Algoritma Pemrograman I
Algoritma Pemrograman I
PENDAHULUAN
1.1. Algoritma
Banyak siswa, mahasiswa, ataupun orang yang tertarik untuk belajar pemrograman
bingung, dari mana mereka harus memulainya, bahasa apa yang harusnya mereka pelajari, apa
saja hal yang harus mereka kuasai agar bisa menjadi seorang programmer. Pada artikel ini saya
akan mengupas sedikit demi sedikit apa saja hal yang harus dipelajari untuk menjadi seorang
programmer.
Hal pertama yang harus dikuasai adalah Algoritma, mungkin pada sebagian orang
timbul pertanyaan, apasih algoritma itu, baiklah kita akan bahas dimulai dari asal kata
algoritma, menurut wikipedia :
Kata algoritma datang dari nama matematikawan Persia abad ke-9 Abu Abdullah
Muhammad ibnu Musa Al-Khwarizmi, yang hasil kerjanya dibangun dari matematikawan
India abad ke-7 Brahmagupta. Kata algorisma awalnya mengacu hanya pada aturan-aturan
dalam melakukan aritmatika menggunakan bilangan Hindu-Arab namun berkembang lewat
penerjemahan Latin Eropa dari nama Al-Khwarizmi menjadi algoritma pada abad ke-18.
Penggunaan kata tersebut berkembang mengikutkan semua prosedur untuk menyelesaikan
masalah atau melakukan unit kegiatan.
Algoritma
1. Baca n
Data Input/output
Predefined
Prosedur / Sub Prosedur / Fungsi
Process
Perbandingan pernyataan,
penyeleksian data yang
Decision
memberikan pilihan untuk
langkah selanjutnya
Penghubung bagian-bagian
On Page
flowchart yang berada pada satu
Connector
halaman
Penghubung bagian-bagian
Off Page
flowchart yang berada pada
Connector
halaman berbeda
Contoh :
1.2.3. Pseudocode
Pseudocode adalah deskripsi dari algoritma yang mirip dengan bahasa pemrograman
tingkat tinggi khususnya bahasa pemrograman Pascal dan C. Karena sudah mirip
dengan bahasa pemrograman maka akan jauh lebih mudah dikonversi kedalam
bahasa pemrograman sebenarnya.
Contoh :
1.3. Variable dan Konstanta
Variable adalah tempat / wadah dimana kita akan menyimpan sebuah nilai/data yang
akan diproses dalam pemrograman nantinya. Nilai variable dapat berubah-ubah tergantung
dari program yang kita jalankan.
Konstanta fungsinya hampir sama denga variable, konstanta adalah tempat /wadah
dimana kita dapat menyimpan sebuah nilai, akan tetapi nilai yang terdapat didalam
konstanta berifat statis, atau tidak dapat dirubah.
Nama tipe logika disebut dengan Boolean. Boolean hanya memiliki 2 buah
nilai, yaitu True dan False. Tipe logika ini memiliki operasi logika, yaitu AND,
OR dan NOT yang selanjutnya akan dibahas pada sub bab operator logika.
b. Bilangan Bulat
Nama tipe bilangan
c. Bilangan Riil
d. Karakter
e. String
BAB II
STRUKTUR DASAR ALGORITMA
2.1. Runtunan (Sequence)
Struktur dasar algoritma yang pertama adalah runtunan atau biasa disebut dengan
sequence. Jika dianalogikan seperti kita menuruni anak tangga dari atas kebawah sebanyak
1 kali, setiap anak tangga hanya kita lewati sebanyak 1 kali tanpa ada yang terlewatkan.
Sesuai dengan ilustrasi diatas, ciri-ciri sequence adalah
Contoh :
a) Buatlah sebuah algoritma untuk menjumlahkan 2 buah bilangan yang tiap bilangannya
diinputkan langsung oleh user/pengguna.
Penyelesaian
Flowchart :
start
Read ( Bilangan1,
Bilangan2)
Hasil=Bilangan1+Bilangan2
Print(Hasil)
Stop
Pseudocode
Deklarasi :
Bilangan1, Bilangan2, Hasil : integer
Algoritma:
Read (Bilangan1)
Read (Bilangan2)
Hasil := Bilangan1 + Bilangan2
Print (Hasil)
Code Program :
start
Hasil=kata1+kata2
Print(Hasil)
Stop
Pseudocede
Deklarasi :
Kata1, Kata2, Hasil : string
Algoritma:
Read (Kata1)
Read (Kata2)
Hasil := Kata1 + Kata2
Print (Hasil)
Code Program
Hasil Uji coba
c) Buatlah algoritma untuk mengkonversi dari jumlah waktu ke total detik. Misal,
diinputkan “2 Jam 3 Menit 30 Detik” maka output dari programnya adalah “Total =
7410 detik”.
