Kimia 04KB4 Redoks Dan Elektrokimia
Kimia 04KB4 Redoks Dan Elektrokimia
Kimia 04KB4 Redoks Dan Elektrokimia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
KEGIATAN BELAJAR 4 ................................. Error! Bookmark not defined.
A. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1. Deskripsi Singkat ........................................................................................ 1
2. Relevansi ..................................................................................................... 1
3. Petunjuk Belajar .......................................................................................... 2
B. KEGIATAN INTI.......................................................................................... 3
1. Capaian Pembelajaran ................................................................................. 3
2. Materi Pokok ............................................... Error! Bookmark not defined.
3. Uraian Materi .............................................................................................. 3
4. Contoh dan Non Contoh ............................................................................ 40
5. Forum Diskusi ........................................................................................... 41
C. PENUTUP ................................................................................................... 41
1. Rangkuman............................................................................................... 41
2. Tes Formatif ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 44
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............. Error! Bookmark not defined.
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
KEGIATAN BELAJAR 4
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Materi redoks merupakan kegiatan belajar (KB 4) dari modul 4 dan diberi
alokasi waktu 24 jam latihan. Materi ini berhubungan dengan perubahan
bilangan oksidasi atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Kegiatan belajar 4 ini
membahas tentang perkembangan konsep redoks, penyetaraan reaksi redoks,
sel volta/sel galvani, potensial reduksi standar, kespontanan reaksi dan
Elektrolisis.
2. Relevansi
Reaksi redoks tidak hanya bisa kita temukan saat belajar kimia di kelas
atau di laboratorium, tetapi dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya saat anda mencuci pakaian menggunakan zat pemutih tanpa kita
sadari zat pemutih tersebut merupakan salah satu dari reaksi redoks. Oksidator
yang sering digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen
peroksida (H2O2). Oksidator tersebut mampu menghilangkan elektron,
sehingga menyebabkan warna akan hilang.
1
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
(https://www.slideshare.net/yunanmalifah/makalah-kimia-reaksi-redoks)
Selain pada pemutih pakaian penerapan konsep redoks lainnya dapat kita
temukan pada proses respirasi, fotosintesis, fotografi, baterai dan sel bahan
bakar.
3. Petunjuk Belajar
Proses pembelajaran yang anda ikuti akan berjalan dengan lancar bila anda
mengikuti langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Pahamilah capaian pembelajaran dan uraian materi pada setiap KB!
b. Untuk lebih memahami materi pembelajaran, bukalah semua jenis media
dan link media pembelajaran yang ada pada KB ini!
c. Untuk memudahkan Anda mengingat kembali uraian materi, maka bacalah
rangkuman pada KB ini!
d. Kerjakanlah tes formatif yang terdapat pada KB ini untuk menguji apakah
Anda sudah sampai ke tujuan pembelajaran!
e. Ikutilah forum diskusi dengan sungguh-sungguh karena aktivitas Anda
dalam berdiskusi akan dinilai oleh instruktur!
f. Jawaban Anda bisa dicek pada kunci jawaban (kunci jawaban dapat dilihat
pada akhir KB 4 modul ini).
g. Apabila Anda telah memperoleh nilai di atas 80, silahkan lanjut dengan
mengerjakan tes sumatif! Jika belum mencapai 80, pelajari kembali
kegiatan sebelumnya! Point untuk masing-masing nilai tugas dan tes akhir
sudah ada pada naskah soal. Nilai akhir kegiatan belajar untuk modul ini
ditentukan oleh rata-rata nilai setiap kegiatan.
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
B. KEGIATAN INTI
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda mampu menganalisis
hubungan struktur materi dengan sifat-sifat dinamis, kereaktifan, energi dan
fungsi dalam berbagai perubahan kimia.
