0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan9 halaman

Est 1

DESAIN ELEKTROSTIMULATOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 UNTUK TERAPI PASCA STROKE. Alat ini dirancang untuk memulihkan fungsi otot pasca stroke dengan memberikan stimulasi listrik pada area tubuh tertentu menggunakan mikrokontroler Atmega328 sebagai pengontrol sinyal listrik dan intensitasnya.

Diunggah oleh

Mirwansyah Tanjung
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan9 halaman

Est 1

DESAIN ELEKTROSTIMULATOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 UNTUK TERAPI PASCA STROKE. Alat ini dirancang untuk memulihkan fungsi otot pasca stroke dengan memberikan stimulasi listrik pada area tubuh tertentu menggunakan mikrokontroler Atmega328 sebagai pengontrol sinyal listrik dan intensitasnya.

Diunggah oleh

Mirwansyah Tanjung
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 9

PERANCANGAN ELEKTROSTIMULATOR BERBASIS

MIKROKONTROLER Atmega328
Enriyansyah1 Yuli Munandar Kolewora2
Teknik Elektro, D-III Teknik Elektromedik, Stikes Mandala Waluya, Kendari,
Indonesia 9321

Abstrak

[Perancangan Elektrostimulator Berbasis Mikrokontroler Atmega328] Telah dibuat alat


elektrostimulator dengan memanfaatkan sinyal listrik dengan intensitas dan frekuensi tertentu sebagai terapi dan
mikrokontroller Atmega328 sebagai pengolah datanya. Perangkat ini dapat digunakan bagi penderita penyakit
pasca stroke dan penyakit nyeri otot seperti pegal dan nyeri pada bagian tubuh tertentu. Perangkat yang dibuat
terbagi atas 2 bagian yaitu stasiun pemancar dan stasiun penerima, stasiun pemancar terdiri atas adaptor dan
mikrokontroller Atmega328 sebagai sistem kendali, LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penampil level terapi.
Sedangkan untuk stasiun penerima yaitu terdiri dari 2 pad elektroda yang berfungsi menghantarkan sinyal listrik
kebagian tubuh. Berdasarkan hasil pengujian alat terhadap alat ukur oscilloscope didapatkan hasil pengukuran
untuk setiap levelnya dan tegangan maksimal yang didapat tidak melewati tegangan dari input yaitu 5V serta
pengujian alat yang dilakukan terhadap pasien memiliki efek yang sesuai .

Kata kunci : LCD 16x2, Mikrokontroller, Elektroda, oscilloscope.

Abstract
[DESIGNING ATMEGA328 MICROCONTROLLER ELECTROSTIMULATORS] Electrostimulator has
been made by utilizing electrical signals with a certain intensity and frequency as a therapy and Atmega328
microcontroller as the data processor. This device can be used for people with post-stroke disease and muscle
ailments such as aches and pains in certain body parts.Devices that are made are divided into 2 parts, namely the
transmitter station and the receiving station, the transmitter station consists of an adapter and the Atmega328
microcontroller as a control system, LCD (Liquid Crystal Display) as a therapeutic level display. As for the
receiving station which consists of 2 electrode pads which function to deliver electrical signals to the body.Based
on the results of testing the equipment for the oscilloscope measuring instrument, the measurement results for
each level and the maximum voltage obtained does not pass through the voltage of the input, which is 5V and the
testing of the equipment performed on the patient has the appropriate effect.

Keywords: 16x2 LCD, Microcontroller, Electrode, oscilloscope.

