Askep Seksualitas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Nama : Naila Mufida

ASUHAN KEPERAWATAN
SEKSUALITAS DAN REPRODUKSI

Kasus
Tn. T, usia 28 tahun baru menikah 5 bulan yang lalu, klien mengalami kecelakaan motor 3
hari yang lalu setelah menabrak trotoar setelah menghindari angkutan umum yang tiba-tiba
berhenti di depannya, kemudian klien terjatuh dan bagian alat kelaminnya terbentur cukup
keras dengan pembatas jalan yang terbuat dari semen. Klien merasakan nyeri pada bagian
vital tersebut. Klien mengatakan setelah kecelakaan, alat kelaminnya menjadi memar.
Klien juga mengatakan tidak dapat ereksi saat melakukan hubungan seksual dengan
istrinya. Klien mengatakan takut tidak dapat membahagiakan istrinya dan mengatakan
merasa malu pada istrinya. Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan seperti diabetes, penyakit jantung, ginjal dll. Klien tampak cemas, terlihat
kemerahan pada alat kelaminnya, TTV (TD; 130/70 mmHg, Suhu; 36,7 C, RR : 20x/meniit
N; 70x/ menit.

PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Klien
Nama : Tn. T
Usia : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Karawang
Tanggal masuk RS: 16 September 2020
No RM : 00030012
Diagnosa medis : Disfungsi ereksi
BB/TB : 75 Kg/ 175 cm
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. Y
Hubungan : Istri
Alamat : Karawang
B. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh alat kelamin tidak dapat ereksi saat melakukan hubungan
seksual dengan istrinya
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk rumah sakit 3 hari lalu setelah mengalami kecelakaan motor 3
hari yang lalu setelah menabrak trotoar dan bagian alat kelaminnya terbentur.
Klien merasakan sakit pada bagian vital tersebut. Klien mengatakan setelah
kecelakaan, alat kelaminnya menjadi merah. Klien juga mengatakan tidak dapat
ereksi saat melakukan hubungan seksual dengan istrinya.
3. Riwayat Penyakit Masa Lalu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan (diabetes,
penyakit jantung, ginjal dll)
5. Genogram

c c

28

C. Pola Aktivitas Sehari-hari

N Jenis Aktifitas Sebelum sakit Selama sakit


o
1. Pola Makan dan Minum
Jenis makanan makanan biasa makanan biasa
Frekuensi 3x sehari tidak teratur 3x sehari teratur
Bentuk Makanan nasi,lauk, sayur, telur nasi, lauk, telur,
sayur, buah
Makanan Pantangan tidak ada tidak ada
Gangguan/Keluhan tidak ada tidak ada
Jenis minuman Air putih/ aqua minuman biasa
Frekuensi 2,5 liter/hari disesuaikan
dengan BB
Gangguan/keluhan tidak ada tidak ada
Pola Eliminasi
2. BAB Frekuensi Jumlah 1x sehari 1x sehari
Konsistensi dan Warna Bau lunak, bau khas lunak, bau khas
Gangguan/Keluhan tidak ada tidak ada
BAK Frekuensi Jumlah Warna 5-6x sehari 5-6x sehari
Gangguan/Keluhan kuning jernih kuning jernih
tidak ada tidak ada
Pola istirahat/tidur
3 Siang : (waktu, lama, Tidak tidur siang, ata tidak bisa tidur
kualitas/gangguan istirahat & kalau hari libur 1 jam siang
tidur) tidur siang

Malam : (waktu, lama, Teratur , tidur malam Tidur malam


kualitas/gangguan istirahat & selama 5-6 jam selama 3-5 jam
tidur) kadang terbangun

Status mental & emosi Kadang murung


dan berdiam diri
Personal Hygiene Mandi
4 Cuci rambut dilakukan dilakukan
Gosok gigi dilakukan dilakukan
Ganti Pakaian dilakukan dilakukan
Gunting Kuku dialakukan dilakukan
Gangguan / Masalah tidak ada tidak ada
Pola Aktifitas/latihan fisik aktifitas berat, aktivitas ringan di
5 Mobilisasi /Jenis aktifitas melakukan pekerjaan rumah
sehari-hari

