Makalah Konsep Dasar Askep Kritis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

DOSEN PEMBIMBING:

GIRI UDANI, S.KP.,M.Kes

DISUSUN OLEH:

FENNY NOVITA 1914401001

SAFIRA WIDYATAMI 1914401042

TINGKAT 3 REGULER 1

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai “Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan Kritis” Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu,saya meminta
pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang dapat membangun.Kritik
dan saran dari pembaca sangat saya harapkan untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan menfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 29 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I ...............................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kritis............................................3


B. Pengkajian Keperawatan Kritis...............................................................4
C. Diagnosis Keperawatan Kritis..................................................................5
D. Intervensi Keperawatan Kritis.................................................................5
E. Implementasi Keperawatan Kritis ..........................................................6
F. Evaluasi Keperawatan Kritis....................................................................6
G. Dokumentasi Keperawatan Kritis............................................................7

BAB III
PENUTUP

ii
A. Kesimpulan.................................................................................................8
B. Saran...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasien kritis adalah pasien yang secara fisiologis tidak stabil, sehingga
mengalami respon hipermetabolik komplek terhadap trauma, sakit yang
dialami yang dapat mengubah metabolisme tubuh, hormonal, imunologis dan
homeostatis nutrisi (Menerez, 2012). Pasien dengan sakit kritis yang dirawat
di ruang ICU sebagian besar mengalami kegagalan multi organ dan
memerlukan support teknologi dalam pengelolaan pasien (Schulman, 2012).
Pasien yang masuk ruang perawatan ICU umumnya bervariasi, yaitu
pasien elektif pasca operasi mayor, pasien emergensi akibat trauma mayor,
stress akibat trauma, cedera, pembedahan, sepsis atau gagal nafas. Keadaan
tersebut dapat mengakibatkan peningkatan metabolism dan katabolisme yang
dapat mengakibatakan malnutrisi (Menerez, 2012).
Pasien kritis di Ruang ICU diharuskan menjalani bed rest. Stabilisasi
kondisi hemodinamik, pemasangan berbagai alat monitoring maupun support
kehidupan, pasien post operasi dan penurunan status kesadaran baik fisiologis
maupun program sedasi menjadi tantangan perawat untuk memobilisasi
pasien kritis. Kompleksitas program terapi dan pemantauan pasien kritis
mengharuskan perawat untuk dapat terus fokus terkait stabilisasi kondisi
respirasi, sirkulasi dan status fisiologis lainnya untuk mempertahankan
kehidupan pasien. Hal ini menyebabkan mobilisasi terkadang terlewatkan
oleh perawat (Menerez, 2012)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Kritis?
2. Bagaimanakah cara pengkajiannya?
3. Bagaimanakah cara menegakkan diagnosisnya?
4. Bagaimanakah cara menentukan intervensinya?

1
5. Bagaimanakah cara mengimplementasikannya?
6. Bagaimanakah cara melakukan evaluasinya?
7. Bagaimanakah cara pendokumentasiannya?

C. Tujuan
Untuk memahami dan menyamakan konsep dasar asuhan keperawatan
kritis agar dapat diketahui dan ditangani dengan cepat dan tepat untuk
menghindari perburukan keadaan bagi masyarakat awam umumnya serta bagi
tenaga kesehatan khususnya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kritis


Ilmu perawatan kritis adalah bidang keperawatan dengan suatu fokus pada
penyakit yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Perawat kritis dapat
ditemukan bekerja pada lingkungan yang luas dan khusus, seperti departemen
keadaan darurat dan unit gawat darurat (Wikipedia, 2013)
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang
menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggungjawab atas
masalah yang mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat profesional
yang resmi yang bertanggungjawab untuk memastikan pasien dengan sakit
kritis dan keluarga-keluarga mereka menerima kepedulian optimal (American
Association of Critical-Care Nurses).
Keperawatan kritis harus menggunakan proses keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan .
1. Data akan dikumpulkan secara terus- menerus pada semua pasien yang sakit
kritis dimanapun tempatnya
2. Identifikasi masalah / kebutuhan pasien dan prioritas harus didasarkan
pada datayang dikumpulkan.
3. Rencana asuhan keperawatan yang tepat harus diformulasikan.
4. Rencana asuhan keperawatan harus diimplementasikan menurut prioritas dari
identifikasi masalah/kebutuhan.
5. Hasil dari asuhan keperawatan harus dievaluasi secara terus-menerus

(American Association Of Critical Care Nurses: Standards Of Nursing care of


thecritically, ed 2, san mateo, calif,1989,Appleton & lange,hlm 6-13)

Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat


yang dapat menyebabkan kematian. Ruangan untuk mengatasi pasien kritis di
rumah sakit terdiri dari: Unit Gawat Darurat (UGD) dimana pasien diatasi

3
untuk pertama kali, unit perawatan intensif (ICU) adalah bagian untuk
mengatasi keadaan kritis sedangkan bagian yang lebih memusatkan perhatian
pada penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang disebut
unit perawatan intensif koroner Intensive Care Coronary Unit (ICCU). Baik
UGD, ICU, maupun ICCU adalah unit perawatan pasien kritis dimana
perburukan patofisiologi dapat terjadi secara cepat yang dapat berakhir
dengan kematian.

B. Pengkajian Keperawatan Kritis


Dilakukan pada semua sistem tubuh untuk menopang dan
mempertahankan sistem-sistem tersebut tetap sehat dan tidak terjadi
kegagalan. Pengkajian meliputi proses pengumpulan data, validasi data,
menginterpretasikan data dan memformulasikan masalah atau diagnosa
keperawatan sesuai hasil analisa data.
Komponen kunci dan pondasi proses keperawatan adalah pengkajian.
Pengkajian membuat data dasar dan merupakan proses dinamis. Suatu
pengkajian yang mendalam memungkinkan perawat kritikal untuk
mendeteksi perubahancepat, melakukan intervensi dini dan melakukan
asuhan.Terdapat Tiga Fase dasar untuk pengkajian :
1) Pengkajian Awal :
Pengkajian yang dibuat dengan cepat selama pertemuan pertama dengan
pasien, yang meliputi ABC : Airway, Breathing dan Circulation.
2) Pengkajian Dasar :
Pengkajian lengkap pada pasien dimana semua sistem dikaji
3) Pengkajian Terus-menerus
Suatu pengkajian ulang secara terus-menerus yang dibutuhkan pada
status perubahan pasien yang sakit kritis.Status pasien akan mengatur
waktu dan kedalaman pengkajian macam tipe pendekatan pengkajian dua
pendekatan yang paling penting digunakan yakni :
a. Pendekatan dari kepala sampai ujung kaki (head to toe) :
Pendekatan dari kepala sampai kaki merupakan pendekatan simetris yang
sistematis dimulai dengan kepala dan diakhiri dengan kaki. 

4
b. Pendekatan sistem tubuh : 
Mengkaji masing-masing tubuh secara bebas banyak  perawat 
kritikal menggunakan suatu kombinasi pendekatan dimana pendekatan
dari kepala sampai kaki dan pendekatan sistem tubuh terintegrasi
yakni, perawat memulai pengkajian dengan kepala dan mengevaluasi
sistem neurologi, kemudian mengkaji dada dan meliputi sistem
kardiovaskular dan sistem pernafasan.
Pendekatan ini memberikan suatu perkembangan yang logis untuk
pengkajian.Pengkajian menghasilakan data dasar. Data dasar ini
dirumuskan dari riwayat keperawatan, pengkajian fisik dan sumber
lain dari pengkajian data

C. Diagnosa Keperawatan
Setelah melakukan pengkajian, data dikumpulkan dan diinterpretasikan
kemudian dianalisa lalu ditetapkan masalah/diagnosa keperawatan
berdasarkan data yang menyimpang dari keadaan fisiologis. Kriteria hasil
ditetapkan untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan yang
diformulasikan berdasarkan pada kebutuhan klien yang dapat diukur dan
realistis. Ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda dan gejala
yang sulit diketahui untuk mencegah kerusakan/ gangguan yang lebih luas.

D. Perencanaan Keperawatan / Intervensi


Perencanaan tindakan keperawatan dibuat apabila diagnosa telah
diprioritaskan. Prioritas maslah dibuat berdasarkan pada ancaman/risiko
ancaman hidup (contoh: bersihan jalan nafas tidak efektif, gangguan
pertukaran gas, pola nafas tidak efektif, gangguan perfusi jaringan, lalu dapat
dilanjutkan dengan mengidentifikasi alternatif diagnosa keperawatan untuk
meningkatkan keamanan, kenyamanan (contoh: resiko infeksi, resiko
trauma/injury, gangguan rasa nyaman dan diagnosa keperawatan untuk
mencegah, komplikasi (contoh: resiko konstifasi, resiko gangguan integritas
kulit).

