Metode Pelaksanaan Ulujami PT. Sanbel Ok
Metode Pelaksanaan Ulujami PT. Sanbel Ok
Metode Pelaksanaan Ulujami PT. Sanbel Ok
Manajemen Proyek
Manajemen Proyek dipercayakan kepada tenaga-tenaga ahli pilihan dari Perusahaan, Yang
mempunyai pengalaman di bidang Sipil atau bidang konstruksi dengan teknologi tinggi, dan telah
berhasil menyelesaikan berbagai proyek sejenis dengan hasil yang memuaskan. Tenaga Ahli dalam
Tim Proyek ini dipilih berdasarkan kebutuhan dan disesuaikan dengan tugas masing-masing,
sehingga diharapkan dapat menjadi tim yang handal dalam menyelesaikan proyek ini.
Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan proyek ini dibentuk Struktur Organisasi Proyek yang dipimpin oleh
Project Manager yang berpengalaman, dan didukung oleh Site Manager, Pelaksana Lapangan,
Logistic dan beberapa staf lainnya.
Project Manager memimpin seluruh kegiatan diproyek, baik di bidang teknik & administrasi
kontrak, keuangan maupun kegiatan pelaksanaan lapangan.
Untuk bagian Teknik dan Administrasi kontrak, Project Manager dibantu. Oleh Staf Teknik dan
Administrasi Kontrak.
Dibidang Pengendali Mutu, Project Manager dibantu. oleh Staf Pengendali Mutu.
Dibidang Keuangan, Project Manager dibantu oleh Staf Keuangan
PEKERJAAN PERSIAPAN
B. Pembersihan lahan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari
sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat excavator (jika diperlukan).
Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah
disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk
dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
C. Direksi Keet
Kantor peroyek di bangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari
kontraktor, pengawas, maupun pemilik proyek di lapangan. Pembuatan direksi
keet pembangunan tidak di bangun secara permanen karena hanya bersifat sementara,
namun tetap mengutamakan kenyaman. Letak direksi keet dibuat dekat dengan proyek
dan pada tempat yang mudah dijangkau.
E. Gudang Penyimpanan
Pembuatan Gudang penyimpanan dan peralatan bertujuan untuk melindung material
maupun alat dari pengaruh cuaca. Letak gudang penyimpanan dibuat dekat dengan
proyek dan pada tempat yang mudah dijangkau.
J. PEKERJAAN STRUKTUR
Pemasangan bouwplank
- Bouwplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan.
- Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4 m dan kayu papan 3/20.
- Bouwplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana dan dipaku pada beberapa
tempat untuk menarik benang-benang as.
- Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak
elemen bangunan, lebar pondasi, tembok, kedalaman galian dan ketinggian elemen
bangunan (lantai, pintu, jendela, dll).
- Bouwplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan
untuk jalan pekerja.
- Penampang tiang pancang tidak boleh kurang atau tidak lebih dari 6 mm dari
penampang tiang pancang desain.
- Setiap sisi tiang pancang tidak boleh melengkung lebih dari 6 mm tiap 3 m.
Lokasi penumpukan tiang pancang sebaiknya dekat dengan titik pancang untuk
memudahkan dalam proses pengangkatan tiang, jangan sampai diletakkan terlalu jauh
sehingga di luar jangkauan crane alat pancang.
Alat pancang Jack-in pile system merupakan suatu cara pemancangan tiang yang
pelaksanaannya dengan menekan tiang pancang ke dalam tanah dengan menggunakan
dongkrak hydraulic yang diberi beban counter weight agar alat pancang tidak terangkat dan
membantu memancang tiang hingga tercapai daya dukung desainnya.
Proses pemancangannya adalah sbb :
- Setting out atau menentukan titik-titik tiang pancang di lapangan
- Memindahkan tiang pancang ke dekat alat pancang dengan mobile crane.