elektroterapeutis dan mekanis),


Pendahuluan : Fisioterapi adalah pelatihan fungsi dan komunikasi.
bentuk pelayanan kesehatan yang Gerak dan fungsi tubuh yang sehat
ditujukan kepada individu atau merupakan aspek yang sangat penting
kelompok untuk mengembangkan, dalam kehidupan, Oleh karena itu
memelihara dan memulihkan gerak untuk mencapai gerak dan fungsi
dan fungsi tubuh sepanjang daur tubuh yang sehat diperlukan upaya
kehidupan dengan menggunakan peningkatan (prevention), kemudian
penanganan secara manual, jika terjadi sakit maka diperlukan
peningkatan gerak, peralatan (fisik, pengobatan penyakit (curative), dan
pemulihan penyakit (rehabilitative), listrik yang digunakan. Faktor lain
Agar dapat mencapai keadaan yang yang juga ikut mempengaruhi respon
sehat. Salah satu penyakit yang sering jaringan ialah frekuensi, dimana pada
mengakibatkan gerak dan fungsi tubuh stimulus yang menimbulkan tanggap
pada manusia terganggu adalah rangsang motorik frekuensi
penyakit stroke, penyakit ini timbul menentukan bentuk kontraksi. Secara
akibat pola hidup yang tidak sehat umum frekuensi pada tanggap
rangsang motorik 10-50Hz. Frekuensi
Stroke adalah kondisi berubahnya dibagi menjadi tiga yaitu 10Hz, 30Hz
fungsi otak karena adanya hambatan dan 50Hz untuk membandingkan
atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa pengaruh yang dihasilkan.
adanya suplai darah dan oksigen yang
cukup, sel-sel dari bagian otak yang Penyembuhan kondisi tubuh pasca
terserang mulai mengalami kematian, stroke itu dapat dilakukan dengan alat
Hal ini menyebabkan fungsi tubuh terapi Electrical Stimulation (ES).
atau sebagian fungsi tubuh tidak Adalah segala sesuatu yang
berfungsi secara normal. menghasilkan stimulasi listrik berguna
sebagai stimulus dari jaringan tubuh
Pasca stroke, setelah kondisi lainnya. ES banyak jenisnya, salah
darurat telah berlalu dan pasien sudah satunya adalah Functional Electrical
stabil, masih terdapat beberapa Stimulation (FES). FES adalah ES
dampak yang mungkin muncul. Gejala yang berfungsi untuk memberikan
jangka pendek sering dibarengi dengan stimulasi pada jaringan tubuh untuk
konsekuensi gejala jangka panjang. dapat melakukan fungsi/kerja tertentu.
Ketika mengalami gejala stroke seperti
berkurangnya tanggapan terhadap Alat electrical stimulation sendiri
rangsangan, fase stroke memiliki di pasaran memiliki berbagai macam
gejala yang lebih buruk dibandingkan mode. dan
efek setelah pemulihan. Gejala stroke padamodetersebutterdapatprogramdosi
pada tahap awal dan akhir meliputi sfrekuensi, pulse width dan intensitas
mati rasa dan ketidakmampuan untuk yang dikeluarkan sesuai dengan
menggerakkan bagian tubuh tertentu, penyakit yang dimiliki pasien. Melalui
cacat selamanya dan setelah pemulihan beberapa penelitian tersebut
mungkin termasuk mati rasa, nyeri, disimpulkan bahwa penggunaan
dan kelemahan pada bagian-bagian electrical stimulation yang ada kurang
tubuh khususnya pada bagian tangan efektif untuk pemulihan pasca terkena
dan kaki, Kelemahan tangan maupun penyakit stroke dikarenakan tidak ada
kaki pada pasien akan mempengaruhi pemilihan mode, Oleh Karena itu
kontraksi otot. Pemulihan fungsi dilakukan inovasi yaitu pembuatan
ekstremitas atas lebih lambat elektrostimulator dengan pemilihan 3
dibandingkan dengan ekstremitas mode yakni conventional,
bawah sedangkan fungsi paling utama acupuncture, dan intense.
kaki dan tangan adalah untuk
berinteraksi dengan lingkungan. Berangkat dari hasil identifikasis
Tanggap rangsang jaringan tubuh lebih masalah tersebutDiatas,penulisingin
ditentukan oleh durasi dan ampitudo membuat karya tulis ilmiah dengan
stimulasi listrik dan bukannya arus judul “Rancangan Bangun
Elektrostimulator Berbasis Mikrokontroller ATmega328”.

Bahan dan Metode : Alat yang akan Tabel Alat yang digunakan dalam
digunakan pada perancangan dan pembuatan dan perancangan
pembuatan alat penentuan golongan
darahmeliputi :

No. Nama alat Spesifikasi Fungsi


Berfungsi untuk pembuatan bahasa
1. Laptop Intel inside 2gb program penentuan golongan darah
manusia
Mengukur arus, tegangan dan hambatan
2. Multi meter digital -
3. Bor PCB - Alat bantu pembuatan casing
4. Solder 220-240 Alat bantu pembuatan casing
GW Instek GDS Alat bantu pembuatan casing
5. Oscilloscope
1052 AU
6. Obeng - Alat bantu pembuatan casing

Bahan yang akan digunakan pada perancangan dan pembuatan alat penentuan golongan
darah meliputi :Tabel bahan yang digunakan pada pembuatan dan perancangan alat

