05.3 Bab 3
05.3 Bab 3
05.3 Bab 3
LANDASAN TEORI
3.1. Mutu
Mutu ialah karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa, yang menunjukan
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mutu ialah identitas
atau gambaran menyeluruh dari suatu produk (barang ataujasa) yang dibuat untuk
dilapangan dengan tujuan untuk mencapai mutu hasil kerja yang telah ditetapkan
(Wiryodiningrat, dkk, 1997). Dari definisi diatas dapat kita ambil kesimpulan
10
11
menjalankan manajemen mutu (Sukamta, 1998). Jadi sistem mutu ialah suatu
Pengendalian mutu adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar
mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai (Sukamta, 1998).
mengevalusi, dan menindak lanjuti agar persyaratan mutu yang telah diterapkan
tercapai (Wiryodiningrat, 1997). Dari kedua pengertian diatas dapat kita ambil
Pemastian mutu adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang
diperlukan agar kepercayaaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan
(Sukamta, 1998). Quality assurance adalah semua tindakan terencana dan
dan pelanggan ekstern (owner) bahwa proses kerja dan hasil kerja kontraktor akan
semua anggota ISO. Kemudian dibentuk panitia kecil yang merumuskan Standar
Sistem Manajemen Mutu, yang selanjutnya disebut ISO 9000. ISO 9000 ini
ditetapkan pada tahun 1987, sehingga sering disebut ISO 9000 versi 1987. Dalam
perkembangan selanjutnya, ISO 9000 versi 1987 mengalami revisi pada tahun
1994 dan sejak itu yang berlaku adalah ISO 9000 versi 1994.
1997). Tanggung jawab untuk manajemen mutu ada padasemua level manajemen
produk
14
9. Pengendalian proses V V V
10. Inspeksi dan pengujian V V V
11. Pengendalian alat inspeksi, V V V
pengukuran dan alat uji
12. Status inspeksi dan pengujian V V V
13. Pengendalian produk yang tidak V V V
sesuai
14. Tindakan perbaikan dan pencegahan V V V
15. Penanganan, pencegahan, V V V
pengemasan, pencegahan kerusakan
dan penyerahan
16. Pengendalian rekaman mutu V V V
17. Audit mutu internal V V V
18. Pelatihan V V V
19. Pelayanan V V n.a
Fungsi pokok ISO 9000 adalah untuk pengendalian proses. Disini akan
manajemen mutu ISO 9000 yang berorientasi terhadap pengendalian proses, yaitu
sebagai berikut:
Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa kebijakan mutu
organisasi. Kebijakan mutu ialah suatu niat dan arah perusahaan yang berkaitan
dengan mutu, yang dinyatakan secara resmi oleh pimpinan puncak. Management
periodik,
sistem mutu,
di kantor,
setiap saat.
Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa kontraktor telah
koordinasi kegiatan,
Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa tahap-tahap yang
meliputi:
rancangan produk,
diidentifikasi,
memastikan bahwa setiap dokumen yang ada di lokasi kerja adalah dokumen dan
data yang terbaru dan tidak cacat. Dokumen dan data mencakup procedure, work
mutu.
b. Dokumen dan data harus diperiksa dan disetujui oleh yang berwenang
6. Pembelian (Purchasing)
Tujuan dari elemen ini ialah untuk dapat memastikan bahwa kontraktor
atau hilang.
Traceability)
Tujuan dari elemen ini ialah untuk memastikan bahwa apabila suatu
ofquality record.
Tujuan dari elemen pemeriksaan dan pengujian ini ialah untuk memastikan
bahwa:
1. Barang / material yang diproses telah diinspeksi dan atau telah diuji
sesuai dengan persyaratan,
2. Produk yang dihasilkan pada setiap proses kerja telah diinspeksi dan
atau diuji,
3. Produk akhir telah diinspeksi dan atau diuji, serta telah sesuai sebelum
diserahkankepada pemilik proyek.
