Rapat Koordinasi Dan Konsultasi MA Net2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 51

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PEMBINAAN DAN KONSULTASI PELAKSANAAN


ANGGARAN PADA MAHKAMAH AGUNG
DALAM RANGKA PEMBINAAN DAN KONSULTASI PERSIAPAN
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PENGADILAN TA 2020

Jakarta, 1 Nopember 2019


POLA PIKIR DALAM MELAKSANAKAN ANGGARAN
PREAMBULE TUJUAN BERNEGARA KOMITMEN NASIONAL RPJMN

UNDANG-UNDANG DIPA

PERATURAN PEMERINTAH Kontrak/Surat

OUTCOME
Keputusan

PERATURAN PRESIDEN AKTIVITAS Pelaksanaan


PENGADAAN Pekerjaan

PERATURAN BARANG Hasil/Output


MENTERI PMK GOOD
GOVERNANCE
DAN JASA
Berita Acara &
LAYANAN
PUBLIK
Pernyataan
PERATURAN PERDIRJEN PBN
PER-XX/PB/20XX
DIRJEN SPPSPMSP2D

SE DIRJEN PBN
SURAT-SURAT SE-XX/PB/20XX LKPP

SEBESAR-BESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT 2


Penerapan Prinsip-Prinsip Ideal Pengelolaan Perbendaharaan Dalam
Pengaturan Pelaksanaan Anggaran

Prinsip Anterioritas Prinsip Universalitas

Kegiatan dan anggaran Seluruh penerimaan dan


mendapatkan persetujuan pengeluaran anggaran melalui kas
legislatif negara

Prinsip Kesatuan
Prinsip Spesialitas
(unitas)

Kegiatan dan anggaran Kegiatan dan anggaran memiliki


dituangkan dalam DIPA pos/kredit anggaran dalam APBN

Prinsip tahunan Pemisahan kewenangan dan


(periodesitas) mekanisme check and balance

Kegiatan dan anggaran Pemenuhan pejabat


diselesaikan dalam satu tahun perbendaharaan dan prosedur
anggaran pengujian perbendaharaan
7
Satuan Kerja

Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker


adalah unit organisasi lini Kementerian
Negara/Lembaga atau unit organisasi Pemerintah
Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian
Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran.

4
Dasar Pelaksanaan Pengeluaran Negara

 DIPA berlaku sebagai dasar pelaksanaan pengeluaran


negara setelah mendapat pengesahan dari Menteri
Keuangan selaku BUN.
 Alokasi dana yang tertuang dalam DIPA merupakan batas
tertinggi pengeluaran negara.
 Pengeluaran negara tidak boleh dilaksanakan jika alokasi
dananya tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
DIPA.
 Khusus pelaksanaan pengeluaran negara untuk
pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji
dapat melampaui alokasi dana gaji dan tunjangan yang
melekat pada gaji dalam DIPA, sebelum dilakukan
perubahan/revisi DIPA.

5
Gambaran Umum

DJA DJPb- KPPN


1. Penetapan Satker
1. Penetapan Nama, 1. Penerbitan Kartu
2. Penetapan Pejabat Perbendaharaan
Kode, dan Alokasi Identitas Pengantar
3. Pendaftaran Pejabat Perbendaharaan ke KPPN
Anggaran Satker SPM (KIPS)
4. Registrasi PPSPM
2. Penerbitan DIPA Satker 2. Penerbitan SP2D
5. Pembuatan Kartu Identitas Pengantar SPM (KIPS)
6. Instalasi Aplikasi Satker (RKAKL, SAS, SIMAK-
BMN)
7. Pendaftaran Supplier
8. Pendaftaran Kontrak
9. Pembuatan SPP
10. Pembuatan SPM
11. Rekonsiliasi dengan KPPN
12. Penyusunan LPJ Bendahara
13. Penyusunan Laporan Keuangan

6
Syarat registrasi yang harus disiapkan oleh satuan kerja:
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk
2. Fotokopi dan asli SK penunjukan Pejabat Penanda
tangan SPM
3. Materai 6000 yang akan digunakan untuk membuat
surat pernyataan yang telah disediakan KPPN.
4. Formulir Pendaftaran PIN PPSPM
Prosedur registrasi PIN PP SPM adalah sebagai berikut:
1. Mengisi Absensi Registrasi PIN PP SPM
2. Menyerahkan persyaratan
3. Menandatangani surat pernyataan (disediakan di
KPPN) yang telah dibubuhi materai 6000
4. PIN PPSPM diterima pada ponsel sesuai dengan
PPSPM melakukan registrasi dengan didampingi operator SPM nomor PPSPM yang didaftarkan.
dengan membawa laptop untuk diinstall Aplikasi Injeksi PIN 5. Meng-install aplikasi injeksi PIN PPSPM pada laptop
Satker. Dalam pelaksanaan registrasi ini PP SPM tidak boleh yang telah dibawa
diwakili. 6. Melakukan encoding PIN dengan aplikasi injeksi PIN
PPSPM
7. Melakukan Aktivasi PIN dengan mengirimkan sms
PIN hasil Encoding kembali.
7
Pejabat Perbendaharaan

8
Pejabat Perbendaharaan Negara

1 Pengguna Anggaran (PA)

2 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

3 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

4 Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM)

5 Bendahara Pengeluaran (BP)

9
Kuasa Pengguna Anggaran
MENTERI Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA berwenang:
 menunjuk kepala Satker yang berstatus Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan
PENGGUNA kegiatan Kementerian Negara/Lembaga sebagai KPA; dan
ANGGARAN  menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya, yaitu PPK dan PPSPM

1 Penunjukan Kepala Satker sebagai KPA bersifat ex-officio.

2 Kewenangan PA untuk menetapkan PPK dan PPSPM


dilimpahkan kepada KPA.

