0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
102 tayangan

Dasar-Dasar Arduino

Arduino adalah papan mikrokontroler single-board yang bersifat open-source yang dirancang untuk memudahkan pengembangan elektronik. Arduino memiliki berbagai jenis seperti Uno, Due, Mega, dan Leonardo yang masing-masing memiliki fitur berbeda. Arduino terdiri dari mikrokontroler sebagai otak, pin input/output, dan komponen pendukung lainnya. Cara kerjanya adalah mengolah data masukan dan menghasilkan keluar

Diunggah oleh

Faturohma N. T
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
102 tayangan

Dasar-Dasar Arduino

Arduino adalah papan mikrokontroler single-board yang bersifat open-source yang dirancang untuk memudahkan pengembangan elektronik. Arduino memiliki berbagai jenis seperti Uno, Due, Mega, dan Leonardo yang masing-masing memiliki fitur berbeda. Arduino terdiri dari mikrokontroler sebagai otak, pin input/output, dan komponen pendukung lainnya. Cara kerjanya adalah mengolah data masukan dan menghasilkan keluar

Diunggah oleh

Faturohma N. T
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 11

Arduino

Arduino adalah Mikrokontroller single-board yang bersifat open-source,


diturunkan dari Wiring platform, mempunyai fleksibilitas yang tinggi baik
dari segi software maupun hardware  untuk memudahkan Rancang
bangun elektronik dalam berbagai bidang.
Mikrokontroler Arduino
Setiap jenis Arduino pasti di dalamnya ada mikrokontroler. Namun tiap
mikrokontroler di dalamnya belum tentu ada Arduino. Eh, kok jadi muter-
muter yah.

Intinya, bagian paling vital dari Arduino yaitu mikrokontrolernya. Bisa


dibilang bahwa mikrokontroler adalah otak dari Arduino yang berfungsi
memproses data.
Fungsi Arduino
Fungsi dari Arduino yang paling utama adalah memudahkan pengguna.
Dari sisi hardware, papannya memudahkan pengguna dalam membuat
rangkaian tanpa harus menyolder.

Sedangkan dari sisi software, Arduino mempermudah pengguna dalam


urusan penulisan perintah. Ini karena pada software Arduino IDE, sudah
disediakan library yang akan membantu penyederhanaan proses coding.
 Cara Kerja Arduino
Perlu diketahui bahwa Arduino merupakan board instrumen yang terdiri
atas chip mikrokontroler tertanam serta beberapa perangkat pendukung
lainnya.

Chip mikrokontroler yang berperan sebagai otak Arduino memiliki


beberapa varian seri. Tergantung jenis board apa yang ditempatinya.

Untuk jenis Arduino Uno, seri mikrokontroler yang digunakan adalah


Atmega328 dan diprogram menggunakan bahasa C melalui Arduino IDE.

Simpelnya, cara kerja Arduino yaitu mengambil data input dari pin yang


telah diatur untuk menerima data. Dimana nantinya data tersebut akan
dikirim ke mikrokontroler untuk diproses sesuai keinginan.

Kemudian, hasil prosesnya akan disalurkan kembali ke pin output untuk


disalurkan ke perangkat output.
Jenis-jenis arduino
1. Arduino Uno

Arduino adalah jenis  yang paling banyak digunakan. Terutama untuk


pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno karena
banyak sekali referensi yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir
adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai
Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog.
Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type
B.
2. Arduino Due
Berbeda dengan Arduino Uno, Arduino Due tidak menggunakan
ATMEGA, melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU.
Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input analog. Untuk pemogramannya
menggunakan Micro USB, terdapat pada beberapa SmartPhone
3. Arduino Mega

Arduino Mega 2560 adalah Board pengembangan mikrokontroller yang


berbasis Arduino dengan menggunakan chip ATmega2560. Board ini
memiliki pin I/O yang cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin (15
pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART (serial port
hardware). Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan sebuah oscillator 16
Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan tombol reset.
Tentunya versi Arduino mega lebih memberikan peluang dalam Rancang
bangun sistem yang lebih besar.
4.   Arduino Leonardo

Arduino Leonardo adalah mikrokontroler berbasis ATmega32u4. Arduino


Leonardo memiliki 20 digital pin input/output (yang mana 7 pin dapat
digunakan sebagai output PWM dan 12 pin sebagai input analog), 16 MHz
kristal osilator, koneksi micro USB, jack power suplai tegangan, header
ICSP, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk mendukung
mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui
kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC atau baterai
untuk mulai mengaktifkannya.

Arduino Leonardo berbeda dari Arduino yang lainnya karena


ATmega32u4 secara terintegrasi (built-in) telah memiliki komunikasi USB,
sehingga tidak lagi membutuhkan prosesor sekunder (tanpa chip
ATmega16U2 sebagai konverter USB-to-serial). Hal ini memungkinkan
Arduino Leonardo yang terhubung ke komputer digunakan sebagai mouse
dan keyboard, selain bisa digunakan sebagai virtual (CDC) serial/COM
port.
 5.  Arduino Nano

Arduino Nano adalah Versi mini dari Arduino uno.Karena bentuknya yang
ringkas maka konsekuensinya adalah membuang beberapa komponen
penting diantaranya jack DC dan Socket USB tipe B diganti dengan
MikroUSB.
  6.  Arduino Mini
Versi Arduino mini merupakan versi yang lebih sederhana dari arduino
nano. Pada board arduino mini tidak tersedia lagi mikroUSB untuk
mendownload program, artinya kita harus menggunakan Downloader
Eksternal.
 7.   Arduino Micro

Arduino mikro memiliki fisik yang sama dengan Arduino nano namun lebih
panjang. Perbedaannya dengan Arduino nano adalah jumlah pin yang
lebih banyak, yaitu 20 pin I/O digital dan 12Pin analog.
   8.  Arduino Ethernet
Arduino Ethernet memungkinkan koneksi Jaringan LAN antara Board
dengan komputer. Arduino Ethernet memiliki fungsi yang sama dengan
Arduino yang lainnya.