2. Materi Pokok
a. Reaksi redoks
b. Sel volta
c. Sel elektrolisis
3. Uraian Materi
a. Reaksi Redoks
1) Konsep Redoks
Tahukah Anda bahwa istilah oksidasi dan reduksi sudah lama
digunakan untuk menjelaskan suatu reaksi. Istilah oksidasi mulai
dikenal pada abad 19. Istilah oksidasi digunakan untuk menjelaskan
suatu zat bersenyawa dengan oksigen, contohnya pembakaran bahan
bakar kayu pada waktu tertentu dinamakan dengan oksidasi. Sedangkan
untuk istilah reduksi berasal dari kata reduco yang berarti
mengambilkan. Mulanya kata reduksi digunakan dalam metalurgi
dalam proses mendapat kembali logam dari bijihnya.
Istilah oksidasi dan reduksi bisa dikemukakan juga berdasarkan
reaksi berikut. Reaksi pembakaran gas alam CH4 dan pembakaran
bensin dalam mesin kendaraan bermotor dan reaksi pembakaran
magnesium dalam udara.
CH4(g) + 2O2(g)→ CO2(g) + 2H2O(g)
3
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
5
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
seperti pada pembentukan senyawa ion (seperti pada Gambar 3), reaksi
ini tetap disebut sebagai reaksi redoks. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada video animasi
(https://www.youtube.com/watch?v=cyEEEq5-FCg&t=81s).
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
3) Setengah reaksi
Suatu reaksi redoks terdiri atas dua setengah reaksi yaitu setengah
reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi. Coba anda perhatikan
contoh berikut.
Contoh :
Reaksi oksida ion iodida oleh kalium dikromat dalam suasana asam.
6I- (aq) → 3I2 (aq) + 6 e
Setengah reaksi redoks :
Cr2O72-(aq) + 14 H+(aq)+6 e → 2Cr3+ (aq) + 7H2O(l)
Jumlah kedua setengah reaksi,
Cr2O72-(aq) + 6I- (aq) + 14 H+(aq) → 2Cr3+ (aq) + 3I2 (aq) + 7H2O(l)
4) Bilangan Oksidasi
Hirarki dalam menentukan bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi
Atom dari unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi 0
Logam golongan IA, IIA, IIIA mempunyai bilangan oksidasi +1, +2,
+3 secara berurutan
H dan F dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +1 dan -1
secara berurutan
7
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
5) Reaksi Disproporsionasi
Reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi simultan oleh suatu spesi
disebut reaksi disproporsionasi atau reaksi autoredoks. Reaksi ini terjadi
pada unsur yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari dua, diantara
bilangan oksidasi tertinggi dan terendah saling bereaksi.
2H+ (aq) + Cu2O(s) → Cu(s)+ Cu2+(aq) + H2O(l)
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
oleh oksidator. Ada dua cara yang bisa kita gunakan untuk menyetarakan
reaksi redoks, yaitu cara setengah reaksi dan cara perubahan bilangan
oksidasi. Kita akan membahas cara setengah reaksi terlebih dahulu.
Cara Setengah Reaksi
Cara setengah reaksi ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
1) Setiap persamaan reaksi redoks merupakan penjumlahan dua
setengah reaksi
2) Dalam persamaan reaksi redoks yang sudah setara, jumlah elektron
yang dilepaskan pada oksidasi sama banyak dengan jumlah elektron
yang diterima pada reduksi
3) Tahapannya :
Menuliskan kerangka setengah reaksi
Mengimbangkan setiap stengah reaksi
Menjumlahkan kedua setengah reaksi
Contoh :