Setiap terjadi pergantian jabatan kepala Satker, setelah serah terima jabatan
3
pejabat kepala Satker yang baru langsung menjabat sebagai KPA.
10
Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat
Penandatangan SPM

-1-
KPA menyampaikan surat
-2-
Dalam hal PPK atau PPSPM
-3-
PPK dan PPSPM yang
-4-
Penetapan PPK dan PPSPM
keputusan penetapan PPK dipindahtugaskan/pensiun/ tidak terikat periode tahun
penunjukannya
dan/atau PPSPM kepada diberhentikan dari anggaran, dalam hal tidak
jabatannya/berhalangan berakhir bertanggung terdapat penggantian PPK
Kepala KPPN selaku Kuasa
sementara, KPA menetapkan jawab untuk dan/atau PPSPM, maka pada
BUN beserta spesimen PPK atau PPSPM pengganti menyelesaikan awal tahun anggaran, KPA
tanda tangan PPSPM dan dengan surat keputusan dan menyampaikan
cap/stempel Satker seluruh administrasi
berlaku sejak serah terima pemberitahuan kepada Kepala
jabatan. keuangan. KPPN.

11
Tugas dan Wewenang

12
Kuasa Pengguna Anggaran
Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

1. Menyusun DIPA. 1. Mengesahkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana


2. Menetapkan PPK untuk melakukan tindakan yang penarikan dana.
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja 2. Merumuskan standar operasional agar pelaksanaan
Negara. pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan tentang
3. Menetapkan PPSPM untuk melakukan pengujian pengadaan barang/jasa pemerintah.
tagihan dan perintah pembayaran atas beban 3. Menyusun sistem pengawasan dan pengendalian agar
anggaran belanja Negara. proses penyelesaian tagihan atas beban APBN dilaksanakan
4. Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
pelaksanaan kegiatan dan pengelola 4. Melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan
anggaran/keuangan. pengadaan barang/jasa sesuai dengan keluaran (output)
5. Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan yang ditetapkan dalam DIPA.
rencana penarikan dana. 5. Melakukan monitoring dan evaluasi agar pembuatan
6. Memberikan supervisi dan konsultasi dalam perjanjian/kontrak pengadaan barang/jasa dan pembayaran
pelaksanaan kegiatan dan penarikan dana. atas beban APBN sesuai dengan keluaran (output) yang
7. Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi ditetapkan dalam DIPA serta rencana yang telah ditetapkan.
yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan 6. Merumuskan kebijakan agar pembayaran atas beban APBN
anggaran, dan sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan dalam
8. Menyusun laporan keuangan dan kinerja atas DIPA, dan
pelaksanaan anggaran sesuai dengan peraturan 7. Melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi atas
perundang-undangan. pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dalam rangka
penyusunan laporan keuangan. 13
Pejabat Pembuat Komitmen …(1)
Tugas dan Wewenang
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana
berdasarkan DIPA:
 menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan termasuk rencana penarikan dananya.
 menyusun perhitungan kebutuhan UP/TUP sebagai dasar pembuatan SPP-UP/TUP.
 mengusulkan revisi POK/DIPA kepada KPA.
2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.
3. Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan
Penyedia Barang/Jasa.
4. Melaksanakan kegiatan swakelola.
5. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/ kontrak yang
dilakukannya.
6. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak.
7. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara:
 menguji kebenaran materiil dan keabsahan surat-surat bukti mengenai hak tagih
kepada Negara, dan/atau
 menguji kebenaran dan keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai. 14
Pejabat Pembuat Komitmen …(2)
Tugas dan Wewenang
8. Membuat dan menandatangani SPP.
9. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA:
 pelaksanaan kegiatan
 penyelesaian kegiatan
 penyelesaian tagihan kepada negara
10. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Berita
Acara Penyerahan.
11. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan.
12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan
yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan:
 menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa
 memastikan telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak
yang mempunyai hak tagih kepada negara
 mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan prestasi kegiatan
 memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada Negara, dan
 menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia
barang/jasa. 15
Pejabat Pembuat Komitmen …(3)
Pengujian

1. kelengkapan dokumen tagihan


2. kebenaran perhitungan tagihan
3. kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban APBN
4. kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang
tercantum dalam perjanjian/kontrak dengan barang/jasa yang diserahkan
oleh penyedia barang/jasa
5. kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang
tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen
perjanjian/kontrak
6. ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang
tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen
perjanjian/kontrakengenai hak tagih kepada negara; dan
7. ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang
tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen
perjanjian/kontrak
16
Pejabat Penandatangan SPM …(1)

