Bahasa Pemrograman Arduin1
Bahasa Pemrograman Arduin1
Berikut ini adalah penjelasan mengenai karakter bahasa C dan software Arduino.
1. Struktur
a. Setup()
Setup() adalah Fungsi yang pertama dipanggil ketika menjalankan sketch. digunakan sebagai
tempat inisialisasi variabel, pin mode, penggunaan library dan lainnya. fungsi ini dijalankan sekali
ketika board dinyalakan atau di reset.
Biasanya isinya berupa kode perintah untuk menentukan fungsi pada sebuah pin. Contoh
kodenya seperti :
void setup()+
{
pinMode(13,OUTPUT); //menentukan ‘pin’ 13 sebagai output
}
b. loop()
Setelah membuat fungsi setup() sebagai tempat inisialisasi variabel dan menetapkan nilai maka
selanjutnya fungsi loop() seperti namanya fungsi ini akan melakukan perulangan berturu-turut,
memungkina program untuk mengubah dan menanggapi. digunakan untuk mengontrol board
Arduino. Contoh kode:
void loop()
{
digitalWrite(13, HIGH); //nyalakan ‘pin’ 13
delay(1000); //pause selama 1 detik
digitalWrite(13, LOW); //matikan ‘pin’ 13
delay(1000); ///pause selama 1 detik
}
2. Syntax
Elemen bahasa C ini dibutuhkan dalam penulisan kode pemrograman Arduino :
Digunakan untuk memberi catatan apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan
dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan di belakangnya akan diabaikan oleh
program.
Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai
komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
{ } (kurung kurawal)
Kurung kurawal adalah tanda kapan blok program dimulai dan berakhir.
; (titik koma)
Baris kode harus diakhiri dengan titik koma, jika ada titik koma yang hilang maka program tidak
akan bisa dijalankan.
3. Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk memindahkan
angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk memindahkannya.
int (integer), menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit), rentang dari -32,768 dan 32,767.
long (long), menyimpan angka dalam 4 byte (32 bit) rentang dari -2,147,483,648 dan
2,147,483,647.
boolean (boolean), menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah).
float (float), menyimpan angka desimal dalam 4 byte (32 bit) rentang dari
-3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.
char (character), menyimpan 1 karakter dengan kode ASCII, contoh A = 65
4. Operator Matematika
Berfungsi untuk manipulasi angka seperti matematika sederhana.
( + ) Penjumlahan
( – ) Pengurangan
( * ) Perkalian
( / ) Pembagian
( % ) Menghasilkan sisa hasil pembagian suatu angka, contoh : 24 % 10, maka akan
menghasilkan angka 4)
( = ) Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x
sekarang sama dengan 20).
5. Operator Pembanding
Berfungsi membandingkan nilai logika.
( < ) Lebih kecil dari (contoh : 17 < 15 adalah FALSE (salah) atau 10 < 10 adalah FALSE
(salah) atau 7 < 9 adalah TRUE (benar))
( > ) Lebih besar dari (contoh: 20 > 10 adalah TRUE (benar) atau 5 > 5 adalah FALSE
(salah) atau 2 > 14 adalah FALSE (salah))
( == ) Sama dengan (contoh: 18 == 17 adalah FALSE (salah) atau 30 == 30 adalah
TRUE (benar))
( != ) Tidak sama dengan (contoh: 50 != 5 adalah TRUE (benar) atau 3 != 3 adalah
FALSE (salah))
6. Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini
adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan bisa dicari di internet).
If..else
if (kondisi) { }
else if (kondisi) { }
else { }
Program akan menjalankan kode yang ada di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE.
Jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa apakah kondisi pada else if.
Jika kondisinya FALSE maka kode pada else yang akan dijalankan.
For
Digunakan jika ingin melakukan perulangan kode di dalam kurung kurawal beberapa kali.
Ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang diinginkan. Melakukan penghitungan ke
atas dengan i++ atau ke bawah dengan i – – .
7. Digital
pinMode(pin, mode)
Berfungsi untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor yang akan digunakan dari
0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik
menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini untuk
mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan
menjadi ground).
8. Analog
Meskipun Arduino adalah alat digital namun bisa beroperasi secara analog (menggunakan trik).
Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan digital.
1. analogWrite(pin, value)
Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10,
11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off) dengan sangat cepat sehingga membuatnya
dapat berfungsi layaknya keluaran analog. Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka
antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).
analogRead(pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran voltase-nya.
Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5 volts).