LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA SUB BAGIAN PERSURATAN BIRO UMUM DAN
PENGADAAN KEMENTERIAN PERTANIAN
AMIRAH LUTHFIYYAH
8105150278
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
LEMBAR EKSEKUTIF
Amirah Luthfiyyah. 8105150278. Laporan Praktik Kerja Lapangan. Di
Kementerian Pertanian RI pada Sub Bagian Persuratan. Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Konsentrasi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, 2018.
Praktik Kerja Lapangan diselenggarakan untuk memberikan dunia kerja yang
sesungguhnya kepada Praktikan. Praktikan mendapatkan pengalaman kerja sebelum
memasuki dunia kerja. Tujuan utama Praktik Kerja Lapangan adalah untuk
meningkatkan wawasan pada dunia kerja, menambah pengalaman serta kemampuan
yang dimiliki mahasiswa. Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di
Kementerian Pertanian yang beralamat di Jl Harsono RM nmr 3 Pasar Minggu,
Jakarta.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan terhitung mulai tanggal 3 Januari sampai
2 Februari 2018. Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan
ditempatkan di Sub Bagian Persuratan. Kegiatan yang dilakukan Praktikan adalah
menerima surat masuk, menyortir surat masuk, menginput dan mengecek kembali
surat masuk. Dalam pelaksanaannya, Praktikan menemukan kendala diantaranya
kurangnya komunikasi antara pembibing Praktik Kerja Lapangan dengan mahasiswa
Praktik Kerja Lapangan, dan tata ruang yang kurang efektif. Solusi mengatasi
masalah tersebut yaitu mengkonfirmasi kembali tugas yang diberikan oleh karyawan,
dan menata ulang ruang.
Selama Praktik Kerja Lapangan Praktikan mendapatkan banyak pengalaman
yang diperoleh dari Sub Bagian Persuratan, sehingga dapat dijadikan gambaran
dalam memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, serta dapat menumbuhkan rasa
tanggung jawab dan disiplin yang tinggi terhadap tugas yang telah diberikan.
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikan dapat
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan dan menyusun laporan Praktik Kerja
Lapangan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat
kelulusan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan dan sebagai hasil pertanggung
jawaban praktikan selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada Sub
Bagian Persuratan Kementerian Pertanian RI. Laporan ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi praktikan dan para pembaca untuk menambah
pengetahuan. Dalam kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing
praktikan selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan sampai dengan
tersusunnya laporan ini kepada:
1. Dra. Rr. Ponco Dewi Karyaningsih, M.M selaku dosen pembimbing yang
memberikan arahan dan mengawasi penulis dalam menyelesaikan
laporan Praktik Kerja Lapangan
2. Darma Rika Swaramarinda, S.Pd., MSE selaku Koordinator Program
Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Jakarta
3. Suparno, S.Pd, M.Pd selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
iv
4. Dr. Dedi Purwarna ES, M. Bus Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas
Negeri Jakarta.
5. Kementerian Pertanian RI Jakarta dan seluruh staf dan karyawan bagian
persuratan yang telah mau menerima Praktikan selama satu bulan.
6. Orang tua, keluarga, serta teman-teman yang telah memberikan doa dan
bantuan baik secara moril maupun materiil.
7. Teman-teman Praktik Kerja Lapangan yang sudah mendukung saya
dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
Praktikan menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini masih kurang sempurna, untuk itu praktikan mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendukung demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca.
Jakarta, Juni 2018
Praktikan
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR EKSEKUTIF.................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan........................................ 1
B. Maksud Dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan............................... 4
C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan................................................ 5
D. Tempat Praktik Kerja Lapangan.................................................... 7
E. Jadwal Praktik Kerja Lapangan..................................................... 8
BAB II TINJAUAN UMUM KEMENTERIAN PERTANIAN RI……… 12
A. Sejarah Perusahaan........................................................................ 12
B. Struktur Organisasi........................................................................ 16
C. Tugas dan Fungsi Perusahaan........................................................ 17
D. Daftar Nama Pejabat…………...………………………………… 19
vi
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN................... 21
A. Bidang Kerja................................................................................ 21
B. Pelaksanaan Kerja........................................................................ 21
C. Kendala Yang Dihadapi............................................................... 27
D. Cara Mengatasi Kendala.............................................................. 29
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 40
A. Kesimpulan.................................................................................... 40
B. Saran.............................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 44
LAMPIRAN LAMPIRAN…………………………………………………... 45
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 1.1 Jadwal Jam Kerja Praktik Kerja Lapangan………………………… 10
Table 1.2 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan………………………….. 11
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Logo Kementerian Pertanian……………………………………… 15
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kementerian Pertanian………………………. 17
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal………………………….. 18
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Biro Umum dan Pengadaan…………………. 19
Gambar 3.1 Format Lembar Surat Masuk Secara Umum……………………… 23
Gambar 3.2 Laci Surat…………………………………………………………. 24
Gambar 3.3 Contoh Surat dengan Alamat yang Kurang Jelas…………………. 28
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Keterangan Permohonan Izin Praktik Kerja Lapangan……. 46
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penerimaan Praktik Kerja Lapangan…………. 47
Lampiran 3 : Lembar Penilaian Praktik Kerja Lapangan………………………. 48
Lampiran 4 : Daftar Hadir Praktik Kerja Lapangan……………………………. 49
Lampiran 5 : Daftar Hadir Praktik Kerja Lapangan……………………………. 50
Lampiran 6 : Kartu Konsultasi Bimbingan Penulisan Praktik Kerja Lapangan... 51
Lampiran 7 : Kegiatan Harian Praktik Kerja Lapangan………………………... 52
Lampiran 8 : Dokumentasi Praktik Kerja Lapangan…………………………… 56
Lampiran 9 : Format Saran dan Perbaikan Praktik Kerja Lapangan…………… 59
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Seiring perkembangan teknologi saat ini, mencari dan mendapatkan pekerjaan
bukan hal yang mudah karena harus memiliki keterampilan dan pengalaman
dalam dunia kerja. Dalam hal ini, dunia kerja menuntut untuk mendapatkan
sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam persaingan dunia kerja.
Perkembangan Teknologi menuntut mahasiswa untuk siap menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan dunia kerja.
Dalam perkuliahan proses pembelajaran harus diimbangi antara praktik dan
teori, agar mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya
kedalam dunia kerja. Ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa akan kurang
jika tidak dilaksanakan pengalaman praktik yang dapat memberikan gambaran
terhadap lingkungan kerja serta ilmu teknologi pada bidang yang telah
ditekuninya. Dengan cara membekali diri dengan pendidikan, sehingga dapat
menghasilkan tenaga kerja yang professional.
Dunia usaha membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, jujur, dan
pintar serta mempunyai latar belakang pendidikan yang baik. Banyak sumber
daya manusia memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, namun sulit untuk
1
2
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Karena sumber daya
manusia tidak memiliki pengalaman dalam dunia kerja. Sehingga membuat
perusahaan tidak yakin untuk menempatkan mereka sebagai tenaga kerja pada
perusahaannya, dikarenakan mereka tidak memiliki nilai lebih pada dirinya yang
meyakinkan perusahaan tersebut, dibandingkan calon tenaga kerja lain yang
memiliki pengalaman kerja yang cukup.
Mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dapat
mengaplikasikan antara sikap, kemampuan dan keterampilan yang telah
diperoleh dalam perkuliahan. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan karena sangat
berguna bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
mahasiswa dalam bekerja di perusahaan. Praktik Kerja Lapangan jika teorinya
yang didapat oleh sumber daya manusia diikuti dengan pelatihan maka dapat
meningkatkan kualitas mereka di bidang yang mereka tekuni. Selain untuk
memenuhi kewajiban akademik Praktik Kerja Lapangan tersebut dapat menjadi
penghubung antara dunia kerja dengan dunia pendidikan dan dapat menambah
wawasan mengenai dunia kerja.
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan S1
Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Jakarta. Melalui Praktik
Kerja Lapangan mahasiswa mendapatkan kesempatan bagaimana cara berfikir
dalam dunia kerja, berkomunikasi antar karyawan, menambah ide-ide yang
berguna dan dapat menambah pengetahuan mahasiswa sehingga dapat
menumbuhkan rasa disiplin dan tangung jawab mahasiswa terhadap apa yang
3
ditugaskan kepadanya. Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan oleh perguruan
tinggi untuk membantu perguruan tinggi menghasilkan Praktikan yang
berkualitas.
Praktik Kerja Lapangan merupakan bagian dari proses perkuliahan pada
Fakultas Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Diadakannya Praktik Kerja Lapangan ini mahasiswa dituntut untuk professional
dan kreatif dalam bekerja serta pemecahan masalah yang dihadapi dalam dunia
kerja. Praktik Kerja Lapangan diharapkan dapat memberi kesempatan bagi
mahasiswa untuk menerapkan ilmunya serta memperoleh pengalaman kerja di
perusahaan yang dipilih sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan. Praktik Kerja
Lapangan merupakan langkah awal sebagai alat perkenalan mahasiswa pada
dunia kerja.
Adanya Praktik Kerja Lapangan mahasiswa dapat bersosialisas dengan baik
jika bekerja nantinya, juga akan dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan,
tanggung jawab, profesionalisme dalam pekerjaan. Ruang lingkup Praktik Kerja
Lapangan adalah suatu bentuk batasan bidang bagi mahasiswa dalam melakukan
kegiatan menulis laporan Praktik Kerja Lapangan. Praktikan melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan di Kementerian Pertanian pada Sub Bagian Persuratan.
Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama satu bulan dilakukan
dari hari Senin hingga Jumat. Alasan Praktikan melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan di Kementerian Pertanian karena Praktikan ingin lebih mengetahui
proses administrasi yang ada pada Kementerian Pertanian dan Kementerian
4
Pertanian merupakan Kementerian yang mengelolan Pertanian, Perkebunan dan
Peternakan.
B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Fakultas Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran
Universitas Negeri Jakarta memberikan Program Praktik Kerja Lapangan agar
mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungan dunia kerja dan menganalisis
masalah-masalah yang timbul ketika bekerja dengan pengetahuan dan
keterampilan yang telah di miliki pada saat belajar di perguruan tinggi. Praktik
Kerja Lapangan memiliki segi kegunaan bagi pihak-pihak yang terkait dalam
pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan. Adapun maksud Praktikan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yaitu:
1. Menjalankan kewajban Praktik Kerja Lapangan yang merupakan syarat
salah satu mata kuliah bagi mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
2. Untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang persuratan di
Kementerian Pertanian
3. Untuk meningkatkan kemampuan kerja dan keterampilan kerja praktikan
tentang bidang kerja administrasi khususnya Sub Bagian Persuratan di
Kementerian Pertanian
4. Untuk dapat melihat dan menganalisis secara langsung kondisi lingkungan
pada bagian persuratan secara langsung
5
5. Untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki
praktikan pada saat belajar di perguruan tinggi
Sedangkan tujuan dari proram Praktik Kerja Lapangan Pendidikan
Administrasi Perkantoran yaitu:
1. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan yang didapat di perguruan tinggi
2. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan
keterampilan mahasiswa tentang bidang kerja perkantoran khususnya bidang
persuratan.
3. Meningkatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya sehingga terdapat umpan balik antara Praktikan dengan
dunia kerja.
4. Melatih mahasiswa untuk disiplin, bertanggung jawab dan berfikir lebih
cepat
5. Meningkatkan hubungan antara Universitas Negeri Jakarta dengan
Perusahaan dimana Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja lapangan ini memiliki segi kegunaan bagi pihak-pihak yang
terkait dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yaitu bagi praktikan, Fakultas
dan perusahaan tempat praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, antara
lain sebagai berikut:
6
1. Bagi Praktikan
a. Menerapkan ilmu yang didapat selama di perkuliahan
b. Meningkatkan ilmu dan keterampilan khususnya di bidang administrasi
c. Berlatih melaksanakan tanggung jawab pada pekerjaan, serta berlatih
menjadi pekerja yang professional
d. Memperoleh gambaran secara nyata tentang dunia pekerjaan
e. Belajar beradaptasi dengan seluruh karyawan yang ada dilingkungan kerja
f. Belajar memecahkan masalah yang terdapat pada bidang pekerjaan
g. Mampu berkomunikasi dengan seluruh karyawan
2. Bagi Kementerian Pertanian
a. Membantu meringankan tugas-tugas tempat Praktikan di tugaskan agar
selesai pada waktunya
b. Mengembangkan kerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta, merekrut
mahasiswa menjadi bagian pada Kementerian Pertanian karena instansi
sudah melihat kemampuan mahasiswa selama Praktik Kerja Lapangan
c. Dapat bertukar ilmu pengetahuan dengan Praktikan
d. Membimbing dan mendidik tenaga kerja yang terampil dan kompeten agar
dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan sumber daya manusia
yang sesuai dengan kebutuhan
3. Bagi Universitas Negeri Jakarta
a. Terjalinnya kerja sama sesuai bidang yang dibutuhkan antara Universitas
Negeri Jakarta dengan Perusahaan
7
b. Dengan diadakannya Praktik Kerja Lapangan dapat menambah citra
positif dari perusahaan terhadap Universitas Negeri Jakarta
c. Mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam menyerap dan
mengaplikasikan pelajaran yang telah dipelajari pada kegiatan perkuliahan
sebagai bahan evaluasi
d. Menerima umpan balik dalam upaya penyempurnaan kurikulum perguruan
tinggi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
e. Universitas dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman
Praktik Kerja Lapangan
D. Tempat Praktik Kerja Lapangan
Praktikan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Kementerian
Pertanian. Berikut ini merupakan data informasi instansi tempat pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan:
Nama Instansi : Kementerian Pertanian
Alamat : Jalan Harsono RM nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta
Telepon : (021) 7804116
Website : www.pertanian.go.id
Bagian Tempat PKL : Bagian Persuratan
Alasan praktikan memilih Kementerian Pertanian sebagai tempat pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan adalah:
1. Praktikan ingin mengetahui lebih banyak mengenai proses administrasi di
Kementerian Pertanian.