Waktu/lama/frekuensi selama 8/12 jam


Gangguan/masalah tidak ada tidak ada
6 Kebiasaan Lain Merokok ada tidak ada
Alkohol tidak ada tidak ada

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat kesadaran : Composmentis GSC 14
b. Tanda-tanda vital : TD= 130/90 mmHg, nadi 70 x/menit, suhu 36.5 C,
RR 23x/menit
2. Data fisik (Head to toe)
a. Kepala & rambut
Bentuk kepala simetris, warna rambut sedikit pirang tebal dan tidak rontok,
teksture rambut halus, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada massa
b. Mata
Pupil mata isokor, sklera anikterik, konjungtiva ananemis, pergerakan bola
mata simetris, fungsi penglihatan normal
c. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada massa abanormal, tidak ada lesi, fungsi
penciuman normal kanan dan kiri, tidak menggunakan otot bantu
pernapasan
d. Telinga
Betuk telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada curemen, fungsi p
endengaran baik kanan dan kiri
e. Mulut
Mukosa lembab, gigi tidak berlubang, tidak ada stomatitis, terdapat reflek
gag, mulut dan gigi bersih
f. Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
g. Dada & punggung
Bentuk dada simetris, pergerakkan rongga dada normal, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
h. Paru-paru
Inspeksi: simetris, tidak ada lesi, pengembangan dada kanan & kiri sama
Perkusi : batas-batas paru normal
Palpasi : taktil premitus teraba kanan & kiri sama
Auskultasi : terdengar suara ronchi di paru kiri
i. Jantung
Tidak ada pembesaran,batas-batas jantung normal, terdengar BJ 1 dan BJ 2,
tidak ada bunyi jantung tambahan
j. Abdomen
Bentuk simetris, turgor kulit elastis, tidak ada distensi abdomen, peristaltik
20x/menit, tidak ada nyeri tekan
k. Genitalia
Bentuk normal, tampak sedikit kemerahan , tampak bersih
l. Anus
Tidak ada lesi, tida ada hemoroid, tampak bersih
m. Kulit
Turgor kulit elastis, suhu tubuh 36.5 C, tekstur halus, terdapat sedikit
goresan lesi pada lengan kanan, kulit tampak bersih

E. Data Psiko-sosial-spiritual
1. Data Psikologis
a. Pengaruh penyakit terhadap psikologis
Pasien merasa cemas dengan dan mengatakan merasa malu pada istrinya
b. Persepsi klien terhadap penyakit
Klien khawatir tidak dapat membahagiakan istrinya dalam aktivitas seksual
sehari-hari
2. Data Sosial
a. Hubungan klien dengan orang lain (perawat, petugas kesehatan lain, klien
lain, keluarga, masyarakat)
Klien bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik ketika klien dalam
keadaan sehat
b. Peran dan fungsi klien dalam keluarga/masyarakat
Klien berperan sebagai suami yang mencari nafkah dan belum dikaruniai
anak, klien biasa ikut kegiatan karang taruna, dan ikut kegiatan kerja bakti
setiap 1 minggu sekali
3. Data Spiritual
Klien melaksanakan shalat 5 waktu dan mengikuti kegiatan pengajian setiap
hari minggu

F. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : USG Penis
Hasil lab : bentuk dan ukuran normal namun terdapat kerusakan saraf pada penis