- Mengangkat tiang pancang pertama. Proses pengangkatan :
- Pengangkatan tiang untuk disusun ( dengan dua tumpuan )
Metode pengangkatan dengan dua tumpuan ini biasanya pada saat penyusunan
tiang beton, baik itu dari pabrik ke trailer ataupun dari trailer ke penyusunan
lapangan. Persyaratan umum dari metode ini adalah jarak titik angkat dari kepala
tiang adalah 1/5 L. Untuk mendapatkan jarak harus diperhatikan momen
maksimum pada bentangan, harus sama dengan momen minimum pada titik
angkat tiang sehingga dihasilkan momen yang sama. Pada prinsipnya
pengangkatan dengan dua tumpuan untuk tiang beton adalah dalam tanda
pengangkatan dimana tiang beton pada titik angkat berupa kawat yang terdapat
pada tiang beton yang telah ditentukan.
- Memasukkan tiang pancang pertama ke pile clamping box (Penjepit tiang kotak).
- Menyetting tingkat ketegaklurusan tiang pancang terhadap titik yang akan dipancang
- Melakukan penetrasi tiang pancang ke dalam tanah dengan cara menekan tiang
pancang tersebut. Sisakan tinggi tiang pancang di atas tanah sekitar 50 cm untuk
penyambungan tiang ke dua
- Lakukan pengelasan terhadap ujung tiang pancang pertama dan kedua. Proses
penyambungan :
- Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada helmet seperti yang dilakukan
pada batang pertama.
- Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala tiang yang pertama sedemikian
sehingga sisi-sisi pelat sambung kedua tiang telah berhimpit dan menempel
menjadi satu.
- Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat.
- Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan
pada batang pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai
kedalaman tanah keras yang ditentukan.
- Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujung bawah tiang telah mencapai
lapisan tanah keras/final set yang ditentukan.
- Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang telah ditentukan.
Quality Control
1. Kondisi fisik tiang
a. Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak
b. Umur beton telah memenuhi syarat
c. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan
2. Toleransi
Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodik selama proses pemancangan
berlangsung. Penyimpangan arah vertikal dibatasi tidak lebih dari 1:75 dan
penyimpangan arah horizontal dibatasi tidak leboh dari 75 mm.
3. Penetrasi
Tiang sebelum dipancang harus diberi tanda pada setiap setengah meter di sepanjang
tiang untuk mendeteksi penetrasi per setengah meter. Dicatat jumlah pukulan untuk
penetrasi setiap setengah meter.
4. Final set
Pamancangan baru dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai
perhitungan.
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan galian tanah
Pekerjaan yang dilaksanakan dengan membuat lubang di tanah membentuk pola tertentu
untuk keperluan pondasi bangunan. Galian tanah yang dibuat harus dilakukan sesuai
perencanaan dan mencapai lapisan tanah yang keras. Langkah-langkah yang harus
dikerjakan :
- Buat gambar shop drawing untuk pekerjaan galian tanah kemudian ajukan gambar
tersebut untuk direalisasikan ke pondasi.
- Lakukan persiapan kerja termasuk penyiapan alat-alat pembantu pelaksanaan
pekerjaan.
- Tentukan posisi titik ukur tetap selanjutnya lakukan pengukuran terhadap ukuran dan
elevasi galian tanah.
- Berikan tanda pada hasil pengukuran memakai patok kayu yang dicat putih.
- Pelaksanaan galian tanah dilakukan menggunakan cangkul dan belincong.
- Pasanglah patok kayu dan benang sebagai acuan untuk mendukung proses penggalian
tanah.
- Galilah tanah dengan berdasar pada patok dan benang yang sudah dipasang
sebelumnya. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam
gambar pelaksanaan atau sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai
daya dukung yang baik,dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk.
- Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat
yang sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.
- Lakukan penggalian tanah ini hingga mencapai ukuran lebar dan kedalaman sesuai
perencanaan.
- Periksa kedalaman galian tanah setiap ukuran tertentu menggunakan theodolit atau
meteran.
- Keluarkan air yang muncul di dalam galian tanah memakai mesin pompa supaya tidak
menghambat pekerjaan.