5
Perencanaan tindakan mencakup 4(empat) umsur kegiatan yaitu
observasi/monitoring, terapi keperawatan, pendidikan dan tindakan
kolaboratif. Pertimbangan lain adalah kemampuan untuk melaksanakan
rencana dilihat dari keterampilan perawat, fasilitas, kebijakan dan standar
operasional prosedur.
Perencanaan tindakan perlu pula diprioritaskan dengan perencanaan ini
adalah untuk membuat efisiensi sumber-sumber, mengukur kemampuan dan
mengoptimalkan penyelesaian masalah. Ditujukan pada penerimaan dan
adaptasi pasien secara konstan terhadap status yang selau berubah.
E. Pelaksanaan Tindakan / Implementasi
Semua tindakan dilakukan dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap
klien sesuai dengan rencana tindakan. Hal ini penting untuk mencapai tujuan.
Tindakan keperawatan dapat dalam bentuk observasi, tindakan prosedur
terntentu, dan tindakan kolaboratif. Dalam tindakan perlu ada pengawasan
terus menerus terhadap kondisi klien karena kondisi klien kritis sangat tidak
stabil dan cepat berubah.
Ditujukan terapi gejala-gejala yang muncul pertama kali untuk pencegahan
krisis dan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sampai dapat
beradaptasi dengan tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau
terjadi kematian.

F. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah langkah kelima dalam proses keperawatan dan merupakan
dasar pertimbangan yang sistematis untuk menilai keberhasilan tindkan
keperawatan dan sekaligus dan merupakan alat untuk melakukan pengkajian
ulang dalam upaya melakukan modifikasi/revisi diagnosa dan tindakan.
Evaluasi dapat dilakukan setiap akhir tindakan pemberian asuhan yang
disebut sebagai evaluasi proses dan evaluasi hasil yang dilakukan untuk
menilai keadaan kesehatan klien selama dan pada akhir perawatan. Evaluasi
dicatatan perkembangan klien.

6
Dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk
mencapai keefektifan masing-masing tindakan/ terapi, secara terus-menerus
menilai kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status pasien.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas
pemenuhan kebutuhan tetap mengacu pada hirarki kebutuhan dasar Maslow
dengan tidak meninggalkan prinsip holistic bio-psiko-sosio dan spritual.
Keperawatan kritis harus menggunakan proses keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan :
a. Data akan dikumpulkan secara terus – menerus pada semua pasien yang
sakit kritis dimanapun tempatnya.
b. Indentifikasi masalah/kebutuhan pasien dan prioritas harus didasarkan
pada data yang dikumpulkan.
c. Rencana asuhan keperawatan yang tepat harus diformulasikan.
d. Rencana asuhan keperawatan harus diimplementasikan menurut
prioritas dari identifikasi masalah atau kebutuhan.
e. Hasil dari asuhan keperawatan harus dievaluasi secara terus – menurus.

G. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi adalah catatan yang berisi data pelaksanaan tindakan
keperawatan atau respon klien terhadap tindakan keperawatan sebagai
petanggungjawaban dan pertanggunggugatan terhadap asuhan keperawatan
yang dilakukan perawat kepada pasien dari kebijakan.
Lembar alur merupakan dasar dokumentasi keperawatan kritis. Lembar
alur yang dibuat dengan baik dan komprehensif mengkomunikasikan dan
mencerminkan standar perawatan populasi pasien utama yang dilayani oleh
unit. Data harus diatur sedemikian rupa sehingga pengkajian dan intervensi
rutin dapat ditentukan sebelumnya dan perawat diminta untuk memastikan
bahwa dokumentasinya lengkap dan mencakup semua area penting intervensi
keperawatan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan proses keperawatan secara umum bertujuan untuk
menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga berbagai
masalah kebutuhan pasien dapat teratasi . Proses keperawatan merupakan
cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama pasien dalam
menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian,
diagnosis, merencanakn tindakan yang akan di lakukan, melaksanakan
tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan
dengan berfokus pada pasien.
B. Saran
Perawat ruang intensif/kritis harus memberikan pelayanan keperawatan
yang mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan legal keperawatan
yang mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan legal  kesehatan.
Perawat ruang kritis harus bekerja sesuai dengan aturan yang ada (standar
rumah sakit/standar pelayanan maupun asuhankeperawatan).

8
DAFTAR PUSTAKA

American Association Of Critical Care Nurses: Standards Of Nursing care of


thecritically, ed 2, san mateo, calif,1989,Appleton & lange,hlm 6-13

https://www.scribd.com/doc/145621269/Konsep-Dasar-Kep-Kritis

http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/4440/2/Keperawatan%20Kritis.pdf

https://id.scribd.com/document/423658660/Konsep-Dasar-Keperawatan-Kritis

Anda mungkin juga menyukai