DISAIN REAKTOR

ISOTERMAL
Reaktor Batch, CSTR, PFR
PBR: Pipa, Bola
Reaktor Membran
Micro-Reactor
Pemodelan Reaktor dr Fenomena Alam

Prof. Dr. Ir. Slamet, M.T.

Departemen Teknik Kimia FTUI
Februari 2021
 1. Neraca MOL dlm bentuk KONVERSI

Algoritma disain
reaktor isotermal
2
Algoritma disain
reaktor isotermal

2. Neraca MOL
dalam bentuk
MOL FLOWRATE

3
 DISAIN REAKTOR ISOTERMAL
Neraca mol :
 laju alir j   laju generasi j   lajualir j  lajuakumulasi j 
masuk sistem + oleh reaksi kimia -  keluar sistem =  dalamsistem 
(mol/ waktu )   (mol / waktu)  (mol / waktu)   (mol / waktu) 

Fjo + Gj - Fj = dNj/dt (1)

I. REAKTOR BATCH
➢ Pers. disain reaktor BATCH diturunkan dari neraca mol
pers. (1):
1  dN A 
  = rA
V  dt 
(2)
atau untuk fasa liquid (V=Vo),
 dC A 
 =
 dt  rA (3) 4
➢ Hukum laju untuk reaksi irreversibel order 2:
-rA = k.CA2 (4)

Kombinasi pers.(3) dan (4) diperoleh :

t = 1/k.(1/CA – 1/CAo) (5)

➢ Waktu yang diperlukan untuk satu siklus Batch (tt) :

tt = tf + te + tc + tu + t (6)

dengan: tf : waktu pengisian

te : waktu pengosongan
tc : waktu pembersihan
tu : waktu pemanasan/pendinginan awal, dll
t : waktu reaksi
5
Contoh soal disain Reaktor Batch
dC A
Pers. Disain reaktor Batch : rA =
(utk fasa cairan) dt
Pers. Laju utk reaksi order satu : - rA = k.C A
Dari kedua pers. di atas diperoleh : 1  1 
t= ln 
k 1- x 
Jika diketahui k = 0,311/men dan x = 0,8 maka :
t = 5,175 menit  5 menit.
Jika diketahui tf, tc, te , dan tu = 10, 10, 5, dan 5 men, maka:

Jumlah reaktor Batch = tt/t = 7 buah

6
Reaksi : A + B C , atau
C2 H 4O + H 2 O ⎯H⎯ ⎯→ (CH 2OH ) 2
2 SO4

Bila dikehendaki produk C = 200 juta lb/tahun, FC = 6,137

lbmol/menit = FAo.X , maka :
Fao = 7,67 lbmol/menit.
Jumlah mol A yg dimasukkan ke R. Batch (MA) :
MA = (7,67 lbmol/men) x (5 men) = 38,35 lbmol
Jika CAo = 1 lbmol/ft3 , maka volume A (VA) :
VA = MA/CAo = 38,35 ft3
Jika diasumsi VA = VB , maka Vol. Reaktor Batch (VR ) =
VA + VB = 76,7 ft3 = 2,2 m3 .
Jika Reaktor Tangki Silinder, dengan D = 1 meter, maka L
= 2,8 meter. 7
Penjadwalan Operasi Reaktor Batch

Waktu, men 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90
tf = 10 men
tu = 5 men
t = 5 men
te = 5 men
tc = 10 men

Keterangan: = Reaktor - 1 = Reaktor - 4 = Reaktor - 6

= Reaktor - 2 = Reaktor - 5 = Reaktor - 7
= Reaktor - 3

# Contoh lain: Pelajari Contoh Soal 13.2

8
 II. REAKTOR CSTR

➢ Persamaan disain reaktor CSTR diturunkan dari neraca mol

pers. (1):
FAo . X
V= (7)
( - rA ) exit
 CAo - CA 
Jika V tidak berubah dengan reaksi, V =vo . -  (8)
rA 
V CAo - CA
Waktu tinggal (space time) : t= = (9)
vo - rA
CAo - CA
Untuk reaksi irreversibel order satu, t= (10)
k.CA 9
 C Ao
CA = (11)
( 1 + tk )
tk
X = (12)
(1 + tk )
vo . X
V= (13)
k (1 - X )

tk = Da = Bilangan DAMKOHLER, untuk estimasi

derajat konversi

Untuk reaksi irreversibel : - order 1  Da = t k

- order 2  Da = tk . C Ao

Da  0,1  X  10%
Da  10  X  90% 10
(a). Reaktor CSTR Seri

CAo CA1 CA2

X1 X2

-rA1 -rA2
V1 V2
C Ao
Konsentrasi A dari reaktor 1 : C A1 =
( 1 + t 1 k1 )