No. Nama bahan Spesifikasi Fungsi


Gerbang Logika
1. DM7404 Agar transistor npn bekerja bergantian
NOT
Arduino Sebagai pengendali mikro single-board yang
2. Uno
bersifat open-source.
Sebagai detektor cahaya yang dapat
3. Elektroda
- mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik.
4. LCD 16x2 Untuk menampilkan karakter
5. Transistor NPN dan PNP Untuk stabilisasi tegangan
Optocopler Sebagai driver yang mengatur lamanya
6.
M0C3041 relaksasi dan waktu kejut
digunakan untuk pengontrolan otomatis dan
7. Mikrokontroler At mega-328
manual pada perangkat elektronika.
Untuk menghubungkan sejumlah perangkat
8. Board I2C to LCD PCF8574AT dalam perangkat utama dalam untuk
dikonfersikan secara parallel
9. Power supply dc (adaptor) Supply tegangan ke rangkaian
Resistor, kapasitor
10. Sebagai bahan pembuatan rangkaian
dan inductor
11. Kabel penghubung - Menghubungkan arus listrik
12. Papan PCB Single side Papan pembuat rangkaian
Pengaman dalam rangkaian elektronika
13. Fuse 1A
maupun perangkat listrik

Perancangan Hardware ( perangkat keras)

GambarBlok Diagram Perancangan Hardware


Perancangan hardware alat sistem dan pembangkit frekuensi , driver
elektrostimulator menggunakan komponen dan boost converter, yang membentuk
yang terdiri dari rangkaian minimum suatu sistem alat terapi stimulator.
.
Rangkaian pembangkit frekuensi

Rangkaian boost converter

Rangkaian driver
LCD. Apabila terapi ingin diatur ulang
maka perlu menekan tombol reset ,
sehingga output berhenti berupa arus yang
mengalir pada elektroda dan muncul
tampilan awal pada LCD untuk menyeting
ulang jika tidak maka terapi sudah selesai.

3 Rangkaian diatas merupakan


rangkaian paling utama dalam alat
elektrostimulator. Rangkaian
osilator/pembangkitn frekuensi
menghasilkan gelombang dengan frekuensi
23 hz, namun belum ada kejutan
dikarenakan rangkaian driver belum
diaktifkan, rangkaian driver disini
berfungsi sebagai output delay “HIGH”
yaitu waktu pemberian kejut dan “LOW”
untuk waktu relaksasi/istirahat. Rangkaian
boost converter akan menghasilkan output
tegangan sesuai intensitas arus yang
digunakan.

Perancangan PerangkatLunak

Perancangan perangkat lunak


merupakan tahap pembuatan program yang
nantinya difungsikan untuk menjalankan
rancangan alat agar sesuai dengan
tujuannya. Gambar 3.5. menunjukkanPada
saat tombol power ditekan, terjadi proses
inisialisasi LCD. Setelah proses inisialisasi Gambar perancangan perangkat lunak
selesai akan muncul pilihan untuk memilih
level intensits yang ingin digunakan dalam
terapi, level intensitas ditampilkan oleh
Gambar skematik diagram keseluruhan

Pengujian alat dengan alat pengukuran

Uji Coba Pengujian alat dilakukan dengan


menggunakan oscilloscope untuk
Untuk membuat suatu perangkat mengukur keakuratan keluaran alat ,
dengan hasil yang cukup teliti dan akurat pengujian dilakukan dengan beberapa
dalam menentukan jenis golongan darah tahap sebagai berikut :
manusia, maka dilakukan pengujian seperti
berikut ini :
1. Siapkan alat terapi elektrostimulator 5. Melakukan test
yang sudah dibuat dan kemudian 6. Mencatat hasil pengukuran pada
siapkan oscilloscope tabel
2. Mengecek semua komponen
rangkaian berfungsi dengan baik a. Pengambilan data intensitas
3. Setelah semua rangkaian berfungsi dan frekuensi
selanjutnya mengukur alat dengan Pengambilan data pada test
oscilloscope untuk mengetahui intensitas dan frekuensi dari output
keluaran pada alat berupa elektroda yang diukur
4. Catat hasil pengukuran alat melalui alat oscilloscope.
5. Setelah pengukuran selesai dapat
diketahui keluran pada alat apakah
telah sesuai, jika tidak sesuai perlu
melakukan kalibrasi ulang.

