0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
141 tayangan3 halaman

Bagian-Bagian Arduino

Bagian-bagian utama Arduino meliputi port USB dan power jack untuk pasokan daya, chip mikrokontroler sebagai otak Arduino, pin-pin untuk koneksi input/output sinyal analog dan digital, serta regulator tegangan untuk menjaga pasokan daya ke Arduino.

Diunggah oleh

Catur Sulistyo
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
141 tayangan3 halaman

Bagian-Bagian Arduino

Bagian-bagian utama Arduino meliputi port USB dan power jack untuk pasokan daya, chip mikrokontroler sebagai otak Arduino, pin-pin untuk koneksi input/output sinyal analog dan digital, serta regulator tegangan untuk menjaga pasokan daya ke Arduino.

Diunggah oleh

Catur Sulistyo
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 3

Bagian-bagian Arduino

(GAMBAR ADA DI LUAR FILE INI)

A. Port USB (1) dan Power Jack (2)

Port USB berfungsi untuk memasok sumber daya dari komputer serta mengunggah kode ke Arduino.
Tipe USB yang digunakan adalah tipe B standar dan ujung satunya tipe A standar. Selain dari USB,
sumber daya dapat dipasok dari baterai 9 volt atau bisa juga melalui power jack yang dihubungkan
langsung dengan soket listrik rumah (melalui adaptor DC 12 volt). Perhatikan bahwa Arduino memiliki
batas voltase antara 6 hingga 20 volt dengan rentang yang disarankan yaitu 7 hingga 12 volt. Jangan
sekali-kali memberikan input lebih besar dari 20 volt, kecuali jika kalian ingin melihat asap. Tegangan
kurang dari 6 volt juga tidak diizinkan karena akan mengakibatkan Arduino tidak stabil.

B. Chip Utama / Mikrokontroler (3)

Chip (atau Integrated Circuit) Inilah otak dari Arduino. Chip yang digunakan biasanya ATmega yang
merupakan buatan perusahaan ATMEL. Jenis chip yang digunakan dapat berbeda-beda di beberapa jenis
papan Arduino.

C. LED Indikator Daya (4)

LED yang berlabel ‘ON’ ini akan menyala ketika Arduino sedang beroperasi.

D. LED Indikator Transfer Data (5)

Terdapat dua LED, yaitu TX (transmit) dan RX (receive). Kedua LED ini akan berkedip untuk
memberitahukan telah terjadi komunikasi serial berupa pengiriman atau penerimaan data. Misalnya,
LED RX akan berkedip-kedip ketika menunggah kode dari komputer ke Arduino.

E. Pin Sumber Daya (6)

Pin memiliki fungsi yang vital, karena pin inilah yang menjadi interface dengan perangkat lainnya, seperti
sensor atau aktuator. Digunakan kabel (jumper) untuk menghubungkan antara Arduino dan perangkat
lain. Walaupun jumlah pin dapat berbeda di tiap jenis papan, namun tetap terdiri dari tiga kelompok
utama yaitu sumber daya, analog, dan digital.
Pada Arduino Uno, terdapat:

1 buah pin Vin. Jika sumber daya Arduino berasal dari baterai, maka sambungkan kabel positifnya ke pin
input ini.

2 buah pin GND. Merupakan singkatan dari ground. Terdapat tiga buah pin GND (yang satu ada di
barisan pin digital) dan semuanya dapat digunakan untuk sambungan ke ground.

1 buah pin 5V. Menyediakan tegangan sebesar 5 volt.

1 buah pin 3V3. Menyediakan tegangan sebesar 3,3 volt. Sebagian besar perangkat elektronika yang
digunakan bersama dengan Arduino berjalan pada rentang tegangan 3,3 hingga 5 volt.

F. Pin Analog (7)

Semua pin analog hanya bersifat input dan digunakan untuk menerima sinyal analog dari, misalnya,
sensor suhu. Sinyal analog yang telah diterima Arduino terlebih dahulu di ubah ke digital sebelum
diproses lebih lanjut.

G. Pin Digital (8)

Pada Arduino Uno, terdapat 14 pin digital yang digunakan untuk input/output dari atau ke perangkat
digital. Contohnya adalah input dari sensor gerak atau output ke lampu LED. Dua pin pertama (pin ke-0
dan 1) merupakan pin RXD dan TXD yang berfungsi sebagai receive-taransmit digital.

Sedikit tambahan mengenai perbedaan analog dan digital. Perbedaannya terletak pada jumlah state
yang mungkin pada setiap trnasmisi sinyal. Jika pada digital nilainya dapat di cacah yaitu terdiri dari dua
state yaitu hidup atau mati / satu atau nol (diskrit), maka pada analog jumlah state-nya tidak terbatas
karena selalu terdapat ‘nilai antara’ di antara nol dan satu (kontinyu).

Lalu bagaimana jika ingin mengatur kecepatan putaran dinamo? Jika menggunakan pin output digital
kita hanya mampu memberikan perintah hidup atau mati. Menggunakan pin analog? Tidak bisa, karena
pin-pin tersebut hanya berupa input. Jawabanya adalah menggunakan PWM (coba perhatikan pin yang
berlabel tilde (‘~’), yaitu pada pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11). Pin yang berlabel PWM selain dapat digunkan
sebagai input/ouput digital biasa, juga dapat digunakan untuk output PWM yang berarti dapat
mensimulasikan output analog (seperti mengatur kecepatan dinamo atau kecerahan lampu LED). PWM
bukan analog, melainkan hanya mensimulasikan sinyal analog. Dengan pin PWM, kita dapat
memberikan nilai yang bervariasi mulai dari 0 hingga 255. Mengapa batasnya 255? Karena jika diubah ke
biner, maka akan menghasilkan nilai berjumlah 8 digit yaitu 11111111. Ini adalah nilai maksimal yang
disediakan oleh pin PWM. Selain itu Arduino Uno juga merupakan perangkat digital dengan arsitektur 8-
bit (akan saya bahas di artikel lain).

H. Tombol Reset (9)

Ketika tombol ini ditekan selama beberapa detik, maka Arduino akan mengulang program dari awal. Ini
kita lakukan jika tidak memiliki fungsi perulangan pada kode yang telah diunggah ke Arduino atau jika
kesalahan terjadi.

I. Regulator Tegangan (10)

Regulator tegangan berfungsi sebagai penjaga gerbang yang berarti ia akan mengalirkan tegangan
terlegulasi ke Arduino dan membuang tegangan berlebih. Namun tentu saja ada batasnya, jangan
sampai mengalirkan tegangan lebih dari 20 volt karena akan membakar rangkaian Arduinonya.

Anda mungkin juga menyukai