- Singkirkan benda-benda yang ditemukan selama penggalian seperti sampah, potongan
kayu, dan bebatuan.
- Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 10 cm padat
- Pasir diratakan dengan menggunakan mesin stamper dan selalu dikontrol ketebalan
dari pasir tersebut
- Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
- Pengurugan pasir ini pekerjakan berbarengan dengan lantai kerja pondasi
Pekerjaan Lantai Kerja
Lantai kerja merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam konstruksi bangunan dengan
lingkup dan kondisi lingkungan yang cukup kompleks. . Langkah-langkah yang harus
dikerjakan :
- Ukur lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau setara
B-0.
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan
jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Pekerjaan pile cap diawali dengan pekerjaan persiapan, yaitu menentukan as pile cap
dengan menggunakan theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing yang
dilanjutkan dengan pemasangan patok as pile cap
- Pekerjaan Galian, kedalaman penggalian disesuaikan dengan dimensi pile cap
- Pekerjaan Potongan Kepala tiang pancang. Kepala tiang pancang dibobok sampai
dengan elevasi yang diinginkan 40 D (±1m)
- Pekerjaan urugan pasir setebal 10 cm dilanjutkan dengan pekerjaan lantai
kerja setebal 5 cm. Kemudian pekerjaan bekisting dengan batako dilakukan
setelahnya.
- Penulangan pile cap dikerjakan berdasarkan spesifikasi dan gambar rencana.
- Penulangan kolom untuk overstek meneruskan ke lantai atas dikerjakan berdasarkan
spesifikasi dan gambar rencana.
- Penulangan tie beam dikerjakan berdasarkan spesifikasi dan gambar rencana.
Penulangan tersebut dirangkai agar menjadi satu kesatuan dengan tulangan pile cap.
- Pengecoran yang dilakukan bersamaan antara tie biem dengan pile cap, lalu diratakan
dengan menggunakan vibrator.
- Setelah pengecoran selesai, lalu mulai meratakan serta menghaluskan permukaan
beton dengan menggunakan alat pertukangan manual / plester
c. Pemasangan lisplank
Tahapan pekerjaan listpank :
Siapkan gambar kerja / shop drawing
Papan lisplank dipaku pada rangka listplank
Pemasangan Lisplank menggunakan material Kalsiplank 0,8/20 X 2 (dipasang double)
Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.
Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan
pengecatan.
- Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata ringan, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
- Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis dan lubang kusen.
- Memasang bata ringan pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah
dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1
m dengan menggunakan adukan mortar (perekat)
- Pada pelaksanaannya, adukan mortar (perekat) tersebut diaplikasikan secara merata
ke permukaan bata ringan.
- Kemudian bata ringan disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata ringan dipukul perlahan menggunakan palu
karet sampai mencapai elevasi yang diinginkan.Pada setiap sambungan antara bata
ringan dan pada setiap sambungan atas dan bawah dari bata ringan tidak boleh
membentuk garis lurus/vertikal.
- Setelah tinggi pasangan bata ringan mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
- Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata ringan, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi
maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu
dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata ringan sampai elevasi
yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar
PEKERJAAN WATERPROOFING
1. Pemasangan kusen
Tahapan pekerjaan kusen :
Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen.
Pasang angker pada kusen secukupnya.
Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela.
Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
Bersihkan tempat sekelilingnya.
3. Pemasangan kaca
PEKERJAAN PLAFOND
A. Pekerjaan sanitair
1. Pemasangan kloset duduk
Langkah-langkah memasang kloset duduk :
- Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan begitu akan diketahui jarak dari
dinding belakang closet ke bagian tengah pipa.
- Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan closet.
- Mengukur lubang pengunci bowl, tandai dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi
pada sisi kanan dan kiri dengan jarak tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa.
- Kemudian masukkan dynabolt, kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-
nya.
- Balik closet dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi
lubangnya dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset.
- Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang
kloset. Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya
- Pasang closet di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan
dan kiri. Masukkan lubang kaki closet pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci 12.
- Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan
memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.
- Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar
drat secukupnya.
- Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
- Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol (push button).
- Kemudian memasang seat cover pada closet.
- Lakukan pengetesan jika closet telah dipasang, apakah terdapat rembesan atau
kebocoran pada tangki dan flexible hose.
ATAP
LANTAI 4
LANTAI 3
LANTAI 2
LANTAI 1
GRAVITASI
GWT TRANSFER
R.POMPA TRANSFER
PDAM
URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI
1 PIPA AIR BERSIH, AIR KOTOR, AIR
BEKAS, AIR HUJAN & PIPA VENT
4
4. Potong pipa sesuai dengan
kebutuhan.
5 5. Pasang pipa pada
gantungan yang telah
disediakan untuk posisi
horizontal dan menempel
pada dinding shap dengan
diklem untuk pipa pada
posisi vertikal.
6. Sambung pipa yang telah terpasang
pada gantungan.
MENGUKUR
KELURUSAN PIPA
DG WATERPASS
8.a Untuk Instalasi Air Bersih :
8.a Lakukan test tekan pipa dengan
tekanan sesuai spesifikasi yang
berlaku.
PROSES
TEST
TEKAN
8.b
1 B. Pemasangan Pipa
Outdoor
2
2. Gali jalur pipa dengan kedalaman
sesuai elevasinya.
2
Plumbing
4
4. Beri lapisan pasir pada dasar
6 galian.
42
PELAKSANAAN INSTALASI VALVE
• Check lokasi penempatan valve (apakah space/ukuran valve cukup untuk dipasang )
• Siapkan valve lengkap dengan flangenya
• Untuk valve, dipasang pada pipa dengan cara sambungan ulir.
• Untuk valve, dipasang pada pipa dengan cara sambungan flange. Penyatuan pipa dan
valve adalah dengan cara menautkan baut yang terdapat pada flange ujung valve dan
flange ujung pipa.
1 1. Menyambungkan valve
dengan pipa dengan
menggunakan drat/ulir
yang terletak pada masing-
masing ujung pipa dan
valve.
2 2. Mengencangkan
putaran ulir atau drat
sampai mencapai
batas maksimumnya.
URUTAN PELAKSANAAN
INSTALASI VALVE
1
1. Pipa
1
2. Pompa
2 3. Fittings
4. Water
Meter
5. Check Valve
6. Strainer
7. Pressure
Gauge
8. Gate Valve
9. Packaged
5 Booster
4 Pump
3 10. Deep Well
Pump
10
6
8
7
9
Plumbing
Plumbing (Tools)
b c d e
a
f g h i j
1
1. Pastikan Pondasi Panel
Telah dibuat benar
2
2. Marking lokasi
penempatan panel
3
3. Bor lubang dinabolt
sebagai penguat panel
Elektrikal
A A A
R S T
R-S R-N
S-T S-N
R-T T-N
Elektrikal
5. Pasang dan Kencangkan baut
dinabolt
5
A A A
R S T
V
R-S R-N
S-T S-N
R-T T-N
Metode Pemasangan Grounding & Penangkal Petir
• Peralatan Utama pada tiap Substation (panel dan genset) dihubungkan dengan ground
melalui terminal masing-masing.
• Sistem grounding dari gedung penunjang operasional gedung menggunakan kabel BC 70mm
gedung beserta isinya dari bahaya arus lebih yang diakibatkan dari sambaran
petir yang mungkin terjadi ketika musim penghujan, sistem tersebut terdiri dari:
• Terminal penangkal petir akan dihubungkan ke terminal bumi melalui Copper tape
condutor
Elektrikal
2. Pantek grounding dengan copper rod pada lokasi yang telah ditentukan
8. Rapikan kawat koaksial, dan pastikan semua sambungan terhubung dengan benar, lalu tutup bak
kontrol dengan benar.
Metode Instalasi Listrik :
11. Setelah hasil tes dinyatakan baik,pasangkan saklar dan stop kontak pada lokasi yang telah
disediakan saat proses finishing telah selesai.