8
2. Kementerian Pertanian memberikan peluang kepada mahasiswa untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
3. Adanya bidang kerja yang sesuai dengan ilmu yang diperoleh mahasiswa di
perkuliahan sehingga mahasiswa dapat menerapkan ilmunya di tempat Praktik
Kerja Lapangan
E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan,
terhitung sejak tanggal 3 Januari 2018 s/d 2 Februari 2018. Waktu kerja dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 s/d
16.00 WIB. Waktu kerja tersebut sudah ditentukan oleh Kementerian Pertanian
Republik Indonesia. Rangkaian pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang
dilakukan oleh praktikan terdiri dari empat tahapan. Tahapan tersebut antara lain:
1. Tahap Observasi Tempat Praktik Kerja Lapangan
Pada tahap ini, Praktikan mencari informasi mengenai Praktik Kerja
Lapangan di Kementerian Pertanian dengan datang langsung ke Kementerian
Pertanian. Praktikan melakukan observasi awal ke perusahaan yang akan
menjadi tempat Praktik Kerja Lapangan. Observasi mulai dilakukan pada
bulan September 2017. Praktikan memastikan apakah perusahaan tersebut
menerima mahasiswa Praktik Kerja Lapangan dan menanyakan syarat-syarat
administrasi yang dibutuhkan sebagai mahasiswa Praktik Kerja Lapangan.
Pada tahap observasi ini Praktikan menemui staff kepegawaian Kementerian
Pertanian.
9
2. Tahap Persiapan Praktik Kerja Lapangan
Praktikan mempersiapkan semua syarat-syarat yang dibutuhkan, Praktikan
membuat surat pengantar permohonan izin Praktik Kerja Lapangan dari
Fakultas lalu diserahkan ke BAAK pada 30 Oktober 2017, pada tanggal 2
November 2017 surat keterangan dari Baak sudah jadi dan praktikan
menyerahkan ketempat Praktik Kerja Lapangan yaitu pada Biro Umum dan
Pengadaan Kementerian Pertanian. Praktikan mendapat keputusan dari bidang
Kepegawaian Kementerian Pertanian via Telepon pada tanggal 6 November
2017, dan surat tertulis diterima Praktikan pada tanggal 2 Januari 2018.
3. Tahap Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Pada tanggal 3 Januari 2018 hari pertama Praktikan melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan, sebelum Praktikan memulai tugasnya Praktikan
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Praktikan ditempatkan pada Bagian
Persuratan. Setelah Praktikan mengetahui posisi tempat melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan, Praktikan diberitahu bagaimana mengerjakan tugas yang
akan dikerjakannya. Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
terhitung sejak tanggal 3 Januari sampai dengan 2 Februari 2018. Dengan
waktu kerja lima hari (Senin-Jumat) dalam seminggu. Ketentuan Praktik Kerja
Lapangan di Kementerian Pertanian sebagai berikut:
10
Table 1.1 Jadwal Jam Kerja Praktik Kerja Lapangan
Hari Jam Kerja Keterangan
Senin s.d Jumat 08.00-12.00 WIB
12.00-13.00 WIB Istirahat
13.00-16.00 WIB
Sumber: Data diolah oleh Praktikan
4. Tahap Penulisan Praktik Kerja Lapangan
Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan dilakukan setelah Praktikan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Data-data untuk penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan, Praktikan mengumpulkan data dari komunikasi yang
Praktikan lakukan dengan pembimbing di tempat Praktik Kerja Lapangan.
Selain itu, Praktikan juga melakukan pencarian data dengan melakukan
browsing di internet.
Setelah semua data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul,
Praktikan segera membuat laporan Praktik Kerja Lapangan. Laporan Praktik
Kerja Lapangan di butuhkan Praktikan sebagai salah satu syarat kelulusan
mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta.
11
Table 1.2 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Bulan September Oktober Januari Februari April Mei Juni
Tahap 2017 2017 2018 2018 2018 2018 2018
Observasi
Tempat
Praktik
Kerja
Lapangan
Persiapan
Praktik
Kerja
Lapangan
Pelaksanaan
Praktik
Kerja
Lapangan
Penulisan
Laporan
Praktik
Kerja
Lapangan
Sidang
Praktik
Kerja
Lapangan
Sumber: Data Diolah oleh Praktikan
BAB II
TINJAUAN UMUM KEMENTERIAN PERTANIAN
A. Sejarah Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian berdiri sejak 1 Januari 1904 berdasarkan surat
Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Sebuah organisasi pertama yang
menangani masalah Pertanian adalah Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Direktur pertama Kementerian Pertanian adalah Dr. Melchior Treub.
Kementerian Pertanian dipimpin oleh seorang Menteri, pada 27 Oktober 2014
Kementerian Pertanian dipimpin oleh Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, Mp.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia adalah salah satu Kementerian di
Indonesia yang membidangi urusan pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Pada masa penjajahan Belanda urusan pertanian ditangani oleh Departement
van Landbouw (1905), Nijverheid en Handel (1911) dan Departement van
Ekonomische Zaken (1934). Sedangkan pada masa pendudukan Jepang,
Gunseikanbu Sangyobu yang berperan dalam menangani urusan pertanian. Ir.
Pandji Surachman Tjokroadisurjo Menteri pertama pada Kementerian
Kemakmuran. Kementerian kemakmuran membawahi Kementerian Pertanian
sejak 19 Agustus 1945. Karena situasi Indonesia pada saat itu masih kacau oleh
kedatangan tentara Belanda, Kementerian Kemakmuran mendirikan cabang di
12
13
Magelang yang dipimpin oleh R. M. Reksohadiprojo. Pada bulan Juli 1947,
kantor dipindahkan ke Borobudur kemudian beralih ke Yogyakarta.
Setelah terbentuk pemerintahan Kesatuan Republik Indonesia yang berpusat
di Jakarta dan meliputi seluruh wilayah Indonesia (kecuali Irian Barat), tanggal 6
September 1950 terbentuklah Kementerian Pertanian Pertama dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan Mr. Tandiono Manu sebagai menterinya.
Kementerian Pertanian meliputi jawatan-jawatan yang bergerak di bidang
perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Pada tanggal 10 Juli 1959, Kementeria
Pertanian diubah menjadi Departemen Pertanian. Berdasarkan Keputusan
Presiden No. 45 Tahun 1974, dibentuk dua unit baru di dalam Departemen
Pertanian, yaitu Badan Penleitian dan Pengembangan Pertanian, serta Badan
Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian.
Visi Kementerian Pertanian
Visi dari Kementerian Pertanian adalah Kabinet Kerja telah menetapkan visi
yang harus diacu oleh Kementerian/Lembaga, yaitu “Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandasan Gotong Royong”.
Dengan memperhatikan visi pemerintahan tersebut dan mempertimbangkan
masalah dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan peranian, maka visi
Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan
Kesejahteraan Petani”.