11. Pengendalian Terhadap Alat Pemeriksaan, Pengukuran dan Alat Uji (Control
dan memelihara alat inspeksi, alat ukur, dan alat uji di proyek,
fasilitas yang ada pada alat inspeksi, alat ukur, dan alat uji, sehingga
Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa barang / material
atau produk yang dihasilkan yang telah diperiksa dan atau diuji telah memenuhi
atas hasil inspeksi dan atau alat uji, serta untuk memeliharanya,
13. Pengendalian atas Produk yang Tidak Sesuai (Control of Non Conforming
Product)
Tujuan dari elemen ini ialah untuk memastikan bahwa produk yang tidak
sesuai telah dicegah untuk memasuki proses selanjutnya. Pada elemen ini
produk yang tidak sesuai sedemikian rupa sehingga produk yang tidak
ketidaksesuian yang terjadi dan mungkin akan terjadi, sesuai dengan besamya
record dari setiap kegiatan dan masalah yang berkaitan dengan mutu, tennasuk
milik subkontraktor.
Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa sistem manajemen
mutu dan hasil-hasil yang telah diverifikasi sesuai dengan rencana mutu yang
mutu internal,
b. Menetapkan jadwal audit mutu internal atas dasar kondisi dan tingkat
diaudit,
25
Tujuan dari elemen ini ialah untuk memastikan bahwa semua personil
memberikan pelatihan,
personil,
Tujuan dari elemen ini ialah untuk memastikan bahwa pelayanan telah
dilakukan sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. Ada kalanya setelah bangunan
26
proses dan karakteristik produk, serta mengetahui kecenderungan hasil akhir. Bila
dipandang perlu, kontraktor harus menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan
catatan tertulis untuk kegiatan ini, dan mengendalikannya sesuai elemen control
ofquality record.
ada di dalam standar manajemen mutu ISO 9002, sedemikian rupa sehingga setiap
27
pada dokumen kontrak yang telah disepakati oleh pemilik proyek dan kontraktor
disebutkan bahwa elemen ini bertujuan untuk menjamin bahwa kegiatan "Quality
yang murah saja tetapi juga harus memperhatikan faktor kemampuan dan
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disebutkan pada Prosedur Kualifikasi
peralatan kerja, kemampuan finansial, sistem mutu dan K3. Setelah melalui
28
pada kausul 4.9 dari ISO 9000 adalah bagaimana kontraktor mampu menjamin
bahwa produk harus diproses secara terencana da.i terkendali. Agar terkendali
harus dibuat Instruksi Kerja untuk setiap tahap pekerjaan dan dilakukan
suatu produk.
Elemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu dan
keberhasilan Audit Mutu Internal ini, ISO 9000 klausul ke 4.17 mensyaratkan:
"Audit Mutu Internal harus dilaksanakan oleh individu yang tidak terlibat atas
kegiatan yang sedang di audit". Penafsiran dari klausul tersebut ialah Audit Mutu
Pelaksanaan AMI secara "cross audit" atau audit silang antar cabang atau antar
1997).
29
Dengan demikian, selalu harus ada dokumen dalam prinsip ISO 9000 , yaitu
wewenang, dan tanggung jawab telah ditetapkan dan dipahami dengan baik.
mutu harus dikendalikan untuk memastikan syarat yang diminta, telah dipenuhi.
dkk, 1997).
memadai?
suatu lereng (tebing) guna melindungi suatu tebing alur sungai atau permukaan
sungai atau tubuh tanggul yang dilindunginya. Bangunan ini terletak pada pinggir
sungai (tebing) dan berfungsi untuk melindungi tebing dari gerusan aliran air
sungai. Bangunan pelindung tebing ini tediri dari susunan bronjong yang dipasang
memanjang pada tepi sungai. Selain menggunakan bronjong, bangunan ini dapat
juga terbuat dari gebalan rumput, hamparan berisi batu, pasangan batu, pasangan
Bronjong adalah keranjang kawat baja berlapis seng tebal berbentuk kotak
batu yang bersih dan keras. Bagian tepi bronjong adalah kawat sisi yang lebih
besar, dimana ujung kawat anyaman diikat erat untuk menahan tekanan mendadak
atau bertahap yang timbul dari semua arah. Penyekat adalah bagian dalam dari
keranjang yang membagi ruangan menjadi bagian yang sama ukurannya. Kawat
pengikat ialah kawat yang dipakai untuk meugikat dan menghubungkan bronjong.
Kawat penyambung ialah kawat dibagian dalam yang digunakan untuk mencegah
Karya).