Tugas Seminar Masalah Aktual
Tugas Seminar Masalah Aktual
Tugas Seminar Masalah Aktual
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
1. PUTRI BUTAR BUTAR 1193111065
2. NOVIA PRATIWI 1193111093
3. SONIA PANGARIBUAN 1193111096
4. INDRI ANI SIMBOLON 1193111098
1. Bagian pembuka
Adapun bagian pembuka yang ada didalam karya ilmiah terdiri dari: sampul, halaman
judul, dan juga halaman pengesahan, dan juga ada abstraksi dalam 1 atau 2 bahasa, kata
pengantar serta daftar isi
2. Bagian isi
Pada sistematika pembuatan karya tulis ilmiah pada bagian isi harus terdiri dari
pendahuluan, adanya latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah dan
pembahasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan dan
siginifikasinya serta metode yang digunakan diantaranya: Pendahuluan (latar belakang
masalah, perumusan masalah, pembahasan atau pembatasan masalah, tujuan dari
penelitian, manfaat penelitian, kajian teori atau tinjauan Kepustakaan, pembahasan teori,
kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan, pengajuan hipotesis).
3. Pembahasan
Untuk isi pada bagian pembahasan karya tulis ilmiah harus mencantumkan kajian teori
atau tinjauan pustaka yang disesuaikan dengan variabel yang dikaji serta dijelaskan untuk
memberikan argumentasi keilmuan dan kerangka pemikiran serta pengajuan hipotesis
masalah yang diteliti. Melihat hal itu maka dalam pembahasan haruslah dijelaskan secara
terperinci dan jelas serta perlu memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah baku sesuai aturan
serta memenuhi unsure ke-ilmiahan.
4. Metodologi penelitian
Metodologi ilmiah merupakan alat analisis atau pisau analisis yang bekerja dalam
penelitian yang digunakan untuk melakukan kinerja penelitian yang dilakukan, pada
tahapan metodologi ini kita perlu mencantumkan waktu & tempat objek penelitian,
bagaimana metode dan rancangan penelitian, apa saja populasi & sampel-nya berapa
jumlahnya, serta bagaimana instrument penelitian dan pengumpulan data dan analisis
reduksi data yang akan dilakukan dalam penelitian, sehingga jelas arah tujuan serta
maksud dari penelitian yang Anda lakukan tersebut.
Adapun yang perlu ada pada metodologi penelitiannya: (waktu serta tempat penelitian.
metode dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan
data dan analisis data, hasil penelitian, jabaran variabel penelitian, hasil penelitian, pengajuan
hipotesis, diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang
didapatnya).
5. Hasil penelitian
Pada bagian hasil penelitian peneliti harus menyertakan jabaran variable penelitian,
bagaimana hasil penelitian, pengajuan hipotesisnya, tentang tanggapan diskusi penelitian
yang diberikan, memberikan pandangan teoritis terkait hasil yang sudah didapatkan
kemudian melakukan memberikan kesimpulan mengenai apa telah didapat dari hasil meneliti
tersebut.
6. Bagian penutup
Adapun bagian penutup dalam karya tulis ilmiah, adanya bab akhir penutup yang berisikan
kesimpulan dan saran serta implikasi penelitian yang didapat.
7. Bagian penunjang
Pada bagian penunjang yang ada dalam karya ilmiah adalah adanya lampiran, seperti daftar
pustaka, lampiran instrument penelitian, dan juga daftar table, daftar gambar, daftar bagan
yang bisa memberikan penjelasan pada pembaca karya tulis ilmiah Anda.
PELAKSANAAN SEMINAR
Seminar adalah suatu pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan
tujuan untuk dapat membahas suatu topik tertentu serta mencarikan sebuah solusi terhadap
permasalahan dengan cara interaksi tanya-jawab.
a. Ciri-Ciri Seminar
Berbentuk Forum; pada umumnya kegiatan atau aktivitas seminar berbentuk forum
interaksi yang melibatkan sejumlah audiens sehingga terjadi komunikasi dua arah
terhadap materi yang disampaikan.
Mengacu Pada Makalah; pembahasan materi seminar ini mengacu pada makalah atau
kerta kerja yang sudah disusun serta disajikan oleh para pembicara.
Membahas Isu Ilmiah; setiap kegiatan atau aktivitas seminar selalu mengangkat isu
ilmiah yang aktual ialah sebagai bahan untuk didiskusikan.
Adanya Respon dari Audiens; dalam kegiatan atau aktivitas seminar, penyanggah
utama (biasanya seorang ahli) itu akan diberikan prioritas untuk dapat merespon isi
makalah yang disampaikan oleh pembicara. Selanjutnya, para audiens ini juga
diberikan kesempatan untuk turut serta juga memberikan pendapat.
b. Syarat Seminar
Mengadakan seminar ini akan lebih baik apabila memenuhi persyaratan supaya pada saat
pelaksaan seminar itu tidak terjadi kesalahan, adapun syarat seminar ialah sebagai berikut :
1. Anggota atau peserta seminar dapat berfikir logis dalam mengani cara pemecahan
masalah.
