0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan6 halaman

Perbedaan Algoritma Dan Program

1. Dokumen membahas perbedaan antara algoritma dan program komputer. Algoritma adalah urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah sedangkan program adalah implementasi algoritma dalam bahasa pemrograman tertentu. 2. Mekanisme pelaksanaan algoritma oleh komputer melibatkan CPU, memori, dan unit input/output. CPU melakukan operasi logika dan aritmatika berdasarkan instruksi program di memori. 3. Belajar membuat program berf

Diunggah oleh

Putrii
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan6 halaman

Perbedaan Algoritma Dan Program

1. Dokumen membahas perbedaan antara algoritma dan program komputer. Algoritma adalah urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah sedangkan program adalah implementasi algoritma dalam bahasa pemrograman tertentu. 2. Mekanisme pelaksanaan algoritma oleh komputer melibatkan CPU, memori, dan unit input/output. CPU melakukan operasi logika dan aritmatika berdasarkan instruksi program di memori. 3. Belajar membuat program berf

Diunggah oleh

Putrii
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 6

1.1.

Perbedaan Algoritma dan Program


Sebagaimana telah diuraikan di sub bab sebelumnya bahwa algoritma adalah urutan
langkah-langkah terbatas yang disusun secara sistematis dan menggunakan bahasa yang logis
dengan tujuan menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sementara program adalah kumpulan
instruksi berupa pernyataan yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman yang
melibatkan pemilihan struktur data. Beberapa pakar komputer menyatakan program dengan
formula Program = Algoritma + Bahasa Pemrograman.

Bahasa pemrograman dan algoritma berhubungan sangat eratpada sebuah program.


Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur datayang tepat akan membuat program menjadi
kurang baik, demikian jugasebaliknya. Jika dihubungkan dengan program, maka pembuatan
algoritma harus memperhatikan kaidah:

1. Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasapemrograman


manapun, artinya penulisan algoritma independen daribahasa pemrograman dan
komputer yang memprosesnya.
2. Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasapemrograman.
3. Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan samakarena
algoritmanya sama.

Algoritma dibuat untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan


ke dalam bahasa pemrograman.Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya
dapatdilaksanakan oleh komputer, algoritma harus diterjemahkan ke dalamnotasi bahasa
pemrograman. Ada beberapa hal yang harus diperhatikanpada penerjemahan tersebut, yaitu:

1. Pendeklarasian variabel
Variabel dibutuhkan oleh program dalam rangka menyimpan data masukan, memproses
dan mendapatkan hasil komputasi.

2. Pemilihan tipe data


Apabila dalam proses pembuatan program ternyata membutuhkanpendeklarasian variabel
maka diwajibkam memilih tipe data, karena setiap variabel pasti membutuhkan tipe data
ketika dideklarasikan.
3. Pemakaian atau pemilihan instruksi
Terdapat beberapa macam instruksi dalam bahasa pemrograman (sequence, selection dan
repetition), urutan langkah dalam algoritma dapat diterjemahkan menjadi salah satu atau
beberapa instruksi tersebut.

4. Aturan sintaksis
Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalam bahasa
pemrograman yang akan digunakan. Setiap bahasa pemrograman memiliki aturan
penulisan sintaks-nya sendiri.

5. Tampilan hasil
Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan.
Halteknis semacam ini diperhatikan ketikamengkonversikannya menjadi program.

6. Cara pengoperasian compiler atau interpreter.


Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau
interpreter. Masing-masing memiliki cara pengoperasian yang bisa jadi berbeda.

Komputer adalah mesin pemroses. Agar dapat dikerjakan oleh komputer, algoritma
harus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman berupa instruksi yang dapat dipahami oleh
komputer sehingga dinamakan program. Jadi program adalah perwujudan atau implementasi
teknis algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat
dilaksanakan oleh komputer. Program ditulis dengan menggunakan salah satu bahasa
pemrograman. Kegiatanmembuat program disebut pemrograman (programming). Orang
yangmenulis program disebut pemrogram (programmer). Tiap-tiap langkah didalam program
disebut pernyataan atau instruksi. Jadi, program tersusunatas sederetan instruksi. Bila suatu
instruksi dilaksanakan, maka operasi-operasiyang bersesuaian dengan instruksi tersebut
dikerjakan komputer.