1. Setarakan reaksi yang berlangsung dalam suasana asam berikut.
H2SO3(aq) + HNO2(l) →NO(g) + SO42-(aq)
Tahap 1 menulis kedua kerangka setengah reaksi
H2SO3(l) → SO42- (pereduksi H2SO3 dioksidasi menjadi SO42-)
HNO2 (l)→ NO (pengoksidasi HNO2 direduksi menjadi NO)
Tahap 2 mengimbangkan setiap setengah reaksi
a) Menambahkan H2O untuk mengimbangkan O
H2SO3(l) + H2O(l) → SO42-(aq)
HNO2 (l)→ NO(g) + H2O(l)
b) Menambahkan H+ untuk mengimbangkan H
H2SO3(l)+ H2O(l) → SO42(aq)- + 4H+(aq)
HNO2(l) + H+(aq) → NO(g) + H2O(l)
c) Menambahkan elekron untuk mengimbangkan muatan
H2SO3(l) + H2O(l) → SO42-(aq)+ 4H+(aq) + 2e
HNO2 (l)+ 2H+(aq) + e → NO(g) + H2O(l)
Tahap 3 menjumlahkan kedua setengah reaksi
9
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
10
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Contoh :
1. Setarakan reaksi berikut berlangsung dalam suasana asam !
Fe2+(aq) + MnO4-(aq) → Fe3+(aq) + Mn2+(aq)
Tahap 1
Fe2+(aq) + MnO4-(aq) → Fe3+(aq) + Mn2+(aq)
Tahap 2,3
Fe2 (aq) MnO 4 (aq) Fe3 (aq) Mn 2 (aq)
2
7
3
2
Tahap 4
-5
+1
Tahap 5
5 Fe2+(aq) + MnO4-(aq) → 5Fe3+(aq) + Mn2+ (aq)
Tahap 6
5 Fe2+(aq) + MnO4-(aq) + 8H+(aq)→ 5Fe3+(aq) + Mn2+ (aq)
Tahap 7
5 Fe2+(aq) + MnO4-(aq) + 8H+(aq)→ 5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O(l)
11
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Tahap 4
-8
Al(s) NO 3(aq) AlO 2 (aq) NH 3(l)
0
5
3
3
+3
Tahap 5
8Al(s) + 3NO3-(aq)→ 8 AlO2-(aq) + 3NH3(l)
Tahap 6
8Al(s) + 3NO3-(aq) + 5OH-(aq) → 8AlO2 -(aq)+ 3NH3(l)
Tahap 7
8Al(s) + 3NO3-(aq) + 5OH- (aq)+ 2H2O(l) → 8AlO2-(aq)+ 3NH3(l)
7) Ekivalen Redoks
Suatu ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah
oksidator yang dapat menerima satu mol elektron. Suatu ekivalen
reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah reduktor yang dapat memberi
satu mol elektron. Dalam suatu reaksi redoks.
Jumlah elektron yang diterima sama dengan jumlah elektron yang
diberikan.
Satu ekivalen oksidator bereaksi dengan satu ekivalen reduktor
Massa satu ekivalen oksidator sama dengan berat satu mol dibagi
dengan jumlah elektron yang diterima
Massa satu ekivalen reduktor sama dengan berat satu mol dibagi
dengan jumlah elektron yang dilepaskan.
Contoh: Massa ekivalen oksidator dan reduktor
12
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
b. Sel Elektrokimia
Reaksi redoks spontan dapat kita manfaatkan sebagai sumber energi
listrik, sebaliknya arus listrik dapat digunakan untuk melangsungkan reaksi
redoks tak spontan. Jika lempengan Zn dicelupkan ke dalam larutan Cu 2+
yang berwarna biru, seperti yang dapat kita lihat pada Gambar 6, akan
terjadi reaksi redoks spontan yang mudah diamati, dimana terjadinya
perubahan warna larutan Cu2+ dari biru menjadi hampir tidak berwarna.