14
Misi Kementerian Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan ketahanan pangan dan gizi
2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditas Pertanian
3. Mewujudkan kesejahteraan petani
4. Mewujudkan Kementerian Pertanian yang transparan, akuntabel, professional
dan berintegritas tinggi
Tujuan
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Pertanian, maka tujuan
pembangunan pertanian periode 2015-2019 yang ingin dicapai yaitu:
1. Terwujudnya swasembada padi jagung, kedelai serta meningkatnya produksi
daging dan gula
2. Terpenuhinya akses pangan masyarakat terhadap pangan
3. Bergesernya budaya konsumsi pangan
4. Meningkatnya stabilisasi produksi dalam rangka stabilisasi harga
5. Berkembangnya komoditas petanian bernilai ekonomi
6. Mendorongnya majunya agrobioindustri
7. Meningkatnya kualitas dan pendapatan petani
8. Terwujudnya reformasi birokrasi Kementerian Pertanian
15
Berikut adalah makna logo dari Kementerian Pertanian:
Sumber: www.pertanian.go.id
Gambar. 2.1 Logo Kementerian Pertanian
1. Tunas menggambarkan pengertian Biologis daripada seluruh kegiatan
yang dikelola oleh Departemen Pertanian. Kecuali manusia, sebagai benda
hidup. Warna hijau muda melambangkan pengertian kehidupan
2. Lingkaran berwarna merah, melambangkan pengertian kesatuan
3. Lingkaran yang bersudut lima buah berwarna coklat, melambangkan
pengertian dari pada unsur pelaksana utama (tugas-tugas pokok
Kementerian Pertanian)
4. Warna dasar baik untuk Panji, maupun Vandel, serta bentuk lainnya
adalah “KUNING EMAS” sebagai lambing kemegahan
5. Air berwarna biru muda, mempunyai pengertian sebagai lambing
keagungan
16
B. Tugas dan Fungsi Kementerian Pertanian RI
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015
tentang Kementerian Pertanian, Kementerian Pertanian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pertanian untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.
Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Pertanian menyelenggarakan
fungsi:
1. Perumusan dan penetapan kebijakna di bidang penyediaan prasarana dan
sarana pertanian, peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, tebu, daging,
dan pertanian lainnya, serta peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu, dan
pemasaran hasil pertanian.
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan prasarana dan sarana pertanian,
peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, tebu, daging, dan pertanian
lainnya, serta peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu, dan pemasaran
hasil pertanian.
3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise ata pelaksanaan urusan di
bidang penyediaan prasarana dan sarana pertanian, peningkatan produksi
padi, jagung, kedelai, tebu, daging, dan pertanian lainnya, serta peningkatan
nilai tambah, daya saing, mutu, dan pemasaran hasil pertanian.
4. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pertanian
5. Penyelenggaraan penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia di
bidang pertanian.
17
6. Koordinasi dan pelaksanaan diversifikasi dan pemantapan ketahanan
pangan.
7. Pelaksanaan perkarantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati.
8. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantive pada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
9. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan
Kementerian Pertanian.
10. Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Pertanian.
11. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pertanian.
C. Struktur Organisasi Kementerian Pertanian
Setiap perusahaan akan membentuk struktur organisasi untuk membagi tugas
dan tanggung jawab setiap posisi pekerjaan dan alur hubungan antara posisi
tersebut. Berikut adalah struktur organisasi Kementerian Pertanian.
Gambar dibawah ini adalah struktur organisasi dari Kementerian Pertanian, di
dalam Kementerian Pertanian terdapat Inspektorat Jenderal dan Sekretariat
Jenderal yang terdapat bagian-bagian tersendiri di dalamnya.
18
Sumber: www.pertanian.go.id
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kementerian Pertanian
Pada Biro Umum dan Pengadaan merupakan salah satu Biro dari Sekretariat
Jenderal, yang mana dalam Sekretariat Jenderal terdapat 7 Biro. Didalam Biro
Umum dan Pengadaan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu Bagian Kearsipan
dan Tata Usaha, Bagian Rumah Tangga, dan Bagian Layanan Pengadaan Barang
dan Jasa. Praktikan berada pada struktur Bagian Kearsipan dan Tata Usaha dan
ditempatkan pada Sub Bagian Persuratan. Praktikan berada pada Sub Bagian
Persuratan.
19
Sumber: www.pertanian.go.id
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Biro Umum dan Pengadaan
D. Daftar Nama Pejabat
Menteri Pertanian : Dr. Ir. H. Andi Amran
Sekretaris Jenderal : Ir. Hari Priyono, M. Si
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana : Ir. Pending Dadih Permana
Direktur Jenderal Tanaman Pangan : Dr. Ir Sumardjo Gatot I, MS
Dirjen Hortikultura : Dr. Ir. Spudnik SK, MM
Direktur Jenderal Perkebunan : Ir. Bambang, MM
Diretur Jenderal PKH : Drh. I ketut Diarmita MP
20
Inspektur Jenderal : Justan Ridwan S, AK, M.Acc
Kabadan Penelitian dan Pengembangan : Dr. Ir. H. Muhammad Syakir
Kabadan Pengembangan SDM : Dr. Ir. Momon R, MS
Kabadan Ketahanan Pangan : Dr. Ir. Agung H, M.Eng.
Kabadan Karantina Pertanian : Ir. Banun Harpini, M.Sc
Staf Ahli Bidang Pengembangan industri : Dr. Ir. Gardjita Budi, M
Staf Ahli Bidang Perdagangan : Dr. Ir. Mat Syukur, MS
Staf Ahli Bidang Investasi Pertanian : Ir. Syukur Iwantoro, M.S
Staf Ahli Bidang Lingkungan Pertanian : Ir. Mukti Sarjono, MSc
Staf Ahli Bidang Infrastruktut Pertanian : Dr. Ir. Ani Andayani, M
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja
Praktik Kerja Lapangan yang telah Praktikan laksanakan di Kementerian
Pertanian yang beralamat di Jalan Harsono Nomor 3 Pasar Minggu, Praktikan
dilatih untuk meningkatkan kedisiplinan, keterampilan dan bertanggung jawab
pada pekerjaan yang diberikan kepada praktikan selama Praktik Kerja Lapangan
di Kementerian Pertanian. Selama Praktik Kerja Lapangan, praktikan
ditempatkan pada Sub Bagian Persuratan.
Praktikan menjalankan tugasnya yang bersifat membantu kegiatan operasional
Sekretariat Jenderal yang menangani surat-surat masuk. Adapun pekerjaan yang
Praktikan lakukan selama 1 (bulan) adalah sebagai berikut:
1. Bidang Kearsipan
2. Bidang Manajemen Perkantoran
B. Pelaksanaan Kerja
Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan berusaha
menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan maksimal dan tepat waktu.
Untuk dapat menyelesaikan semua tugas yang diberikan, Praktikan dibimbing
21
22
oleh pegawai yang ada di Sub Bagian Persuratan sehingga Praktikan dapat
memahami bidang pekerjaan yang dilakukan.
