Praktikum Program Linear
Praktikum Program Linear
PROGRAM LINEAR
MENGGUNAKAN TORA
Disusun oleh :
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya lah modul praktikum ini dapat diselesaikan.
Modul praktikum ini bersifat melengkapi materi mata kuliah Program Linear yang
secara teoritis diberikan di kelas. Diharapkan dengan menggunakan modul ini,
mahasiswa dapat mempraktekkan beberapa materi yang diberikan di kelas, sehingga akan
lebih mempertajam pemahaman mereka. Modul ini disajikan dalam empat bab, sebagai
berikut: Bab I berisi tentang pengenalan software TORA dan materi penyelesaian
masalah Program Linear dengan cara grafik, Bab II berisi materi penyelesaian Program
Linear dengan cara aljabar (metode Simpleks), Bab III berisi materi penyelesaian
Program Linear dengan metode M dan metode Dua-Phase, dan Bab IV berisi materi
kejadian-kejadian khusus pada metode Simpleks. Pada tiap akhir pemaparan materi
praktikum, diberikan soal-soal latihan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
dalam penyusunan modul praktikum ini, juga kepada mahasiswa-mahasiswaku Jurusan
Matematika FMIPA UNS yang telah memberikan dukungan, motivasi dan inspirasi untuk
tersusunnya modul praktikum ini. Harapan penulis, semoga modul praktikum ini
bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Program Linear.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iii
PENDAHULUAN ………………………………………………………………... iv
BAB I. SOFTWARE TORA DAN PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR
CARA GRAFIK ………………………………………………………... 1
1.1. Tujuan Praktikum ………………………………………….................... 1
1.2. Landasan Teori ………………………………………………………… 1
1.3. Prosedur Menjalankan TORA (Penyelesaian Cara Grafik) …………… 2
1.4. Contoh …………………………………………………………………. 6
1.5. Soal-Soal Latihan ……………………………………………………… 9
BAB II. PENYELESAIAN CARA ALJABAR (METODE SIMPLEKS) 12
2.1. Tujuan Praktikum ……………………………………………………… 12
2.2. Landasan Teori ………………………………………………………… 12
2.3. Prosedur Menjalankan TORA (Cara Simpleks tanpa Variabel Semu) … 13
2.4. Contoh …………………………………………………………………. 15
2.5. Soal-Soal Latihan ……………………………………………………… 17
BAB III. PENYELESAIAN FISIBEL AWAL MEMUAT VARIABEL
SEMU (METODE M & METODE DUA-PHASE) …………… 18
3.1. Tujuan Praktikum ……………………………………………………… 18
3.2. Landasan Teori ………………………………………………………… 18
3.2.1. Metode M ……………………………………………………….. 18
3.2.2. Metode Dua-Fase (Dua-Phase) …………………………………. 19
3.3. Prosedur Menjalankan TORA …………………………………………. 20
3.4. Contoh …………………………………………………………………. 21
3.4.1. Penyelesaian dengan Metode M ………………………………... 21
3.4.2. Penyelesaian dengan Metode Dua-Fase ………………………… 23
3.5. Soal-Soal Latihan …………………………………………………… 25
iii
BAB IV. KEJADIAN-KEJADIAN KHUSUS PADA PENGGUNAAN METODE
SIMPLEKS …………………………………………. 27
4.1. Tujuan Praktikum ……………………………………………………… 27
4.2. Landasan Teori ………………………………………………………… 27
4.3. Contoh ………………………………………………………………... .. 28
4.4. Soal-Soal Latihan ……………………………………………………… 29
DAFTAR PUSTAKA
iv
PENDAHULUAN
1
BAB I
SOFTWARE TORA DAN
PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR CARA GRAFIK
1.1.TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengenalkan fasilitas yang ada pada software TORA beserta cara-cara
penggunaannya
b. Menyelesaikan masalah program linear dengan cara grafik.