2. Pemateri sudah tahu permasalahan yang akan di sampaikan.
3. Menentukan waktu.
4. Masalah sudah di rumuskan.
5. Permasalahan dapat dipecahkan dengan secara sistematis serta ilmiah.
Dibawah ini merupakan susunan acara seminar pada umumnya. Sebagai penyusunan
acara ialah ketua pelaksana serta seksi-seksinya. Adapun susunan acara seminar ialah sebagai
berikut :
1. Laporan ketua Pelaksana
2. Penyajian ketua
3. Pembahasan oleh pembicara
4. Diskusi atau tanya jawab
5. Kesimpulan
6. Penutupan
Kegiatan seminar ini bisa/dapat terlaksana atas kerjasama beberapa pihak yang
terlibat di dalamnya. Adapun pihak-pihak yang terlibat di dalam seminar diantaranya ialah
sebagai berikut:
c. Motivasi Belajar
Di dalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanfestasikan dalam bentuk
ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak,
mengerjakan tugas dan sebagainya. Umumnya kurang mampu untuk belajar lebih
lama, karena kurangnya kesungguhan di dalam mengerjakan tugas. Oleh karena itu,
rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar yang memberikan dampak
bagi tercapainya hasil belajar yang diharapkan.
d. Konsentrasi Belajar
Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi
siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang
diharapkan. Untuk membantu siswa agar dapat berkonsentrasi dalam belajar tentu
memerlukan waktu yang cukup lama, di samping menuntut ketelatenan guru.
g. Kebiasaan Belajar
Adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif
lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukan. Ada
beberapa bentuk kebiasaan belajar yang sering dijumpai seperti, belajar tidak teratur,
daya tahan rendah, belajar hanya menjelang ulangan atau ujian, tidak memiliki
catatan yang lengkap, sering datang terlambat, dan lain-lain
2. Faktor Eksternal
a. Guru
Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan
informasi, melainkan juga mendorong para siswa untuk belajar secara bebas dalam
batas-batas yang ditentukan. Bila dalam proses pembelajaran, guru mampu
mengaktualisasikan tugas-tugas guru dengan baik, mampu memotivasi,
membimbing dan memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman,
maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang
diharapkan, namun jika guru tidak dapat melaksanakannya, siswa akan mengalami
masalah yang dapat menghambat pencapaian hasil belajar mereka.
Menurut Lindgren, (1967 : 55) bahwa lingkungan sekolah, terutama guru. Guru yang
akrab dengan murid, menghargai usaha-usaha murid dalam belajar dan suka
memberi petunjuk kalau murid menghadapi kesulitan, akan dapat menimbulkan
perasaan sukses dalam diri muridnya dan hal ini akan menyuburkan keyakinan diri
dalam diri murid. Melalui contoh sikap sehari-hari, guru yang memiliki penilaian
diri yang positif akan ditiru oleh muridnya, sehingga murid-muridnya juga akan
memiliki penilaian diri yang positif.
Jadi jelaslah bahwa guru yang kurang akrab dengan murid, kurang menghargai
usaha-usaha murid maka murid akan merasa kurang diperhatikan dan akan
mengakibatkan murid itu malas belajar atau kurangnya minat belajar sehingga anak
itu akan mengalami kesulitan belajar. Keberhasilan seorang murid dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berasal dari sekolah seperti guru yang harus benar-benar
memperhatikan peserta didiknya. Menurut Belmon dan Morolla (1971 : 107)
menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga
yang banyak jumlah anak, mempunyai keterampilan intelektual lebih rendah
daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang jumlah anaknya sedikit.
b. Keluarga (Rumah)
Masalah-masalah dalam keluarga dapat menyita pikiran dan konsentrasi anak untuk
fokus dalam belajar, beberapa diantaranya adalah;
- Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis.
- Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
- Keadaan ekonomi.
- Harapan orang tua yang terlalu tinggi
- Orang tua yang pilih kasih
c. Lingkungan Sosial (Teman Sebaya)
Lingkungan sosial dapat memberi dampak positif dan negatif terhadap siswa. Tidak
sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena pengaruh teman
sebayanya yang mampu memberi motivasi kepadanya untuk belajar.
d. Kurikulum Sekolah
Kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai rangka atau acuan
untuk mengembangkan proses pembelajaran. Seluruh aktivitas pembelajaran, maka
dipastikan kurikulum tidak akan mampu memenuhi tuntunan perubahan di mana
perubahan kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah, yaitu :
- Tujuan yang akan dicapai berubah
- Isi pendidikan berubah
- Kegiatan belajar mengajar berubah
- Evaluasi belajar