Berikut adalah bidang pelaksanaan kerja yang Praktikan lakukan, yaitu:
1. Bidang Kearsipan
a) Menerima Surat Masuk
Diterima oleh sekretaris kepala bagian Biro Umum dan Pengadaan,
selanjutnya sekretaris menelepon bagian Persuratan dan diproses
selanjutnya. Praktikan menerima surat masuk tersebut dan memeriksa
kelengkapan alamat surat.
b) Mencatat Surat Masuk
Kemudian Praktikan mencatat surat masuk tersebut ke dalam buku
daftar surat masuk secara umum. Format yang digunakan yaitu: waktu
yang berisi waktu pencatatan surat misal waktu pencatatan yang dilakukan
pada pukul 08.00 s/d 09.00, kemudian asal surat yang berisi darimana
surat tersebut berasal misalnya dari TNI Mabes, setelah itu mencatat
nomor surat misalnya B. 188/V/2018, kemudian mencatat hal yaitu isi
surat yang disampaikan dan tujuan yaitu alamat yang dituju pada surat dari
surat tersebut.
Setelah dicatat pada buku daftar surat masuk secara umum, Praktikan
mencatat surat masuk pada buku sesuai dengan alamat yang dituju.
23
Sumber: Data didapat oleh Praktikan dari Sub Bagian Persuratan dan Dokumentasi
Gambar 3.1 Format Lembar Surat Masuk Secara Umum
c) Menginput Surat Masuk
Setelah semua surat masuk sudah dicatat pada buku daftar surat masuk
secara umum dan buku surat masuk sesuai tujuan, Praktikan menginput
surat masuk.
d) Menyortir Surat Masuk
Setelah praktikan menerima surat masuk dan sudah mencatat, Praktikan
diminta untuk menyortir surat masuk berdasarkan jenisnya. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Praktikan menerima surat-surat yang akan disortir
2) Praktikan diminta untuk menyortir surat-surat tersebut berdasarkan
jenisnya (penting, rahasia, dan biasa)
24
3) Agar mudah penyortiran, Praktikan mengelompokan surat dengan jenis
yang sama
4) Setelah mengelompokan surat-surat tersebut, kemudian Praktikan
memeriksa kembali surat-surat yang telah disortir
5) Jika surat tersebut tergolong surat biasa, maka praktikan memasukan
surat tersebut ke dalam laci sesuai dengan alamat yang dituju
Sumber: Data didapat oleh Praktikan dari Sub Bagian Persuratan dan Dokumentasi
Gambar 3.2 Laci Surat
6) Jika surat tersebut tergolong surat rahasia atau penting maka Praktikan
diminta untuk secepatnya mengantarkan surat tersebut ke bagian yang
dituju
e) Mendistribusikan Surat Masuk
Setelah Praktikan menyortir surat-surat masuk yang ditujukan kepada
Sekretariat Jenderal, Praktikan juga ditugaskan untuk mendistribusikan
surat masuk tersebut yang bersifat penting dan rahasia ke alamat yang
25
dituju pada surat. Setelah menyortir surat tersebut, Praktikan kemudian
mendistribusikan surat masuk tersebut. Berikut adalah langkah-langkah
yang Praktikan laksanakan:
1) Praktikan memeriksa kelengkapan alamat
2) Praktikan membawa buku pencatatan pendistribusian yang digunakan
untuk tanda tangan apabila surat sudah diterima
3) Praktikan mendistribusikan surat sesuai dengan alamat yang dituju
pada surat
2. Bidang Manajemen Perkantoran
a) Menggandakan Dokumen
Praktikan membantu karyawan untuk menggandakan dokumen yang
diperlukan dengan mesin fotocopy, dan Praktikan di berikan arahan cara
mengoperasikan mesin fotocopy. Adapun langkah-langkah menggandakan
dokumen adalah sebagai berikut:
1) Praktikan mempersiapkan dokumen yang akan digandakan
2) Praktikan menghidupkan mesin fotocopy dengan menekan tombol
power
3) Praktikan memastikan bahwa mesin fotocopy sudah menyala, dan siap
untuk beroperasi
4) Kemudian Praktikan meletakan dokumen yang akan digandakan pada
mesin fotocopy lalu menutupnya
26
5) Kemudian Praktikan menekan tombol angka, berapa banyak dokumen
yang akan digandakan lalu menekan tombol start untuk memulai
menggandakan dokumen
6) Setelah selesai menggandakan dokumen, Praktikan merapikan
dokumen tersebut
7) Jika mesin fotocopy sudah tidak digunakan lagi, Praktikan menekan
tombol power untuk menyudahi pemakaian mesin fotocopy
b) Mencetak Dokumen
Mencetak dokumen bertujuan untuk membuat arsip dalam bentuk hard
copy sehingga ketika computer mengalami masalah maka kita masih
mempunyai hasil cetakan dari tugas yang kita kerjakan. Praktikan
mencetak label yang dibutuhkan untuk dipasang pada box arsip, pada label
terdapat 5.04.007 yang berarti 5 adalah lantai dimana penyimpanan surat
tersebut, 04 nomor rak surat tersebut, dan 007 adalah nomor urut box yang
ada di dalam rak. Adapun langkah-langkah yang mencetak dokumen adalah
sebagai berikut:
1) Praktikan membuka lembar kerja Ms. Word yang akan dicetak
2) Selanjutnya Praktikan klik office button pada bagian pojok kiri atas,
lalu klik print
3) Selanjutnya setelah klik print akan mucul jendela print. Pada jendela
ini akan ada beberapa pilihan yang harus dilakukan sebelum mencetak
dokumen
27
4) Pada pilihan printer name: terdapat pilihan printer yang akan
digunakan, dan pilih printer yang sedang terhubung dengan komputer
yang digunakan
5) Page range adalah pilihan untuk mencetak dokumen. Jika ingin
mencetak semua halaman maka pilih all, jika ingin mencetak pada
halaman tertentu saja maka pilih current page
6) Selanjutnya ada pilihan copies, pada menu ini adalah pengaturan untuk
mengatur jumlah copy-an yang akan dicetak
7) Selanjutnya klik “OK”
c) Memasang Label pada Box
Setelah Praktikan mencetak label, Praktikan memasang label pada box
yang ada di dalam rak. Saat Praktikan memasang label harus dengan teliti
dalam menentukan nomor rak dan nomor urut box tersebut. Berikut adalah
langkah-langkah dalam memasang label pada box:
1) Praktikan membawa label yang sudah dicetak ke ruang penyimpanan
2) Ketika ingin menempelkan label, Praktikan menurunkan box yang ada
pada rak terlebih dahulu
3) Kemudian Praktikan menempelkan label sesuai dengan urutan box
yang terdapat pada rak
C. Kendala yang Dihadapi
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan berusaha untuk
menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan memberikan hasil yang maksimal.
28
Namun dalam menyelesaikan pekerjaan tidak semua dapat diselesaikan dengan
maksimal, adapun kendala yang dihadapi oleh Praktikan adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi yang Kurang Baik
Komunikasi antar Praktikan dengan staff, Praktikan diberikan pekerjaan
oleh staf dimana pekerjaan tersebut sudah dikerjakan oleh mahasiswa
Praktik Kerja Lapangan yang lainnya. Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan
tersebut diberikan tugas oleh staf lain, dan staf tersebut tidak konfirmasi
dengan staf satunya bahwa pekerjaan tersebut sudah dikerjakan. Kemudian
adanya komunikasi yang tidak baik ketika ada surat masuk hanya bertuliskan
Kementerian Pertanian dan menuliskan nama orang yang dituju, sedangkan
bagian tempat orang yang dituju tidak dituliskan.