13
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
14
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Gambar 7. Suatu rangkaian Sel Volta, yang mengubah energi reaksi redoks
menjadi energi listrik (Silberbeg, 2009: 931)
Pada Gambar 7, logam Zn dicelupkan ke dalam larutannya yang
mengandung ion Zn2+, sedangkan logam Cu dicelupkan ke dalam larutannya
yang mengandung ion Cu2+. Logam seng dan tembaga pada sel ini
merupakan elektroda. Elektroda mengalirkan arus listrik (elektron) masuk
atau keluar dari suatu larutan. Elektroda terbagi dua, yaitu anoda dan
katoda. Anoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang membebaskan elektron. Karena
elektron dibebaskan dari anoda maka anoda dilambangkan dengan muatan
negatif. Sementara, katoda merupakan elektroda tempat terjadi reaksi reduksi.
Karena anoda dilambangkan dengan muatan negatif maka katoda
dilambangkan dengan muatan positif.
Dua buah setengah reaksi terjadi dalam gelas kimia terpisah, masing-
masing disebut setengah sel. Pada Berdasarkan harga potensial reduksinya,
Cu mempunyai harga potensial reduksi yang lebih besar dibandingkan Zn.
Oleh karena itu logam Zn akan lebih mudah teroksidasi. Oksidasi logam Zn
melepaskan 2 elektron menjadi ion Zn2+. Ion Zn2+ ini akan larut sehingga
jumlah logam Zn berkurang. Elektron-elektron yang dibebaskan oleh logam
Zn melewati kawat ke arah logam Cu sehingga ion Cu2+ tereduksi menjadi
Cu. Hal ini menyebabkan jumlah logam Cu bertambah. Reaksi redoks yang
terjadi dapat kita tulis sebagai berikut:
Pada Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Pada Katoda: Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Reaksi ini menyebabkan konsentrasi ion Zn2+ dalam setengah sel
meningkat, sehingga muatan positif dalam larutan Zn2+ bertambah.
Sementara, konsentrasi ion Cu2+ menurun pada setengah sel yang lain karena
ion Cu2+ tereduksi menjadi Cu sehingga jumlah ion positif (Cu2+) m enjadi
berkurang di dalam larutan, sehingga jumlah ion negatif (SO 42-) menjadi lebih
besar dari ion positif. Karena ketidakseimbangan muatan ini, aliran elektron
dalam kabel akan sangat cepat berhenti. Oleh karena itu, dibutuhkan
15
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
2) Potensial Sel
16
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Sel volta merupakan sel yang merubah perubahan energi bebas suatu
reaksi spontan menjadi energi kinetik dari elektron (disebut juga sebagai
energi listrik) yang mengalir melalui suatu sirkuit. Energi listrik ini sebanding
dengan perbedaan potensial listrik antar dua elektroda, yang disebut potensial
sel (Esel); yang juga dikenal sebagai voltage sel atau electromotive force
(emf).
Pada Gambar 7, kira-kira mengapa elektron dapat berpindah secara
spontan dari Zn ke Cu2+? Untuk menjelaskan hal ini, aliran elektron dapat
dianalogikan dengan aliran air pada air terjun. Air mengalir secara spontan
karena adanya perbedaan energi potensial antara atas dan bawah air terjun.
Elektron juga mengalir secara spontan karena adanya perbedaan energi
potensial. Energi potensial elektron pada anoda lebih besar daripada katoda.
Oleh karena itu, elektron mengalir ke arah elektroda dengan potensial listrik
yang lebih positif secara spontan. Perbedaan energi potensial per muatan
listrik antar dua elektroda diukur dalam Volt (V). Jika dua elektroda
mempunyai beda potensial 1 V, dihasilkan kerja sebesar 1 J per setiap muatan
yang berpindah antar elektroda.
J
1V 1
C
(Ingat kembali bahwa 1 elektron mempunyai muatan 1,6 x 10-19C)
Perbedaan potensial antara dua elektroda dari sel volta disebut dengan
potensial sel (E0sel). Karena perbedaan potensial ini menyebabkan elektron
berpindah melalui sirkuit, potensial ini disebut juga dengan electromotif
(causing elektron motion, menyebabkan elektron berpindah) force, atau emf.
Karena Esel mempunyai satuan volt, sering juga diistilahkan dengan voltage.