1.2.LANDASAN TEORI
Pemrograman linear adalah salah satu cabang dari riset operasi yang
mempelajari masalah-masalah optimasi, dengan fungsi tujuan (obyektif) maupun
fungsi-fungsi kendalanya berupa fungsi linear. Bentuk umum masalah
pemrograman linear adalah sebagai berikut :
Optimumkan (Maksimumkan/ Minimumkan) z = f (x1, x2, …, xn)
g1 ( x1 , x 2 ,..., x n ) ≤ b1
. :
terhadap kendala =
. ≥ .
g m ( x1 , x 2 ,..., x n ) bm
Keterangan:
z : fungsi tujuan
gi ,i = 1,2,…, m : fungsi kendala
bi ,i = 1,2, …, m : konstanta ruas kanan
xj ,j = 1, 2, …, n : variabel keputusan
Penyelesaian masalah yang memenuhi semua kendala disebut
penyelesaian fisibel, sedangkan penyelesaian fisibel yang memenuhi fungsi
tujuannya disebut penyelesaian optimal.
2
Pada masalah pemrograman linear, metode penyelesaiannya sudah standar
yaitu menggunakan metode simpleks. Khusus untuk masalah yang melibatkan 2
variabel, cara grafik dapat dilakukan.
Pada Bab I ini, diberikan cara-cara penggunaan TORA untuk
menyelesaikan masalah program linear menggunakan cara grafik. Pada awalnya
digambarkan lebih dulu himpunan penyelesaian fisibel (HPF) yang merupakan
irisan dari himpunan penyelesaian semua kendala. Penyelesaian dengan cara
grafik pada intinya adalah menentukan titik (himpunan titik) optimum dari suatu
HPF dengan cara menggeser-geser grafik fungsi obyektif kearah maksimum/
minimum hingga menyinggung HPF pada terakhir kali.
1.Pada tampilan awal TORA (Gambar 1.1), ikuti perintah yang ada
3
2.Pada tampilan menu utama terdapat beberapa pilihan program, misalnya: Linear
Equation, Linear Programming, Transportation Model, dsb. (Gambar 1.2). Pilih
(klik) pada menu Linear Programming.
3. a. Pada opsi Select Input Mode (Gambar 1.3):
i. Pilih (klik) Enter New Problem jika akan membuat program baru
ii. Pilih (klik) Select Existing File jika akan memanggil file data program
yang sudah disimpan.
b. Pada opsi Select Input Format, isikan format input data (banyak digit
angka di depan/ belakang koma) yang dikehendaki.
c. Pilih (klik) opsi Go to Input Screen.
4
Gambar 1.3. Pilihan Input Mode
5
Gambar 1.4. Tampilan untuk Problem Title
6
9. Isikan format outputnya seperti pada langkah ke-3b. Selanjutnya klik menu Go
to Input Screen.
10. Pada tampilan grafik penyelesaian masalah (Gambar 1.6), lakukan:
a. Klik 1 kali untuk setiap kendala, kemudian klik fungsi tujuan.
b. Terlihat grafik HPF (himpunan penyelesaian fisibel), grafik fungsi tujuan z
dan titik optimumnya. Di bagian bawah rumusan model program linear
tertulis penyelesaian optimalnya.
11. Jika akan melihat sensitivitas masalah terhadap perubahan model, dapat di
klik pada menu View/ Modify Input Data.
12. Klik menu Exit TORA pada bagian bawah layar, untuk keluar dari
TORA.(Gambar 1.6)
7
1.4. CONTOH
Penyelesaian :
a. Untuk menyusun model program linearnya, beberapa langkah yang harus
dilakukan adalah:
1. Identifikasi variable
Ada 2 variabel yaitu xe = banyak produk cat eksterior
xi = banyak produk cat interior
2. Identifikasi fungsi obyektif/ fungsi tujuan
Fungsi obyektifnya adalah: z = 3000xe + 2000xi = 3xe + 2xi (ribu $)
8
Tujuannya: menentukan nilai xe dan xi sehingga z maksimum
3. Identifikasi fungsi-fungsi kendala:
i. Penggunaan bahan kedua cat ≤ persediaan maksimum bahan.