Sumber: Data didapat oleh Praktikan pada Sub Bagian Persuratan dan Dokumentasi
Gambar 3.3 Contoh Surat dengan Alamat yang Kurang Jelas
29
2. Tata Ruang Kantor
Tata ruang kantor yang terdapat pada Sub Bagian Persuratan tidak
efektif, dan membuat Praktikan kurang nyaman. Dimana jalan menuju meja
karyawan, mesin-mesin kantor terasa sempit. Dan jarak dari meja karyawan
yang satu ke meja karyawan lainnya hanya sedikit.
D. Cara Mengatasi Kendala
Untuk mengatasi beberapa kendala yang dihadapi Praktikan saat
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kementerian Pertanian, Praktikan
berusaha mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, yaitu:
2) Adanya Komunikasi yang Kurang Baik
Praktikan menyadari dengan adanya komunikasi yang baik dapat
mempermudah dan mempercepat seseorang dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Komunikasi proses penyampaian informasi, intruksi atau
perintah mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan
maupun antar karyawan dilingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Menurut Robbins (2013) bahwa komuniksai membantu perkembangan
motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus
dilakukan, seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat dikerjakan
untuk memperbaiki kinerja yang di bawah standar.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa adanya komunikasi
yang baik antar karyawan, dengan bawahan, dan dengan atasan dapat
30
menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan tercapainya tujuan yang
diinginkan.
Menurut Hardjana (2011) komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap
muka antardua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan
pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi
secara langsung.
Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
adalah interaksi antar dua orang atau lebih untuk menyampaikan atau
menerima informasi, ide yang didapat untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan.
Dikemukakan oleh Muhammad (2011) bahwa komunikasi interpersonal
adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang
seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung
diketahui balikannya (komunikasi langsung).
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah pertukaran
informasi dari orang lain dan dapat ditanggapi secara langsung oleh
penerima pesan.
Goldhaber (2016) mengemukakan bahwa komunikasi organisasi adalah
proses menciptakan dan saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
31
Menurut teori diatas tersebut, komunikasi organisasi merupakan
pertukaran informasi dan saling membutuhkan untuk mengatasi lingkungan
yang tidak pasti.
Menurut Bangun (2016) Bentuk-bentuk Komunikasi Organisasi adalah
sebagai berikut:
1. Komunikasi tertulis, merupakan suatu proses dimana pesan yang
disampaikan oleh komunikator disandikan simbol-simbol yang
dituliskan pada kertas atau tempat lain yang dapat dibaca dan
dikirimkan kepada komunikan
2. Komunikasi lisan, merupakan proses dimana seorang komunikator
berinteraksi secara lisan dengan komunikan untuk mempengaruhi
tingkah laku penerima
3. Komunikasi non-verbal, merupakan bentuk komunikasi yang paling
mendasar dalam komunikasi bisnis.
4. Komunikasi antarpribadi, proses komunikasi yang berlangsung antara
dua orang atau lebih secara tatap muka
Dari teori yang sudah dikemukakan oleh beberapa ahli, Praktikan
menyadari bahwa kendala komunikasi yang dihadapi Praktikan di
Kementerian Pertanian adalah karena kurangnya komunikasi atau konfirmasi
antar karyawan yang ingin memberikan tugas kepada mahasiswa yang
sedang malaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Dan tidak adanya kejelasan
informasi kepada pengirim surat mengenai alamat yang akan dituju.
32
Oleh karena itu, jika perusahaan ingin menerapkan komunikasi yang baik
antar karyawan, dengan bawahan, dengan atasan, atau dengan perusahaan
lainnya harus direncanakan terlebih dahulu komunikasi tersebut agar
komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak ada kesalahan
informasi yang dibutuhkan atau yang diberikan.
Komunikasi kantor yang efektif sangat penting bagi organisasi. Menurut
Priansa dalam Ponco Dewi Karyaningsih (2017) menyebutkan bahwa
komunikasi harus memiliki prinsip dasar REACH (Respect, Empathy,
Audible, Clarity, dan Humble).
Adapun cara untuk mengatasi masalah komunikasi tersebut dengan cara
sebagai berikut:
1. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau
informasinya sudah diterima, dipahami, dan dilaksanakan atau tidak
2. Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima
3. Pengulangan, untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat
dimengerti
4. Menggunakan bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat
memahami isi pesan yang disampaikan
5. Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan saat penerima siap
mendengarnya
6. Mendengarkan secara efektif, sehingga komunikasi antar karyawan,
bawahan, dan atasan dapat berlangsung secara baik
33
7. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlahnya
dan cara penyampaiannya
Dari semua teori diatas yang telah dikumpulkan oleh Praktikan, dapat
disimpulkan bahwa Praktikan mengatasi kendala tersebut yaitu dengan
berkomunikasi secara baik kepada karyawan yang memberikan Praktikan
tugas, dimana tugas tersebut sudah dikerjakan oleh Praktikan lainnya. Dan
mengembalikan surat kepada perusahaan yang mengirim surat dengan
alamat yang dituju tidak jelas atau tidak terdapat pada bagian apa orang yang
dituju.
3) Tata Ruang yang Kurang Efektif
Dengan tata ruang yang efektif atau tertata rapi akan membuat Praktikan
yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kementerian Pertanian
merasa nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Menurut Quible dalam Sukoco (2007), mengemukakan bahwa tata ruang
kantor adalah penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan
kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan maupun
memberikan kesan mendalam bagi pegawai.
Menurut teori diatas dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor adalah
menggunakan ruang kantor dengan baik sehingga membuat karyawan
merasa nyaman.
34
Selanjutnya, menurut George R Terry (2008), tata ruang merupakan
penempatan segala kebutuhan ruang dan penggunaan secara terperinci dari
ruangan, untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor
fisik yang dianggap perlu untuk pelaksanaan kerja perkantoran
Dapat disimpulkan dari teori diatas, tata ruang kantor adalah penggunaan
ruangan kantor yang sesuai dengan luas lantai dan meletakan peralatan
kantor yang sesuai.
Menurut The Liang Gie (2008), mengemukakan bahwa tata ruang kantor
adalah penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat, serta pengaturan
tempat kerja yang menimbulkan kepuasan kerja bagi para pegawai.
Teori diatas dapat disimpulkan bahwa tata ruang merupakan penggunaan
ruang secara detail dan penyusunan peralatan ruang kantor dengan tepat,
sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik dan tercapainya efisiensi
kerja.