1.2. Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses Notasi Penulisan


Algoritma
Komputer sebagai mesin pemroses terdiri dari empat komponen utama, yaitu unit
input, unit output, unit pemroses sentral (CPU: Central Processing Unit), dan memori seperti
digambarkan pada Gambar 1.3. CPU adalahperangkat keraskomputer yang memahami dan
melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak. Istilah lain, pemroses/prosesor
(processor) sering digunakan untuk menyebut CPU. CPU berperan sebagai otak komputer,
yang berfungsi mengerjakan operasi-operasi aritmatika seperti kalkulator, hanya saja CPU
jauh lebih kuat dan lebih besar daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah
melakukan operasi aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari
informasi yang dimasukkan melalui unit input berupa beberapa perangkat keras, seperti
papan tombol, pemindai, tuas kontrol, maupun tetikus. CPU dikontrol menggunakan
sekumpulan instruksi perangkat lunakkomputer. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan
oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan, seperti cakram keras, disket, cakram
padat, maupun pita perekam. Instruksi-instruksi tersebut kemudian disimpan terlebih dahulu
pada memori fisik, yang mana setiap instruksi akan diberi alamat unik yang disebut alamat
memori. Selanjutnya, CPU dapat mengakses data-data pada memori fisikdengan menentukan
alamat data yang dikehendaki.Selama proses ini terjadi, sebuah unit dalam CPU yang disebut
dengan penghitung program akan memantau instruksi yang sukses dijalankan supaya
instruksi tersebut dapat dieksekusi dengan urutan yang benar dan sesuai sehingga didapatkan
hasil yang dapat ditampilkan pada unit output, misalnya dengan menampilkannya di layar
monitor.

Memori

Unit Input CPU Unit Output

Gambar 1.3. Komponen-Komponen Utama Komputer

Seperti yang telah diketahui bahwa komputer memerlukan instruksi berupa langkah-
langkah perintah sehingga sebuah prosedur dapat dijalankan. Prosedur yang berisi langkah-
langkah penyelesaian masalah inilah yang disebut dengan algoritma. Jadi, sebelum memasuki
tahap pemrograman komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman,sebaiknya
mempelajari algoritma yang merupakan pengantar kepada pemrograman komputer tersebut.

Dalam ilmu komputer,algoritma dikenal dengan langkah-langkah komputasi yang


terdiri dari masukan dan keluaran. Karena itu Algoritma biasanya dijadikan dasar atau
pengantar bahasa pemrograman dalam studi yang berkecimpung atau berhubungan dengan
ilmu komputer, misalnya Teknik Informatika.

1.3. Belajar Membuat Program dan Belajar Bahasa Pemrograman


Belajar membuat program berbeda dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar
membuat program adalah belajar tentang strategi atau cara menyelesaikan suatu masalah,
yang diungkapkan dalam bentuk algoritma yang mudah dibaca dan dipahami yang
selanjutnya dituangkan dalam bahasa pemrograman. Belajar memprogrambersifat
pemahaman persoalan, analisis dansintesis. Titik berat belajar membuat program adalah
desain program. Sedangkan belajar bahasa pemrograman adalah belajar mengenai tata cara
atau tata aturan penulisan pernyataan atau statement untuk membuat program dalam bahasa
tertentu saja. Tata aturan ini biasa disebut juga dengan sintaks bahasa. Sintaks bahasa ini
meliputi cara mendeklarasikan variabel, cara melakukan perulangan, percabangan dan lain-
lain. Tiap bahasa pemrograman memiliki aturan penulisan sendiri-sendiri walaupun
terkadang ada kemiripan aturan antar bahasa. Titik berat belajar bahasa pemrograman adalah
coding program.

Sampai saat ini terdapat puluhanbahasa pemrogram, antara lain bahasa Assembly,
Fortran, Cobol, PL/I, Algol, Pascal, C, C++, Basic, Prolog, LISP, PRG, CSMP, Simscript,
GPSS, Dinamo, dan lain-lain. Berdasarkanterapannya, bahasa pemrograman dapat
digolongkan atas dua kelompokbesar:

1. Bahasa pemrograman bertujuan khusus. Yang termasuk kelompokini adalah Cobol untuk
terapan bisnis dan administrasi. Fortran untuk terapan komputasi ilmiah, bahasa
Assembly untuk terapan pemrogramanmesin, Prolog untuk terapan kecerdasan buatan,
bahasa-bahasasimulasi, dan sebagainya.
2. Bahasa pemrograman bertujuan umum, yang dapat digunakan untukberbagai aplikasi.
Yang termasuk kelompok ini adalah bahasa Pascal, Basic, Java, dan C. Tentu saja
pembagian ini tidak kaku. Bahasabertujuan khusus tidak berarti tidak bisa digunakan
untukaplikasi lain. Cobol misalnya, dapat juga digunakan untuk terapanilmiah, hanya
saja kemampuannya terbatas. Yang jelas, bahasapemrograman yang berbeda
dikembangkan untukbermacam-macam terapan yang berbeda pula.