Hasil dan Pembahasa


Pengambilan data dan pengujian modul
Setelah membuat modul maka perlu
diadakan pengujian dan pengambilan data.
Untuk itu penulis mengadakan pendataan
melalui proses pengambian data dan Dalam tabel 5 percobaan dilakukan 5 kali
pengujian. Tujuan dari pengambilan data percobaan yaitu dengan membandingkan
dan pengujian adalah untuk mengetahui intensitas arus dan frekuensi disetiap level
ketepatan dari pembuatan modul yang yang ada pada alat terapi elektrostimulator
penulis lakukan atau untuk memastikan dengan alat pengukur oscilloscope jika
apakah masing-masing bagian (komponen) telah sesuai alat siap diuji terhadap
dari rangkaian modul yang dimaksud telah manusia.
bekerja sesuai dengan fungsinya seperti
yang telah direncanakan.
Langkah-langkah pengukuran dan
pengujian modul ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan dan bahan
yang diperlukan
2. Menyiapkan wiring diagram dan
gambar layout rangkaian
3. Menyiapkan tabel untuk mencatat
hasil pengukuran
4. Melakukan pengecekan terhadap
masing-masing jalur rangkaian
pada PCB tentang ketepatan
komponen dan koneksi-koneksi
pada IC
menggerakan motor/diakses pada 27 Juni
2015
Azman, dkk. 2012. The design of Non-
Invasive Functional Electrical Stimulation
for Restoration of Muscle Function. Dept.
of Electrical and Computer Engineering,
IIUM, Gombak, Malaysia diakses pada 22
September 2012
Baskara. 2016. Liquid Crystal Display
(LCD)
Ket : level keram dari rendah “1” dan level
2x16.http://baskarapunya.blogspot.co.id/20
paling tinggi “2” 13/01/liquid-crystal-display-lcd-16-x
2.html diakses pada 17 September 2016
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perencanaan, Hasan, Rendy Syauqy, 2014, Electro
pembuatan modul, penulisan dan analisa Stimulator (Kontraksi Otot Ekstremitas
data dapat disimpulkan bahwa dari hasil Atas), Poltekkes Kemenkes Surabaya
pengujian terhadap alat ukur menghasilkan diakses pada 6 Desember 2014
keluaran yang sesuai dan respon pasien
terapis menunjukkan efek yang yang
sesuai.
Johnson, Mark. 1997 Transcutaneous
Electrical Nerve Stimulation. Chapter

Saran : http://www.sld.cu/galerias/pdf/sitios/rehabi
Saran untuk pengembangan penelitian ini litacion-fis/capitulo_tens.pdf diakses pada
dapat dilakukan pada: 5 Oktober 1997

a) Menambahkan timer dalam proses Lestari, Tri Puji, 2014, Pengaruh Frekuensi
terapi Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation Terhadap Peningkatan
b) Menambahkan mode terapi agar Kekuatan Otot Ekstensor Wrist pada
menambahkan fungsi terapi Penderita Stroke, Universitas
Muhammadiyah Surakarta diakses pada 25
Juli 2014
Daftar Pustaka Riyadina, Woro. 2011. Determinan
Penyakit Stroke
Adibakri. 2008. Pulse generator
https://media.cneliti.com/media/
https://adibakri.wordpress.com/2008/06/13/
publications/39537-ID-determinan-
pulse-generator/ diakses pada 8 Agustus
penyakit-stroke.pdf diakses pada 1 April
2016
2011
Artires.2015. bagaimana cara membuat
Setiawan, Dedi. 2015, Rancangan bangun
driver relay untuk menggerakan kontaktor
alat pembuka dan penutup tong sampah
3 phase motor dll untuk mikrokontroler
otomatisberbasis mikrokontroller
https://utakatikmikro.com/2015/03/04/baga
http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/home
imana-cara-membuat-driver-relay-untuk-
/detail/ 1289/ RANCANG-BANGUN-
ALAT-PEMBUKA-DAN-PENUTUP-
TONG-SAMPAH-OTOMATIS-
BERBASIS-MIKROKONTROLER
diakses pada 23 april 2015
Setiawan, Dimas. 2017. Apa yang
dimaksud dengan electrotherapy pada
fisioterap
https://www.dictio.id/t/apa-yang-
dimaksud-dengan-electrotherapy-pada-
fisioterapi/12966 diakses pada tanggal 22
Januari 2017
Utari, Evrita Lusiana. 2017. simulasi alat
elektrostimulator akupuntur berbasis
mikrokontroler atmega16.
http://www.jurnal.uii.ac.id/jurnal-
teknoin/article/view/8334/7105 diakses
pada 1 maret 2017

Vigusticha , Eva Netus. 2013. Apa itu


fisioterapi
http://evanetus21.weblog.esaunggul.ac.id/fi
sioterapi/diakses 12 Mei 2014

Anda mungkin juga menyukai