Potensial sel untuk setiap sel volta selalu bernilai positif. Nilai ini
bergantung pada reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda, konsentrasi
reaktan dan produk, suhu. Jika berada pada suhu 25oC maka disebut sebagai
keadaan standar. (Ingat bahwa keadaan standar merupakan keadaan pada
tekanan 1 atm untuk gas dan konsentrasi 1M jika dalam bentuk larutan).
Potensial sel pada keadaan standar disebut sebagai potensial sel standar atau
17
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
emf standar dan dilambangkan dengan Eosel. Untuk sel volta Zn-Cu pada
Gambar 4, potensial sel standar pada suhu 25oC adalah +1,10 V.
Zn(s) + Cu2+(aq,1M)→Zn2+(aq,1M) + Cu(s) Eosel = +1,10 V
18
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
19
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
20
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Contoh Soal:
Pada reaksi redoks berikut:
Cr2O72-(aq) + 14 H+(aq) + 6 I-(aq) → 2 Cr3+(aq) + 3 I2(s) + 7 H2O(l)
Logam platinum dibenamkan pada masing-masing setengah sel sebagai
elektroda.
Tentukanlah:
a. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda!
b. Eosel berdasarkan data pada Tabel 1.
Jawab:
a. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda, kita
dapat membuat masing-masing setengah reaksi dari reaksi redoks
ini. Setengah reaksi yang merupakan reaksi reduksi terjadi di
katoda dan setengah reaksi yang merupakan reaksi oksidasi terjadi
di anoda.
Katoda (+) : Cr2O72-(aq) + 14 H+(aq) + 6e → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l)
Anoda (-) : 6 I- → 3 I2(s) + 6e
b. Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa potensial reduksi standar dari
reduksi Cr2O72- menjadi Cr3+ adalah +1,33 V dan untuk reaksi
reduksi I2 menjadi I - adalah +0,54 V.
Eosel = Eored (katoda) - Eooks(Anoda) = 1,33 V – 0,54 V= 0,79 V
Walaupun jumlah I2 pada setengah reaksi dikali 3 agar reaksi setara
kita tidak mengali nilai Eorednya dengan 3. Hal ini disebabkan oleh
Eored merupakan sifat intensif yang tidak bergantung pada jumlah
zat dan tidak bergantung pada koefisien stoikiometri.
21
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
= + 0,027 V
Persamaan Nersnt
aA + bB cC + dD
Persamaan Nersnt,
𝑅𝑇 [𝐶]𝑐 [𝐷]𝑑
E sel = E°Sel - 𝑛 𝐹 ln [𝐴]𝑎 [𝐵]𝑏
22
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Pada 298 K,
2,303 𝑅𝑇 2,303 𝑥 8,314 𝑥 298
= = 0,0591 V
𝐹 96500
Co + Ni2+ Co2+ + Ni
Sebagai berikut.
0,0591 𝐶𝑜 2+
E sel = E°Sel - log 𝑁𝑖 2+
𝑛
0,0591 𝐶𝑜 2+
E sel = 0,03 - log 𝑁𝑖 2+
2
2 Co + 2 Ni2+ 2 Co2+ + 2 Ni
0,0591 (𝐶𝑜 2+ )2
E sel = E°sel - log (𝑁𝑖 2+)2
4
0,0591 (𝐶𝑜 2+ )2
E sel = 0,03 - log (𝑁𝑖 2+)2
4
0,0591 𝐶𝑜 2+
E sel = 0,03 - log 𝑁𝑖 2+
2
Reaksi sel dapat dikalikan dengan suatu bilangan tanpa mengubah harga
DGL.