G. Analisa Data

No/Tangga Data Etiologi Masalah


l
DS : Kerusakan saraf Disfungsi
16/9/20 1. Klien mengatakan Seksual
mengalami kecelakaan
motor 3 hari yang lalu
setelah menabrak trotoar
setelah menghindari
angkutan umum yang tiba-
tiba berhenti, kemudian
klien terjatuh dan bagian
alat kelaminnya terbentur.
2. Klien mengatakan
merasakan nyeri pada
organ vital tersebut.
3. Klien mengatakan setelah
kecelakaan, alat
kelaminnya menjadi
merah.
4. Klien mengatakan tidak
dapat ereksi saat
melakukan hubungan
seksual dengan istrinya.
DO:
1. Kesadaran Composmentis
2. TTV (TD; 130/90 mmHg,
Suhu; 36,7 C, RR :
23x/meniit N; 70x/ menit.
3. Hail lab : USG Penis
menunjukan bentuk dan
ukuran normal namun
terdapat kerusakan saraf
pada penis
16/9/20 DS : Disfungsi ereksi Tidak efektif
1. Pasien mengeluh pola seksual
kehilangan jati diri
2. Klien mengatakan tidak
dapat ereksi saat
melakukan hubungan
seksual dengan istrinya.
3. Klien mengatakan sulit
untuk melakukan
hubungan seksual dengan
istrinya
DO:
1. Kesadaran Composmentis
2. TTV (TD; 130/90 mmHg,
Suhu; 36,7 C, RR :
23x/meniit N; 70x/ menit.
16/9/20 DS : Gangguan dalam Harga Diri
1. Klien mengatakan takut hubungan seksual Rendah
tidak dapat Situasional
membahagiakan istrinya
2. Klien mengatakan malu
dengan kondisinya
DO :
1. Kesadaran Composmentis
2. Pasien tampak menunduk
sat berbicara
3. Kontak mata kurang
4. Lesu dan tidak bergairah
5. TTV (TD; 130/90 mmHg,
Suhu; 36,7 C, RR :
23x/meniit N; 70x/ menit.

H. Perumusan Diagnosa
1. Disfungsi seksual
2. Tidak efektif pola seksual
3. Harga diri rendah situasional
I. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi (NIC) Rasional


Hasil (NOC)
1 Disfungsi setelah dilakukan 1. Dengarkan 1. Memahami apa
seksual asuhan pernyataan yang dirasakan
keperawatan klien/orang terdekat oleh klien dan
selama 2x 24 jam 2. Berikan informasi memudahkan
diharapkan klien yang diperlukan mengetahui
menerima fungsi untuk meningkatkan kondisi klien
seksual yang fungsi seksual 2. Menberikan klien
dialaminya, dengan 3. Bantu pasien pemahaman
kriteria hasil : menerima keadaan dalam
1. Klien fungsi seksualnya meningkatkan
mengekspresika 4. Kolaborasi untuk fungsi seksualnya
n kenyamanan melakukan 3. Membantu dalam
2. Klien konsultasi kepada pemahaman klien
menunjukan petugas kesahatan 4. Memaksimalkan
keinginan untuk lainnya berkaitan asuhan
mendiskusikan dengan masalah keperawatan pada
perubahan seksualitas dan klien
fungsi seksual reproduksi
3. Klien meminta
informasi yang
dibutuhkan
tentang
perubahan
fungsi seksual
2 Tidak setelah dilakukan 1. Kaji keefektifan 1. Untuk
Efektif Pola asuhan pola seksual pasien mengetahui
Seksual keperawatan 2. Anjurkan pasien keadaan klien
selama 2x 24 jam untuk 2. Membantu
diharapkan mengungkapkan mengungkapkan
keefektifan pola kekhawatirannya apa yang
seksual pasien 3. Berikan informasi dirasakan klien
kembali normal pada pasien 3. Membantu
dengan kriteria mengenai fungsi meningkatkan
hasil : seksualitas pengetahuan
1. Keluhan pasien 4. Libatkan klien
mengenai pasangan/istri klien 4. Memberikan
hilangnya jati dalam kenyamanan serta
diri, ketakutan, konselingseksualitas melindungi
dan rasa 5. Kolaborasikan privasi klien dan
ketidakmampua dengan dokter atau pasangannya
n dalam ahli terapi terkait 5. Membantu dalam
melakukan prubahan aktivitas asuhan pada
hubungan seksual pasien
seksual dapat selanjutnya
hilang
2. Mengetahui
koping yang
tepat dalam
mencapai
ketidakefektifan
pola seksual
3. Harga diri setelah dilakukan 1. Kaji 1. Mengetahui
rendah asuhan perasaan/persepsi gambaran diri
situasional keperawatan pasien tentang klien
selama 3x 24 jam perubahan gambaran 2. Membantu dalam
diharapkan klien diri berhubungan meningkatkan
menunjkan harga dengan keaadaan keperacayaan
diri dengan kriteria anggota tubunya klien
hasil : yang kurang 3. Memahami
1. Mengungkapka berfungsi normal kondisi klien
n penerimaan 2. Lakukan 4. Membandu
diri secara pendekatan dan bina dalam
verbal hubungan saling meningkatkan
2. Mengungkapka percaya koping klien
n optimism 3. Tunjukan rasa
tentang diri empati, perhatian
sendiri dan penerimaan
pada pasien
4. Dorong pasien
mengidentifikasi
kekuatan dirinya
J. Catatan Perkembangan