Elektrikal
Material Utama
• TR = Transformator
• SB = Switchboards
HVSB
MSB
TR DSB
SB
Material
1. Kabel power
2. h
3. Konduit
4
4. Saklar
5. Kotak kontak
1
3
5 Alat Bantu
1. Tang cramping
3
2. Tang hidrolik
1
3. Tang
2
4. Obeng
5. Multimeter dan
Clampmeter
4
5
Testing & Commissoning
Plumbing
Testing Commisioning
• Prosedur testing pekerjaan plumbing dilakukan secara partial dan sistem (pipa, valve dan pompa).
• Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi dan kebocoran
pada pipa serta membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
• Prosedur testing dilakukan untuk menjaga pompa dan valve berfungsi dengan baik.
Prosedur testing
Sistem Elektrikal
Testing & Commissioning Sistem Elektrikal Secara Umum
• Prosedur testing pekerjaan elektrikal dilakukan setelah seluruh pekerjaan instalasi selesai.
• Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi (cable wiring)
Prosedur testing :
1. Megger test : meliputi tes instalasi kabel, tes pemasangan peralatan utama (trafo, Panel Tegangan
Menengah, Panel Tegangan Rendah, dan sebagainya)
2. Grounding system : meliputi tes grounding peralatan utama (trafo, Panel Tegangan Menengah, Panel
Tegangan Rendah, dan sebagainya)
Panel – Panel Sistem Tenaga Listrik
• Prosedur testing pekerjaan elektrikal dilakukan setelah seluruh pekerjaan instalasi selesai.
• Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi (cable wiring).
Prosedur testing :
a. Megger test : meliputi tes instalasi kabel.
b. Lakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang telah terpasang.
c. Lakukan test nyala lampu pada sistem penerangan dan test konektifitas pada sistem stop kontak.
d. Megger test : meliputi tes instalasi kabel dan tes pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak.
e Grounding system : meliputi tes sistem grounding/pentanahan pada sistem penerangan & stop kontak.
Sistem Grounding & Penangkal Petir
a. Marger resistansi copper rod apakah telah mencapai nilai yang ditentukan ( mak 2 ohm )
b. Test Konektifitas, hal ini dilakukan dengan cara merapikan kawat koaksial, dan pastikan semua
sambungan terhubung dengan benar.
PEKERJAAN GROUND WATER TANK (GWT)
Pertama karena GWT ada di dalam tanah pasti perlu dilakukan pekerjaan galian tanah.
Selanjutnya dilakukan urugan pasir urug dan lantai kerja untuk alasnya. Umumnya urugan pasir
urug dilakukan setebal 10 cm sedangkan lantai kerja setebal 5 cm. Setelah pekerjaan beton
GWT selesai selanjutnya dilakukan pekerjaan urugan tanah kembali dengan tanah bekas
galian. Untuk sisa tanah yang tidak terpakai dilakukan pekerjaan buangan tanah. Buangan
tanah ini bisa dibuang ke lokasi lain dalam lingkungan proyek atau dibuang ke luar dari lokasi
proyek.
Seperti pekerjaan beton bertulang pada umumnya, diperlukan pekerjaan bekisting, pekerjaan
pembesian, dan pengecoran beton. Pada perbatasan antara pelat lantai dan dinding beton atau
pada area stop cor (jika pengecoran tidak dilakukan sekaligus) harus dipasang waterstop untuk
mencegah kebocoran
Waterproofing yang sering digunakan untuk pekerjaan GWT ada 2 pilihan, waterproofing
integral atau waterproofing coating. Tetapi kadang ada juga yang menggunakan gabungan
keduanya untuk memastikan tidak terjadi kebocoran. Jadi selama pekerjaan beton ditambahkan
waterproofing integral setelah jadi dilapisi lagi dengan waterproofing coating. Untuk
waterproofing coating harus dipilih jenis yang tidak beracun atau non toxic
d. Pekerjaan Pasangan Keramik Ground Water Tank (GWT)
Setelah lapisan waterproofing biasa GWT difinish dengan pasangan lantai dan dinding keramik.
