidak masalah karena A akan dikonversi ke tipe double
B = A; // illegal alias tidak boleh karena Java tidak akan mengambil resiko
// mengkonversi isi A yang int ke short karena bisa jadi tidak cukup

6
Meskipun demikian, konversi dapat dilakukan secara paksa oleh pemrogram asal pemrogram
yakin bahwa konversi mungkin dilakukan. Hal ini dilakukan memakai perintah casting seperti
dalam contoh berikut

int A;

short B;

A = 17;

B = (short) A; //konversi paksa oleh pemrogram

C.6. Variasi Ekspresi Penugasan

Ekspresi nama_variabel = ekspresi; sering disebut dengan ekspresi penugasan yang


intinya compiler menghitung nilai dari ekspresi yang ada di sebelah kanan sama dengan dan
kemudian hasilnya disimpan ke dalam variabel dengan nama yang tertulis di sebelah kiri
variabel, seperti contoh berikut

x = x – 5; // hasil pengurangan x dengan 5 disimpan ke variabel x lagi

Java menungkinkan untuk menyingkat penulisan ekspresi penugasa dengan pola berikut:

x -= y; // sama dengan x = x – y;

x *= y; // sama dengan x = x * y;

x /= y; // sama dengan x = x / y;

x %= y; // sama dengan x = x % y;

x &&= y; // sama dengan x = x && y;

Anda mungkin juga menyukai