Word Rangkuman Bimbingan PJJ Stase Kulit Kelamin DR Syahfori Widiyani, M.SC, SP - KK Periode 07-19 September 2020
Word Rangkuman Bimbingan PJJ Stase Kulit Kelamin DR Syahfori Widiyani, M.SC, SP - KK Periode 07-19 September 2020
Word Rangkuman Bimbingan PJJ Stase Kulit Kelamin DR Syahfori Widiyani, M.SC, SP - KK Periode 07-19 September 2020
- Anatomi dan fisiologi kulit harus kuasai secara mandiri, sebagai basic dalam mempelajari
ilmu penyakit kulit.
· Stratum korneum: inti sel sudah mati, (parakeratosis: masih ada inti sel)
· Stratum lusidum
· Pars
papilare : berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah
· Pars
retikulare
a)Lapisan subkutis/hipodermis
2. Effloresensi
- Dalam mempelajari penyakit kulit, intinya merupakan sebuah effloresensi yang harus
dideskripsikan sesuai dengan tampakan (visualisasi) dan dapat berubah-ubah setiap saat.
Contoh:
· Lenting (gelembung isi cairan). Jika gelembung isi cairan ini pecah, maka bisa
menjadi erosi ataupun nanah.
· Pada herpes zoster: gambaran khasnya ialah vesikel herpetiformis (vesikel yang
berkelompok sesuai dermatom. Jika vesikel ini pecah maka akan menjadi gambaran
erosi). Berbeda pada herpes labialis, penyebaran vesikel berkelompok namun
penyebarannya tidak mengikuti dermatom).
- Effloresensi terjadi akibat adanya kelainan pada lapisan sel kulit, bisa karena infeksi,
autoimun, radang dan sebagainya.
1) Padat: papul, nodul, nodulus, tumor, effloresensi khusus (urtika, keloid, komedo
hitam, komedi putih).
✓ Papul : isinya sel-sel radang, penonjolan diatas permukaan kulit < 0.5cm, di
permukaan terlihat jelas , dan bila dilihat dari samping bulatannya hampir
utuh. Permukaan papul dapat licin/mengkilat, delle (contoh: moluskum
kontangiosum), verikosa (contoh: veruka vulgaris).
✓ Nodul : terletak dikutan dan subkutan, diameter > 1 cm , dari samping hanya
terlihat setengah lingkaran, karena setengahnya lagi mengakar di epidermis.
Bisa sampai subkutan.
Cara membedakan antara papul dan nodul adalah : Posisi kedalaman akar /
kejadiannya (Papul superficial , sedangkan nodul lebih dalam).
✓ Plak (plaque) : berisi zat padat (biasanya infiltrat) / suatu papul yang melebar .
2) Cairan: pustul, kista, bula, vesikel (vesikel yang khas tear drop), abses.
b) Mendatar: Perubahan warna kulit semata. Harus dideskripsi kan secara detail mulai
dari bentuk, batas, jumlah (soliter/multiple), ukuran. Contoh: makula, patch (+eritem /
hipopigmentasi / hiperpigmentasi), ptekie, purpura, ekimosis, hematom, sikatrik
(hipertrofi, hipotrofi, atrofi).
1) Erosi: lecet, tapi tidak melebihi stratum basal. Menyebabkan keluarnya cairan
serosa
Skuama: halus (ptiriasiform) & kasar (psoriasiform). Skuama juga dapat dibagi
menjadi skuama kering dan skama berminyak.
Histopatologi
Spongiotik:
Dermatitis: inflamasi, gatal, faktor eksogen dan endogen, kronik residif, polimorf
Pewarnaan gram
Lampu wood
Pewarnaan diaskopi
Tzank test
Effloresensi
Gambar Effloresensi
Tambahan (Pioderma):
- Ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh staphyloccocus aureus (tersering), streptococcus B
hemolyticus atau oleh keduanya.
2. Folikulitis: ialah radang pada folikel rambut, jika lebih dari satu maka disebut
furunkulosis. Dibagi menjadi 2 klasifikasi, yaitu folikulitis superficialis (biasanya pada
regio extensor tungkai) dan folikulitis profunda (pada regio mandibularis). DD folikulitis
ialah Tinea barbae (sama-sama predileksi di mandibula).
3. Furunkel: ialah radang pada folikel rambut dan sekitarnya. Memiliki gambaran khas
“nodusl berbentuk kerucut”.
4. Abses multipel kelenjar keringat: ialah infeksi yang diisebabkan oleh staphylococcus
aureus pada kelenjar keringat, dengan gambaran khas “nodul berbentuk kubah”
- Pengobatan penyakit kulit bermacam-macam, yaitu: topikal, sistemik, intralesi. Cara lain
yaitu: Radioterapi, Sinar UV, Laser, Bedah krio (digunakan pada cutaneus larva migran,
namun saat ini tidak dipakai lagi karena bersifat iritan), Bedah listrik, Bedah skalpel (biasa
pada nevus pigmentosus).
