10 Searching Dan Sorting
10 Searching Dan Sorting
ALGORITMA DAN
STRUKTUR DATA
Searching dan Sorting
Tatap Muka
Kode Mata Kuliah: W4119004
10
Fakultas: Teknik
Disusun Oleh: Eri Dariato, ST, MTI
Program Studi: Teknik Informatika
ABSTRAK TUJUAN
Secara tidak langsung sorting dan searching menunjuk pada operasi file yang merupakan kumpulan suatu dari
record. Masing-masing record dalam file F dapat berisi banyak field, tetapi terdapat 1 buah field yang memiliki
nilai unique atau merupakan key yang unique dalam record tersebut. Misal field K merupakan key unique yang
disebut primary key, maka proses sorting file F akan berdasarkan key unique tersebut dan proses searching
untuk mencari record tertentu berdasarkan nilai key unique yang diberikan.
Sorting
Terdapat 2 katagori dasar dalam tehnik sorting : internal sort dan external sort. Metoda Internal sort
digunakan apabila koleksi data yang akan diurutkan tidak dalam jumlah besar sehingga proses dapat dilakukan
dalam main memory. Metoda External sort digunakan apabila koleksi data yang akan diurutkan dalam jumlah
besar dimana koleksi data tersebut ada dalam auxiliary memory device seperti magnetic tape atau disk.
Misal A merupakan suatu daftar dari n elemen A 1, A2, ..., An dalam memori. Sorting A merupakan
operasi yang mengatur elemen dalam A sehingga ada dalam urutan yang terurut, misal dalam increasing order
sehingga :
A1 £ A2 £ A3 £ ..... £ An
Contoh :
Setelah diurutkan :
Algoritma sorting ini umumnya digunakan apabila jumlah elemennya sedikit (n kecil). Masalah yang
akan muncul dengan metoda ini adalah bagaimana cara menyisipkan A[K] ke dalam letak yang seharusnya pada
subarray terurut A[1], A[2], ....., A[K-1]. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan A[K] dengan A[K-1],
kemudian A[K] dengan A[K-2], A[K] dengan A[K-3] dan seterusnya, sampai menemukan elemen A[J] dimana A[J]
£ A[K].
Algoritma ini menggunakan sentinel elemen (A[0]) yang digunakan sebagai perbandingan. Yang dimaksud
dengan sentinel elemen adalah elemen yang memiliki nilai yang sangat kecil.
Proses A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7] A[8]
K = 1: -¥ 77 33 44 11 88 22 66 55
K = 2: -¥ 77 33 44 11 88 22 66 55
K = 3: -¥ 33 77 44 11 88 22 66 55
K = 4: -¥ 33 44 77 11 88 22 66 55
K = 5: -¥ 11 33 44 77 88 22 66 55
K = 6: -¥ 11 33 44 77 88 22 66 55
K = 7: -¥ 11 22 33 44 77 88 66 55
K = 8: -¥ 11 22 33 44 66 77 88 55
Urutan : -¥ 11 22 33 44 55 66 77 88
Contoh :
Tabel 1.1 menggambarkan algoritma insertion sort. Elemen yang dilingkari menandakan A[K] dalam
masing-masing proses dari algoritma, dan tanda panah menandakan letak yang seharusnya untuk menyisipkan
A[K].
a. A[PTR+1] = A[PTR]
b. PTR = PTR - 1
[End Of Loop]
5. A[PTR+1] = Temp
6. Return
Selection Sort
Array A dengan n elemen A[1], A[2], ....., A[N] dalam memori. Algoritma untuk mengurutkan A sebagai
berikut : Pertama, cari elemen terkecil dalam array A dan letakkan pada posisi pertama dalam array tersebut.
Kemudian cari elemen kedua terkecil dalam array A dan letakkan dalam posisi kedua dari array tersebut, dan
begitu seterusnya.
Proses 1 : Cari lokasi LOC yang merupakan elemen terkecil dalam array yang
terdiri dari N elemen , A[1], A[2], ...., A[N] dan kemudian tukar posisi
Proses 2 : Cari lokasi LOC yang merupakan elemen terkecil dalam array yang
terdiri dari N-1 elemen , A[2], A[3], ...., A[N] dan tukar posisi A[LOC]
Proses 3 : Cari lokasi LOC yang merupakan elemen terkecil dalam array yang
terdiri dari N-2 elemen, A[3], A[4],......, A[N] dan tukar posisi A[LOC]
dengan A[3]. A[1], A[2], A[3] terurut, jika dan hanya jika A[2] £ A[3].
Dst.................
Contoh ;
Proses algoritma digambarkan dalam Tabel 1.2. Misalkan LOC berisi nilai lokasi elemen terkecil A[K],
A[K+1],...,A[N] selama proses K. Elemen yang dilingkari merupakan elemen yang akan ditukar posisinya.