Jadi diperoleh : xe + 2 xi ≤ 6 ( bahan A )
2xe + xi ≤ 8 ( bahan B )
ii. Kelebihan cat interior terhadap eksterior ≤ 1 ton / hari.
Jadi diperoleh : xi - xe ≤ 1
iii. Permintaan maksimal cat interior ≤ 2 ton / hari
Jadi diperoleh : xi ≤ 2
iv. Kendala tersembunyi (hidden condition) : besar produk setiap cat
tidak dapat negatif.
Jadi diperoleh : xi ≥ 0 , xe ≥ 0 (syarat tak negatif)
9
Gambar 1.7. Tampilan sesudah data dimasukkan
10
Hasil optimum (dalam hal ini adalah maksimum) sebagai berikut:
Banyak produk cat eksterior (xe), dalam model adalah x1 = 3,33 ton
Banyak produk cat interior (xi), dalam model adalah x2 = 1,33 ton
Hasil penjualan maksimum adalah z = 12,67 (ribu $)
1.5.SOAL-SOAL LATIHAN
11
Tabel 1.1
Jumlah jam/ unit
Unit kerja monitor
Model A Model B
1 4 4
2 3 4
3 5 3
Tabel 1.2
Untuk per kapsul Minimum kebutuhan
Unsur-unsur fluin fluon (dlm grain)
Aspirin 2 1 12
Bikarbonat 5 8 74
Kodein 1 6 24
Harga satuan 20 30
12
4. Maksimumkan : z = 5x1 + x2
terhadap kendala : - x1 + x2 ≤ 6
6x1 + x2 ≥ 6
x1 , x2 ≥ 0
5. Maksimumkan : z = x + y
terhadap kendala : 2x + y ≤ 6
x + 3y ≤ 9
x ≥4
x , y ≥ 0.
13
BAB II
PENYELESAIAN CARA ALJABAR
(METODE SIMPLEKS )
2.1.TUJUAN PRAKTIKUM
Menyelesaikan masalah program linear dengan cara simpleks.
2.2.LANDASAN TEORI
Untuk masalah program linear (PL) yang memuat lebih dari 2 variabel,
penyelesaian cara grafik tidak dapat dilakukan. Cara penyelesaian standar yang dapat
dilakukan adalah menggunakan cara aljabar (yaitu metode simpleks). Penyelesaian
dengan manual, pada langkah awal , masalah PL dibawa ke bentuk standar lebih
dahulu, yaitu dengan membuat semua kendala menjadi bertanda “=”, dengan cara
sebagai berikut:
a. Untuk kendala bertanda “≤”, pada ruas kiri tambahkan variabel slack yang
nilainya non negatif.
b. Untuk kendala bertanda “≥”, pada ruas kiri kurangkan variabel surplus
yang nilainya non negatif.
Jika semua kendala sudah bertanda “=”, pada masalah PL yang semua kendalanya
memuat variabel slack, data sudah siap dimasukkan ke tabel simpleks (secara
manual). Tetapi untuk masalah yang ada kendala tidak memuat variabel slack, maka
pada kendala yang tidak memuat variabel slack tersebut tambahkan variabel semu
yang nilainya non negatif (pada kondisi optimal, variabel ini seharusnya bernilai nol).
Selanjutnya masalah sudah siap diselesaikan dengan cara simpleks secara manual.
Contoh 2.1:
Perhatikan masalah program linear dari kasus pabrik cat “Reddy Mikks” (Taha, 1987)
Memaksimumkan z = 3x1 + 2x2
terhadap kendala: x1 + 2x2 ≤ 6
14
2x1 + x2 ≤ 8
-x1 + x2 ≤ 1
x2 ≤ 2
x1 , x2 ≥ 0
Bentuk standar modelnya adalah sebagai berikut:
Memaksimumkan z = 3x1 + 2x2
terhadap kendala: x1 + 2x2 + sx3 =6
2x1 + x2 + sx4 =8
-x1 + x2 + sx5 =1
x2 + sx6 = 2
x1 , x2 , sx3 , sx4 , sx5 , sx6 ≥ 0
Terlihat bahwa semua kendala memuat variabel slack, secara manual data sudah siap
dimasukkan ke tabel simpleks.
