SAP Perawatan Luka DM
SAP Perawatan Luka DM
SAP Perawatan Luka DM
OLEH
kehidupan seseorang serta dapat menyerang segala umur. Menurut data WHO
(dalam Kurniawan, 2010), setelah mencapai usia 30 tahun kadar glukosa darah
akan naik 1-2mg% per tahun pada saat puasa dan gula darah 2 jam setelah makan
memiliki potensi kenaikan sebesar 5,6-13mg% per tahun hal ini secara tidak
bahwa diperkirakan jumlah pasien diabetes tipe 2 di dunia pada tahun 2035
sebanyak 387 juta jiwa atau sekitar 8,3% total populasi dunia dan diperkirakan
meningkat sebanyak 205 juta jiwa dari total populasi dunia. Indonesia tercatat
memiliki populasi penderita diabetes sebanyak 9,116 juta jiwa dan cenderung akan
B. Tujuan umum
Pasien dan keluarga memahami tentang Diabetes mellitus dan perawatan luka
pada pasien diabetes mellitus serta mampu dan mau melaksanakan perawatan luka
pada klien dengan diabetus millitus.
C. Tujuan khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 55 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian perawatan luka dengan benar
2. Menyebutkan tanda dan gejala infeksi pada luka dengan benar
3. Menyebutkan penyebab infeksi dengan benar
4. Menyebutkan cara-cara perawatan luka dengan benar
5. Dapat mendemontrasikan langkah-langkah perawatan luka dengan benar
tanpa melihat catatan
D. Metode
Ceramah, Tanya jawab
E. Media
Lembar balik, Leaflet, set rawat luka sederhana ( Nacl 0,9%, Perban Kapas, Kassa
seteril, Cairan infus NaCl 0,9 % atau air matang yang masih hangat, Minyak kayu
putih, Plester, Gunting, Kantong plastic)
I. Isi materi
(Materi terlampir)
J. Proses pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
A. Pengertian Penyakit DM
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana)
di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan
insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas,
yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau
disimpan sebagai cadangan energi.
B. Penyebab
- Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang
mengalaminya.
- Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya makanan berlemak
dan tidak sehat.
- Kadar kolesterol yang tinggi.
- Jarang berolahraga.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
C. Gejala
- Sering buang air kecil
- Sering merasa sangat haus
- Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi
sinyal lapar
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan
berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke
dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk
mendapatkan energi.
- Sering kesemutan pada kaki atau tangan.
- Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh.
- Mudah merasa lelah.
E. Komplikasi
- Luka yang sukar sembuh
- Impotensia
- Kebutaan
- Penyakit jantung
- Gangguan pada pembuluh darah otak
- Terganggunya fungsi ginjal
F. Pengertian Rawat Luka
Perawatan luka adalah suatu teknik dalam membersihkan luka yang
digunakan untuk mencegah luka bertambah parah atau menyembuhkan. Tujuan
perawatan luka adalah untuk mencegah infeksi luka, melancarkan peredaran
darah sekitar dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Prce, S.A (2016). Konsep klinik Proses-proses Penyakit, (edisi keempat) Jakarta : EGC