K = 1 ; LOC = 4 77 33 44 11 88 22 66 55
K = 2 ; LOC = 6 11 33 44 11 88 22 66 55
K = 3 ; LOC = 6 11 22 44 77 88 33 66 55
K = 4 ; LOC = 6 11 22 33 77 88 44 66 55
K = 5 ; LOC = 8 11 22 33 44 88 77 66 55
K = 6 ; LOC = 7 11 22 33 44 55 77 66 88
K = 7 ; LOC = 7 11 22 33 44 55 66 77 88
Urutan : 11 22 33 44 55 66 77 88
Algoritma :
4. Exit
[End Loop]
3. Return
Merging
Misal A merupakan himpunan data terurut dengan r buah elemen dan B himpunan data terurut dengan s
buah elemen. Proses yang menggabungkan elemen-elemen dalam A dan B menjadi himpunan elemen data
terurut tunggal, misal C dengan n = r + s buah elemen disebut dengan proses Merging.
Secara singkat, proses Merging dapat dijelaskan sebagai berikut ; ambil elemen pertama dari A, A[1] dan B, B[1].
Bandingkan kedua elemen tersebut. Jika A[1] > B[1], B[1] dimasukkan dalam C, jika tidak A[1] dimasukkan dalam
C. Untuk himpunan data yang elemennya dimasukkan dalam C, elemen yang akan dibandingkan adalah elemen
berikutnya. Dan seterusnya.
Contoh :
A = 11 12 23 33 45 67
B=9 12 21 42
Algoritma MERGING :
1. NA = 1 ; NB = 1 dan PTR = 1
a. C[PTR] = A[NA]
b. PTR = PTR + 1 ; NA = NA + 1
Else
a. C[PTR] = B[NB]
b. PTR = PTR + 1 ; NB = NB + 1
[End If Structure]
[End Loop]
3. If NA > R then
C[PTR+K] = B[NB+K]
[End loop]
Else
C[PTR+K] = A[NA+K]
[End loop]
[End If Structure]
4. Exit
Kompleksitas algoritma Merging = O(n). Dengan kata lain algoritma Merging dapat dijalankan dalam waktu yang
linear.
Misal : Array A dangan n elemen A[1], A[2], ....., A[N] dalam memori. Algoritma Merge Sort yang akan
mengurutkan A akan digambarkan sebagai berikut :
Contoh :
15 12 45 56 13 10
Masing-masing proses dalam algoritma merge sort akan dimulai dari elemen awal dalam A dan
menggabungkan (merge) pasangan subarray yang terurut sbb :
15 12 45 56 13 10
12 15 45 56 10 13
12 15 45 56 10 13
10 12 13 15 45 56
Tournament Sort
Tournament Sort disebut juga dengan Tree Selection Sort. Misal terdapat elemen data sebagai berikut : 6, 25, 7,
2, 14, 10, 9, 22, 3, 14, 8, 12, 1, 30, 13. Asumsikan bahwa batasan proses dalam memori hanya 4 buah elemen
setiap saatnya. Algoritma Tournament Sort membagi 4 elemen tersebut menjadi 2 pasangan elemen sbb :
25
6 6
25
7 2
2 adalah elemen terkecil dan merupakan elemen pertama pada output dari urutan yang diurutkan.
6 6
25
2 2
7 2
Proses yang berikutnya akan ditentukan elemen kedua dalam list terurut. 2 tidak diikutsertakan kembali.
6 6
25
6 2, 6
7 7
Proses selanjutnya :
6 6
25
6 2, 6
2019 Algoritma dan Struktur Data
10 Eri Dariato, ST, MTI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
7 7
14
Proses ketiga :
10 10
25
7 2, 6, 7
7 7
14
Proses keempat :
10 10
25
9 2, 6, 7, 9
9 9
14
Proses kelima :
10 10
25
10 2, 6, 7, 9, 10
22 14
14
25
22 14
14
Apabila 3 diikutkan dalam proses, maka urutan list terurut pada output akan berantakan. Untuk mengatasinya,
terdapat aturan sbb :
then keynew diletakkan dalam tree tetapi untuk sementara waktu di-
diskualifikasikan.
Catatan : Keylastout adalah key terakhir yang ada dalam list terurut.
Elemen yang didiskualifikasikan akan ditandai dengan asterisk (*). Sehingga hasil dari proses enam adalah :
*3 25
25
14 2, 6, 7, 9, 10, 14
22 14
14
Pada proses ketujuh, elemen berikutnya adalah 14. Karena elemen terakhir dalam list terurut tidak lebih kecil dari
elemen yang akan dimasukkan, yakni 14, maka elemen 14 masuk dalam list terurut.