0,0591 𝐶𝑜 2+
E sel = 0,03 - log 𝑁𝑖 2+
2
0,0591 0,01
E sel = 0,03 - log
2 1
E sel= 0,089 V
23
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
24
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
25
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
26
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Sebagai tambahan harus diingat bahwa udara yang beruap air tinggi
mempercepat korosi. Oleh sebab itu, disarankan agar barang elektronik
yang mahal dan canggih disimpan di tempat yang kering, misalnya di
ruang ber-AC.
d. Sel elektrolisis
Sel Elektrolisis adalah sel elektrokimia dimana arus listrik (dua
arah) digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tidak spontan. Agar
suatu reaksi berlangsung, diperlukan beda potensial antara kedua
elektroda lebih besar dari 1,1 volt. Diperlukan tambahan potensial yang
cukup besar, sehingga reaksi tak spontan pada sel elektrolisis dapat
berlangsung. Tambahan potensial ini disebut overpotensial. Besarnya
overpotensial sangat bergantung pada berbagai hal seperti jenis spesi zat
yang terlibat dan jenis elektroda yang digunakan.
1. Susunan Sel Elektrolisis
27
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
2. Reaksi-Reaksi Elektrolisis
Reaksi yang terjadi ketika listrik dialirkan melalui elektrolit
disebut reaksi elektrolisis. Elektrolisis dapat diartikan sebagai
peruraian yang disebabkan arus listrik. Jika elektrolitnya
merupakan lelehan senyawa ion, maka kation akan direduksi di
katoda, sedangkan anion dioksidasi di anoda seperti yang terlihat
dalam Gambar 12.
Contoh:
Jika lelehan NaCl dialiri listrik, maka NaCl akan diuraikan menjadi
Na dan Cl2.
Beberapa poin penting dalam elektrolisis lelehan garam:
Katoda : 2Na+(l) + 2 e- → 2Na(l)
Anoda : 2Cl- (l) →Cl2 (g)+2e-
2Na+(l) + 2Cl- (l) → 2Na(l)+Cl2 (g)
1. Elektroda yang digunakan merupakan elektroda inert (C, Pt, atau
Au).
2. Logam akan selalu membentuk ion positif. Ion positif akan
selalu mengarah ke katoda sehingga dinamakan kation.
3. Ketika lelehan senyawa ion (jika kationnya berupa ion logam
dan anionnya berupa ion nonlogam) dielektrolisis, logam akan
selalu terbentuk di katoda dan nonlogam akan terbentuk di
anoda. Contohnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Reaksi-reaksi elektrolisis
Elektrolit Reaksi Reaksi Pada Reaksi Pada
Dekomposisi Katoda Anoda
28
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Lelehan
NaCl 2NaCl(l)→2Na(s)+ Cl2(g) 2Na+(aq) + 2e- → 2Na(s) 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Lelehan
KI 2KI(l) → 2K(s) + I2(s) 2K+(aq) + 2e- → 2K(s) 2I-(aq) → I2(s) + 2e-
Lelehan
CuBr2 CuBr2(l) → Cu(s) + Br2(l) Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) 2Br-(aq) → Br2(l) + 2e-
(Achmad, 2001)
Elektrolisis merupakan cara yang paling ampuh untuk
mendekomposisi senyawa ion sehingga digunakan dalam industri
untuk mengekstrak logam dari bijihnya. Akan tetapi, elektrolisis
membutuhkan energi listrik sehingga produksi logam ini
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung lebih
kompleks. Spesi yang bereaksi belum tentu kation atau anionnya,
tetapi mungkin saja air atau elektrodanya. Hal itu bergantung pada
potensial spesi-spesi yang terdapat dalam larutan. Untuk
menuliskan reaksi elektrolisis larutan elektrolit, faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan adalah:
1. reaksi-reaksi yang berkompetisi pada tiap-tiap elektroda.
Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah yang
mempunyai potensial reduksi lebih positif. Spesi yang
mengalami oksidasi di anoda adalah yang mempunyai
potensial reduksi lebih negatif, atau potensial oksidasi lebih
positif.
a. Jenis elektroda, apakah inert atau aktif. Elektroda inert
adalah elektroda yang tidak terlibat dalam reaksi.
