Bab Ii - 12
Bab Ii - 12
Bab Ii - 12
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yang berarti Jenderal. Oleh
karena itu kata strategi secara harfiah berarti “Seni dan Jenderal”. Kata ini
implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan
tercapai.1
Di dalam strategi yang baik terdapat kordinasi tim kerja, memiliki tema
gagasan secara rasional, efesiensi dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk
organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana besar dan
1
Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1 (Jakarta: GemaInsani, 2001),
hal: 153-157
2
Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, Cet. Ke-II (Yogyakarta: Andi,2000) hal: 17
rencana penting. Setiap organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi ini
merupakan rencana besar dan rencana penting. Setiap organisasi yang dikelola
tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Menurut Kenneth Andrew strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan
kebijakan serta rencana. Rencan penting untuk mencapai tujuan itu yang
dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut dan jenis atau akan
Menurut Buzzel dan Gale strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci
yang digunakan untuk manajemen, yang memiliki dampak besar pada kinerja
keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan sumber daya yang
3
Agustinus Sri Wahyudi. Manajemen Strategi, (Jakarta: Binarupa Aksara,1996) hal:19
Menurut Griffin strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai
organization’s goals).4
proses sosial dan manejerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
sangat tergantung dari tujuan perusahaan, keadaaan dan lingkuangan yang ada.
Strategi adalah keseluruhan upaya, dalam rangka mencapai sasaran dan mengarah
meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kualitas pada pasar
4
Pandji Anoraga. Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) hal:339
5
Setyo Soedrajat, Manajemen Pemasaran Jasa Bank, (Jakarta:Ikral Mandiri Abadi,1994),
hal: 17
6
Philip Kotler. Marketing Management, (Jakarta: Pren Hallindo,1997), hal: 8
saat ini melalui promosi dan distribusi secara aktif. Strategi ini cocok untuk pasar
baru perusahaan. Inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk menjadi salah
satu kunci utama dalam strategi ini. Perusahaan selalu berusaha melakukan
henti terus melakukan eksplorasi terhadap kebutuhan pasar dan berupaya untuk
produk kearah pasar baru dengan membuka atau mendirikan atau anak-anak
cabang baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin kerjasama dengan pihak
strategi ini bila mana pasar sudah padat dan peningkatan bagian pasar sudah
d. Strategi intergrasi
oleh para perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah. Biasanya
perusahaan-perusahaan.
e. Strategi diversifikasi
Strategi diversifikasi baik konsentrasi maupun diversivikasi konglomerat.
yaitu:
produk baru.
7
Hari Suminto, Pemasaran Blak-blakan, (Batam: Inter Aksara, 2002), hal: 20
8
M. Mursyid. Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hal: 26
B. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
produk atau jasa. Pemasaran bukanlah sekedar menciptakan suatu produk dan
Pahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan seseorang dan memberikan itu
kepada mereka dengan cara yang lebih baik dan lebih murah dari para pesaing. 10
antara lain:
ketangan konsumen.
