0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan16 halaman

DHCP

Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konfigurasi Mikrotik sebagai DHCP server. Terdapat beberapa langkah penting yang dijelaskan seperti setup DHCP server, pembuatan IP pool, penambahan alamat IP, dan keamanan DHCP server. Dokumen ini sangat berguna untuk mempelajari cara mengkonfigurasi Mikrotik sebagai DHCP server untuk membagikan dan mengelola alamat IP di jaringan komputer.

Diunggah oleh

Andi Nurul Izzah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan16 halaman

DHCP

Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konfigurasi Mikrotik sebagai DHCP server. Terdapat beberapa langkah penting yang dijelaskan seperti setup DHCP server, pembuatan IP pool, penambahan alamat IP, dan keamanan DHCP server. Dokumen ini sangat berguna untuk mempelajari cara mengkonfigurasi Mikrotik sebagai DHCP server untuk membagikan dan mengelola alamat IP di jaringan komputer.

Diunggah oleh

Andi Nurul Izzah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 16

Mata Kuliah Topik Khusus Jaringan Komputer

TUGAS INDIVIDU 5
MIKROTIK SEBAGAI DHCP SERVER

Dosen Pengampu : Andi Rakhmat Baharuddin, S.Pd., M.Pd

OLEH

A. NURUL IZZAH (1829041003)

PTIK-E 2018

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
MIKROTIK SEBAGAI DHCP SERVER

1. Hari/Tanggal
Pelaksaan praktikum dilakukan pada hari Rabu, 25 Maret 2021
2. Tujuan
Adapun tujuan yang dicapai dalam pelaksanaan praktikum ini adalah agar
dapat mengetahui mikrotik sebagai DHCP server
3. Landasan Teori
DHCP merupakan singkatan dari Dinamic Host Configuration Protocol
adalah protocol jaringan, yang memungkinkan perangkat jaringan membagi
konfigurasi IP Address kepada computer – computer user yang
membutuhkan.
Konfigurasi IP Address disini yang dibagi tidak hanya sebuah IP
Address melainkan meliputi IP Address, Subnetmask, default gateway, dan
DNS Server. Sehingga jika anda memiliki banyak computer anda tidak perlu
melakukan konfigurasi secara manual IP Addressnya secara satu – persatu
untuk dapat terhubung dengan jaringan computer yang anda kelola. Tentunya
dengan adanya protocol ini kita sebagai administrator jaringan sangat
diuntungkan.
Di mikrotik anda dapat membangun yang namanya DHCP Server atau
DHCP Client sehingga mikrotik anda dapat menerima IP Address (DHCP
Client) atau memberikan pinjaman IP Address(DHCP Server). Itulah
hebatnya dari mikrotik dia alat kecil yang memiliki segudang kemampuan.
(Rahmat, 2021).
4. Alat dan Bahan
1) VMware workstation 10
2) Laptop
3) Mikrotik
4) Winbox
5. Prosedur Kerja
a. Proses Konfigurasi Terhadap Setup DHCP Server.
1) Silahkan masuk ke dalam mikrotik anda. Silahkan anda menggunakan
putty, winbox atau menggunakan console langsung. Jika sudah
konfigurasi DHCP Server dengan menggunaka perintah berikut jika
anda menggunakan CLI “ip dhcp-server setup”. Atau jika anda
menggunakan winbox klik menu IP  dhcp server.

2) Jika anda menggunakan winbox anda akan di tunjukkan jendela dhcp


server setup maka untuk memulai proses pembuatan anda pilih dhcp
setup jika anda mengunakan CLI maka tidak perlu langkah ini.
3) Tentukan ether berapa yang akan menjalankan service DHCP Server
ini. Karena sebagai jaringan local kita rencanakan ether2 maka kita
tentukan ether2 untuk yang menggunakan text anda langsung masukkan
ether berapa yang anda kehendaki untuk DHCP Server dan tekan enter
untuk melanjutkan. Untuk pengguna winbox pilih dan klik next untuk
melanjutkan.

4) Kemudian anda akan ditunjukkan DHCP Address Space yag


meruapakan net id dari jaringa yang nantinya akan dijadikan DHCP
Server. Klik next untuk melanjutkan

5) Selanjutnya anda juga akan di tunjukkan gateway dari jaringan yang


akan digunakan untuk DHCP Server anda. Jika sudah sesuai silahkan
anda klik next. Untuk melanjutkan.
6) Anda di minta untuk menentukan seberapa banyak IP Address yang
nantinya akan digunakan pada computer client. Sebagai contoh di sini
saya menggunakan semua alokasi IP Address. Maka tinggal saya tekan
menu next untuk melanjutkan. Jika anda ingin membatasi bahwa yang
koneksi ke jaringan tidak lebih dari 10 orang maka anda setting DHCP
Servernya hanyak untuk 10 orang.