1 menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung;


 kelengkapan dokumen pendukung SPP
 kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK
 kebenaran pengisian format SPP
 kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker
 ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja
Anggaran Satker
 kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai
 kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan
sehubungan dengan pengadaan barang/jasa
 kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan
dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan
 kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak
yang mempunyai hak tagih
 kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak
yang mempunyai hak tagih kepada Negara, dan
 kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam
perjanjian/kontrak 17
Pejabat Penandatangan SPM …(2)
menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi
2 persyaratan untuk dibayarkan
membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah
3 disediakan

4 menerbitkan SPM:
 mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UP/TUP, dan sisa dana UP/TUP
pada kartu pengawasan DIPA
 menandatangani SPM; dan
 memasukkan Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai tanda tangan
elektronik pada ADK SPM

5 menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih

6 melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA, dan

melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan


7 pengujian dan perintah pembayaran. 18
Bendahara Pengeluaran …(1)
MENTERI  Menteri/Ketua Lembaga menetapkan Bendahara Pengeluaran;
 Penetapan Bendahara Pengeluaran dapat didelegasikan kepada
PENGGUNA
ANGGARAN Kepala satker

SATKER KPPN
Surat Penetapan BP disampaikan kepada PPSPM dan PPK, serta
KEPALA SATKER KUASA BENDAHARA
kepada Kepala KPPN dalam rangka penyampaian Laporan
UMUM NEGARA
Pertanggungjawaban (LPJ)

 Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap oleh KPA, PPK atau PPSPM.
 Dalam hal tidak terdapat pergantian Bendahara Pengeluaran, penetapan Bendahara Pengeluaran tahun anggaran yang lalu
masih tetap berlaku.
 Dalam hal Bendahara Pengeluaran dipindahtugaskan/ pensiun/diberhentikan dari jabatannya/berhalangan sementara,
Menteri/Pimpinan Lembaga atau kepala Satker menetapkan pejabat pengganti sebagai Bendahara Pengeluaran.
 Bendahara Pengeluaran yang dipindahtugaskan/pensiun/diberhentikan dari jabatannya/berhalangan sementara
bertanggungjawab untuk menyelesaikan seluruh administrasi keuangan.
19
Bendahara Pengeluaran …(2)

Bendahara Pengeluaran melaksanakan tugas kebendaharaan atas


uang/surat surat berharga yang berada dalam pengelolaannya

Uang/surat berharga Uang/surat berharga yang


bukan berasal dari UP, dan
yang berasal dari UP bukan berasal dari Pembayaran
dan Pembayaran LS LS yang bersumber dari APBN
melalui Bendahara  Dropping dana TKPKN
 Potongan Pajak yang belum
Pengeluaran disetor

BENDAHARA PENGELUARAN

20
Bendahara Pengeluaran …(3)
1. menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat
berharga dalam pengelolaannya.
Tugas Kebendaharaan 2. melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK.
3. meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK, yaitu:
a. pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi: pihak yang ditunjuk untuk
menerima pembayaran, nilai tagihan yang harus dibayar, jadwal waktu
pembayaran, dan menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.
b. pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang
disebutkan dalam penerimaan barang/jasa dan spesifikasi teknis yang
disebutkan dalam dokumen perjanjian/kontrak; dan
c. pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata anggaran
pengeluaran (akun 6 digit).
4. menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan.
5. melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran yang
BENDAHARA PENGELUARAN dilakukannya.
6. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara
7. mengelola rekening tempat penyimpanan UP.
8. menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala KPPN
selaku kuasa BUN.
21
Penyelesaian Tagihan Negara

22
TAHAPAN PENGELUARAN/BELANJA PEMERINTAH

Pengesahan dokumen

APBN DIPA
pelaksanaan anggaran 
penetapan waktu alokasi
anggaran dalam Perpres Rincian
APBN dan penuangannya
dalam DIPA

pembuatan komitmen 
pembuatan perikatan yang
mengakibatkan tagihan kepada
KOMITMEN pemesanan negara dan pembayaran atas Percepatan
beban anggaran negara
pencapaian
PENYEDIA output/
BARANG/JASA pengujian tagihan dan
persetujuan pembayaran 
outcome
PENGUJIAN pengiriman penyerahan barang dan jasa dan
pengujian tagihan

pencairan dana  pembayaran


kepada pihak penyedia
PEMBAYARAN barang/jasa atau penerima yang
ditunjuk

23
Pembuatan Komitmen
Pembuatan komitmen melalui
Pelaksanaan kegiatan Pembuatan komitmen penetapan keputusan yang
dan penggunaan dilakukan dalam bentuk: mengakibatkan pengeluaran negara
 Perjanjian/kontrak untuk antara lain untuk:
anggaran pada DIPA pengadaan barang/jasa,  pelaksanaan belanja pegawai.
 pelaksanaan perjalanan dinas yang
yang mengakibatkan dan/atau
dilaksanakan secara swakelola.
 Penetapan keputusan.
pengeluaran negara,  pelaksanaan kegiatan swakelola,
termasuk pembayaran honorarium
dilakukan melalui kegiatan, atau
pembuatan komitmen.  pelaksanaan belanja bantuan
sosial dalam bentuk transfer uang
kepada penerima bantuan.