Perlu dicatat bahwa pada praktikum ini, penyusunan ke bentuk standar tidak
dilakukan karena program TORA sudah langsung memproses dari bentuk masalah
aslinya. Jika semua kendala memuat variabel slack (yaitu semua kendala bertanda
“≤”), maka data sudah siap diisikan ke tabel simpleks, sehingga opsi yang dipilih
adalah All-slack starting solutions. Tetapi jika ada kendala yang memuat variabel
semu (yaitu ada kendala yang bertanda “≥” atau “=”), cara yang digunakan adalah
metode M atau metode Dua-Phase, sehingga opsi yang dipilih adalah M-method atau
Two-phase method. Pada praktikum ke-2 ini dibahas lebih dulu untuk masalah PL
yang semua kendalanya bertanda “≤” .
15
2. Pada tampilan menu utama terdapat beberapa pilihan program, misalnya: Linear
Equation, Linear Programming, Transportation Model, dsb. Pilih (klik) pada
menu Linear Programming.
3a. Pada opsi Select Input Mode:
i. Pilih (klik) Enter New Problem jika akan membuat program baru
ii. Pilih (klik) Select Existing File jika akan memanggil file data program yang
sudah disimpan.
b. Pada opsi Select Input Format, isikan format input data (banyak digit angka di
depan/ belakang koma) yang dikehendaki.
c. Pilih (klik) opsi Go to Input Screen.
4. Isikan judul masalah (Problem Title), banyaknya variabel (No. of Variables) dan
banyaknya kendala (No. of Constraint) untuk kendala utama (selain kendala non
negatif). Kemudian tekan tombol Enter .
5. Masukkan data :
a. Nama variable
b. Pilih (klik) sel maximize/ minimize untuk mengerjakan masalah minimisasi/
maksimisasi.
c. Isikan koefisien pada fungsi tujuan z
d. Isikan koefisien-koefisien pada semua fungsi kendala, juga tanda ketidaksamaan
dan konstanta ruas kanan.
6. Pilih (klik) Solve Menu
7. Pilih menu simpan/ tidak simpan data.
8. Pilih (klik) Solve Problem untuk proses penyelesaian masalah. Selanjutnya ada
beberapa opsi cara penyelesaian masalah, yaitu cara grafik (Graphical) atau cara
aljabar/ simpleks (Algebraic), perhatikan Gambar 2.1. Pilih (klik) pada opsi
Algebraic, selanjutnya ada opsi Final solution dan Iterations.
a. Jika diinginkan tabel hasil akhir, pilih opsi Final solution, selanjutnya
pengaturan format output seperti langkah 2b dan klik sesuai perintah. Selanjutnya
muncul tabel hasil akhir.
16
b. Jika diinginkan hasil pada tiap iterasi, pilih opsi Iterations. Untuk masalah
dengan semua kendala bertanda “≤”, setelah opsi Iterations dilanjutkan opsi All-
slack starting solutions. Berikutnya pengaturan format output (seperti langkah
2b) dan klik sesuai perintah. Selanjutnya muncul tampilan tabel iterasi ke-1.
9. Sesudah tampilan tabel iterasi ke-1, jika belum optimal maka iterasi berikutnya
akan dikerjakan. Hal ini dapat dilakukan dengan klik pada opsi Next iterations
(pada tampilan menu, baris teratas paling kiri), dan langsung diperoleh tabel
iterasi ke-2. Atau jika diinginkan menentukan entering variable (ev) dan leaving
variable (lv) masing-masing di klik pada posisi variabel non basis (baris ke-1
pada tabel) atau posisi variabel basis (kolom ke-1 pada tabel). Kolom ev akan
berwarna hijau, sedangkan baris lv akan berwarna merah. Jika belum mencapai
optimal, lanjutkan lagi ke iterasi berikutnya dengan cara seperti di atas (langkah
ke-9), sampai diperoleh hasil optimal (hal ini akan ditunjukkan dengan tampilan
pemberitahuan pada layar)
17
2.4.CONTOH
Pada praktikum ini diselesaikan masalah pada Contoh 2.1 di atas dengan semua
kendala bertanda “≤”. Perlu dicatat bahwa untuk praktikum, rumusan
masalahnya tidak perlu dibawa ke bentuk standar.
