Bab 9 Estimasi
Bab 9 Estimasi
Bab 9 Estimasi
ESTIMASI
Pengumpulan data kuantitatif dengan jalan
melakukan penelitian sampling akan
diperoleh ukuran-ukuran sampel yang
disebut statistik yang berguna dalam
mengestimasi (menduga) ukuran-ukuran
populasi yang dikenal dengan istilah
parameter yang pada umumnya belum
diketahui apabila jumlah populasinya sangat
besar dan tidak memungkinkan untuk
meneliti seluruhnya, baik karena biaya, waktu
dan tenaga, sehingga dilakukan sampling.
3.1. Estimasi Titik dan Estimasi Interval
• Estimasi titik (point estimation) merupakan
pendugaan yang terdiri dari satu nilai penduga saja.
Contohnya: rata-rata pemakaian listrik rumah
tangga keluarga di Desa Sukamaju dengan daya 900
watt adalah sebesar 100 kw per bulan. Apabila kita
mengambil sampel di desa lain atau di daerah
lainnya, mungkin saja akan diperoleh kesimpulan
yang berbeda, bisa 105 kw, 95 kw, atau yang
lainnya.
3.2. Estimasi Titik dan Estimasi Interval
• Estimasi titik (point estimation) merupakan
pendugaan yang terdiri dari satu nilai penduga saja.
Contohnya: rata-rata pemakaian listrik rumah
tangga keluarga di Desa Sukamaju dengan daya 900
watt adalah sebesar 100 kw per bulan. Apabila kita
mengambil sampel di desa lain atau di daerah
lainnya, mungkin saja akan diperoleh kesimpulan
yang berbeda, bisa 105 kw, 95 kw, atau yang
lainnya.
• Estimasi titik ini hanya mencerminkan penduga
tunggal seperti rata-rata atau proporsi akan
memberikan hasil yang kurang meyakinkan. Oleh
karena itu digunakanlah estimasi interval. yaitu
menduga harga parameter di antara dua batas
nilai, yaitu batas bawah dan batas atas, sehingga
apa yang diestimasi mengandung pendugaan
nilai terendah dan nilai tertinggi sesuai dengan
besarnya tingkat keyakinan intervalnya
(Confidence Interval).
3.3. Estimasi Rata-rata
SD
= X ±Z
N
2
Z =Z =Z = 1,96
0,05 0.025
2 2
• Perhitungan estimasi interval mengenai rata-
rata
10 10
= 70 ± 1,96 = 70 ± 1,96
40 6,324555
= 70 ± 1,96 (1,5811)
= 70 3,10
70 − 3,10 70 + 3,10
66,90 73,10
= 70 ± 4 Z =
4
1,5811
10 2
Z =4
40 Z = 2,53
2
Z (1,5811) = 4
2
2
• Luas kurva normal pada Z = 2,53adalah 0,4943
• Oleh karena itu maka tingkat
2 keyakinannya adalah
0,4943 x 2 = 0,9886 atau 98,86 persen.
3.3.2. Sampel Kecil
= X ±t SEM SD
( ; n − 1) SEM =
N
2
Contoh:
Sebuah sampel pendapatan per hari yang diperoleh
dari 6 orang pedagang bakso keliling sebagai berikut:
Pedagang
Pendapatan
Bakso
A Rp 30 ribu
B Rp 32 ribu
C Rp 32 ribu
D Rp 28 ribu
E Rp 25 ribu
F Rp 30 ribu
A 30 0.5 0.25
B 32 2.5 6.25
C 32 2.5 6.25
D 28 -1.5 2.25
E 25 -4.5 20.25
F 30 0.5 0.25
Jumlah 177 0 35.5
X X=
177
= 29,5
X =
n 6
S 2 S 2
− = (X − X )± Z A+ B
A B A B n n
2 A B
Rp 34.766 A − B Rp 65.234
Dengan tingkat keyakinan 95 %, maka perbedaan
rata-rata pendapatan perbulan antara keluarga
yang berasal dari kota A dengan yang berasal dari
kota B berkisar antara Rp 34.766 dan Rp 65.234.
3.4.2. Sampel Kecil
(n − 1) S 2 + (n − 1) S 2
1 1 2 2 1 1
− = ( X − X ) ± t +
1 2 1 2
n +n −2 n1 n2
; n + n − 2
2 1 2 1 2
Contoh 1:
Suatu perusahaan taksi ingin menentukan apakah
membeli ban merek A atau merek B untuk armada
taksinya. Untuk mengestimasi perbedaan kedua
merek tersebut dilakukan suatu percobaan dengan
menggunakan 10 buah ban dari masing-masing
merek. Ban digunakan sampai aus. Hasilnya: rata-
rata jarak tempuh ban merek A sejauh 38.000 km
dengan standar deviasi sebesar 6.000 km,
sedangkan rata-rata jarak tempuh ban merek B
sejauh 36.000 km dengan standar deviasi sebesar
5.000 km. Dengan tingkat keyakinan 95 %, buatlah
estimasi perbedaan dua mean.