Bagian-bagian Arduino uno


Pada dasarnya, gambar Arduino memiliki bagian yang terdiri atas pin-
pin, ic mikrokontroler, power usb, power jack, lampu indikator, dan tombol
reset. Dimana semua komponen tersebut masing-masing memiliki fungsi
tertentu.

Fungsi tiap bagian-bagian Arduino yang diberi tanda antara lain sebagai
berikut:

1. Power USB, berfungsi dalam 3 hal yaitu:

o Media pemberi tegangan listrik ke Arduino

o Media tempat memasukkan program dari komputer ke


Arduino
o Sebagai media untuk komunikasi serial antara komputer dan
Arduino R3 maupun sebaliknya.

2. Kristal Oscillator, berfungsi sebagai jantung Arduino yang


membuat dan mengirimkan detak ke mikrokontroler agar
beroperasi setiap detaknya.
3. Voltage Regulator, berfungsi menstabilkan tegangan listrik yang
masuk ke Arduino.

4. Power Jack, berfungsi sebagai media pemberi tegangan listrik  ke


Arduino apabila tak ingin menggunakan Power USB.

5. Pin Reset, berfungsi untuk mereset Arduino agar program dimulai


dari awal. Cara penggunannya yaitu dengan menghubungkan pin
reset ini langsung ke ground.

6. Pin Tegangan 3,3 Volt, berfungsi sebagai pin positif untuk


komponen yang menggunakan tegangan 3,3 volt.

7. Pin Tegangan 5 Volt, berfungsi sebagai pin positif untuk


komponen yang menggunakan tegangan 5 volt. Pin 5 volt sering
juga disebut pin VCC.

8. Pin Ground (GND), berfungsi sebagai pin negatif pada tiap


komponen yang dihubungkan ke Arduino.

9. Pin Penambah Tegangan (VIN), berfungsi sebagai media


pemasok listrik tambahan dari luar sebesar 5 volt bila tak ingin
menggunakan Power USB atau Power Jack.

10. Pin Analog, berfungsi membaca tegangan dan sinyal analog dari
berbagai jenis sensor untuk diubah ke nilai digital.

11. Main Microcontroller, berfungsi sebagai otak yang mengatur pin-


pin pada Arduino.

12. Tombol Reset, berfungsi untuk mengulang program dari awal


dengan cara menekan tombol.
13. Pin ICSP (In-Circuit Serial Programming), berfungsi  untuk
memprogram mikrokontroler seperti Atmega328 melalui jalur USB
Atmega16U2.

14. Lampu Indikator Power, berfungsi sebagai indikator bahwa


Arduino sudah mendapatkan suplai tegangan listrik yang baik.

15. Lampu TX (transmit), berfungsi sebagai penanda bahwa sedang


terjadi pengiriman data dalam komunikasi serial.

16. Lampu RX (receive), berfungsi sebagai penanda bahwa sedang


terjadi penerimaan data dalam komunikasi serial.

17. Pin Input/Output Digital, berfungsi untuk membaca nilai logika 1


dan 0 atau mengendalikan komponen output lain seperti
LED, relay, atau sejenisnya. Pin ini termasuk paling banyak
digunakan saat membuat rangkaian.

Untuk pin yang berlambang “~” artinya dapat digunakan untuk


membangkitkan PWM (Pulse With Modulation) yang fungsinya bisa
mengatur tegangan output. Biasanya digunakan untuk mengatur
kecepatan kipas atau mengatur terangnya cahaya lampu.

18. Pin AREF (Analog Reference), berfungsi mengatur tegangan


referensi eksternal yang biasanya berada di kisaran 0 sampai 5
volt.

19. Pin SDA (Serial Data), berfungsi untuk menghantarkan data dari
modul I2C atau yang sejenisnya.

20. Pin SCL (Serial Clock), berfungsi untuk menghantarkan sinyal


waktu (clock) dari modul I2C ke Arduino.
Pemrograman Arduino uno
Secara umum, bahasa pemrograman untuk Arduino saat ini adalah
bahasa C. Tetapi dalam versi yang telah disederhanakan. Beberapa orang
menyebutnya bahasa processing.
Arduino sendiri bisa disebut sebuah library yang menyederhakan koding
bahasa C menjadi lebih sederhana.
- BARE MINIMUM
Bare Minimum adalah koding paling minimum yang harus ada pada
Arduino. Jadi jika void setup dan void loop tidak ada, maka koding akan
error.

-VOID SETUP
Semua kode program yang ada dalam void setup akan dibaca sekali oleh
Arduino. Biasanya isinya berupa kode perintah untuk menentukan fungsi
pada sebuah pin.
-VOID LOOP
Semua kode program yang ada di void loop akan dibaca
setelah void setup dan akan dibaca terus menerus oleh Arduino. Isinya
berupa kode-kode perintah kepada pin INPUT dan OUTPUT pada
Arduino.

Anda mungkin juga menyukai