Pertemuan Ke-11 - Pemeliharaan Karyawan
Pertemuan Ke-11 - Pemeliharaan Karyawan
Pertemuan Ke-11 - Pemeliharaan Karyawan
PERTEMUAN XI
PEMELIHARAAN KARYAWAN
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
132
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk
menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Supaya karyawan bersemangat bekerja ber disiplin tinggi, dan
bersikap loyal dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi
pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manager.Tidak mungkin
karyawan bersemangat bekerja dan berkonsentrasi penuh terhadap
pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
Pemeliharaan maintenance adalah usaha mempertahankan dan atau
meningkatkan kondisi fisik mental dan sikap karyawan agar mereka tetap
loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.
Flippo dalam Hasibuan (2005:179). menerangkan tentang
pemeliharaan karyawan “The maintenance functions of personnel is
concerned primarily with preserving the physical mental, and emosional
condition of employees”(Fungsi pemeliharaan karyawan adalah
menyangkut perlindungan kondisi fisik, mental, dan emosi karyawan)
Karyawan adalah asset (kekayaan) utama setiap perusahaan yang
selalu ikut aktif berperan dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan
perusahaan.Oleh karena itu keamanan dan keselamatan yang perlu
mendapat pemeliharaan sebaik-baiknya dari pimpinan perusahaan.
133
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
a. Komunikasi
Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dari
komunikator kepada komunikasi komunikasi berfungsi untuk instructive,
informative, influencing, dan evaluative.
Simbol-simbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik,
kedipan mata, dan lain-lain.Dengan simbol-simbol inilah komunikator
menyampaikan informasi kepada komunikan.
Hanry Clay Lindgren berkata, effective leadership means effective
communication atau kepemimpinan yang efektif berarti komunikasi
efektif.
Sedangkan Lawrence D. Brennan berpendapat: management is
communication atau manajemen adalah komunikasi.
Komunikasi adalah suatu alat pengalihan informasi dari komunikator
kepada komunisikan agar antara mereka terdapat interaksi, interaksi
terjadi jika komunikasi efektif atau dipahami.
Komunikasi disebut efektif jika informasi disampaikan dalam waktu
singkat, jelas/ dipahami, dipersepsi/ditafsirkan, dan dilaksanakan sama
dengan maksud komunikator oleh komunikan.
Komunikasi tidak dapat efektif 100% karena ada hambatan-
hambatannya yaitu hambatan semantis, teknis, biologis, fisiologis dan
134
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
Jendela Johari
Joseph Luft dan Harry Ingham dalam Hasibuan (2005:182)
mengemukakan “konsep jendela johari atau Johart's window. Konsep ini
mengembangkan keterampilan bawahan untuk menghasilkan
keterbukaan dan kepercayaan antar pribadi, serta memberikan dasar
dalam memahami proses pokok yang terlibat”.
Konsep jendela johari digambarkan sebagai berikut.
Gambar 11.1
Sumber: Lumbangaol
135
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
2) Noda buta (petak 2) adalah informasi yang diketahui orang lain, tetapi
kita tidak mengetahuinya. Salah satu tujuan latihan kepekaan
(sensitivity training) adalah untuk mengurangi besarnya noda buta
melalui umpan balik yang jujur dari orang-orang lain tentang gaya
pribadi seseorang. Ungkapan lama: "temanmu yang terbaik pun tidak
akan menceritakan kepadamu". Jadi ini menunjukkan adanya golongan
informasi semacam itu.
4) Tidak kenal (petak 4) adalah ada informasi kita tidak mengetahui dan
orang lain pun tidak mengetahuinya.
b. Insentif
Insentif adalah kompensasi khusus yang diberikan perusahaan kepada
karyawan di luar gaji utamanya untuk membantu memotivasi atau
mendorong karyawan tersebut lebih giat dalam bekerja dan berusaha
untuk terus memperbaiki prestasi kerja di perusahaan.
1) Pengertian Insentif
136
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
2) Metode Insentif
Metode insentif yang adil dan layak merupakan daya penggerak yang
merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan
pemberian insentif karyawan merasa dapat perhatian dan pengakuan
terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap
loyal karyawan akan lebih baik. Manajer yang cakap selalu
memperhatikan Prestasi Kerja setiap individu bawahannya, supaya ia
dapat memberikan insentif yang sesuai untuk memotivasi gairah kerja
mereka itu. Karyawan yang berprestasi baik diberikan insentif positif,
sedangkan bagi karyawan yang kurang berprestasi di berikan insentif
negatif.
3) Jenis-jenis insentif
a) Insentif positif
Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah
material atau non material kepada karyawan yang berprestasi
kerjanya di atas prestasi standar.
b) Insentif negatif
Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan
ancaman hukuman kepada karyawan yang prestasi kerja nya
dibawa prestasi standar.
4) Bentuk-bentuk insentif
a) Non material insentif
Non material insentif adalah daya perangsang yang diberikan
kepada karyawan berbentuk penghargaan pengukuhan
berdasarkan prestasi kerjanya seperti piagam, piala atau medali.
b) Social insentif
Social insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan berdasarkan prestasi kerjanya berupa fasilitas dan
kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya seperti
promosi, mengikuti pendidikan, atau naik haji.
c) Material insentif
Tutorial insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan berdasarkan prestasi kerjanya berbentuk uang dan
137
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
138
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
Kesimpulan
Dengan pemberian insentif yang adil layak dan saat yang tepat
serta diberikan secara terbuka akan menciptakan pemeliharaan yang
baik dengan demikian sikap loyal karyawan semakin baik gairah kerja
meningkat absensi dan turnover karyawan menurun.
139
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
140
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
Jenis-jenis kesejahteraan
Jenis-jenis kesejahteraan yang diberikan adalah finansial dan nonfinansial
yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan
pelayanan.Pemberian kesejahteraan perlu di program dengan sebaik-
baiknya, supaya bermanfaat dalam mendukung tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.Program kesejahteraan harus berasaskan
keadilan dan kelayakan, berpedoman kepada peraturan legal pemerintah
dan didasarkan atas kemampuan perusahaan. Hal ini penting supaya
kesejahteraan yang pernah diberikan tidak ditiadakan karena akan
mengakibatkan karyawan malas, disiplinnya merosot, kerusakan meningkat
bahkan turnover meningkat. Program kesejahteraan harus diinformasikan
secara terbuka dan jelas, waktu pemberiannya tepat dan sesuai dengan
kebutuhan karyawan.
Sejahtera adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan kebutuhan
secara relatif dan ada rasa aman dalam menikmatinya.
141
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
D. Daftar Pustaka
Al Fajar, Siti., Heru, Tri, Manajemen Sumer Daya Manusia Sebagai Dasar
Meraih Keunggulan Bersaing, Yogyakarta, UPP STIM YKPN, 2010
142