= F A 1 - F A 2 = v o (C A 1 - C A 2 )
Neraca massa di reaktor 2: V2
- rA 2 k 2 .C A 2
C A1 C A0
C A2 = =
( 1 + t 2 k 2 ) ( 1 + t 1 k1 )( 1 + t 2 k 2 )

11
 Jika
t 1 = t 2 = ....= t
k1 = k2 = ....= k
C Ao
Maka : C An = (14)
( 1 + tk ) n
1
dan X =1- (15)
( 1 + t k )n

n = jumlah reaktor yang dipasang seri

(b). Reaktor CSTR Paralel

Vi = V/n (16)

Perhitungan pada setiap reaktor ke-i sama dengan reaktor tunggal 12

 Profil CSTR-seri utk Reaksi order satu & Isotermal
1.2

1
Konversi, -

0.8

0.6
Da = 0.1
0.4 Da = 0.5
Da = 1
0.2
Da = 10

0
0 5 10 15 20 25 30
Jumlah Reaktor
13
 CSTR - SERI - Isotermal
1000
900 X = 0.2
k=0,311/men
800 X = 0.5
vo=15,34 cuft/men
Volum Total, cuft

700 X = 0.8
600 X = 0.95
500
400
300
200
100
0
0 5 10 15 20 25
Jumlah Reaktor
14
Dimensi Reaktor Tangki Berpengaduk

F Ao X
Vk = (A)
- rA
Vr = (1 + 0.2).Vk (B)

Vr = Vsil + Vhead = ( / 4) D 2 H + ( / 24) D 3 (C)

# Jika ditentukan H = (1,5).D, maka:

Vr = (5 / 12)D 3 (D)

1 1
 12  3  12  3
(E)
D =  .Vr  & H = (1.5) .Vr 
 5   5 
15
 Minggu III
III. REAKTOR TABUNG
Persamaan disain PFR :

F Ao(dX/ dV) = - r A (17)

Untuk reaksi elementer order 2 :

x
dX
V = FAo  2
0 k .C A

 1- X 
Untuk P dan T konstan dan reaksi fasa gas, C = C Ao  
A
1 +  X

( 1 +  X )2
x
V = F Ao  dX
k .C A 0 ( 1 - X )
2 2
0

v0  ( 1 +  )
2
X
L= 2  ( 1+ ) ln(1 - X )+  X +
2

k .C Ao .Ac  -
( 1 X )  (18)
16
Pengaruh e pada PFR

17
Perbandingan 1 buah CSTR dan PFR

18
Perbandingan N buah CSTR dan PFR
untuk Reaksi Order Satu

19
Perbandingan N buah CSTR dan PFR
untuk Reaksi Order Dua

20
Recycle Reactor pada PFR
untuk Reaksi Order Satu

21
Recycle Reactor pada PFR
untuk Reaksi Order Dua

22
CSTR …???

23
24
25
 Kombinasi CSTR-PFR Seri

Pelajari Contoh Soal 13.5

26
 CSTR-PFR staging
X1=0.3 X2=0.7 FA0, X0 X1=0.3 X2=0.7
FA0, X0

Non-isothermal, non-elementary,
27
multiple-reaction
 Example 4-3 (H.S. Fogler)

Perbandingan Satu buah CSTR dan PFR Mencari Volume Reaktor

400 700
350 CSTR
600
PFR
300
500
Volume, V [cuft]

250

FAo/(- rA)
400
200
300
150
200
100

50 100

0 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

Konversi, X X

Mau simulasi ....???

28
Reaksi: A + B → C (fasa cair)
-rA = k.CA ; k = 0.315/min

350 K 200 dm3

X=?

X=?
29