Elektroda inert yang sering digunakan yaitu platina dan
grafit.
b. Potensial tambahan yang diperlukan, sehingga suatu
reaksi elektrolisis dapat berlangsung (overpotensial).
29
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
30
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
3. Elektroda Aktif
Proses elektrolisis yang baru saja dibicarakan, menggunakan
elektroda inert (tidak aktif). Elektroda inert dapat terbuat dari
grafit (C), emas (Au) atau platinum (Pt). Unsur-unsur ini tidak
reaktif sehingga disebut elektroda inert. Artinya unsur-unsur ini
tidak bereaksi dengan elektrolit maupun hasil elektrolisis. Jika
elektroda yang digunakan selain elektroda inert, maka disebut
elektroda aktif. Disebut aktif karena elektrodanya juga ikut
bersaing dengan elektrolit dan air (elektrolitnya berupa larutan)
untuk terlibat dalam reaksi redoks.
Jika elektrodanya berupa logam, maka katoda tidak ikut
bersaing untuk melakukan reaksi reduksi. Hal ini dikarenakan
logam merupakan keadaan dengan bilangan oksidasi 0 yang
merupakan bilangan oksidasi terendah dari logam itu sendiri. Oleh
31
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
karena itu logam tidak lagi dapat tereduksi, sehingga yang akan
bersaing hanya ion positif dengan air (jika elektrolitnya berupa
larutan). Pada anoda, elektrodanya akan ikut bersaing dengan
elektrolit dan air (jika elektrolitnya berupa larutan) dan yang akan
teroksidasi adalah zat yang mempunyai potensial oksidasi terbesar
atau potensial reduksi terkecil
Contohnya adalah proses elektrolisis larutan KI menggunakan
elektroda Zn. Pada katoda, yang bersaing hanya ion K+ dengan air,
sementara Zn tidak. Maka yang akan tereduksi adalah H 2O karena
potensial reduksinya yang lebih besar daripada ion K+. Sementara
pada anoda, zat yang bersaing adalah ion I -, air, dan Zn. Dari nilai
potensial oksidasinya, Zn adalah yang terbesar, sehingga Zn yang
akan teroksidasi. Persamaan reaksi pada elektrodanya adalah:
Katoda: 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anoda: Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
2H2O(l) + Zn(s) → H2(g) + Zn2+(aq) + 2OH-(aq)
32
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
5. Hukum Faraday
Perhitungan-perhitungan di atas mengikuti hukum Faraday.
Hukum Faraday 1:
“Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis berbanding lurus
dengan jumlah listrik yang digunakan ”.
Hukum Faraday 2:
“Jumlah zat yang dihasilkan oleh arus yangsama dalam
beberapa sel yang berbeda sebanding dengan berat ekivalen zat
tersebut“.
33
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
34
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Contoh soal:
Arus sebesar 1,26 A dilewatkan dalam sel elektrolitik yang berisi
larutan asam sulfat encer selama 7,44 jam. Tuliskanlah reaksi
setengah sel dan hitung volume gas yang dihasilkan pada STP.
