0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
85 tayangan

Transfer Function

Fungsi transfer merupakan hubungan matematis antara input dan output suatu sistem kendali. Fungsi transfer menjelaskan karakteristik steady-state suatu komponen dan dinyatakan sebagai rasio antara output dan input. Fungsi transfer penting untuk menghitung output komponen berdasarkan inputnya, dan juga untuk menganalisis sistem yang terdiri dari beberapa komponen dengan menggabungkan fungsi transfer individu menjadi satu fungsi transfer total.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
85 tayangan

Transfer Function

Fungsi transfer merupakan hubungan matematis antara input dan output suatu sistem kendali. Fungsi transfer menjelaskan karakteristik steady-state suatu komponen dan dinyatakan sebagai rasio antara output dan input. Fungsi transfer penting untuk menghitung output komponen berdasarkan inputnya, dan juga untuk menganalisis sistem yang terdiri dari beberapa komponen dengan menggabungkan fungsi transfer individu menjadi satu fungsi transfer total.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

FUNGSI TRANSFER

Fungsi Transfer
Secara fisik, suatu sistim kendali merupakan sekumpulan komponen-komponen dan rangkaian-
rangkaian yang terhubung bersama untuk melakukan suatu fungsi berguna. Tiap komponen
dalam sistim mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Sebagai contoh, tinjau
sensor suhu yang mengubah besaran derajat ke tegangan (volt) atau motor listrik mengubah
tegangan (volt) menjadi putaran per menit (RPM). Untuk menjelaskan kinerja dari keseluruhan
sistim diperlukan suatu notasi yang seragam sehingga dapat dilakukan perhitungan terhadap
efek gabungan dari komponen-komponen yang berbeda-beda di dalam sistim. Kebutuhan ini
mendasari diperlukannya analisa Fungsi Transfer.

Fungsi Transfer adalah suatu hubungan matematis antara input dan output dari komponen
sistim kendali. Secara spesifik, fungsi transfer dinyatakan dalam bentuk output dibagi input,
yang dinyatakan dalam bentuk,

(1.1)

Secara teknis, fungsi transfer harus menjelaskan karakteristik time-dependent dan karakteristik
steady-state dari suatu komponen. Sebagai contoh, sebuah motor dapat memiliki lonjakan arus
start awal yang melewati nilai pada keadaan steady-state. Notasi matematik yang
memperhitungkan kinerja time-dependent jauh melampaui cakupan dari materi ini, sehingga
dalam uraian ini hanya dibahas/ditinjau fungsi transfer pada keadaan steady-state, yang dikenal
pula sebagai gain, yang dinyatakan dalam bentuk,

(1.2)

Contoh 1.3

Sebuah potensiometer digunakan sebagai sensor posisi (lihat Gambar 1.3(b). Pot dikonfigurasi
sedemikian sehingga pada rotasi 0° menghasilkan keluaran tegangan 0V dan pada 300°
menghasilkan tegangan sebesar 10V. Tentukan Fungsi Transfer dari potensiometer.

Jawaban:
Fungsi transfer adalah output dibagi input. Dalam kasus ini, input dari potensiometer adalah
“posisi dalam derajat,” dan output adalah tegangan dalam Volt:

Fungsi transfer dari suatu komponen merupakan suatu bilangan yang penting. Bilangan ini
memberikan kemampuan untuk menghitung output dari komponen dimaksud jika diketahui
inputnya. Caranya adalah dengan mengalikan fungsi transfer dengan input, seperti yang
ditunjukkan pada Contoh 1.4.

Contoh 1.4

Untuk suatu sensor pengukuran suhu, input adalah besaran suhu, dan output adalah besaran
tegangan. Fungsi transfer dari sensor dinyatakan sebagai 0.01V/deg. Carilah tegangan keluaran
dari sensor pada suhu 600°F.

Jawaban:

Gambar 1.4 Serangkaian Fungsi Transfer yang Direduksi Menjadi Fungsi Transfer Tunggal

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, fungsi transfer dapat digunakan untuk
menganalisa keseluruhan sistim yang terdiri dari komponen-komponen. Keadaan yang sering
ditemukan adalah terdapat serangkaian komponen yang dihubungkan secara seri dimana output
dari satu komponen menjadi input bagi komponen lain dan masing-masing komponen memiliki
fungsi transfernya. Gambar 1.4(a) memperlihatkan diagram blok dari situasi ini. Diagram ini
dapat diubah menjadi sistim dengan blok tunggal yang memiliki TFtot, yang merupakan produk
dari keseluruhan fungsi-fungsi transfer individual. Konsep ini diilustrasikan dalam Gambar
1.4(b) dan dinyatakan dalam persamaan 1.3.

(1.3)

Dimana:
TFtot = fungsi transfer steady-state total keseluruhan sistim (ikal tertutup)
TF1, TF2, … = fungsi-fungsi transfer individual

Konsep ini dijelaskan dalam Contoh 1.5.

Contoh 1.5
Tinjau sistim yang ditunjukkan pada Gambar 1.5. Sistim terdiri dari sebuah motor listrik yang
menggerakan kombinasi roda-roda gigi yang digunakan untuk menggerakan winch. Masing-
masing komponen memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri: motor (dalam kondisi ini)
berputar dengan kecepatan putar 100 RPMm untuk setiap Volt (Vm) yang diberikan; poros
output dari kombinasi roda-roda gigi berputar sejauh 1½ dari kecepatan putar motor; winch
(dengan diameter poros 3 inchi) mengubah gerakan berputar (rpmw) menjadi gerakan lurus
(linier). Masing-masing fungsi transfer individual diberikan sebagai berikut:
Gambar 1.5. Sistim Dengan Tiga Fungsi Transfer

Menggunakan Persamaan 1.3, dapat dihitung fungsi transfer dari sistim. Jika perhitungan benar
maka ini akan terlihat pada satuan akhir yang diperoleh.
Dengan mengetahui fungsi transfer total dari sistim, dapat dihitung output untuk input dari
sistim. Sebagai contoh, jika input kepada sistim sebesar 12V (ke motor) maka output kecepatan
dari winch dihitung sebagai berikut:

Source

Anda mungkin juga menyukai