0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
261 tayangan10 halaman

Modul Graph Terapan P3

Dokumen tersebut membahas tentang terminologi graf yang mencakup konsep-konsep seperti ketetanggaan, bersisian, derajat, lintasan, siklus, dan graf terhubung. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh-contoh graf sederhana dan tak sederhana beserta ilustrasinya.

Diunggah oleh

ari triatmaja
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
261 tayangan10 halaman

Modul Graph Terapan P3

Dokumen tersebut membahas tentang terminologi graf yang mencakup konsep-konsep seperti ketetanggaan, bersisian, derajat, lintasan, siklus, dan graf terhubung. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh-contoh graf sederhana dan tak sederhana beserta ilustrasinya.

Diunggah oleh

ari triatmaja
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

PERTEMUAN 3:

GRAPH TERAPAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Terminologi graph, Anda harus mampu:
1.1 Mengerti apa itu Terminologi Graph
1.2 Dapat membedakan graph sederhana dan tak sederhana .
1.3 Dapat menggambar graph berarah dan tak berarah

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Mengetahui Terminologi Graph

TERMINOLOGI GRAF

1 1 1

e2
2 e3 5
e
3 1

3 e5 3
4 2 e4 2 4

G1 G2 G3

Gambar 1.3. Terminologi Graf

1. Ketetanggaan (Adjacent)

Dua buah simpul (vertex) dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung

oleh sisi.

Pada graf G1 : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3,

simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.

3
2. Bersisian (Incidency)

Untuk sembarang sisi e = (vi , vj) dikatakan

e bersisian dengan simpul vj , atau

e bersisian dengan simpul vi

Pada graf G2: e2 bersisian dengan simpul 1 dan simpul 2 e3

bersisian dengan simpul 1 dan simpul 3,

tetapi e4 tidak bersisian dengan simpul 1.

3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)

Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya.

Tinjau graf G3: simpul 5 adalah simpul terpencil.

4. Graf Kosong (null graph atau empty graph)

Graf kosong adalah graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (Nn).

Dengan kata lain graf kosong adalah graf yang tidak memiliki sisi.

4 2
3
Gambar 1.4.. Graf kosong N4
5. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul

tersebut. Notasi: d(v)

Tinjau graf G1:

d(1) = d(4) = 2

d(2) = d(3) = 3


Tinjau graf G3: d(5) = 0 simpul terpencil


d(4) = 1 simpul anting-anting (pendant vertex)


Tinjau graf G2: d(1) = 3 bersisian dengan sisi ganda


d(3) = 4 bersisian dengan sisi gelang (loop)

Pada graf berarah,

din(v) = derajat-masuk (in-degree)

= jumlah busur yang masuk ke simpul v

dout(v) = derajat-keluar (out-degree)

= jumlah busur yang keluar dari simpul v


d(v) = din(v) + dout(v)

Gambar 1.5. Derajat simpul graf berarah

Pada Gambar 1.5 :

din(P) = 1 dan dout(P) = 3 maka d (P) = 4


din(Q) = 4 dan dout(Q) = 1 maka d (Q) = 5
din(R) = 1 dan dout(R) = 1 maka d (R) = 2
din(S) = 1 dan dout(S) = 2 maka d (S) = 3

Lemma Jabat Tangan : Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap,

yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut.

Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka :


d (v)  2 E
vV

Tinjau graf G1: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) = 2 + 3 + 3 + 2 = 10


= 2  jumlah sisi = 2  5

Tinjau graf G2: d(1) + d(2) + d(3) = 3 + 3 + 4 = 10


= 2  jumlah sisi = 2  5

Tinjau graf G3: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) + d(5)


=2+2+3+1+0=8
= 2  jumlah sisi = 2  4
5
Contoh 5.2.
Diketahui graf dengan lima buah simpul. Dapatkah kita menggambar graf tersebut jika
derajat masing-masing simpul adalah:
(a) 2, 3, 1, 1, 2
(b) 2, 3, 3, 4, 4

Penyelesaian:
(a) tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya
ganjil (2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9).
(b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap
(2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16).

6. Lintasan (Path)

Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graf G

ialah barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2,

v2,... , vn –1, en, vn sedemikian sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn)

adalah sisi-sisi dari graf G. Lintasan 1, 2, 4, 3 pada G1 adalah lintasan dengan barisan

sisi (1,2), (2,4), (4,3).

Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan 1, 2, 4, 3 pada G1

memiliki panjang 3.

7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)

Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.

Pada graf G1 : Lintasan 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit.


Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit 1, 2, 3, 1 pada G1

memiliki panjang 3.

8. Terhubung (Connected)

Dua buah simpul v1 dan simpul v2 disebut terhubung jika terdapat lintasan dari v1 ke

v2. G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul vi dan

vj dalam himpunan V terdapat lintasan dari vi ke vj. Jika tidak, maka G disebut graf tak-

terhubung (disconnected graph).

Contoh graf tak-terhubung:

Gambar 1.6.. Graf tak terhubung.

9. Graf Berbobot (Weighted Graph)

Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot).

10 12
8
e b

15 9
11

d 14 c

Gambar 1.7. Graf berbobot.


C. SOAL LATIHAN/TUGAS
DAFTAR PUSTAKA

Munir, Rinaldi. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika, 2005.

Siang, Jong Jek. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu komputer. Yogyakarta:
Andi Offset, 2004.

Wibisono, Samuel. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.


S1 Teknik Informatika Universitas Pamulang 10

Anda mungkin juga menyukai