*3 25
25
14 2, 6, 7, 9, 10, 14, 14
22 14
14
2019 Algoritma dan Struktur Data
12 Eri Dariato, ST, MTI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Proses kedelapan, elemen berikutnya 8 dan elemen ini untuk sementara akan didiskualifikasi karena 8 < dari
elemen terakhir dalam list terurut yakni 14.
*3 25
25
22 22
*8
Proses kesembilan :
*3 25
25
*12 *
*8
*3
*1
*12
*8
Sekarang semua elemen yang ada adalah elemen yang didiskualifikasikan. Dan saat ini baru 9 elemen yang
diurutkan. Sekarang elemen yang untuk sementara didiskualifikasikan, dilepaskan dari diskualifikasi dan proses
dimulai kembali. Kali ini akan terbentuk list terurut kedua dari elemen-elemen yang didiskualifikasi sebelumnya.
Sehingga proses 10 :
3 1
12 8 1
3 3
30
12 8 1, 3
Proses 12 :
13 13
30
12 8 1, 3, 8
13 13
30
12 12 1, 3, 8, 12
Proses 14 dan 15 tidak terdapat elemen yang dimasukkan dalam tree. Hasil akhir dari proses tournament sort ini
menghasilkan 2 himpunan elemen data yang terurut :
1, 3, 8, 12, 13, 30
2019 Algoritma dan Struktur Data
14 Eri Dariato, ST, MTI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Kedua himpunan data yang terurut tersebut dapat digabungkan menjadi satu list data terurut dengan
menggunakan algoritma Merging.
Shell Sort
Disebut juga dengan metoda pertambahan menurun (diminishing increment). Metoda ini dikembangkan
oleh Donald L. Shell tahun 1959. Metoda ini memanfaatkan penukaran sepasang elemen untuk mencapai
keadaan urut. Dalam hal ini jarak dua elemen yang dibandingkan dan ditukarkan tertentu.
Pada langkah pertama, ambil elemen pertama dan kita bandingkan dengan elemen pada jarak tertentu
dari elemen pertama tersebut. Kemudian elemen kedua dibandingkan dengan elemen lain dengan jarak yang
sama. Demikian seterusnya sampai seluruh elemen dibandingkan.
Pada contoh berikut, proses pertama kali jarak diambil separoh banyaknya elemen yang akan diurutkan.
Proses kedua jaraknya diambil separuh jarak yang pertama, dst....
23 45 12 24 56 34 27 23 16
Proses pengurutan menggunakan metoda Shell ada pada tabel 1.3. Dalam hal ini elemen yang ditulis miring
adalah elemen yang dibandingkan dan kemudian ditukar, jika perlu.
Jarak A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7] A[8] A[9]
Awal 23 45 12 24 56 34 27 23 16
Jarak = 4 23 45 12 24 56 34 27 23 16
23 45 12 24 56 34 27 23 16
23 34 12 24 56 45 27 23 16
23 34 12 24 56 45 27 23 16
23 34 12 23 56 45 27 24 16
23 34 12 23 16 45 27 24 56
Jarak = 2 23 34 12 23 16 45 27 24 56
12 34 23 23 16 45 27 24 56
12 23 23 34 16 45 27 24 56
12 23 16 34 23 45 27 24 56
12 23 16 34 23 45 27 24 56
12 23 16 34 23 45 27 24 56
12 23 16 34 23 24 27 45 56
Jarak = 1 12 23 16 34 23 24 27 45 56
12 23 16 34 23 24 27 45 56
12 16 23 34 23 24 27 45 56
12 16 23 34 23 24 27 45 56
12 16 23 23 34 24 27 45 56
12 16 23 23 24 34 27 45 56
12 16 23 23 24 27 34 45 56
12 16 23 23 24 27 34 45 56
12 16 23 23 24 27 34 45 56
Akhir 12 16 23 23 24 27 34 45 56
Searching
Pencarian data sering disebut juga dengan istilah table look-up atau storage and retrieval information, adalah
suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari
kembali informasi yang diperlukan.
Sequential Searching
Metoda yang paling sederhana dari sejumlah metoda pencarian adalah metoda pencarian berurutan (sequential
searching). Secara singkat metoda ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dari elemen-elemen yang diketahui, data yang dicari dibandingkan satu persatu sampai data tersebut
ditemukan atau tidak ditemukan.
1. Baca himpunan data yang diketahui, misalnya sebagai himpunan A dengan N elemen.
3. Ada = False
7. Selesai
Pada skema pencarian sekuensial move to the front, apabila proses pencarian berhasil, maka record tersebut
dipindahkan pada posisi pertama dari daftar tersebut. Record pertama menjadi record kedua dan seterusnya.
Metoda move to the front ini, prosesnya lebih baik apabila menggunakan linked list dibandingkan dengan array.
(cari alasannya, mengapa !)