Material keramik tile yang dipilih biasanya warna putih agar mudah terlihat jika kondisi GWT
sudah kotor.
Tutup GWT yang digunakan menggunakan beton bertulang dengan spesifikasi terlampir pada
gambar kerja. Dan untuk penutup manhole dari pelat besi dengan rangka hollow yang dicat
dengan cat anti karat.
Karena cukup dalam, GWT dilengkapi dengan tangga monyet spesifikasi terlampir di shop
drawing.
Survey lapangan, disini akan ditentukan perlu tidaknya survey geolistrik atau teknisi survey
sudah bisa memutuskan perlu tidak dilakukan survey geolistrik, survey geolistrik biasanya
dilakukan dilokasi yang belum pernah dilakukan pengeboran disekitarnya atau lokasi luar
kota yang kontur tanahnya berbukit.
Apabila sudah diputuskan dimana titik pengeboran dibuat maka diadakan persiapan dan
mobilisasi alat kelokasi pembuatan sumur bor serta persiapan Alat alat pengeboran dan
personil team sumur bor.
Mulai instalasi Mendirikan rig (menara bor), melakukan setting mesin bor sesuai lokasi
proyek pembuatan sumur bor, tidak lupa Pembuatan bak lumpur (sirkulasi) dengan
kedalaman sekitar 1 x 1 m berbentuk bujursangkar
Mulai Pilot hole (Percobaan pemboran), dengan dicermati tiap kedalaman dan kandungan
batuannya (kandungan batuan tiap meter perlapisan) dan dicatat waktu kecepatan
pemboranya, disini bak lumpur dipersiapkan.
Bila pengeboran telah dinyatakan cukup debit airnya maka kemudian dilakukan well
logging, well logging berguna untuk mengetahui lapisan air tanah /aquifer yang bagus dan
tidak tercemar oleh limbah berbahaya.
Setelah well logging dilakukan maka dilakukan pembesaran lobang bor untuk pemasangan
konstruksi pipa dan pemasangan screen,
diantara pipa dengan sisi tanah diisi dengan batu gravel untuk menguatkan screen pipa dan
menjadikan filter air sebelum masuk kedalam pipa screen.
Tes pump untuk mengetahui debit air yang dihasilkan, sekaligus proses pengurasan air
hingga air yang dihasilkan bersih dapat memakan waktu 3 atau 6 jam atau lebih tergantung
kandungan lumpur.
Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau
pada balok kayu rangka langit-langit.
Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabel trey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan
saklar harus rata dengan dinding.
Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
PEKERJAAN FINISHING
Pengecatan
PEKERJAAN FASUM
Lahan gedung, halaman dan jalan di urug dengan tanah dan pemadatannya dilakukan
dengan menggunakan alat pemadat (Stemper). Sebelum pemasangan beton dikerjakan dan
saluran buis beton, dilakukan galian terlebih dahulu setelah papan patok (bouplank) dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai di periksa dan disetujui oleh Direksi dan konsultan
Pengawas. Setelah disetujui dilanjutkan pemasangan saluran buis beton, dan pemasangan
grill penutup saluran. Setelah itu di gelar makadam dipadatkan secara bertahap sehingga
memenuhi kepadatan yang distandarkan. Pekerjaan aspal hotmix untuk finishing area jalan
dan parkir.
Masa Pemeliharaan
Selama masa pemeliharaan yaitu selama 180 hari kalender ditempatkan personil
dilapangan yang memantau secara periodik keadaan hasil pekerjaan. Bila ada kerusakan
dapat segera diperbaiki dan didokumentasikan letak kerusakan dan masa perbaikansebagai
lampiran laporan periodik.Membuat laporan periodik dan Berita Acara hasil peninjauan
bersama. Semua hasil kegiatan selama masa pemeliharaan digunakan sebagai bahan untuk
Penyerahan Pekerjaan kedua ( FHO )