24
Bukti-Bukti Pendukung Komitmen
Perjanjian/Kontrak Penetapan Keputusan
 Bukti perjanjian/kontrak
 Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia
barang/jasa  Surat Keputusan
 Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan  Surat Tugas/Surat Perjalanan
 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang
 Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan Dinas


Berita Acara Pembayaran
Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK,
 Daftar penerima pembayaran;
yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III dan/atau

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini
Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani
 Dokumen pendukung lainnya
oleh Wajib Pajak/Bendahara Pengeluaran sesuai ketentuan.
 Jaminan yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya
sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundangan tentang
pengadaan barang/jasa pemerintah, dan/atau
 Dokumen lain yang dipersyaratkan khususnya untuk perjanjian/kontrak
yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman atau
hibah dalam/luar negeri sebagaimana dipersyaratkan dalam naskah
perjanjian pinjaman atau hibah dalam/luar negeri bersangkutan.
25
Penyelesaian Tagihan

5 HK 5 HK 1 HK
BAST SPP KPPN

INVOICE SPM SP2D


2 HK
5 HK

17 Hari Kerja 1 Hari

Tagihan SPM LS Non Belanja Pegawai diajukan ke KPPN


1 paling lambat 17 hari kerja setelah timbulnya hak tagih.

Penyelesaian tagihan yang tepat waktu dapat meningkatkan 4


akurasi perhitungan penyerapan anggaran K/L 2

26
Pencatatan Komitmen oleh KPPN
 Atas perjanjian/kontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS, PPK mencatatkan perjanjian/kontrak dan menyampaikan paling
lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjian/kontrak tersebut ke KPPN yang meliputi data:
• nama dan kode Satker serta uraian fungsi/subfungsi, program, kegiatan, output, dan akun yang digunakan
• nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPA
• nomor, tanggal, dan nilai perjanjian/kontrak yang telah dibuat oleh Satker
• uraian pekerjaan yang diperjanjikan
• data penyedia barang/jasa yang tercantum dalam perjanjian/kontrak antara lain nama rekanan, alamat rekanan, NPWP,
nama bank, nama, dan nomor rekening penerima pembayaran
• jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkan;
• ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasi
• addendum perjanjian/kontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjian/kontrak tersebut
• cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran:
 sekaligus (nilai ............ rencana bulan ......); atau
 secara bertahap (nilai ............ rencana bulan ......).

 Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjian/kontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain. 4
 Data perjanjian/kontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN, digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum
pada SPM.

27
Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM) Kontraktual

28
Pengajuan SPP dan SPM Kontraktual …(1)
Penerima hak mengajukan tagihan Pembayaran tagihan kepada penyedia barang/jasa
kepada negara atas Komitmen dilaksanakan berdasarkan bukti-bukti yang sah yang meliputi:
berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk
1. Bukti perjanjian/kontrak
memperoleh
2. Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor
pembayaran rekening penyedia barang/jasa
3. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
4. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang
Atas dasar tagihan 5. Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan
tersebut, PPK melakukan 6. Berita Acara Pembayaran
pengujian 7. Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK
8. Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani oleh Wajib
Pajak/Bendahara Pengeluaran
Pelaksanaan pembayaran tagihan 9. Jaminan yang dikeluarkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan
dilakukan dengan Pembayaran LS asuransi sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai
pengadaan barang/jasa pemerintah; dan/atau
kepada penyedia barang/jasa atau 10. Dokumen lain yang dipersyaratkan khususnya untuk perjanjian/kontrak yang dananya
Bendahara Pengeluaran/pihak sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam/luar negeri
lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam naskah perjanjian pinjaman atau hibah dalam/luar
negeri bersangkutan.

29
Pengajuan SPP dan SPM Kontraktual …(2)
Tagihan atas pengadaan barang/jasa dan/atau pelaksanaan
kegiatan yang membebani APBN diajukan dengan surat
tagihan oleh penerima hak kepada PPK paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara
Dalam hal 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih
kepada negara penerima hak belum mengajukan surat
tagihan, PPK harus segera memberitahukan secara tertulis
kepada penerima hak untuk mengajukan tagihan
Dalam hal setelah 5 (lima) hari kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) penerima hak belum mengajukan tagihan,
penerima hak pada saat mengajukan tagihan harus
memberikan penjelasan secara tertulis kepada PPK atas
keterlambatan pengajuan tagihan tersebut.