Menggunakan TORA, data pada model aslinya (bukan bentuk standar) diisikan ke
tabel (langkah ke-5), sehingga diperoleh tampilan pada Gambar 2.2. Selanjutnya
pada langkah ke-8, jika dipilih opsi Final solution, diperoleh tampilan pada
Gambar 2.3 yang merupakan hasil akhir (optimal). Tetapi jika dipilih opsi
Iterations, dilanjutkan opsi All-slack starting solutions, diperoleh tampilan tabel
iterasi ke-1 pada Gambar 2.4 yang belum optimal. Dengan klik opsi Next iteration,
akan muncul tabel iterasi berikutnya. Begitu dilakukan seterusnya sampai diperoleh
tabel akhir (optimal) seperti pada Gambar 2.3.
18
Gambar 2.3. Tampilan hasil akhir (optimal)
19
2.5.SOAL-SOAL LATIHAN
4. Maksimumkan: z = x1 + x2
terhadap kendala: x1 + 5x2 ≤ 5
2x1 + x2 ≤ 4
x1 , x2 ≥ 0
5. Maksimumkan: z = u + 9v + w
terhadap kendala : u + 2v + 3w ≤ 9
3u + 2v + 2w ≤ 15
u,v,w≥0
20
BAB III
PENYELESAIAN FISIBEL AWAL MEMUAT VARIABEL
SEMU (METODE M & METODE DUA-PHASE)
3.1.TUJUAN PRAKTIKUM
Menyelesaikan masalah program linear dengan cara simpleks (menggunakan metode
M dan metode Dua-Phase), untuk masalah dengan penyelesaian fisibel awal memuat
variabel semu.
3.2.LANDASAN TEORI
Jika bentuk standar masalah program linear (PL) memuat variabel semu, maka
cara penyelesaiannya dapat menggunakan metode M maupun metode 2-Fase (Dua-
Phase).
3.2.1. Metode M
Seperti pada metode simpleks secara umum, PL bentuk aslinya lebih dahulu
dibawa ke bentuk standar. Dari bentuk standar tersebut, untuk diisikan ke tabel
simpleks, pada kendala yang tidak memuat variabel slack, ditambahkan lebih dahulu
dengan variabel semu yang nilainya non negatif. Pada fungsi obyektif, koefisien
variabel semu adalah +M (untuk masalah minimisasi) dan –M (untuk masalah
maksimisasi), dengan M = konstanta yang dianggap besar. Selanjutnya data sudah
siap dimasukkan ke tabel simpleks.
Contoh 3.1
Perhatikan masalah program linear:
Minimumkan z = 4x1 + x2
terhadap kendala: 3x1 + x2 = 3
4x1 + 3x2 ≥ 6
x1 + 2x2 ≤ 4
x1 , x2 ≥ 0
21
Bentuk standar PL tersebut adalah:
Minimumkan z = 4x1 + x2
terhadap kendala: 3x1 + x2 =3
4x1 + 3x2 – sx3 =6
x1 + 2x2 + sx4 = 4
x1 , x2 , sx3, sx4 ≥ 0
sx3 adalah variabel surplus, sedangkan sx4 adalah variabel slack.