9
Richard Sihie, Sales dan Marketing: Usaha Pemasaran Hotel,(Surabaya: Salemba
Humaika, 2000), hal:67-70
10
IkaYuniaFauzia. Etika Bisnis Dalam Islam, EdisiPertama, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group,2013) hal: 5
merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan
dan harapan dari kelompok pelanggan tertentu yang dipilih agar dapat
memperoleh keuntungan.12
11
Muhammad. Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi, (Yogyakarta: UUP. AMP. YKPN,
2005), hal: 358
12
Ujang Sumarwan, Pemasaran Strategi: Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing
Plan, (Bogor: IPB Press, 2004), hal: 15
13
Philip Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia, 1995),
Penerjemah Wilhelmus W. Bakowatun; Editor Heru Sutojo, Ed. 6, hal: 20
Kata pemasaran sering kali dikaitkan oleh banyak pihak dengan penjualan
(sales), sales promotion girl, iklan, promosi, atau produk. Bahkan sering kali
yaitu dimulai dari perancangan yang hanya berpengaruh pada terjadinya transaksi
penjualan barang ataupun jasa. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian pemasaran adalah orang atau badan yang terlibat dalam pengalihan,
bentuk memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan, setiap kegiatan tersebut
setiap perusahaan tidak ada bedanya, hanya yang menjadi masalah adanya
sendiri.15
Kegiatan pemasaran dapat kita amati dan dilihat pada kejadian sehari-hari
14
Daryanto S.S. KBBI (Surabaya: 1997) hal: 560
15
M. Nurianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010), hal: 6
Kegiatan tersebut sebenarnya upaya menyampaikan pesan atau keinginan kepada
manusia dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari
merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari
keberkahan bagi sebagian pihak merupakan konsep yang abstrak karena sacara
keilmuan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, namun inilah salah satu konsep inti
pada syariah marketing yang menjadi landasan pada suatu perusahaan berorientasi
syariah.18
2. Tujuan Pemasaran
16
HerryAchmad Buchory dan Djaslim Saladin, Dasar-Dasar Pemasaran Bank,
(Bandung: Linda Karya: 2006), hal: 8
17
Kasmir, Pemasaran Bank. (Jakarta: Prenada Media, 2004), hal :66-67
18
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Rajawali Press, 2010), hal:21
Secara umum tujuan pemasaran sebagai berikut:
3. Konsep Pemasaran
19
M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, (Yogyakarta: Andi Offset,
2007), hal: 12
20
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba
Empat, 2008), hal:70
1. Mempunyai falsafah yang mantap dan bertanggung jawab,
1. Memaksimalkan konsumsi,
diinginkan nasabah,
elemen penting yang terdiri atas strategy, dan value. Strategi meliputi segmentasi
1. Strategy
a. Segmentation
Bank syariah harus mampu melihat potensi pasarnya secara kreatif serta
emosional, tetapi mulai mengarah sekmen pasar rasional yang religius dan yg
geografis, seperti wilayah, ukurun daerah dan kota, kepadatan penduduk, dan
iklim, aspek demokrafis, seperti umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, dan
pendidikan, ranah psikologis, seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian,
serta perilaku nasabah, antara lain manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat
b. Targeting
industri, dilakukan beberapa segmen unggulan, seperti segmen usaha yang bisa
menerapkan pola bagi hasil untuk sektor ekonomi tertentu. Lalu bidiklah beberapa
segmen yang sangat tergantung pada ukuran (market size), pertumbuhan (market
(competitive situation) .
c. Positioning
nasabah tidak dilakukan dipasar, tapi dibenak konsumen (Al Ries dan Jack Trout).
produk dengan tabungan arafah “cara mudah haji mabrur” atau rumah sakinah
2. Tactic
a. Differentiation
produk yang lebih baik disbandingkan dengan pesaing lain (product leadership)
seperti yang diungkapkan oleh Michael Treacy dan Fred Wiersema dalam buku
mereka, The Discipline of Market Leaders: Choose Your Custumers, Narrow Your
Focus, Daminate Your Market (dikutip Kartajaya dan Listyo, 2006). Diferensiasi
dapat dilakukan melalui konten yang ditawarkan (what to offer), lewat konteks
sehingga produk jasa bank syariah bisa memiliki nilai jual, antara lain terkait
b. Marketing Mix
dan peraturan yang mengikat (high regulated) karena bank merupakan lembaga
kepercayaan (trus company). Marketing mix terdiri atas product, price, promotion,
place (4P), dan dilengkapi aspek people, process, dan physical evidence.
c. Selling
Penyusunan Marketing Mix dilanjutkan dengan strategi menjual (selling)
Selling yang dilakukan memiliki tingkatan feature selling, benefit selling, dan
salution selling sehingga akan berdampak terhadap perilaku nasabah mulai dari
awareness, penggunaan produk atau jasa sebagai symbol identity, terjalinnya
hubungan jangka panjang, pembentukan komunitas, sehingga pemberian
advokasi.22
22
Ibid, hal: 146