Dalam hal PPK menolak/mengembalikan tagihan karena Dalam hal pengujian telah
dokumen pendukung tagihan tidak lengkap dan benar, PPK memenuhi persyaratan, PPK
harus menyatakan secara tertulis alasan mengesahkan dokumen
penolakan/pengembalian tersebut paling lambat 2 (dua) hari tagihan dan menerbitkan SPP
kerja setelah diterimanya surat tagihan
30
Pengujian SPP oleh PPSPM
a. Kelengkapan dokumen pendukung SPP
b. Kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK
c. kebenaran pengisian format SPP
d. kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker
e. Ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana kerja anggaran satker
f. Kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan /kelengkapan
pembayaran belanja pegawai
g. Kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/ kelengkapan sehubungan
dengan pengadaan barang/jasa
h. Kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan
perjanjian/kontrak/surat keputusan
i. Kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang
mempunyai hak tagih
j. Kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang
mempunyai hak tagih kepada Negara, dan
k. Kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian kontrak

31
Penerbitan SPM oleh PPSPM …(1)
1. Jangka waktu penerbitan:
 SPP-UP/TUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja
 SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja
 SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja, dan
 SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja
2. Dalam hal PPSPM menolak/mengembalikan SPP karena dokumen
pendukung tagihan tidak lengkap dan benar, maka PPSPM harus
menyatakan secara tertulis alasan penolakan/pengembalian tersebut
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya SPP.
3. Seluruh bukti pengeluaran sebagai dasar pengujian dan penerbitan
SPM disimpan oleh PPSPM, menjadi bahan pemeriksaan bagi aparat
pemeriksa internal dan eksternal.

32
Penerbitan SPM oleh PPSPM …(2)
5. Penerbitan SPM oleh PPSPM dilakukan melalui sistem aplikasi yang
disediakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
6. SPM yang diterbitkan melalui sistem aplikasi SPM tersebut memuat
Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai tanda tangan
elektronik pada ADK SPM dari penerbit SPM yang sah.
7. Dalam penerbitan SPM melalui sistem aplikasi, PPSPM bertanggung
jawab atas:
a. keamanan data pada aplikasi SPM;
b. kebenaran SPM dan kesesuaian antara data pada SPM dengan data
pada ADK SPM; dan
c. penggunaan Personal Identification Number (PIN) pada ADK SPM.

33
Penyampaian SPM ke KPPN …(1)
1. PPSPM menyampaikan SPM dalam rangkap 2 (dua) beserta ADK SPM kepada KPPN.
2. Penyampaian SPM-UP, SPM-TUP, dan SPM-LS diatur sebagai berikut:
a. SPM-UP dilampiri surat pernyataan dari KPA yang dibuat sesuai format;
b. SPM-TUP dilampiri surat persetujuan pemberian TUP dari Kepala KPPN; atau
c. SPM-LS dilampiri Surat Setoran Pajak (SSP) dan/atau bukti setor lainnya, dan/atau daftar nominatif
untuk yang lebih dari 1 (satu) penerima.
3. Penyampaian SPM atas beban pinjaman/hibah luar negeri, disamping mengacu pada angka 1 dan 2 juga
disertai dengan Faktur Pajak.
4. Khusus untuk penyampaian SPM-LS dalam rangka pembayaran jaminan uang muka atas perjanjian/kontrak,
juga dilampiri dengan:
a. Asli surat jaminan uang muka;
b. Asli surat kuasa bematerai cukup dari PPK kepada Kepala KPPN untuk mencairkan jaminan uang muka;
dan
c. Asli konfirmasi tertulis dari pimpinan penerbit jaminan uang muka sesuai Peraturan Presiden mengenai
pengadaan barang/jasa pemerintah.

34
Penyampaian SPM ke KPPN …(2)
5. PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah SPM diterbitkan.
6. SPM-LS untuk pembayaran gaji induk disampaikan kepada KPPN
paling lambat tanggal 15 sebelum bulan pembayaran. Dalam hal
tanggal 15 merupakan hari libur atau hari yang dinyatakan libur,
maka penyampaian SPM-LS untuk pembayaran gaji induk kepada
KPPN dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal 15,
kecuali untuk Satker yang kondisi geografis dan transportasinya sulit,
dengan memperhitungkan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan.

35
Penyampaian SPM ke KPPN …(3)
Penyampaian SPM kepada KPPN dilakukan oleh Petugas Pengantar SPM yang sah
dan ditetapkan oleh KPA dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Petugas Pengantar SPM menyampaikan SPM beserta dokumen pendukung
dan ADK SPM melalui front office Penerimaan SPM pada KPPN;
b. Petugas Pengantar SPM harus menunjukkan Kartu Identitas Petugas Satker
(KIPS) pada saat menyampaikan SPM kepada Petugas Front Office; dan
c. Dalam hal SPM tidak dapat disampaikan secara langsung ke KPPN,
penyampaian SPM beserta dokumen pendukung dan ADK SPM dapat melalui
Kantor Pos/Jasa Pengiriman resmi.
d. Untuk penyampaian SPM melalui kantor pos/jasa pengiriman resmi, KPA
terlebih dahulu menyampaikan konfirmasi/ pemberitahuan kepada Kepala
KPPN.