Dari bentuk standar tersebut, sesudah ditambahkan variabel semu, diperoleh model
yang siap ke tabel simpleks, sebagai berikut:
Minimumkan z = 4x1 + x2 + 0sx3 + 0sx4 + MRx5 + MRx6
terhadap kendala : 3x1 + x2 + Rx5 =3
4x1 + 3x2 – sx3 + Rx6 = 6
x1 + 2x2 + sx4 =4
x1 , x2 , sx3, sx4 , Rx5 , Rx6 ≥ 0
sx3 : variabel surplus, sx4 : variabel slack , Rx5 dan Rx6 : variabel semu.
Selanjutnya data sudah siap dimasukkan ke tabel simpleks.
22
2. Fase 2
Fase 2 merupakan kelanjutan dari Fase 1 dengan fungsi obyektifnya sama dengan
fungsi obyektif masalah PL semula. Tabel awal Fase 2 sama dengan tabel optimal
Fase 1. Pada Fase 2 terjadi penghapusan (blocked) pada kolom variabel semu.
Contoh 3.2
Dari masalah PL dan bentuk standarnya seperti pada Contoh 3.1, selanjutnya
dilakukan penghitungan pada Fase 1. Fungsi obyektif pada fase ini adalah
meminimumkan jumlahan variabel semu:
Minimumkan: z = Rx5 + Rx6
Fungsi-fungsi kendalanya seperti pada masalah PL semula.
Selanjutnya data sudah siap dimasukkan ke tabel simpleks.
23
c. Pilih (klik) opsi Go to Input Screen.
4. Isikan judul masalah (Problem Title), banyaknya variabel (No. of Variables) dan
banyaknya kendala (No. of Constraint) untuk kendala utama (selain kendala non
negatif). Kemudian tekan tombol Enter .
5. Masukkan data :
a. Nama variable
b. Pilih (klik) sel maximize/ minimize untuk mengerjakan masalah minimisasi/
maksimisasi.
c. Isikan koefisien pada fungsi tujuan z
d. Isikan koefisien-koefisien pada semua fungsi kendala, juga tanda ketidaksamaan
dan konstanta ruas kanan.
6. Pilih (klik) Solve Menu
7. Pilih menu simpan/ tidak simpan data.
8. Pilih (klik) Solve Problem untuk proses penyelesaian masalah. Selanjutnya pilih
(klik) pada opsi Algebraic, ada opsi Final solution dan Iterations.
a. Jika diinginkan tabel hasil akhir, pilih opsi Final solution, berikutnya
pengaturan format output seperti langkah ke-3b dan klik sesuai perintah.
Selanjutnya muncul tabel hasil akhir.
b. Jika diinginkan hasil pada tiap iterasi, pilih opsi Iterations dan dilanjutkan
dengan opsi:
i. M-method (jika diinginkan penyelesaian menggunakan metode M).
Untuk penggunaan metode M, tampilan selanjutnya adalah pilihan nilai
konstanta M (pada program ini diformat nilai M = 100). Berikutnya tampilan
pengaturan format output, dan sesudah di klik sesuai perintah akan muncul
tampilan tabel untuk iterasi ke-1. Langkah untuk ierasi-iterasi berikutnya
seperti pada langkah ke-9 di Bab II
24
selanjutnya seperti pada langkah ke-9 di Bab II.. Pada tabel optimal Fase 1,
jika nilai obyektif z adalah nol, maka iterasi akan berlanjut ke tabel Fase 2
sampai diperoleh tabel optimum. Tetapi jika pada tabel optimal Fase 1, nilai z
adalah positif, maka ada pemberitahuan bahwa masalahnya tak fisibel dan
tidak akan dilanjutkan ke Fase 2.
3.4.CONTOH
Berikut ini diselesaikan masalah PL seperti pada Contoh 3.1.
Seperti pada Bab II, ada catatan bahwa penyusunan ke bentuk standar tidak
dilakukan karena program TORA sudah langsung memproses dari bentuk masalah
aslinya.
