Handout - Reactor Copy Pages 56 84
Handout - Reactor Copy Pages 56 84
Handout - Reactor Copy Pages 56 84
Design Equations
56
Conversion
Batch: Flow:
Design Equations
57
Reactor Mole Balances in Terms of Conversion
Batch
CSTR
PFR
PBR
58
REAKTOR BATCH
59
BATCH VERSUS CONTINUOUS
OPERATION
60
61
DESIGN EQUATIONS FOR A BATCH
REACTOR (BR)
Pertimbangan umum
• t adalah waktu reaksi yang diperlukan untuk mencapai
konversi fA1 sampai fA2
• A adalah limiting reactant
• Besaran yang diketahui: NA0, fA1, & fA2
• Besaran yang tidak diketahui: t, (-rA), V, dan T
• Pertimbangkan reaksi:
A + … → νC C + …
dN A dN A0 (1 − f A ) N A0 df A
rAV = = =−
Waktu reaksi: dt dt dt
f A2
df A
t = N A0 ∫ 62
f A1
− rAV
• Kecepatan reaksi
- rA = f(fA, T)
• Neraca Energi Memberikan
T = f(fA, V)
• Persamaan keadaan
V = f(NA, T, P)
Interpretasi nilai t/NA0 dapat ditentukan melalui grafik
1/(-rA)V
Area = t/NA0
fA
fA1 fA2 63
Kecepatan produsi (pembentukan) C pada basis kontinyu
Pr (C ) =
mol C terbentuk batch
×
batch waktu
NC2 − NC1 ∆NC νC∆NA
Pr(C) = = =
tc tC t + td
Dalam konversi XA
Dalam banyak kasus
ν C N A0 ( f A 2 − f A1 ) fA1 = 0 dan fA2 = XA
Pr (C ) =
t + td 64
NERACA ENERGI; TEMPERATUR
BERUBAH
• Bentuk umum:
R in – R Out + R gen = R acc
• Untuk RB: Panas masuk dapat dari
pemenas koil/ jaket, panas keluar dapat
dari pendingin koil/ jaket, dan panas
generasi adalah panas yang dihasilkan
atau dibutuhkan oleh reaksi
65
Transfer panas: R in/ R out ditunjukkan
dengan pers.:
Q = UAc(Tc – T)m
Panas akumulasi:
Racc = dH/dt = Nt Cp dT/dt = mt Cp dT/dt
Total mole: n
Nt = ∑ Ni (termasuk inert)
i =1
67
Kapasitas panas sistem pada P tetap:
68
RB Operasi Isotermal
f A2
df A
t = C A0 ∫
f A1
− rA
(densitas konstan)
(densitas konstan)
Solusi
70
Densitas sistem berubah
71
Contoh 12-3 Missen
Solusi
72
Pengendalian Transfer Panas Untuk Menjaga Kondisi
Isotermal
• Bila reaksi eksotermis atau endotermis, maka diperlukan
pengendalian temperatur (T) untuk menjaga kondisi
isotermal dengan memberi pendingin atau pemanas
• Tinjau reaksi: A + • • • Æ Produk
• Operasi isotermal Æ dT/dt = 0, sehingga
73
Contoh 12-4 Missen
Solusi
74
OPERASI NON ISOTERMAL
• Adiabatis (Q = 0)
• Non Adiabatis (Q ≠ 0)
Operasi Adiabatis:
Temperatur akan naik dalam reaksi eksotermis dan turun
dalam reaksi endotermis
Persamaan Neraca Energi Sistem Adiabatis, Q = 0
75
Karena hubungan dfA/dt dengan dT/dt adalah implisit
terhadap t, shg pers. menjadi
Di integralkan:
t
Waktu yang diperlukan untuk mencapai konversi fA,
dari pers. Neraca massa:
76
Algoritma menghitung t RB Adiabatis
77
Contoh 12-5 Missen
Solusi 78
MULTIPLE REACTIONS IN
BATCH REACTORS
79
• Asumsi semua reaksi elementer, shg kec reaksi
dapat dinyatakan sebagai:
atau
80
Sehingga diperoleh persamaan
81
Neraca mole RB untuk N komponen dan M set
reaksi:
Penyelesaian:
Untuk densiti konstan berarti volume reaktor adl
konstan shg pers design menjadi:
84