36
Proses Pendaftaran Kontrak

37
Pengujian dan Penelitian SPM serta Penerbitan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D)

38
Pengujian dan Penelitian SPM serta Penerbitan SP2D …(1)

SPM Pembayaran Langsung (LS) Kontraktual :


Data perjanjian/kontrak disampaikan kepada KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
ditandatanganinya perjanjian/kontrak untuk dicatatkan ke dalam Kartu Pengawasan
Kontrak KPPN.
1. SPM-LS dalam rangkap 2 (dua)
2. ADK SPM yang telah diinjeksi PIN oleh PPSPM
3. ADK Kontrak, ADK Kontrak terlebih dahulu disampaikan ke KPPN paling
lambat 5 (lima) hari kerja setelah kontrak ditandatangani
4. Karwas Kontrak (dicetak dari Aplikasi SAS modul PPK)
5. Karwas Realisasi Kontrak (dicetak dari Aplikasi SAS modul PPK)
6. Faktur Pajak, Surat Setoran Pajak (SSP) dan/atau bukti setor lainnya
Catatan: Atas kontrak yang telah didaftarkan ke KPPN, jika terjadi kesalahan data maka untuk
membenarkannya harus melalui perekaman addendum data dan disampaikan ke KPPN

39
Pengujian dan Penelitian SPM serta Penerbitan SP2D …(2)
 SPM yang diajukan ke KPPN digunakan sebagai dasar penerbitan SP2D.
 Dalam pencairan anggaran belanja negara, KPPN melakukan penelitian
dan pengujian atas SPM yang disampaikan oleh PPSPM.

KPPN menerbitkan SP2D setelah penelitian dan pengujian telah memenuhi syarat.

KPPN tidak dapat menerbitkan SP2D apabila Satker belum mengirimkan:


a. Data perjanjian/kontrak beserta ADK untuk pembayaran melalui SPM-LS kepada
pihak ketiga; atau
b. Daftar perubahan data pegawai beserta ADK

Penyelesaian SP2D dilakukan dengan Dalam hal hasil penelitian dan


prosedur standar operasional dan norma pengujian tidak memenuhi syarat,
Kepala KPPN mengembalikan SPM
waktu yang ditetapkan oleh Direktur
beserta dokumen pendukung secara
Jenderal Perbendaharaan. tertulis.

40
Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran
Negara Akhir Tahun Anggaran 2019

41
Ruang Lingkup
Perdirjen mengatur mengenai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara dalam:
Menghadapi akhir tahun Akhir Tahun
1 Langkah-langkah dalam menghadapi akhir tahun 2019 yang 2 Akhir tahun 2019 yaitu bulan Desember 2019
dimulai pada bulan Oktober 2019

SPM Gaji Induk SPM UP/TU/GUP 1. SPM dengan BAST/BAPP 18 s.d. 30


Nov 2019,
Pengajuan SPM dengan SPM dengan 2. SPM LS Honorarium, Tunjangan,
BAST/BAPP 2 s.d. 17 Vakasi, dan Penghasilan PPNPN bulan
Pengajuan SPM dengan BAST/BAPP 14 s.d. 26 Des 2019
Okt 2019 Des 2019
BAST/BAPP s.d. 30 Sep 3. SPM-KP/KB/KC/IB
2019

DESEMBER
NOVEMBER M S S R K J S
OKTOBER M S S R K J S
M S S R K J S 1 2 3 4 5 6 7
1 2
1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13 14
3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 10 11 12
16 15 16 17 18 19 20 21
13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15
17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 29 30 31

Pengajuan SPM dengan Pengajuan SPM dengan 1. SPM dengan BAST/BAPP Perbaikan SPM,
BAST/BAPP 1 s.d. 12 Okt BAST/BAPP 28 Okt s.d. SPM LS Non Kontraktual selain 18 s.d. 31 Des 2019 data kontrak, data
2019 16 Nov 2019 Honorarium, Tunjangan, 2. SPM-PP supplier atas SPM
Vakasi, dan Penghasilan 3. Surat ralat retur/SPPK yang tertolak
PPNPN bulan Des 2019 3
. 02 . Pengajuan Data Kontrak
Kontrak yang ditandatangani
setelah tanggal 30 Nov 2019

Kontrak yang ditandatangani Tagihan diajukan dengan


sebelum tanggal 30 Nov 2019 menggunakan SPM Kontraktual

Data kontrak diajukan Satker


paling lambat 3 Desember 2019
dan diterbitkan Nomor Register
Kontrak (NRK) paling lambat 5
Desember 2019
Data Kontrak didaftarkan Satker
paling lambat 5 HK setelah kontrak
ditandatangani
Perubahan data kontrak yg telah
memiliki NRK disampaikan paling
lambat 6 Desember 2019 dan
disetujui paling lambat 10
Desember 2019 SPM LS Kontraktual disampaikan
paling lambat 5 HK setalah
kontrak didaftarkan dengan
memperhatikan batas akhir
ntraktual
pengajuan SPM LS Ko
9
. 04 . Pengajuan SPM Untuk Tagihan Kontraktual dengan BAST/BAPP
Batas Pengajuan SPM Batas Penyelesaian SP2D