Jawab:
Anoda: 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
Katoda: 4H+ (aq) + 4e- → 2H2(g)
2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)
Hitung muatan listrik yang dilewati
3600 s 1C
C = 1,26 A x 7,44 jam x x
1 jam 1A
= 3,37 x 104 C
Hitung setiap mol O2 yang terbentuk pada anoda
35
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
1 mol e- 1 mol O2 32 g O2
g O2 = 3,37 x 104 C x x x
96500 C 4 mol e- 1 mol O2
= 2,79 g O2
Volume dari 2,79 g O2 pada STP
nRT
V =
P
2,79 g 1
= x 0,0821 L atm/K mol x 273 K1 𝑎𝑡𝑚
32g/mol
= 1,95 L
Untuk hidrogen
1 mol e- 1 mol H2 2,106 g O2
g H2 = 3,37 x 104 C x x x
96500 C 2 mol e- 1 mol O2
= 0,352 g H2
Volume dari 2,79 g O2 pada STP
nRT 0,352 g 1
V= = x 0,0821 L atm/K mol x 273 Kx1 𝑎𝑡𝑚 = 3,91
P 2,106g/mol
L
6. Kegunaan Elektrolisis
a) Produksi Hidrogen
Hidrogen dapat dihasilkan melalui elektrolisis air dengan
menambah satu atau dua tetes asam sulfat untuk menghasilkan
larutan elektrolit (walaupun konsentrasinya sangat kecil). Reaksi
keseluruhan dari elektrolisis air ini adalah:
2H2O(l)→ 2H2(g) + O2(g) Eosel= -1,24 V
Oksigen dihasilkan di anoda dan hydrogen di katoda.
Voltase minimum yang dibutuhkan adalah 1,24 V (J/C) (tetapi
dalam praktiknya overvoltage membutuhkan voltase yang lebih
tinggi dari 2 V). Jika 1 kg gas H2 (sekitar 11.200 L pada STP)
dihasilkan maka kita dapat menentukan berapa jumlah energi
listrik yang dibutuhkan. Caranya adalah:
1 mol H 2
mol H2 = 11.200 L x = 500 mol H2
22,4 L H 2
36
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
96500 C
Q = 1000 mol e- x = 9,65 x 107 C
1 mol e -
37
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
38
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
39
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
40
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
5. Forum Diskusi
Untuk lebih memahami materi Redoks, silahkan Anda diskusikan soal-
soal berikut ini.
1. Ibu Aulia melihat peralatan dapurnya yang sudah berkarat, salah satunya
adalah panci yang terbuat dari besi. Ibu Aulia ingin membersihkan panci
tersebut dengan cara merendam panci tersebut kedalam asam cuka. Apa
yang terjadi saat panci tersebut dimasukkan kedalam asam cuka?
Tuliskan reaksi yang terjadi! Jelaskan apakah cara yang dilakukan ibu
Aulia sudah tepat ?
2. Lilis merupakan seorang ibu rumah yang ingin menyepuh cincin
pernikahannya seberat 6 gram yang terbuat dari emas muda 17 karat. Lilis
menyepuh cincinnya disebuah toko perhiasan di pasar minggu. Pemilik
toko tersebut lalu menyepuh cincin dengan cara menyiapkan larutan
CuSO4 0,1 M. lalu memasang elektrode serta rangkaian kabel dan sumber
arus listrik sebesar 0,5 Amper .
a. Coba Anda gambarkan bagaimana rangkaiannya.
b. Penyepuhan ini termasuk kedalam sel elektriokimia jenis apa?
c. Tuliskan reaksi pada proses penyepuhan ini!
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Konsep reaksi redoks dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :
a. reaksi zat dengan oksigen dinamakan reaksi oksidasi dan reaksi yang
melepaskan oksigen dinamakan reduksi.
b. reaksi yang melepaskan elektron dinamakan oksidasi dan reaksi yang
menerima elektron dinamakan reduksi
c. reaksi dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasi dinamakan reaksi
oksidasi dan reaksi dimana terjadi penurunan bilangan oksidasi
dinamakan reaksi reduksi.
41
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
42
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
43
Iryani, dkk
MODUL 4: KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA M4KB4. REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Theodore L, Eugene Lemay JR, Bruce Bursten, Catherine j Murphy dan
Patrick M woodward. 2012. Chemistry The Central Science Twelfth
Edition. Perason Edocation, inc.
Moore, Stanitski dan Jurs. 2011. Chemistry the Molecular Science. Fourth
Edition. Cengage Learning. Inc.
Petrucci, R. dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip-prinsip & Aplikasi Modern. Edisi
Kesembilan. Jakarta : Erlangga.
44
Iryani, dkk