Jawab:
X = 38 S =6 n = 10
A A A
X = 36 S =5 n = 10
B B B
324 + 225 1
− = 2 ± 2,101
A B 18 5
549 1
− = 2 ± 2,101
A B 18 5
− 3.189 − 7.189
A B
(X − X )2 282
S = A A S = = 40,286 = 6,347
A N −1
A
A 8 −1
S 6,347
6,347
SEM
A
= A
SEM = = = 2,244
N
A
A 2,828427 2,828427
XB 312
X
B
= X = = 39
N
B B 8
(X − X )2 172
S = B
N −1
B
S = = 24,571 = 4,957
B
B B 8 −1
S 4,957 4,957
SEM = B SEM = = = 1,753
B n B 2,828427 2,828427
B
t = t = t = 2,145
;n + n − 2
0,05
;8 + 8 − 2
0,025 ;14
2 A B
2
Perhitungan perbedaan dua sampel independen
(n − 1) S 2 + (n − 1) S 2
A A B B 1 1
− = ( X − X ) ± t +
A B A B n +n −2
; n + n − 2 n A n B
2 A B A B
(8 − 1)(6,347 ) 2 + (8 − 1)(4,957 ) 2 1 1
− = (37 − 39) ± 2,145 +
A B 8+8−2 8 8
282 + 172
− = −2 ± 2,145
A B (0,25 )
14
454
A − B = −2 ± 2,145 (0,25 )
14
− = −2 ± 2,145 (32,429 )(0,25)
A B
− = −2 ± 2,145 8,107
A B
− = −2 ± 2,145 (2,847 )
A B
− = −2 ± 6,107 − 2 - 6,107 − −2 + 6,107
A B A B
− 8,107 − 4,107
A B
Dengan tingkat keyakinan 95 %, maka perbedaan rata-rata
usia karyawan untuk menduduki jabatan manajer antara
perusahaan multinasional A dan perusahaan multinasiona
B berkisar antara -8.107 tahun dan 4.107 tahun.
3.5. Estimasi Perbedaan Dua Mean Untuk
Sampel Berpasangan
D
D=
n
Jawaban:
D 68
D= = = 6,8
n 10
2
(D − D )
SD =
n −1
19,60 19,60
SD = = = 2,1778 = 1,4757
10 − 1 9
SD 1,4757 1,4757
S = = = = 0.4667
D n 10 3.1623
Perhitungan perbedaan rata-rata dua sampel
berpasangan
− = D ±t S
1 2 ( ; n − 1) D
2
− = 6,8 ± t 0,4667
1 2 0,05
( ;10 − 1)
2
− = 6,8 ± t 0,4667
1 2 (0,025 ; 9)
− = 6,8 ± 2,262(0,4667 )
1 2
− = 6,8 ± 1,0556 6,8 - 1,056 − 6,8 + 1,056
1 2 1 2
5,744 − 7,856
1 2
3.6. Estimasi Mengenai Proporsi
pq
P= p Z
n p= x
2 n
q = 1− p atau p =1−
x
n
Contoh:
Suatu penelitian dilakukan oleh sebuah perguruan
tinggi swasta terhadap ketepatan waktu
pembayaran SPP dari para mahasiswanya. Dari 100
mahasiswa yang diteliti ternyata terdapat 60
mahasiswa mengalami keterlambatan. Dengan
tingkat keyakinan 95 %, buatlah estimasi interval
proporsi dari mahasiswa yang mengalami
keterlambatan pembayaran SPP.
Jawaban:
n = 100 Z =Z = 1,96 p = x = 60 = 0,6
0,025
2
n 100
x = 60
0,6(0,4) 0,24
P = 0,6 1,96 P = 0,6 1,96
100 100
1 2 1
(
P −P = p − p Z
2
) pq
n
p q
1 1+ 2 2
n
2 1 2
Contoh
Bila dari 200 perokok terdapat 46 orang yang lebih
menyukai merek A dan 18 orang dari 150 perokok di
daerah lain lebih menyukai merek B. Dengan tingkat
keyakinan 98 %, hitunglah perbedaan proporsi
kedua merek rokok tersebut.
Jawab
Penghitungan p dan q
x1 = 46 n1 = 200 x = 18 n = 150
2 2
p = 46 = 0,23 p = 18 = 0,12
1 200 2 150
1 2 1
(
P −P = p − p Z
2
) pq
n
p q
1 1+ 2 2
n
2 1 2
0,23(0,77) 0,12(0,88)
P − P = 0.11 2,326 +
1 2 200 150
0,1771 0,1056
P − P = 0.11 2,326 +
1 2 200 150
P − P = 0.11 2,326 0,00089 + 0,00070
1 2
P − P = 0.11 2,326 0,00159
1 2
P − P = 0.11 2,326 (0,0399 )
1 2
P − P = 0.11 0,0927
1 2
0,017 P − P 0,203
0.11 − 0,0927 P − P 0.11 + 0,0927
1 2 1 2
Jadi perbedaan proporsi perokok yang menyukai
merek A dengan yang menyukai merek B berkisar
antara 1,7 persen sampai dengan 20,3 persen.
SOAL 1
Suatu perusahaan menyatakan bahwa produk diet dapat
menurunkan berat badan seseorang sebanyak 4 Kg dalam
waktu dua minggu. Diambil sampel acak sebanyak 7 wanita
yang menggunakan diet tersebut dicatat berat badannya
sebelum dan sesudah jangka waktu dua minggu sebagai berikut
(dalam kg):
Berat sebelum Berat sesudah
62,3 57,1
Buatlah estimasi interval 64,5 58,5
perbedaan berat badan 62,7 58,0
rata-rata ke 7 wanita 69,1 62,2
64,2 58,6
tersebut dengan tingkat
62,5 60,0
keyakinan 95 %. 56,6 54,3
70,1 67,1
SOAL 2
Hitunglah perbedaan dua mean pada tingkat
keyakinan 95 % bila ban dari masing-masing merek
dipasang secara acak di roda belakang delapan taksi
dan jarak tempuhnya adalah:
Merek A Merek B
38.200 36.500
48.400 37.700
34.400 36.500
36.700 32.100
32.700 47.800
31.100 46.800
45.400 39.100
32.500 38.800
SOAL 3