7) Untuk menghemat penggunaan sebuah bandwidth maka arahkan DNS


Server client arahkan ke mikrotik anda. Sendiri. Yaitu gateway dari
jaringan local yang anda buat saat ini.
8) Tetukan lease time dari IP Address yang di pinjamkan oleh DHCP
Server anda. Sebagai saran jika pengguna dari jaringan anda adalah
mobile maka anda tidak perlu menyiapkan waktu yang cukup lama.
Format dari tulisa ini adalah jam:menit:detik.

9) Sekarang kita pindah ke computer client, windows XP kita. Jika anda


terhubung dengan jaringan asli tinggal hubungkan computer client
dengan menggunakan kabel ke port no. 2.
Jika menggunakan vmware perhatikan table di awal port 2 adalah
simulasinya VMNet2 maka hubungkan jaringan windows XP anda ke
VmNet 2. Klik menu vm → Removable Device → Network Adapter
→ setting.
10) Jendela virtual machine setting akan ditampilkan seperti gambar anda
pilih Network adapter dan hubungkan ke VmNet 2 karena kita akan
mencoba konfigurasi DHCP Server yang telah kita lakukan.

11) Selanjutnya kita jadikan obtain untuk konfigurasi IP Address yang ada
di windows XP jika anda benar maka anda akan mendapatkan pinjaman
IP Address dari server. IP Address yang saya contohkan di sini belum
tentu sama dengan yang anda dapatkan.

12) Jika sudah seperti di atas maka computer client sudah tidak perlu
melakukan konfigurasi IP Addres untuk dapat terhubung ke jaringan
anda dan dapat langsung melakukan akses ke jaringan internet.
b. Maping DHCP Server
1) Pastikan mikrotik anda sudah selesai dilakukan installasi, dengan fitur
DHCP Server. Jika belum maka silahkan anda konfigurasi seperti pada
langkah di atas.
Jika sudah masuklah kedalam menu konfigurasi DHCP Server
kemudian menu leases. Maka akan terdapat list dari computer yang
terkoneksi degan jaringan anda, sebagai contoh di sini perhatikan pada
gambar di bawah ini.

Langkah selanjutnya adalah klik pada PC Workstation yang akan


dijadikan static kemudian klik menu making static
2) Perhatikan perbedaan tampilan jika anda berhasil maka huruf “D” di
belakang address akan hilang seperti tampilan di bawah ini.

Sampai disini maping static pada DHCP Server selesai di lakukan.


Walapun computer anda dalam kondisi shutdown maka akan tetap
mendapakan IP Address tersebut jika computer dinyalakan. Sehingga dengan
kata lain IP Address tersebut tidak akan dipinjamkan kepada computer lain
oleh DHCP Server.
c. Keamanan Pada DHCP Server
1) Silahkan anda masuk kedalam winbox kemudian klik menu ip → dhcp
server → pilih nama dhcp server yang telah di buat tadi.

2) Klik dua kali pada dhcp yang sudah anda buat tadi di awal kemudian
berilah tanda centang pada opsi Add ARP For Leases.
3) Selanjutnya langkah yang terakhir adalah klik menu interface → pilih
interface yang dijadikan DHCP Server tadi. Karena kita menjadikan
DHCP di Ether2 maka pilih ether2

4) Sekarang coba lakukan uji coba. Pada rangkaian pertama ini kita akan
biarkan computer menerima DHCP Server yang di dapat dari server
kemudian kita akan lanjut melakukan akses ke internet.
5) Perhatikan jika anda melakukan konfigurasi terhadap jaringan Ethernet
yang ada di dalam windows. Dan lakukan koneksi internet dengan
membuka situs yang sama seperti di atas.
d. Konfigurasi IP Pool
1) Saya asumsikan anda sudah membuat DHCP Server, seperti pada
praktikum sebelumnya. Sekarang anda buka menggunakan winbox
pada menu ip → pool.

2) Klik dua kali untuk melakukan editing terhadap IP Pool yang telah
dibuat oleh system secar otomatis ketika anda membangun DHCP
Server menggunakan wizard.

3) Perhatikan yang di berikan kolom warna hijau pada gambar diatas. Itu
adalah IP Address yang akan dipinjamkan kepada client, sekarag kita
akan membuat IP Address 192.168.100.10, dan 192.168.100.20 –
192.168.100.200, yang akan dipinjamkan kepada client. Silahkan
sesuaikan dengan client yang anda miliki. Jika anda meniru dengan
paper ini maka untuk megetikkannya akan seperti pada gambar di
bawah ini.