25
Gambar 3.1. Tampilan penentuan nilai konstanta M
26
Gambar 3.3. Tabel optimal
27
Gambar 3.4. Tabel iterasi ke-1 pada Fase 1
28
Gambar 3.6. Tabel optimal pada Fase 2
3.5.SOAL-SOAL LATIHAN
1. Maksimumkan: z = x + y
terhadap kendala : x + 2y ≤ 6
2x + y ≥ 9
x,y≥0
2. Maksimumkan: z = 3u + 2v + 3v
terhadap kendala : 2u + v + w ≤ 2
3u + 4v + 2w ≥ 8
u,v,w≥0
29
3. Maksimumkan: z = 5x1 + 2x2
terhadap kendala: 6x1 + x2 ≥ 6
4x1 + 3x2 ≥ 12
x1 + 2x2 ≥ 4
x1 , x2 ≥ 0
4. Minimumkan : z = u + 2v + 3w
terhadap kendala: 3u + 4w ≤ 5
5u + v + 6w = 7
8u + 9w ≥ 2
u,v,w ≥0
30
BAB IV
KEJADIAN-KEJADIAN KHUSUS
PADA PENGGUNAAN METODE SIMPLEKS
4.1.TUJUAN PRAKTIKUM
Mendeteksi dan menjelaskan kejadian-kejadian khusus masalah Program Linear
(PL) pada penggunaan metode simpleks.
4.2.LANDASAN TEORI
Jika masalah PL diselesaikan menggunakan cara simpleks, ada beberapa kejadian
khusus masalah PL yang dapat dijelaskan dari kondisi tabel simpleks yang
diperoleh. Kejadian-kejadian khusus tersebut adalah:
1. Degenerasi.
Ciri-cirinya: belum ada ciri yang baku, tetapi ada kemungkinan terjadi kejadian-
kejadian satu atau lebih variabel basis bernilai nol pada suatu tabel atau ada
perulangan tabel dengan nilai variabel tidak berubah.
Kondisi ini terjadi jika pada model masalah PL terdapat kendala redundant
(berlebihan). Degenerasi mengakibatkan terjadinya 2 hal, yaitu:
a. Cycling (circling): yaitu prosedur simpleks berlingkar (mengulang tabel iterasi
sebelumnya dengan nilai fungsi obyektif maupun nilai variabel-variabelnya
tidak berubah, dan dimungkinkan komputasi tidak berakhir).
b. Degenerasi sementara: sesudah mengulang tabel iterasi sebelumnya dengan
hasil yang tidak berubah, pada akhirnya diperoleh tabel optimal (komputasi
berakhir).
2. Optimum alternatif (penyelesaian optimal tidak tunggal).
Ciri-cirinya: ada variabel non basis yang mempunyai koefisien nol pada
persamaan fungsi obyektif z di tabel optimalnya.
31
3. Penyelesaian tak terbatas.
Ciri-cirinya: koefisien kendala pada kolom entering variable (ev) adalah non
positif ( ≤ 0 ). Hal ini mengakibatkan tidak ada leaving variable (lv).
4. Penyelesaian tak fisibel
Ciri-cirinya: ada variabel semu yang bernilai positif pada tabel optimalnya.
(Seharusnya pada kondisi optimal, variabel semu bernilai 0).
4.3.CONTOH
32
b. Jika diselesaikan dengan menggunakan simpleks, terlihat tabel iterasi yang
mengulang tabel sebelumnya dengan hasil tidak berubah dan terdapat
variabel basis yang bernilai 0 (Gambar 4.2).
terhadap kendala : x1 + x2 ≤ 6
x1 - x 2 ≤ 0
x1 ≤3
x1 , x2 ≥ 0
33
2. Maksimumkan : z = 5x1 + 3x2
4x1 + x2 ≤ 10
x1 + x2 ≤ 4
x1 , x2 ≥ 0
10x1 + 3x2 ≥ 30
x1 , x2 ≥ 0
terhadap kendala : x1 + x2 - x3 ≤ 15
6x1 + 5x2 - x4 ≤ 10
x1 , x2 , x3, x4 ≥ 0
terhadap kendala : x1 + x2 ≤ 3
2x1 - x2 ≥ 3
x1 ≥4
x1 , x2 ≥ 0
34
DAFTAR PUSTAKA
35