1 BAST/BAPP s.d 30 Sep 2019 11 Okt 2019

2 BAST/BAPP 1 s.d 12 Okt 2019 25 Okt 2018 Prosedur standar


operasional dan norma
waktu
3 BAST/BAPP 14 s.d 26 Okt 2019 8 Nov 2019

4 BAST/BAPP 28 Okt s.d 16 Nov 2019 29 Nov 2019

5 BAST/BAPP 18 s.d 30 Nov 2019 13 Des 2019 17 Des 2019

6 BAST/BAPP 2 s.d 17 Des 2019 19 Des 2019 23 Des 2019

7 BAST/BAPP/BG 18 s.d 31 Des 2019 20 Des 2019 27 Des 2019

BAST: Berita Acara Serah Terima


BAPP: Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan 12
. 04 . Pengajuan SPM Gaji Induk, LS Non Kontraktual,
SPM-KP/KB/KC/IB, SPM-PP, Perbaikan SPM
Batas Pengajuan SPM Batas Penyelesaian SP2D

8 SPM-LS Gaji Induk 9 Des 2019 26 Des 2019

SPM-LS Pembayaran honorarium, tunjangan,


9 13 Des 2018 27 Des 2019
vakasi, dan penghasilan PPNPN bulan Desember

10 SPM-KP/KB/KC/IB 13 Des 2019 18 Des 2019

SPM-LS Non Kontraktual selain honorarium, tunjangan,


11 vakasi, dan penghasilan PPNPN bulan Desember 16 Des 2019 18 Des 2019

12 SPM-PP 20 Des 2019 30 Des 2019

13 Surat ralat retur/SPPK 20 Des 2019 30 Des 2019

Perbaikan SPM dan/atau data kontrak dan/ atau


14 27 Des 2019 30 Des 2019
data supplier atas SPM yg ditolak KPPN
13
. 05 . Bank Garansi/Jaminan Pembayaran Akhir Tahun
SPM LS Kontraktual dengan BAST/BAPP tgl 18-31 Des 2019

PPSPM menyampaikan BAST/BAPP kepada


Diajukan sebesar nilai pekerjaan yang akan
Kepala KPPN paling lambat 5 hari kerja
01 diselesaikan dan SPM diterima KPPN paling
lambat 20 Desember 2019 05 setelah kontrak berakhir, apabila pekerjaan
yang telah diselesaikan.

SPM LS Kontraktual dengan nilai lebih dari PPekerjaan tidak diselesaikan/tidak dapat
Rp50 Juta dilampiri: sdiselesaikan sampai akhir kontrak atau 31 Des dan
02 a. Asli Jaminan Pembayaran
b. Asli surat kuasa klaim 06 dil
akan dilanjutkan TA berikutnya maka jaminan
dicairka
pembayaran sebesar selisih jaminan pembayaran
dengan
nilai penyelesaian pekerjaan.
• Pekerjaan tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan
SPM LS Kontraktual dengan nilai kurang dari sampai akhir kontrak atau 31 Des 2019 dan

03 Rp 50 Juta cukup dilampiri SPTJM.


07 dinyatakan wanprestasi maka penyedia barang/jasa
mengembalikan ke kas negara.
• Jaminan pembayaran dicairkan dalam hal penyedia
barang/jasa tidak mengembalikan ke kas negara.
PPSPM bertanggungjawab :
a. meneliti keabsahan jaminan pembayaran,
b. menatausahan surat pernyataan keabsahan jaminan • Bank Garansi diterbitkan oleh Bank/Indonesian

04 c. menatausahakan surat pernyataan kesanggupan


d. menatausahakan surat perjanjian pembayaran
e. menyelesaikan pekerjaan 08
Eximbank yang berlokasi di wilayah kerja KPPN.
• Kanwil dapat memberikan dispensasi apabila tidak
terdapat bank dan berada dalam wilayah kerja Kanwil.
15
. 05 . Retensi/Biaya Pemeliharaan

1 Dibayarkan apabila pekerjaan telah selesai 100%.


Jaminan Pemeliharaan
adalah jaminan tertulis dari
penerbit jaminan untuk
menjamin bahwa apabila
Dilampiri fotokopi jaminan pemeliharaan yang telah penyedia barang/jasa tidak
2 disahkan oleh PPK serta mencantumkan nomor dan melaksanakan pekerjaan
tanggal jaminan bank/asuransi pada uraian SPM pemeliharaan yang telah
dilakukan pembayarannya,
berkenaan untuk masa pemeliharaan sampai dengan
maka penjamin akan
akhir TA 2019 atau melampaui TA 2019. membayar kepada PPK sebesar
nilai jaminan.

SPM dapat diterbitkan terpisah atau disatukan


3 dengan SPM pembayaran termin/angsuran.