Berdasarkan pada tingkat kerumitan sebuah bahasa pemrograman, apakah notasi


bahasa pemrograman lebih mendekati bahasa mesin atau ke bahasa manusia, maka bahasa
pemrograman dikelompokkan atas dua macam, yaitu bahasa tingkat tinggi dan bahasa tingkat
rendah. Istilah "bahasa pemrograman tingkat tinggi" tidak serta merta menjadikan bahasa
tersebut lebih baik dibandingkan dengan bahasa pemrograman tingkat rendah. Akan tetapi,
maksud dari "tingkat tinggi" di sini merujuk kepada abstraksi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bahasa tingkat rendah terhadap bahasa mesin. Dibandingkan dengan harus berurusan
dengan register, alamat memori dan stack-stack panggilan, bahasa pemrograman tingkat
tinggi akan berurusan dengan variabel, larik, dan ekspresi aritmetika atau aljabar boolean.
Selain itu, tidak seperti bahasa rakitan, bahasa tingkat tinggi tidak memiliki kode operasi
yang dapat secara langsung menjadikan bahasa tersebut menjadi kode mesin. Fitur lainnya
seperti fungsi-fungsi penanganan string, fitur pemrograman berorientasi objek, input/output
terhadap berkas juga terdapat di dalam jenis bahasa ini.

Secara umum, bahasa tingkat tinggi akan membuat pemrograman komputer yang
kompleks menjadi lebih sederhana, sementara bahasa tingkat rendah cenderung untuk
membuat kode yang lebih efisien. Dalam sebuah bahasa tingkat tinggi, elemen-elemen
kompleks dapat dipecah ke dalam beberapa elemen yang lebih sederhana, meski masih dapat
dianggap kompleks, di mana bahasa tersebut menyediakan abstraksi. Karena alasan ini, kode-
kode yang harus berjalan dengan efisien dapat ditulis dalam bahasa pemrograman tingkat
rendah, sementara bahasa tingkat tinggi digunakan untuk mempermudah pemrograman.

Bahasa tingkat rendah dirancang agar setiapinstruksinya langsung dikerjakan oleh


komputer, tanpa harusmelalui penerjemah (translator). Contohnya adalah bahasa mesin.CPU
mengambil instruksi dari memori, langsung mengerti danlangsung mengerjakan operasinya.
Bahasa tingkat rendah bersifatprimitif, sangat sederhana, orientasinya lebih dekat ke mesin,
dansulit dipahami manusia. Bahasa Assembly dimasukkan kedalam kelompok ini karena
alasan notasi yang dipakai dalam bahasaini lebih dekat ke mesin, meskipun untuk
melaksanakaninstruksinya masih perlu penerjemahan ke dalam bahasa mesin.

Bahasa tingkat tinggi membuat pemrograman lebih mudahdipahami, lebih


“manusiawi”, dan berorientasi ke bahasa manusia(bahasa Inggris). Hanya saja, program
dalam bahasa tingkat tinggitidak dapat langsung dilaksanakan oleh komputer. Ia
perluditerjemahkan terlebih dahulu oleh sebuah translator bahasa, yangdisebut kompilator
atau compiler, ke dalam bahasa mesin sebelumakhirnya dieksekusi oleh CPU. Contoh bahasa
tingkat tinggi adalahPascal, PL/I, Ada, Cobol, Basic, Fortran, C, C++, dan sebagainya.
Dengan bertambah rumitnya arsitektur mikroprosesor modern, kompilator-
kompilator bahasa pemrograman tingkat tinggi dapat membuat kode yang lebih efisien
dibandingkan dengan para programmer bahasa pemrograman tingkat rendah yang
melakukannya secara manual.Perlu dicatat bahwa istilah "tingkat tinggi" dan "tingkat
rendah" adalah relatif. Pada awalnya, bahasa Assembly dianggap sebagai bahasa tingkat
rendah, sementara COBOL, C, dan lain-lainnya dianggap sebagai bahasa tingkat tinggi,
mengingat mereka mengizinkan abstraksi terhadap fungsi, variabel, dan evaluasi ekspresi.
Akan tetapi, banyak programmer saat ini mungkin menganggap bahasa C sebagai bahasa
pemrograman tingkat rendah, mengingat bahasa pemrograman tersebut mengizinkan akses
memori secara langsung dengan menggunakan alamatnya, dan juga dapat menggunakan
beberapa direktif bahasa Assembly.

Anda mungkin juga menyukai