4) Jika sudah cobalah hubungkan computer yang ada di jaringan anda


maka konfigurasi ini akan berjalan dengan baik. Jika anda
menggunakan computer firtual tidak dapat melakukan uji coba ini
karena membutuhkan resource vm yang banyak. Dan akan memakan
sumber daya memory.
5) Penambahan IP Address Yang Tersisa
1) Langkah yang pertama adalah melakukan penambahan pool baru,
dengan cara klik menu ip → pool pada winbox. Kemudian buatlah
konfigurasi seperti pada gamabat. Untuk name silahkan isikan terserah
asal anda ingat saja fungsinya untuk apa. Klik ok jika sudah.

2) Maka system mikrotik tentunya akan bertambah seperti pada tampilan


berikut ini.

3) Selanjutnya pilih konfigurasi pool yang akan kita tambahkan, disini


adalah dhcp_pool1 kemudian klik 2 kali. Pada bagain next pool
silahkan arahkan ke pool yang beru kita buat. Klik OK untuk
menyelesaikan konfigurasi

4) Jika sudah maka konfigurasi anda sudah dapat diujicoba. Namun disini
saya tidak bisa menunjukkan hasil dari konfigurasi ini dikarenakan saya
menggunakan VmWare sehingga perlu banyak PC untuk melakukan uji
coba ini.
Masih banyak sekali konfigurasi DHCP Server yang sebenarnya bisa di
bahas secara lebih terperinci, akan tetapi penulis akan mencoba untuk
membahas pada edisi selanjutnya. Namun untuk konfigurasi Dasar mikrotik
saja saya rasa konfigurasi di atas sudah dapat dilakukan.
6. Hasil Praktikum
a. Proses Konfigurasi Terhadap Setup DHCP Server.