1. Pengobatan Topikal
a) Bahan Dasar
(Vehikulum)
1) Cairan
- cairan terdiri atas: solusio (larutan dalam air), dan tingtura (larutan dalam
alkohol)
• Kompres terbuka
2) Bedak
3) Salap
4) Krim
- Macam krim : krim W/O (cold cream), krim O/W (vanishing cream)
6) Pasta
b) Bahan Aktif
• Asam asetatantiseptik
i. Acidi benzoici 5
iii. Petrolati 28
• Asam boratantiseptik
• Asam undesilenatantimikotik
• Asam vit.A memperbaiki keratinisasi, meningkatkan sintesis DNA dalam
epitelium germinatif, meningkatkan laju mitosis, menebalkan stratum
granulosum, menormalkan parakeratosis.
• Benzokainanastesia
• Camphoraantipruritus
• Mentolantipruritus
• Sulfurantiseboroik, anti akne, anti skabies, antibakteri gram positif dan anti
jamur. konsentrasi 4-20% (salep 2-4)
• Ter hasil destilasi kering batubara (liantral & liquor karbonis detergens);
kayu (oleum kadini, oleum ruski); fosil (iktiol) efek antipruritus,
antiradang, antiekzem, antiakantosis keratoplastik, digunakan u/ psoriasis,
dermatitis kronik dalam salap.
• Zat antiseptik:
• Zat-zat pengoksidasi:
i. Permanganas kalikus antiseptik lemah; konsentrasi tinggi bersifat
astringen dan kaustik
• Kortikosteroid Topikal:
ii. Penggolongan:
iii. Indikasi:
Dermatoterapi 2
Gambar Keterangan
Farmakoterapi:
- first line : cefixime 400 mg dosis
tunggal + doxycycline 200 mg (selama
7 hari)
- Second line: cefixime 400 mg +
azithromycin 1000 mg dosis tunggal
Diagnosa: Eritrasma
Farmakoterapi:
- Eritromisin gel 2%
Diagnosa: Herpes Labialis
Farmakoterapi:
- Lini 1: Asiklovir 5x200 mg/hari
- Lini 2: Asiklovir 3x400 mg/hari
- Lini 3: Famsiklovir 2x100 mg/hari
Diagnosa: Tinea Kapitis Tipe Kerion
Farmakoterapi: (Antifungal + Steroid)
- Kompres terbuka NaCl 0.9% (terdapat
krusta)
- Sistemik: griseofulvin 10-15mg/kgbb/hari
(pada malam hari karena bersifat
fototoksik dan diminum bersama lema
agar mudah diabsorbsi)
- Steroid
Effloresensi (WAG)
Gambar Effloresensi
*Patogeneis Akne!
* Pelajari topik Dermatosis eritroskuamosa!
Gambar Effloresensi
1. DD Bercak Merah:
• Tinea Kruris
• Kandidosis Intertrigo
• Dermatitis Intertrigo
• Dermatitis Atopik
• Eritrasma
• Dermatitis Kontak Alergi
• Morbus Hansen.
• Dermatitis Kontak Iritan
• Psoriasis inversa
• Dermatitis Seboroik
• Hailey hailey Disease (Benign Familiar Pemphigus)
Gambar Keterangan
DD : SJS, TEN
Tatalaksana :
- Nikolsky (-)
- Pemeriksaan Gram : coccus gram (+)
,bergerombol seperti anggur.
Pada regio antebrachii dextra tampak bula
tegang ukuran variasi mulai lentikuler hingga
nummular.
DX moluskum kontagiosum
Pada regio palmar sinistra et dextra tampak
macula hiperpigmentasi, ukuran milier sampai
lentikuler , multiple, tersebar diskret.
Diantaranya tampak papul soliter warna kulit
ukuran milier.
* tambahan :
Perlu di biopsy liat selnya, apakah ada sel pembuluh
darah , apakah parakeratosis (stratum korneum yang
masih mempunyai inti)
Pada regio linea axillaris dextra media tampak
hematom bentuk tidak teratur, batas tidak
tegas, ukuran plakat
dr Syahfori Widiyani, M.Sc, Sp.KK
Senin, 14 September 2020 10.10 - 11.30 WIB
Keluhan IMS :
1. Cairan/Duh tubuh/Discharge: Pada laki-laki (uretritis GO), pada perempuan (uretritis non
spesifik GO). Duh Tubuh: warna putih susu (kandidosis), warna kuning kehijauan (vaginosis
trikomonas), discharge purulent (GO).
2. Luka/Lecet/Koreng: Ulkus durum (tidak nyeri, sembuh sendiri, pada sifilis stadium I), ulkus
mole (kotor, pada pemeriksaan tetesan NaCl tampak Trichomonas spp), ulkus mixtrum, ulkus
herpes (nyeri, kotor).
3. Bintil/Benjolan: LGV merah+nyeri/akut (DD: Skrofuloderma tidak merah dan tidak nyeri),
skabies, moluskum kontangiosun
4. Sistemik: HIV, Hepatitis B.