Penyelesaian
Flowchart
start
Detik_Jam=Jam * 3600
Detik_Menit=Menit * 60
Total_Detik=Detik_Jam +
Detik_Menit + Detik
Print(Total_Detik)
Stop
Pseudocode
Deklarasi :
Jam, Menit, Detik, Total_Detik, Detik_Jam, Detik_Menit : integer
Algoritma:
Read (Jam)
Read (Menit)
Read (Detik)
Detik_Jam=Jam * 3600
Detik_Menit=Menit * 60
Total_Detik=Detik_Jam + Detik_Menit + Detik
Print (Total_Detik)
Code Program
Uji Coba Program :
d)
2.2. Percabangan
Adakalanya suatu aksi atau perintah dikerjakan jika kondisi tertentu terpenuhi.
Misalkan anda sedang mengendarai sebuah kendaraan untuk mengunjungi teman anda
yang berada dirumahnya, lalu dalam perjalanan tersebut anda tiba disebuah persimpangan
jalan. Tentunya anda harus memilih salah satu dari beberapa kemungkinan yang ada,
kondisi diatas dapat diilustrasikan seperti pada gambar berikut.
Dalam gambar diatas anda menghadapi persimpangan dengan pilihan belok kekiri atau
kekanan, dari informasi yang anda dapatkan dari teman anda, bahwa untuk menuju ke
rumahnya, anda harus belok kearah yang memiliki banyak pepohonan. Cerita diatas dapat
ditulis dalam pernyataan berikut :
Pernyataan diatas dapat ditulis dalam pernyataan-pemilihan (selection statement) atau juga
disebut dengan pernyataan-kondisional sebagai berikut :
If kondisi then
Aksi
Sehingga menjadi :
Dalam bahasa indonesia If berarti “jika” dan then berarti “maka”, kondisi adalah pernyataan
yang dapat bernilai benar atau salah, aksi hanya dilaksanakan apabila kondisi berinilai
benar. Sebaliknya apabila kondisi bernilai salah maka aksi tidaka akan dilaksanakan.
Perhatikan bahwa kata If dan Then merupakan kata kunci untuk struktur pemilihan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menuliskan pelaksanaan aksi bila suatu
persyaratan terpenuhi.
Misalnya :
If air mendidih then
Matikan api kompor
Struktur pemilihan if-then hanya memberikan satu pilihan aksi bila kondisi terpenuhi
(benar), dan tidak memberi pilihan aksi lain bila kondisi bernilai salah. Bentuk pemilihan
yang lebih umum ialah memilih satu dari dua buah aksi bergantung pada nilai kondisinya :
If kondisi then
Aksi 1
Else
Aksi 2
Else dapat diartikan “kalau tidak”. Bila kondisi bernilai benar, aksi 2 akan dikerjakan, tetapi
kalau tidak, aksi 2 yang akan dikerjakan. Misalnya pada pernyataan berikut :
If kondisi then
Aksi
End If
Aksi sesudah kata then (dapat berupa satu atau lebih aksi) hanya akan
dilakasanakan bila kondisi bernilai benar (true). Bila kondisi bernilai salah (false),
tidak ada pernyataan apapun yang dikerjakan. Kata End If sengaja ditambahkan
untuk mempertegas awal dan akhir struktur if.
Contoh – contoh :
a) Contoh 1
If x > 100 then
xx+1
end if
Jika dituliskan dalam pseudocode secara lengkap maka akan seperti berikut :
Jika dijadikan aplikasi dalam bahasa C++ maka akan seperti berikut :
Jika dituliskan dalam pseudocode secara lengkap maka akan seperti berikut :
Jika dijadikan aplikasi dalam bahasa C++ maka akan seperti berikut :
Hasil uji coba :
Aplikasi akan langsung berhenti jika nilai kar adalah *
Tidak ada screen shoot, karena aplikasi akan langsung tertutup jika nilai yang
diinputkan *.
c) Contoh 3
If ( a≠0) or (p=1) then
q a * p
write(q)
end if
Jika dituliskan dalam pseudocode secara lengkap maka akan seperti berikut :
Jika dijadikan aplikasi dalam bahasa C++ maka akan seperti berikut :
2.2.2. Dua Kasus
2.2.3. Tiga Kasus atau Lebih
2.2.4. Struktur Case
2.3. Pengulangan
2.3.1. For
2.3.2. While
2.3.3. Do-While
BAB III
ARRAY (LARIK)
3.1. Array 1 Dimensi
3.2. Pengelolaan Array 1 Dimensi
3.2.1. Pencarian Data Pada Array
3.2.2. Pengurutan Data pada array
3.3. Array Multi Dimensi
BAB IV
PROSEDUR DAN FUNGSI
4.1. Prosedur (Procedure)
4.2. Fungsi (Function)
BAB V
LIBRARY PEMROGRAMAN GRAFIK
DAFTAR PUSTAKA
http://marikitangulik.blogspot.co.id/2010/10/notasi-algoritma.html