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


16/9/20 Disfungsi Dengarkan pernyataan S : Klien mengungkapkan
seksual klien dan berikan perasaannya terkait masalah
informasi yang disfungsi ereksi, mendengarkan
diperlukan untuk
apa yang diinformasikan oleh
meningkatkan fungsi N
seksual perawat,
O : klien tampak tenang, dan
sedikit tampak murung
A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi
16/9/20 Tidak efektif Kaji keefektifan pola S : klien mengeluh tentang
pola seksual seksual dan anjurkan masalah disfungsi ereksi yang
klien untuk dialaminya,
mengungkapkan
kekhawatirannya. klien mengungkapkan
kekhawatirannya
N
klien memperhatikan dengan baik
apa yang disampaikan klien ingin
dibuatkan jadwal visitny
O : klien tampak asertif, Istri klien
selalu mendampinginya
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

16/9/20 Harga diri Kaji perasaan/persepsi S : klien tampak menunjukan


rendah klien tentang perubahan perasaan tentang gambaran
situasional gambaran diri yang dirinya bahwa ia malu dengan
berkaitan dengan kondisinya, klien tampak murung N
keadaan anggota dan berdiam diri klien mulai
tubuhnya yang tidak mengidentifikasi kekuatan yang
berfungsi normal dimiikinya
O : klien tampak merunduk
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

17/9/20 Disfungsi Bantu klien untuk S : Klien mengatakan mengerti


seksual menerima keadaan tentang fungsi seksual yang
fungsi seksualnya saat dijelaskan perawat dan klien
ini. mengatakan menerima apa yang
terjadi pada dirinya dan mencoba
selalu terbuka pada pasangannya N
untuk menemukan jalan keluar
bersama
O : klien tampak tenang
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

17/9/20 Tidak efektif Libatkan pasangan S : klien mengeluh tentang


pola seksual klien dalam konseling masalah disfungsi ereksi yang
seksualitas dialaminya,
klien mengungkapkan
kekhawatirannya dan mau
mencari jalan keluar bersama N
pasangannya
klien memperhatikan dengan baik
apa yang disampaikan perawat
dan ingin dibuatkan jadwal
visitnya
O : klien tampak asertif, istri klien
tampak selalu mendampinginya
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

17/9/20 Harga diri Bina hubungan saling S : klien tampak menunjukan


rendah percaya dan tunjukkan perasaan tentang gambaran
situasional rasa empati dan dirinya bahwa ia malu dengan
perhatian terhadap kondisinya, klien tampak murung
klien. dan berdiam diri klien mulai N
mengidentifikasi kekuatan yang
dimiikinya
O : klien tampak menundukkan
kepala
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

18/9/20 Disfungsi Kolaborasi untuk S : klien menerima jadwal


seksual melakukan konsultasi pertemuannya dengan dokter
dengan dokter ginekologi yang telah dibuatkan
ginekologi terkait oleh perawat
masalah seksualitas dan O : klien tampak tenang N
reproduksi. A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

18/9/20 Harga diri Dorong klien dalam S : klien mengatakan keberadaan


rendah mengidentifikasi istrinya merupakan salah satu
situasional koping individu. kekuatan klien dalam menerima
kondisinya saat ini N
O : klien tampak tenang
didampingi oleh istirnya.
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai