BAB III Metode Studi Rev-1
BAB III Metode Studi Rev-1
BAB III Metode Studi Rev-1
BAB III
METODE STUDI
Secara umum lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi yang berada di
dalam wilayah studi, dengan menentukan lokasi pengambilan data,maka kondisi
lingkungan atau rona awal lingkungan hidup pada lokasi-lokasi yang berpotensi menerima
dampak dapat diamati atau diukur sehingga dapat diprakirakan besaran dampak yang
akan terjadi di wilayah studi. Data yang berkualitas sangat ditentukan oleh metode dan
analisisnya. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data skunder. Jenis dan
metode pengumpulan dan analisa data yang dibutuhkan dalam studi ini adalah sebagai
berikut:
III - 1
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
III - 2
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
yang terdiri dari kesempatan kerja dan peluang berusaha. Data sosial kependudukan
dan sosial ekonomi yang bersumber dari data sekunder diperoleh dari kantor
Kecamatan Taliwang, sedangkan data primer diperoleh dari masyarakat yang tinggal
di sekitar lokasi kegiatan. Data primer dikumpulkan melalui:
1. Masukan langsung dari masyarakat saat sosialisasi dan konsultasi publik.
2. Hasil kuisioner pada saat konsultasi publik dan survey sosial ekonomi budaya .
3. Masukan langsung dari masyarakat pemerhati setelah membaca pemasangan
iklan di koran nasional dan lokal.
Hasil kuisioner untuk masyarakat sekitar pada saat penyusunan dokumen andal.
Angkatan kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang selama seminggu
sebelum pencacahan telah bekerja atau punya pekerjaan, tetapi untuk sementara
waktu tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
III - 3
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Waktu Metode
No Parameter
pengukuran pengumpulan/peralatan
4 SO2 1 jam Spektrofotometer uv-vis
Penentuan titik/lokasi sampling didasarkan atas pertimbangan arah dan kecepatan
angin yang dihubungkan dengan rencana tapak proyek. Pengambilan sampel kualitas
udara dilakukan di tapak proyek dan lingkungan sekitarnya yang diprakirakan terkena
dampak terutama di jalur mobilisasi kendaraan baik saat konstruksi maupun
operasional.
Dimana:
Sl1 dan sl2 : sumber kebisingan pada jarak tertentu (tabel 3.2)
L2/l1 : jarak antar sumber dampak dan jarak yang diinginkan
III - 4
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Tingkat kebisingan
Pada Pada jarak 15 Pada jarak
No Jenis peralatan
sumbernya m dari 30 m dari
(dba) sumbernya sumbernya
2 Backhoe 98 82,6 60,5
3 Truck 64,6
4 Vibration roller 98 82,6 60,5
5 Vibration 101 82,6 63,5
compactor
Sumber: pedoman pemantauan lingkungan hidup, 2003
Dimana:
Loi : tingkat kebisingan kendaraan tipe i
Ni : jumlah kendaraan yang lewat perjam
Si : kecepatan rata-rata kendaraan km/jam
D : jarak sumber bising terhadap titik pengukuran (m)
S : faktor bising untuk daerah terbuka = 3 dba
III - 5
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
III - 6
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Parameter kualitas air laut yang diukur adalah derajat keasaman (ph) air dengan ph-
meter, oksigen terlarut (DO = dissolved oxygen) diukur dengan DO-meter, salinitas
diukur dengan salinometer, daya hantar listrik (konduktivitas) diukur dengan
conductivity-meter. Analisis data kualitas air laut dilakukan dengan membandingkan
hasil analisis laboratorium dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
III - 7
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
III - 8
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Metode
No Parameter pengumpulan Metode analisis data Keterangan
data
M2 = komponen pasut
ganda utama yang
disebabkan gravitasi
bulan,
3 Arus Data sekunder Analisis kecepatan arus Di perairan
dari dishidros rata-rata (besar dan sekitar area
Data primer arah) Pelabuhan
4 Gelombang Data sekunder Analisis karakteristik Di perairan
gelombang ketinggian dan periode sekitar area
Data primer gelombang yang Pelabuhan
signifikan; serta wave
hindcasting
5 Suhu Pengukuran Fluktuasi suhu (untuk Di perairan
langsung menetapkan suhu sekitar area
dengan ambien) Pelabuhan
thermometer
6 Kualitas air Sampling, Fluktuasi kualitas air Di perairan
laut analisis (kondisi saat ini) sekitar area
laboratorium dan Pelabuhan
pengukuran
setempat
III - 9
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Data terkait peningkatan debit air larian dikumpulkan melalui pengumpulan data
sekunder yaitu data terkait curah hujan dari BMKG, gambar proyek dan hasik kajian
drainase. Kajian drainase yang dirujuk meliputi data saluran drainase kota, curah
hujan dari stasiun hujan yang berpengaruh di lokasi kegiatan minimal selama 5 tahun,
melakukan pengamatan langsung/survey lapangan yang dilakukan untuk mengetahui
arah aliran, perhitungan kedalaman drainase, ketinggian dan lebar serta kondisi fisik
saluran drainase.
b. Metode Analisa Data
Data akan ditabulasi dan dianalisa secara deskriptif dan kuantitatif terhadap rencana
kegiatan.
III - 10
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
III - 11
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
lingkungan dengan adanya kegiatan (proyek) dengan kondisi lingkungan tanpa proyek.
Prakiraan besaran dampak dihitung dengan menggunakan formula sederhana :
Prakiraan Besaran Dampak = klp – klrla
Catatan :
Klp = kualitas lingkungan saat kegiatan (proyek) berlangsung
Klrla = kualitas lingkungan saat rona lingkungan awal (mula-mula sebelum adanya
proyek)
Dalam penentuan besaran dampak dimulai dengan menentukan kondisi lingkungan saat
kegiatan (proyek) dari masing-masing komponen lingkungan yang terkena dampak
(dampak penting hipotetik) menggunakan beberapa pendekatan sebagai berikut :
a. Metode Pendekatan Model Matematis
Melalui penggunaan rumus matematis yang sesuai dengan kegiatan proyek serta
keadaan alam di sekitar proyek yang akan diperkirakan seberapa jauh dampak yang
terjadi.
III - 12
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
standar atau kriteria baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan berdasarkan pada
peraturan perundangan yang berlaku, baik yang berskala nasional, sektoral maupun
regional. Standar (baku mutu) ataupun kriteria ini umumnya dipergunakan sebagai
pembanding terhadap nilai parameter komponen lingkungan yang telah maupun yang
akan diperkirakan berubah terhadap nilai ambang batas yang diperbolehkan atau
diijinkan. Komponen lingkungan yang menggunakan baku mutu lingkungan adalah
kualitas air dan kualitas udara.
III - 13
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Keterangan:
Ʃ aktp = ʃ ak di wilayah studi tanpa proyek sebagai rona awal (data
sekunder atau primer hasil survei sampel).
Ʃ aktp yg bekerja = ʃ ak di wilayah studi yang bekerja, tanpa proyek sebagai
rona awal (data sekunder atau primer hasil survei sampel).
∆ ak = tambahan jumlah ak di wilayah studi setelah ada proyek
(diperkirakan berdasarkan jumlah ak yang dipekerjakan oleh
proyek.
Ʃ ak yang dipekerjakan proyek (informasi dari pemrakarsa atau diperkirakan).
Prakiraan dampak berupa kesempatan kerja dilakukan dengan pendekatan empiris, yaitu
metode yang berdasarkan hukum-hukum yang berlaku di lingkungan yang
menggambarkan sebab akibat misalnya timbulnya kesempatan kerja/kesempatan
berusaha
III - 14
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Dimana:
Sl1 dan sl2 : sumber kebisingan pada jarak tertentu (tabel 3.3)
III - 15
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
III - 16
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
C = kapasitas (smp/jam)
Co. = kapasitas dasar (smp/jam)
Fcw = faktor penyesuaian lebar jalan
Fcsp = faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan terbagi)
Fcsf = faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan.
Cm = { ( Ca x Qa ) + ( Cb x Qb) } / ( Qa + Qb)
Dimana,
Cm = konsentrasi parameter kualitas air badan air setelah bercampur dengan
limbah cair kegiatan (mg/l)
Ca = konsentrasi parameter kualitas air badan air sebelum bercampur dengan
limbah cair kegiatan (mg/l)
Cb = konsentrasi parameter kualitas air limbah cair kegiatan (mg/l)
Qa = debit badan air sebelum bercampur dengan limbah cair kegiatan
(m3/detik)
Qb = debit limbah cair kegiatan (m3/detik)
Pendekatan prakiraan dampak Perubahan kualitas air laut ini dipergunakan standar baku
mutu lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah yaitu :
a. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran
Dan/Atau Perusakan Laut
b. Keputusan Menteri LH No. 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
c. Keputusan Menteri LH No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut
III - 17
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Q=cia
Q = jumlah aliran permukaan (m3/detik)
C = faktor pengaliran
I = intensitas curah hujan (mm/tahun)
A = luas daerah pengaliran (m2)
Pada prakiraan besaran dampak ini akan menghitung perubahan koefisien faktor
pengaliran (c) akibat perubahan bentang alam.
III - 18
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
alir yang berisi susunan daftar kegiatan proyek yang saling berhubungan dengan
komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Komponen kegiatan dan
komponen lingkungan disusun hingga dapat menunjukan aliran dampak yang dimulai dari
suatu kegiatan proyek. Bagan alir akan menggambarkan adanya dampak langsung dan
tidak langsung serta hubungan antara komponen-komponen lingkungan, sehingga
evaluasi dampak secara keseluruhan dapat dilakukan. Bagan alir dengan metode
sorenson modifikasi diarahkan pada beberapa hal yaitu:
a. Dampak yang paling sering muncul
b. Kegiatan yang paling banyak menimbulkan dampak
c. Komponen lingkungan yang paling banyak terkena dampak
III - 19
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi usaha dan/atau
kegiatan.
e. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah
kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga diketahui
pertimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.
f. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam
menanggulangi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, sosial dan kelembagaan.
g. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak mengganggu nilai-nilai sosial atau pandangan
masyarakat (emic view)
h. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu
entitas ekologis yang merupakan:
1. Entitas dan/atau spesies kunci (key species)
2. Memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance)
3. Memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance) dan/atau
4. Memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance)
i. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang telah berada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau
kegiatan.
j. Tidak dilampuinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan
daya tampung lingkungan dimaksud.
III - 20
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
III - 21
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Metode
N Data dan Informasi yang Relevan Metode
DPH Metode Prakiraan Dampak Pengumpulan Metode Analisis
o dan Dibutuhkan Evaluasi
Data
Besarnya emisi = (faktor emisi) x (jumlah
bahan bakar)
III - 22
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Metode
N Data dan Informasi yang Relevan Metode
DPH Metode Prakiraan Dampak Pengumpulan Metode Analisis
o dan Dibutuhkan Evaluasi
Data
Adapun untuk memprediksikan kebisingan
lalulintas kendaraan dapat diperkirakan
dengan menggunakan rumus Rau and
Wooten (1990) sebagai berikut:
dimana:
Loi : tingkat kebisingan kendaraan tipe i
Ni : jumlah kendaraan yang lewat perjam
Si : kecepatan rata-rata kendaraan km/jam
d : jarak sumber bising terhadap titik
pengukuran (m)
s : faktor bising untuk daerah terbuka = 3
dBA
5. Tergangguny Profesional judgement Data terkait jenis dan jumlah wawancara Interpretasi, tabulasi, grafik dan deskriptif
a aktivitas gangguan terhadap aktivitas secara
nelayan nelayan langsung dan
observasi
lapangan
6. Penurunan Tingkat pelayanan diperoleh dengan cara menghitung derajat Jumlah dan kepadatan lalu lintas Pengukuran Prakiraan dampak terhadap kemacetan
tingkat kejenuhan (D) dan menganggap jalan adalah jalan perkotaan MKJI kendaraan langsung lalulintas yang diakibatkan oleh bangkitan
pelayanan (1997). lalu lintas yang keluar-masuk tapak proyek
jalan D = V/C terutama pada titik merging (keluar/masuk)
dimana: kendaraan dan perubahan level off services
V = volume lalu lintas (smp/jam) (tingkat pelayanan) di jalan akses proyek .
C = kapasitas (smp/jam) Perkiraan dampak dihitung dari
C = Co x Fcw x Fcsf x Fcsp perbandingan antara volume kendaraan
dimana: yang lewat dengan kapasitas ruas jalan.
C = Kapasitas sesungguhnya (kendaraan/jam) Ruas jalan yang ditinjau adalah ruas jalan
Co = Kapasitas dasar (kendaraan/jam) yang menghubungkan ke daerah sekitarnya.
Fcw = Faktor koreksi lebar jalur Kapasitas ruas jalan dihitung menurut
Fcsf = Faktor koreksi hambatan samping metode dari Manual Kapasitas Jalan
Fcsp = Faktor koreksi pemisahan arah Indonesia (MKJI) Versi 1.10 tahun 1997.
7. Perubahan Analogi terhadap kegiatan sejenis dan dibandingkan dengan - Kualitas air laut Pengukuran Data yang terkumpul dilakukan prakiraan
kualitas air rencana kegiatan dalam kajian teknis langsung dengan membandingkan dengan baku mutu
laut air laut sesuai Keputusan MenLH No. 51
Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut
8. Pola arus dan Modelling menggunakan surface water modelling system Bathymetri Data sekunder Simulasi dan deskriptif
gelombang Pola Arus
9. Meningkatnya Data terkait curah hujan dari BMKG terdekat, gambar proyek dan Data terkait peningkatan debit Data akan Data akan ditabulasi dan dianalisa secara
debit air hasik kajian drainase. Kajian drainase yang dirujuk meliputi data limpasan air hujan dikumpulkan ditabulasi dan deskriptif dan kuantitatif terhadap rencana
larian saluran drainase kota, curah hujan dari stasiun hujan yang melalui pengumpulan data dianalisa kegiatan
berpengaruh di lokasi kegiatan minimal selama 5 tahun sekunder, serta melakukan secara
pengamatan langsung/survey deskriptif dan
lapangan yang dilakukan untuk kuantitatif
mengetahui arah aliran, terhadap
perhitungan kedalaman drainase, rencana
III - 23
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Metode
N Data dan Informasi yang Relevan Metode
DPH Metode Prakiraan Dampak Pengumpulan Metode Analisis
o dan Dibutuhkan Evaluasi
Data
ketinggian dan lebar serta kondisi kegiatan
fisik saluran drainase
III - 24
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
Contents
3.1. Metode Pengumpulan Dan Analisis Data....................................................................1
L-1
Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan Pelabuhan Labuhan Lalar
L-2