Dari beberapa teori diatas, Praktikan memahami adanya kendala dalam
tata ruang kantor pada Sub Bagian Persuratan di Kementerian Perkantoran
dikarenakan ruangan kerja yang kecil, sehingga meja antar karyawan
berjarak tidak terlalu luas, jalan menuju mesin kantor pun sempit, peralatan
atau dokumen yang berantakan diatas meja membuat Praktikan terganggu
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Oleh karena itu, untuk menciptakan tata ruang yang efektif, ruang kerja
pada Sub Bagian Persuratan ditata ulang sesuai dengan luasnya ruangan, dan
35
merapikan dokumen-dokumen pada satu tempat agar karyawan atau
Praktikan dapat bekerja dengan nyaman.
Menurut Sedarmayanti (2009), ada beberapa tujuan dan manfaat tata
ruang kantor. Tujuan dan manfaat tata ruang kantor adalah sebagai berikut:
1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu karyawan karena prosedur
kerja dipersingkat
2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan
3. Memungkinkan pemakaian ruang kerja agar lebih efektif
4. Mencegah karyawan terganggu oleh suara bising
5. Menciptakan kenyaman kerja karyawan
6. Memberikan kesan yang baik terhadap karyawan pengunjung kantor
7. Mengusahakan adanya keleluasan bagi gerakan karyawan yang sedang
bekerja, kemungkinan untuk guru memanfaatkan ruangan bagi
keperluan lain pada waktu tertentu, perkembangan dan perluasan
kegiatan kantor pada kemudian hari
Adapun hal-hal yang mengharuskan perubahan suatu tata ruang kantor
adalah :
1. Penambahan atau pergantian perabot atau alat-alat lainnya
2. Perubahan terhadap proses ataupun penyelesaian suatu pekerjaan
3. Perubahan terhadap susunan organisasi atau tugas pokok pekerjaan
36
Berikutnya ada langkah-langkah dalam menyusun tata ruang kantor
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hubungan satuan yang melaksanakan tata usaha dengan
satuan-satuan kerja lainnya
2. Mengetahui sifat pekerjaan (rahasia atau tidak rahasia) dan pelajari
segenap pekerjaan, tentukan urutan pekerjaan, serta ketahui jumlah
karyawan yang terlibat
3. Satuan pekerjaan yang melayani publik ditempatkan pada tempat yang
mudah didatangi orang luar tanpa mengganggu karyawan lainnya
4. Satuan yang tugas pekerjaannya menimbulkan suara gaduh, diletakan
jauh dari satuan kerja yang membutuhkan ketenangan
5. Susun letak meja kursi dan perabot lainnya, dan beri nomor kode
masing-masing.
Adapun prinsip-prinsip tata ruang yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Aliran pekerjaan yang sederhana yang membatasi mobilitas pegawai
dan menghemat kertas seminimum mungkin
b) Ruang lantai harus bebas dari rintangan
c) Meja dapat dengan mudah dilihat oleh pimpinan
d) Perlengkapan kerja berada di dekat penggunanya
e) Jumlah jalan atau koridor yang memadai dan luasnya juga memadai
f) Pastikan semua meja mendapatkan penerangan yang cukup
37
g) Mesin bersuara gaduh harus dipisahkan dari ruangan
h) Tata ruang harus menyenangkan
Menurut Marsofiyati dan Henry Eryanto (2015) Dalam penempatan
perabot kantor dalam ruangan kantor, ada lima faktor yang harus
diperhatikan:
a) Harus menghemat ruang lantai
b) Harus fungsional hubungan dengan pekerjaan
c) Tinggi meja dan kursi harus sesuai dengan pemakaiannya
d) Perabot harus mudah untuk dipindah-pindahkan
e) Biaya yang dikeluarkan harus relatif hemat
Pendapat Mukhneri (2008) bahwa dalam praktiknya fungsi-fungsi
kegunaan tata ruang kantor dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara
lain:
a) Tata ruang tertutup merupakan tata ruang di mana ruangnya dibagi
dalam beberapa satuan yang terdiri dari kamar-kamar.
Keuntungan tata ruang tertutup: kerahasiaan dapat terjamin, kelancaran
kerja lebih terjamin, efisien dan efektif dalam mewujudkan tujuan.
Kerugian tata ruang tertutup: kurang menerima input dari luar,
kejenuhan dalam bekerja.
38
b) Tata ruang terbuka adalah tata ruang yang tersusun tidak terpisah-
pisahkan menurut satuan unit kerja, akan tetapi disatukan saja untuk
aktivitas perkantoran.
Keuntungan tata ruang terbuka: pengawasan lebih baik, penghematan
ruang lantai, fleksibilitas tata ruang lebih besar, penghematan
penerangan, penempatan dan penggunaan mesin-mesin dan
perlengkapan yang lebih baik.
Kerugian tata ruang terbuka: suasana tidak berhubungan dengan
perseorangan, suara gaduh, dapat mendorong keadaan yang ramai,
kesehatan pegawai rentan terganggu, sukar mendapatkan ventilasi dan
pemanasan yang sesuai untuk tiap orang.
Dari semua teori diatas, Praktikan dapat menyimpulkan cara mengatasi
masalah tata ruang kantor pada Sub Bagian Persuratan Kementerian
Pertanian dengan memperhatikan dalam penyusunan perabot, peralatan, dan
perlengkapan kantor dan penataan tata ruang harus sesuai dengan luas
ruangan dan menempatkan satuan kerja sesuai dengan posisinya.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Program Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan selama satu bulan
memberikan manfaat yang sangat penting bagi Praktikan karena dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang di dapat di perkuliahan saat
melaksankan Praktik Kerja Lapangan di Kementerian Pertanian pada Sub Bagian
Persuratan. Praktikan dapat bersosialisasi secara langsung dengan karyawan,
belajar menghadapi masalah yang ada di dunia kerja, Praktikan mendapat ilmu
menggunakan mesin-mesin kantor dalam menjalankan tugasnya, serta menambah
pengetahuan Praktikan untuk masa sekarang da untuk masa yang akan datang
atau menjadi sebuah bekal ketika Praktikan memasuki dunia kerja.
Dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan menjadikan Praktikan lebih
kreatif, menyelesaikan tugas dengan maksimal dan tepat pada waktunya, serta
mampu memcahkan masalah yang terdapat pada pekerjaan yang dikerjakanya.
Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tugas-tugas yang dikerjakan oleh Praktikan selama melaksankan Praktik
Kerja Lapangan adalah sebagai berikut tugasnya: Menerima surat masuk,
Melakukan pencatatan surat masuk, Menyortir surat masuk,
40
41
Mendistribusikan surat masuk, Menggandakan dokumen, Mencetak
dokumen, dan Memasang label pada box surat
2. Kendala yang dihadapi dan ditemukan oleh Praktikan selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan yaitu penataan tata ruang kantor yang kurang
efektif, serta komunikasi yang kurang baik.
3. Cara mengatasi kendala dalam Praktik Kerja Lapangan dalam penataan tata
ruang yang kurang efektif yaitu dnegan menata ulang tata ruang kantor,
merapikan dokumen-dokumen yang berantakan.
4. Mengatasi kendala dalam Praktik Kerja Lapangan dalam komunikasi yang
kurang baik yaitu dengan mengkonfirmasi terlebih dahulu tugas yang akan
dikerjakan, memeriksa apakah pekerjaan tersebut sudah dikerjakan
sebelumnya atau belum dikerjakan. Dan mengatasi kendala ketika surat
masuk yang tidak jelas alamatnya yaitu dengan mengembalikan surat
tersebut ke pengirim surat.
B. Saran
Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan di Kementerian Pertanian Sub
Bagian Persuratan, praktikan menemukan beberapa kekurangan. Untuk itu,
praktikan ingin menyampaikan saran yang diharapkan dapat berguna bagi
perusahaan, dan UNJ, diantaranya:
1. Bagi Praktikan
a. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa dapat
menyelesaikan setiap tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
42
dan memahami peraturan yang terdapat pada tempat Praktik Kerja
Lapangan
b. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya
c. Bagi Kementerian Pertanian
a. Perusahaan dapat menciptakan budaya berkomunikasi dengan baik,
menata tata ruang kantor dengan efektif
b. Perlu disediakan peralatan kantor yang lengkap demi menunjang
berjalannya pekerjan dengan lancar
d. Bagi Fakultas Ekonomi UNJ
a. Membina hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan untuk
mempermudah calon praktikan untuk mendapatkan tempat Praktik Kerja
Lapangan.
b. Meningkatkan dan mengembangkan mutu kurikulum pembelajaran yang
mengacu pada ilmu pengetahuan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Asnar, H. Z. (2015). Pengaruh Tata Ruang Kantor terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai di Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III
Lembaga Administrasi Negara. Samarinda
Bangun. (2016). Peran Komunikasi organisasi dalam Meningkatkan Eksistensi
Sanggar Seni Vox Angelica. Oktaviani Margareta Katuuk, 5.
Eryanto, M. (2015). Manajemen Perkantoran. Jakarta: Lembaga Pengembangan
Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.
Gie, T. L. (2008). Manajemen Perkantoran. Jakarta: UNJ Press.
Goldhaber. (2016). Peran Komunikasi Organisasi dalam Meningkatkan Eksistensi
Sanggar Seni Vox Angelica. Oktaviani Margareta Katuuk, 4.
Hardjana, M. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Karyaningsih, P. D. (2017). Manajemen Perkantoran. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta.
Marsofiyati dan Henry Eryanto. (2015). Manajemen Perkantoran. Jakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan UNJ.
Muhammad, A. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mukhneri. (2008). Manajemen Perkantoran. Jakarta: UNJ Press.
44
45
Robbins. (2013). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sedarmayanti. (2009). Manajemen Perkantoran. Bandung: Mandar Maju.
Sendjaja. (2016). Peran Komunikasi Organisasi dalam Meningkatkan Eksistensi
Sanggar Seni Vox Angelica. Oktaviani Margareta Katuuk, 4.
Soetrisno dan Brisma Renaldi. (2009). Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Sukoco, B. M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:
Erlangga.
Terry, G. R. (2008). Manajemen Perkantoran. Jakarta: UNJ Press.
Tjiptono, F. (2004). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Arum
46
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Praktik Kerja Lapangan
47
Lampiran 2 Surat Keterangan Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
48
Lampiran 3 Lembar Penilaian Praktik Kerja Lapangan
49
Lampiran 4 Daftar Hadir Praktik Kerja Lapangan
50
Lampiran 5 Daftar Hadir Praktik Kerja Lapangan
51
Lampiran 6 Kartu Konsultasi Bimbingan Penulisan Praktik Kerja Lapangan
52
Lampiran 7 Kegiatan Harian Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Harian Praktik Kerja Lapangan pada Sub Bagian Persuratan
Kementerian Pertanian
No. Hari dan Tanggal Kegiatan
1. Rabu, 03 Januari 2018 a) Perkenalan dengan karyawan
b) Pengarahan, bimbingan dan tata
tertib
2. Kamis, 04 Januari 2018 a) Memperkenalkan ruang arsip pada
Sub Bagian Persuratan
b) Menerima Surat Masuk
c) Mencatat Surat Masuk pada Buku
Agenda
3. Jumat, 05 Januari 2018 a) Mensortir Surat Masuk,
b) Mengantar Surat ke Bagian yang
dituju
4. Senin, 08 Januari 2018 a) Mencetak dokumen yang dibutuhkan
karyawan
b) Menginput Surat Masuk
5. Selasa, 09 Januari 2018 a) Menginput Surat Masuk
53
b) Mencetak dokumen yang dibutuhkan
karyawan
6. Rabu, 10 Januari 2018 a) Menghancurkan surat yang sudah
tidak terpakai
b) Menginput Surat Masuk
7. Kamis, 11 Januari 2018 a) Menginput Surat Masuk
b) Menggandakan dokumen yang
diperlukan karyawan
8. Jumat, 12 januari 2018 a) Memeriksa Surat Masuk yang sudah
diinput
9. Senin, 15 Januari 2018 a) Mensortir Surat Masuk
b) Mengantar Surat Masuk ke bagian
yang dituju
10. Selasa, 16 Januari 2018 a) Membuat konsep surat
b) Mengantar konsep surat ke TU Biro
Umum untuk diberikan nomor surat
11. Rabu, 17 Januari 2018 a) Menggandakan dokumen
b) Menerima Surat Masuk
12. Kamis, 18 Januari 2018 a) Mencetak label yang akan
ditempelkan pada Box arsip
13. Jumat, 19 Januari 2018 a) Mencetak label yang akan
54
ditempelkan pada box arsip
14. Senin, 22 Januari 2018 a) Memasang label yang sudah dicetak
pada box arsip
15. Selasa, 23 Januari 2018 a) Memasang label yang sudah dicetak
pada box arsip
16. Rabu, 24 Januari 2018 a) Menerima Surat Masuk
b) Mencatat pada Buku Agenda
17. Kamis, 25 Januari 2018 a) Mensortir Surat Masuk
b) Mengantar Surat ke bagian yang
dituju
18. Jumat, 26 Januari 2018 a) Menginput Surat Masuk
19. Senin, 29 Januari 2018 a) Menginput Surat Masuk
20. Selasa, 30 Januari 2018 a) Memeriksa data Surat Masuk yang
sudah diinput
b) Menghancurkan Surat yang sudah
tidak terpakai
21. Rabu, 31 Januari 2018 a) Mencetak dokumen yang diperlukan
karyawan
b) Membuat daftar hadir yang
diperlukan Sub Bagian Persuratan
serta mengisi daftar hadir
55
22. Kamis, 1 Februari 2018 a) Menggandakan dokumen
b) Membuat konsep surat
23. Jumat, 2 Februari 2018 a) Memeriksa kembali data yang sudah
dikerjakan Praktikan dengan
hardcopy
b) Menginput Surat Masuk
c) Membuat dokumentasi untuk bahan
membuat laporan Praktik Kerja
Lapangan
d) Mengumppulkan data yang
dibutuhkan oleh Praktikan
Jakarta, 5 Juni 2018
Sub Bagian Persuratan
Rubi Desiarto, S.E
56
Lampiran 8 Dokumentasi Praktik Kerja Lapangan
57
58
59
Lampiran 9 Format dan Saran Perbaikan Praktik Kerja Lapangan