b. Maping DHCP Server

c. Keamanan pada DHCP Server


d. Konfigurasi IP Pool

e. Penambahan IP Address Yang Tersisa

7. Pembahasan
a. Dasar Teori Mikrotik Sebagai DHCP Server
Mikrotik merupakan sistem operasi router, yang di-rilease dengan
nama mikrotik routerOs yang mampu diinstall pada komputer biasa, tidak
seperti sistem operasi router lainya yang hanya bisa diinstall pada
hardware tertentu. Mudah dikonfigurasi dan tentunya harganya yang
murah. Serta berfungsikan untuk membagi-bagi koneksi internet ke
beberapa computer pengguna user. Independen berbasis Linux khusus
untuk komputer yang difungsikan sebagai router, didesain untuk keperluan
administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah
sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks. Mikrotik
didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya, dapat diakses
melalui windows application (WinBox), mencakup berbagai fitur seperti
firewall dan nat, routing, hotspot, DNS server, DHCP server, management
bandwitch, web proxy serta mampu menyaring akses di internet dan dapat
memblokir website, membagi bandwidth internet kepada client.
Di dalam DHCP Server terdapat banyak opsi – opsi dasar yang
harus anda pahami sebelum anda melakukan konfigurasi tergadap DHCP
Server. Berikut ini saya jabarkan beberapa opsi dasar yang harus anda
pahami antara lain adalah :
1) Network address
Opsi ini merupakan network address beserta prefix (subnet mask) yang
harus diberikan kepada computer user.
2) Gateway
Computer user memerlukan gateway yang akan digunakan untuk
mengakses ke jaringan internet.
3) IP Address Pool
Opsi ini menentukan berapakah jumlah IP Address yang akan anda
berikan atau pinjamkan kepada Client. Silahkan anda sesuaikan dengan
kondisi jaringan anda.
4) DNS Server
Computer Client memerlukan informasi DNS Server yang akan
digunakan untuk mengakses ke jaringan internet.
5) Lease Time
DHCP Server bekerja dengan prinsip meminjamkan IP Address.
Computer client akan meminjam semau informasi yang ada di DHCP
Server. Computer server pun atau DHCP Server juga memberikan
aturan batas waktu untuk computer client meminjam informasi yag ada
di dhcp server. Sebuah IP Address memiliki informasi lease time
sendiri – sendiri, sehingga selama lease time yang di pinjamkan kepada
salah satu computer client belum habis maka IP Address tersebut tidak
akan dipinjamkan oleh DHCP Server ke computer client yang lain
b. Topologi DHCP Server
Untuk topologi jaringan DHCP Server ataupun client maka kita
masih menggunakan topologi seperti pada jaringan Mikrotik sebagai
gateway.
c. Maping DHCP Server
Maping disini artinya adalah memetakkan. Apa yang akan kita
petakkan, tentunya adalah DHCP Server. Maksutnya adalah seperti ini.
Jika anda baca lagi bahwa dhcp server dipinjamkan dengan batasan waktu
yang sesuai dengan kita setting. Misalnya kita akan melakukan konfigurasi
bahwa dalam jaringan tersebut ada beberapa computer yang harus
mendapatkan IP Address yang sama setiap kali computer menyala.
Padahal konsep DHCP tidak seperti itu bukan. DHCP Server akan
meminjamkan sebuah IP Address secara random kepada client.
Namun dengan menggunakan mikrotik anda dapat melakukan
pemetaan itu. Jika anda computer yang harus mendapat kan IP Address
tetap dalam jika setiap kali computer dihupkan maka anda tinggal
menggantinya menjadi static di router mikrotik, tidak perlu beranjak ke
client.
d. Keamanan Pada DHCP Server
Di dalam jaringan computer sebuah celah yang sangat kecil pun dapat
dimasukki oleh para peretas. System jaringan yang anda bagun jika kurang
kuat maka akan dimanfaatkan oleh para peretas atau orang tidak
bertanggung jawab untuk masuk kedalam jaringan anda.
Pada jaringan computer walapun anda sudah menggunakan DHCP
Server dengan tujuan utnuk membatasi pengguna yang terkoneksi dengan
system jaringan anda akan tetapi bukan hal mustahil ada yang bisa masuk
dengan memasukkan IP Address secara static di computer miliknya.
Dengan kata lain orang tersebut mengetahui berapa default gateway dari
jaringan anda dan subnet mask atau net id dan dns server maka seseorang
tersebut dapat mengakses ke jaringan anda dengan leluasa tanpa dapat
anda control.
Untuk itu jaringan computer kita dapat kita lakukan pengamana
dengan DHCP Server yaitu dengan mengkonfigurasi yang memaksa user
untuk menggunakan dhcp server yang telah kita sediakan.
e. Konfigurasi IP Pool
Ip pool adalah salah satu fitur yang terdapat dalam mikrotik untuk
menentukan range (rentang ) ip yang bisa digunakan untuk DHCP-
SERVER maupun POINT TO POINT atau kita bisa mengartikan
membatasi akses user untuk internet.
Dengan berkembangnya teknologi maka solusi mengatasi
permasalahan seperti diatas akan diselesaikan ,yaitu IP DHCP-SERVER
yang berkoordinasi dengan ip pool untuk menentukan range ip yang akan
distribusikan secara otomatis kesemua host yang terhubung ke jaringan
DHCP.
f. IP Next Pool
IP Next pool atau dengan kata lain adalah IP Address cadangan,
merupakan IP Address yang di cadangkan dengan tujuan untuk
menambahi jumlah IP Address yang akan di pinjamkan sesuai dengan
penambahan jumlah computer yang ada. Misalnya kita memiliki address
eperti pada konfigurasi sebelumnya, yaitu 192.168.100.10, dan
192.168.100.20 – 192.168.100.200. Maka masih tersisa 54 IP Address
client yang dapat dipinjamkan untuk computer client. Dengan
menggunakan IP Next hope ini kita akan lakukan konfigurasi terhadap sisa
IP Address tersebut.
Perlu anda perhatikan dengan menggunakan IP Next hope ini
konfigurasi yang di dalam next hope tidak akan dijalankan sebelum
konfigurasi dhcp server yang utama telah dijalan kan dan sudah habis. Jika
sudah habis barulah konfgurasi IP Next Hope ini akan di jalankan
sebagaimana mestinya.
8. Kesimpulan
Mikrotik merupakan sistem operasi router, yang di-rilease dengan nama
mikrotik routerOs yang mampu diinstall pada komputer biasa, tidak seperti
sistem operasi router lainya yang hanya bisa diinstall pada hardware tertentu.
Maping DHCP Server adalah memetakkan. Apa yang akan kita
petakkan, tentunya adalah DHCP Server. Maksutnya adalah seperti ini. Jika
anda baca lagi bahwa dhcp server dipinjamkan dengan batasan waktu yang
sesuai dengan kita setting. Misalnya kita akan melakukan konfigurasi bahwa
dalam jaringan tersebut ada beberapa computer yang harus mendapatkan IP
Address yang sama setiap kali computer menyala. Padahal konsep DHCP
tidak seperti itu bukan. DHCP Server akan meminjamkan sebuah IP Address
secara random kepada client.
9. Daftar Pustaka
Azzam. 2018. Konfigurasi IP Pool pada mikrotik.
https://azzam602.wordpress.com/2018/02/15/konfigurasi-ip-pool-pada-
mikrotik-beserta-pengertiannya/. (25 Maret 2021)

Baharuddin, Andi Rakhmat. 2021. Router Mikrotik. Gowa :

Anda mungkin juga menyukai