18
INDIKATOR KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN

48
EMPAT KATEGORI INDIKATOR
KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KEPATUHAN TERHADAP


KEGIATAN REGULASI
Efektivitas diukur terhadap jumlah Kepatuhan terhadap regulasi antara
retur SP2D, kualitas penyerapan lain terkait dengan norma waktu
anggaran, serta ketepatan waktu pengajuan data kontrak dan LPJ
dalam menyelesaikan tagihan Bendahara, serta pengelolaan UP

KESESUAIAN PERENCANAAN EFISIENSI PELAKSANAAN


DAN PENGANGGARAN KATEGORI KEGIATAN
Jumlah revisi DIPA, akurasi rencana INDIKATOR Efisiensi diukur berdasarkan jumlah
penarikan pada halaman III DIPA, pengembalian SPM oleh KPPN dan
serta kualitas pengalokasian dana dinspensasi SPM, serta ketepatan
pada Belanja Pegawai waktu penyampaian RPD harian

Direktorat Pelaksanaan Anggaran


Direktorat Jenderal Perbendaharaan 49
Kementerian Keuangan RI
1. Revisi DIPA 2. Deviasi Hlm III DIPA 3. Pengelolaan UP 4. Penyampaian LPJ Bendahara
Dihitung berdasarkan jumlah revisi pagu Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan jumlah Dihitung berdasarkan rasio LPJ yang
tetap dibandingkan dengan target revisi DIPA tingkat deviasi antara pertanggungjawaban Uang disampaikan tepat waktu terhadap jumlah
(target 1x revisi per triwulan) realiasi penarikan dana Persediaan (UP RM Tunai) seluruh LPJ yang disampaikan ke KPPN
Bobot Nilai Sub Kriteria dengan rencana penarikan tepat waktu (1 bulan) sesuai Bobot Nilai Sub Kriteria

5% 100/Rasio revisi DIPA pada halaman III DIPA


Bobot Nilai Sub Kriteria
status Karwas UP OMSPAN
Bobot Nilai Sub Kriteria
5% Sesuai rasio tepat waktu
Kalkulasi Sesuai rasio Kalkulasi
Rasio revisi =
∑revisi DIPA
∑target Revisi DIPA
5% 100 - Rasio rata2 Deviasi 10% tepat waktu Rasio TW =
∑LPJ tepat waktu
∑LPJ disampaikan KPPN
X 100
Kalkulasi rata2 (Realisasi – rencana Kalkulasi
12. Pagu Minus Rasio rata2 halaman III DIPA)
deviasi = Rasio TW =
∑SPM GUP TW
X 100 5. Penyampaian Data Kontrak
rencana penarikan pada ∑SPM GUP diajukan
Dihitung berdasarkan persentase pagu minus halaman III DIPA
Dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu
semua jenis belanja (level 6 digit/akun) penyampaian data kontrak (nilai ≥ Rp50 jt),
terhadap pagu anggarannya terhadap seluruh kontrak yang disampaikan
Bobot Nilai Sub Kriteria Bobot Nilai Sub Kriteria

4% 100 - Rasio pagu minus 15% Sesuai rasio tepat waktu


Kalkulasi Kalkulasi
∑pagu minus ∑data kontrak TW
Rasio minus = X 100 Rasio TW = X 100
∑pagu DIPA ∑data disampaikan

11. Dispensasi Penyampaian SPM 6. Penyelesaian Tagihan


Dihitung berdasarkan jml SPM yang Sesuai rasio ketepatan waktu penyelesaian SPM
mendapat dispensasi karena melewati batas tagihan (17 hari kerja) dibagi seluruh SPM tagihan.
waktu penyampaian SPM diakhir tahun (SPM tagihan tsb = SPM LS Kontraktual Non-51)
Bobot Nilai Sub Kriteria Bobot Nilai Sub Kriteria
• 0 SPM=100;
4% • 1-10 SPM=95 15% Sesuai rasio tepat waktu
Kalkulasi • 11-30 SPM=90 9. Penyampaian Renkas (RPD) 8. Retur SP2D Kalkulasi
Sesuai jml SPM yang • 31-50 SPM=85 ∑tagihan tepat waktu
Dihitung berdasarkan rasio Renkas Dihitung dengan cara Rasio TW = X 100
mendapat dispensasi • >50 SPM=80 ∑tagihan disampaikan
/RPD harian yang disampaikan membandingkan jumlah SP2D
10. Pengembalian SPM tepat waktu (sesuai batas/nilai yang diretur terhadap jumlah 7. Penyerapan Anggaran
jenis transaksi A/B/C) thd seluruh SP2D yang telah diterbitkan • Berdasarkan % realisasi anggaran thd pagu DIPA
Dihitung berdasarkan rasio pengembalian
renkas yg disampaikan oleh KPPN • Target realisasi : TW 1=15%; TW 2=40%;
SPM oleh KPPN (penolakan sistem saat
konversi dan verifikasi) Bobot Nilai Sub Kriteria Bobot Nilai Sub Kriteria TW 3=60%; dan TW 4=90%
Sesuai rasio
Bobot Nilai Sub Kriteria
• 0%=100 • >2,0%-2,5% = 85
5% tepat waktu 6% 100 - Rasio retur Bobot Nilai Sub Kriteria

6% • >0,0%-1,0% = 95 • >2,5% = 80
• >1,0%-2,0% = 90
Kalkulasi Kalkulasi 20% (% realisasi/target realisasi) x 100
Kalkulasi ∑data renkas TW Rasio retur ∑retur SP2D Kalkulasi
Rasio TW = =
Rasio =
∑SPM salah
X 100 ∑renkas disampaikan X 100 SP2D ∑SP2D terbit
X 100
% realisasi =
∑realisasi anggaran
X 100
∑SPM disampaikan ∑pagu DIPA
Terima Kasih

51

Anda mungkin juga menyukai